OLEH KELOMPOK IX
1. LIZA LISTYANA
2. FEBRIANTI
3. LEYLYAN VIANY SIAHAYA
4. MULIYAH NUR MALASARI
PENDAHULUAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
cinta kasih-Nya lah kami dapat menyelesaikan modul ini. Penyusunan modul ini
bertujuan untuk memenuhi tugas Professinalisme Kebidanan. Selain itu, penyusunan
modul ini juga bertujuan untuk menambah wawasan pembaca mengenai:
Pengembangan Professional yang Berkelanjutan (Continuty Professional Development)
dan Pentingnya Belajar Sepanjang Hayat Akhirnya kami menyadari bahwa modul ini
sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami
menerima saran dan masukan agar penyusunan modul selanjutnya menjadi lebih baik.
Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga modul ini bermanfaat
untuk pembaca.
Kelompok IX
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ………………………………………………...………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................
C. Tujuan..................................................................................................
D. Manfaat................................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Menteri Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (2010: 2– 3) bahwa
sebagai konsekuensi profesional adalah melaksanakan pembelajaran sepanjang
hayat secara bertahap dan berkelanjutan yang disebut pengembangan
keprofesian berkelanjutan (PKB). Berdasar pada kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan yang dirancang dan dikembangkan oleh Kementerian
Pendidikan nasional tersebut bahwa kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan untuk membina yang profesional atas dasar profil kinerja yang
didukung dengan hasil evaluasi diri.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah “Bagaimana
pengembangan Profesional Berkelanjutan (Continous Profesional Development)
dan pentingnya belajar sepanjang hayat?”
C. TUJUAN
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar diharapkan mahasiswa dapat :
Memahami dan menerapkan Professional yang Berkelanjutan (Continuty
Professional Development) dan Pentingnya Belajar Sepanjang Hayat.
D. MANFAAT
1. Mahasiswa mengetahui apa itu pengertian profesional berkelanjutan
2. Mahasiswa mampu mengembangkan keprofesionalisme berkelanjutan
3. Mahasiswa mengetahui apa itu penting nya belajar sepanjang hayat
BAB II
PENDAHULUAN
Bidan adalah salah satu profesi tertua. Bidan terlahir sebagai wanita terpercaya
dalam melindungi dan menolong ibu dalam melahirkan bayinya sampai ibu dapat
merawat bayinya dengan baik. Bidan bekerja berdasarkan pada pandangan filosofi
yang dianut keilmuan, metode kerja, standar praktik pelayanan dan kode etik profesi
yang dimiliki. Bidan memiliki tugas-tugas yang sangat unik yaitu :
a. Selalu mengedepankan fungsi ibu sebagai pendidik bagi anakanaknya.
b. Memiliki kode etik dengan serangkaian pengetahuan ilmiah yang didapat
melalui proses pendidikan dan jenjang tertentu.
c. Keberadaan bidan diakui memiliki organisasi profesi yang bertugas
meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat.
d. Anggota memiliki jasa atau pelayanan yang dilakukan dengan tetap
memegang teguh kode etik profesi.
Hal tersebut akan tetap diupayakan oleh para bidan sehubungan dengan
anggota profesi yang harus diimbangi dengan memperoleh pendidikan lanjutan
pelatihan dan selalu berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan.
Jabatan professional memiliki syarat-syarat serta kode etik yang harus dipenuhi
oleh pelakunya. Ini menjamin kepantasan berkarya dan sekaligus merupakan
tanggung jawab professional Sebagai tenaga professional bidan harus memenuhi
syarat sebagai berikut :
a. Memberi pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis.
b. Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan.
c. Keberadaannya diakui dan diperlukan masyarakat .
d. Mempunyai peran dan fungsi yang jelas.
e. Mempunyai kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh pemerintah.
f. Memiliki organisasi profesi sebagai wadah
g. Memiliki kode etik bidan
h. Memiliki etika bidan
i. Memiliki standar pelayanan
j. Memiliki standar praktik
k. Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi
sebagai kebutuhan masyarakat
l. Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebgai wahana pengembangan
kompetensi
Ekstensi Bidan
Teori kebutuhan Maslow tersebut meliputi kebutuhan:Fisik, rasa aman, cinta, harga diri
dan aktualisasi diri. Berdasarkan teori ini, belajarsepanjang hayat khususnya bagi orang
dewasa dan orang tua akan menjadi efektif dalam arti menghasilkan perubahan tingkah
laku (perilaku), apabila isi dan carabelajarnya sesuai dengan kebutuhan yang
dirasakan.Konsep belajar seumur hidup sering menjadi keliru untuk konsep
pendidikanseumur hidup, tetapi harus ditekankan bahwa itu bukan hal yang
sama.Pendidikan hanya mencakup terorganisir proses belajar, sementara belajar
adalah sebuah konsep luas yang juga mencakup non-disengaja, tidak terorganisir
danspontan pengetahuan akuisisi dan dapat berlangsung sepanjang hidup.Empat pilar
pendidikan untuk masa depan:
1. Learningto know - menguasai alat belajar bukan perolehanpengetahuan
terstruktur.
2. Learningto do - memperlengkapi orang untuk jenis pekerjaan yangdibutuhkan
sekarang dan di masa depan termasuk inovasi danadaptasi belajar untuk
lingkungan kerja di masa depan.
3. Learningto live together, and with others secara damai menyelesaikan konflik,
menemukan orang lain dan budaya mereka, membina masyarakat kemampuan,
kompetensi individual dan kapasita, ekonomi, dan ketahanan.
4. Learning to be-pendidikan memberikan kontribusi bagi seseorang menyelesaikan
pembangunan pikiran dan tubuh, kecerdasan, kepekaan, apresiasi estetika dan
spiritualitas.
Belajar sepanjang hayat bisa menanamkan kreativitas, inisiatif danrespon pada orang
sehingga memungkinkan mereka untuk beradaptasidalam masyarakat pasca-industri
melalui peningkatan keterampilan untuk :
1. Mengelola ketidak pastian
2. Berkomunikasi melintasi dan dalam budaya, sub-kultur, keluarga danmasyarakat,
3. Negosiasi konflik
Sementara beberapa hambatan ini adalah ekonomi dan dapat diatasi dengan bantuan keuangan,
banyak orang yang terhalang dari terlibat dalam pendidikan dan pelatihan oleh faktor-faktor sosial
dan pribadi. Dengan mengakui berbagai faktor yang bertindak sebagai motivasi dan penghalang
untuk keterlibatan dalam pendidikan dan pelatihan, kebijakan belajar sepanjang hayat cenderung
untuk meningkatkan partisipasi dalam pembelajaran untuk kepentingan sendiri ketimbang sebagai
sarana untuk suatu akhir tertentu (mis. kerja).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengembangan profesional adalah proses berkelanjutan yang dilakukan
sepanjang masa karier individu. Proses pengembangan tidak mungkin dilakukan
sekali waktu pada awal karier, namun harus terus dilakukan secara kontinu. Saat
ini perkembangan ilmu dan teknologi tidak terbatas dan makin terus berkembang
sepanjang waktu, seperti hal tersebut, keterampilan, pengetahuan, dan
pengalaman juga harus terus disesuaikan dengan perkembangan zaman yang
dinamis.
B. SARAN
Dalam hal ini, belajar sepanjang hayat merupakan sebuah aspek penting
di dalam sebuah proses dalam menjalani hidup dan untuk membentuk
pendidikan yang berkualitas, kita juga harus bisa menganalisis situasi pendidikan
agar bisa tercapainya proses pembelajaran yang efektif dan berkembangnya
profesional yang berkepanjangan.
DAFTAR PUSTAKA
Puspitaningrum, Ika. 2017. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.Yogyakarta: Cv. Budi
Utama Safrudin,Sri Mulyani, Rosni Lubis.2018.Pengembangan Kepribadian dan Profesionalisme
Bidan.Malang:Wineka Media.