Anda di halaman 1dari 22

PENGEMBANGAN KARIR BIDAN (CPD)

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Kebidanan


Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021
Dosen Pembimbing : Lisma Evareny, S.Kep., MPH

Oleh

Nama : Salsa Billah Zahra

NIM : 204210424

Prodi : DIII Kebidanan Bukittinggi

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN


KESEHATAN PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Terlebih dahulu marilah kita mengucapkan puji dan syukur kehadirat

Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-Nya penulis telah dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul “Pengembangan Karir Bidan”. Adapun tujuan makalah

tersebut diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Kebidanan tahun

pelajaran 2020/2021.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.

Ikhwal ini tidak terlepas dari keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang

tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran yang sifatnya meembangun demi kesempurnaan tugas-tugas yang

akan datang. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,

baik secara langsung maupun tidak langsung .

Kabupaten Lima Puluh Kota, 23 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. i

Daftar Isi .......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..............................................................................2

C. Tujuan ..............................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian CPD...................................................................................3

B. Pengertian Karir Pengembangan Bidan .............................................3

C. Prinsip Pengembangan Karier Bidan..................................................6

D. Pengembangan Karier Bidan Berkaitan Dengan Peran,

Fungsi, Dan Tanggung Jawab Bidan .................................................7

E. Pola Pengembangan Pendidikan Bidan .............................................9

F. Pola Pengembangan Karir  Bidan ....................................................15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .....................................................................................17

B. Saran................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karir merupakan kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan

jenjang jabatan dan jenjang pangkat bagi seorang pegawai negeri padasuatu

organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan dalam organisasinya.

Pengembangan karier bidan merupakan kondisi yang menunjukkan

adanya peningkatan jenjang jabatan dan jenjang pangkat bagi seorang pegawai

negeri pada suatu organisasi dalam jalur karier yang telah ditetapkan dalam

organisasi.

Pengembangan karier bidan meliputi karier fungsional dan karier

struktur . pada saat ini pengembangan karier bidan secara fungsional telah

disiapkan dengan jabatan fungsional bagi bidan, serta melalui pendidikan

berkelanjutan baik secara formal maupun non formal yang hasil akhirnya akan

meningkatkan kemampuan professional bidan dalam melaksanakan fungsinya.

Fungsi bidan nantinya sebagai pelaksana (pendidik, peneliti, bidan

coordinator dfan bidan penyedia). Sedangkan karier bidan dalam jabatan

structural tergantung dimana bidan bertugas apakah di Rumah sakit,

puskesmas, bidan di desa, atau instansi swasta.Karier tersebut dapat dicapai

oleh bidan di tiap tatanan pelayanan kebidanan/ kesehatan sesuai dengan

tingkat kemampuan, kesempatan kebijakan yang ada.

B. Rumusan Masalah

Apa yang menjadi prinsip pengembangan karir bidan?

1
C. Tujuan Masalah

Agar dapat mengetahui prinsip pengembangan karir bidan

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian CPD

CPD (Continuing Professional Development) atau sering disebut P2KB

(Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) merupakan proses

pengembangan keprofesian yang meliputi berbagai kegiatan yang dilakukan

seseorang dalam kapasitasnya sebagai Bidan, guna mempertahankan dan

meningkatkan profesionalismenya sesuai standar kompetensi yang ditetapkan.

Oleh sebab itu, atas tuntutan era globalisasi yang semakin berkembang,

saat ini telah diresmikan situs CPD Online bagi Bidan, sebuah sistem

Perangkat lunak yang memproses dan mengintegrasikan seluruh pencatatan

dan pengelolaan kegiatan pengembangan pendidikan Tenaga kesehatan dalam

bentuk elektronik secara online, sehingga diharapkan dapat meningkatkan

Efektifitas monitoring maupun evaluasi kegiatan CPD oleh semua pemangku

kepentingan.

SKP atau Satuan Kredit Profesi yaitu bukti pengakuan terhadap Bidan

yang melakukan kegiatan Pengembangan Keprofesiannya, yang diberikan oleh

OP atau organisasi profesi (IBI). Ditetapkan 25 SKP dalam 5 tahun.

B. Pengertian karir pengembangan bidan

Karir mempunyai 3 pengertian yang berbeda, diantaranya:

3
1. Karir sebagai suatu rangkaian promosi jabatan atau mutasi ke

jabatanyang lebih tinggi dalam jenjang hirarki yang dialami oleh seorang

tenaga kerja selama masa kerjanya.

2. Karir sebagai suatu penunjuk pekerjaan yang memiliki gambaran atau

pola pengembangan yang jelas dan sistematis.

3. Karir sebagai suatu sejarah kedudukan seseorang, suatu rangkaian

pekerjaan atau posisi yang pernah dipegang seseoranga selama masa

kerjanya. Oleh karena itu, pengertian yang terakhir ini sangat luas dan

umum, karena setiap orang pasti mempunyai sejarah pekerjaan yang

berarti setiap orang pasti mempunyai karir.

Pengembangan karir bidan adalah perjalanan pekerjaan seseorang

dalam organisasi sejak diterima dan berakhir pada saat tidak lagi bekerja

diorganisasi tersebut. Pengembangan karir (career development) menurut

Mondy meliputi aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu

pada kemajuan jalur karir yang direncanakan. Ada beberapa prinsip

pengembangan karir yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap

pengembangan karir. Bila setiap hari pekerjaan menyajikan suatu tantangan

yang berbeda, apa yang dipelajari di pekerjaan jauh lebih penting daripada

aktivitas rencana pengembangan formal.

Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh

permintaan pekerjaan yang spesifik. Skill yang dibutuhkan untuk menjadi

4
supervisor akan berbeda dengan skill yang dibutuhkan untuk menjadi middle

manager.

Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum

memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Jika tujuan tersebut

dikembangkan lebih lanjut oleh seorang individu maka individu yang telah

memiliki skill yang dituntut pekerjaan akan menempati pekerjaan yang baru.

Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan

mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang rasional.

Pengembangan karir (career development) terdiri dari:

a. Perencanaan karir (career planning)

Adalah suatu proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan

mengambil langkah langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya.

Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan-tujuan yang

berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk mencapai

tujuan tersebut.

b. Manajemen karir (career management)

Proses dimana organisasi memilih, menilai, menugaskan, dan

mengembangkan para pegawainya guna menyediakan suatu kumpulan

orang-orang yang berbobot untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

dimasa yang akan datang. (Simamora, 2001:504)

Tujuan dari pengembangan karir bidan, diantaranya:

1. Mendapatkan persyaratan menempati posisi/jabatan tertentu.

5
2. Mengusahakan pengembangan karir karena tidak otomatis tercapai,

terganutng pada lowongan/jabatan, keputusan dan tergantung presensi

pimpinan.

3. Peraturan, ketentuan dan cara pengembangan karir terdapat pada

4. Permen neg Pendayagunaan Aparatur Negara

No:01/PER/M.PAN/1/2008

C. Prinsip pengembangan karier bidan

1. Pendidikan Lanjut

Pendidikan berkelanjutan adalah suatu usaha untuk meningkatkan

kemampuan teknis, hubungan antar manusia dan moral bidan sesuai

dengan  kebutuhan / pelayanan dan standar yang telah ditentukan oleh

hasil melalui pendidikan formal dan non formal.pengembangan

pendidikan kebidanan seyogyanya dirancang secara berkesinambungan,

berjenjang dan berlanjut sesuai dengan prinsip belajar seumur hidup bagi

bidan yang mengabdi ditengah-tengah masyarakat. Tujuan pendidikan

berkelanjutan adalah untuk mempertahankan profesionalisme bidan, baik

melalui pendidikan formal yang telah dirancang dan diselenggrakan oleh

pemerintah. dan swasta dengan dukungan IBI adalah program DIII ,dan

DIV Bidan Pendidik

2. Job fungsional                                                   

Job fungsional merupakan kedudukan yang menunjukkan tugas,

kewajiban, hak serta wewenang pegawai negeri sipil yang dalam

melaksanakan tugasnya diperlukan  keahlian tertentu serta kenaikan

6
pangkatnya menggunakan angka kredit. Adapun jenis jabatan dibidang

kesehatan adalah dokter, dokter gigi, perawat, bidan, apoteker, farmasi

dan lain-lain. Jabatan dapat ditinjau dari 2 aspek, yaitu jabatan structural

dan jabatan fungsional. Jabatan structural adalah jabatan yang secara

jelas tertera dalam sturktur dan diatur berjenjang dalam suatu organisasi,

sedangkan jabatan fungsional adalah jabatan yang ditinjau serta dihargai

dari aspek fungsinya yang vital dalam kehidupan masyarakat dan Negara.

D. Prinsip pengembangan karier bidan dikaitkan dengan peran, fungsi, dan

tanggung jawab bidan.

1. Sebagai pelaksana

Bidan melaksanakan tugas mandiri, kolaborasi/kerjasama dan

ketergantungan

2. Sebagai pengelola

Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan

kebidanan  untuk individu,keluarga, kelompok,dan masyarakat di wilayah

kerja dengan melibatkan klien /masyarakat. Berpartisipasi dalam tim untuk

melaksanakan program kesehatan  dan sector lain di wilayah  kerjanya

melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan dan tenaga

kesehatan lain yang berada bawah bimbingan dalam wilayah kerja.

3. Sebagai pendidik

Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada individu

keluarga, kelompok dan masyarakat tentang penaggulangan masalah

kesehatan khususnya yang berhubungan  dengan pihak terkait, kesehatan

7
ibu anak dan kb.Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan

seta membina dukun di wilayah atau tempat kerjanya.

4. Sebagai peneliti

Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan

baik secara mandiri maupun kelompok.adapun tanggung jawab bidan

sebagai berikut:

a. Memberikan konseling kepada: remaja putri, pra nikah, pra

hamil,ibu bersalin, ibu nifas, klimakterium, dan menopause.

b. Memberikan pelayan kebidanan nomal, antara lain:ibu hamil, ibu

bersalin, ibu nifas,pemriksaan fisik.

c. Memberikan pelayan kebidanan abnormal:

- Pada ibu hamil;abortus imminens, hyperemesis tk. I, pre

eklampsi,anemia.

- Pada persalinan:letak sungsang, KPD tanpa infeksi, HPP,

laserasi, dystosia.

d. Memberikan pelayanan kebidanan kepada anak:intranatal,hyportemi,

kontak dini,ASI eksklusif, perwatan tali pusar,resusitasi pada

asfiksia, pengobatan penyakit ringan.

e. Memberikan pelayanan KB

Penaganan efek samping,pembddrtian alkon,suntik pil, AKBP, tanpa

penyulit.

5. Tanggung jawab bidan

a. Tanggung jawab bidan terhadap perundang-undangan

8
b. Tanggung jawab bidan terhadap pengembangan kompetensi

c. Tanggung jawab bidan terhadap penyimpanan catatan kebidanan

d. Tanggung jawab bidan terhadap keluarga yang dilayani

e. Tanggung jawab bidan terhadap profesi

f. Tanggung jawab bidan terhadap masyarakat

E. Pola Pengembangan Pendidikan Bidan

1. Pengertian Pendidikan berkelanjutan

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyikapi peserta didik

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan pelatihan bagi perannya

dimasa yang akan dating. Sehingga dengan adanya pendidikan dapat

mengubah pola fikir dalam menerima pekerjaan, melatih cara kerja dan

pengambilan keputusan. Yang berpendidikan lebih tinggi akan

mempunyai pengetahuan luas dibandingkan dengan tingkat pendidikan

lebih rendah. Notoatmodjo. (dalam Yeyeh, 2011:107)

Pendidikan berkelanjutan adalah suatu usaha untuk meningkatkan

kemampuan teknis, hubungan antar manusia dan moral bidan sesuai

dengan kebutuhan pekerjaan / pelayanan dan standar yang telah

ditentukan oleh konsil melalui pendidikan formal dan non formal.

(Sujianti, 2009:181).

2. Visi dan misi pendidikan berkelanjutan

a. Visi pendidikan berkelanjutan

Visi Pendidikan Berkelanjutan adalah pada tahun 2010 seluruh bidan

telah menerapkan pelayanan yang sesuai standart praktik bidan

9
internasional dan dasar pendidikan minimal Diploma III kebidanan.

(Suryani,2008: 136).

b. Misi pendidikan berkelanjutan

Misi pendidikan berkelanjutan, mencakup:

- Mengembangkan pendidikan berkelanjutan berbentuk

”sistem”.

- Membentuk unit pendidikan bidan di tingkat pusat, provinsi,

daerah, kabupaten, dan cabang.

- Membentuk tim pelaksana pendidikan berkelanjutan.

- Mengadakan jaringan dan bekerjasama dengan pihak

terkait. (Suryani,2008: 136).

3. Sasaran dan tujuan pendidikan berkelanjutan

a. Sasaran pendidikan berkelanjutan

- Bidan praktik swasta

- Bidan berstatus pegawai negeri

- Tenaga kesehatan  lainnya

- Kader kesehatan, dukun beranak (paraji)

- Masyarakat umum.(Purwandari, 2008: 91)

b.  Tujuan pendidikan berkelanjutan

1) Pemenuhan standart

Organisasi profesi bidan telah menentukan standart

kemampuan bidan yang harus dikuasai melalui pendidikan

berkelanjutan. Bidan yang telah lulus program pendidikan

10
kebidanan tersebut wajib melakukan registrasi pada

organisasi profesi bidan untuk mendapatkan izin memberi

pelayanan kebidanan kapada pasien.

2) Meningkatkan produktivitas kerja

Bidan akan dipacu untuk terus meningkatkan jenjang

pendidikan mereka sehingga pengetahuan dan keterampilan

(technical skill) bidan akan lebih berkualitas. Hal ini akan

meningkatkan produktivitas kerja bidan dalam memberi

pelayanan pada klien.

3) Efisien

Pendidikan bidan yang berkelanjutan akan melahirkan bidan

yang kompeten dibidangnya sehingga meningkatkan efisiensi

kerja bidan dalam memeberi pelayanan yang terbaik bagi

klien.

4) Meningkatkan kualitas pelayanan

Pendidikan bidan yang berkelanjutan akan memicu daya

saing di kalangan profesi kebidanan agar terus meningkatkan

kulitasnya dalam memberi pelayanan kepada klien. Pelayanan

kebidanan yang berkualitas akan menarik konsumen

5) Meningkatkan moral

Melalui pendidikan bidan yang berkelanjutan tidak hanya

pengetahuan dan keterampilan bidan dalam memberi

pelayanan yang menjadi perhatian, tetapi moralitas dan etika

11
seorang bidan juga ditingkatkan untuk menjamin kualitas

bidan yang profesional.

6) Meningkatkan karier

Peluang peningkatan karier akan semakin besar seiring

peningkatan kualitas pelayanan, performa dan prestasi kerja.

Semua ini ditunjang oleh pendidikan bidan yang berkualitas.

7) Meningkatkan kemampuan konseptual

Kemampuan intelektual dan konseptual bidan dalam

menangani kasus pasien akan terasah sehingga bidan dapat

memberi asuhan kebidanan dengan tepat.

8) Meningkatkan keterampilan kepemimpinan (leadership skill)

Bidan akan memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik

sebagai seorang manajer, bidan dibekali keterampilan untuk

dapat berhubungan dengan orang lain(human relation) dan

bekerjasama dengan sejawat serta multidisiplin lainnya guna

memberi pelayanan yang berkualitas bagi klien.

9)  Imbalan (Kompensasi)

Asuhan bidan yang berkualitas akan menarik konsumen dan

meningkatkan penghargaan atas pelayanan yang diberikan

10) Meningkatkan kepuasan konsumen

Kepuasan konsumen akan meningkat seiring dengan

peningkatan kualitas pelayanan kebidanan. (Suryani, 2008:

136 dan 137).

12
c. Jenis dan karakteristik pendidikan berkelanjutan

a) Jenis pendidikan berkelanjutan

1) Pendidikan Formal

Pendidikan Formal dirancang dan diselenggarakan oleh

pemerintah dan swasta dengan dukungan IBI adalah

Program D III dan D IV Kebidanan. Pemerintah juga

menyediakan dana bagi bidan (disektor pemerintah) untuk

tugas belajar ke luar negeri. IBI juga mengupayakan

adanya badan-badan swasta dalam dan luar negeri untuk

program jangka pendek dan kerjasama dengan Universitas

di dalam negeri.

2) Pendidikan Non Formal

Pendidikan Non Formal telah dilaksanakan melalui

program pelatihan, magang, seminar atau lokakarya dan

program non formal lainnya yang merupakan kerjasama

antara IBI dan lembaga Internasional yang dilaksanakan di

berbagai propinsi. IBI juga telah mengembangkan suatu

program.

Pola pendidikan bidan saat ini masih dalam tahap

penjajakan dan perencanaan. Diharapkan dalam waktu yang

tidak terlalu lama penatalaksanaan system pendidikan ini telah

selesai dan dapat diterapkan di Indonesia. Undang-undang

Sisdiknas No. 20 Tahun 2003  pasal 19:

13
 Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan

setelah pendidikan menengah yang mencakup

program pendidikan diploma, sarjana, magister, dan

doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

 Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan system

terbuka.(Sujianti, 2009: 183).

b) Karakteristik pendidikan berkelanjutan

Pendidikan berkelanjutan bidan sebagai sistem memiliki

karakteristik sebagai berikut :

1) Komprehensi

Sistem pendidikan berkelanjutan harus dapat mencakup

seluruh anggota profesi bidan.

2) Berdasarkan analisis kebutuhan

Sistem pendidikan berkelanjutan menyelenggarakan

pendidikan yang berhubungan dengan tugas (job related)

dan relevan dengan kebutuhan masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan.

3) Berkelanjutan

Sistem pendidikan berkelanjutan menyelenggarakan

pendidikan yang berkesinambungan dan berkembang

4) Terkoordinasi secara internal

Sistem pendidikan berkelanjutan bekerjasama dengan

institusi pendidikan dalam memanfaaatkan berbagai

14
sumber daya dan mengelola berbagai program pendidikan

berkelanjutan.

5) Berkaitan dengan sistem lainnya

Sistem pendidikan berkelanjutan memiliki tiga aspek

subsistem yang merupakan bagian dari sistem-sistem yang

lain di luar sistem pendidikan yang berkelanjutan. Ketiga

aspek tersebut adalah :

Perencanaan tenaga kesehatan (health manpower planning)

Produksi tenaga kesehatan (health manpower production)

 Manajemen tenaga kesehatan (health manpower

management). (Suryani, 2007: 138 dan 139).

F. Pola Pengembangan Karir  Bidan

Pengembangan karir bidan terdiri atas dua, yaitu:

1. Karir fungsional

Pengembangan karier bidan secara fungsional telah disiapkan dengan

jabatan fungsional sebagai bidan serta melalui pendidikan berkelanjutan

baik secara formal maupun secara non formal yang hasil akhirnya akan

meningkatkan kemampuan profesional bidan dalam melaksanakan

fungsinya. Fungsi bidan nantinya dapat sebagai pelaksana, pengelola,

pendidik, peneliti, bidan koordinator dan bidan penyedia.

2. Karir structural

Karier bidan dalam jabatan struktural tergantung dimana bidan bertugas

apakah di Rumah Sakit, Puskesmas, Bidan di desa atau Bidan di

15
institusi swasta. Karir dapat dicapai oleh bidan di tiap tatanan pelayanan

kebidanan atau pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kemampuan,

kesempatan dan kebijakan yang ada.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

CPD (Continuing Professional Development) atau sering disebut P2KB

(Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) merupakan proses

pengembangan keprofesian yang meliputi berbagai kegiatan yang dilakukan

seseorang dalam kapasitasnya sebagai Bidan, guna mempertahankan dan

meningkatkan profesionalismenya sesuai standar kompetensi yang ditetapkan.

Pendidikan berkelanjutan adalah suatu usaha untuk meningkatkan

kemampuan teknis, hubungan antar-manusia, dan moral bidan sesuai dengan

kebutuhan pekerjaan/pelayanan dan standar yang telah di tentukan oleh konsul

melalui pendidikan formal dan nonformal.

Dengan adanya pendidikan lanjut diharapkan visi, dan misi terwujud

sehingga tujuannya terlaksana dengan baik. Diantaranya yakni meningkatkan

produktivitas kerja bidan untuk terus meningkatkan jenjang pendidikan mereka

sehingga pengetahuan dan keterampilan bidan akan lebih berkualitas. Hal ini

akan meningkatkan produktivitas kerja bidan dalam memberi pelayanan

kepada klien. Dan kepuasaan konsumen atau klien akan meningkat seiring

dengan peningkatan kualitas pelayanan kebidanan

B. Saran

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi

pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan

17
kelemahan karena terbatasnya pengetahuan dan kekurangan rujukan atau

referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah yang penulis susun

tersebut. Penulis berharap para pembaca sudi  memberikan kritik dan saran

yang tentunya membangun kepada penulis.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ibi.or.id/id/article_view/A20190311001/cpd-online-ibi.html

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/sukanti-dra-mpd/pengembangan-
keprofesian-berkelanjutan.pdf

https://baixardoc.com/preview/makalah-pengembangan-karir-bidan-
5d0d3e8a8a300

https://fdokumen.com/document/pengembangan-profesi-bidan-melalui-pendidikan-
berkelanjutan.html

http://warungbidan.blogspot.com/2019/08/prinsip-pengembanagan-karier-
bidan.html

https://ruangkebidanan.wordpress.com/2015/12/16/pengembangan-karier-bidan/

http://6tyawibowo.blogspot.co.id/2010/07/prinsip-pengembangan-karir-bidan.html)

http://niniekaahriani.blogspot.com/2015/04/makalah-pengembangan-karir-
bidan.html

19

Anda mungkin juga menyukai