Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan alam semesta yang telah
memberikan rahmat dan karunia kepada kami untuk dapat menyelesaikan Laporan Profil
kegiatan UPT Puskesmas Pamulang. Penyajian profil ini ditujukan untuk mengetahui
pencapaian kegiatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pamulang.
Hasil Kegiatan yang tecantum pada Profil ini merupakan suatu upaya yang
mengikutsertakan peran aktif dan kerjasama dari masyarakat, institusi dan berbagai lintas
sektor yang terkait di wilayah kerja Puskesmas Pamulang. Oleh karena itu dalam pelaksanaan
kegiatan sering ditemukan hambatan dan tantangan dalam mencapai target yang telah
ditentukan.
Dengan segala keterbatasan yang ada, kami memohon maaf apabila dalam laporan ini
masih banyak kekurangan. Semoga Profil ini dapat menjadi bahan evaluasi dan perbaikan
serta menjadi acuan di tahun yang akan datang.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
atas tersusunnya Profil Tahun 2014 ini.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
0
secara umum, pencapaian kegiatan program serta dapat mengetahui kelemahan dan
kelebihan Puskesmas Pamulang.
I. Latar Belakang
Pembangunan yang berwawasan kesehatan sedang dicanangkan Pemerintah saat
ini, dimana pola pikir atau paradigma telah berubah dari paradigma sakit menjadi
paradigma sehat yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan
masyarakat dengan tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sehingga
lahirlah sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.
Seperti yang kita ketahui paradigma sehat adalah pola pikir atau model
pembangunan kesehatan yang bersifat menyeluruh, dengan melihat masalah kesehatan
yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor dengan upaya lebih
diarahkan pada peningkatan pemeliharaan dan perlindungan kesehatan tidak hanya
penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan saja.
Dalam sistem kesehatan nasional Puskesmas merupakan unit pelayanan
kesehatan dasar dan ujung tombak bagi pelayanan terhadap masyarakat. Meskipun
puskesmas telah memberikan kontribusi dalam peningkatan derajat kesehatan
masyarakat, namun masih ada permasalahan lain seperti masih kurangnya pelayanan
yang bermutu. Oleh karena itu reformasi di Puskesmas diperlukan untuk menjadi
Puskesmas dengan pelayanan yang bermutu menyeluruh dan terpadu di seluruh
Puskesmas di Kota Tangerang Selatan.
Adapun Program yang terdapat di Puskesmas Pamulang yaitu : Program
Kesehatan dasar, Pengembangan wajib dan Pengembangan pilihan.
1
Upaya Kesehatan Pengembangan:
1. Upaya Kesehatan Sekolah
2. Upaya Kesehatan Olahraga
3. Upaya Kesehatan Kerja
4. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
5. Upaya Kesehatan Jiwa
6. Upaya Kesehatan Mata
7. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
8. Pembinaan Pengobatan Tradisional
9. Perawatan Kesehatan Masyarakat
Visi :
Terwujudnya Puskesmas Pamulang dengan pelayanan Kesehatan yang bermutu,
menyeluruh dan terpadu tahun 2018.
Misi :
1. Memberikan pelayanan prima di semua sektor
2. Menjadi pusat pelayanan kesehatan tingkat dasar
3. Menjadi pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga
4. Meningkatkan kemitraan dengan berbagai sektor
Motto :
Berhasil Prima
Bersih, Harmonis, Silaturahim, dan Pelayanan Prima
Nilai :
1. Disiplin
2. Tanggung Jawab
3. Kejujuran
2
Tujuan
Tujuan Umum :
Melaporkan hasil-hasil kegiatan dan hasil pelaksanaan program-program Puskesmas
Pamulang Tahun 2014.
Tujuan Khusus :
1. Menyajikan data hasil kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2014.
2. Menyajikan data hasil pelaksanaan program-program baik wajib, tambahan ataupun
pilihan yang dilaksanakan Puskesmas Pamulang pada tahun 2014.
3. Melaporkan hasil evaluasi dan analisa permasalahan, prioritas masalah, rencana
tindak lanjut dan rencana kegiatan pada tahun 2014.
4. Menjadi perencanaan program kerja untuk tahun berikutnya, yaitu tahun 2015.
Profil Kesehatan yang dibuat Puskesmas Pamulang mengacu pada Profil yang
ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dengan tabel Indikator MDGs
2015, dengan sumber data diperoleh dari petugas statistik tingkat kecamatan serta
pemegang program di puskesmas.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS PAMULANG
A. Geografi
UPT Puskesmas Pamulang berada di sebelah timur Kota Tangerang Selatan, terletak
di wilayah Kecamatan Pamulang dan mempunyai luas wilayah 16,38Km2, dengan batas
wilayah sebagai berikut :
4
2. Pengobatan Anak
3. Pengobatan Gigi
4. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
5. Pelayanan KB
6. Pelayanan Askes dan rujukan
7. Pelayanan Jamsostek dan rujukan
8. Pelayanan Jamkesmas dan Rujukan
9. Pelayanan Jamkesda dan Rujukan
10. Pelayanan Jampersal dan Rujukan
11. Konsultasi Gizi dan ASI Ekslusif
12. Klinik TB Paru
13. Klinik Reproduksi
14. Klinik MTBS
15. Klinik Konsultasi Remaja
16. Klinik Kecantikan
17. Klinik Lansia
18. Refleksi
19. Laboratorium
20. Treadmill
21. Fisioterapi
Puskesmas Pamulang mempunyai 1 buah Ambulans ( Pusling ) dalam kondisi
baik, 7 buah sepeda motor dalam keadaan baik serta 1 buah kendaraan roda tiga.
B. Demografi
5
Puskesmas Pamulang mempunyai 4 kelurahan binaan dengan total jumlah
penduduk 115.017 jiwa yang terdiri dari 57.921 jiwa laki-laki dan 57.096 jiwa perempuan
dengan tingkat kepadatan penduduk 7,02 jiwa per km2. Jumlah KK yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Pamulang sebanyak 34.824 KK dengan jumlah rumah sebanyak28.334
rumah terdiri dari 79 RT dan 334 RW.
Tabel 2.2
6
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur di Wilayah
Puskesmas Pamulang
Tahun 2014
Sosial Ekonomi :
1. Tingkat Pendapatan
Perkembangan perekonomian Kecamatan Pamulang tahun 2014 tercermin
salah satunya dari peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas
dasar harga berlaku di tahun 2014. Adapun data dari BPS belum tersedia untuk
tingkat Kecamatan Pamulang sehingga belum dapat ditampilkan data akurat. Selain
itu data tidak ada dalam tabel profil yang harus di isi sehingga kami sulit untuk
menganalisanya.
2. Tingkat Pendidikan
Menurut Tabel 3 didapatkan data :
Tidak Tamat SD/ MI : 11.233 Orang
SD/MI : 15.424 Orang
SMP/MTS : 20.001 Orang
SMA/MA/SMK : 46.894 Orang
7
Diploma I / Diploma II : 993 Orang
Akademi / Diploma III : 5065 Orang
Universitas / Diploma IV : 15.890 Orang
S2 / S3 (Master / Doktor) : 1.138 Orang
Kemampuan membaca dan menulis dapat dilihat dari Angka Melek Huruf
sebagai salah satu indikator tingkat pendidikan, yang diukur dengan persentase
penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis. Adapun rata-rata
Angka Melek Huruf di wilayah Kecamatan Pamulang adalah 94,6 % dengan
rincian 91,8 % pada jenis kelamin laki-laki dan 97,4% pada jenis kelamin
perempuan.
8
BAB III
PROGRAM KESEHATAN PUSKESMAS PAMULANG
2. Kesehatan Lingkungan
Pengertian Kesehatan Lingkungan menurut WHO adalah upaya perlindungan,
pengelolaan dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju keseimbangan
ekologi pada tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat. Untuk menilai
keadaan lingkungan, telah dilakukan upaya dengan memilih empat indikator untuk
menciptakan lingkungan sehat, yaitu persentase keluarga yang memiliki akses air
bersih, persentase rumah sehat, keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar
seperti yang tertuang dalam MDGs indikator ke-7 yaitu menurunkan hingga ½ nya
proporsi rumah tangga tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan
berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar yang layak di Tahun 2015.
9
Kegiatan untuk menilai kesehatan lingkungan dilakukan pemantauan kualitas
air minum, pemantauan sanitasi rumah sehat, pembinaan dan pemantauan sanitasi
tempat-tempat umum seperti sarana ibadah, sarana pendidikan, sarana perbelanjaan,
sarana hiburan serta pembinaan di tempat pengolahan makanan dan minuman.
10
Program Keluarga Berencana menurut UU No.10 tahun 1992 adalah upaya
kepedulian dan peran serta suami istri dalam pendewasaan usia perkawinan,
pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan
keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera
11
Dalam rangka penanggulangan penyakit menular dilakukan berbagai kegiatan
antara lain: pemberantasan penyakit menular bersumber binatang seperti (1)
Pemberantasan demam berdarah dengue melalui pemberantasan sarang nyamuk (2)
Filariasis ( 3 ) Chikungunya dan penyakit lainnya;
Penanggulangan Penyakit menular langsung seperti (1) Tuberkulosa dengan
gerakan penanggulangan tuberkulosis melalui penggalangan kemitraan dengan sektor
terkait dan masyarakat serta penerapan strategi pengobatan jangka pendek yang
diawasi secara langsung, (2) pemberantasan kusta dengan mencari penderita; selain
itu juga pemberantasan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I) seperti (1) Polio (2) Campak (3) Difteri (4) Tetanus dan penyakit lainnya.
6. Pengobatan
Upaya pengobatan di Puskesmas Pamulang terdiri dari Pengobatan Umum
yang dilakukan di dalam gedung, dibagi menjadi tujuh tempat atau ruang pelayanan.
Pelayanan untuk pasien dengan kartu kepesertaan asuransi seperti Askes, Jamkesmas,
Jamsostek, Kader Kesehatan, dan Lanjut Usia di ruang pelayanan ASKES dan
Lansia. Sedangkan untuk pasien selain yang termasuk di atas di ruang pelayanan
Umum baik di Poli Anak dengan sistem MTBS, Poli Dewasa, Poli Gigi, Poli TB Paru
/ Kusta, serta pelayanan KIA/KB. Untuk upaya pengobatan umum luar gedung
dilakukan melalui Posbindu (Pos Binaan Terpadu) untuk para Lanjut Usia, Posyandu
(Pos Pelayanan Terpadu) untuk para bayi, balita, bumil, buteki, serta pengobatan
gratis Puskesmas keliling (Pusling).
Selain pengobatan umum ada pelayanan pengobatan anak balita sakit yang
menerapkan sistem MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), pengobatan gigi, serta
upaya pengobatan penderita Tuberkulosa dan Kusta dengan ruang yang terpisah dari
pengobatan yang lain.
Puskesmas Pamulang selain menerima pengobatan rawat jalan juga dilengkapi
dengan rawat inap dan pelayanan persalinan dengan PONED, juga Unit Gawat
Darurat sederhana 24 jam.
12
Sasaran kegiatan UKS adalah TK, SD/MI, SLTP dan SLTA. Data tersebut
dipergunakan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan UKS. Adapun data sasaran
kegiatan UKS di wilayah kerja puskesmas Pamulang adalah sebagai berikut :
Jumlah TK / RA : 47 sekolah
Jumlah SD / MI : 47 sekolah
Jumlah SLTP/MTS : 21 sekolah
Jumlah SLTA / MA : 10 sekolah
13
Pembinaan Lomba Sekolah Sehat pada tahun 2014 diwakili oleh MTS
Darul Hikmah dalam Lomba Madrasah Sehat MTs yang diselenggarakan oleh
Kementerian Agama.
f. Pembinaan Warung Sekolah
Pembinaan Warung Sekolah Sehat dilaksanakan sebagai upaya pencapaian
indikator PHBS di Institusi Pendidikan. Sekolah yang dibina warung / kantin
sekolahnya yaitu semua sekolah yang menjadi sasaran UKS di wilayah kerja
Puskesmas Pamulang. Sekolah-sekolah tersebut, diantaranya: Pembinaan Warung
Sekolah Sehat dilaksanakan di SMPN 17 PAMULANG,MTS Darul hikmah dan
SMA DHARMA KARYA UT.
Dilanjutkan dengan pemantauan warung sekolah, pemantauan dipusatkan
pada kebersihan dan jenis makanan yang dijual.Pembinaan dilakukan dengan
metoda penyuluhan terhadap pengelola kantin dan koperasi kepada siswa dan guru,
dilanjutkan dengan pemantauan warung sekolah, pemantauan dipusatkan pada
kebersihan dan jenis makanan yang dijual.
g. Penyuluhan HIV/NAPZA
Zat atau obat, baik yang berasal dari tanaman maupun bukan tanaman, baik
sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan
menimbulkan ketergantungan.
Narkotika Golongan II: Berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan
terakhir, untuk pengembangan ilmu, berpotensi tinggi menimbulkan
ketergantungan, contoh: morfin, petidin, serta derivatnya.
Narkotika golongan III: Berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi, untuk pengembangan ilmu pengetahuan, potensi ringan menimbulkan
ketergantungan, contoh : Kodein, Garam-garam narkotika dalam golongan
tersebut.
Psikotropika golongan IV : Berkasiat pengobatan, sangat luas digunakan
dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan, mempunyai potensi ringan dalam
mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh: Alprazolam (Xanax), Diazepam
Nitrazepam (Mogadon).
OPIAT (Heroin, morfin, kodein), menimbulkan perasaan nikmat yang
sangat hebat. Reaksi putus obat yang terjadi yaitu sel-sel otak menjadi overaktif
14
menimbulkan withdrawal syndrome, gejala seperti flu demam berkeringat,
menggigil.
Ganja Menyebabkan sebagian otak yang mengatur emosi, daya ingat dan
daya menilai menjadi kehilangan kendali, daya ingat jangka pendek berkurang
daya ingat jangka panjang berkurang Stimulan (kokain, caffein, amfetamin),
mempersempit pembuluh darah denyut jantung terganggu sampai fibrilasi merusak
cara kerja otak membuat seseorang merasa nikmat, bila tanpa kokain tidak dapat
merakan kenikmatan apapun. Mefemfetamin: tidak bisa tidur, paranoia, agresif,
halusinasi.
Benzodiazepam (pil Koplo, mogadon, pil KB, toleransi ketergantungan,
Gejala putus obat: Mual, muntah, kelelahan umum, Tekanan darah meningkat
Depresif, Tremor kasar pada lidah, kelopak mata, halusinogen (angel dust, LSD),
Merubah pancaindera Persepsi terhadap ruang dan waktu Sehingga persepsi
terhadap sekeliling akan berubah mendengar atau melihat ‘sesuatu’.
Alkohol dapat menyebabkan sirosis hati, menurunkan kadar testosteron
menyebabkan impotensi, gangguan lambung, mengubah persepsi, emosi,
koordinasi, melalukan tindakan berisiko menghambat indera dan daya ingat.
Program ini berjalan seiring dengan program UKS untuk di sekolah, serta
melalui kegiatan SBH maupun melaui pertemuan Kader dan PKK pada tingkat
Kelurahan maupun tingkat Kecamatan.
Upaya pencegahan dlm masyarakat umum dilakukan melalui pendekatan
agama & ketahanan keluarga, atau melalui pendidikan sebaya/ pemberdayaan
remaja dan generasi muda : “say NO to drugs & free sex”. Penjangkauan di tempat
kerja dan sekolah : fokus lelaki, Perlindungan & pemberdayaan perempuan &
remaja puteri
Untuk itu mutlak kerjasama erat antara masyarakat dan institusi pemerintah
serta perlunya pendidikan kelompok sebaya di lingkungan sekolah.
15
2. Upaya Kesehatan Olahraga
Upaya kesehatan olahraga adalah salah satu upaya kesehatan yang bertujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani melalui aktivitas fisik
dan atau olahraga. Kesehatan olahraga telah ditetapkan menjadi salah satu indikator
keberhasilan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Aktivitas fisik dan atau olahraga dapat memberikan dampak positif bila
dilakukan secara baik, benar, terukur, dan teratur. Sebaliknya bila dilakukan tidak
sesuai dengan kaidah tersebut menimbulkan gangguan kesehatan atau cedera yang
bisa berakibat fatal.
Program Puskesmas dalam melaksanakan Upaya Kesehatan Keluarga dapat
dilakukan melalui kegiatan posyandu dan posbindu, salah satu diantaranya adalah
dengan senam lansia.
16
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat di Desa adalah termasuk program
pengembangan pilihan di Pamulang karena melalui UKGMD diharapkan pencegahan
penyakit terutama kesehatan gigi dan mulut di wilayah Pamulang dapat berjalan
dengan baik, selain melatih Kader untuk kegiatan UKGMD juga, dilakukan
penyuluhan maupun deteksi dini kesehatan gigi dan mulut melalui kegiatan Posyandu
ataupun Posbindu.
17
7. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Di Indonesia batasan usia lanjut yang tercantum dalam Undang-undang
No.12/1998 tentang Kesejahteraan Usia Lanjut adalah sebagai berikut: Usia Lanjut
adalah seorang yang telah mencapai ussia 60 tahun ke atas.
Usia lanjut sehat adalah usia lanjut yang dapat mempertahankan kondisi fisik
dan mental yang optimal serta tetap melakukan aktivitas sosial dan produktif. Proses
penuaan mengakibatkan terganggunya berbagai organ di dalam tubuh seperti sistem
gastro-intestinal, sistem genito-urinaria, sistem endokrin, sistem immunologis, sistem
serebrovaskular dan sistem saraf pusat. Perubahan yang terjadi pada otak mulai dari
tingkat molekuler, sampai pada struktur dan fungsi organ otak. Akibat dari perubahan
tersebut maka antara lain terjadi penurunan peredaran darah ke otak pada daerah
tertentu dan gangguan metabolisme, neurotransmiter, pembesaran transmiter,
pembesaran ventrikel sampai akhirnya terjadi atrofi dari otak dan berat otak
mengalami pengurangan kurang lebih 7 % dari berat sebelumnya. Akibat di atas,
maka fenomena yang muncul adalah perubahan struktural dan fisiologis, seperti sulit
tidur, gangguan perilaku, gangguan seksual dan gangguan kognitif.
Pelayanan Usia Lanjut untuk wilayah Puskesmas Pamulang dilakukan di
dalam gedung untuk pengobatan maupun kegiatan luar gedung melalui Posbindu.
8. Pembinaan Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradicional (Batra) merupakan salah satu upaya pengobatan dan /
atau perawatan cara lain di luar ilmu pengetahuan dan / aytau ilmu keperawatan, yang
banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mengatasi kesehatan. Maka pengobatan
tradisional yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya perlu terus
divina, ditingkatkan, dikembangkan, dan diawasi untuk digunakan dalam mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal.
Pembinaan taman obat keluarga (TOGA) dapat dilakukan oleh Puskesmas
melalui beberapa kegiatan, diantaranya: pembentukan kader TOGA yang disesuaikan
dengan posyandu yang ada dan dengan penyuluhan. Dapat pula dilakukan pada
beberapa komponen masyarakat seperti lingkungan KK, lingkungan sekolah,
lingkungan keluarga, kelompok masyarakat, dll.
18
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) adalah perpaduan antara
keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa
mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu,
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam
upaya kesehatan masyarakat.
Sasaran Perkesmas adalah seluruh masyarakat, yang dapat terbagi menjadi:
a.Individu khususnya individu risiko tinggi (risti): menderita penyakit,
balita, lanjut usia, masalah mental / jiwa.
b. Keluarga khusunya ibu hamil (bumil), lansia, menderita penyakit,
masalah mental / jiwa.
c.Kelompok / masyarakat berisiko tinggi, termasuk daerah kumuh dan tidak
terjangkau pelayanan kesehatan.
BAB IV
PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN
1. Promosi Kesehatan
Upaya pencapaian Program Promosi Kesehatan dilaksanakan dengan berbagai
kegiatan penyebaran informasi pengetahuan kesehatan dan Perilaku Hidup Bersih Sehat
(PHBS) di masyarakat yang bertujuan mewujudkan keluarga dan lingkungan sehat yang
mandiri dan berkesinambungan. Dari 31.615 jumlah rumah tangga yang dipantau di 4
kelurahan, yaitu Pamulang Barat, Pamulang Timur, Pondok Cabe Ilir dan Pondok Cabe
19
Udik terdapat 25.691 rumah yang telah melakukan PHBS. Persentase rata-rata yang telah
melakukan PHBS sebanyak 81,26%. (tabel 58).
Dari tabel 70 posyandu aktif yang ada di wilayah Puskesmas Pamulang tahun
2014 mencapai 100%. Keberhasilan Posyandu didukung oleh keaktifan dan keterampilan
kader di posyandu masing-masing. Kegiatan penyuluhan selama tahun 2014 di
Puskesmas Pamulang telah dilaksanakan dengan cukup baik. Dari 25.691 kali frekuensi
kegiatan penyuluhan dengana kunjungan rumah yang telah dilakukan (tabel 53),
sebanyak 413 kali penyuluhan tentang NAPZA terutama pada kelompok institusi
pendidikan tingkat SD/MI, SLTP dan SLTA. Disamping itu juga dilakukan pada karang
taruna, ibu hamil, ibu menyusui, majelis ta’lim, posyandu dan calon pengantin.
20
MKJP. Persentase-nya lebih tinggi bila dibandingkan dengan peserta KB Baru yang
mengunakan MKJP yaitu sebanyak 11,3% (tabel 35). Demikian pula Peserta KB
lama/aktif yang menggunakan NON MKJP suntik sebanyak 39,8% dan pil sebanyak
32,3% (tabel 34). Jumlah peserta PUS yang menjadi peserta KB yang tercatat dan
dilayani oleh UPT Puskesmas Pamulang tahun 2014 yaitu 84,9% (tabel 36) dengan
11,1% diantaranya adalah PUS yang menjadi Peserta KB Baru.
3.Perbaikan Gizi
Perbaikan gizi dilakukan dengan cara meningkatkan pemantauan pertumbuhan
balita dengan pelayanan gizi. Indikator keberhasilan pencapaian program perbaikan gizi
dapat dilihat dari pelayanan penimbangan status gizi bayi dan balita, penanggulangan
KEP, anemia gizi, GAKY, dan kurang vitamin A serta adanya data status gizi balita.
Dari 13165 balita yang ada di Puskesmas Pamulang, balita yang ditimbang
sebanyak 85 %, balita BGM sebanyak 0,7 %. (tabel 47). Balita gizi buruk sebanyak
15,1% (tabel 48).
Dari 3530 ibu hamil yang ada di Puskesmas Pamulang, cakupan pemberian tablet
Fe 1 sebanyak 98,98% dan cakupan pemberian tablet Fe 3 sebanyak 95,27% (tabel 32).
Untuk jumlah Persentase kelurahan yang beryodium baik, tidak bisa kita nilai karena
kegiatan pemantauan ini tidak dilakukan.
21
Upaya pemberantasan penyakit DBD dititikberatkan pada kegiatan
pergerakan potensi masyarakat dan pemantauan jentik. Untuk memantau
angka bebas jentik, upaya yang dilakukan selama 2014 antara lain adalah
penemuan penderita secara dini dengan sistem surveilans, penegakkan
diagnosa secara cepat dan penanganan korban secara tepat, serta pemantauan
dan pengendalian vektor. Jumlah kasus penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD) di Kecamatan Pamulang adalah yaitu sebanyak 94 kasus. Semua
kasus tersebut sudah ditangani, yaitu sebanyak 100%. Kasus tersebut sudah
ditangani sesuai standar oleh Puskesmas Pamulang atau CFR Rate 0 %.
(tabel 21).
2) Filariasis
Upaya kesehatan dalam rangka pemberantasan penyakit filaria
difokuskan pada kegiatan penemuan penderita, pengobatan massal, dan
pengendalian vektor yang berpotensi di wilayah endemis. Penyakit filariasis
di Kecamatan Pamulang pada tahun 2014 tidak ditemukan kasus suspect
filariasis , yang ada adalah 2 penderita kasus lama yang masih menjalani
pengobatan.
3) Chikungunya
Upaya kesehatan dalam rangka pemberantasan penyakit chikungunya
difokuskan pada kegiatan penemuan penderita, dan pengendalian vektor yang
berpotensi di wilayah endemis. Penyakit chikungunya di Kecamatan
Pamulang pada tahun 2014 dilaporkan sebanyak 100 kasus suspect
chikungunya yang terdapat di Kelurahan Pamulang Barat sebanyak 50
penderita, di Kelurahan Pamulang Timur sebanyak 17 penderita, di Kelurahan
Pondok Cabe Udik sebanyak 27 penderita, dan di Kelurahan Pondok Cabe
Ilir sebanyak 6 penderita. Dan ke-100 penderita tersebut telah ditangani
dengan baik .
b. Penyakit Menular Langsung
1) Penyakit Tuberkulosa
Jumlah penderita TBC klinis yang diperiksa pada tahun 2014
sebanyak 438 pasien, dan ditemukan kasus TBC Paru BTA Positif
sebanyak 57 pasien dan diobati 60 pasien. Dari pasien TBC BTA (+)
tercatat angka kesembuhan 60 orang atau 100%. (tabel 7, tabel 8, tabel 9)
2) Penyakit Diare
22
Penyakit diare adalah penyakit yang banyak menyerang golongan
umur anak-anak terutama balita. Dimana hal ini dapat mempengaruhi
perkembangan pertumbuhan dan kualitas hidup anak. Upaya program
pemberantasan melalui edukasi dan peningkatan kemampuan
penanggulangan kasus oleh petugas lapangan terus dilakukan. Pada tahun
2014 jumlah kasus diare untuk semua umur ditemukan 4975 kasus, dan
kasus yang ditangani sebanyak 4768 penderita atau 95,8%. (tabel 13)
3) Penyakit Kusta
Penderita penyakit kusta Puskesmas Pamulang ada 1 kasus dengan
tipe PB dan 8 kasus dengan tipe MB. Pada tahun 2014 ini penderita yang
sudah RFT adalah 2 orang dengan tipe PB dan MB yaitu sebanyak 25%.
(tabel 17).
4) Penyakit Pneumonia
Pada tahun 2014 kasus penyakit pneumonia yang ditemukan di
Puskesmas Pamulang sebanyak 1317 kasus, dengan semua penderitanya
adalah balita. Penderita yang ditangani sebanyak 1197 atau sebesar 90,9 %.
(tabel 10).
5) Penyakit HIV/AIDS
Pada tahun 2014 upaya pelayanan kesehatan dalam rangka
penanggulangan HIV/AIDS, ditujukan pada upaya pencegahan melalui
penemuan penderita secara dini, sedangkan penanganan penderita dilakukan
di Rumah Sakit. Jumlah kasus HIV didapatkan sebanyak 6 kasus (tabel 11).
6) Penyakit IMS
Pada tahun 2014 tidak ditemukan kasus penyakit Infeksi Menular Seksual
(IMS). (tabel 11).
23
dengan 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut mendapatkan imunisasi
dasar lengkap. Pada daerah kerja Puskesmas Pamulang, wilayah yang melayani
UCI jumlahnya 100%. (Tabel 41).
PD3I adalah macam-macam penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Upaya pencegahan dilakukan dengan pemberian imunisasi, dan vaksin yang
dipakai adalah: DPT-HB untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus, dan
hepatitis B, sedangkan vaksin polio untuk mencegah penyakit Polio (lumpuh
layu); vaksin campak untuk mencegah penyakit campak (measles) dan BCG
untuk mencegah penyakit TBC. PD3I berpotensi menjadi kejadian luar biasa
(KLB). Beberapa penyakit bisa dikatakan sebagai KLB apabila ada kejadian
kasus diatas rata-rata atau dari tidak ada menjadi ada. Sebagai contoh, untuk
campak bisa dikatakan sebagai kejadian luar biasa apabila dalam suatu wilayah
tertentu ( RT/ RW ) ada 5 kejadian kasus dalam kurun waktu satu minggu dan
ada hubungan epidemiologi antar penderita, sedangkan untuk Dipteri setiap kasus
adalah KLB. Pada tahun 2014, di wilayah Puskesmas Pamulang, ditemukan kasus
campak sebanyak 22 kasus, serta tidak ditemukan kasus polio dan hepatitis B.
(Tabel 20).
Pelaksanaan Imunisasi terhadap bayi selama tahun 2014 di empat Kelurahan
Binaan, baik yang melalui Posyandu, Yankes Swasta, dan Puskesmas dan seluruh
jenis imunisasinya sudah mencapai target, yaitu BCG 98%; DPT-HB1 94,5%;
DPT-HB3 105%; Polio 97%; dan Campak 96,4%. (Tabel 42).
Sedangkan jumlah Wanita Usia Subur (WUS) yang telah di imunisasi TT1
sebanyak 23,4%; 20,9 % untuk TT2; 22,5% untuk TT3, 22,3% untuk TT4 dan
22,4% untuk TT5. (Tabel 30).
5. Penyehatan Lingkungan
Program penyehatan lingkungan bertujuan untuk menilai keadaan lingkungan dan
upaya yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan sehat dengan melihat empat indikator
yaitu persentase rumah sehat, persentase keluarga yang memiliki akses air bersih keluarga
dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar, tempat umum dan pengolahan makanan (TUPM).
Didalam memantau pelaksanaannya program kesehatan lingkungan dapat dilihat beberapa
indikator kesehatan lingkungan sebagai berikut:
1. Penggunaan Air Bersih
24
Untuk tahun 2014, jumlah keluarga yang diperiksa yang memiliki akses air
minum bersih sebanyak 66,29%. Dari hasil inspeksi sanitasi petugas Puskesmas,
penggunaan air bersih pada setiap keluarga adalah dengan menggunakan Sumur Pompa
Tangan sebanyak 0 %; Sumur Gali sebanyak 17,3%; sedangkan yang lainnya
menggunakan pompa listrik (sanyo) sebanyak 83%. (tabel 60).
2. Rumah Sehat
Kondisi kesehatan perumahan dapat berperan sebagai media penularan penyakit
diantara anggota keluarga dan tetangga sekitarnya.
Pada tahun 2014 telah dilakukan pemeriksaan rumah sehat di 4 kelurahan. Dari
hasil inspeksi sanitasi pada 31.615 rumah maka 68,4% dinyatakan sehat. (tabel 59). Dari
data yang ada maka program sosialisasi terhadap masyarakat untuk membangun rumah
sehat perlu terus dilakukan sehingga pencegahan terhadap perkembangan vektor
penyakit dapat diperkecil, demikian pula penyebab penyakit lainnya disekitar rumah.
3. Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar meliputi persediaan air
bersih, kepemilikan jamban keluarga, tempat sampah dan pengolahan air limbah
keluarga. Keseluruhan hal tersebut sangat diperlukan didalam peningkatan kesehatan
lingkungan. Dari hasil inspeksi, rumah yang memiliki sarana sanitasi dasar seperti
jamban keluarga yang sehat sebanyak 100,3% (tabel 62); tempat sampah yang sehat
sebanyak 84,2 %; dan yang memiliki pengolahan limbah yang sehat 96,7%.
4. Tempat umum dan Pengolahan makanan (TUPM)
Pengawasan terhadap TTU dilakukan untuk meminimalkan faktor resiko sumber
penularan bagi masyarakat yang memanfaatkan TTU. Makanan termasuk minuman merupakan
kebutuhan pokok dan sumber utama bagi kehidupan manusia, namun makanan yang tidak
dikelola dengan baik justru akan menjadi media yang sangat efektif didalam penularan penyakit
saluran pencernaan (Food Borne Disease). Terjadinya peristiwa keracunan dan penularan
penyakit akut yang sering membawa kematian banyak bersumber dari makanan yang berasal
dari tempat pengolahan makanan (TPM) khususnya jasaboga, rumah makan, dan makanan
jajanan yang pengelolaannya tidak memenuhi syarat kesehatan atau sanitasi lingkungan.
Sehingga upaya pengawasan terhadap sanitasi makanan amat penting untuk menjaga kesehatan
konsumen atau masyarakat. Bentuk kegiatan yang dilakukan antara lain meliputi pengawasan
kualitas lingkungan secara berkala, bimbingan dan penyuluhan.Dari hasil pengawasan di TUPM
yang ada di Puskesmas Pamulang tahun 2014 dari 211 TUPM yang diperiksa sebanyak 177
TUPM (83,89%) yang memenuhi syarat sehat. (tabel 65).
25
6. Pelayanan Pengobatan
Pelayanan pengobatan yang dilaksanakan Puskesmas Pamulang yaitu pengobatan
umum, pengobatan gigi, gawat darurat, kesehatan ibu anak, dan rawat inap. Ditujukan
untuk pelayanan masyarakat umum, pemegang jaminan kesehatan prabayar (BPJS
Ketenagakerjaan) termasuk pelayanan untuk masyarakat miskin atau pemegang kartu
jamkesmas. Tahun 2014 Pelayanan Kesehatan pada masyarakat pengguna jaminan
miskin (Jamkesmas, Jamkesda) di Puskesmas Pamulang adalah 12.963 jiwa yang telah
mendapat pelayanan kesehatan atau 33,97% dari total seluruh pasien pengguna jaminan.
Sisanya adalah pasien pengguna jaminan lain seperti BPJS Ketenagakerjaan yang
termasuk didalamnya adalah jaminan Askes PNS, TNI, dan Askes Polri (tabel 54).
Total kunjungan pasien rawat jalan selama tahun 2014 baik dari kunjungan lama
dan baru jumlahnya mencapai 68.928 pasien. Sedangkan total jumlah pasien rawat inap
selama tahun 2014 sebanyak 668 pasien (tabel 55).
2. Program UKS/UKGS
26
Selama tahun 2014 dari 18.267 siswa SD/MI di wilayah Puskesmas Pamulang
sebanyak 3258 siswa (17,8%) diperiksa kesehatan gigi dan mulut. Jumlah yang perlu
mendapat perawatan sebanyak 1817 sedangkan yang telah mendapat perawatan di
Puskesmas Pamulang hanya sebanyak 848 atau 46,7% (Tabel 51). Hal ini dapat
dikarenakan kurangnya kesadaran dan keaktifan orang tua untuk membawa anaknya
memeriksakan kesehatan gigi di Puskesmas.
3. Program NAPZA
Penyuluhan tentang NAPZA adalah salah satu bentuk penyuluhan dari program
Promosi Kesehatan (PromKes) Puskesmas Pamulang sekaligus berdasarkan data yang
ada. Penyuluhan, pencegahan, penanggulangan dan penyalahgunaan NAPZA Puskesmas
Pamulang telah melaksanakan kegiatan penyuluhan dengan cakupan frekuensi sebanyak
21 kali dalam setahun.
2. Anggaran Kesehatan
27
Pembiayaan terhadap pelayanan kesehatan menjadi salah satu faktor utama
didalam peningkatan pelayanan kesehatan, baik untuk belanja modal maupun belanja
barang. Pembiayaan oprasional puskesmas bersumber dari pengembalian retribusi. Di
dalam upaya peningkatan pembiayaan terhadap sektor kesehatan dianggarkan melalui
dana APBN dalam bentuk Jamkesmas, serta APBD Kabupaten/Kota. Total anggaran di
Puskesmas Pamulang tahun 2014 sebesar Rp. 460.196.350,. yang diperoleh dari
sumber APBD Rp.362.696.350,- dan dari sumber pemerintah lain Rp. 97.500.000,-
(tabel 82).
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap profil yang tercantum pada
laporan, dapat disimpulkan beberapa hal antara lain:
28
Jumlah posyandu yang aktif adalah 100%.
Persentase Rumah Tangga ber-PHBS sebesar 84,18% di tahun 2014. Hal ini didukung
dengan terus meningkatnya jumlah penyuluhan informasi kesehatan yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan
sehat.
Jumlah peserta PUS yang menjadi peserta KB di tahun 2014 yang tercatat dan dilayani
oleh UPT Puskesmas Pamulang yaitu 84,9% dengan 11,1% diantaranya adalah PUS
yang menjadi Peserta KB Baru. PUS yang menjadi peserta KB baru kebanyakan
memakai KB suntik (33,3%).
Jumlah balita yang dideteksi dini tumbuh kembangnya sudah mencapai 96,2%.
Cakupan jumlah Bumil diberikan Fe1, Fe3, dan pemberian Vitamin A pada balita sudah
mencapai target.
Cakupan program gizi (K/S) dan pencapai program gizi (N/S) dan partisipasi masyarakat
(D/S) sudah mencapai target. Pencapaian perbaikan status gizi buruk setelah mendapat
PMT juga sudah mencapai target.
Pelaksanaan seluruh jenis Imunsasi terhadap bayi sudah mencapai target 95%-99%.
Jumlah wilayah yang melayani UCI jumlahnya 100%. Jumlah WUS yang telah di
29
imunisasi adalah sebanyak 23,4%; 20,9 % untuk TT2; 22,5% untuk TT3, 22,3% untuk
TT4 dan 22,4% untuk TT5.
Dari 2 penderita kusta terdapat 2 orang yang sembuh sampai dengan Desember 2014.
Demikian pula untuk pasien TB yang sembuh telah mencapai 100%.
Jumlah kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sebanyak 94 kasus sudah
ditangani sebanyak 100%.
Keluarga dengan Akses Air Bersih yang diperiksa sudah mencapai target. Sedangkan
jumlah TUPM yang sehat yang diperiksa mencapai 83,89%.
Institusi yang dibina kesehatan lingkungan yang mencapai target baru mencapai 83,88%.
Jumlah lansia yang dilayani kesehatannya dari semua tingkatan usia rata-rata sebanyak
88,5%.
Angka total anggaran kesehatan Puskesmas Pamulang tahun 2014 bersumber dari APBD
dan dana pemerintah lain.
30