Anda di halaman 1dari 25

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya,
maka buku Pedoman Kerja Perkesmas dapat diselesaikan.
Mengingat banyaknya jumlah sarana Pelayanan Kesehatan di Indonesia yang ada pada saat
ini, maka untuk mendukung tercapainya indikator pelayanan yang ditetapkan dalam Standar
Pelayanan Minimal (SPM), pendekatan yang dilaksanakan Puskesmas Sugio adalah pelayanan
yang terintegrasi pada upaya kesehatan wajib dan upaya pengembangan.
Untuk meningkatkan kinerja perawat dan bidan sebagai petugas di Puskesmas Sugio yang
optimal dalam memberikan kontribusi terhadap tercapainya indikator SPM dan sekaligus
mencapai angka kredit jabatan fungsionalnya, maka kami memandang perlu untuk menyusun
buku pedoman Kerja Puskesmas Sugio
Pedoman Kerja Puskesmas Sugio merupakan acuan minimal bagi perawat dan bidan serta
pihak yang terkait, sehingga untuk penerapannya dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan
kemampuan kabupaten/kota.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Kepala Puskesmas
Sugio dan semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan buku pedoman kerja ini.
Saran serta masukan untuk penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan, juga dukungan
berbagai pihak untuk dapat mewujudkan kinerja perawat dan bidan di Puskesmas Sugio yang
optimal sesuai peran dan fungsinya sehingga pelayanan yang diberikan lebih bermutu dan dapat
dipertanggung jawabkan.
Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua,
Amin.

Sugio, januari 2022

Mengetahui
Kepala Puskesmas Sugio Penanggung jawab Program

Dr.Purnomo Mujilah, A. Md. Kep.


NIP.19820607 201412 1 001 NIP.19751201 202121 2 003

2
VISI, MISI, MOTTO , JANJI LAYANAN DAN BUDAYA KERJA /TATA NILAI

VISI :

TerwujudnyaPelayanankesehatanmasyarakat yang sejahtera,mandiri,berdayasaing dan


berkeadilan.

MISI :
1. Mewujudkansumberdayamanusia yang unggul,berdayasaing,berakhlak, dan
responsive sesuaidengan era perkembangan .
2. Menumbuhkanperansertamasyarakat dan lintas sektor
dalammeningkatkankualitasmutupelayananPuskesmas

MOTTO :

Semangathidupuntukbergerakdenganinovatif demi mencariridho Allah

JANJI LAYANAN :

Melayanidengan 5 S

1. Senyum
2. Salam
3. Sapa
4. Sentuh
5. Santun

BUDAYA KERJA /TATA NILAI : TERP-RIMA


1. Terjangkau :Memberikan pelayanan yang terbaik dan terjangkau oleh masyrakat
2. Profesional :Memiliki kopetensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik .
3. Ramah :Memiliki sikap yang sopan dan santun kepada seluruh masyarakat dan rekan
sekerja.
4. Inisiatif dan Inovatif :Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide –ide
kreatif serta memberikan terobosan bagi peningkatan pelayanan kesehatan.
5. Mutu : Memberikan pelayanan yang
bermutusesuaipeningkatanmutusecaramenyeluruhmeliputisystemmanusia dan
managemensesuaidenganstandarmutu.

3
6. Akuntabel : Memberikanpelayanankesehatansesuaipedoman dan standarpelayanan yang
ditetapkandapatdiukur dan dapatdipertanggungjawabkan

DAFTAR ISI

Sampul …………………………………………………………………………………………1
Kata Pengantar ...........................................................................................................................2
Visi, Misi, Motto , JanjiLayanan Dan BudayaKerja /Tata Nilai.................................................3
Daftar isi......................................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.................................................................................................................5
B. Tujuan Pedoman.............................................................................................................6
C. Sasaran Pedoman............................................................................................................6
D. Ruang lingkup Pedoman.................................................................................................6
E. Batasan operasional.........................................................................................................8
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi sumber daya manusia...................................................................................9
B. Distribusi ketenagaan......................................................................................................9
C. Jadwal Kegiatan ...........................................................................................................10
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Dena Ruang...................................................................................................................11
B. Standar Fasilitas............................................................................................................11
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan .........................................................................................................12
B. Metode .........................................................................................................................14
C. Langkah Kegiatan.........................................................................................................17
BAB V LOGISTIK .............................................................................................................…19
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
A. Keselamatan sasaran program ......................................................................................20
B. Risiko yang mungkin terjadi pada sasaran upaya Perkesmas.......................................20
BAB VII KESELAMATAN KERJA
A. Keselamatan kerja.........................................................................................................21
B. Tujuan keselamatan kerja..............................................................................................21
C. Strategi keselamatan kerja............................................................................................21
D. Pengelolaan kesehatan petugas.....................................................................................21
E. Pencatatan dan pelaporan..............................................................................................21
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU

4
A. Indikator Kinerja Program Perkesmas..........................................................................22
B. Indikator Mutu upaya Perkesmas..................................................................................23
BAB IX PENUTUP ...............................................................................................................24

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan perkesmas bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat
dalam hal mengelola dan meningkatkan derajat kesejahteraannya. pelayanan perawatan
kesehatan masyarakat (perkesmas) sebagai salah satu kegiatan pokok .puskesmas
merupakan bagian integral dari pelayanan kasehatan ditingkat puskesmas dan merupakan
sub system dari pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Pelayanan perkesmas diharapkan dapat memberikan bantuan, bimbingan,
penyuluhan, pengawasan dan perlindungan kepada individu,keluarga dan kelompok khusus
serta masyarakat. Bantuan yang diberikan pada sasaran adalah ditujukan untuk
memecahkan masalah kesehatan yang berhubungan dengan factor ketidak tahuan. Ketidak
mampuan dengan menggunakan pendekatan metode keperawatan. Kegiatan perkesmas
menggunakan metode pendekatan profesi keperawatan yaitu dengan cara mengkaji sampai
dengan penentuan masalah dan penanganan yang bersifat memandirikan klien/atau
keluarga agar mampu memecahkan masalah kesehatan yang dialaminya. Seperti halnya
lingkungan dalam proses keperawatan ditemukan dua lingkungan dengan garis putus-putus
dan garis penuh. Pada awal ditemukan kasus, peran petugas kesehatan cukup besar dan
selanjutnya semakin kecil dengan bertambahnya kemampuan klien atau keluarga.
Sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 279/ Menkes /SK/IV/
Tahun 2006 tentang kebijakan dasar Perkesmas. Upaya perawatan kesehatan
masyarakat merupakan upaya program pengembangan yang kegiatannya terintegrasi
dalam upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan.Perawatan
kesehatan masyarakat {perkesmas} merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
dasar yang dilaksanakan oleh puskesmas. Perkesmas dilakukan dengan penekanan pada
upaya pelayanan kesehatan dasar,maka dianggap perlu menyusun pedoman sebagai acuan
dalam melaksanakan kegiatan perkesmas.
Oleh sebab itu dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan perawatan kesehatan
masyarakat di puskesmas melakukan peningkatan kualitas pelayanan berupa peningkatan
dan pengembangan kegiatan Asuhan keperawatan melalui kunjungan rumah agar
keluarga dan masyarakat.

5
B. TUJUAN PEDOMAN
1. TUJUAN UMUM
Tujuan dari Program Perawatan kesehatan Masyarakat adalan untuk meningkatkan
kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi, sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal

2. TUJUAN KHUSUS
 Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
 Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi
masalah keperawatan
 Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan
asuhan keperawatan
  Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan
pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di panti dan di masyarakat
 Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan
asuhan keperawatan di rumah
 Terlayaninnya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi
yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di
puskesmas
 Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju
keadaan sehat yang optimal.

C. SASARAN PEDOMAN
1.Individu
2.Keluarga
3.Kelompok
4.Desa/Kelurahan Binaan

D. RUANG LINGKUP PEDOMAN


Meningkatkan mutu pelayanan perawatan kesehatan masyarakat, baikpelayanan
kesehatan di dalamgedung maupun di luar gedung.
1. Kegiatan di dalam gedung.
a. Penemuan kasus baru (deteksi dini) pada pasien rawat jalan.
b. Pelaksanaan anamnesa pemeriksaan tertentu.

6
c. Penyuluhan/pendidikan kesehatan.
d. Pemantauan keteraturan berobat.
e. Rujukan kasus/masalah kesehatan kepada tenaga kesehatan lain.
f. Pemberian nasehat (konseling) keperawatan.
g. Kegiatan yang merupakan tugas limpah sesuai pelimpahankewenangan yang
diberikan dan atau prosedur yang telah ditetapkan (contoh: pengobatan,
penganggulangan kasus gawat darurat, dll)
h. Menciptakan lingkungan terapiotik dalam pelayanan kesehatan di gedung
i. Pertemuan berkala staf keperawatan setiap bulan untuk mendiskusikan hal-
hal yang berkaitan dengan penyedian pelayanan keperawatan. Hasil
pertemuan dicatat dan disimpan dengan baik.
j. Pemeriksaan kelengkapan peralatan yang akan digunaka, obat-obatan, kartu
kunjungan, dan buku register

2. Kegiatan di luar gedung


Melakukan kunjungan ke keluarga/kelompok/masyarakat
a. Asuhan keperawatan kasus yang memerlukan tindak lanjut di rumah (individu
dalam konteks keluarga)
i. Penemuan suspek/kasus kontak serumah
ii. Penyuluhan/pendidikan kesehatan pada individu dan keluarganya
iii. Pemantauan keteraturan berobat sesuai program pengobatan.
iv. Kunjungan rumah (home visit /home health nursing) sesuai rencana.
v. pelayanan perawatan dasar langsung (direct care) maupun tidak langsung
(indirect care).
vi. Pemberian nasehat (konseling) kesehatan/keperawatan.
vii. Pencatatan dan pelaporan seperti kartu keluarga dan pencatatan posyandu

b. Asuhan Keperawatan keluarga rawan dan miskin. Merupakan asuhan


keperawatan yang ditujukan pada keluarga rawan kesehatan/keluarga miskin
yang mempunyai masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat dan
dilakukan dirumah keluarga.
Kegiatannya meliputi:
i. Identifikasi keluarga rawan kesehatan/keluarga miskin dengan masalah
kesehatan di masyarakat.
ii. Penemuan dini suspek/kasus kontak serumah.
iii. Pendidikan/penyuluhan kesehatan terhadap keluarga (lingkup keluarga).
iv. Kunjungan rumah (home visit/home health nursing) sesuai rencana.

7
v. pelayanan keperawatan dasar langsung (direct care) maupun tidak langsung
(indirect care).
vi. pelayanan kesehatan sesuai rencana,misalnya memantau keteraturanberobat
pasien dengan pengobatan jangka panjang.
vii. pemberian nasehat (konseling) kesehatan/keperawatan di rumah.
viii. pencatatan dan pelaporan.

E. BATASAN OPERASIONAL
Batasan operasional upaya keperawatan kesehatan masyarakat di puskesmas adalah:
a). Penyuluhan keperawatan kesehatan masyarakat perkesmas.
Dikenal dengan istilah lain pendidikan kesehatan atau sekarang sering disebut KIE
(Komunikasi Informasi dan Edukasi). Penyuluhan kesehatan dapat dilaksanakan
secara individu, kelompok dan massal.
b).Melakukan asuhan keperawatan,kunjungan rumah.
Meningkatkan kemandirian masyarakat mengatasi kesehatan masyarakat.

DEVINISI OPERASIONALNYA VARIABEL PROGRAM INOVATIF ATAU


PENGEMBANGAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS.

Kegiatan asuhan keperawatan pada keluarga adalah jumlah KK (kepala keluarga) rawan
yang mendapat asuhan keperawan oleh perawat/bidan berupa kunjungan diluar gedung
diwilayah kerjanya periode Januari s/d Desember tahun sebelumnya.
Keluarga rawan adalah keluarga pra sehat dan tidak sehat yang rentan atau mempunyai resiko
tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan yang dibina,dilayani dan diobati diwilayah kerjanya
pada kurun waktu tertentu.
Cara Perhitungan/ Rumus :
Jumlah KK {kepala keluarga} rawan yang mendapat asuhan keperawatan oleh perawat
atau bidan berupa kunjungan luar gedung diwilayah kerjanya periode Januari sampai Desember.

60
_____ X Jumlah KK Rawan

100

8
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Seorang tenaga perawatan kesehatan masyarakat yang professional memiliki ciri:


1. Fisik, mental, dan spiritual optimal
2. Merupakan perpaduan pelayanan keperawatan dan kesehatan masyarakat
3. Adanya kasinambungan pelayanan kesehatan (continuity of care)
4. Focus pelayana pada upaya peningkatan kesehatan [promotif] dan pensegahan penyakit
(prefentif) baik pada pencegahan tingkat pertama kedua maupun ketiga.
5. Terjadi proses alih peran dari perawat kesehatan masyarakat kepada klien [individu,kel
uarga,kelomppok masyarakat] sehingga terjaga kemandirian.
6. Ada kemitraan perawat kesehatan masyarakat dengan masyarakat dalam upaya kemand
irian.
7. Memerlukan kerja sama dengan tenaga lain serta masyarakat.

Kompetensi seorang tenaga perkesmas di puskesmas yaitu memiliki kemampuan dalam :


1. Perencanaan upaya perawatan kesehatan ma syarakat [perkesmas]
2. Komunikas iInformasi Edukasi (KIE) antar pribadi, kelompok, public via media massa
termasuk publikasi poster, brosur, profil puskesmas dan program peskesmas, mengisi
acara kesehatan di radio dan televise lokal.
3. Pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan
4. Pemantau dan penilaian upaya perawatan kesehatan masyarakat.

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan Perkesmas mulai di
kepala puskesmas, penanggung jawab UKP, penanggung jawab UKM, dan seluruh
karyawan. Sebagai koordinasi dalam penyelenggaraan kegiatan Perkesmas di puskesmas
adalah petugas Perkesmas.
Tenaga upaya Perkesmas di puskesmas Sugio sejumlah 42, terdiri dari :
1. Penanggung jawab Perkesmas ( Perawat ) : 1 orang
2. Pelaksana bidan : 21 orang
Perawat : 15 orang

9
Ahli gizi : 1 orang
Perawat gigi : 1 orang
Tenaga kesling : 1 orang
Dokter umum / dokter gigi : 4 orang

3. Tugas dan kewenangan


Penanggung jawab upaya Perkesmas bertanggung jawab mengkoordinasi pelaksanaan
kegiatan dan melaksanakan kegiatan Perkesmas sedangkan pelaksana kegiatan
bertugas untuk melaksanakan kegiatan Perkesmas
4. Pengaturan jadwal kegiatan
Jadwal kegiatan yang telah disusun kemudian disosialisasikan melalui pertemuan
lokakarya mini puskesmas, lokakarya mini lintas sektor, media komunikasi dan
distribusi langsung kepada sasaran program.

C. JADWAL KEGIATAN

Bulan
N
Kegiatan
o Ja Fe Ma Ap Me Ju Ju Ag Se Ok No De
n b r r i n l s p t p s

1 Keluarga binaan
yang
mendapatkan
asuhan
keperawatan

2 Keluarga yang
dibina dan telah
mandiri/memenuh
i kebutuhan
kesehata

3 Kelompok binaan
yang
mendapatkan
asuhan
keperawatan

4 Desa/Kelurahan
binaan yang
mendapatkan
asuhan
keperawatan

10
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. STANDAR RUANG PROGRAM PERKESMAS DI PUSKESMAS


Koordinasi pelaksanaan kegiatan perkesmas dilakukan oleh penanggungjawab
UKM Perkesmas, yang menempati ruang sekretariat dari gedung puskesmas. Pelaksaan
rapat koordinasi dilakukan di ruang tunggu puskesmas.

B. STANDAR FASILITAS
Standar fasilitas Perkesmas adalah alat-alat yang dipergunakan untuk kegiatan
kunjungan rumah sbb:
Tabel 3.1 Peralatan
NO STANDAR KINERJA JUMLAH ALAT

1 Tensi meter 1

2 Stetoskop 1

3 Thermometer 1

4 Timbangan berat badan 1

5 Ukur tinggi badan 1

11
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN PERKESMAS

A. LINGKUP KEGIATAN

Kegiatan Perkesmas di dalam dan di luarpusksmasmeliputi:


1. Kegiatan di dalam Gedung :
Table 4.1 Kegiatan Perkesmas KesehatandidalamgedungPuskesmas
No Upaya Kegiatan di dalam gedung

1 Perkesmas a. Penemuan kasus baru (deteksi dini) pada pasien rawat jalan.
b. Pelaksanaan anamnesa pemeriksaan tertentu.
c. Penyuluhan/pendidikan kesehatan.
d. Pemantauan keteraturan berobat.
e. Rujukan kasus/masalah kesehatan kepada tenaga kesehatan lain.
f. Pemberian nasehat (konseling) keperawatan.
g. Kegiatan yang merupakan tugas limpah sesuai
pelimpahankewenangan yang diberikan dan atau prosedur yang
telah ditetapkan (contoh: pengobatan, penganggulangan kasus
gawat darurat, dll)
h. Menciptakan lingkungan terapiotik dalam pelayanan kesehatan
di gedung
i. Pertemuan berkala staf keperawatan setiap bulan untuk
mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan penyedian
pelayanan keperawatan. Hasil pertemuan dicatat dan disimpan
dengan baik.
j. Pemeriksaan kelengkapan peralatan yang akan digunaka, obat-
obatan, kartu kunjungan, dan buku register

12
2. Kegiatan di luar Gedung :
No Upaya Kegiatan di luar gedung

1 Perkesmas Melakukan kunjungan ke keluarga/kelompok/masyarakat


a. Asuhan keperawatan kasus yang memerlukan tindak lanjut di
rumah (individu dalam konteks keluarga)
i. Penemuan suspek/kasus kontak serumah
ii. Penyuluhan/pendidikan kesehatan pada individu dan
keluarganya
iii. Pemantauan keteraturan berobat sesuai program pengobatan.
iv. Kunjungan rumah (home visit /home health nursing) sesuai
rencana.
v. pelayanan perawatan dasar langsung (direct care) maupun
tidak langsung (indirect care).
vi. Pemberian nasehat (konseling) kesehatan/keperawatan.
vii. Pencatatan dan pelaporan seperti kartu keluarga dan
pencatatan posyandu

b. Asuhan Keperawatan keluarga rawan dan miskin. Merupakan


asuhan keperawatan yang ditujukan pada keluarga rawan
kesehatan/keluarga miskin yang mempunyai masalah kesehatan
yang ditemukan di masyarakat dan dilakukan dirumah
keluarga.
Kegiatannya meliputi:
i. Identifikasi keluarga rawan kesehatan/keluarga miskin
dengan masalah kesehatan di masyarakat.
ii. Penemuan dini suspek/kasus kontak serumah.
iii. Pendidikan/penyuluhan kesehatan terhadap keluarga
(lingkup keluarga).
iv. Kunjungan rumah (home visit/home health nursing) sesuai
rencana.
v. pelayanan keperawatan dasar langsung (direct care) maupun
tidak langsung (indirect care).
vi. pelayanan kesehatan sesuai rencana,misalnya memantau
keteraturanberobat pasien dengan pengobatan jangka
panjang.
vii. pemberian nasehat (konseling) kesehatan/keperawatan di
rumah.

13
viii. pencatatan dan pelaporan.

B. METODE
Kegiatan Perkesmas di Puskesmas dilaksanakan sebagaiberikut :

1. PEMBERDAYAAN
Pemberdayaanmasyarakatadalahupayauntukmenumbuhkan dan
meningkatkanpengetahuan, kemauan dan kemampuanindividu, keluarga dan
masyarakatuntukmencegahpenyakit, meningkatkankesehatannya,
menciptakanlingkungansehatsertaberperanaktifdalampenyelenggaraansetiapupayakesehat
an.
Pemberdayaan yang diselenggarakanpuskesmasharusmemperhatikankondisi dan
situasi, khususnya social budayamasyarakatsetempat.
Pemberdayaandilaksanakanterhadap :
a. PemberdayaanIndividu
Dilakukanterhadapindividu yang memanfaatkanpelayananpuskesmas,
sertaindividu yang
menjadisasarankunjunganmisalnyaupayakeperawatankesehatanmasyarakat.
Tujuannyaadalahmemperkenalkanperilakubarukepadaindividu yang
mungkinmengubahperilaku yang selamainidipraktikkan oleh individutersebut.
PemberdayaanKeluarga
Dilakukanpetugaspuskesmas yang
melaksanakankunjunganrumahterhadapkeluarga,
yaitukeluargadariindividupengunjungpuskesmasataukeluarga yang
berbedadiwilayahkerjapuskesmas.
Pemberdayaankeluargainibertujuanmemperkenalkanperilakubaru yang
mungkinmengubahperilaku yang selamainidipraktikkan oleh keluarga.
Pemberianinformasisecarasistematis agar
anggotakeluargadapatmenerimadaritahap “tahu” ke “mau” dan
jikasaranauntukmelaksanakanperilaku yang
diperkenalkantersediadiharapkansampaiketahap “mampu” melaksanakan.

14
15
b. Pemberdayaan Masyarakat
Merupakanupayapenggerakanataupengorganisasianmasyarakat, yang
diawalidenganmembantukelompokmasyarakatmengenalimasalah-masalah yang
menganggukesehatansehinggamasalahtersebuttidakmenjadimasalahbersama.Kemudia
nmasalahtersebutdimusyawarahkanuntukdipecahkansecarabersama.Darihasiltersebutte
ntunyamasyarakatmelakukanupaya-
upayakesehatantersebutbersumberdarimasyarakatsendiridengandukungandaripuskesm
as.Peranaktifmasyarakattersebutdiharapkandalampenanggulanganmasalahkesehatandil
ingkunganmerekadengandukungandaripuskesmas.
Beberapa yang harusdilakukan oleh puskesmasdalampemberdayaanmasyarakat yang
berwujud UKBM:
a. Upayakesehatanibu dan anak : Posyandu, Polindes, Bina KeluargaBalita.
b. UpayaPengobatan : Pos ObatDesa, Pos KesehatanDesa
c. UpayaperbaikanGizi : posyandu, PantiPemulihanGizi, Keluargasadargizi
(Kadarzi)
d. Upayakesehatansekolah : dokterkecil, penyertaan guru dan orang tua / wali murid,
Saka BaktiHusada, Pos KesehatanPesantren
e. Upayakesehatanlingkungan : kelompokpemakai air (Pokmair),
Desapercontohankesehatanlingkungan.
Di sampingitu, puskesmas juga
berfungsisebagaipusatpenggerakpembangunanberwawasankesehatanyaitu :
a. Menggerakkanlintas sektor dan dunia usahadiwilayahkerjanya agar
menyelenggarakanpembangunan yang berwawasankesehatan.
b. Membantu dan melaporkansecaraaktifdampakkesehatandaripenyelenggarasetiap
program pembangunandiwilayahkerjanya.
c. Mengutamakanpemeliharaankesehatan dan
pencegahanpenyakittanpamengakibatkanpenyembuhan dan pemulihan.

2. BINA SUASANA
Bina suasanaadalahupayamenciptakansuasanaataulingkungan social yang
mendorongindividu, keluarga dan masyarakatuntukmencegahpenyakit dan
meningkatkankesehatansertamenciptakanlingkungansehat dan
berperanaktifdalamsetiapupayapenyelenggaraankesehatan.
Di puskesmaskeluarga, penjengukpasien dan
petugaspuskesmasmempunyaipengaruhuntukmenciptakanlingkungan yang kondusif.
Metode yang tepatdisiniadalahpenggunaan media seperti leaflet, poster atau video
yang berkaitandenganpaenyakitpasien.

16
Petugaskesehatandapatmenjadipanutan, oleh karenaitupengetahuan, sikap dan
perilakunyaharusbenar-benarkonsistendenganpelayanan yang diberikan.

3. ADVOKASI
Advokasimerupakanupayaatau proses yang terencanauntukmendapatkankomitmen dan
dukungandaripihak-pihak yang terkait (tokoh-tokohmasyarakat informal dan formal) agar
masyarakatdilingkunganpuskesmasberdayauntukmencegahsertameningkatkankesehatanny
asertamenciptakanlingkungansehat. Dalammemberdayakanindividu, keluarga dan
masyarakat, puskesmasmembutuhkandukungandaripihak-pihaklain,
sehinggaadvokasiperludilakukan. Selama prose
advokasiperludiperhatikanbahwasasaranadvokasihendaknyadiarahkanuntukmenempuhtah
apan-tahapan :
1. Memahami/menyadaripersoalan yang diajukan
2. Tertarikuntukikutberperandalampersoalan yang diajukan
3. Mempertimbangkansejumlahpilihankemungkinandalamberperan
4. Menyepakatisatupilihankemungkinandalamberperan
5. Menyampaikanlangkahtindaklanjut
Jikakelimatahapantersebutdapatdicapaiselamawaktu yang disediakan,
makadapatdikatakanadvokasitersebutberhasil.
Langkahtindaklanjutdiakhirperbincanganmenunjukkanadanyakomitmenuntukmemberi
kandukungan.

Kata – kata kuncidalampenyiapanbahanadvokasiadalah “Tepat, Lengkap, Akurat dan


Menarik, artinyabahanadvokasiharusmencakuphal-halsebagaiberikut :
1. Sesuaidengansasaran
2. Sesuaidengan lama waktu yang disediakan
3. Mencakupunsur-unsurpokokyaituapa, mengapa, dimana, bilamana, siapa dan
bagaimana (5 W + 1 H)
4. Memuatmasalah dan pilihan-pilihankemungkinanuntukmemecahkanmasalah
5. Memuatperan yang diharapkandarisasaranadvokasi
6. Memuat data pendukung, bilamungkin juga bagan, gambar dan lain-lain
7. Dalamkemasan yang menarik, ringkastetapijelas

4. KEMITRAAN
Kemitraandikembangkanantarapetugaskesahatanpuskesmasdengansasarannya
(pasienataupihak lain) dalampelaksanaanpemberdayaan, binasuasana dan advokasi.
Kementerian dikembangkankarenakesadaranbahwauntukmeningkatkanefektifitas

17
perkesmas, petugaskesehatanpuskesmasharusbekerjasamadenganberbagaipihak terkait,
sepertimisalnyakelompokprofesi, pemuka agama, LSM, media massa dan lain-lain.
Tigaprinsipdasarkemitraan yang harusdiperhatikan dan dipraktikkanadalah :
1. Kesetaraan
Hubungan yang diawalidengankesediaanmenerimabahwamasing-
masingberadadalamkedudukan yang
sederajat.Keadaaninidapatdicapaibilasemuapihakbersediamengembangkanhubungank
ekeluargaan, yaitukebersamaanataukepentinganbersama.
2. Keterbukaan
Dalamsetiapangkahmenjalinkerjasama, diperlukananya kejujurandarimasing-
masingpihak.Setiapusul / saran / komentarharusdisertaidenganitikad yang jujur,
sesuaifakta, tidakmenutup – nutupisesuatu.
3. SalingMenguntungkan
Solusi yang diajukanhendaknyaselalumengundangkeuntungan di semuapihak. Ada
tujuh landasan yang harusdiperhatikandalammengembangkankemitraan, yaitu :
a. Salingmemahamikedudukan, tugas dan fungsimasing-masing.
b. Salingmengakuikapasitas dan kemampuanmasing-masing
c. Salingberupayauntukmembangunhubungan
d. Salingberupayauntukmendekati
e. Salingterbukaterhadapkritik / saran, sertamaumembantu dan dibantu
f. Salingmendukungupayamasing-masing dan
g. Salingmenghargaiupayamasing – masing.

C. LANGKAH KEGIATAN
Langkah kegiatan Perkesmas adalah:
1. Menetapkan mekanisme koordinasi antar sektor terkait dengan leding sector dari perkesm
as
2. Menentukan dan mengalirkan kelembaga untuk pelaksanaa kegiatan perkesmas
3. Pelaksanaan kegiatan perkesmas sesuai dengan jdwal yang telah di sususn
a) Perencanaan
Upaya Perawatan Kesehatan masyarakat dilaksanakan terintergrasi dengan perancanaa
n upaya perkesmas lain baik upaya kesehatan wajib maupun mpengembangan. Langka
h-langkah perencanaan yang wajib dilakukan adalah:
 Menyusun usulan kegiatan
 Pengajuan usulan kegiatan
 Menyusun rencana pelaksanaan kagiatan.
b) Penyusunan Rencana Usulan Kegiata (RUK)
Dilaksanakan dengan memperhatikan :

18
 Bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang sudah ada pada periode sebelumn
ya dan memperbaiki program yang masih bermasalah
 Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan diwi
layah tersebut dan kemampuan puskesmas.
c) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Merupakan penetapan rincian rencana pelaksanaankegiatan perkesmas berdasarkan RU
K
d) Pelaksanaan.
Melaksanakan kegiatan perkesmas sesuai dengan jadwal yang telah di susun bersama
Melakukan pencatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan perkesmas
e) Pemantauan
Tindakan pengamatan yang dilakukan secara terus- menerus terhadap pelaksanaan suat
u upaya perwujudan kesehatan masyarakat dengan tujuan memberikan umpan balik pa
da
f) Penilaian dan Evaluasi
Merupakan sistematis yang mempelajari pengalaman pembelajaran upaya perawatan k
esehatan masyarakat sebagai upaya meningkatkan kualitas rancangan perencanan dan p
elaksanaan kegiatan upaya perawatan kesehatn masyarakat yang baru.
Rentang waktu
1. Evaluasi prakegiatan perawatan kesehatan masyarakat
2. Evaluasi sewaktu pelaksanaan pelaksanan perawaran kesehatan masyarakat sedan
g berlangsung.
3. Evaluasi setelah upaya perawatan kesehatanmasyarakat dilakukan.

19
BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan Perkesmas direncanakan dalam
pertemuan minilokPuskesmas sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang
akan dilaksanakan.
Sarana program Perkesmas di Puskesmas:

1. Alat tulis
2. Alat kesehatan
3. Bahan habis pakai
4. Materi kegiatan: brosur, liflet ,lembar balik ,lembar kuesioner
5. LCD dan laptop
6. Makan minum untuk kegiatan kelas

20
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

A. Keselamatan sasaran program


Keselamatan pelayanan UKM diselenggarakan dengan senantiasa memperhatikan
keselamatan sasaran program melalui mekanisme pelaporan.
Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan masyarakat sesuai
dengan tingkat kepuasaan rata-rata penduduk, serta dipihak lain. Tata cara penyelenggaraan
sesuai dengan standart dan kode etik profesi yang telah ditetapkan.

B. Risiko yang mungkin terjadi pada sasaran pelayanan upaya Perkesmas


1. Risiko yang terkait dengan sasaran program
2. Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana
3. Risiko financial
4. Risiko lain, misalnya yang terkait dengan penggunaan kendarann/ alat transportasi,
misalnya Pusling, sepeda motor dan lain-lain
Untuk mencegah terjadinnya kasus maka pelayanan Puskesmas dalam melaksanakan
pelayanannya harus senantiasa memperhatikan keselamatan sasaran program.

21
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. Keselamatan kerja
Puskesmas merupakan tempat kerja yang mempunyai resio kesehatan penyakit
akibat kecelakaan kerja. Oleh karena itu petugas Puskesmas mempunyai resiko tinggi
karena sering kontak dengan agent penyakit menular dan juga potensial media penular
penyakit yang lain.

B. Tujuan keselamatan kerja


1. Meningkatkan kemampuan tenaga puskesmas memecahkan masalah kesehatan kerja
wilayah kerja puskesmas. Teridentifikasinnya permasalahan kesehatan kerja
dilingkungan puskesmas.
2. Teridentifikasi potensi masyarakat diwilayah kerja puskesmas
3. Terlaksanannya pelayanan kesehatan kerja yang berkualitas
4. Terselenggarannya kemitraan dengan para pengendali dalam pelayanan
5. Terselenggarannya koordinasi lintas program dan lintas sektor

C. Strategi keselamatan kerja


1. Melindungi petugas dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari pekerjaan
dan lingkungan kerja
2. Membantu petugas memyesuaikan diri dengan pekerjaannya
3. Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik, memtal maupun sosial
4. Pakai APD pada kondisi tertentu

D. Pengelolaan kesehatan petugas


Keselamatan kerja petugas pelaksanaan pelayanan UKM di Puskesmas Sugio
diselenggarakan dengan senantiasa memperhatikan keselamatan kerja tenaga kesehatan.

E. Pencatatan dan Laporan


Semua kejadian yang berkaitan dengan keselamatan kerja dicatat dan dilaporkan kepada
pemimpin

22
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

A. IndikatorKinerja Program Perkesmas


1. Keluarga binaan yang mendapatkan Asuhan Keperawatan
Adalah Jumlah keluarga binaan baru dan lanjutan pada bulan ini yang mendapatkan
Asuhan Keperawatan keluarga oleh tim terpadu Puskesmas (Medis, paramedis, gizi,
kesling, promkes sesuai kebutuhan) yang termasuk keluarga binaan adalah keluarga
dengan penyakit menular, tidak menular, termasuk jiwa, ibu hamil resiko tinggi,
KEK dan balita resiko tinggi KEK dan lain-lain di puskesmas dan jaringannya pada
periode Januari - Desember.
 Target 60 %
 Cara penghitungan/rumusan :

Keluarga yang dibina dan mendapat askep


-------------------------------------------------------------- X 100 %
Jumlah keluarga yang mempunyai maslah kesehatan

2. Keluarga yang dibina dan telah mandiri/memenuhi kebutuhan kesehatan


Adalah jumlah keluarga binaan pada bulan ini yang telah mandiri/mencapai KM IV
(adalah keluarga mampu melakukan tindakan preventif dan promotif secara aktif
sesuai kasus/anjuran petugas). Pada periode Januari - Desember
 Target 40 %
 Cara penghitungan/perumusan :

Keluarga yang dibina dan telah mandiri atau mencapai KM IV


--------------------------------------------------------------------------- X 100 %
Jumlah seluruh keluarga yang dibina

3. Kelompok binaan yang mendapatkan asuhan keperawatan


Adalah jumlah kelompok binaan baru dan lanjutan pada bulan ini yang mendapat
asuhan keperawatan kelompok oleh tim terpadu puskesmas (medis, paramedis, gizi,
kesling promkes sesuai kebutuhan) yang termasuk kelompok binaan anatara lain
posyandu balita, posyandu lansia, posbindu, posyandu jiwa, poskestren, pos UKK,
sekolah, panti asuhan, panti werda, lapas, dll pada periode Januari - Desember
 Target 50 %
 Cara penghitungan/perumusan :

23
Kelompok yang dibina
----------------------------------X 100 %
jumlah kelompok yang ada

4. Desa/Kelurahan binaan yang mendapatkan asuhan keperawatan


Adalah jumlah desa/kelurahan binaan baru dan lanjutan bulan ini yang
mendapatkan asuhan keperawatan pada periode Januari - Desember
 Target 30 %
 Cara penghitungan/perumusan :

Desa atau Kelurahan yang dibina


----------------------------------------------- x 100 %
Desa atau Kelurahan yang ada

B. IndikatorMutu program Perkesmas


Indikator mutu ditetapkan dari capaian kinerja yang paling rendah. Untuk saat ini capaian
kinerja yang paling rendah adalah keluarga binaan yang mendapatkan asuhan
keperawatan
1. Pengendali mutu upaya Perkesmas
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standart kinerja/ standart pelayanan minimal yang
meliputi indikator penyelenggaraan upaya puskesmas.
Perencanaan disusun dengan memperhatikn kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan
kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan.
Jaga mutu pelayanan merupakan proses pemamntauan dan evaluasi pelayanan perkesmas
untuk menjamin kualitas pelayanan yang dilaksanakan melalui pelaksanaan kegiatan
didalam gedung dan diluar gedung puskesmas. Hasil pemantauan dan evaluasi digunakan
untuk bahan perencanaan peningkatan kualitas pelayanan berikutnya.
Kinerja pelaksanaan perkesmas dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap tribulan.
2. Tujuan pengendali mutu upaya Perkesmas
a. Terwujudnya pelayanan berkualitas
b. Untuk meningkatkan cakupan pelayanan
c. Sebagai umpan balik untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan

24
BAB X
PENUTUP

Semoga kiranya dapat diingatkan kembali bahwa Perawatan Kesehatan Masyarakat di


puskesmas bukanlah tugas petugas puskesmas saja, namun tanggung jawab upaya Perawatan
Kesehatan Masyarakat dipuskesmas adalah kepala puskesmas, dan menjadi tugas bagi seluruh
petugas kesehatan puskesmas. Yang paling penting dilaksanakan dalam rangka Perawatan
Kesehatan Masyarakat puskesmas adalah melakukan kunjungan rumah pada KK rawan terhadap
pasien yang terdiri dari keluarga, kelompok, dan masyarakat.

Namun demikian, upaya-upaya pemberdayaan ini akan lebih berhasil jika didukung oleh
upaya-upaya bina suasana dan advokasi. Bina suasana dilakukan terhadap mereka yang paling
berpengaruh terhadap pasien, individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Sedangkan
advokasi dilakukan terhadap mereka yang dapat mendukung/membantu puskesmas dari segi
kebijakan atau peraturan perundang-undangan dan sumberdaya, dalam rangka memberdayakan
pasien, individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.

Banyak sekali peluang untuk melaksanakan Perawatan Kesehatan Masyarakat puskesmas,


yaitu di dalam gedung dan di luar gedung puskesmas. Peluang-peluang tersebut harus dapat
dimanfaatkan dengan baik, sehingga upaya wajib puskesmas, yaitu Perawatan Kesehatan
Masyarakat, dapat terlaksana dengan baik.

Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dalam
pelaksanaan dan pembinaan Perkesmas dengan tetap memperhatikan prinsip proses pembelajaran
dan manfaat. Keberhasilan kegiatan pelaksanaan Perkesmas ini tergantung pada komitmen yang
kuat dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

25

Anda mungkin juga menyukai