Anda di halaman 1dari 15

PENGEMBANGAN KARIR BIDAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kebidanan

Management dan Kepemimpinan Dalam Praktik Profesionalisme Bidan

Dosen Pembimbing : Olivia Nency,SST,M.Kes

Disusun Oleh :
1. ELSA MAWADAH (220606113)
2. ESTI FAJRIATI MUNTAHA (220606305)
3. FERA GUSTINA (220606148)
4. MEGA SILFIA SARI (220606435)
5. NUR HIKMI MEILITA SARI (220606218)
6. EMI ERNIDA (220606391)
7. SELVIA TRI ANTIKA (220606251)
8. RANTI WULANDARI M (220606235)

PRODI SI KEBIDANAN ALIH JENJANG KELAS D

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ABDI NUSANTARA

TP. 2022/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan hidayah nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Management dan Kepemimpinan
Dalam Praktik Profesionalisme Bidan “Pengembangan karir bidan”. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada ibu Olivia Nency,SST,M.Kes . Selaku dosen
pengampu mata kuliah Management dan Kepemimpinan Dalam Praktik Profesionalisme
Bidan yang telah memberikan kami tugas, dan arahan dalam mengerjakan makalah ini,
sehingga dapat selesai tepat waktu. Kami sangat berharap semoga dengan adanya
makalah yang berjudul “Pengembangan karir bidan” dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini
yang masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala
bentuk kritik dan saran bahkan masukan yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, 09 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Prinsip Perkembangan Karir.............................................................2
B. Kegiatan Pendidikan Berkelanjutan...................................................................3
C. Kegiatan Pengamdian Masyarakat.....................................................................7
D. Kegiatan Pengembangan Profesi......................................................................9
E. Kegiatan Publikasi............................................................................................10
PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karir merupakan kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan jenjangjabatan dan
jenjang pangkat bagi seorang pegawai negeri padasuatu organisasidalam jalur karir yang telah
ditetapkan dalam organisasinyaPengembangan karier bidan merupakan kondisi yang
menunjukkan adanyapeningkatan jenjang jabatan dan jenjang pangkat bagi seorang pegawai
negeripada suatu organisasi dalam jalur karier yang telah ditetapkan dalam organisasi.

Pengembangan karier bidan meliputi karier fungsional dan karier struktur .pada saat ini
pengembangan karier bidan secara fungsional telah disiapkan denganjabatan fungsional bagi
bidan, serta melalui pendidikan berkelanjutan baik secara formal maupun non formal yang hasil
akhirnya akan meningkatkan kemampuan professional bidan dalam melaksanakan fungsinya.
Fungsi bidan nantinya sebagai pelaksana (pendidik, peneliti, bidan coordinatordfan bidan
penyedia). Sedangkan karier bidan dalam jabatan structural tergantung dimana bidan bertugas
apakah di Rumah sakit, puskesmas, bidan di desa, atauinstansi swasta.Karier tersebut dapat
dicapai oleh bidan di tiap tatanan pelayanan kebidanan/kesehatan sesuai dengan tingkat
kemampuan, kesempatan kebijakan yang ada.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Prinsip Perkembangan Karir Bidan?


2. Prinsip pengembangan karier bidan?
3. Macam – macam tanggung jawab dalam pelayanan Kesehatan?
4. Teori pertanggung jawaban hukum dalam pelayanan Kesehatan?
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Perkembangan Karir Bidan.


2. Untuk mengetahui Prinsip pengembangan karier bidan.
3. Untuk mengetahui Macam – macam tanggung jawab dalam pelayanan Kesehatan
4. Untuk mengetahui teori pertanggung jawaban hukum dalam pelayanan Kesehatan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Prinsip Perkembangan Karir Bidan


Pengembangan karir bidan adalah perjalanan pekerjaan seseorang dalam organisasi sejak
diterima dan berakhir pada saat tidak lagi bekerja diorganisasi tersebut.
Pengembangan karir (career development) menurut Mondy meliputi aktivitas-aktivitas untuk
mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan.
Selanjutnya ada beberapa prinsip pengembangan karir yang dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a.  Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan
karir. Bila setiap hari pekerjaan menyajikan suatu tantangan yang berbeda, apa yang
dipelajari di pekerjaan jauh lebih penting daripada aktivitas rencana pengembangan
formal.
b.  Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang
spesifik. Skill yang dibutuhkan untuk menjadi supervisor akan berbeda dengan skill yang
dibutuhkan untuk menjadi middle manager.
c.  Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill yang
sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Jika tujuan tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh
seorang individu maka individu yang telah memiliki skill yang dituntut pekerjaan akan
menempati pekerjaan yang baru.
d.  Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan
mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang rasional. (Mondy,1993:
362 dan 376).
Pengembangan karir (career development) terdiri dari:

1. Perencanaan karir (career planning), yaitu suatu proses dimana individu dapat
mengidentifikasi dan mengambil langkah langkah untuk mencapai tujuan-tujuan
karirnya. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan-tujuan yang berkaitan
dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut.

2
2. Manajemen karir (career management). proses dimana organisasi memilih, menilai,
menugaskan, dan mengembangkan para pegawainya guna menyediakan suatu kumpulan
orang-orang yang berbobot untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dimasa yang akan
datang. (Simamora, 2001:504)

B. Kegiatan Pendidikan Berkelanjutan


Pendidikan berkelanjutan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan
teknis, hubungan antar-manusia, dan moral bidan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan/pelayanan dan standar yang telah di tentukan oleh konsul melalui pendidikan
formal dan nonformal. Dalam mengantisifasi tingkat kebutuhan masyarakat yang
semakin bermutu terhadap pelayanan kebidanan, perubahan-perubahan yang cepat
diperlukan tenaga kesehatan dan tenaga bidan yang berkualitas baik tingkat pengetahuan,
keterampilan, dan sikap profesionalisme.

IBI sebagai satu-satunya wadah bagi bidan telah mencoba berbuat untuk
mempersiapkan bidan perangkat lunak melalui kegiatan-kegiatan dalam lingkup profesi
yang berkaitan dengan tugas bidan melayani masyarakat diberbagai  tingkat kehidupan.
IBI bertanggung jawab untuk mendorong tumbuhnya sikap profesionalisme bidan
melalui kerjasama yang harmonis dengan berbagai pihak, terutama dengan pemerintah.
Keberadaan IBI ditengah-tengah anak bangsa merupakan pengabdian profesi dan juga
kehidupan bidan. Oleh karena itu, IBI turut berperan aktif dalam berbagai upaya yang
diprogramkan pemerintah, baik pada tingkat pusat maupun tingkat daerah sampai ke
tingkat ranting. Namun, semua keterlibatan itu diupayakan untuk meningkatkan kualitas
bidan sebagai pelayan masyarakat, khususnya pelayan kesehatan ibu dan anak  dalam
siklus kehidupannya. Untuk itu, pendidikan bidan seyogianya dirancang dengan
memerhatikan faktor-faktor  yang mendukung keberadaan bidan ditengah-tengah
kehidupan masyarakat.

Pengembangan pendidikan kebidanan seyogianya dirancang secara


berkesinambungan, berjenjang, dan berlanjut sesuai dengan prinsip belajar seumur hidup
bagi bidan yang mengabdi di tengah-tengah masyarakat. Pendidikan yang berkelanjutan
ini bertujuan untuk mempertahankan  profesionalisme bidan, baik pendidikan formal

3
maupun pendidikan non-formal. Namun, IBI dan pemerintah menghadapi berbagai
kendala untuk memulai penyelenggaraan program pendidikan tersebut. Pendidikan
formal yang telah dirancang dan di selenggarakan oleh pemerintah dan swasta dengan
dukungan IBI adalah program D III  dan D IV kebidanan. Pemerintah telah berupaya
untuk menyediakan dana bagi bidan  di sektor pemerintah melalui pengiriman tugas
belajar ke luar negeri. Disamping itu, IBI mengupayakan adanya badan-badan swasta
dalam dan luar negeri khusus untuk program jangka pendek. Selain itu, IBI tetap
mendorong anggotanya untuk meningkatkan pendidikan melalui kerjasama dengan
universitas didalam negeri.

Pendidikan nonformal telah dilaksasnakan melalui program pelatihan, magang,


dan seminar atau lokakarya. Kerjasama antara IBI dan lemabaga internasional telah
dilaksanakan berbagai program nonformal dibeberapa provinsi. Semua upaya tersebut
bertujuan meningkatkan kinerja bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan yang
berkualitas.

Berikut beberapa yang menjadi prinsip pengembangan bidan


1. Pendidikan lanjut
Pendidikan berkelanjutan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,
hubungan antar manusia dan moral bidan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan / pelayanan
dan standar yang telah ditentukan oleh konsil melalui pendidikan formal dan non formal.
(Sujianti, 2009:181)

Dalam mengantisipasi tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin bermutu terhadap


pelayanan kebidanan, perubahan-perubahan yang cepat dalam pemerintahan maupun
dalam masyarakat dan perkembangan IPTEK serta persaingan yang ketat di era global ini
diperlukan tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan yang berkualitas baik tingkat
pengetahuan, ketrampilan dan sikap profesionalisme.

IBI sebagai satu-satunya wadah bagi bidan telah mencoba berbuat untuk
mempersiapkan perangkat lunak melalui kegiatan-kegiatan dalam lingkup profesi yang
berkaitan dengan tugas bidan melayani masyarakat diberbagai tingkat kehidupan. Oleh
karena IBI bertanggung jawab untuk mendorong tumbuhnya sikap profesionalisme bidan

4
melalui kerjasama harmonis dengan berbagai pihak terutama dengan pemerintah. Karena
keberadaan IBI di tengah-tengah anak bangsa merupakan pengabdian profesi dan juga
kehidupan bidan sendiri. Oleh karena itu, IBI berperan aktif dalam berbagai upaya yang
diprogramkan pemerintah baik pada tingkat pusat maupun tingkat daerah sampai
ketingkat ranting. Namun semua keterlibatan itu diupayakan untuk meningkatkan kualitas
hidup manusia dan sekaligus meningkatkan kualitas bidan sebagai pelayan masyarakat,
khususnya pelayanan ibu dan anak dalam siklus kehidupannya. Untuk itu pendidikan
bidan seyogyanya dirancang dengan memperhatikan factor-faktor yang mendukung
keberadaan bidan ditengah-tengah kehidupan masyarakat.

Pendidikan formal yang telah dirancang dan diselenggarakan oleh pemerintah dan
swasta dengan dukungan IBI adalah program D III dan D IV Kebidanan. Pemerintah
telah berupaya untuk menyediakan dana bagi bidan di sector pemerintah melalui
pengiriman tugas belajar keluar negeri. Di samping itu IBI mengupayakan adanya
badan- badan swasta dalam dan luar negeri khusus untuk program jangka pendek. Selain
itu IBI tetap mendorong anggotanya untuk meningkatkan pendidikan melalui kerjasama
dengan universitas di dalam negeri.

Sedangkan untuk pendidikan no-formal telah dilaksanakan melalui program pelatih,


magang, seminar/lokakarya. Dengan bekerjasama anatar IBI dengan lembaga
internasional telah pula dilaksanakan berbagai program non-formal di beberapa provinsi.
Semua upaya tersebut bertujuan meningkatkan kinerja bidan dalam memberikan
pelayanan kebidanan yang berkualitas.

Pola pendidikan bidan saat ini masih dalam tahap penjajakan dan perencanaan.
Diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu
lama penataksanaan system pendiidikan initelah selesai dengan garis-garis.

Undang-Undang Seksdiknas No.29 Tahun 2003 pasal 19:

 Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan


mencegah yangmencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister,
dan doctor yangdiselenggarakanoleh perguruan tinggi.

5
 Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan system terbuka.

Skema pola pengembangan pendidikan kebidanan

Pola pengembangan pendidikan berkelanjutan telah di kembangkan atau di rumuskan


sesuai kebutuhan. Pengembangan pendidikan berkelanjutan bidan mengacu pada
peningkatan kualitas bidan sesuai dengan kebutuhan pelayanan . 

Jenis Pendidikan Berkelanjutan yaitu: 

a. Seminar, lokarya
b. Magang
c. Pengembangan (manajemen, hubungan internasional, komunitas)
d. Keterampilan tekhnis untuk pelayanan
e. Administrasi
f. Lain-lain, sesuai dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pendidikan berkelanjutan bidan sebagai system memiliki karakteristik sebagai berikut:

 Komprehensif, system pendidikan berkelanjutan harus dapat mencakup seluruh


anggota profesi kebidanan
 Berdasarkan anilisis kebutuhan sistem pendidikan berkelanjutan menyelenggarakan
pendidikan yang berhubungan dengan tugas dan relavan dengan kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
 Berkelanjutan, sistem pendidikan berkelanjutan menyelenggarakan pendidikan yang
berkesinambungan dan berimbang
 Terkoordinasi secara internal, sistem pendidikan berkelanjutan bekerja sama dengan
institusi pendidikan dalam memanfaatkan berbagai sumber daya dan mengelola
berbagai program pendidikan berkelanjutan
 Berkaitan dengan sistem lainnya, sistem pendidikan berkelanjutan memiliki 3 aspek
subsistem yang merupakan bagian dari sistem-sistem lain di luar sistem pendidikan
berkelanjutan

6
Ketiga aspek tersebut adalah
 Perencanaan tenaga kesehatan (health manpower planning)
 Produksi tenaga kesehatan (health manpower production)
 Manajemen tenaga kesehatan (health manpower management)

C. Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Pengabdian Masyarakat adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk membantu


masyarakat dalam beberapa aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk
apapun. Secara umum, program ini dirancang oleh berbagai perguruan tinggi yang ada
di Indonesia untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa, khususnya dalam
mengembangkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia. Kegiatan pengabdian
masyarakat menjadi salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Pengabdian masyarakat merupakan salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi,
yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi tidak
hanya melaksanakan pendidikan bagi mahasiswanya, tetapi juga melaksanakan riset dan
mengembangkan inovasi, serta pelestarian dan pengembangan ilmu yang unggul dan
bermanfaat bagi masyarakat.

Bentuk-bentuk kegiatan pengabdian masyarakat:

1. Bakti Sosial
2. Mengajar

Perguruan Tinggi wajib untuk menyelenggarakan Penelitian dan Pengabdian


Masyarakat, selain melaksanakan pendidikan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 20. Dalam pasal tersebut
ditegaskan bahwa pengabdian masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika dalam
mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

7
Tujuan Pengabdian Masyarakat di Perguruan Tinggi :

1. Menciptakan inovasi teknologi untuk mendorong pembangunan ekonomi


Indonesia dengan melakukan komersialisasi hasil penelitian;
2. Memberikan solusi berdasarkan kajian akademik atas kebutuhan, tantangan, atau
persoalan yang dihadapi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung;
3. Melakukan kegiatan yang mampu mengentaskan masyarakat tersisih (preferential
option for the poor) pada semua strata, yaitu masyarakat yang tersisih secara
ekonomi, politik, sosial, dan budaya;
4. Melakukan alih teknologi, ilmu, dan seni kepada masyarakat untuk pengembangan
martabat manusia dan kelestarian sumber daya alam.

Sebuah filosofi kebidanana (Philosophy for Midwifery) yang dikeluarkan pada tahun
1991 oleh Royal College of Midwives, tertulis sebagai berikut : Tujuan profesi kebidanan
adalah menyediakan suatu pelayanan yang memfasilitasi rasa aman dan kepuasan wanita
yang mengalami perubahan menjadi ibu. Ini adalah pencapaian yang sangat prinsip dari
suatu proses dukungan,perawatan,bimbingan,pengawasan dan pendidikan. Kebutuhan
wanita yang unik dan personal dalam masa usia subur mereka adalah pusat dari pelayanan
ini.

1. Telah dipahami bahwa jika bidan akan bergerak ke Masyarakat luar kampus yang
memerlukan bantuan dan petunjuk untuk meningkatkan kemampuan dalam pemecahan
masalah untuk menunjang pembangunan. Yang diutamakan adalah mereka yang
memiliki kedudukan diutamakan strategis dalam lapiran masyarakat, yaitu antara lain
unsur-unsur pimpinan, pemuda atau remaja yang mampu melipatgandakan dan
menyebarluaskan hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat.
2. Masyarakat pendidikan khusus, yang sesuai dengan prioritas dalam bidang sains,
kependudukan dan lingkungan hidup, serta lembaga pendidikan dan lembaga masyarakat
yang memerlukan pembinaan dan pengembangan secara khusuS

8
D. Kegiatan Pengembangan Profesi

Asuhan kebidanan yang berpusat pada wanita (735), menempatkan orang orang yang
menggunakan pelayanan kesehatan di pusat asuhan telah menjadi kebijakan pemerintah
dalam 10 tahun terakhir, sebagian disebabkan oleh tekanan dari masyarakat dalam
menyediakan semua asuhan kesehatan. Perhatian wanita tentang jenis pelayanan yang
didapat telah menjadi momentum yang ditunggu tunggu sejak tahun 1960-an, setelah
diperkenalkannya teknologi dan teknik yang lebih invasif.

Organisasi dan pola asuhan telah menjadi lebih kompleks dan pelayanan menjadi lebih
terkotak-kotak dengan banyak perselisihan tentang siapa yang harus mengatur kelahiran
bayi dan dimana tempatnya (curell, 1990; House of Commons Health Committee,1992)

Ketetapan pelayanan yang lebih sensitif melibatkan wanita dalam perencanaan dan
pemantauan pelayanan, juga mampu menentukan elemen-elemen perawatan apa yang
mereka terima. Organisasi perlu mendukung para staf untuk menciptakan lingkungan
positif yang membantu perkembangan lembaga dan memfasilitasi perubahan. Wanita
umumnya merasa puas dengan pelayanan tetapi ada beberapa hal yang memerlukan
peningkatan. Yang jelas, perlu dilakukan suatu pendekatan yang terfokus dan kolaboratif
oleh oleh para bidan, tenaga medis dan yang lainnya jika mereka hendak maju ke depan
dan bekerja sama dengan kaum wanita, kuncinya adalah keterlibatan ssemua pihak.
Pencapaian pelayanan yang berpusat pada wanita membutuhkan suatu komitmen dari
setiap orang yang peduli, tidak hanya mereka yang mengatur penggunaan sumber-sumber
mereka yang bertindak sebagai pemberi asuhan (dokter,bidan dan lainnya).

Kirkham (1996) menyatakan bahwa kita dipengaruhi oleh masa lalu kita dan proses
profesionalisasi telah menciptakan dilema dalam tiga tahap hubungan dengan para bidan,
kaum wanita dan tenaga profesional yang lain. Hubungan ini menjadi dasar bagaimana kita
melakukan praktik yang perlu dikembangkan.

Para bidan memiliki kekuatan untuk membantu memperbaiki pelayanan maternitas


untuk menjadikan seebagai suatu pelayanan yang berpusat pada wanita. Inti kebidanan
adalah konsep asuhan sehingga para bidan harus lebihpelayanan yang benar –benar

9
berpusat pada wanita maka mereka membutuhkan perubahan dalam struktur organisasi dan
sistem operasional,demikian pula dengan persiapan demi kepentingan setiap praktisi.

Dasar dari suatu pelayanan membutuhkan pembicara yang baik, suatu sistem yang
menunjukkan pilihan dan suatu pelayanan informasi yang :

1. Mengindikasikan apa yang diharapkan kaum wanita secara tepat

2. Memungkinkan wanita untuk memiliki kepercayaan diri dalam membuat keputusan


setelah diberikan informasi yang relevan.

3. Melibatkan wanita dalam perawatannya

4. Tidak diragukan jika bidan dan wanita bekerja sama maka mereka adalah kekuatan
yang sangat dahsyat untuk perubahan. Mungkin pertanyaan terpenting adalah “
apakah bidan dan wanita menginginkan suatu perubahan ?” Asuhan berpusat pada
wanita hanya akan menjadi suatu praktik nyata jika bidan dan wanita
menginginkannya.

E. Kegiatan Publikasi Ilmiah

Publikasi ilmiah adalah bentuk aktualisasi dari mempublikasikan karya berupa


dokumen, poster, manuskrip, abstrak, dan sejenisnya, yang bersifat ilmiah atau medis.
Yang di dalamnya sendiri biasanya mencakup validasi data, hasil uji klinis atau informasi
lain apa pun mengenai atau terkait dengan produk berlisensi.

Adapun untuk perwujudtannya sendiri bisa dalam bentuk paper ilmiah, artikel review,
buku, dan lain-lain. Publikasi terhadap karya-karya ilmiah dilakukan dengan beberapa
tujuan, yang diantaranya yaitu memperoleh saran untuk lebih baik dalam membuat tulisan
ilmiah, mempunyai jaringan yang lebih luas, dan ikut andil dalam menuntaskan suatu
permasalahan. Publikasi ilmiah tersebut tentunya juga akan memberikan manfaat baik bagi
penulis itu sendiri, misalnya sebagai salah satu syarat ketika akan berkecimpung dalam
bidang akademis, maupun bagi pembaca yang memperoleh pengetahuan baru dari hasil
penelitian atau ulasan (review).

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Prinsip pengembangan karier bidan dipengaruhi oleh beberapa hal yakni pendidikan
berkelanjutan,jabatan fungsional.sebagai pelayan masyarakat kita harus memperhatikan
perkembangan apa yang terjadi di masyarakat.karena  Pengembangan karir bidan secara
fungsional telah disiapkan dengan jabatan fungsional bagi bidan,serta melalui pendidikan
berkelanjutan baik secara formal maupun non formal yang hasil akhirnya akan meningkatkan
kemampuan profesional bidan dalam melaksanakan fungsinya. Job fungsional seorang bidan
berorientasi pada kualitas dan tingkat jenjang pendidikan berkelanjutan.

B. Saran

Seorang bidan sebaiknya terus berusaha untuk mengembangkan karir agar kualitas
pelayanan kesehatan yang diberikan semakin baik. Pengembangan karir bidan ada beberapa jalur
yang masing-masing mempunyai cara dan aturan-aturan yang berbeda. Seorang bidan akan
mendapatkan suatu pengakuan dari lembaga yang membinanya dalam mengembangkan karir.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://niniekaahriani.blogspot.co.id/2015/04/makalah-pengembangan-karir-bidan.html
https://www.scribd.com/search?page=1&content_type=tops&query=prinsip%20pengembanga
20karir%20bidan
https://id.scribd.com/document/453279903/pengembangan-karir-bidan
https://id.scribd.com/document/356378569/Makalah-Pengembangan-Karir-Bidan
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengabdian_masyarakat
http://sentuhanilmumeraihsukses.blogspot.com/2014/01/pengembangan-profesi-dan-karir-
bidan.html

12

Anda mungkin juga menyukai