Anda di halaman 1dari 24

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengembangan karir merupakan kondisi yang menunjukkan adanya
peningkatan jenjang jabatan dan jenjang pangkat bagi seorang pegawai
negeri pada suatu organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan
dalam suatu organisasi. Dalam melaksanakan profesinya bidan
mempunyai

peran

pendidik,dan

dan

peneliti.

fungsi

sebagai

Pengembangan

pelaksana,
karir

pengelola,

bidan

meliputi

perkembangan karir fungsional dan perkembangan karir struktural.


Perkembangan

karir

fungsional

meliputi

sebagai

pelaksanan,

pengelola, pendidik dan bidan koordinator, dan bidan penyelia.


Perkembangan karir bidan dalam jabatan struktural tergantung
diman bidan bertugas apakah di rumah sakit, puskesmas, bidan desa
atau bidan di institus swasta. Perkembangan karir tesebut dapat
dicapai oleh bidan tiap tatanan pelayanan kebidanan/kesehatan sesuai
dengan tingkat kemampuan , kesempatan dan kebijakan yang ada.
Jabatan struktural adalah jabatan yang secara tegas tercantum dalam
struktur organisasi yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam mengantisipasi tingkat kebutuhan masyarakat yang


semakin bermutu terhadap pelayanan kebidanan, perubahan-perubahan
yang cepat dalam pemerintahan maupun dalam masyarakat dan
perkembangan IPTEK serta persaingan yang ketat di era global ini
diperlukan tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan yang berkualitas
baik tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap profesionalisme.
IBI sebagai satu-satunya wadah bagi bidan telah mencoba
berbuat untuk mempersiapkan perangkat lunak melalui kegiatan dalam
lingkup profesi yang berkaitan dengan tugas bidan melayani
masyarakat di berbagai tingkat kehidupan. Oleh karena IBI
bertanggung

jawab

untuk

mendorong

tumbuhnya

sikap

profesionalisme bidan melalui kerjasama yang harmonis dengan


berbagai pihak terutama dengan pemerintah. Karena keberadaan IBI
ditengah-tengah anak bangsa merupakan pengabdian profesi dan juga
kehidupan bidan itu sendiri. Oleh karena itu, IBI senantiasa turut
berperan aktif dalam berbagai upaya yang diprogramkan pemerintah
baik pada tingkat pusat maupun tingkat daerah sampai ke tingkat
ranting. Hal tersebut diupayakan untuk meningkatkan kualitas hidup
anak bangsa dan sekaligus kualitas bidan sebagai pelayan masyarakat
khususnya ibu dan anak. Untuk itu seyogyanya pendidikan bidan
dirancang secara berkesinambungan, berjenjang, dan berkelanjutan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dari Pengembangan Karir Bidan ?
1.2.2 Apa saja Peran seorang Bidan ?
1.2.3 Apa saja Fungsi seorang Bidan ?
1.2.4 Apa saja Tanggung Jawab seorang Bidan ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum :

Membantu

mahasiswa

memahami

tentang

Prinsip

Pengembangan Karir Bidan Dikaitkan dengan Peran, Fungsi,

dan Tanggung Jawab Bidan.


Untuk memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Konsep
Kebidanan.

1.3.2

Tujuan Khusus :
Agar Mahasiswa memahami pengertian dan macam-macam
Prinsip Pengembangan Karir Bidan Dikaitkan dengan Peran,
Fungsi, dan Tanggung Jawab Bidan.

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1
Untuk Mahasiswa :
Memahami tentang Prinsip Pengembangan Karir Bidan

Dikaitkan dengan Peran, Fungsi, dan Tanggung Jawab Bidan.


Memahami pengertian, karakteristik pembelajaran, dan macammacam Prinsip Pengembangan Karir Bidan Dikaitkan dengan
Peran, Fungsi, dan Tanggung Jawab Bidan.

1.5 Ruang Lingkup


Dalam penulisan makalah ini, penulis memberikan batasan
yaitu hanya tentang pembahasan tentang Prinsip Pengembangan Karir
Bidan Dikaitkan dengan Peran, Fungsi, dan Tanggung Jawab Bidan.

1.6

Metode Penulisan
Adapun metode yang penulis lakukan dalam penulisan makalah
ini yaitu: Pengumpulan sumber data melalui studi di perpustakaan,
Mencari literature dari di internet, dan diskusi kelompok.

1.7 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
BAB I
: Pendahuluan yang meliputi Latar
Rumusan Masalah,

Belakang,

Tujuan Penulisan, Manfaat

Penulisan, Ruang Lingkup, Metode Penulisan, dan


Sistematika Penulisan.
BAB II

: Pembahasan yang terdiri dari Pengertian AIDS,


Patofisiologi AIDS, Manifestasi Klinik, Pemeriksaan
Penunjang, Pencegahan dan Pengobatan HIV/AIDS,
Sikap Bidan Dalam Menghadapi Penderita AIDS.

BAB III

: Penutup terdiri dari Kesimpulan dan Saran.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Pengembangan Karir Bidan


2.1.1 Pengertian Karir
Karir mempunyai 3 pengertian yang berbeda, diantaranya:

Karir sebagai suatu rangkaian promosi jabatan atau mutasi ke jabatan


yang lebih tinggi dalam jenjang hirarki yang dialami oleh seorang
tenaga kerja selama masa kerjanya.

Karir sebagai suatu penunjuk pekerjaan yang memiliki gambaran atau


pola pengembangan yang jelas dan sistematis.

Karir sebagai suatu sejarah kedudukan seseorang, suatu rangkaian


pekerjaan atau posisi yang pernah dipegang seseoranga selama masa
kerjanya. Oleh karena itu, pengertian yang terakhir ini sangat luas
dan umum, karena setiap orang pasti mempunyai sejarah pekerjaan
yang berarti setiap orang pasti mempunyai karir.

2.1.2 Pengertian Pengembangan Karir Bidan


Pengembangan karir bidan adalah perjalanan pekerjaan
seseorang dalam organisasi sejak diterima dan berakhir pada saat
tidak lagi bekerja diorganisasi tersebut.
Pengembangan karir (career development) menurut Mondy
meliputi aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu
pada kemajuan jalur karir yang direncanakan.
Selanjutnya ada beberapa prinsip pengembangan karir yang dapat
dijelaskan sebagai berikut :

Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar


terhadap pengembangan karir. Bila setiap hari pekerjaan
menyajikan suatu tantangan yang berbeda, apa yang dipelajari
di pekerjaan jauh lebih penting daripada aktivitas rencana

pengembangan formal.
Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh
permintaan pekerjaan yang spesifik. Skill yang dibutuhkan
untuk menjadi supervisor akan berbeda dengan skill yang

dibutuhkan untuk menjadi middle manager.


Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum
memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Jika

tujuan tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh seorang


individu maka individu yang telah memiliki skill yang dituntut

pekerjaan akan menempati pekerjaan yang baru.


Waktu yang digunakan untuk pengembangan
direduksi/dikurangi
penempatan

dengan

pekerjaan

mengidentifikasi
individu

yang

dapat

rangkaian
rasional.

(Mondy,1993,p.362 dan 376)


Pengembangan karir (career development) terdiri dari:
Perencanaan karir (career planning), yaitu suatu proses dimana
individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah langkah
untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya. Perencanaan karir
melibatkan pengidentifikasian tujuan-tujuan yang berkaitan
dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk mencapai
tujuan tersebut.
Manajemen karir (career management). proses dimana organisasi
memilih, menilai, menugaskan, dan mengembangkan para
pegawainya guna menyediakan suatu kumpulan orang-orang
yang berbobot untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dimasa
yang akan datang. (Simamora, 2001:504)

Berdasarkan pengertian di atas maka terdapat tanggung jawab


yang berbeda antara individu/pegawai dan organisasi dalam
mengelola karir, seperti terlihat pada bagan berikut ini :

2.1.3 Bagan Pengembangan Karir


Berdasarkan

bagan

tersebut

dapat

dikatakan

bahwa

perencanaan karir merupakan proses untuk :


Menyadari diri sendiri terhadap peluang, kesempatan, kendala,
pilihan, dan konsekuensi.
Mengidentifikasi tujutn-tujuan yang berkaitan dengan karir.
Penyusunan program kerja, pendidikan, dan yang berhubungan
dengan pengalaman-pengalaman yang bersifat pengembangan
guna menyediakan arah, waktu, dan urutan langkah-langkah yang
diambil untuk meraih tujuan karir.
2.1.4 Tujuan dan Peraturan Pengembangan Karir Bidan
Tujuan dari pengembangan karir bidan, diantaranya:
Mendapatkan persyaratan menempati posisi/jabatan tertentu.
Mengusahakan pengembangan karir karena tidak otomatis
tercapai, terganutng pada lowongan/jabatan, keputusan dan
tergantung presensi pimpinan.
Peraturan, ketentuan dan cara pengembangan karir terdapat
pada:
Peraturan

menteri

Pendayagunaan

Aparatur

No:01/PER/M.PAN/1/2008
Juklak Jabatan fungsi bidan dalam angka kredit

Negara

2.2 Prinsip Pengembangan Karir Bidan dikaitkan dengan Peran, Fungsi


dan Tanggung Jawab Bidan.
2.2.1 Peran Bidan
Dalam melaksanakan profesinya bidan mempunyai peran sebagai
pelaksana, pengelola, pendidik,dan peneliti.
1. Pelaksana
Sebagai pelaksana, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu
tugas mandiri, kolaborasi dan ketergantungan.
a. Tugas Mandiri
Tugas mandiri bidan, yaitu:
1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidananyang diberikan.
2) Memberikan pelayanan dasar pranikah pada anak remaja
dan wanita dengan melibatkan mereka sebagai klien.
3) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama
kehamilan normal.
4) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa
persalinan dengan melibatkan klien atau keluarga.
5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.

10

6) Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa


nifas dengan melibatkan klien atau keluarga.
7) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur
yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana.
8) Memberikan asuhan kebidanan kepada wanita dengan
gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa
klimakterium serta menopouse.
9) Memberikan asuhan kebidanan kepada bayi dan balita
dengan melibatkan keluarga
b. Tugas Kolaborasi
Tugas-tugas kolaborasi (kerja sama) bidan, yaitu :
1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien
atau keluarga.
2) Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil dengan
resiko

tinggi

dan

pertolongan

pertamam

pada

kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.


3) Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa
persalinan

dengan

resiko

tinggi

serta

keadaan

kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama

11

dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien atau


keluarga.
4) Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa
nifas dengan resiko tinggi serta pertolongan pertama dalam
keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi bersama klien dan keluarga.
5) Memberikan asuhan kebidanan kepada bayi baru lahir
dengan resiko tinggi serta pertolongan pertama dalam
keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi bersama klien dan keluarga.
6) Memberikan asuhan kebidanan kepada balita dengan resiko
tinggi

serta

pertolongan

pertama

dalam

keadaan

kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi


bersama klien dan keluarga.
c. Tugas Ketergantungan
Tugas ketergantungan yaitu :
1) Menetapkan manajemen kebidanan kepada setiap asuhan
kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dengan
keluarga.

12

2) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan


rujukan pada kasus kehamilan dengan resiko tinggi serta
kegawatdaruratan.
3) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan
rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu
dengan melibatkan klien atau keluarga.
4) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan
rujukan pada ibu masa nifas yang disertai penyulit tertentu
dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan
keluarga.
5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan
konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga.
6) Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan
kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan
konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien atau
keluarga
2. Pengelola
Sebagai pengelola bidan memiliki dua tugas, yaitu tugas
pengembangan pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi
dalam tim.

13

a. Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan,


terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga,
kelompok khusus dan masyarakat di wilayah kerja dengan
melibatkan masyarakat atau klien.
b. Bidan berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program
kesehatan dan sektor lain di wilayah kerjanya melalui
peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan, serta
tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam
wilayah kerjanya.
3. Pendidik
Sebagai pendidik bidan memiliki dua tugas, yaitu sebagai
pendidik dan penyuluh keehatan bagi klien serta pelatih dan
pembimbing kader.
a. Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada
klien (individu, keluarga, kelompok, serta masyarakat) tentang
penanggulangan

masalah

kesehatan,

khususnya

yang

berhubungan dengan kesehatan ibu, anak dan keluarga


berencana.
b. Melatih dan membimbing kader, peserta didik kebidanan dan
keperawatan serta membina dukun di wilayah atau tempat
kerjanya.

14

4. Peneliti atau Investigator


Bidan melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam
bidang kesehatan baik secara mandiri maupun berkelompok.
2.2.2 Fungsi Bidan
2.2.1 Fungsi Bidan
Dalam melaksanakan profesinya bidan mempunyai Fungsi sebagai
pelaksana, pengelola, pendidik,dan peneliti.
1. Pelaksana
a. Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu,
keluarga, serta masyarakat (khususnya kaum remaja) pada
masa pra perkawinan.
b. Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan
normal, kehamilan dengan kasus patologis tertentu, daan
kehamilan dengan resiko tinggi.
c. Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis
tertentu.
d. Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan
resiko tinggi.
e. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.

15

f. Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui.


g. Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan pra
sekolah.
h. Memberikan pelayanan keluarga berencana sesuai dengan
wewenangnya.
i. Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus
gangguan sistem reproduksi, termasuk wanita pada masa
klimakterium interna dan menopause sesuai dengan
wewenangnya.
2. Pengelola
a. Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan
bagi individu, keluarga, kelompok masyarakat, sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat yang
didukung oleh partisipasi masyarakat.
b. Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di
lingkungan unit kerjanya.
c. Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
d. Melakukan kerjasama serta komunikasi inter dan antar
sektor yang terkait dengan pelayanan kebidanan.

16

e. Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan


kebidanan.
3. Pendidik
a. Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan
kelompok

masyarakat

terkait

dengan

pelayanan

kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga


berencana.
b. Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader
kesehatan sesuai dengan bidang tanggung jawab bidan.
c. Member bimbingan kepada peserta didik bidan atau
tenaga

kesehatan

lainnya

sesuai

dengan

bidang

keahliannya.
4. Peneliti atau Investigator
a. Melakukan evaluasi, pengkajian, survei dan penelitian yang
dilakukan

sendiri

atau

berkelompok

dalam lingkup

pelayanan kebidanan.
b. Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga
berencana.

17

2.2.3 Tanggung Jawab Bidan


Seorang
jawabnya

bidan
bila

harus
terjadi

dapat
gugatan

mempertahankan
terhadap

tanggung

tindakan

yang

dilakukannya.
1. Tanggung Jawab Terhadap Peraturan
Tugas dan kewenangan bidan serta ketentuan yang
berkaitan dengan kegiatan praktik bidan diatur di dalam
peraturan atau keputusan Menteri Kesehatan. Kegiatan
praktik bidan dikontrak oleh peraturan tersebut. Bidan harus
dapat mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan yang
dilakukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
2. Tanggung Jawab Terhadap Pengembangan Kompetensi
Setiap bidan memiliki tanggung jawab memelihara
kemampuan profesionalnya. Oleh karena itu, bidan harus
slalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan
mengikuti pelatihan, pendidikan berkelanjutan, seminar serta
pertemuan ilmiah lainnya.
3. Tanggung Jawab Terhadap Dokumentasi
Setiap bidan diharuskan mendokumentasikan setiap
tinadakan yang diberikan kepada klien sebagai bahan laporan

18

kepada atasan dan dapat dipertanggung jawabkan bila terjadi


gugatan.
4. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga yang Dilayani
Tanggung jawab bidan tidak hanya pada KIA, tetapi
juga menyangkut kesehatan keluarga. Bidan harus dapat
mengidentifikasi masalah dan kebutuhan keluarga serta
pelayanan

yang

tepat.

Pelayanan

kesehatan

keluarga

merupakan kondisi yang diperlukan ibu untuk rasa aman,


kepuasan dan kebahagiaan selama masa kehamilan. Sehingga
bidan

harus

mengerahkan

kemampuan

pengetahuan,

keterampilan, sikap, dan perilakunya dalam memberikan


pelayanan kesehatan keluarga .
5. Tanggung Jawab Terhadap Profesi
Bidan harus ikut serta dalam kegiatan organisasi
kebidanan. Untuk mengembangkan kemampuan profesinya,
bidan harus mencari informasi mengenai perkembangan ilmu
kebidanan.
6. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Bidan merupakan anggota masyarakat yang turut
bertanggung jawab dalam memecahkan masalah kesehatan

19

masyarakat baik secara mandiri maupun bersama tenaga


kesehatan lain.
Tanggung Jawab Bidan Professional
Sebagai tenaga yang profesional, bidan memiliki
tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya, diantaranya :
1. Menjaga agar pengetahuannya tetap up to date, terus
mengembangkan keterampilan dan kemahirannya agar
bertambah luas serta mencakup semua aspek peran
seorang bidan.
2. Mengenali

batas-batas

pengetahuan,

keterampilan

pribadinya dan tidak berupaya melampaui wewenangnya


dalam praktik klinik.
3. Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan
serta konsekuensi dari keputusan tesebut.
4. Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan lainnya (bidan,
dokter dan perawat) dengan rasa hormat dan martabat.
5. Memelihara kerjasama yang baik dengan staf kesehatan
dan rumah sakit pendukung untuk memastikan sistem
rujukan yang optimal.

20

6. Melaksanakan kegiatan pemantauan mutu yang mencakup


penilaian

sejawat,

pendidikan

berkesinambungan,

mengkaji ulang kasus audit maternal/perinatal.


7. Bekerjasama dengan masyarakat tempat bidan praktik,
meningkatkan akses dan mutu asuhan kebidanan.
8. Menjadi bagian dari upaya meningkatkan status wanita,
kondisi hidup mereka dan menghilangkan praktir kultur
yang sudah terbukti merugikan kaum wanita.

21

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengembangan karir merupakan kondisi yang menunjukkan adanya
peningkatan jenjang jabatan dan jenjang pangkat bagi seorang pegawai
negeri pada suatu organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan
dalam suatu organisasi. Dalam melaksanakan profesinya bidan
mempunyai

peran

pendidik,dan

dan

peneliti.

fungsi

sebagai

Pengembangan

pelaksana,
karir

pengelola,

bidan

meliputi

perkembangan karir fungsional dan perkembangan karir struktural.


Perkembangan

karir

fungsional

meliputi

sebagai

pelaksanan,

pengelola, pendidik dan bidan koordinator, dan bidan penyelia.


Perkembangan karir bidan dalam jabatan struktural tergantung
diman bidan bertugas apakah di rumah sakit, puskesmas, bidan desa
atau bidan di institus swasta. Perkembangan karir tesebut dapat
dicapai oleh bidan tiap tatanan pelayanan kebidanan/kesehatan sesuai
dengan tingkat kemampuan , kesempatan dan kebijakan yang ada.
Jabatan struktural adalah jabatan yang secara tegas tercantum dalam
struktur organisasi yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

22

Demikianlah makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya,


jika ada kesalahan dan kekurangan dengan apa yang kami tulis mohon
dimaafkan. Semoga makalah yang kami tulis ini dapat bermanfaat bagi
pembaca serta dapat memahami isi dari makalah ini dan untuk para
mahasiswa agar mengerti maksud dari materi tentang prinsip
pengembangan karir bidan dikaitkan dengan peran, fungsi, dan
tanggung jawab bidan.

3.2

Saran
3.2.1 Untuk Mahasiswa :
Diharapkan setiap mahasiswa dapat mengenal dan memahami
secara utuh tentang prinsip pengembangan karir bidan
dikaitkan dengan peran, fungsi dan tanggung jawab bidan.
Menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran ataupun dalam

prakteknya.
Mengetahui dan memahami secara rinci tentang peran, fungsi
dan tanggung jawab bidan.

3.2.2

Untuk institusi pendidikan


Hendaknya lebih memperbanyak

teori-teori pengajaran

mengenai prinsip pengembangan karir bidan dikaitkan dengan

peran, fungsi, dan tanggung jawab bidan.


Hendaknya mengimbangi pengajaran teori tentang prinsip
pengembangan karir bidan dikaitkan dengan peran, fungsi, dan

23

tanggung jawab bidan dengan praktik dalam pelayanan


kebidanan.

DAFTAR PUSTAKA

24

Konsep Kebidanan, Jakarta : Pusdiknakes Henderson, Christine, dkk. 2006.


Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC Prawiroharjo, Suryono. 2007.
Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo Purwandari,
Atik. 2008.
Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC Soepardan, Suryani. 2008.
Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC Ahmad Sujudi. 2010.
Profesionalisme Bidan. http://painlesslabor.wordpress.com (di akses pada tanggal
28 September 2012)

Anda mungkin juga menyukai