ii
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat dan karunia dari Allah SWT, Rencana Usulan Kegiatan ( RUK )
Puskesmas UPT Puskesmas Parmonangan tahun 2023 berhasil kami susun.
Rencana Usulan Kegiatan ( RUK ) merupakan rencana kegiatan puskesmas yang
harus dilaksanakan selama satu tahun pada tahun 2023.
Adapun Rencana Usulan Kegiatan ( RUK ) tahun 2023 ini diperoleh dari analisa
capaian kegiatan baik UKM, UKP maupun Manajemen yang dilaksanakan oleh UPT
Puskesmas Parmonangan selama tahun 2021. Dari hasil analisa tersebut, dibuatlah
suatu kegiatan untuk mendongkrak capaian kegiatan yang masih kurang dan
terlaksananya secara berkesinambungan kegiatan-kegiatan yang bersifat rutin pada
tahun 2021.
Tidak lupa juga, kami ucapkan terimakasih kepada bapak Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Tapanuli Utara dan segenap jajarannya yang telah memberikan
bimbingan kepada kami.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1. LATAR BELAKANG....................................................................................................4
2. MAKSUD DAN TUJUAN.............................................................................................4
3. VISI DAN MISI UPTPUSKESMAS PARMONANGAN.........................5
BAB IV : EVALUASI.............................................................................................................119
BAB V : PENUTUP..............................................................................................................120
iv
BAB. I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang
bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas
berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan
yang optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan, puskesmas harus menerapkan azas penyelenggaraan
puskesmas secara terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan
masyarakat, keterpaduan dan rujukan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal dan Puskesmas dapat menghasilkan
luaran yang efektif dan efisien puskesmas harus melaksanakan manajemen dengan baik.
Manajemen puskesmas yang baik terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban seluruh kegiatan secara
keterkaitan dan berkesinambungan.
Perencanaan tingkat puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada
di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan
maupun upaya kesehatan penunjang.
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan PP No. 25 Tahun
2000, daerah mempunyai wewenang yang besar untuk menentukan masalah kesehatan
yang harus diprioritaskan dan intervensi yang perlu dilakukan serta menentukan berapa
besar anggaran yang diperlukan. Disamping itu juga mempunyai kewenangan untuk
melakukan integrasi perencanaan dan anggaran. Melalui pelaksanaan otonomi –
desentralisasi diharapkan dapat terlaksana kegiatan-kegiatan yang lebih dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat.
4
c) Menganalisis hambatan, yaitu menganalisis kemungkinan hambatan yang
akan mempengaruhi pencapaian tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan
meliputi hambatan internal dan hambatan eksternal.
d) Menyusun Kegiatan Intervensi berupa program kesehatan bersama-sama
lintas program dan lintas sektor untuk mengatasi permasalahan yang ada.
e) Mengetahui program-program prioritas apa saja yang akan dilaksanakan
oleh UPT Puskesmas Parmonangan dalam mengatasi permasalahan
kesehatan di masyarakat satu atau dua tahun kedepan.
f) Perhitungan Anggaran, yaitu melakukan perhitungan kebutuhan anggaran
kegiatan yang direncanakan.
VISI
MISI
A.
1. Meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani melalui perlindungan
petanidan lahan pertanian yang berkelanjutan.
2. Pengembangan komoditi pertanian dan sumber daya lokal.
3. Meningkatkan kualitas layanan Pendidikan dan Kesehatan.
4. Meningkatkan kuaitas dan daya saing SDM melalui pelatihan tenaga kerja,
pemanfaatan IPTEK dan pengembangan jiwa kewirausahaan.
5. Meningkatkan destinasi wisata melalui pengawasan Kawasan wisata alam dan
budaya, rohani dan agrowisata.
6. Meningkatkan kualitas infrastuktur yang terintegrasi denga mengacu pada penataan
ruang/wilayah, perlindungan sumber daya alam dan pelestarianlingkungan hidup.
7. Meningkatkan kapasitas desa menuju desa mandiri.
8. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan system e-government.
5
STRATEGI
MOTO
6
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
A. Letak Geografis
Puskesmas Parmonangan adalah salah satu dari 21 puskesmas yang berada di
wilayah Kecamatan Parmonangan Kabupaten Tapanuli Utara. Puskesmas Parmonangan
terletak di Desa Manalu Kecamatan Parmonangan Kabupaten Tapanuli Utara dengan wilayah
kerja meliputi Sembilan Desa, yaitu Desa Manalu, Desa Manalu Dolok, Desa Manalu Purba,
Desa Hutatua, Desa Hutajulu, Desa Hutajulu Parbalik, Desa Batuarimo, Desa Pertengahan,
Desa Purbadolok. Puskesmas Parmonangan berdiri sejak tahun 1990. Puskesmas
Parmonangan Selama kurang lebih 33 tahun lebih telah memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dengan memanfaatkan gedung semaksimal mungkin. Seiring
berkembangnya pelayanan kesehatan dan tuntutan masyarakat untuk dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang memenuhi standar, maka perlu adanya prasana yang memadai,
Maka di tahun 2016 puskesmas mendapatkan tambahan gedung baru. Dengan adanya
gedung baru tersebut puskesmas Parmonangan menjadi puskesmas rawat inap sejak tahun
2016.
Letak puskesmas Parmonangan dalam kategori tidak mudah dijangkau dengan alat
angkutan umum.
Wilayah puskesmas Batas wilayah kerja puskesmasmenurut Geografisnya :
1. Sebelah Utara : Kab. Humbang
2. Sebelah Timur : Kec. Sipoholon
3. Sebelah Selatan : Kab. Tapteng
4. Sebelah Barat : Kab. Humbang
Jarak antara puskesmas Parmonangan dengan Dinas Kesehatan Kota Kabupaten Tapanuli
Utara:46 km
Luas wilayah kerja puskesmas seluruhnya 257, 35 km2
7
Gambar 1: Peta Wilayah Puskesmas Parmonangan
II.2. Kependudukan
L P Total
1 Manalu 209 497 456 953
2 Manalu Dolok 266 629 620 1249
3 Hutajulu 350 735 767 1502
4 Hutajulu Parbalik 29 82 83 165
5 Hutatua 86 165 147 312
6 Pertengahan 103 245 239 484
7 Purba Dolok 144 308 353 661
8 Batuarimo 120 260 248 508
9 Manalu Purba 365 654 743 1397
JUMLAH 1672 3493 3573 7231
9
II.3. Sarana dan Prasarana
1 Gereja 43
2 Panti Asuhan 0
7 PAM : 0
Sarana Air Bersih (PAM, SGL, SPT) SGL : 130
SPT : 1701
9 Pasar 3
10 Salon 12
11
SMP/ SMA/
NO KELURAHAN SD/ MIN
MTS MA
1 2 1 1
Manalu
2 4
Manalu Dolok
3 2 1
Hutajulu
4 Hutajulu 1
Parbalik
5 1
Hutatua
6 2
Pertengahan
7 1
Purba Dolok
8 2
Batuarimo
9 5 2 1
Manalu Purba
2. Pasien
BPJS
Persyarata
n:
Foto copy KK
Foto copy KTP
Foto copy KIS/BPJS
12
II.5. Gambaran Umum Puskesmas
1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. KIA
4. Perbaikan Gizi
5. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
13
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
1. BP Umum
2. BP Gigi
3. KIA
4. Ruangan Khusus
5. Laboratorium
6. Farmasi
7. Poli PKPR
8. RTGD 24 Jam
9. Rawat Inap
10. KB
4. Mutu Puskesmas
a. Kebijakan Mutu
Kami Puskesmas Parmonangan selaku pelaksana kesehatan dasar,
berkomitmen untuk terus melakukan peningkatan yang
berkesinambungan dalam memberikan pelayanan kesehatan guna
mewujudkan Visi dan Misi Kami bertekad untuk:
1. Memenuhi kepuasan pelanggan
2. Loyal dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan. 3.Objektif dalam memberikan pelayanan
dalam tindakan. 4.Responsiveness terhadap kebutuhan
dan keluhan pelanggan.
14
b. Kebijakan Perbaikan Mutu
1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan
penanggung jawab UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu
dan keselamatan pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan
Program mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di
seluruh jajaran Puskesmas.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas
dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Ketua
tim mutu.
4. Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari
hasil monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan
pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangan kekritisan,
risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien.
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja
dan unit pelayanan.
15
16
BAB III
ANALISA SITUASI AWAL TAHUN PER PROGRAM
Laki-laki Perempua
n
Jumlah
NO NAMA FASILITAS KESEHATAN Keterangan
SDM
Kesehata
n
1 Puskesmas 31 Orang
2 Pustu 6 Orang
3 Polindes 15 Orang
52 Orang
17
SDM Kesehatan UPT Puskesmas Parmonangan mendasar Status Kepegawaian
ASN NON
Perawat 4 6
Perawat Gigi
Bidan 25 7
Dokter Gigi 1
Laboraturium 1
Apoteker
Fisioterapi
Sanitarian 1
Asisten Apoteker 1
Gizi 1
Pengandministrasi Umum 1
Cleaning Servis 1
Pengemudi 1
Jumla 31 21
h
18
Berdasarkan Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas,
Standar ketenagaam di UPT Puskesmas Parmonangan sebagai Puskesmas
rawat inap yang berada di daerah Pedesaan jumlah ketenagaan di Puskesmas
belum memenuhi standar untuk dokter gigi.
2 Gedung dan - Pustu Hajoran Kondisi Gedung rawat - Perlu rehap pustu
Bangunan Baik, Pustu Hutajulu jalan dan rawat
- Perlu renovasi /
parjulu,Pustu Hutajulu inap cukup
perluasan tempat parkir
Toruan kondisi rusak
sedang
- Sarana parkir
Puskesmas induk
kurang memadai
- Gedung rawat jalan baik
- Gedung rawat inap
dalam kondisi baik
20
3 Alat-alat 1 Mobil Pusling, 1 Jumlah - Tidak punya sarana roda 4
Angkutan Ambulance dan 8 kendaraan roda berupa ambulance Duble
Sepeda Motor dalam 4 kurang Gardan
kondisi Baik,
4 Alat Studio dan Tidak berfungsi secara Kurang Camera Electronic , handy cam
Alat Komunikasi optimal rusak berat, laptop dalam
kondisi rusak ringan
8 Alat-alat Sebagian dalam kondisi Cukup
Kedokteran rusak
9 Alat-alat Dalam kondisi baik Cukup
Laboratorium
21
7 2 5 5
Purba Dolok
8 5 5
Batuarimo
9 15 15
Manalu Purba
JUMLAH 47 80 80 60
%
22
2.6 DATA KESEHATAN LINGKUNGAN
23
sarana
2. Inspeksi Sanitasi PBL sanitasi 111 13 4,7%
24
NO INDIKATO SATUAN TARGET CAPAIA PROSENTA
R N SE
3.Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS pasien PBL 111 0 0,0%
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM )
VI = Pemberdayaan Masyarakat
1.Rumah Tangga memiliki Akses
terhadap jamban sehat Desa 8.497 9.996 100,0%
2.Desa/kelurahan yang sudah ODF Desa 5 8 100,0%
3.Jamban Sehat Desa 4.913 375 5,0%
4.Pelaksanaan Kegiatan STBM di Desa 6 1 12,5%
Puskesmas
KUNJUNGAN PELAYANAN
PASIEN UPT PUSKESMAS
PARMONANGAN TAHUN 2022
CAR
A JUMLAH Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
BAYA
R
ASKES 2356 305 259 293 270 230 138 237 234 196 59 53 82
BPJS-
MANDI 2285 284 243 276 291 268 133 220 215 167 43 51 94
RI
BPJS-PBI 13837 1259 864 1048 1151 1046 715 961 955 1223 1566 1451 1598
UMUM 11507 1175 831 1010 976 985 649 946 901 837 1101 1017 1079
TOTAL 30836 3124 2284 2711 2769 2636 1659 2414 2342 2463 2828 2687 2919
26
karena keterbatasan komputer dan pegawai ada kemungkinan beberapa data
pemeriksaan pasien tidak terinput.
Hasil cakupan 10 besar penyakit terbanyak di UPT Puskesmas Parmonangan
dapat di lihat pada tabel dibawah ini :
No Diagnose Jumlah
1. Mialgia 730
2. ISPA bagian atas, tidak ditentukan 1011
3. Demam, tidak ditentukan 1210
4. Gastritis akut lainnya 985
5. Non-insulin-tergantung diabetes mellitus dengan periph circ comp 435
6. Gastritis, tidak ditentukan 967
7. Pusing dan pusing 929
8. Hipertensi esensial 869
9. Sakit batuk 602
10. Gangguan pada erupsi gigi 597
Kejadian Luar Biasa (KLB. adalah salah satu status yang diterapkan di Indonesia
untuk mengklasifikasikan peristiwa merebaknya suatu wabah penyakit. Untuk
penyakit-penyakit endemis (penyakit yang selalu ada pada keadaan biasa.,
maka KLB didefinisikan sebagai suatu peningkatan jumlah kasus yang melebihi
keadaan biasa, pada waktu dan daerah tertentu.
Menurut Departemen Kesehatan tahun 2000 Kejadian Luar Biasa adalah
timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna
secara epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu. Kejadian luar
biasa di UPT Puskesmas Parmonangan dapat dilaporkan sebagai berikut :
27
DATA KEJADIAN LUAR BIASA
DI UPT PUSKESMAS
PARMONANGAN
TAHUN 2021
28
NO Upaya Kesehatan dan Program Rata2 Rata2 Upaya Interpretasi
Program Rata2
2. Manajemen Pemberdayaan
10,00
Masyarakat
29
NO Upaya Kesehatan dan Program Rata2 Rata2 Upaya Interpretasi
Program Rata2
5. PPI 89,25%
30
UKM POKOK
UKM PENGEMBANGAN
31
UKP
MANAJEMEN
32
MUTU
I. ANALISA DATA
A). PROMKES
1. ANALISA MASALAH
2. PERUMUSAN MASALAH
3. Masih ada 50,2 % penderita Hipertensi yang belum berobat secara teratur
Kurangnya pengetahuan
Kurangnya
Dukungan dana dari dan ketrampilan kader
Kurangnya kesadaran
desa kurang
dana masyarakat Balita yang
operasional terhadap sudah paud
posyandu posyandu kurang tidak ke
posyandu
5,3 % balita
tidak
terpantau
pertumbuh
Kurang koordinasi Sarana dan nya
lintas sektor prasarana
Kebijakan dari
desa kurang kurang
Pembinaan lengkap
posyandu mendukung
kurang
METHODE MACHINE
MATHERIAL
34
2. PRIORITAS PENYEBAB MASALAH
35
kurang
4 Sarana dan prasarana Belum Penggalian Menggerakka
posyandu kurang adanya dana dana baik n dana
lengkap swadaya dari swadaya
36
NO PRIORITAS MASALAH PENYEB ALTERNAT PEMECAH
AB IF AN
MASALA PEMECAH MASALAH
H AN TERPILIH
MASALAH
dari masyarkat masyarakat, mayarakat
desa, pemda
5 Kebijakan dari desa Kurangnya Perlu Advokasi
kurang mendukung pendekatan pendekatan pada kepala
pada pada desa
pamong pamong
Desa desa
6 Dukungan dana dari Kurang Perlu Advokasi
desa kurang pendekata pendekata pada kepala
n pada n pada desa
kepala kepala
Desa desa
7 Kurangnya koodinasi Sektor lain Koordinasi Kerjasama
lintas sektor kurang dengan dengan
peduli PKK dan sektor terkait
terhadap PLKB
posyandu
8 Anak yang sudah Kurang Advokasi Advokasi
Paud jarang ke pengetahua dengan KB dengan KB
posyandu n atau atau
PAUD di desa PAUD di desa
9 Kurangnya Kader yang Perlu adanya Adanya
pengetahuan dan hadir giliran penyegara
ketrampilan kader dipertemua peserta n kader
n tidak pertemuan
bergantian kader
5. ALTERNATIF KEGIATAN
1. Pembinaan posyandu
2. Pertemuan Rutin kader Posyandu
3. Mengikuti lomba jambore kader posyandu
4. Penyuluhan/Intervensi di Posyandu
5. Penilaian Kinerja Posyandu
6. Penilaian Ketrampilan Posyandu
7. Pembinaan Lumbung Mas Pandu (Masyarakat Peduli Posyandu)
8. Sekolah Kader
37
B. ANGGOTA KELUARGA TIDAK MEROKOK (56,6 % keluarga masih merokok)
1. PERUMUSAN MASALAH
2. AKAR MASALAH
MONEY
MAN
Persepsi rokok
menghilangkan Tidak adanya anggaran
Kurangnya
stres untuk kampanye rokok
pengetahuan
tentang
Rokok jadi
bahaya rokok
kebutuhan
utama 57,4 %
keluarga
masih
merokok
Kurangnya
Belum
sosialisasi
adanya area Kurangnya bahan
bahaya rokok
khusus promosi bahaya
merokok merokok
38
4. URUTAN PRIORITAS MASALAH
1. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok
2. Kurangnya sosialisasi bahaya merokok
3. Rokok menjadi kebutuhan utama
4. Belum adanya area khusus merokok
5. Tidak adanya aturan tentang larangan merokok
6. ALTERNATIF KEGIATAN
1. Survey PHBS pada semua Tatanan (tatanan RT,pendidikan, instansi kesehatan,
TTU, tempat kerja)
2. Melakukan Intervensi/penyuluhan tentang PHBS pada semua tatanan
3. Membuat leaflet/brosur tentang bahaya rokok
4. Melaksanakan survey PHBS secara berkala
5. Cetak Media Promosi
6. Survey Keluarga Sehat dengan PIS-PK
39
C. Penderita Hipertensi Berobat Secara teratur
1. PERUMUSAN MASALAH
Masih ada 50,2 % penderita Hipertensi yang belum berobat secara teratur
2. AKAR MASALAH
MAN
MONEY
Kurangnya
pengetahuan
Masyarakat Bahayan penyakit
tidak punya Hipertensi
uang untuk
periksa
Masyarakat 87,2 %
malas periksa penderita
Hipertensi
belum
Kurangnya berobat
Posbindu di Kurangnya teratur
Desa Media
promosi
bahaya
Hipertensi
40
4. URUTAN PRIORITAS MASALAH
1. Kurangnya Pengetahuan masyarakat
2. Masyarakat malas periksa
3. Masyarakat tidak punya uang untuk periksa
4. Kurangnya posbindu di desa
5. Kurangnya Media promosi
6. ALTERNATIF KEGIATAN
1. Penyuluhan/Intervensi di Posyandu
2. Cetak Media Promosi
3. Survey Keluarga Sehat dengan PIS-PK
4. Kerjasama Lintas Program Lansia dan Posbindu PTM
5. Siaran Keliling
41
D. KELUARGA MENJADI ANGGOTA JKN
1. PERUMUSAN MASALAH
Masih ada 58,6 % keluarga yang tidak menjadi peserta JKN
2. AKAR MASALAH
MONEY
MAN
65,5 %
keluarga
tidak
memiliki
Belum
Kurangnya JKN
adanya Kurangnya Media
sosialisasi JKN
aturan promosi JKN
dari Puskesmas
kewajiban
memiliki JKN
di desa
42
4. URUTAN PRIORITAS MASALAH
1. Kurangnya Pengetahuan Tentang manfaat JKN
2. Tidak punya uang untuk membayar JKN
3. Kurangnya Media promosi JKN
4. Kurangnya sosialisasi JKN dari Puskesmas
5. Belum adanya aturan kewajiban memiliki JKN di desa
6. ALTERNATIF KEGIATAN
1. Melakukan Intervensi/penyuluhan tentang JKN di posyandu masyarkat dan lintas sektor
2. Membuat banner tentang JKN
3. Cetak Media Promosi
4. Survey Keluarga Sehat dengan PIS-PK
5. Siaran Keliling
43
44
C). Kesehatan Lingkungan
6. ANALISA MASALAH
7. PERUMUSAN MASALAH
1. AKAR MASALAH
MAN
MONEY
Kurangnya pengetahuan
Belum pahamnya
Dukungan dana dari dan ketrampilan petugas
Kurangnya masyarakat
desa kurang
dana tentang pilar
pelaksanaan STBM
STBM
62,5 %
Puskesmas
METHODE MACHINE MATHERIAL
melakukan
Kurang koordinasi Sarana dan STBM di
lintas sektor prasarana Desa
kurang
Sosialisasi
STBM Kurang
45
3. PRIORITAS PENYEBAB MASALAH
47
NO PRIORITAS MASALAH PENYEB ALTERNAT PEMECAH
AB IF AN
MASALA PEMECAH MASALAH
H AN TERPILIH
MASALAH
6 Kurang pahamnya petugas Belum Pelatiha Pelatiha
adanya n n
pelatihan petugas petugas
petugas
7 Belum pahamnya Kurangny sosialisasi sosialisasi
masyarakat tentang a
pilar sosialisas
STBM i
5. PERUMUSAN MASALAH
6. AKAR MASALAH
MAN MONEY
Terbatasnya
petugas konseling Kurangnya
pengiriman
8,13 %
pasien berbasis
lingkungan belum
melaksanak
an
konseling
sanitasi
Petugas Kurangnya
konseling Kurangnya bahan
sosialisasi
tidak ada leflet konsultasi
penyakit
lingkungan
48
METHODE MACHINE MATHERIAL
49
7. PRIORITAS PENYEBAB MASALAH
NO AKAR U S G JML
MASALAH
1 Terbatasnya petugas konseling 2 3 3 18
2 Kurangnya pengiriman pasien berbasis lingkungan 3 4 3 36
3 Kurangnya bahan leaflet konsultasi 2 3 2 12
4 Petugas konseling tidak ada 2 1 2 4
5 Kurangnya sosialisasi berbasis lingkungan 2 3 3 18
8. ALTERNATIF KEGIATAN
1. Mengingatkan yang bertugas di BP
50
2. Memberitahukan penyakit pasien yang perlu dikirim
3. Mencarikan pengganti konseling
4. Pembuatan leaflet
5. Mencarikan pengganti konseling
51
G. PEMBINAAN RUMAH
SEHAT
7. PERUMUSAN MASALAH
Masih ada 12,69 % belum dilakukan pembinaan rumah sehat
8. AKAR MASALAH
12,69 %
belum
melakukan
pembinaan
Kurangnya Kurangnya rumah
sosialisasi Kurangnya Media
sosialisasi rumah sehat
rumah sehat promosi
sehat dari
Puskesmas
4 Kurangnya promosi 2 2 2 8
52
11. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
D). Gizi
54
3. IDENTIFIKASI MASALAH
4. RUMUSAN MASALAH
6. PENYEBAB MASALAH
1. Kurangnya kesadaraan masayarakat akan pentingnya posyandu
55
7. Menentukan urutan prioritas masalah
56
E). Kesga
PROGRAM IBU
1. ANALISA MASALAH
NO VARIABEL CAKUPAN TARGET KESENJANGAN
(%) (%) (%)
1 Deteksi resti oleh masyarakat 4 10 6
2. PERUMUSAN MASALAH
1. PERUMUSAN MASALAH
Kurangnya cakupan deteksi resiko tinggi oleh masyarakat sebanyak 4 % dari
yang ditargetkan 10 % dari semua ibu hamil.
2. AKAR MASALAH
MONEY
Kurangnya MAN
pengetahuan Programer
Dukungan dana masyarakat /kader merangkap
Kurangnya untuk sweeping tentang ibu hamil bidan desa
dana untuk
ibu hamil oleh resti
pertemuan
kader
linsek tentang Cakupan
Kurangnya sosialisasi petugas
deteksi resti deteksi
tentang resti ibu hamil
bumil resti oleh
masyara
kat
Desa tidak kurang
mengadakan Kurang koordinasi Sarana dan
sosialisasi lintas sektor prasarana
bumil reti
kurang
kepada masy
58
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
2 Kurangnya koordinasi Pertemuan Koordinasi Menganggarkan
lintas sektor lintas sektor dengan desa pertemuan lintas
hanya sektor mengenai
dilakukan permasalahan ibu
pada tingkat hamil resti lewat
kecamatan pertemuan GSI
pada masing masing
desa setiap 3 bulan
sekali dengan
anggaran ADD
5. ALTERNATIF KEGIATAN
13. Refreshing kader posyandu dengan materi ibu hamil resiko tinggi
14. Adanya transport kader posyandu desa untuk melakukan sweeping ibu hamil
15. Kerjasama dengan desa untuk mengadakan pertemuan lintas sektor didesa
yaitu dengan pertemuan GSI
59
16. Petugas harus sering memberikan penyuluhan kepada
masyarakat (Posyandu,PKK,pertemuan RT) tentang resiko tinggi
ibu hamil
1. PERUMUSAN MASALAH
Cakupan
Kurangny Kelas ibu
Aturan a hamil
jumlah koordinas
kurang
peserta di i
batasi lintas sektor Sarana dan
prasarana
yang
kurang
3. PENYEBAB MASALAH
1. Kurangnya dukungan dana untuk mengadakan kelas ibu hamil
2. sasaran ibu hamil yang banyak
3.aturan jumlah peserta ibu hamil
dibatasi
60
4.kurangnya petugas yang terlatih yang melaksanakan kelas ibu hamil
5.petugas rangkap tugas
6.kurangnya koordinasi lintas sector
61
3. PRIORITAS PENYEBAB MASALAH
62
4 Aturan peserta kelas Ibu hamil di Mengadakan Advokasi ke
ibu hamil yang dibatasi wilayah kelas ibu hamil desa untuk
10 ibu hamil dan puskesmas beberapa menganggarkan
jumlah ibu hamil yang Parmonangan kelompok pada dana ADD desa
banyak ada desa yang untuk
398 per tahun jumlah ibu pelaksanaan
dan harus hamilnya banyak kelas ib u hamil
mengikuti kelas disamping dana
ibu dari BOK
hamil,sedangkan
untuk akomodasi
pelaksanaan
terbatas
5 Fasilitator kelas ibu Waktu harus Adanya pelatihan Advokasi ke
hamil merangkap bikor dibagi untuk untuk fasilitator dinkes untuk
tugas program yang baru melatih
yang lain sehingga kelas fasilitator ibu
ibu hamil dapat hamil yang baru
terlaksana
secara optimal
6. ALTERNATIF KEGIATAN
1. Advokasi ke Desa untuk pelaksanaan kelas ibu hamil untuk menganggarkan
dana ADD,selain di biayai dana BOK dari puskesmas karena jumlah ibu hamil
yang banyak dan dana dari BOK terbatas
2. Adanyan tambahan kelas utk beberapa desa yang jumlah ibu hamilnya
banyak karena jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal 10 peserta
3. Advokasi ke dinkes Tapanuli Utara untuk melatih fasilitaor kelas ibu hamil yang baru
63
PROGRAM KB
ANALISA KINERJA :
1. KINERJA PROGRAM KRR BULAN JANUARI-DESEMBER TAHUN 2021
2. IDENTIFIKASI MASALAH
3 Deteksi dini kanker servik dan payudara 1384 30 275 19,86 1109 10.14
% %
4 Deteksi dini kanker servik dan payudara 1384 30 275 19.8% 1109 10.13
%
64
3. RUMUSAN MASALAH
A. Target kb drop out : 461 (10 %)
Capaian : 580
(12.56%)
Kesenjangan : 119 (2.56%)
Peserta KB Drop Out masih tinggi, melebihi target
B. Target Peserta kb baru : 461
(10%) Capaian : 410
(8.8%)
Kesenjangan : 51 (1.2%)
Cakupan peserta KB Baru masih
kurang
C. Target Peserta kb aktif dibina :2261
(70%) Capaian : 2118 (45.88%)
Kesenjangan : 1109 (10.14%)
D. Target Deteksi dini kanker servik dan payudara :1384
(30%) Capaian : 275 (19.8%)
Kesenjangan : 1109 (10.13%)
Sdm masy.masih
MACHINE rendah MAN Kurangnya
konseling petugas
65
b. Masih rendahnya pencapaian peserta KB Aktif dibina
Konseling dari
petugas kurang
Kurangnya
MACHINE petugas terlatih MAN
Sering pindah
tempat Frekwensi
penyuluhan KB masih
kurang Cakupan peserta
KB aktif dibina
1. Penyuluhan Pasif masih rendah
alat
kontrasepsi promotif
2. Konseling kb Kurangnya Tdk ada insentif
3. Pencatan pembinaan pelatihan kader
dan
pelaporan
5. PENYEBAB MASALAH
1. Kurangnya pengetahuan atau pemahaman masyarakat mengenai KB
2. Kurangnya konseling dari petugas
3. Kurangnya insentif untuk pendataan
4. Kurangnya frekwensi kunjungan PUS DO
5. Pencatatan dan pendataan kurang maksimal
6. PRIORITAS MASALAH
Menentukan urutan prioritas masalah
67
penyuluhan KB
terhadap PUS
5 Pendataan PUS 3 3 2 8 5
kurang maksimal
dan kurang teliti
68
PROGRAM ANAK
ANALISA
KINERJA:
Target 80 % : 54
Pencapaian 68,5 % : 37
Kesenjangan 11,5 % : 17
2. Pelayanan APRAS
Target 79 % : 962
Pencapaian 71 % : 684
Kesenjangan 8 % : 278
3.
Pelayan Balita Paripurna
Target 83 % ; 1.440
Pencapaian 75 % : 1081
4. Kesenjangan 8 % : 359
Pelayanan bayi paripurna
Target 96 % : 362
Pencapaian 101.7 % : 368
Kesenjanganneonatal
5. Pelayanan 5,7%sesuai: standart
Kelebihan( 6KN lengkap )
Target 97 % : 362
Pencapaian 108.8 % : 394
Kesenjanga 11,5 % : Kelebihan
n 32
69
Penyebab masalah.
3. Rangkap tugas
SKO URUTA
NO AKAR MASALAH/ R TOTAL
VARIABEL N
URGEN SERIOSN GROWTH MASALA
CY ES H
1 Pengetahuan ibu tentang 4 4 4 64 1
neo resti kurang
2 Kurangnya koordinasi 4 3 4 48 2
pasien yang partus di
swasta dengan
Pembina desa
3 Rangkap tugas 3 1 3 9 4
4 Tingkatkan kerjasama / 4 2 4 32 3
koordinasi antara
masyarakat, kader, dan
bidan
5 Kurangnya leaflet tentang 2 1 2 4 5
bahaya neonatal resti
70
URUTAN PRIORITAS MASALAH
4. Rangkap tugas.
MASALAH
71
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
a. SD/MI 1 1 1
b. SMP/MTs 1 2 -1
c. SMA/MA 1 2 -1
72
2. IDENTIFIKASI MASALAH
3. RUMUSAN MASALAH
Jumlah anemia pada remaja : 48 100%
Pencapaian 48
Kesenjangan : -48
( ANEMIA )
73
DIAGRAM FISH BONE ( KEHAMILAN REMAJA )
Kenakalan
MACHINE MAN
remaja/pergaulan Masih tingginya
penyuluhan di bebas kehamilan
Terbatasnya media sekolah kurang
Kurangnya
remaja130
penyuluhan optimal
pengetahuan % di wilayah kerja
remaja ttg KRR UPT Puskesmas
Tapanuli Utara
Kurangnya Pasif Purba pada tahun
perhatian dari promotif 2017
ortu Kurangnya
pembinaan
remaja
5. PENYEBAB MASALAH
6. Pemberian TTD masih kurang maksimal
7. Kurang perhatian dari ortu
8. Rangkap tugas petugas KRR
9. Terbatasnya alat screening
10. Pasif promotif
11. Kurangnya pembinaan remaja
12. Tidak ada uang transport pendistribusian TTD
6. PRIORITAS MASALAH
Menentukan urutan prioritas masalah
2 Kurang 3 3 3 9 4
perhatian dari
ortu
74
3 Rangkap 3 3 2 8 5
tugas
petugas KRR
4 Terbatasnya 4 3 3 10 3
alat screening
5 Pasif promotif 3 2 2 7 6
6 Kurangny 2 2 2 6 7
a
pembinaa
n remaja
7 Tidak ada 4 4 3 11 2
uang
transport
pendistribusia
n TTD
75
76
3 Terbatasnya Pengadaan alat-alat Pengadaan alat-
alat screening pemeriksaan screening alat pemeriksaan
screening
Pinjam alat screening
Aktif promotif
77
PELAYANAN PONED 2021
1 JANUARI 78 7 7 7,8
2 FEBUARI 7 14 17,9
3 MARET 13 27 34,6
4 APRIL 20 47 60,2
5 MEI 20 67 85
6 JUNI 8 75 96
7 JULI 10 85 108,9
78
3. KINERJA PELAYANAN MATERNAL RESTI / KOMPLIKASI JANUARI –
DESEMBER TAHUN 2018
Target Tahun 2021
79
Terbatasnya
wewenang
Kurangnya kolaborasi
petugas dalam
dengan dr SPOG dan dr
penanganan neo
Adanya SPA Kurangnya
resti di PONED
peningkatan pencapaian target
Adanya program Meningkatnya
pengetahuan pelayanan neo resti
Bulan Peduli Ibu penjaringan bumil
teknologi do PONED
Hamil dengan resti
Informasi dan penandaan gelang
program peduli Rujukan Dini 3,5 % dari target
ibu hamil dari Bumil resti pada bumil populasi (100% )
pemerintah kooperatif terhadap resiko tinggi pelayanan neonatal
daerah tindakan pra meningkat resti
rujukan / komplikasi di
wilayah kerja UPT
Pendistribusian alat Kurangnya Puskesmas
belum koordinasi Dana Tidak Parmonangan tahun 2018.
terpenuhi yang ada
lintas sektor
dibutuhkan anggara
Poned Tidak semua untuk n
yang tidak pelayanan memenuhi
standart maternal sesuai sarana dan
alur pelayanan prasarana
terlalu mahal
8. PENYEBAB MASALAH
9. PRIORITAS MASALAH
Menentukan urutan prioritas masalah
80
3 Anggaran 4 5 5 100 2
alokasi
pemenuhan
sarpras masih
kurang
81
4 Sarpras tidak 5 5 5 125 1
standart
5 Kurangnya 3 3 3 27 6
kolaborasi
dengan dr
SPOG dan dr
SPA
6 Tidak semua 4 4 5 80 3
pelayanan
maternal sesuai
alur
Urutan
Prioritas Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan
Masala Masalah
h
1 Sarpras tidak standart -Memenuhi sarana dan Melengkapi alat,
prasarana Penambahan ruang
PONED
2 Anggaran alokasi - Merencanakan anggaran - Mengusulkan
pemenuhan sarpras masih untuk memenuhi sarana dan dana
kurang prasarana
3 Tidak semua - Menginformasikan alur - Menjalin
pelayanan maternal pelayanan maternal kerjasama
sesuai alur dengan
bidan Pembina
Desa
4 Tidak adanya Dokter SPOG -Mengusulkan tenaga dokter -MoU dengan
SPOG di PONED dokter SPOG
83
F). P2P
ANALISA DBD
Dari angka kesakitan dan kematian kasus DBD,desa Wilayah kerja Upt
Puskesmas Parmonangan masih tinggi yaitu 10 kasus DBD denga,sedang
target kasus DBD adalah 5-6 kasus.
84
6. PENYEBAB MASALAH
7. PRIORITAS MASALAH
SCORE
N AKAR MASALAH / TOTA URUTAN
O VARIABEL URGENC SERIOUSNE GROWT L MASALAH
Y SS H
1 Kurangnya
kesadaran/kepedulian
PSN 5 4 4 80 1
2 Rangkap tugas petugas
DBD 3 3 2 18 4
3 Dibutuhkannya dukungan
anggaran DBD 4 3 2 24 3
4 Kurangnya dukungan
lintas sektor dan program 4 3 3 36 2
85
3Dibutuhkannya dukungan anggaran DBD
86
PENANGGULANGAN TBC
1. DATA PROGRAM
1.1. PENEMUAN PENDERITA TB BARU BULAN JANUARI – DESEMBER 2018
JUMLAH
BULAN BTA ( + ) %
SUSPEK
JANUARI 7 2 0,00
FEBRUARI 6 1 0,00
MARET 6 0 0,76
APRIL 39 0 0,00
MEI 12 1 0,00
JUNI 1 0 0,00
JULI 2 0 1,52
AGUSTUS 4 2 1,52
SEPTEMBER 3 3 0,76
OKTOBER 6 0 0,00
NOVEMBER 4 1 0,76
DESEMBER 7 0 0,76
TOTAL 97 10 10,31
Target CDR : 42 %
Target Sukses Rate : 90 %
87
3. IDENTIFIKASI MASALAH
4. RUMUSAN MASALAH
Kesenjangan : 25 60,98%
Kurangnya
pencapaian
penemuan
suspek TB (
38,04% )
dari target
100% di
Aktif masih case wilayah kerja
finding kurang UPT
efektif Puskesmas
Widodaren
Tahun 2018
88
Kurangnya
pencapaian
Tidak tersedia poli pengobatan
khusu untuk pederita TB (
pelayanan pasien TB
39,02% )
dari target
Aktif masih case 100% di
finding kurang wilayah kerja
efektif UPT
Puskesmas
Widodaren
6. PENYEBAB MASALAH
89
7. PRIORITAS MASALAH
SCORE
AKAR MASALAH / URUTAN
NO SERIOUSNES TOTAL
VARIABEL MASALAH
URGENCY S GROWTH
1 Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang TB 3 3 3 27 3
2 kurang efektifnya Aktif
masif Case Finding 4 4 3 48 2
3 Kurangnya pengetahuan
petugas di Poli tentang TB 3 3 2 24 5
4 Suspek TB sulit berdahak 3 3 2 24 6
5 Rangkap tugas petugas
TB 4 3 3 27 4
6 Biaya transport ke
puskesmas mahal 3 2 3 18 7
7 Suspek TB tidak punya
alat transportasi 3 2 2 12 8
8 Tidak tersedianya Poli
khusus TB 4 3 3 36 1
90
URUTAN PRIORITAS
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH MASALAH
4 Rangkap tugas - Evaluasi beban kerja petugas TB - Evaluasi beban kerja
petugas TB - Mengganti petugas TB petugas TB
PROGRAM JIWA
1. DATA PROGRAM
1. Pencarian/ penemuan penderita baru ODGJ
Target 100% : 54 ODGJ
Pencapaian 51.8 % : 28
Kesenjangan 48.2 % : 26
4. Penyuluhan
Target 100 % : 38
Pencapaian 31.5 % : 12
Kesenjangan 68.4 % : 26
91
2. Penyebab masalah.
1) Kurangnya kerjasama lintas program
2) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatn jiwa
3) Rangkap tugas
4) Terbenturnya jadwal kegiatan dengan kegiatan lain
3. AKAR MASALAH
4. PRIORITAS MASALAH.
SKOR
AKAR MASALAH/ URUTAN
NO TOTAL
VARIABEL URGENCY SERIOSNES GROWTH MASALAH
1 Kurangnya kerjasama 4 4 4 64 1
lintas program
2 Kurangnya 4 3 4 48 2
pengetahuan
masyarakat tentang
kesehatn jiwa
3 Rangkap tugas 3 1 3 9 4
4 Terbenturnya jadwal 4 2 4 32 3
kegiatan dengan
kegiatan lain
92
5. URUTAN PRIORITAS MASALAH
1) Kurangnya kerjasama lintas program
2) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatn jiwa
3) Terbenturnya jadwal kegiatan dengan kegiatan lain
4) Rangkap tugas
PROGRAM IMUNISASI
1. ANALISA MASALAH
2. PERUMUSAN MASALAH
Masih ada 82,4 % Wanita Usia Subur ( WUS ) yang belum mendapatkan
Suntikan TT .
93
A.TIDAK TERCAPAINYA TARGET TT5 WUS TAHUN 2018
1. AKAR MASALAH
MONEY
MAN
94
4. PRIORITAS PENYEBAB MASALAH
Menentukan urutan prioritas masalah
SCORE URUTAN
NO AKAR MASALAH JML
U S G MASALAH
95
5. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
96
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
WUS kepada pemberian pemberian TT5
masyarakat TT5 pada pada WUS
WUS untuk
dibagikan pada
masy.
9 Kurangnya kerjasama Para PJ Lebih Lebih
lintas program program sibuk meluangkan meluangkan
dengan waktu untuk waktu untuk
program sosialisasi sosialisasi
masing- antar linprog antar linprog
masing
sehingga tidak
ada waktu
untuk
sosialiasasi
antar linprog
6. ALTERNATIF KEGIATAN
1) Koordinasi dengan programmer lain
2) Bidan pembina desa
3) Merencanakan anggaran untuk pelaksanaan TT5 WUS pada tahun 2020
karena di tahun 2018 digunakan untuk keg. ORI
4) koordinasi dengan bidan desa
5) Koordinasi dengan petugas BOK Puskesmas
6) Pembuatan brosur tentang pentingnya pemberian TT5 pada WUS
untuk dibagikan pada masy.
7) Koordinasi dengan DINKES
8) Pembuatan brosur tentang pentingnya pemberian TT5 pada WUS
untuk dibagikan pada masy.
9) Lebih meluangkan waktu untuk sosialisasi antar linprog
97
G). PROGRAM PENGEMBANGAN
KESEHATAN OLAHRAGA
Pelayanan TA PEN
Kesehatan RG CAP ANALISA MASALAH
Olahraga ET AIAN
Kelompok
/klub
9 7 30% klub olahraga belum di bina
1 olahraga
yang
dibina
Pengukur
an
Kebugara 19 19
2
n Calon
Jamaah
Haji
Pengukur
an
Kebugara
n jasmani
Belum pernah dilaksanakan tes kebugaran jasmani
pada anak 123
0 siswa SD (kurangnya cakupan tes kebugaran jasmani
3 sekolah ( 2
sebagai pencegahan dini PTM )
SD kelas
4-6
berusia
10-12
tahun)
Prioritas masalah :
98
1. kurangnya cakupan tes kebugaran jasmani sebagai
pencegahan dini PTM
2. 30% klub olahraga belum di bina
3. Penetapan target pengukuran kebugaran CHJ terlalu rendah
PEMECAHAN MASALAH
NO PRIORITAS FAKTOR PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
99
NO PRIORITAS FAKTOR PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
100
NO PRIORITAS FAKTOR PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
masyarakat
thdp
pentingnya
screening dini
3. Kebijakan
tdhp screening
PTM dini blm
ada
MONEY Belum teranggarkan Mengajukan RUK Mengusulkan
seluruh sekolah SD Tes kebugaran dalam RUK
bagi siswa SD
di Dalam RUK selanjutnya
101
POSBINDU
Pelayanan
Pencapaian melebihi target yaitu 125 %
Posbindu di 4 5
1 dari target 100 %
desa /
kelurahan
Sekolah
yang ada di
Pencapaian melebihi target yaitu 55 %
wilayah 27 14
2 dari target 50 %
Puskesmas
melaksanak
an KTR
Setiap
warga
Negara
Negara
Indonesia
16914 Pencapaian kurang dari target yaitu 92,83
usia 15 – 59 15702
3 % dari target 100 %
th
mendapatka
n skrining
kesehatan
sesuai
standar
102
Prioritas masalah :
Pencapaian skrining kesehatan sesuai standar Indonesia usia 15 – 59
th kurang dari target yaitu 92,83 % dari target 100 %
Pengajuan pendanaan
4 4 3 3 36 5
Advokasi pembiayaan
5 mandiri 4 3 2 24 7
Kurangnya sosialisasi ke
6 masyarakat 5 4 4 80 1
Pelatihan programer
7 4 4 3 48 3
8 Advokasi pembentukan 4 3 2 24 6
103
NO PENYEBAB MASALAH U S G TOTAL RANGKING
Posbindu
Pemahaman masyarakat
thdp pentingnya screening
10 4 2 2 16 11
dini
11 KMS 3 2 2 12 13
Peralatan POSBINDU di
12 puskesmas 4 3 2 24 8
104
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
105
ANALISA MANAJEMEN
MANAJEMEN UMUM
2. Dari capaian tersebut diatas, tidak ada kesenjangan antara target dan capaian.
3. TINDAK LANJUT ( RUK ) TERLAMPIR
Untuk mempertahankan capaian tersebut diatas, perlu ada kesinambungan
pembiayaan untuk biaya operasional kegiatan. Oleh karena itu, direncanakan RUK
untuk tahun 2020.
Tidak ada kesenjangan dalam penilaian Manajemen Sumber Daya terhadap Target karena semua
106
MANAJEMEN KEUANGAN
Dari 2 Indikator penilaian PKPUS manajemen Keuangan , tidak ada kesenjangan antara
target ddan capaian.
MANAJEMEN PERALATAN
2. IDENTIFIKASI MASALAH
AdaJadwal pemeliharaan , perbaikan dan kalibrasi alat dan tidak dilaksanakan, tidak
ada dokumentasi
3. PRIORITAS MASALAH
AdaJadwal pemeliharaan , perbaikan dan kalibrasi alat dan tidak dilaksanakan, tidak
ada dokumentasi
107
6. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
URUTAN PRIORITAS
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH MASALAH
1
2 Dst.
Dari indikator yang ada, tidak ada kesenjangan antara target dan capaian.
108
MANAJEMEN DATA DAN INFORMASI
2. IDENTIFIKASI MASALAH
- Data ASPAK, ketenagaan,sarana prasarana dan fasilitas , data progam UKM,
UKP, mutu,data SIP, data surveillans dan PWS,PKP: 75% pencatatan program ada
- Penyajian/ updating data dan informasi tentang : capaian program (PKP), KS,
hasil survei SMD, IKM,data dasar, data kematian ibu dan anak, status gizi ,
Kesehatan lingkungan, SPM, Standar Puskesmas : Kelengkapan data75%
3. PRIORITAS MASALAH
Data ASPAK, ketenagaan,sarana prasarana dan fasilitas , data progam UKM, UKP,
mutu,data SIP, data surveillans dan PWS,PKP : 75% pencatatan program ada
1
2
3
4
109
6. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Konsultasi ke Dinkes bagian pengelolaan data
Petugas siap review kegiatan dan permasalahan serta tindak lanjutnya
Usulan anggaran untuk pengadaan sarana papan data
Petugas melengkapi SOP dan melakukan analisis data
Kapusk melakukan Monev
7. TINDAK LANJUT
110
MANAJEMEN PELAYANAN KEFARMASIAN
6.Perencanaan 10 10 0
7.Permintaan/pengadaan 10 10 0
8.Penerimaan 10 10 0
9.Penyimpanan 10 10 0
10.Pendistribusian 10 10 0
11.Pengendalian 10 7 3
12.Pencatatan, Pelaporan dan Pengarsipan 10 10 0
13.Pemantauan dan Evaluasi 10 4 6
Pelayanan Farmasi Klinik
14.Pengkajian resep 10 10 0
15. Peracikan dan Pengemasan 10 10 0
16.Penyerahan dan Pemberian Informasi Obat 10 10 0
17.Pelayanan informasi obat (PIO) 10 7 3
18.Konseling 10 10 0
19.Visite pasien di puskesmas rawat inap 10 0 10
20.Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping 10 7 3
Obat
21.Pemantauan terapi obat (PTO) 10 4 6
22.Evaluasi penggunaan obat (EPO) 10 4 6
Administrasi obat
23.Pengelolaan resep 10 7 3
24.Kartu stok 10 10 0
25.LPLPO 10 10 0
26.Narkotika dan Psikotropika 10 7 3
27.Pelabelan obat high alert 10 7 3
111
2. IDENTIFIKASI MASALAH
a. Pemantauan dan Evaluasi : hanya ada 2 dari 4 syarat yang bisa dipenuhi
b. Visite Pasien di Puskesmas Rawat Inap : tidak terpenuhi dari 5 syarat yang ada
c. Pemantauan Terapi Obat : hanya ada 1 dari 3 syarat yang bisa dipenuhi
d. Peralatan Ruang Farmasi : hanya 5 dari 6 syarat yang bisa dipenuhi
e. Gudang Obat : hanya 4 dari 5 syarat yang bisa dipenuhi
f. Pelayanan Informasi obat : hanya 4 dari 6 syarat yang bisa dipenuhi
g. Pengelolaan Resep : hanya 3 dari 4 syarat yang bisa dipenuhi
h. Pelabelan Obat Hight Alert : Ada labeling obat high alert, namun penataan
obat high alert tidak beraturan
3. PRIORITAS MASALAH
a. Pemantauan dan Evaluasi : hanya ada 2 dari 4 syarat yang bisa dipenuhi
b. Visite Pasien di Puskesmas Rawat Inap : tidak terpenuhi dari 5 syarat yang ada
c. Pemantauan Terapi Obat : hanya ada 1 dari 3 syarat yang bisa dipenuhi
4. PENYEBAB MASALAH
a. Pemantauan dan Evaluasi : hanya ada 2 dari 4 syarat yang bisa dipenuhi
- Belum dilakukan penjadwalan Pemantauan dan Evaluasi di Pustu,
Polindes, UGD dan Poned
- Tupoksi petugas Farmasi belum jelas
b. Visite Pasien di Puskesmas Rawat Inap : tidak terpenuhi dari 5 syarat yang ada
- Belum dilakukan visite pasien di unit rawat inap
c. Pemantauan Terapi Obat : hanya ada 1 dari 3 syarat yang bisa dipenuhi
- Belum dilakukan kepada pasien rawat inap, karena Farmasis tidak dilibatkan
dalam terapi pasien rawat inap
112
6. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
URUTAN PRIORITAS
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH MASALAH
1 Tupoksi Adanya pembagian tugas terhadap seluruh Pembagian Tugas
petugas farmasi puskesmas petugas Farmasi
petugas
Farmasi belum
jelas
2 Belum Adanya jadwal Pelaksanaan kunjungan Monev Pelaksanaan kunjungan
Obat ke jaringan puskesmas Monev Obat ke jaringan
dilakukan puskesmas
penjadwalan
Pemantauan
dan Evaluasi di
Pustu,
Polindes, UGD
dan Poned
3 Belum Menyampaikan permasalahan tersebut dalam Pembahasan dalam rapat
rapat Tinjauan Manajemen tinjauan manajemen
dilakukan
kepada pasien
rawat inap,
karena
Farmasis tidak
dilibatkan dalam
terapi pasien
rawat inap
4 Belum Menyampaikan permasalahan tersebut dalam Pembahasan dalam rapat
rapat Tinjauan Manajemen tinjauan manajemen
dilakukan visite
pasien di unit
rawat inap
7. TINDAK LANJUT
Jadwal Monev mengikuti jadwal yang telah diajukan dalam RUK 2020 oleh
manajemen Umum.
113
MANAJEMEN MUTU
MACHINE MAN
114
MANAJEMEN UKP
SCORE
TOTAL
NO AKAR MASALAH / VARIABEL URGENCY SERIOUSNESS GROWTH URUTAN MASALAH
(U x S x G )
(U) (U) (G)
Tugas rangkap masing-
1 4 4 4 64 1
masing petugas
Motivasi dan pengetahuan
2 petugas dalam memasukkan 4 3 4 48 2
data rekam medis kurang
115
6. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
URUTAN PRIORITAS
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH MASALAH
1 Tugas rangkap - Analisa tugas dan jabatan masing-masing Penataan ulang tugas
masing-masing petugas dan jabatan petugas UKP
petugas - Penataan ulang tugas dan jabatan petugas
UKP
- Sinkronisasi jawal tugas pelayanan dalam
gedung dan tugas lapangan
2 Motivasi dan - Pemberian intruksi/tutorial secara langsung Pemberian intruksi/tutorial
pengetahuan - Penyempurnaan aplikasi Rekam Medis secara langsung
petugas dalam - Refreshing petugas
memasukkan data
rekam medis
kurang
116
ANALISA MANAGEMEN UKM ESSENSIAL
1. ANALISA MASALAH
2. PERUMUSAN MASALAH
3. PRIORITAS MASALAH
a. Kegiatan UKM essensial tidak dilakukan analisa , rencana tindak lanjut,
tindak lanjut dan evaluasi
4. PENYEBAB MASALAH
MONEY
MAN
Kurangnya Kurangnya
Pembinaan Kebijakan
Kepala
UPT
METHODE MACHINE
MATHERIAL
117
5. PRIORITAS PENYEBAB MASALAH
119
8. ALTERNATIF KEGIATAN
1. Advokasi Pembinaan Oleh Dinas Kesehatan
2. Pertemuan Rutin Pra Minilok
3. Pembuatan peraturan Internal tentang Kewajiban menyetorkan hasil
analisa dan RTL
4. Mengajukan Anggaran dari BOK untuk kegiatan Pra Minilok
1. ANALISA MASALAH
2. PERUMUSAN MASALAH
3. PRIORITAS MASALAH
120
4. PENYEBAB MASALAH
MONEY Kurangnya
MAN Pengetahua
n Pelaksana
Tidak ada dukungan
Program
dana untuk
pertemuan program
30 % tidak
KAK, tidak
ada
pencatatan
dan
pelaporan
Kurangnya Kurangnya serta
Pembinaan
Kebijakan analisa
Kepala
UPT
METHODE MACHINE
MATHERIAL
121
7. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
8. ALTERNATIF KEGIATAN
1. Advokasi Pembinaan Oleh Dinas Kesehatan
2. Pertemuan Rutin Pra Minilok
3. Pembuatan peraturan Internal tentang Kewajiban menyetorkan hasil
analisa dan RTL
4. Mengajukan Anggaran dari BOK untuk kegiatan Pra Minilok
122
B). ANALISA HASIL IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT
PROGRAM GIZI
No Pertanyaan /kegiatan Hasil analisa Rencana tindk lanjut Tindak lanjut Penanggung
( RUK ) jawab
1. Apakah menurut saudara 100% Dipertahankan dan ditingkatkan untuk Kasini, Amd
penimbangan bayi dan balita kegiatan berikutnya. GZ
diposyandu masih perlu dilakukan?
2. Apakah menurut saudara setelah 99,34% Dipertahankan dan ditingkatkan untuk Kasini, Amd
program imunisasi dasar lengkap kegiatan berikutnya GZ
diposyandu balita masih perlu
penimbangan?
3. Apakah menurut saudara pemberian 100% Dipertahankan hasil yang telah dicapai Kasini, Amd
PMT penyuluhan pada kegiatan dan ditingkatkan kembali penyuluhan GZ
posyandu masih perlu diadakan? pada posyandu
4. Apakah menuurut saudara pemberian 99,34% Tetap dilakukan pemberian vit A dan Kasini, Amd
kapsul vitamin A masih perlu ditingkatkan pendistribusian GZ
diadakan?
5. Apakah menurut saudara pemberian 98,68% Pemberian Fe pada ibu hamil tetap Kasini, Amd
tablet Fe pada ibu hamil masih perlu diberikan dan ditingkatkan untuk GZ
diberikan? pendistribusian
123
6. Apakah menurut saudara kegiatan 99,34% Pemantauan garam tetap dilakukan dan Kasini, Amd
pemantauan garam beryodium dan responden yang diambil di setiap desa GZ
palpasi untuk mengetahui indikasi ada
tidaknya penyakit gondok masih perlu
dilakukan?
7. Apakah menurut saudara penyuluhan 98,68% Penyuluhan pemberrian ASI eksklusif Kasini, Amd
ASI Eksklusif masih perlu diberikan? diberikan pada Ibu hamil dan calon GZ
pengantin
8. Apakah menurut saudara masih perlu 97,37% Peningkatan pemberiaan konseling pada Kasini, Amd
dilakukan konsling untuk ibu hamil KEK ibu hamil KEK dan calon pengantin GZ
dan ANEMI?
9. Apakah menurut saudara masih perlu 98,68% Pemberian PMT ibu hamil KEK ,Balita Kasini, Amd
diperlukan pemberian PMT BGM dan BGT tetap diberikan dan GZ
pemulihan untuk ibu hamil KEK, balita peningkatan pendataan agar destribusi
BGM, dan BGT? tepat sasaran
10. Apakah menurut saudara diperlukan 99,34 Ditingkatkan dan dipertahankan Kasini, Amd
pengukuran tinggi badan untuk balita penimbangan yang telah pada posyandu GZ
yang dating ke posyandu ?
124
PROGRAM KIA
No Pertanyaan / kegiatan Hasil analis Rencana tndak lanjut Tindak lanjut ( RUK) Penanggung
Jawab
1. Apakah ibu hamil harus periksa rutin di 100% - Melengkapi sarana / - Ketersediaan
fasilitas kesehatan? prasarana ANC dokumen KIA
- ANC terpadu lebih - Sweping Bumil
ditingkatkan - Terpenuhinya sarana
- Skrening dan prasarana
kolaborasi
2. Apakah ibu hamil harus minum tambah 91,45% - Monitoring kepatuhan - Ada pendampingan
darah? minum Fe minum Fe
- Evaluasi kadar Hb
3. Apakah ibu hamil harus periksa 75,66% - Sarana/ prasarana - Lintas sektor di
diposyandu? ANC diposyandu perkuat
terpenuhi - Kolaborasi team
- Skrening RT hamil
4. Apakah ibu hamil harus ditimbang tiap 99,34% - Petugas hadir rutin - Sarana diposyandu
bulan? diposyandu terpenuhi
- Skrening SDIDTK, - Kerjasama lintas
DTTKpenyampaian sektor
5. Apakah diperlukan pemeriksa deteksi 99,34% - Instrumen DTTK sesuai - Diperlukan kerjasama
dini tumbuh kembang balita standart tersedia lintas sektor
diposyandu? diposyandu - Keterampilan petugas
- Petugas hadir - Keterampilan kader
- Kerjasana team dan posyandu
Lintas Sektor
125
6. Apakah bayi harus imunisasi lengkap? 99,34% - Pendataan sasaran ( - Pendataan sasaran
sweping) yang riil
- Sweping KIPI - Ketersediaan vaksin
- Ketersediaan vaksin - Lebih diperkuat
dan penyimpanan
7. Apakah ibu harus memberi ASI saja 96,,05% - Penyuluhan ASI - Kerjasama team
pada 6 bulan pertama keelahiran tanpa Eksklusif - Penyuluhan
memberi makanan tambahan? - Pendampingan ASI
eksklusif
8. Apakah ibu melahirkan harus 98,68% - Fungsi RTK lebih - RTK lebih di
difasilitasi kesehatan? diaktifkan tingkatkan
- Pendampingan IH - Pendampingan IH
- Melahirkan - Penyuluhan
- Penyuluhan - Kerjasama team
9. Apakah ibu nifas perlu gizi seimbang 98,03% - Semua bumil perlu di - Kunjungan KN oleh
dan kontrol kesehatan ibu dan - Kunjungan KN pembina desa
bayinya? - Penyuluhan - Pendampingan bumil-
nifas
- Kerja sama team
10. Apakah setiap pasangan usia subur 99,34% - Pendataan PNS - Pendataan PNS
harus mengatur jumlah dan jarak - Penundaan usia nikah - Pelayanan KB gratis
dengan ber KB? - Kerjasama team di fasilitasi
- Penanganan kasus - Penyuluhan
komplikasi fasilitas - Kerjasama team
kesehatan - Yan KB sesuai
- Yan KB sesuai standart standart
126
PROGRAM KESLING
No Pertanyaan / kegiatan Hasil analis Rencana tndak lanjut Tindak lanjut ( RUK) Penanggung
Jawab
1. Program kesehatan lingkungan 98,03% Mengadakan penyuluhan Penyuluhan pada kader desa Maryana
merupakan perogram kesehatan yang tentang kesehatan vol vol (1x8)
berupa pengawasan terhadap semua lingkungan
faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap kesehatan, menurut anda
perlukah program tersebut ?
2. Penyakit diare merupakan salah satu 98,03% Mengadakan penyuluhan Penyuluhan pada kader desa Maryana
penyakit yang sering terjadi didaerah kita, tentang kesehatan vol. (1x8)
yang terjadi karena faktor lingkungan yang lingkungan
tidak sehat. Menurut anda perlukah
adanya penyuluhan tentang kebersihan
lingkungan ?
3. Menurut pendapat anda, apakaah perlu 94,08% Mengadakan pengawasan Mengadakan pengawasan Maryana
kegiatan pengawasan terhadap perilaku STMB di tiap desa (1x10) STMB di tiap desa (1x16)
masyarakat buang air besar?
4. Kegiatan CTPS atau cuci tangan pakai 90,79% Mensosialisasikan 7 Mensosialisasikan 7 langkah Maryana
sabun dapat membantu menekan angka langkah ccuci tangan yang ccuci tangan yang benar
kesakitan penyakit diare, menurut anda benar disekolah vol (1x10) disekolah vol (1x20)
apakah perlu adanya penyuluhan tentang
CTPS di desa ?
111
5. Menurut pendapat anda, apakah kegiatan 90,79% Pengawasan tentang Pengawasan tentang sarana Maryana
pengawasan air perlu dilakukan untuk sarana air bersih vol (1x10) air bersih vol (1x10) dan depo
mennekan angka kesakitan karena faaktor dan depo air isi ulang vol air isi ulang vol (1x10)
lingkungan termasuk penyakit diare ? (1x10)
6. Menurut pendapat anda apakah kegiatan 98,03% Mengadakan penyuluhan Mengadakan penyuluhan Maryana
pengawasan pengelolaan sampah dapat tentang pengolahan tentang pengolahan sampah
membantu menekan penyakit yang sampah pada kader desa (1X8)
disebabkan factor lingkungan ?
7. Menurut pendapat anda apakah kegiatan 97,37% Penyuluhan tentang limbah Penyuluhan tentang limbah Maryana
pengawasan saluran air buangan / limbah padaa kader desa pada kader desa (1x8)
dapat membantu menekan penyakit yangg
disebabkan faktor lingkungan ?
8. Menurut pendapat anda perlukah adanya 98,03% Pengawasan terhadap Pengawasan terhadap jajanan Maryana
pengaasan makanan minum anak jajanan anak di sekolah vol anak disekolah vol.(1x20)
sekolah? . (1x10)
9. Menurut anda apakah perlu adanya 96,71% Melakukan pengawasan Melakukan pengawasan Maryana
pengawasan kebersihan lingkungan TTU ( terhadap TTU yang ada terhadap TTU yang ada
Masjid, sekolah pasar) yang ada diwilayah diwilayah puskesmas diwilayah puskesmas (1x10)
puskesmas Parmonangan? (1x10)
112
PROGRAM P2M
No Pertanyaan / kegiatan Hasil Analisi Rencana Tindak Lanjut Tindak Lanjut (RUK) Penanggung
Jawab
a. kusta 9,87%
e. Campak 11,18%
113
jamkesmas
b. Isolasi penderita 3,95%
c. pencegahan 88,16%
b. fogging 34,84%
c. PSN 50%
115
PROGRAM PROMKES
No Pertanyaan / kegiatan Hasil analis Rencana tndak lanjut Tindak lanjut ( RUK) Penanggung Jawab
2. Menurut anda perlukah diadakan 96,71 % Penyuluhan pada Penyuluhan pada kader&PKK Suwanto
penyuluhan tentang penyakit HIV AIDS, kader&PKK tiap desa vol. tiap desa vol.(8x8),
Diare dll di desa ? (1x8), penyuluhan penyuluhan tk.sekolah SD-
tk.sekolah SD-SLTA SLTA bersamaan skreening
bersamaan skreening UKS UKS
0,66 %
4. Menurut pendapat anda, apakah perlu 94,74 % Melaksanakan kegiatan melaksanakan survey PHBS Suwanto
kegiatan survei PHBS tatanan rumah survey PHBS tatanan RT dengan sasaran semua
tangga? Rumah tangga melalui SMD ART di 8 desa
dengan sasaran semua KK
di 8 desa vol.(8x20)
5. Menurut pendapat anda, hasil kegiatan 97,37 % Dari hasil survey di rekap Suwanto
survei PHBS tatanan rumah tangga bisa dan akan muncul
untuk perencanaan kesehatan tingkat permasalahan yg paling
desa? dominan lalu dianalisa dan
kemudian bisa menjadi
acuan untuk perencanaan
kesehatan tingkat desa
melalui rapat musrenbang
6. Menurut pendapat anda, perlukah 98,03 % Mengadakan pertemuan Mengadakan pertemuan kader Sugito
diadakan pelatihan kader masalah yang rutin kader posyandu posyandu vol.(12x55),
berhubungan dgn kesehatan ? vol.(8x55), pertemuan pertemuan refresing kader
refresing kader baru vol. baru vol.(2x55)
(2x20)
117
97,37 % Mengadakan pertemuan Mengadakan pertemuan kader Sugito
rutin kader posyandu posyandu vol.(12x55),
vol.(8x55), pertemuan pertemuan refresing kader
refresing kader baru vol. baru vol.(2x55)
(2x20)
0,66 %
8. Apakah kader yg sudah dilatih bisa 90,13 % kader sebagai pelaksana Sugito
menjadi ujung tombak kegiatan yg kegiatan SMD di 8 desa
berhubungan dengan kesehatan di tingkat vol.(8x20)
desa ?
9. Menurut pendapat anda, apakah perlu 95,39 % melakukan pembinaan kader melakukan pembinaan kader Oktin Nurrohmi
dibentuk pos kesehatan poskestren di puskesmas poskestren di puskesmas
pesantren(Poskestren) untuk memenuhi vol.(4x13 ) vol.(4x13 )
kebutuhan santri akan kesehatan?
118
BAB. III
Rencana Usulan Kegiatan yang disusun adalah rencana Usulan kegiatan untuk
tahun 2021. Dimana rencana usulan kegiatan ini sumber dananya berasal dari
APBD, BLUD dan APBN.
RUK ( Rencana Usulan Kegiatan ) diperoleh dari hasil analisa Kinerja Puskesmas
tahun 2021 ( PKPUS 2021 ) dan dari hasil analisa Identifikasi Kebutuhan dan
harapan masyarakat yang dilaksanakan akhir tahun 2021.
Dalam Rencana Usulan Kegiatan UPT Puskesmas Parmonangan tahun 2023 ini,
meliputi upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan dan upaya
kesehatan penunjang yaitu berupa :
119
Rencana Usulan Kegiatan UPT Puskesmas
Parmonangan tahun 2021:
120
IV. EVALUASI
Evaluasi dilaksanakan dengan menggunakan indikator-indikator keberhasilan untuk
tiap kegiatan baik pada program-program UKM maupun Pelayanan Klinis (UKP).
Evaluasi dilakukan baik bulanan, tribulan, semester dan tahunan. Pada periode
tertentu ( misalnya tiga bulan sekali ) dilakukan kaji banding dengan capaian
kinerja puskesmas yang lain.
121
BAB IV
PENUTU
Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh UPT Puskesmas
Parmonangan, untuk perbaikan mutu dan kinerja pelayanan kepada masyarakat..
122
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK) PUSKESMAS
UPT PUSKESMAS
PARMONANGAN
PERIODE TAHUN TAHUN
2022
NO UPAYA KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET PENANGGUNG KEBUTUHAN MITRA WAKTU KEBUTUHAN ANGGARAN INDIKATOR SUMBER
KESEHATAN SASARAN JAWAB SUMBER DAYA KERJA PELAKSANAAN KINERJA PEMBIAYAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pelaksanaan Gerakan Menurunkan angka 40 Orang 100% KOORDINATOR Laptop, infocus, ATK, Pejabat FEBRUARI dan MARET 3 Or x 1 hr x 2 kl x 1 600.000 Cakupan BOK
Pengendalian Penyakit kejadian penyakit penderita KESEHATAN Soundsystem dan Setempat, 2023 th x Rp 100000 Pelaksanaan
Prioritas (Kardiovaskuler, kardiovaskuler, penyakit OLAHRAGA daftar Hadir, Lembar Kader pengendalian
DM, TB) serta kebugaran DM, TB kardiovaskuler, Balik penyakit
Jasmani DM, TB kardiovaskular,
DM, dan TB
40 Orang KOORDINATOR Ketersediaan
Pemenuhan penderita KESEHATAN konsumsi rapat
Rumah FEBRUARI dan MARET 40 Or x 1 hr x 2 kl x 1
Biaya konsumsi konsumsi peserta penyakit 100% OLAHRAGA Snack 1.360.000 terpenuhi BOK
Makan 2023 th x Rp 17000
rapat kardiovaskuler,
DM, TB
pelaksanaan Gerakan Mengetahui secara Laptop, infocus, ATK, Cakupan
Pengendalian penyakit dini masalah Soundsystem dan Pelaksanan
Prioritas serta kebugaran kesehatan anak daftar Hadir, Lembar pengendalian
jasmani (pelaksanaan usia sekolah untuk Balik penyakit
pengukuran kebugaran mendapat Kepala prioritas bagi
KOORDINATOR
anak sekolah) penangan 100 Orang anak Sekolah, 5 Or x 1 hr x 1 kl x 1 anak sekolah
100% KESEHATAN FEBRUARI 2023 500.000 BOK
scepatnya sekolah Guru th x Rp 100000
OLAHRAGA
sehingga terhindar Sekolah
dari keadaan yang
mengganggu
proses belajar dan
kembangnya
Pemenuhan 100 Orang anak KOORDINATOR Ketersediaan
sekolah KESEHATAN Rumah 100 Or x 1 hr x 1 kl x konsumsi rapat
Biaya konsumsi konsumsi peserta 100% Snack FEBRUARI 2023 1.700.000 BOK
OLAHRAGA Makan 1 th x Rp 17000 terpenuhi
rapat
Edukasi Lansia dan lansia 31 Orang yang ATK, Soundsystem Cakupan
Meningkatkan Pejabat
resiko tinggi oleh tenaga terdiri dari lansia KOORDINATOR dan Daftar Hadir, JANUARI S/D MARET 2 Or x 1 kl x 3 kl x 1 Pelaksanaan
status gizi pada 100% Setempat, 600.000 BOK
kesehatan puskesmas dan lansia resti GIZI Lembar Balik 2023 th x Rp 100000 edukasi lansia
lansia Kader
(edukasi gizi) (gizi) dan lansia resti
31 Orang yang Ketersediaan
Pemenuhan
terdiri dari lansia KOORDINATOR Rumah JANUARI S/D MARET 31 Or x 1 kl x 3 kl x 1 konsumsi rapat
Biaya konsumsi konsumsi peserta 100% Nasi Kotak 3.255.000 BOK
dan lansia resti GIZI Makan 2023 th x Rp 35000 terpenuhi
rapat
(gizi)
Edukasi Lansia dan lansia Meningkatkan Lansia dan Cek Gula Darah,
resiko tinggi oleh tenaga status kesehatan Lansia Resti di Asam urat, Kolesterol,
kesehatan puskesmas dan kualitas 11 Desa tensi Meter, Stetoskop, Cakupan lansia
KOORDINATOR FEBRUARI DAN MARET 3 Or x 1 hr x 2 kl x 11
(kunjungan rumah deteksi kehidupan lansia 100% ATK, Pengukur lingkar Kader 6.600.000 resti yang BOK
LANSIA 2023 desa x Rp 100000
dini bagi lansia risti) agar dapat Perut dipantau
menikmati masa
tua yang sejahtera
Kunjungan rumah edukasi ODGJ mendapat KOORDINATOR Registrasi pelayanan JANUARI S/D 2 Or x 1 hr x 12 kl x Cakupan ODGJ
keluarga untuk perawatan perawatan dan KESEHATAN JIWA jiwa, ATK, obat untuk DESEMBER 2023 11 desa x Rp mendapatkan
dan berobat teratur pada minum obat secara ODGJ di 9 Desa 100% ODGJ Kader 100000 26.400.000 perawatan dan BOK
orang dengan gangguan teratur minum obat
jiwa (ODGJ) secara teratur