Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PELATIHAN KADER

PELATIHAN KADER KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POSYANDU

Dosen Pembimbing Praktikum :


Drg. Ani Subekti, MDSc Sp.KGA

Pelaksana :
Hilda Tiara
Rizma Rona
Dini Maryati
Nisa Rajtur Rahmi
Seftia Rachmani
Yulia Tri Anggraeni
Semester II Alih Jenjang

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga pada akhirnya “Proposal Pelatihan Kader Posyandu Kelurahan Kramas” ini
dapat dibuat. Di samping itu, pembuatan proposal ini tetap mengacu pada Pedoman Umum
Pengelolaan Posyandu dan Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan
Terpadu yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011.
Proposal pelatihan ini sebagai acuan untuk melatih kader Posyandu dan materi
pembelajarannya dapat digunakan sebagai bahan belajar untuk meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan kader dalam mengelola Posyandu guna meningkatkan upaya pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, karenanya saran dan
kritik membangun sangat diharapkan. Semoga proposal pelatihan ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pelatihan kader Posyandu.

Bandarlampung, 21 Maret 2021


Mahasiswa Pratikan

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
B. FILOSOFI.................................................................................................................................2
C. PENDEKATAN PELATIHAN.................................................................................................3
D. DASAR KEGIATAN................................................................................................................3
II. TUJUAN, KOMPETENSI DAN SASARAN................................................................................4
A. TUJUAN...................................................................................................................................4
1. Tujuan Umum........................................................................................................................4
2. Tujuan Khusus......................................................................................................................4
B. KOMPETENSI..........................................................................................................................4
C. SASARAN................................................................................................................................5
III. STRUKTUR PROGRAM DAN PELATIH...............................................................................5
A. STRUKTUR PROGRAM..........................................................................................................5
B. PELATIH..................................................................................................................................6
IV. METODE, ALAT BANTU DAN PROSES PELATIHAN........................................................6
A. METODE..................................................................................................................................6
B. ALAT BANTU..........................................................................................................................6
C. PROSES PELATIHAN.............................................................................................................6
V. EVALUASI DAN SERTIFIKASI.................................................................................................8
A. EVALUASI...............................................................................................................................8
B. SERTIFIKASI...........................................................................................................................8
VI. GBPP (GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN)..........................................8
A. MATERI 1.................................................................................................................................8
B. MATERI 2...............................................................................................................................12

iii
C. MATERI 3...............................................................................................................................13
D. MATERI 4...............................................................................................................................14
Lampiran.............................................................................................................................................18
dokumentasi.............................................................................................................................................

PROPOSAL MATERI DASAR

KESEHATAN GIGI DAN MULUT

PELATIHAN KADER POSYANDU KESGILUT


POSYANDU DESA KRAMAS, SEMARANG

iv
I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan
perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, pelindung, penghormatan terhadap hak
kewajiban, keadilan, gender dan non diskriminatil dan norma-norma agama. Untuk
dapat mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan tidak hanya menjadi
tanggungjawab semata dari pemerintah dan tenaga kesehatan saja, tetapi merupakan
tanggungjawab seluruh lapisan masyarakat, hal ini sesuai dengan kebijakan menteri
kesehatan yang termuat dalam keputusan menteri kesehatan RI Nomor
374/MenKes/SK/V2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional Bentuk dan Cara
Pembangunan Kesehatan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan, diantaranya
pembangunan kesehatan gigi dan mulut dibutuhkan peran serta masyarakat sebagai
salah satu strategi penyelenggaraan pembangunan kesehatan, meliputi perorangan
misalnya kader kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, politisi, figur masyarakat,
kelompok masyarakat misalnya, posyandu, organisasi kemasyarakatan, organisasi
profesi, lembaga sosial masyarakat dan pemerintah yang berperan sebagai agen
perubahan untuk penerapan perilaku hidup sehat.
Perilaku hidup sehat diharapkan dapat menjadi gerakan nasional yang dapat
diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat. Kader kesehatan sebagai ujung tombak
masyarakat perlu membekali diri dengan pengetahuan dan membantu upaya
peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan gigi dan mulut, merupakan salah
satu cara untuk mendukung pelaksanaan pembangunan kesehatan, salah satu
diantaranya dengan pemberdayaan kader kesehatan. Kegiatan yang dilakukan lebih
diarahkan pada pelayanan promotif, preventif dan rujukan kesehatan gigi dan mulut
yang dilakukan pada upaya kesehatan berbasis masyarakat diantanya posyandu
dengan sasaran kelompok resiko tinggi meliputi anak usia balita, anak usia pendidikan
dasar, ibu hamil dan menyusui, kelompok usia lanjut.

1
Berdasarkan survei awal dalam rangka studi kasus tentang faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap tingginya karies pada balita di Perumahan P4A Pudakpayung,
didapatkan bahwa 75% balita mengalami karies gigi. Hal ini disebabkan oleh belum
terbentuknya UKGM pada Posyandu.
Karena beberapa alasan tersebut perlu dilakukan intervensi sebagai langkah
awal untuk mengatasi masalah kesehatan gigi dan mulut yang terdapat di Peerumahan
P4A yaitu dengan menyelenggarakan pelatihan kader dan pembentukan UKGM.

B. FILOSOFI
Pelatihan fasilitator pemberdayaan kader Posyandu ini diselenggarakan
dengan memperhatikan:
1. Prinsip andragogi, yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk:
a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya mengenai fasilitasi Posyandu.
b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks
pelatihan.
c. Diberikan apresiasi atas pendapat yang baik dan positif yang diutarakan
oleh peserta.
2. Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak untuk:
a. Mendapatkan paket bahan belajar.
b. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan
berbagai metode, melakukan umpan balik, dan menguasai materi yang
disampaikan.
c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki individu, baik secara
visual, auditorial, maupun kinestetik (gerak).
d. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.
e. Melakukan evaluasi (terhadap pelatih dan penyelenggara) dan dievaluasi
tingkat pemahaman peserta dalam fasilitasi penyelenggaraan Posyandu.
3. Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk:
a. Mengembangkan keterampilan langkah demi langkah dalam memperoleh
kompetensi yang diharapkan dalam pelatihan.
b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mendapatkan
kompetensi yang diharapkan pada akhir pelatihan.

2
4. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk:
a. Berkesempatan melakukan eksperimentasi dari materi pelatihan dengan
menggunakan metode pembelajaran antara lain ceramah tanya jawab,
penugasan, diskusi kelompok latihan-latihan, baik secara individu maupun
kelompok.
b. Melakukan pengulangan atau pun perbaikan yang dirasa perlu.

C. PENDEKATAN PELATIHAN
Pelatihan ini diselenggarakan dengan berdasarkan pendekatan berikut :
1. Berdasarkan Masalah (Problem Based), yakni proses pelatihan didekatkan pada
permasalahan nyata yang ada di lapangan.
2. Berdasarkan Kompetensi (Competency Based), yakni proses pelatihan selalu
berupaya untuk mengembangkan keterampilan berjenjang langkah demi langkah
menuju kemampuan paripurna.
3. Pembelajaran Orang Dewasa (Adult Learning), yakni proses pelatihan yang
diselenggarakan dengan pendekatan pembelajaran orang dewasa, yang selama
pelatihan peserta berhak untuk:
a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya.
b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks
pelatihan.
c. Dihargai keberadaannya.
4. Pembelajaran Dengan Melakukan (Learning by Doing), yang memungkinkan
peserta untuk:
a. Berkesempatan melakukan eksperimentasi dari materi pelatihan dengan
menggunakan metode pembelajaran antara lain diskusi kelompok, studi kasus,
simulasi, role play (bermain peran), dan latihan (exercise) baik secara individu
maupun kelompok.
b. Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu.

D. DASAR KEGIATAN
Landasan hukum yang terkait dengan Posyandu antara lain :
1. Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. Peraturan Presiden no. 72 tahun 2012 tentang sistem kesehatan nasional
3. Peraturan Menteri Kesehatan (PMK RI) no. 65 tahun 2013 tentang pedoman
pelaksanaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan

3
II. TUJUAN, KOMPETENSI DAN SASARAN

A. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, minat dan peran serta kader UKGM di Desa
Kramasa di bidang kesehatan gigi dan mulut, sehingga dapat tercapainya perilaku
hidup sehat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

2. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kemampuan kader untuk mengelola UKGM.
2.Meningkatkan pengetahuan kader tentang kesehatan gigi secara umum, tentang
jenis-jenis penyakit gigi dan mulut, tentang cara pencegahan dan perawatan gigi
dan mulut.
3.Meningkatkan kemampuan para kader untuk dapat melakukan penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat di di Desa Kramas
4.Meningkatkan kemampuan para kader untuk dapat melakukan pemeriksaan
sederhana tentang masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi di
masyarakat.
5.Meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan pertolongan pertama pada
sakit gigi dan radang gusi.
6.Meningkatkan kemampuan kader melakukan rujukan kesehatan gigi dan mulut
ke puskesmas.

B. KOMPETENSI
Peserta latih mempunyai kompetensi:
1. Mampu memahami pengelolaan Posyandu.
2. Mampu memahami tugas-tugas kader dalam penyelenggaraan Posyandu.
3. Mampu memahami masalah kesehatan pada sasaran Posyandu.
4. Mampu menggerakkan masyarakat.
5.Mampu melakukan lima langkah kegiatan di Posyandu dan kegiatan
pengembangannya.
6. Mampu melakukan penyuluhan.
7. Mampu melaksanakan pencatatan dan pelaporan Posyandu (Sistem Informasi
Posyandu).
8. Mampu menyusun rencana tindak lanjut.

4
C. SASARAN
Sasaran kegiatan Pelatihan Kader di di Desa Kramas, Semarang, adalah
anggota Kader Kesehatan Posyandu di wilayaha Desa Kramas, Semarang sebanyak 6
orang.

III. STRUKTUR PROGRAM DAN PELATIH

A. STRUKTUR PROGRAM
Untuk mencapai tujuan pembelajaran di atas, materi pelatihan disusun dengan
struktur program yang terdiri dari:
A. Materi Dasar
B. Materi Inti
C. Materi Penunjang
1. Manajemen Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat
2. Bagian, bentuk dan fungsi gigi
3. Cara memelihara kebersihan gigi dan mulut
4. Cara pemeriksaan sederhana ( Simulasi KMGS dan KASIH )
NO MATERI WAKTU
T P PL JLH
A. MATERI INTI:
1. Rongga Mulut 1 1
1 1
2. Pengetahuan tentang gigi
3. Menjaga kebersihan gigi dan mulut 1 2 3 7
4. Mampu memahami kelainan penyakit gigi
dan mulut.

2 2
5. Mengenal kebiasaan baik dan buruk
6. Pencegahan terhadap penyakit gigi dan 2 7
mulut
JUMLAH 9 2 3 19

Keterangan: T = Teori, P = Praktek / Penugasan,. 1 Jpl @ 45 menit, untuk PL = @ 60


menit.

B. PELATIH
Pelatih dari pelatihan kader ini adalah Hilda Tiara, Rizma Rona, Dini Maryati,
Nisa Rajtur Rahmi, Seftia Rachmani, Yulia Tri Anggraeni Prodi D4 Alih Jenjang

5
Keperawatan Gigi Jurusan Keperawatan gigi Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Semarang.

IV. METODE, ALAT BANTU DAN PROSES PELATIHAN

A. METODE
Metode pelatihan ini berdasarkan pada prinsip:
a. Orientasi kepada peserta meliputi latar belakang, kebutuhan dan harapan yang
terkait dengan tugas yang akan dilaksanakan setelah mengikuti pelatihan,
memberikan kesempatan belajar dengan melakukan (learning by doing), dan
belajar atas pengalaman (learning by experience).
b. Peran serta aktif peserta (active learner participatory) sesuai dengan pendekatan
pembelajaran (learning).
c. Pembinaan iklim yang demokratis dan dinamis untuk terciptanya komunikasi
dari dan ke berbagai arah. d. Pengalaman praktik kerja lapang untuk
membiasakan peserta melaksanakan tugasnya.
Oleh sebab itu, metode yang digunakan selama proses pembelajaran di antaranya
adalah:
a. Ceramah singkat dan tanya jawab.
b. Curah pendapat, untuk penjajakan pengetahuan dan pengalaman peserta terkait
dengan materi yang akan diberikan.
c. Penugasan berupa: diskusi kelompok, studi kasus, tugas baca, bermain peran
(role play), simulasi, dan praktik lapang.

B. ALAT BANTU
1. laptop
2. Flip chart, phantom
3. Spidol, papan tulis (ATK)
4. liflet

C. PROSES PELATIHAN
1. Pembukaan
Pelatihan dibuka oleh ketua panitia.
2. Building Learning Commitment/BLC (Membangun Komitmen Belajar)
Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses
pelatihan. Kegiatannya antara lain:

6
a. Penjelasan oleh fasilitator tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan
yang akan dilakukan dalam materi BLC.
b. Perkenalan antara peserta dengan para fasilitator dan panitia
penyelenggara pelatihan, serta antar sesama peserta.
c. Mengemukakan harapan, kekuatiran dan komitmen masing-masing
peserta selama pelatihan.

3. Pemberian wawasan
a. Dosen keperawatan gigi : drg. Ani Subekti, Sp.KGA

4. Pembekalan pengetahuan dan keterampilan

Pemberian materi pengetahuan dan keterampilan dari proses pelatihan


mengarah pada kompetensi yang akan dicapai oleh peserta. Penyampaian materi
dilakukan dengan menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua
peserta untuk berperan serta aktif dalam mencapai kompetensi tersebut, yaitu
diskusi kelompok dan simulasi dengan kasus.

Pengetahuan dan keterampilan meliputi materi:

a. Rongga Mulut
b. Pengetahuan tentang gigi
c. Menjaga kebersihan gigi dan mulut
d. Mampu memahami kelainan penyakit gigi dan mulut
e. Mengenal kebiasaan baik dan buruk
f. Pencegahan terhadap penyakit gigi dan mulut

5. Praktek Lapangan
Akan dipraktekan mengenai menggosok gigi yang baik dan benar.

6. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi awal yaitu untuk mengukur
kemampuan pelatih. Evaluasi proses, mengevaluasi proses kegiatan yang sedang
berjalan. Evaluasi hasil yaitu evaluasi hasil pelatihan materi yaitu dampaknya.

7
7. Penutupan
Penutupan dilaksanakan pada saat selesai kegiatan.

V. EVALUASI DAN SERTIFIKASI

A. EVALUASI
1. Peserta melakukan Pre-test dan Post-test kepada kader posyandu dengan
memberikan beberapa pertanyaan tertulis.
2. Fasilitator Peserta pelatihan diberi lembar ceklis berupa angket untuk menilai
pemberi materi. Pemberian angket ini diberikan di akhir acara.
3. Penyelenggara
a. Peserta, dan fasilitator diberi lembar ceklis untuk menilai kegiatan yang
telah diselenggarakan.
b. Panitia mempunyai lembar ceklis untuk keterselenggaraan kegiatan, mulai
dari persiapan diadakannya kegiatan sampai selesainya kegiatan.

B. SERTIFIKASI
Penentuan angka kredit pelatihan dilaksanakan berdasarkan lamanya waktu
pelatihan dalam satuan pembelajaran efektif, dimana peserta yang mengikuti
pelatihan selama 10 jam pelajaran akan memperoleh angka kredit sebanyak 1
(satu).

VI. GBPP (GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN)

A. MATERI 1
MATERI DASAR (POSYANDU)

A. Materi Dasar
a. Pengertian Posyandu
Menurut Effendy (1998), Posyandu merupakan forum komunikasi, alih
teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat, dari oleh dan untuk
masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya
manusia sejak dini. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan
kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat
dengan dukungan tehnis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian
norma keluarga kecil bahagia sejahtera.

8
b. Tujuan Posyandu
Tujuan pokok dari Posyandu menurut Effendy (1998), antara lain untuk :
1. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak,
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan untuk menurunkan angka
kematian ibu dan anak,
3. Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia sejahtera,
4. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan kegiatan–kegiatan lain yang menunjang peningkatan
kemampuan hidup sehat, pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan
kesehatan kepada penduduk berdasarkan geografi,
5. Meningkatkan dan pembinaaan peran serta masyarakat dalam rangka alih
tehnologi untuk swakelola usaha–usaha kesehatan masyarakat

c. Kegiatan Posyandu
Terdapat berbagai jenis kegiatan yang dilakukan pada Posyandu antara lain
meliputi 5 kegiatan posyandu dan 7  kegiatan posyandu (sapta krida posyandu):
Lima kegiatan posyandu antara lain :
1. Kesehatan ibu anak,
2. Keluarga berencana,
3. Imunisasi,
4. Peningkatan gizi,
5. Penanggulangan diare

d. Jenis pelayanan yang diberikan antara lain :


1. Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita,
2. Penimbangan bulanan,
3. Pemberian makanan tambahan,
4. imunisasai bagi bayi 0-11 bulan,
5. Pemberian oralit untuk penanggulangan diare,
6. Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama.

e. Prinsip dasar pelayanan Posyandu antara lain :


9
1. Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat
perpaduan antara pelayanan professional
2. Adanya kerjasama lintas program yang baik kesehatan ibu dan anak,
keluarga berencana, gizi, imunisasai, penanggulangan diare maupun lintas
sektoral seperti: departemen kesehatan, bantuan desa dan badan koordinasi
keluarga berencana nasional
3. Kelembagaan masyarakat pos desa, kelompok timbang/pos timbang, pos
imunisasai, pos kesehatan
4. Mempunyai sasaran penduduk yang sama bayi umur 0-1 tahun, anak balita
umur 1-4 tahun, ibu hamil, pasangan usia subur
5. Pendekatan yang digunakan adalah pengembangan dan pembangunan
kesehatan masyarakat desa dan primary health care.

f. Sistem Kerja Posyandu


Menurut Muninjaya (1999), sistem kerja Posyandu merupakan rangkaian
kegiatan yang meliputi input, proses dan output.
Input adalah ketersedianya sumber daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
kegiatan posyandu, yang meliputi antara lain:
1. Sarana fisik atau kelengkapan seperti bangunan, meja kursi, perlengkapan
penimbangan, perlengkapan pecatatan dan pelaporan, perlengkapan
penyuluhan dan perlengkapan pelayanan,
2. Sumber daya manusia yang ada seperti kader, petugas kesehatan dan aparat
desa atau kecamatan yang ikut berperan dalam kelangsungan program,
3. Ketersedianya dana, sebagai penunjang kegiatan yang berasal dari
pemerintah maupun swadaya masyarakat,
4. Penyelenggaraan kegiatan posyandu dan bagaimana cara persiapan serta
mekanisme pelayanannya.
Proses, dalam sistem pelayanan Posyandu antara lain meliputi:
1. Pengorganisasian posyandu mencakup adanya struktur organisasi, yaitu
adanya perencanaan kegiatan mulai persiapan, monitoring oleh petugas
sampai evaluasi proses dan hasil kegiatan. Adanya kejelasan tugas dan alur
kerja yang jelas serta dipahami oleh kader posyandu,
2. Pelaksanaan kegiatan posyandu yang mencakup pendaftaran, penimbangan,
pencatatan penyuluhan, pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.
10
Program pokok yang minimal harus dilaksanakan meliputi lima pelayanan
yaitu kesehatan ibu dan anak, gizi, keluarga berencana, penanggulangan
diare dan imunisasi
3. Pembinaan dan pemantauan petugas yang mencakup adanya rencana
kegiatan pembinaan dan pemantauan yang jelas dan tertulis, ada jadwal yang
terencana dengan baik, siapa yang menjadi sasaran, cara pembinaan,
pemantauan dan pemecahan masalah,
4. Pelaksanaan kunjungan rumah oleh kader untuk membina kesehatan dan gizi
masyarakat terutama pada keluarga sasaran. Proses pelaksanaan kunjungan
harus direncanakan siapa sasaran, kapan dilaksanakan, siapa yang
melaksanakan dan hasil dicatat dalam kegiatan kader
5. Pelaksanaan evaluasi program dilaksanakan setiap bulan. Di tingkat
posyandu dilaksanakan setelah selesai kegiatan pelayanan yang melibatkan
kader, aparat desa, pembinaan kesejahteraan keluarga dan petugas pembina.
Sedangkan di tingkat kecamatan dilaksanakan melalui pertemuan lintas
sektor di kecamatan lain yang berkaitan dengan kesehatan dan perbaikan
gizi serta keluarga berencana
6. Umpan balik tentang hasil kegiatan posyandu, hasil pembinaan dan evaluasi
disampaikan melalui pertemuan rutin yang telah direncanakan. Umpan balik
berasal dari aparat desa, tokoh masyarakat dan kelompok kerja personal baik
tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten
7. Imbalan (reward) bagi kader, sangat bermanfaat untuk menjaga kelestarian
kader dalam melaksanakan tugasnya, dan harus dipikirkan, karena dengan
imbalan tersebut diharapkan dapat memelihara dan meningkatkan motivasi
kerja kader.
Output -  Keluaran kegiatan posyandu berupa cakupan hasil kegiatan
penimbangan, pelayanan pemberian makanan tambahan, distribusi paket
perbaikan gizi, pelayanan imunisasi, pelayanan keluarga berencana dan
penyuluhan. Sedangkan output kegiatan yang diharapkan berupa
peningkatan status gizi, dan ibu hamil, penurunan angka kematian ibu, angka
kematian bayi, berat badan lahir rendah dan angka kesakitan.

B. MATERI 2
MATERI INTI

11
Materi inti Penyelenggaraan
Waktu 1 Jpl @ 45 menit, untuk PL = @ 60 menit
Tujuan umum Setelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu
memahami materi pelatihan dengan baik
Tujuan khusus Setelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu:
1. Menjelaskan Rongga Mulut
2. Menjelaskan materi tentang gigi
3. Menjelaskan cara menjaga kebersihan gigi dan mulut
4. Manjelaskan tentang kelainan penyakit gigi dan mulut.
5. Menjelaskan tentang kebiasaan baik dan buruk
6. Menjelaskan tentan cara pencegahan terhadap penyakit gigi dan
mulut
Pokok 1. Rongga Mulut
pembahasan a. Definisi
b. Bagian-bagian
c. Manfaat dan kegunaan
d. Pemeriksaan sederhana
2. Pengetahuan tentang gigi
a. Bagian-bagian gigi
b. Tumbuh kembang gigi
c. Pergantian gigi
d. Makanan yang baik dan buruk untuk kesehatan gigi
e. Pemeriksaan sederhana
3. Menjaga kebersihan gigi dan mulut
a. Teknik menyikat gigi
b. Bentuk sikat gigi yang baik
c. Waktu menyikat gigi yang baik
4. Mampu memahami kelainan penyakit gigi dan mulut.
a. Kelainan yang terjadi pada gigi
b. Bahaya penyakit gigi
c. Cara mengobati
5. Mengenal kebiasaan baik dan buruk
a. Kebiasaan yang baik bagi gigi
b. Kebiasaan yang dapat merusak gigi
6. Pencegahan terhadap penyakit gigi dan mulut

12
a. Pencegahan penyakit gigi dan mulut (khususnya rampan karies
pada anak dan karies pada ibu hamil)
Metode Ceramah, tanya jawab, penugasan, diskusi kelompok
Media 1. Leaflet, Phantom, flipchart
Alat bantu A. Laptop
B. Flip chart
C. Spidol, papan tulis (ATK)
D. Liflet
Referensi a. Dosen keperawatan gigi : drg. Ani Subekti, MDSc, Sp.KGA

C. MATERI 3
Tugas Kader dalam Penyelenggaraan Posyandu
A. DESKRIPSI SINGKAT
Kader Posyandu selain menjadi pelaksana kegiatan diharapkan juga menjadi
pengelola Posyandu karena kader mengenal kondisi kebutuhan masyarakat di
wilayahnya. Kader selaku pengelola Posyandu bertugas untuk merencanakan
kegiatan dan mengaturnya. Modul ini diharapkan dapat memberikan gambaran
tugas kader dalam penyelenggaraan Posyandu pada tiga tahap yaitu sebelum
hari buka Posyandu, pada saat hari buka Posyandu, dan setelah hari buka
Posyandu.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
A. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tugas kader
dalam penyelenggaraan Posyandu.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Setelah pembelajaran ini selesai, peserta mampu:
1. Menjelaskan tugas kader dalam penyelenggaraan Posyandu.
2.Menjelaskan kegiatan utama Posyandu.
3. Menjelaskan kegiatan pengembangan Posyandu.
C. POKOK BAHASAN
Pokok bahasan dan sub-pokok bahasan yang dibahas dalam modul ini adalah:
Pokok Bahasan A: Tugas Kader Posyandu
1. Sebelum hari buka Posyandu

13
2. Saat hari buka Posyandu
3. Sesudah hari buka Posyandu
Pokok Bahasan B: Kegiatan Utama Posyandu
1. Kesehatan ibu dan anak
2. Keluarga berencana (KB)
3. Imunisasi
4. Gizi
5. Pencegahan dan penanggulangan diare
Pokok Bahasan C: Kegiatan Pengembangan Posyandu
REFERENSI
file:///D:/Kuliahhhhh/SMT%207/Pelatihan%20Kader/MOdul%20Pelatihan%20kader
%20Posyandu.pdf

D. MATERI 4
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
1. Pengertian Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal terpenting bagi kehidupan
manusia dan merupakan bagian dari kesehatan secara umum. Yang perlu
diperhatikan oleh masyarakat. Kesehatan rongga mulut merupakan bagian
integral dari kesehatan secara umum, namun banyak orang tidak mengetahui
bahwa rongga mulut berperan penting bagi kesehatan tubuh.
Rongga mulut yang sehat memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi
secara efektif, menikmati berbagai macam makanan, meningkatkan kualitas
hidup, percaya diri dan mempunyai kehidupan sosial yang lebih baik. Kondisi
sebaliknya, rongga mulut yang tidak sehat dapat berpengaruh pada kehidupan
social seseorang, keterbatasan fungsi pengunyahan, keterbatasan fungsi bicara,
rasa sakit dan terganggunya waktu bekerja atau sekolah.
2. Jenis dan Fungsi Gigi
Menurut R.,Yulianti (2014) Gigi merupakan stuktur putih kecil yang ada di
dalam mulut manusia dan menjadi salah satu organ yang sangat penting dalam
proses pencernaan dalam tubuh. Gigi digunakan untuk mengoyak, mengikis,
memotong dan mengunyah makanan. Pada manusia dapat ditemui empat jenis
gigi yang terdapat pada mulut yaitu :

14
 Gigi Seri : adalah gigi yang memiliki satu akar yang berfungsi memotong
dan mengerat makanan atau benda lainnya.
 Gigi Taring : gigi yang memiliki satu akar dan memiliki fungsi untuk
mengoyak makanan atau benda lainnya.
 Gigi Graham Kecil : gigi yang memiliki dua akar yang berfungsi
menggilas dan mengunyah makanan atau benda lainnya.
 Gigi Graham Besar : gigi yang memiliki tiga akar yang berfungsi melumat
dan mengunyah makanan atau benda lainnya.
Beberapa fungsi gigi diantaranya :
1) Pengunyahan
Gigi memiliki peran penting untuk menghaluskan makanan agar lebih
mudah ditelan serta meringankankan kerja proses pengunyahan di dalam
rongga mulut maka makanan yang ada di proses menjadi lebih halus dan
mempermudah proses penelanan. Proses pengunyahan dipengaruhi oleh
keseimbangan posisi antara rahang atas dan rahang bawah, apabila tidak
seimbang maka akan menggangu proses pengunyahan sehingga gigi tidak
dapat bekerja secara maksimal.
2) Berbicara
Gigi sangat diperlukan untuk mengeluarkan bunyi ataupun huruf-huruf
tertentu seperi huruf T, V, D, S dan S. Tanpa gigi maka maka akan
kesulitan dalam berbicara alias ngomong dan tidak akan terdengar
sempurna.

3) Estetika
Gigi dan rahang dapat mempengarhui senyum seseorang, dengan adanya
gigi yang rapi dan bersih maka senyums sesorang akan terlihat lebih
menarik dibandingkan dengan seseorang yang memiliki gigi yang tidak
beraturan. Selain itu bentuk rahang juga akan mempengaruhi bentuk
wajah seseorang.
3. Macam – macam Penyakit Gigi
Berdasarkan Agustiana (2006), Macam-macam penyakit gigi terbagi menjadi 3
yaitu :
1) Gigi Berlubang (Karies Gigi)

15
Karies atau gigi berlubang adalah yang membusuk di dalam gigi yang
terjadi akibat suatu proses yang secara bertahap melarutkan email
(permukaan gigi sebelah luar yang keras) dan terus berkembang kebagian
dalam gigi. Penyebab penyakit gigi ini diakibatkan karena adanya kuman.
2) Gingtivitis (Peradangan Gusi) radang gusi terjadi akibat adanya plak dan
bakteri.
3) Penyakit Periodental (jaringan pendukung gigi)
4. Penyebab Kerusakan Gigi
Makanan yang dikonsumsi anak akan mempengaruhi kesehatan gigi.
Terlalu banyak karbohidrat, baik gula misalnya, kue, permen, susu , makanan dan
minuman manis lainnya maupun tepung-tepungan misalnya keripik kentang atau
singkong dapat mengakibatkan pengeroposan gigi. Seberapa lama karbohidrat
menempel pada gigi adalah penyebab utama pembusukan gigi, permen coklat dan
makan yang manis adalah makanan yang paling sering mengancam kerusakan
gigi.
5. Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut
a) Biasakan menyikat gigi pagi setelah makan dan sebelum tidur.
b) Kurangi makanan manis dan lengket.
c) Mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang berserat dan berair.
d) Cara menyikat gigi yang benar .
e) Gunakan pasta gigi yang mengandung Flouride.
f) Periksa gigi ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.

REFERENSI
https://verayohananabu.wordpress.com/2016/04/23/upaya-kesehatan-gigi-masyarakat/

https://www.jevuska.com/2007/06/15/peran-dan-fungsi-kader-kesehatan/

http://repositori.unsil.ac.id/836/4/3%20BAB%20II%20SKRIPSI.pdf

JADWAL KEGIATAN PELATIHAN KADER

16
No Hari, Materi Waktu Pelaksana
Tanggal
1. Senin ,22 Advokasi Ke Koordinator Nisa Rajtur
Maret 2021 posyandu keluharan Kramas, Rahmi
Semarang
2. Selasa, 23 Identifikasi Calon Kader di 10.00 - selesai -Hilda Tiara
Maret 2021 masing-masin Posyandu -Rizma Rona
Kelurahan Kramas
3. Rabu, 24 Diskusi dan Pemaparan Program 13.00 - selesai Dini Maryati
Maret 2021 Pemberdayaan Kader Kesehatan Seftia Rachmani
Gigi Keluran Kramas
4 Kamis, 25 Survey/ Pengambilan data 10.00 - selesa -Hilda Tiara
Maret 2021 -Rizma Rona
5 Sabtu, 27 Pretes melaui Google Formulir 16.00 - selesai Yulia Tri
Maret 2021 Anggraeni
6 Senin, 29 1. Pembukaan 16.00-16.05 Yulia Tri
Maret 2021 2. Penyampaian materi Anggraeni
tentang menjaga
kesehatan gigi dan mulut 16.05- 16.15 Rizma Rona
pada ibu hamil
3. Penyampaian materi
tentang kesehatan gigi 16.15-16.25 Hilda Tiara
dan mulut anak
4. Penyampaian materi 16.25-16.40 Nisa Rajtur
tentang tumbuh kembang Rahmi
anak
5. Diskusi bersama 16.40- 16.55 Dini Masyati&
6. penutup 16.55-17.00 seftia Rachmani
7 Selasa, 30 1. Pembukaan Yulia Tri
Maret 2021 2. Kader akan membawa/ Anggraeni
mengajak sasaran dengan
kriteria berikut untuk -Rizma Rona
mengikuti zoom pelatihan 16.00- selesai -Hilda Tiara
kader -Nisa Rajtur
-anak prassekolah/balita/ Rahmi
batita/anak sekolah
-ibu hamil/ibu menyusui
-lansia Dini Masyati&
3. Lansia seftia Rachmani
4. Penutup

8 Rabu, 31 1. Pembukaan Yulia


Maret 2021 2. Penyampaian materi Hilda
tentang KMGS dan 16.00-selesai ,Rizma,Nisa
KASIH
3. Simulasi KMGS dan Dini, Seftia
Kasih (kader
membawa anak kecil
atau balita untuk ikut
zoom pelatihan kader

17
4. Diskusi bersama
5. Penutup

Lampiran
Contoh Format Rujukan

18
KASIH

19
KMGS

20

Anda mungkin juga menyukai