PENYELENGGARAAN
PROGRAM KIA KB
JEPARA
TAHUN 2020
i
Kata Pengantar
Jepara, 2020
Eni Kusumawati
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
B. Tujuan Pedoman..................................................................................... 2
D. Batasan Operasional
BAB V LOGISTIK...................................................................................................... 13
BAB IX PENUTUP........................................................................................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan program KIA adalah tercapainya hidup sehat melalui
peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya
untuk menuju Norma Keluarga Kecil dan Sejahtera (NKKBS) serta
meningkatkan kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh
kembang secara optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan
kualitas manusia seutuhnya, dan untuk mengukur keberhasilan suatu
kegiatan perlu dilakukan evaluasi. Salah satu tujuan dari evaluasi
program KIA adalah untuk memantau perkembangan pelayanan KIA di
tempat pelayanan.
Hasil Evaluasi pelayanan Program KIA Puskesmas dilakukan
berdasarkan laporan bulanan KIA dari PWS (Pemantauan Wilayah
Setempat) yang meliputi K1, K4, deteksi dini faktor resiko oleh tenaga
kesehatan, deteksi dini faktor resiko oleh masyarakat, persalinan Nakes,
kunjungan nifas (KF), penanganan komplikasi kebidanan, rujukan kasus
kebidanan, P4K, ANC terpadu, kunjungan neonatal, kunjungan bayi,
kunjungan balita, Audit Maternal Perinatal ( AMP ), penanganan kasus
neonatal resti tertangani, penjaringan murid SD/MI dan lain-lain.
Kesulitan program KIA sangat berkaitan dengan fungsi manajemen
dalam hal monitoring dan evaluasi. Manajemen pelayanan kesehatan di
seluruh fasilitas pelayanan memerlukan informasi adekuat sehingga bisa
melakukan manajemennya, dimana salah satu fungsi tersebut adalah
monitoring dan evaluasi ini bergantung pada sistem informasi yang
berjalan dimana salah satu sistim informasi tersebut adalah pencatatan
dan pelaporan. Sistim monitoring dan evaluasi merupakan faktor yang
sangat penting dalam pelaksanaan fungsi manajemen pelayanan
kesehatan.
Berdasarkan permasalahan tersebut diketahui bahwa data yang
dibuat oleh bidan sebagian besar masih manual, sehingga tidak bisa
langsung diakses. Data yang dibutuhkan terutama untuk kebutuhan
evaluasi kegiatan program KIA di Puskesmas meliputi ketersediaan data
dan informasi yang relevan sesuai kebutuhan.
- TATA NILAI
S : Santun
A : Aktif
K : Koordinatif/ Kompak
U : Unggul
R : Ramah
A : Akuntabel
- KOMITMEN
1. Melayani dengan ikhlas dan sepenuh hati
2. Saling berkoordinasi, bekerja sama dan menjaga keharmonisan
antar rekan sejawat
3. Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas melalui PPK-BLUD
Puskesmas Pakis Aji
- TUJUAN
Peningkatan pelayanan kesehatan Puskesmas Pakis Aji yang
bermutu dan terjangkau
- JANJI LAYANAN
Kesehatan dan keselamatan Anda adalah kepuasaan Kami
C. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan ibu dan anak agar tercapai kemampuan hidup sehat
melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan
keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil dan Sejahtera
(NKKBS) serta meningkatkan kesehatan anak untuk menjamin proses
tumbuh kembang secara optimal yang merupakan landasan bagi
peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
2. Tujuan Khusus
1) Sebagai pedoman dalam peningkatan kemampuan ibu
( pengetahuan, sikap dan perilaku ), dalam mengatasi ibu dan
keluarganya dengan menggunakan tehnologi tepat guna dalam
upaya pembinaan kesehatan keluarga dasa wisma posyandu
dan sebagainya.
2) Sebagai pedoman dalam meningkatkan upaya pembinaan
kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri di dalam
lingkungan keluarga, dasawisma, posyandu serta di sekolah
taman kanak-kanak.
3) Sebagai pedoman dalam meningkatkan jangkauan pelayanan
kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
dan ibu menyusui.
4) Sebagai pedoman dalam meningkatkan jangkauan pelayanan
ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas ibu meneteki, bayi dan balita.
5) Sebagai pedoman dalam meningkatkan kemampuan dan peran
serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya untuk
mengatasi masalah kesehatan ibu dan anak prasekolah
terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarga.
D. Sasaran
Sasaran pedoman program KIA adalah :
1. Pemegang program KIA
2. Pelaksana kegiatan KIA
3. Pemegang program terkait
F. Batasan Operasional
1. Pelayanan Ante Natal
Pelayanan Ante Natal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya yang
dilaksanakan sesuai standar pelayanan ante natal yang ditetapkan
dalam standar pelayanan kebidanan
2. Pertolongan Persalinan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan
pertolongan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang kompeten
3. Pelayanan KF/Nifas
Pelayanan KF 3 adalah pelayanan pada ibu nifas paling sedikit 3 kali
yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten
4. Pelayanan kesehatan pada Neonatus
Pelayanan kesehatan pada neonatus adalah pelayanan pada neonatus
sesuai standar paling sedikit 3 kali yang diberikan oleh tenaga
kesehatan yang kompeten
5. Deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus
oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat
Deteksi dini kehamilan dengan faktor risiko adalah kegiatan yang
dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor
risiko dan komplikasi kebidanan
6. Penanganan Komplikasi Kebidanan
7. Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu
dengan komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif
13 sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat
pelayanan dasar dan rujukan.
8. Pelayan neonatus dengan komplikasi
Pelayanan Neonatus dengan komplikasi adalah penanganan neonatus
dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan,
kecacatan dan kematian oleh dokter/bidan/perawat terlatih di
polindes, puskesmas, puskesmas PONED, rumah bersalin dan rumah
sakit pemerintah/swasta
9. Pelayanan kesehatan pada bayi
Pelayanan kesehatan pada bayi adalah pelayanan kesehatan pada
bayi sesuai standar paling sedikit 4 kali yang diberikan oleh tenaga
kesehatan yang kompeten
10. Pelayanan kesehatan pada anak balita
Pelayanan kesehatan pada anak balita adalah pelayanan kesehatan
pada anak balita minimal 2 kali yang diberikan oleh tenaga
kesehatan yang kompeten.
11. Pelayanan KB Berkualitas
Pelayanan KB berkualitas adalah pelayanan KB sesuai standar
dengan menghormati hak individu dalam merencanakan kehamilan
G. Landasan Hukum
1. Undang-undang nomor 36 tahun 2009
2. PERMENKES No. 75 tahun 2014
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Kelas Sabusi
Pembinaan dukun
bayi
Penyuluhan KRR
ANC terpadu
2 Bidan LINPROG Pelaksanaan
Bintek Bidan kegiatan sesuai
Kelas Sabusi
Pembinaan dukun
bayi
Penyuluhan KRR
ANC terpadu
Kunjungan rumah
pada kasus
kebidanan
Kunjungan PKD
AMP
3 Analis ANC terpadu Pelaksanaan
Program Sidora kegiatan sesuai
Penyuluhan KRR
5 Promkes Kelas Ibu hamil Pelaksanaan
ANC terpadu kegiatan sesuai
Penyuluhan KRR jadwal
Penjaringan murid
SD/MI
6 P2P Kelas Ibu hamil Pelaksanaan
VCT Ibu hamil dan kegiatan sesuai
capeng jadwal
ANC terpadu
7 Petugas Kesling Kelas ibu hamil, Pelaksanaan
ANC terpadu kegiatan sesuai
No Kriteria Perlengkapan
1 Ada ruang untuk Ventilasi yang baik (jendela
konseling kesehatan terbuka, kipas angin)
Penerangan yang baik
Tersedia kursi
Almari untuk penyimpanan KIE
Almari untuk penyimpanan APE
Lembar balik / materi
penyuluhan
2 Tersedia ruang PKPR Gabung dengan ruang konseling
(Klinik Peduli Remaja)
2 Tersedia materi Poster pendidikan/brosur/leaflet
konseling / penyuluhan Tentang gizi ibu hamil, bayi, dan
yang dibutuhkan balita
Imunisasi
KB ( Keluarga Berencana )
Cara menyusui yang benar dan
ASI Eksklusif
HIV/AIDS, Hepatitis, PMS
3 Dokumen di Puskesmas Kohort Ibu hamil
Register ibu hamil
Register MTBS
Register KB
Buku KIA
Formulir laporan ke Dinas
Kesehatan
Kantong persalinan
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN UPAYA KIA
A. LINGKUP KEGIATAN
1. Analisa Situasi PWS Kesehatan Ibu dan anak
Kegiatan analisa PWS dikerjakan setiap bulan oleh pelaksana KIA
berdasar dari laporan kegiatan KIA dari Bidan Desa, Bidan Praktik
Mandiri, RS dan Klinik di wilayah kerja Puskesmas Pakis aji. Hasil
analisa dilaporkan ke Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Jepara untuk dilakukan rencana tindak lanjut pada
masalah yang ditemukan.
a. Kegiatan Pencapaian cakupan bumil K1
Kegiatan pencapaian cakupan K1 ibu hamil adalah kegiatan
yang dilakukan untuk memperoleh data ibu hamil tanpa
memandang usia kehamilan yang mendapatkan pelayanan
antenatal.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendata dan memantau
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pakis Aji
Indikator target yang ditetapkan adalah 100% dari sasaran
Sumber data ibu hamil meliputi
Kunjungan ibu hamil di Puskesmas dan PKD
Kunjungan ibu hamil di BPM di wilayah kerja
Puskesmas Pakis Aji
Kunjungan ibu hamil oleh bidan dan kader
b. Kegiatan pencapaian cakupan bumil K4
Kegiatan pencapaian cakupan bumil kunjungan 4 kali (K4)
adalah kegiatan pencatatan ibu hamil dengan kunjungan
antenatal 4 kali yang memenuhi standar :
Trimester 1 minimal 1 kali
Trimester 2 minimal 1 kali
Trimester 3 minimal 2 kali
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menjamin perlindungan
kepada ibu hamil, berupa pelayanan antenatal sesuai
standar, deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan
penanganan komplikasi
Target yang ditetapkan 95%
c. Kegiatan pencapaian cakupan Resti Bumil
Deteksi dini kehamilan dengan faktor resiko adalah kegiatan
yang dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang
mempunyai faktor resiko dan komplikasi kebidanan.
2. Pelayanan Antenatal
Pelayanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, yang dilaksanakan
dengan standar pelayanan kebidanan.
Pelayanan ANC standar meliputi : anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus serta intervensi umum dan
khusus. Dalam penerapannya terdiri dari :
1. Timbag berat badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Nilai status gizi ( ukur lingkar lengan atas )
4. Ukur tinggi fundus uteri
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
6. Skreening status imunisasi Tetanus Toxoid ( TT ) yang diberikan
7. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
8. Tes laboratorium ( rutin dan khusus )
9. Tata laksana kasus
10. Temu wicara (konseling) termasuk perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi ( P4K ), KB Pasca persalinan meliputi :
a. Pemeriksaan laborat rutin mencakup pemeriksaan golongan darah,
Hb, protein urin, gula darah puasa ,HbSag,VCT,sifilis
b. Pemeriksaan khusus dilakukan di daerah prevalensi tinggi dan
beresiko, pemeriksaan yang dilakukan adalah : Hepatitis B, HIV,
TBC, cacingan dan talasemia.
c. Ditetapkan pula bahwa frekwensi pelayanan NC adalah minimal 4
kali selama kehamilan dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Minimal 1 kali pada trimester pertama
2) Minimal 1 kali pada trimester ke dua
3) Minimal 2 kali pada trimester ke tiga
3. Pertolongan Persalinan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan
persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten dan diarahkan ke fasilitas pelayanan kesehatan. Pada
prinsipnya pertolongan persalinan harus memperhatikan hal-hal
berikut :
1. Pencegahan infeksi
2. Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar
3. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke fasilitas yang lebih
tinggi
4. Melaksanakan IMD ( Inisiasi Menyusu Dini )
5. Memberi injeksi vitamin K1 dan zalp mata pada bayi baru lahir.
Tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan
pertolongan persalinan adalah : Dokter spesialis kebidanan, dokter, dan
bidan.
b. Cakupan K4
Adalah cakupan ibu hamil yang mendapat pelayanan ANC sesuai
standar minimal 4 kali, yaitu pada triwulan pertama 1 kali, pada
triwulan ke dua 1 kali, pada triwulan ke tiga 2 kali.
Rumus yang digunakan adalah
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan 4 kali pelayanan ANC sesuai
standar
X 100
Jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun
j. Cakupan KB aktif
Adalah cakupan dari peserta KB yang baru dan lama yang menggunakan
alat kontrasepsi ( alkon ) dibandingkan dengan PUS ( Pasangan Usia
Subur ) di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Rumus yang digunakan :
Jumlah peserta KB aktif di suatu wilayah kerja tertentu
X 100
Jumlah seluruh PUS di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
BAB IX
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pedoman pemberdayaan Upaya KIA dapat digunakan oleh tenaga
kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak agar
tercapai kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan
yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga
Kecil Bahagia dan Sejahtera ( NKKBS ). Meningkatkan derajat kesehatan
anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan
landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya, sebagai
pedoman dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, ibu meneteki, bayi dan balita serta sebagai pedoman
dalam meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga
dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita,
anak pra sekolah terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarga.
B. Saran
Untuk mencapai tujuan pedoman pemberdayaan Upaya KIA harus
melaksanakan kegiatan sesuai dengan pedoman yang ada, selain dengan
menggunakan pedoman pelayanan KIA, petugas kesehatan juga harus
memberdayakan masyarakat agar masyarakat lebih sadar akan penting
nyakesehatan