Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan masyarakat pastinya manusia butuh pekerjaan untuk
menyambung hidupnya. Untuk bekerja tentu butuh keahlian dan kemauan dari individu
itu sendiri mengembangkan dirinya. Permasalahannya adalah mampukah individu
tersebut menjalani pekerjaan yang dipilihnya atau apakah individu tersebut sudah ada
gambaran pekerjaan apa yang sesuai dengan kemampuan yang ia punya. Karena dalam
bekerja membutuhkan keahlian yang cocok dalam pekerjaan itu dan tentunya juga
kemauan untuk bekerja. Dan untuk keahlian sendiri terkadang manusia bingung dengan
potensi yang dimilikinya, maka dari itu dibutuhkan bimbingan dan konseling karier
untuk mereka mempersiapkan bekal untuk karier mereka ke depannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan dan konseling karier?
2. Apa saja tujuan bimbingan dan konseling karier?
3. Apa fungsi dari bimbingan dan konseling karier?
4. Apa saja prinsip-prinsip bimbingan dan konseling karier?
5. Bagaimana sejarah bimbingan dan konseling karier di Amerika?
6. Bagaimana sejarah bimbingan dan konseling karier di Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu bimbingan dan konseling karier
2. Untuk mengetahui tujuan dari bimbingan dan konseling karier
3. Untuk mengetahui fungsi bimbingan dan konseling karier
4. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip bimbingan dan konseling karier
5. Untuk mengetahui bagaimana sejarah bimbingan dan konseling karier di Amerika
6. Untuk mengetahui bagaimana sejarah bimbingan dan konseling karier di Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Bimbingan Dan Konseling Karier


Konsep dasar bimbingan dan konseling karir meliputi pengertian, tujuan, fungsi,
dan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling karir.
1. Pengertian Bimbingan Dan Konseling Karir
Beberapa pengertian tentang bimbingan karir yang ditulis oleh beberapa
tokoh yang antara lain seperti Wetik B. memaparkan pengertian bimbingan karir
adalah program pendidikan yang merupakan layanan terhadap siswa agar:
mengenal dirinya sendiri, mengenal dunia kerja, dapat memutuskan apa yang
diharapkan dari pekerjaan dan dapat memutuskan bagaimana bentuk kehidupan
yang diharapkannya disamping pekerjaan untuk mencari nafkah.
Sementara itu P.M. Hatari juga menjelaskan bahwa bimbingan karir
membentuk siswa dalam proses mengambil keputusan mengenai karir atau
pekerjaan utama yang mempengaruhi kehidupan di masa depan. Sedangkan
menurut Winkel, bimbingan karir adalah bimbingan yang mempersiapkan diri
menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan (profesi)
tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu dan dalam
menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah
dimasuki.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier adalah
bantuan yang diberikan kepada klien dengan cara membentuk dan
mempersiapkan individu dengan potensi yang dimilikinya dan bisa mengambil
suatu keputusan yang tepat.

2. Tujuan Bimbingan Dan Konseling Karir


Secara umum tujuan bimbingan karir adalah untuk membantu para siswa
memiliki keterampilan dalam mengambil keputusan mengenai karirnya dimasa
depan, untuk mencapai hal itu diperlukan adanya pemahaman diri siswa dalam
pengamatan lingkungan sekitar yang tepat bagi dirinya sendiri dalam menentukan
masa depannya.
W.S. Winkel berpendapat bahwa bimbingan karir memiliki tujuan agar siswa:
 Memahami sisi dunia kerja, serta faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
untuk memilih program atau jurusan secara tepat.
 Memiliki sifat positif terhadap diri sendiri serta pandangan yang objektif
dan maju terhadap dunia kerja.
 Membuat keputusan yang realistis tentang karir yang dipilih sesuai dengan
kemampuannya.
Menurut B. Suryosubroto tujuan bimbingan karir di sekolah untuk
membantu siswa agar memperoleh pemahaman diri dan pengarahan dalam proses
mempersiapkan diri untuk bekerja dan berguna kelak dalam masyarakat.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan bimbingan karir ialah
supaya peserta didik (klien) memahami potensi yang dimiliki dengan baik dan
mengetahui pekerjaan serta persyaratan-persyaratan apa saja yang harus dipenuhi
agar terbentuk suatu kecocokan dengan potensi yang dimilikinya.

3. Fungsi Bimbingan Dan Konseling Karir


Bimbingan karir ini perlu dan penting diberikan kepada siswa, baik siswa
SMP dan terlebih-lebih siswa SMA dengan alasan sebagai berikut:
 Para siswa tingkat SMA pada akhir semester dua perlu menjalani pemilihan
program studi atau penjurusan, dan dalam pemilihan program studi dan
penjurusan ada persyaratan yang terkait dengan prestasi akademik dari
siswa yang bersangkutan. Penjurusan itu jelas akan menentukan masa
depan siswa. Oleh karena itu, dalam pemilihan ini diperlukan kecermatan
dan perhitungan yang matang dan tepat. Oleh karena itu siswa memerlukan
adanya bimbingan.
 Tidak semua siswa yang tamat SMA akan melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Siswa yang akan langsung terjun ke dunia
kerja tentu memerlukan bimbingan karir ini agar siswa dapat bekerja
dengan senang dan baik
 Siswa SMA merupakan angkatan kerja yang potensial, merekalah yang
akan menentukan bagaimana keadaan negara yang akan datang. Mereka
merupakan sumber daya manusia dalam pembangunan. Oleh karena itu,
diperlukan persiapan yang sebaik-baiknya untuk menghadapi masa depan,
serta menyiapkan dengan baik pekerjaan-pekerjaan atau jabatan-jabatan
yang sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka. Untuk
mempersiapkan tersebut diperlukan bimbingan karir.
 Pada kenyataan, para siswa SMA sedang dalam masa remaja, yang
merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Pada
umumnya, mereka belum dapat mandiri sehingga memerlukan bantuan dari
orang lain untuk menuju kemandirian. Sehubungan dengan itu mereka
memerlukan bimbingan, termasuk bimbingan karir untuk menyiapkan
kemandirian dalam hal pekerjaan.
 Siswa SMP juga membutuhkan Bimbingan, baik untuk melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk mencari pekerjaan karena suatu
sebab tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Dengan demikian jelaslah
manfaat bimbingan karir.

4. Prinsip-Prinsip Bimbingan Dan Konseling Karir


Dalam menyelenggarakan layanan bimbingan karir, perlu memperhatikan
prinsip-prinsip berikut:
 Bimbingan karir merupakan suatu proses berkelanjutan dalam seluruh
perjalanan hidup seseorang, tidak merupakan peristiwa yang terpilah satu
sama lain. Dengan demikian. bimbingan karir merupakan rangkaian
perjalanan hidup seseorang yang terkait dengan seluruh aspek pertumbuhan
dan perkembangan yang dijalaninya.
 Bimbingan karir diperuntukkan bagi semua individu tanpa kecuali. Namun
dalam praktiknya prioritas layanan dapat diberikan terutama bagi mereka
yang sangat memerlukan pelayanan. Skala prioritas diberikan dengan
mempertimbangkan berat-ringannya masalah dan penting tidaknva masalah
untuk segera dipecahkan. Oleh karena layanan bimbingan karir
diperuntukkan bagi semua siswa, maka pemberian layanan bimbingan karir
sebaiknya lebih bersifat preventive- developmental.
 Bimbingan karir merupakan bantuan yang diberikan kepada individu yang
sedang dalam proses berkembang. Dengan demikian ciri-ciri perkembangan
pada fase tertentu hendaknya menjadi dasar pertimbangan dalam setiap
kegiatan bimbingan karir.
 Bimbingan karir berdasarkan pada kemampuan individu untuk menentukan
pilihannya. Setiap individu memiliki hak untuk menentukan pilihan dan
mengambil keputusan, tetapi harus bertanggung jawab atas segala
konsekuensi dari pilihan/keputusannya itu. Ini berarti bahwa bimbingan
karir tidak sekedar memperhatikan hak individu untuk menentukan dan
memutuskan pilihan sendiri, tetapi juga membantu individu untuk
mengembangkan cara-cara pemenuhan pilihan/putusan itu secara
bertanggung jawab.
 Pemilihan dan penyesuaian karir dimulai dengan pengetahuan tentang diri.
Hal ini mengandung arti bahwa individu perlu memahami terlebih dahulu
kemampuan yang ada dalam dirinya, seperti bakat, minat, nilai-nilai,
kebutuhan, hasil kerja/prestasi belajar dan kepribadiannya.
 Bimbingan karir membantu individu untuk memahami dunia kerja dan
sejumlah pekerjaan yang ada di masyarakat serta berbagai sisi
kehidupannya.

B. Sejarah Bimbingan Dan Konseling Karir Di Amerika Dan Di Indonesia


1. Sejarah Bimbingan Dan Konseling Karir Di Amerika
Kegiatan bimbingan karir bermula dari bimbingan jabatan yang mulai
dipergunaan frank person pada tahun 1908. Beliau membentuk suatu lembaga
yang bertujuan membantu anak-anak muda untuk memperoleh pekerjaan. Pada
saat itu, bimbingan karir dipandang sebagai salah satu cara untuk mendapatkan
pekerjaan, dengan cara mencocokkan ciri-ciri dan faktor individu dengan ciri-ciri
dan faktor pekerjaan yang ada di lingkungannya. Pada awalanya penggunaan
istilah vocational huidance lebih merujuk pada usaha membantu individu dalam
memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan, termasuk didalamnya berupaya
mempersiapkan kemampuan yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan.
Selama ini frank person dikenal sebagai tokoh dalam merintis bimbingan
karir, sejak 1000 tahun sebelum beliau mengemukakan gagasannya itu,
sebelumnya telah ditemukan di basrah bahwa ada tokoh-tokoh islam klasik yang
merintis kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan 3 variabel dalam pengambilan
keputusan karir. Oleh karena itu praktik-praktik cara mencocokkan ciri-ciri
individu dengan ciri pekerjaantelah berlangsung sejak lama, namun kala itu
belum disebut sebagai bimbingan karir.
Konsep bimbingan yang bermula di Amerika serikat ini dilatari oleh
berbagai kondisi objektif pada waktu itu diantaranya :
 Keadaan ekonomi.
 Keadaan sosial, seperti urbanisasi.
 Kondisi ideologis, seperti adanya kegelisahan untuk membentuk kembali
dan menyebarkan pemikiran tentang kemampuan seseorang dalam rangka
meningkatkan kemampuan diri dan statusnya.
 Perkembangan ilmu, khususnya dalam bidang ilmu psiko-fisik dan
psikologi eksperiment, Atas desakan kondisi tersebut, maka muncullah
gerakan vocationl guidance yang kemudiaan tersebar keseluruh negara,
termasuk ke indonesia.
Pada tahun 1950 an bidang ini mengalami perkembangan yang sangat pesat,
bukan hanya dalam bidang pekerjaan tetapi merambah pada bidang-bidang
pendidikan. Rehabilitasi, kerumah tanggaan, penanganan tindak kriminal,
kenakalan remaja, juga di rumah sakit, pabrik-pabrik dan bahkan di rumah
militer.
Dari segi wilayah geografi, bimbingan dan konseling tidak lagi tidak lagi
terbatas hanya di Amerika, tetapi berkembangan menjalar ke Eropa, Asia, Afrika,
Amerika Selatan dan Australia. Tahun 1970-1980 bimbingan dan Konseling
masuk ke dalam kurikulum Sekolah Menengah di negeri-negeri yang mengambil
sistem pendidikan Barat.

2. Sejarah Bimbingan Dan Konseling Karir Di Indonesia


Di Indonesia, Pelayanan Konseling dalam system pendidikan Indonesia
mengalami beberapa perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula disebut
Bimbingan dan Penyuluhan (BP), kemudian pada Kurikulum 1994 berganti nama
menjadi Bimbingan dan Konseling (BK) sampai dengan sekarang. Layanan BK
sudah mulai dibicarakan di Indonesia sejak tahun 1962. Namun BK baru
diresmikan di sekolah di Indonesia sejak diberlakukan kurikulum 1975.
Kemudian disempurnakan ke dalam kurikulum 1984 dengan memasukkan
bimbingan karir didalamnya. Perkembangan BK semakin mantap pada tahun
2001.
Kegiatan layanan bimbingan dan konseling di Indonesia lebih banyak
dilakukan dalam kegiatan pendidikan formal di sekolah. Pada awal tahun 1960 di
beberapa sekolah dilaksanakan program bimbingan yang terbatas pada bimbingan
akademis. Pada tahun 1964, lahir Kurikiulum SMA Gaya Baru, dengan keharusan
melaksanakan program bimbingan dan penyuluhan. Tetapi, program ini tidak
berkembang karena kurang persiapan prasyarat, terutama kurangnya tenaga
pembimbing yang profesional. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka pada
dasawarsa 60-an Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan diteruskan oleh
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (1963) membuka Jurusan Bimbingan dan
Penyuluhan yang sekarang dikenal di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
dengan nama Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB).
Setelah dirintis dalam dekade 60-an, bimbingan dicoba penataannya dalam
dekade 70-an. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) membawa harapan
baru pada pelaksanaan bimbingan di sekolah karena staf bimbingan memegang
peranan penting dalam sistem sekolah pembangunan. Secara formal bimbingan
dan konseling diprogramkan di sekolah sejak diberlakukannya kurikulum 1975
yang menyatakan bahwa bimbingan dan penyuluhan merupakan bagian integral
dalam pendidikan di sekolah. Pada tahun 1975 berdiri ikatan Petugas Bimbingan
Indonesia (IPBI) di Malang. IPBI ini memberikan pengaruh terhadap perluasan
program bimbingan di sekolah.
Setelah melalui penataan, dalam dekade 80-an, bimbingan diupayakan agar
lebih mantap. Pemantapan terutama diusahakan untuk mewujudkan layanan
bimbingan yang profesional. Upaya-upaya dalam dekade ini lebih mengarah pada
profesionalitas yang lebih mantap. Beberapa upaya dalam pendidikan yang
dilakukan dalam dekade ini adalah penyempurnaan kurikulum dari Kurikulum
1975 ke Kurikulum 1984. Dalam kurikulum 1984, telah dimasukkan bimbingan
karier di dalmnya. Usaha memantapkan bimbingan terus dilanjutkan dengan
diberlakukannya UU No. 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam
Pasal 1 Ayat 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau
latihan bagi peranannya pada masa yang akan datang.
Penataan bimbingan terus dilanjutkan dengan dikeluarkannya SK Menpan
No. 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Dalam Pasal
3 disebutkan tugas pokok guru adalah menyusun program bimbingan,
melaksanakan program bimbingan, evaluasi pelaksanaan bimbingan, analisis
hasil pelaksanaan bimbingan, dan tindak lanjut dalam program bimbingan
terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.
Selanjutnya, pada tahun 2001 terjadi perubahan nama organisasi Ikatan
Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) menjadi Asosiasi Bimbingan dan Konseling
Indonesia (ABKIN). Pemunculan nama ini dilandasi terutama oleh pemikiran
bahwa bimbingan dan konseling harus tampil sebagai profesi yang mendapat
pengakuan dan kepercayaan publik
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
bimbingan karier adalah bantuan yang diberikan kepada klien dengan cara
membentuk dan mempersiapkan individu dengan potensi yang dimilikinya dan bisa
mengambil suatu keputusan yang tepat.
Secara umum tujuan bimbingan karir adalah untuk membantu para siswa
memiliki keterampilan dalam mengambil keputusan mengenai karirnya dimasa depan,
untuk mencapai hal itu diperlukan adanya pemahaman diri siswa dalam pengamatan
lingkungan sekitar yang tepat bagi dirinya sendiri dalam menentukan masa depannya.
Kegiatan bimbingan karir bermula dari bimbingan jabatan yang mulai
dipergunaan frank person pada tahun 1908. Beliau membentuk suatu lembaga yang
bertujuan membantu anak-anak muda untuk memperoleh pekerjaan.
Pada awalanya penggunaan istilah vocational huidance lebih merujuk pada usaha
membantu individu dalam memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan, termasuk
didalamnya berupaya mempersiapkan kemampuan yang diperlukan untuk memasuki
suatu pekerjaan.
Di Indonesia, Pelayanan Konseling dalam system pendidikan Indonesia
mengalami beberapa perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan
dan Penyuluhan (BP), kemudian pada Kurikulum 1994 berganti nama menjadi
Bimbingan dan Konseling (BK) sampai dengan sekarang. Layanan BK sudah mulai
dibicarakan di Indonesia sejak tahun 1962. Namun BK baru diresmikan di sekolah di
Indonesia sejak diberlakukan kurikulum 1975. Kemudian disempurnakan ke dalam
kurikulum 1984 dengan memasukkan bimbingan karir didalamnya. Perkembangan BK
semakin mantap pada tahun 2001.
DAFTAR PUSTAKA

Winkel dan Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta: MEDIA ABADI.
http://digilib.uinsby.ac.id/5021/5/Bab%202.pdf diakses pada tanggal 14 Maret 2020
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/1960
08291987031-MAMAT_SUPRIATNA/16._Materi_Bimbingan_Karir.pdf diakses
pada tanggal 14 Maret 2020
https://www.academia.edu/37514719/Sejarah_dan_Latar_Belakang_Bimbingan_dan_K
onseling_Karir_di_Indonesia diakses pada tanggal 14 Maret 2020
https://humamsyaharuddin.blogspot.com/2012/03/sejarah-perkembangan-bimbingan-
dan.html diakses pada tanggal 14 Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai