LAPORAN
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP)
PUSKESMAS CIPANAS
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-Nya
sehingga Laporan Perencanaan tingkat puskesmas tahun 2022 Puskesmas Cipanas dapat
diselesaikan tepat waktunya.
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten yang
merupakan ujung tombak penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat
diwilayah kerjanya. Untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan puskesmas perlu
dikelola melalui pencapaian manajemen puskesmas secara optimal.
Manajemen puskesmas terdiri dari perencanaan,pelaksanaan dan pengendalian
serta pengawasan dan pertanggung jawaban. Yang mana seluruh kegiatan diatas
merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan.
Perencanaan tingkat puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan
yang ada diwilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib,upaya kesehatan
pengembangan maupun upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini disusun untuk
kebutuhan satu tahun agar puskesmas mampu melaksanakan secara efektif,efisien dan
dapat dipertanggung jawabkan
Pada kesempatan ini pula kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh staf
puskesmas Cipanas yang telah membantu dalam penyusunan PTP tahun 2022 ini
sehingga dapat terselesaikan. Kamipun menyadari sepenuhnya penyusunan PTP ini
masih belum sempurna oleh karenanya kami mohon kritik dan saran yang membangun
sehingga ditahun akan datang kami dapat membuat perencanaan yang lebih baik.
Cipanas,Januari 2023
Kepala Puskesmas Cipanas
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Tujuan...........................................................................................................................3
1.3 Ruang lingkup...............................................................................................................3
1.4 Manfaat.........................................................................................................................4
BAB II VISI, MISI, TATA NILAI DAN MOTTO PUSKESMAS
2.1 Visi...............................................................................................................................5
2.2 Misi...............................................................................................................................5
2.3 Motto Puskesmas..........................................................................................................6
2.4 Tata Nilai......................................................................................................................6
BAB III ANALISA SITUASI
3.1 Analisa Situasi Umum..................................................................................................8
3.2 Analisa Situasi Khusus.................................................................................................27
3.3 analisis Lingkungan Internal dan Eksternal.................................................................45
BAB IV IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
4.1 Identifikasi Masalah.....................................................................................................48
4.2 Penetapan Prioritas Masalah........................................................................................51
4.3 Penetuan Penyebab Masalah........................................................................................53
4.4 Alternatif dan Prioritas Solusi Masalah.......................................................................55
BAB V PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN
5.1 RUK..............................................................................................................................57
5.2 RPK..............................................................................................................................57
5.3 Usulan Kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Tahun 2022..........................................57
5.4 Usulan Kebutuhan Tenaga Tahun 2022.......................................................................58
5.5 Usulan Pembangunan Fisik 2022.................................................................................59
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan...................................................................................................................60
6.2 Saran.............................................................................................................................60
BAB I
PENDAHULUAN
1
kualitas sumber daya manusia yaitu terdapat Balita BGM dan gizi buruk berat badan
menurut umur (BB/U) sebanyak 0,1 % dan mulai terjadinyapergeseran penyakit dari
penyakit menular ke penyakit degeneratif seperti tekanan darah tinggi. Disamping itu
pencapaian beberapa upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Cipanas tidak
mencapai target diantaranya permasalahan pencapaian program STBM yang masih
rendah, hal ini di tandai dengan jumlah nagari ODF yang masih stagnan dan penemuan
kasus Tuberculosis dan angka kesembuhan penderita Tuberculosis yang belum
mencapai target, masih tingginya penemuan kasus diare dan pneumonia serta beberapa
masalah lainnya yang memerlukan penanganan serius agar tidak menjadi pemicu
timbulnya masalah kesehatan di masyarakat.
Untuk mengatasi masalah – masalah tersebut diperlukan suatu usaha – usaha
yang bersifat proaktif dan diatur dengan baik secara sistematis untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan yaitu tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi –
tingginya, sehingga untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan masyarakat yang
sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh manajemen
Puskesmas yang baik untuk dapat mencapai hasil kegiatan sesuai dengan target yang
ditetapkan manajemen adalah serangkaian proses terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol (Planing, Organizing, Actuating,
Controling) untuk mencapai sasaran/tujuan secara efektif dan efisiensi
Perencanaan merupakan salah satu bagian manajemen yang memegang peranan
penting yang merupakan suatu proses penyusunan secara sistematis kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dengan menggunakan sumber daya yang ada agar lebih efesien dengan
memperhatikan lingkungan sosial, budaya, fisik dan biologis.
Ditingkat Puskesmas perencanaan diwujudkan dalam satu bentuk perencanaan
tingkat Puskesmas yang merupakan suatu proses kegiatan yang sistematis untuk
menyusun atau mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas pada
tahun berikutnya untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dalam upaya mengatasi masalah – masalah kesehatan di wilayah kerjanya.
Penyusunan rencana kegiatan harus memperhitungkan sumber daya yang dimiliki oleh
Puskesmas.
2
1.2 Tujuan
3
1. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan ( RUK )
Yaitu menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang telah disetujui oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan sebagai Plan of Action ( POA ).
Disamping Upaya Kesehatan Wajib, Puskesmas juga melaksanakan Upaya
Kesehatan Pengembangan yang ditetapkan berdasarkan permasalahan
kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan
Puskesmas. Upaya kesehatan tersebut meliputi : Upaya kesehatan masyarakat
(UKM) esensial, UKM Pengembangan dan Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) Farmasi dan lab serta Jejaring puskesmas.
1.4 Manfaat
4
BAB II
3.5.2 Misi
Misi Puskesmas Rawat Inap Cipanas :
a. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang paripurna, merata dan bermutu.
b. Melaksanakan penanggulangan masalah kesehatan dan penyehatan
lingkungan.
c. Meningkatkan kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat dan kemitraan di bidang kesehatan.
d. Mengupayakan ketersediaan pembiayaan jaminan kesehatan yang
menyeluruh.
e. Mengupayakan ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
yang bermutu.
f. Menggalang dan meningkatkan kemitraan dengan stakeholder.
5
Perorangan dan Keluarga
3.8 Cara PencapaianTujuan Dan Strategi
a. Meningkatkan kerjasama lintas sektor
b. Meningkatkan kerjasama lintas program
c. Mewujudkan prilaku hidup bersih dan sehat
d. Meningkatkan kualitas lingkungan
e. Meningkatkan pelayanan kesehatan
f. Meningkatkan sumber daya kesehatan
g. Meningkatkan mutu petugas kesehatan untuk mewujudkan profesionalisme
h. Meningkatkan kemandirian masyarakat dengan membentuk desa siaga.
6
BAB III
ANALISA SITUASI
7
2.2 Keadaan Demografi
Keadaan demografi wilayah kecamatan Cipanas dapat dilihat pada daftar
berikutini:
JUMLAH PENDUDUK
NO NAMA DESA JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 CIPANAS 2391 2333 4724
2 SIPAYUNG 1831 1815 5394
3 TALAGAHIANG 1001 996 3646
4 LUHURJAYA 2855 2539 1997
5 GIRIHARJA 2010 1841 3777
6 BINTANGSARI 1274 1045 4539
7 HAURGAJRUG 2250 2289 2319
8 JAYAPURA 1675 1452 3851
9 BINTANGRESMI 1779 1998 3127
10 GIRILAYA 1716 1729 3445
11 SUKASARI 2833 2750 5583
12 MALANGSARI 1131 1074 2205
13 PASIRHAUR 1819 1652 2470
14 HARUMSARI 1275 1195 3471
25.839 24.709 50.548
Sumber :Laporan Registrasi Penduduk Kecamatan Cipanas Tahun 2022
Jumlah KK : 13.768 KK
Kepadatan Penduduk : 13,7jiwa/km2
Dari data tersebut diatas, terlihat bahwa penduduk laki-laki di Kecamatan Cipanas lebih
banyak dari pada jumlah penduduk wanita.
8
terperinci dapat dilihat pada peta kecamatan Cipanas di bagian lampiran profil ini.
2.4 Sosial Ekonomi
Struktur mata pencaharian penduduk tahun 2022 di Kecamatan Cipanas adalah
sebagai berikut:
Petani : 9.122 Orang
Pegawai Negeri : 858 Orang
Pedagang : 2.132 Orang
Industri : 143 Orang
TNI/POLRI : 48 Orang
Peternak : 121 Orang
Buruh : 2.621 Orang
Lain-lain : 5.025 Orang
Dari struktur mata pencaharian tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar
penduduk Kecamatan Cipanas adalah petani.
Tabel
Pembiayaan Kesehatan Puskesmas Rawat Inap Cipanas
Tahun 2022
11
3.2 Analisis Situasi Khusus
80
60
40
20
0
i
g
g
m
i
ri
a
r
as
ng
ja
a
ar
ar
ri
ya
an
et
ru
s
au
ay
sa
ur
es
na
sa
ar
m
gs
gs
yu
rg
ila
aj
hi
um
rj
rh
gr
ka
ih
es
pa
an
an
rg
Ta
ya
hu
ga
pa
ir
si
an
ir
Su
sk
G
ar
Ci
nt
au
al
Pa
Ja
la
G
Si
Lu
nt
Pu
M
H
Bi
Ta
H
Bi
Dari grafik diatas dapat dilihat ada 3 desa yang tidak mencapai
target diantaranya desa Luhurjaya, Sukasari, dan Talagahiyang, akan
tetapi capaian puskesmas mencapai 110.4 %.
13
CAKUPAN K4 PUSKESMAS RAWAT INAP CIPANAS
TAHUN 2022
140 131
127.5
120.5 119.7
120 112.5 108.3
107.6 107.3 105.3 105
101.4 100
100 93.5 93
87.4
80
65.6
60
40
20
g
i
g
i
ri
ya
i
ra
ng
ur
a
ri
et
m
as
ar
ar
an
jr u
ay
ay
sa
na
sa
rg
pu
ha
rja
es
m
gs
yu
gs
hi
r il
ril
ka
ga
pa
Ta
gr
es
an
an
ya
sir
hu
pa
ga
ru
Gi
Gi
Su
ur
an
sk
Ci
Ja
nt
Pa
al
Si
Lu
la
Ha
Ha
Pu
M
nt
Bi
Ta
Bi
14
yg tidak mencapai yaitu desa Girilaya, akan tetapi capaian puskesmas
mencapai 100%.
80 70
60
40
20
0
g
et
ra
ya
g
g
i
Ha mi
ri
ri
ur
ja
as
s
ar
ar
jru
un
an
ay
na
sa
sa
rg
pu
ha
rja
ar
es
m
s
gs
r il
m
ka
ng
hi
ay
ga
pa
Ta
rih
es
gr
ya
an
sir
hu
lag
Gi
ru
Su
ala
Sip
ur
Ci
an
sk
Ja
nt
Pa
Gi
Lu
Ta
Ha
Pu
M
nt
Bi
Bi
80 70
60
40
20
0
a
et
ra
ya
g
g
ri
ri
ala i
ri
i
ur
ja
s
ar
ay
jru
un
an
sa
sa
sa
na
rg
pu
ha
rja
ar
es
gs
r il
m
ka
ng
hi
ay
ga
Ta
pa
r ih
gr
ya
an
sir
hu
lag
Gi
ru
Su
Sip
ur
Ci
an
Ja
Pa
nt
Gi
Lu
Ha
Ta
Ha
M
nt
Bi
Bi
15
f. Tabel Hasil Cakupan Kesehatan Ibu Tahun 2017, 2018, 2019, 2020 dan
2021, 2022
JUMLAH CAKUPAN (%)
Trend
No Uraian Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2017 2018 2019 2020 2021 2022
105.05 104.53 106.29 104.1% 110.4%
1 KI 108.5% ↑
% % %
100.00 101.6% 104.5%
2 K4 92.86% 98,72% 103.0% ↑
%
KN 101 .42 103.08 115.1% 107.9
3 92.61% 107.1% ↓
LENGKAP % %
PERSALINA 97.07 111.2% 105.0%
4 72.96% 96.37% 102.0% ↓
N NAKES %
KF 104.90 114.2% 108.1%
5 93.66% 99.37% 104.4% ↓
LENGKAP %
16
Sedangkan Untuk Pelayanan Kesehatan balita mencakup:
Adapun hasil pelayanan kesehatan anak dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
80
60
40
20
0
g
i
i
i
ya
ri
nt arja
ng
a
r
et
ri
m
as
ar
ra
ar
s
au
an
jru
ay
sa
na
sa
rg
rja
es
yu
m
gs
gs
pu
h
m
hi
r il
ka
r ih
ga
pa
Ta
es
gr
an
an
sir
pa
hu
ya
ga
ru
Gi
Su
ur
an
Ci
sk
Gi
nt
al
Pa
Si
Ja
la
Lu
Ha
Ha
Pu
M
Bi
Ta
Bi
17
b. Grafik Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita Tahun 2022
60
40
20
0
i
as
g
Lu ari
i
ri
ya
ng
ra
ja
a
i
ur
Su s
Pu get
m
ar
Ha sar
na
an
jru
ay
sa
ar
m
pu
ha
rja
es
yu
gs
gs
r
pa
m
hi
ril
ka
ga
r ih
es
Ta
gr
an
an
ya
sir
pa
hu
ga
ru
Gi
sk
Ci
ur
an
Gi
Ja
nt
al
Pa
Si
la
Ha
M
nt
Bi
Ta
Bi
Dari empat belas desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap
Cipanas ada enam desa yang mencapai 100 persen, sedangkan untuk Puskesmas
baru Mencapai 96.8 persen.
Pada era otonomi daerah untuk bidang keluarga berencana tidak hanya
menangani pengaturan kehamilan dan kelahiran serta Reproduksi pasangan usia
subur tetapi pelayanannya sudah dikembangkan dengan meningkatkan kerjasama
lintas sektor dan lintas program diantaranya:
Adapun hasil pelayanan keluarga berencana dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
18
a. Grafik Cakupan Peserta KB Aktif Tahun 2022
t
Ha aya
Ha ng
Ci a
ra
ya
Gi g
Su g
lag ri
Ja ri
ri
Sip i
ala r
m
as
ge
i
u
j
ian
jru
ar
sa
na
sa
sa
ar
pu
ha
rja
u
m
es
r
gs
ril
m
ka
ng
ay
r ih
Ta
pa
ga
ah
es
ya
gr
sir
hu
an
Gi
ru
ur
sk
an
Pa
Lu
nt
Pu
M
nt
Ta
Bi
Bi
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa cu/pus atau peserta KB aktif yang paling
tinggi adalah desa bintangsari yaitu sebesar 80.1 % dari target 70 % sedangkan desa
yang paling rendah adalah desa HaurgajrugSukasari 62.8 %
2000 1796
1357
1500
1000
682
500
149 113 138
0
Kondom Suntik Pil AKDR MOP MOW Implan
19
GRAFIK PESERTA KB BARU AKTIF
85
90
80
70
60
50
40
30
20
10 0 0 0 0 0 0
0
Kondom Pil Suntik AKDR Implant Mow MOP
4. Program Gizi
ra
Pu rget
nt jrug
g
i
Pa mi
M sari
ri
ri
Su r
as
lag a
s
ar
u
ian
un
ay
sa
sa
na
y
ar
pu
ha
es
m
gs
rja
ril
ka
m
ng
rih
ay
ga
pa
Ta
ah
es
gr
ya
an
sir
Gi
hu
ru
ala
ur
Ci
sk
an
Gi
Ja
nt
Ha
Lu
Ha
Bi
Ta
Bi
20
91.25%.
b. Grafik Cakupan N/D Tahun 2022
CAKUPAN N/D PUSKESMAS RAWAT INAP CIPANAS
TAHUN 2022
94.3 92.49 91.32
100 88.89 88.65 87.98 85.78
84.84 84.04 84.38 83.67 84 84.5
90
75.83 74.91
80
70
57.14
60
50
40
30
20
10
0
Pu rget
Ha ya
lag ja
Gi a
an a
Su g
ri
Pa ng
Lu ari
Ha aur
Ja ri
Sip mi
ri
s
ala g
as
jru
r
y
sa
na
sa
sa
un
ar
pu
a
rja
ia
es
m
gs
ril
h
ka
ng
rih
Ta
pa
ga
ah
ay
es
ya
gr
an
sir
hu
Gi
ru
ur
Ci
sk
nt
M
nt
Bi
Ta
Pu rget
a
ja
g
Pa ari
g
ri
g
Ha sari
ri
M smi
nt a
Sip s
as
Ha ur
ay
un
jru
ian
na
sa
sa
y
ar
pu
m
s
rja
ha
r il
e
ka
m
g
ng
r ih
ay
Ta
pa
ga
ah
es
ya
gr
an
sir
Gi
hu
ru
Su
ala
ur
Ci
Gi
lag
sk
an
Ja
Lu
nt
Bi
Ta
Bi
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dalam waktu 1 jam setelah kelahiran, melindungi
bayi yang baru lahir dari tertular infeksi dan mengurangi angka kematian bayi baru
21
lahir. IMD merupakan salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan pada
ibu hamil.
Dilihat dari grafik di atas dapat disimpulkan seluruh desa memiliki cakupan
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan mencapai target, dari target 62%. Oleh karena itu
salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan pada ibu hamil sudah tercapai.
t
ra
ya
nt ung
Ha ang
g
ri
i
Pa mi
lag ri
ri
Su r
Ja a
as
ar
ge
u
ay
jru
sa
sa
na
sa
j
pu
ha
rja
ar
es
m
gs
r
ril
m
ka
ng
i
ay
ga
pa
Ta
ah
rih
es
gr
ya
an
sir
hu
Gi
ru
Sip
ur
Ci
an
sk
nt
Gi
Lu
Ha
Pu
M
Bi
Ta
Bi
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan memiliki banyak manfaat bagi bayi
dan ibu. Indikator ini bertujuan untuk mengetahui penurunan persentase ASI
Eksklusif berdasarkan kelompok umur sehingga dapat merencanakan edukasi gizi
pada saat yang tepat bagi ibu hamil dan menyusui.
Dilihat dari grafik di atas dapat disimpulkan cakupan ASI Eksklusif 0 – 6 bln,
ada 1 desa yang tidak mencapai target yaitu Desa Harumsari, sedangkan capaian
puskesmas sudah mencapai target yaitu 71.43 %.
22
CAKUPAN 6 - 59 BLN MENDAPATKAN KAPSUL VIT A
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
M sari
Gi ya
ri
Lu ng
Ha aur
Pa ri
a
Bin rja
Sip as
tan ra
Ta ung
Jay g
s
Ha gsar
Gi i
m
sa
sa
ma
ay
jru
rja
ia
an
Bin apu
a
es
h
ka
m
ng
ril
ah
ay
rih
ga
es
sir
tan
hu
Cip
gr
ru
Su
ala
lag
sk
ur
Pu
Vitamin A merupakan zat gizi esensial yang dibutuhkan oleh tubuh dan asupan
vitamin A dari makanan sehari-hari umumnya masih kurang. Kekurangan Vitamin A
(KVA) di dalam tubuh yang berlangsung lama menimbulkan berbagai masalah
kesehatan yang berdampak pada meningkatnya risiko kesakitan dan kematian.
Mempertahankan status vitamin A pada bayi dan anak balita dapat mengurangi
masalah kesehatan masyarakat seperti kecacingan dan campak.
Dilihat dari grafik di atas dapat diketahui capaian pemberian vitamin A pada
balita usia 6 – 59 bulan dengan sasaran 95%, sudah terpenuhi.
CAKUPAN IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD) MINIMAL 90
TABLET SELAMA MASA KEHAMILAN
120 111.11107.5
105.13104.85104.82103.23102.94101.32
97.92 94.34 97.06
100 89.29 88.18 86.46
81.42 82
80
60
40
20
0
Pu rget
a
Ha arja
Sip a
nt jaya
g
Ci g
Ha ng
M sari
ri
Ja ri
ri
Lu ur
Su i
Bi nas
as
ay
r
ian
jru
sa
a
sa
pu
ha
u
es
m
gs
ril
ka
ng
rih
ay
Ta
pa
ga
r
ah
es
ya
gr
an
sir
hu
Gi
ru
ala
ur
Gi
lag
sk
an
Pa
nt
Ta
Bi
23
sejak konsepsi sampai akhir trimester III. Indikator ini sebagai evaluasi kinerja
apakah TTD sudah diberikan kepada seluruh sasaran.
Dilihat dari grafik di atas dapat disimpulkan ada satu desa,cakupan ibu hamil
mendapat tablet tambah darah (TTD) minimal 90 tabet selama masa kehamilan di
bawah target (81.42%), dari target 82 %. Cakupan TTD 90 tablet Puskesmas sudah
memenuhi target.
80%
60%
40%
20%
0%
a
s
ja
ur
ri
g
ya
ri
i
ri
g
g
AS
i
ar
na
ay
m
un
ur
jru
sa
i an
sa
sa
ar
ha
rja
gs
M
es
p
a
ril
ay
ka
rih
m
ng
ga
ya
s ir
Cip
ah
hu
an
ES
gr
Gi
ru
Si p
Su
al a
ur
Gi
Ja
Pa
lag
an
Lu
SK
nt
Ha
Ha
M
Bi
nt
PU
Ta
Bi
Ibu hamil di Indonesia masih mengalami defisit asupan energi dan protein.
Berdasarkan hal tersebut pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil sangat
diperlukan untuk mencegah bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Dilihat dari grafik di atas dapat diketahui capaian pemberian PMT ibu hamil
KEK 100%. Sehingga seluruh ibu hamil KEK mendapatkan PMT.
24
STATUS GIZI BB MENURUT UMUR
BURUK
1%
LEBIH
2% KURANG
3%
BURUK
KURANG
BAIK
LEBIH
BAIK
94%
Salah satu indikator dari masalah gizi adalah status gizi anak balita
berdasarkan berat badan menurut umur dibawah -2 SD yang termasuk Berat
Badan Kurang (Underweight) atau biasa disebut gizi kurang untuk dibawah -2
SD dan gizi buruk/ Di Bawah Garis Merah pada KMS (BGM) untuk dibawah -
3 SD.
Berat Badan Kurang merupakan masalah gizi yang bersifat umum dapat
disebabkan karena masalah kronis ataupun akut, sehingga perlu konfirmasi
lebih lanjut. Masalah Berat Badan Kurang yang terjadi lama akan
mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak. Indikator ini sebagai
indikator outcome yang bertujuan untuk mengevaluasi dampak dari upaya
program gizi yang telah dilakukan.
Pada grafik diatas dapat diketahui di Kecamatan Cipanas masih terdapat
balita dengan status gizi Underweight (Masalah Gizi) sebanyak 392 balita.
Oleh karena itu perlu direncakan program kesehatan berkaitan dengan
perbaikan gizi guna menanggulangi masalah gizi ini maupun menurunkan
angka balita dengan masalah gizi Underweight. Diantaranya dengan pemberian
PMT Penyuluhan guna memberikan contoh bentuk dan jenis makanan yang
baik untuk anak balita maupun penyuluhan PMBA (Pemberian Makanan pada
Bayi dan Balita) menurut kelompok umur. Selain itu perlu diperhatikan faktor
lain yang menyebabkan berat badan turun maupun tidak naik sehingga status
gizi anak tidak baik.
25
STATUS GIZI TB M ENURUT UMUR
NORMAL
96%
Salah satu indikator dari masalah gizi adalah status gizi anak balita
berdasarkan tinggi badan menurut umur dibawah -2 SD yang termasuk pendek
(Stunting) atau biasa disebut pendek untuk dibawah -2 SD dan sangat pendek
untuk dibawah -3 SD.
Balita Stunting (Pendek dan Sangat Pendek) merupakan masalah gizi
yang bersifat kronis yang disebabkan oleh banyak faktor baik dari masalah
kesehatan maupun di luar kesehatan dan berlangsung lama. Balita Pendek
berdampak pada gangguan kognitif dan risiko menderita penyakit degeneratif
pada usia dewasa. Indikator ini sebagai indikator outcome yang bertujuan
untuk mengevaluasi dampak dari upaya program gizi yang telah dilakukan.
Pada grafik diatas dapat diketahui di Kecamatan Cipanas masih terdapat
balita dengan status gizi Stunting (Masalah Gizi) sebanyak 614 balita. Oleh
karena itu perlu direncakan program kesehatan berkaitan dengan perbaikan gizi
guna menanggulangi masalah gizi ini maupun menurunkan angka balita dengan
masalah gizi Stunting. Diantaranya dengan pemberian PMT Penyuluhan guna
memberikan contoh bentuk dan jenis makanan yang baik untuk anak balita
maupun penyuluhan PMBA (Pemberian Makanan pada Bayi dan Balita) pada
kelompok umur dibawah 2 tahun atau baduta. Selain itu perlu diperhatikan
faktor lain baik dari masalah kesehatan maupun di luar kesehatan dan
berlangsung lama. Diantaranya adalah anemia pada remaja putri maupun
wanita usia subur (WUS), Anemia pada ibu hamil dan lain-lain.
26
STATUS GIZI BALITA MENURUT BB/TB
GIZI BAIK
92%
GIZI BURUK GIZI KURANG GIZI BAIK RGL GIZI LEBIH OBESITAS
Salah satu indikator dari masalah gizi adalah status gizi anak balita
berdasarkan berat badan menurut tinggi badan dibawah -2 SD yang termasuk
gizi kurang/ Kurus (Wasting) atau biasa disebut Kurus (Wasting) untuk
dibawah -2 SD dan Sangat Kurus (Severe Wasting) untuk dibawah -3 SD.
Gizi kurang merupakan masalah gizi yang bersifat akut terutama
disebabkan oleh asupan yang kurang atau penyakit infeksi. Gizi kurang
berdampak pada gangguan pertumbuhan pada anak. Indikator ini sebagai
indikator outcome yang bertujuan untuk mengevaluasi dampak dari upaya
kinerja gizi yang telah dilakukan.
Sampai dengan akhir 2021 balita gizi buruk yang mendapatkan
perawatan (100%) terdapat 12 balita, dari Desa Cipanas, Sipayung, Luhurjaya,
Haurgajrug, Girilaya, Malangsari, pasirhaur, Harumsari dan Bintangresmi.
Pada tahun 2022 balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan (100%)
terdapat 11 balita, dari Desa Cipanas 1 org, Desa Sipayung 1 org, Desa
Luhurjaya 2 org, Desa Bintangresmi 2 org, Desa Haurgajrug 2 org, Desa
Girilaya 1 org, Desa Malangsari 1 org, dan desa Pasirhaur 1 org.
27
GRAFIK IMUNISASI BCG PKM RAWAT INAP CIPANAS TAHUN 2022
140 132.5 132.2
120.3 117.5 117.5
120 115.5
109.1 109.1 107.7 107.4 108.6
100 94.9 92.2
84.5 83.3
80
80
60
40
20
t
Ha ya
nt ung
ja
M ura
ya
s
ri
Sip g
g
i
ur r
ri
ri
i
m
ge
as
ar
na
u
jru
ian
sa
sa
sa
ar
ha
rja
es
m
gs
r
pa
ril
p
ka
m
ng
ay
rih
Ta
ga
ah
es
ya
gr
an
sir
hu
Gi
ru
Su
Ci
ala
Gi
lag
sk
an
Ja
Pa
nt
Lu
Ha
Pu
Bi
Ta
Bi
Dari Grafik diatas diketahui dari target 80 % 14 desa sudah mencapai target
dan pencapaian Imunisasi BCG di Puskesmas Rawat Inap Cipanas mencapai
108.6%.
60
40
20
0
i
ug
i
ri
m
ng
r
ra
rja
ri
a
s
as
ya
ar
ar
et
an
au
na
sa
ay
sa
es
pu
jr
m
gs
rg
gs
yu
rja
ha
hi
m
rh
pa
ga
ril
ka
gr
es
Ta
an
an
ya
pa
ga
ri
hu
ru
si
Gi
Su
ur
an
Ci
sk
Gi
nt
al
Ja
Pa
la
Si
Ha
Lu
Ha
Pu
nt
M
Bi
Ta
Bi
28
c. Grafik Pencapaian Polio 4 Tahun 2022
et
Ha ya
Jay s
Gi a
ja
ala ri
g
tan ur
g
Su i
Sip ri
Ha sari
Bin smi
lag a
s
ar
a
un
ur
jru
ian
sa
sa
ma
rg
ar
y
an
a
ha
gs
rja
ril
ap
ka
e
m
ng
Ta
rih
ay
ga
ah
Cip
es
sir
gr
tan
Gi
hu
ru
ur
sk
Pa
Lu
Pu
M
Ta
Bin
12
Dari empat belas desa yang ada diwilayah kerja Puskesmas Rawat Inap
Cipanas 85.7% (12) desa sudah mencapai desa UCI.
29
e. Grafik Penderita Diare
160 149
140
140 126
113 109
120
100 98 93 92
100 87
80 64 63 61
60 48
40
20
0
SIP YA
UR ARI
GI NG
TA AUR
PA RJA
AL ARI
SU A
RU RI
GH I
NG
CIP G
JA MI
AS
AR
BIN PUR
AY
A
A
S
AN
JR
IA
S
GS
S
A
RIL
RE
RJ
H
AY
KA
M
NG
RIH
GA
YA
SIR
AN
HU
NG
GI
TA
LA
LU
HA
TA
HA
M
BIN
f. TB Paru
Penyakit Tuberkolosis merupakan penyakit menular yang masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat dan salah satu penyebab kematian sehingga perlu
dilaksanakan program penanggulagan secara berkesinambungan. Gambaran
penyakit TB dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4. Pencapain Kasus TB paru Puskesmas Rawat Inap Cipanas Tahun 2022
No Indikator 2022
Suspek TB diperiksa 742
BTA + 98
Penderita BTA (-) RO (+) 33
Diobati 131
Sembuh 107
Dari data diatas terlihat penjaringan kasus dari tahun ke tahun selalu ada
peningkatan. Sedangkan tingkat kepatuhan pasien dalam minum obat belum
mencapai 100 % .
30
adneksanya (Sinus, rongga telinga tengah dan pleura).
31
i. Kusta
Kusta merupakan penyakit menular yang sulit menular disebabkan oleh
M.Leprae. Ditandai dengan bercak kulit yang mati rasa, Penebalan saraf bisa
disertai dengan gangguan fungsi dan pada pemeriksaan kerokan kulit (Slit Skin
Smear) ditemukan BTA positif. Pada tahun 2019 jumlah penderita kusta ada 11
orang dan tidak di temukan kusta baru anak umur dibawah 14 tahun, pada tahun
2020 jumlah penderita kusta ada 3orang, dan pada tahun 2021 jumlah penderita
kusta 3 orang dan tidak ditemukan kusta baru anak umur di bawah 15 tahun,
pada tahun 2022 jumlah penderita kusta ada 4 orang dan tidak ditemukan kusta
baru anak umur di bawah 15 tahun.
k. Jumlah Kasus Penyakit menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
Tabel Kasus Penyakit menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
JUMLAH KASUS PD3I
DIFTERI PERTUSIS TETANUS SUSPEK CAMPAK
NEONATORUM
0 0 0 2
Selama tahun 2021 tidak ditemukan penderita kasus PD3I. Pada tahun 2022
ditemukan penderita kasus PD3I 2 org yakni Kasus Suspek Campak.
32
Demam Berdarah Dengue (DBD) termasuk salah satu penyakit menular
yang dapat menimbulkan wabah, maka sesuai dengan Undang – undang nomor 4
tahun 1984 tentang wabah penyakit menular serta Peraturan menteri Kesehatan
nomor 560 tahun 1989, setiap penderita termasuk tersangka DBD harus segera
dilaporkan selambat – lambatnya dalam waktu 24 jam oleh unit pelayanan
kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, Polikklinik, balai pengobatan,dokter prakter
swasta dan lain-lain
Pada tahun 2021 ditemukan 6 kasus demam berdarah dengue yang tersebar
di 6 desa yaitu, Cipanas 1 orang, Sipayung 1 orang, Luhurjaya 1 orang,
Bintangsari 1 orang, Bintangresmi 1 orang, dan desa Malangsari 1 orang.
Pada tahun 2022 ditemukan 76 kasus demam berdarah dengue yang tersebar
di 12 desa yaitu, Cipanas 5 orang, Sipayung 6 orang, Talagahiyang 2 orang,
Luhurjaya 7 orang, Giriharja 14 orang, Bintangsari 2 orang, Jayapura 7 orang,
Bintangresmi 12 orang, Haurgajrug 7 orang, Girilaya 4 orang, Sukasari 7 orang,
dan Harumsari 3 orang.
33
2) Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan deteksi dini melalui
posbindu PTM
3) Meningkatkan akses penderita terhadap pengobatan melalui Revitalisasi
puskesmas untuk pengendalian PTM melalui peningkatan sumberdaya tenaga
kesehatan yang profesional dan kompeten dalam upaya pengendalian PTM
khususnya tatalaksana PTM di fasilitas pelayana kesehatan dasar.
4) Kegiatan Prolanis bekerja sama dengan BPJS kesehatan bagi penderita
hipertensi dan diabetusmelitus peserta JKN, dimana dalam pelaksanaannya
mencakup pemeriksaan (GDP , GDPP, Tekanan Darah,pengukuran IMT),
senam dan edukasi .
5) Untuk deteksi dini kanker cervik dan kanker payudara dilakukan pemeriksaan
IVA (insfeksi visual acetat) dan CBE (clinical breast examination.
Adapun hasil kegiatan program PTM dapat dilihat pada gafik dibawah ini.
a. Grafik Cakupan Penderita Hipertensi Tahun 2022
120
100
80
60
34.4 35 34.9 38 36
33
40
20
0
Presentase yang di periksa Presentase penderita
Dari penduduk usia ≥ Delapan belas tahun yang berjumlah 10.555 orang,
yang melakukan Screning terhadap penyakit Hipertensi sudah mencapai 99.6%.
34
b. Grafik Cakupan Deteksi Dini Penderita DM
47.65
50
41.42
45
40 35.2
35
30
25
20 15.34 15.45 15.39
15
10
5
0
Laki-Laki Perempuan Total
35
d. Grafik Cakupan Pemeriksaan IVA&CBE Tahun 2022
CAKUPAN PEMERIKSAAN IVA & CBE PUSKESMAS RAWAT INAP CIPANAS TAHUN 2022
6902
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000 350
0 0
0
Jumlah wanita di atas di periksa IVA positif Tumor payudara
30 tahun
Dari 6902 wanita usia 30-50 tahun yang melakukan pemeriksaan IVA &
CBE sekitar 350 org, ini menunjukan mulai adanya kesadaran kaum wanita
terhadap kesehatan dirinya.
6. Program Kesling
Pemeliharaan kesehatan lingkungan bertujuan mewujudkan pemukiman
yang sehat dengan cara menjaga kebersihan lingkungan supaya terhindar dari
pencemaran, baik pencemaraan fisik, Kimiawi dan bakteriologis.
Adapun Hasil Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan Dapat Di Lihat
pada Grafik di bawah ini :
a. Grafik Cakupan Rumah Sehat Tahun 2022
CAKUPAN RUMAH SEHAT PUSKESMAS RAWAT INAP CIPANAS TAHUN 2022
70
70
60
50
40
30 25 23.33 23.33
21.67 21.67 20 20 20 18.75 18.33 18.7
20 15.71 14.29
12.5 11.43
10
0
i
ng
ug
i
ya
i
ri
ra
ja
ng
a
ur
s
i
as
ar
ar
Pu get
ar
na
ay
sa
ar
es
rja
pu
ia
ha
m
r
gs
yu
gs
pa
ril
ka
ga
rih
r
h
gr
es
an
an
ya
Ta
sir
pa
hu
ga
ru
Gi
Su
Ci
ur
an
sk
Gi
nt
Ja
al
Pa
Si
la
Lu
Ha
Ha
nt
M
Bi
Ta
Bi
36
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Rumah sehat yang ada di Puskesmas
Rawat Inap cipanas masih sangat rendah
CAKUPAN SARANA AIR BERSIH PUSKESMAS RAWAT INAP CIPANAS TAHUN 2022
120
100 95.45
90.52 89.34 89.33 89.07
85.72 84.99
78.15
80 71.95 69.44 72.89
69
63.2
60 53.86
45.2
40
20 13.28
SK ET
GA G
GI RI
TA AYA
PA URA
TA JA
UR
HU I
CIP A
SIP RI
JA ARI
AL RUG
SU G
RU I
GI AS
LU SAR
AS
HA ESM
N
AY
AN
SA
G
A
BIN AR
TA AYU
HA
AN
M
R
GS
S
BIN RIL
RJ
P
KA
J
NG
HI
TA
RIH
R
ES
GA
YA
SIR
AN
NG
UR
LA
PU
HA
Persentase penduduk yang mimiliki akses terhadap Sarana air bersih sebesar
72.89 %. Sedangkan pencapaian SAB terkecil adalah desa Pasirhaur.
YA I
GI RA
TA JA
GA R
CIP RI
AL AYA
NG I
RU I
SU G
ET
UR NG
LU SMI
AS
R
AS
AR
HA SAR
U
UN
SA
SA
BIN AR
RG
A
PU
AN
HA
JR
M
A
BIN NGS
RIL
RE
RJ
AY
KA
M
G
HI
RIH
ES
GA
TA
SIR
AN
HU
GI
SK
JA
PA
TA
LA
PU
HA
M
TA
Akses masyarakat terhadap jamban keluarga masih rendah yaitu 50.5 % dari
target 65.00%.
37
d. Penyelenggara Air Minum Tahun 2022
Pada tahun 2022 tidak ada penyelenggara air minum di kecamatan Cipanas,
baik yang diperiksa dan yang memenuhi syarat.
24
204
204
Dari diagram diatas dapat dilihat dari 204 TTU yang ada di Kecamatan
Cipanas yang sehat 24 atau sekitar 11.7%.
7. Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan berfungsi menintegrasikan semua program yang ada di
puskesmas, Kegiatan yang dilaksanakan meliputi penyuluhan, Pembinaan
UKBM, Pemantauan Rumah tangga Ber- PHBS dan pembinaan Posyandu
38
a. Grafik Persentase Rumah Tangga Ber – PHBS
15 13
10 9.471
0
JUMLAH RT DIPERIKSA BER-PHBS
JUMLAH %
Persentase rumah tangga yang Ber-PHBS baru mencapai 20.06 % dari 13.380
Rumah Tangga.
9. Perkesmas
% CAKUPAN
NO INDIKATOR KECAMATAN
CIPANAS
A B Q
1 Keluarga mengikuti program KB *) 73.67%
∑ Keluarga Bernilai Y 3940
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 5348
2 Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan 95.94%
∑ Keluarga Bernilai Y 1393
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 1452
39
3 Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *) 98.18%
∑ Keluarga Bernilai Y 649
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 661
4 Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 93.02%
∑ Keluarga Bernilai Y 1172
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 1260
5 Pertumbuhan Balita dipantau 93.93%
∑ Keluarga Bernilai Y 3619
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 3853
6 Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 61.18%
∑ Keluarga Bernilai Y 208
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 340
7 Penderita hipertensi yang berobat teratur 45.05%
∑ Keluarga Bernilai Y 1189
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 2639
8 Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak
11.51%
ditelantarkan
∑ Keluarga Bernilai Y 16
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 139
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) 71.97%
∑ Keluarga Bernilai Y 9692
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 13466
10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN 58.70%
∑ Keluarga Bernilai Y 7904
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 13465
11 Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih 97.97%
∑ Keluarga Bernilai Y 13191
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 13465
12 Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga 81.39%
∑ Keluarga Bernilai Y 10958
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 13463
40
Indeks Keluarga Sehat (IKS) 0.391
∑ Keluarga dengan IKS > 0,800 5267
∑ Keluarga 13466
41
emosional dan perilaku dengan menggunakan form PD3I. Di Puskesmas rawat Inap
Cipanas terdata 2781 Lansia, yang mendapat pembinaan baru 362 lansia (11.4%),
dengan hasil 355 lansia mandiri, 5 lansia perlu bantuan , dari 362 lansia yang dibina
tidak ada lansia yang ketergantungan. Pada tahun 2022 di Puskesmas Rawat Inap
Cipanas terdata 2766 Lansia, yang mendapat pembinaan sekitar 2513 lansia
(90.9%), dengan hasil 89 lansia mandiri, lansia perlu bantuan 0, dari 2513 lansia
yang dibina tidak ada lansia yang ketergantungan.
Di Puskesmas Rawat Inap cipanas tahun 2018 jumlah ODGJ 99 orang terdiri
dari 70 laki – laki dan wanita 29. Pembebasan Pasung 4 orng,dan pada tahun 2019
jumlah ODGJ 68 orang terdiri dari 54 laki-laki dan wanita 14, dan pada tahun 2020
jumlah ODGJ 77 orang terdiri dari 61 laki-laki dan wanita 16, dan pada tahun 2021
jumlah ODGJ 99 orang terdiri dari 71 laki-laki dan 28 wanita, pada tahun 2022
jumlah ODGJ 84 orang terdiri dari 53 laki-laki dan 31 wanita.
42
4. Kesjaor
BULAN JML
N
URAIAN JA MA MA JU OC NO DE
O
N FEB R APR Y N JUL AUG SEP T V C
Pemeriksaa
1 5 5 8 0 5 4 9 8 6 5 7 8 70
n kesehatan
Penyuluhan
kesehatan
2 Pengukuran 5 5 8 0 5 4 9 8 6 5 7 8 70
kebugaran
jasmani
Pengukuran
3 kebugaran 70 70 70
jasmani
JUMLA
BULAN
N H
URAIAN
O JA MA MA JU OC NO DE
FEB APR JUL AUG SEP
N R Y N T V C
pekerja
195 175 234
1 yang 2398 3152 1876 1391 1892 1855 2015 2236 2243 25119
9 9 3
dilayani
Kasus
penyakit 192 175 203
2 2391 3152 1876 1391 1855 1810 1978 2199 2176 24545
umum pada 2 9 6
pekerja
kasus
3 0 2 0 1 0 3 0 1 1 0 2 2 12
diduga
43
penyakit
akibat kerja
pada
pekerja
BPJS UMUM
Dari Grafik diatas dapat dilihat kunjungan pasien BPJS lebih banyak di luar
gedung sedangkan dalam gedung pada tahun 2021 terjadi penurunan
kunjungan pasien dari tahun 2020 sekitar 82.60% atau 2.292 jiwa.
b. Grafik Kunjungan Pasien Rawat Jalan Berdasarkan status Pembiayaan
44
KUNJUNGAN RAWAT JALAN
2500 2226
2017
1914 1834
2000 1735 1708 1653
1469 1520
1363 1406 1347
1500 1296 1244 1259
1159 1185
932 912
1000 824 732 807
690
792
500
EI
LI
NI
RIL
ET
R
S
R
R
I
RI
R
JU
TU
AR
BE
BE
BE
JU
AR
BE
AP
UA
US
NU
M
TO
EM
M
M
BR
SE
AG
VE
OK
JA
PT
FE
DE
NO
SE
UMUM JKN
70000
68759
60000 62434
50000
40000
30000 24334
16467 20976 26952
22422
20000 23753
10000
0 2015 2016
1 2017 2018
2 3 2019
4 2020 2021
5 6 2022
7 8
45
GRAFIK 10 BESAR PENYAKIT RAWAT JALAN TAHUN 2022
478
500
431
450
400 369 356
350 289
300 258 249
231
250 198 187
200
150
100
50
0
DM
K
IA
A
SI
U
SI
SI
S
TU
RIE
ISP
EN
LG
ITI
AR
EP
EP
BA
AT
RT
YA
CA
SP
SP
P
TB
RM
PE
M
DY
DY
HI
DE
20
0
ni
s
ri
li
ei
r
ril
et
ar
er
tu
er
be
Ju
ua
be
Ju
M
ar
Ap
u
mb
mb
us
em
Jan
to
br
Ag
ve
se
Ok
Fe
pt
De
No
Se
Dari Grafik diatas dapat dilihat sebagian besar pasien yang mendapat
perawatan di Puskesmas Rawat Inap Cipanas adalah Peserta JKN
46
b. Grafik kunjungan Pasien Rawat Inap Puskesmas Rawat Inap Cipanas
Tahun 2014 sampai 2022
3500 3337
3000
2500
1907
2000
1684 1644 1633 1690
1405 1430
1500 1343
1029 1082 1094
949 989
873
1000 695
688
655 655 644 608
520 532 598
496
368
500
152
0
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Dari Grafik diatas dapat diketahui adanya peningkatan pasien rawat Inap di
Puskesmas Rawat Inap Cipanas terutama pada pasien bpjs pada tahun 2022
meningkat yakni 1907 org ( 31.3% ).
KUNJUNGAN UGD
250 226 226 225
215
200
187
200 178
157 159
138
150 119 120
99 108 108
100
60
36
50 22 26 20
0
ni
r il
et
ri
li
ei
ri
er
er
r
Ju
Ju
ua
be
tu
Ap
be
ar
M
ua
mb
mb
us
M
to
br
em
Jan
Ag
se
ve
Ok
Fe
pt
De
No
Se
Dari Grafik diatas dapat terlihat Sebagian besar kunjungan pasien UGD
Puskesmas rawat Inap Cipanas adalah pasien umum.
47
d. Grafik 10 besar penyakit Puskesmas Rawat Inap Cipanas tahun 2021
ITE
S
IS
T)
RU
E
AM
E)
)
ITU
M
BR
(H
)
DM
(G
EB
PA
HF
RO
M
M
FE
SI
IS
AK
(D
DE
S(
EN
VO
TB
ND
RIT
SN
ITU
UE
RT
NG
B/
SY
S.
E
NT
NG
PE
OB
.T
EL
JA
A
E
M
I
HI
SP
DE
KE
S
RO
EP
SU
ES
AH
S.
ST
SP
ET
OB
GA
DI
AR
AB
RD
DI
BE
AM
EM
.D
SP
SU
KUNJUNGAN PONED
50 46
45 39
38 37
40 35
35 30
27
30
23 22 23
25 21
17
20
15
7 7 8
10 5 4 4 4 4
2 2 2
5 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0
EI
ET
I
NI
LI
R
RIL
AR
R
S
RI
R
R
M
BE
JU
TU
BE
BE
AR
BE
JU
UA
AP
NU
M
TO
US
EM
M
BR
VE
JA
SE
AG
OK
PT
FE
NO
DE
SE
Dari Grafik diatas dapat diketahui sebagian besar pasien poned adalah pasien
JKN.
48
GRAFIK KUNJUNGAN PASIEN PONED 2017-2022
800
743 741 734
700
591 573
600
500 484
400
300
200
100
0
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Dari Grafik diatas dapat terlihat ada penurunan kunjungan pasien ke poned
dari tahun 2021 ke tahun 2022 sebanyak 161 orang atau 78.0%.
180 168
160
140
120
100
80
60
40 2
20
0
TUMPATAN GIGI TETAP
PENCABUTAN GIGI TETAP
Dari 168 kasus pencabutan Gigi Tetap , terdapat 2 Tumpatan Gigi Tetap.
49
Laboratorium
Sebagai pendukung pelayanan kesehatan pemeriksaan laboratorium sangat
membantu penegakan diagnosa. Adapun hasil laboratorium di Puskesmas
Rawat Inap cipanas seperti tabel di bawah ini
NO JENIS 2022
PEMERIKSAAN
Darah Rutin 1256
Darah Lengkap 61
Widal 625
Golongan Darah 1350
Tes Kehamilan 58
Urin Rutin 720
HBSAg 1256
Sypilis 1256
HIV 1256
10 GDS 1376
11 Asam Urat 666
12 Kolesterol 624
13 Sputum BTA 1707
Dari tabel diatas diketahui ada peningkatan dari semua jenis pemeriksaan
laboratorium dari tahun 2021, kecuali di pemeriksaan tes kehamilan dan darah
lengkap.
50
5. Kasus Covid-19
KASUS COVID-19 KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS RAWAT INAP CIPANAS
TAHUN 2022
6. Kefarmasian
Salah satu Pelayanan pendukung yang penting di Puskesmas yaitu
pelayanan obat , dengan memberikan obat sesuai dengan resep dokter,
berdasarkan penyakit yang diderita pasien, Pelayanan informasi obat sesuai
dengan penyakit dan dosis, manfaat serta efek dari pengobatan.
51
3.3 Analisis Lingkungan Internal dan Ekternal
3.3.1 Lingkungan Internal
1. Kekuatan
• Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
• Tersedianya tenaga kesehatan
• Adanya komitmen dan dukungan Pemerintah dalam bidang
kesehatan
• Tersedianya dana BOK, dana JKN, dan dana APBD II
• Adanya alat transportasi
• Adanya alat komunikasi
• Adanya pembagian daerah binaan
• Adanya sarana laboratorium
• Adanya jadwal integrasi staf
2. Kelemahan
• Kemampuan manajemen pemegang program kesehatan di
Puskesmas belum memadai ( kualitas tenaga belum memadai )
• Profesionalisme tenaga kesehatan belum memadai
• Koordinasi lintas programdan lintas sektor belum terlaksana
dengan baik
• Banyaknya kegiatan staf di luar jadwal
• Tenaga bertugas rangkap
52
• Adanya posyandu yang sudah melembaga di semua banjar
• Semua lokasi posyandu mudah dijangkau
• Adanya kader kesehatan/posyandu
• Adanya posyandu dengan biaya swadaya
• Adanya jadwal baku di penimbangan/posyandu
• Adanya dukungan lintas sektor tingkat desa/kelurahan dan
kecamatan
• Adanya organisasi kelompok/asosiasi depot air minum isi ulang
• Tersedianya sarana kontrasepsi dari pemerintah melalui BKKBN
• Adanya kerjasama Puskesmas dengan pengelola program JKN dan
program BOK
• Adanya dana kapitasi dari JKN
2. Ancaman
• Pemerintah belum bisa memenuhi kebutuhan air minum sehat
padamasyarakat secara optimal
• Banyaknya penduduk pendatang dengan ekonomi lemah yang
menempati rumah kos-kosan tidak layak huni
• Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang MKJP sehingga
mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih metode
kontrasepsi
• Angka kematian anak balita masih tinggi yang menunda
masyarakat untukmengatur kehamilan
• Kurangnya pengetahuan dan kesadaran ibu balita akan pentingnya
menimbang berat badan balita setiap bulan
• Kesibukan orang tua balita oleh karena turut membantu mencari
nafkah
• Ibu balita dengan KTP luar daerah merasa sungkan untuk ikut serta
dalamkegiatan posyandu
• Sebagian besar ibu menyusui masih aktif bekerja
53
• Waktu cuti bagi ibu bersalin sangat terbatas
• Banyaknya produk susu formula di pasaran dengan promosi yang
gencar
• Masih terdapatnya RS dan klinik bersalin yang belum menerapkan
IMD(inisiasi menyusui dini)
• Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit menular
yang berbasis lingkungan
• Masyarakat kurang memperhatikan hygiene sanitasi lingkungan
/perilaku hidup bersih dan sehat
• Adanya lingkungan pemukiman kumuh dan sentra-sentra
penduduk musiman di wilayah Puskesmas
• Padatnya penduduk di wilayah kerja puskesmas dengan mobilitas
yang tinggi
• Belum memadainya koordinasi lintas sektoral
• Belum semua dokter, bidan praktik swasta berkomitmen mengirim
laporan ke Puskesmas
• Tidak adanya keharusan DBS untuk melaporkan kasus penyakit ke
puskesmas
54
BAB IV
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
55
g. Pemberian FE 3 82% 87.43%
h. Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 95% 92.6%
i. Bumil KEK Mendapat PMT 80% 100%
j. Inisiasi Menyusui Dini 62% 98.66%
k. Remaja Putri Mendapat TTD 54% 100%
4 PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
a. TB Paru BTA Pos 131 Kasus
b. Penemuan Kasus Pneumonia 99 Kasus
Besaran
No Identifikasi Masalah Dampak masalah
Masalah
Stop Dari besar masalah, Gap Cakupan yang
44,5
BAB stop BABS cukup tinggi, hanya
S 44,5% nagari yang sudah stop BABS
(Belum tercapainya kecamatan ODF)
pada tahun 2022.
56
Cakupan hipertensi 79 Dari besaran masalah, gap cakupan
penemuan penderita hipertensi
masaih sangat rendah, hanya sebesar
21% yang sudah terskrinning
hipertensi. Besaran kasus ini dapat
menurunkan usia harapan hidup pada
usia produktif, karena penyakit
degeneratif yang tidak terdeteksi.
Hal ini di tandai dengan tinggi nya
kasus penyakit dalam yang di rawat di
Puskesmas Cipanas
57
1. Urgensi (Urgency)
2. Keseriusan (Seriousness)
58
Masalah Masalah1 Masalah 2 Masalah Masalah 4
Kriteria 3
masalah (G)
Jumlah = UxSxG 18 27 12 18
Rangking II I IV III
Catatan :
Masalah 1 : Cakupan K1 rendah
Masalah 2 : CakupanStop BABS
Masalah 3 : Cakupan hipertensi rendah
Masalah 4 : Cakupan D/S
59
DIAGRAM FISHBONE
METHOD PERILAKU
Kurangnya minat
masyarakat untuk ikut Pemilihan KB yang tidak tepat
serta dalam program KB
60
5.4 Alternatif dan Prioritas Solusi Masalah
kehamilannya kesehatan
Masih ada kasus kehamilan Menguatkan peran KUA dan
diluar nikah mengaktifkan kelas Catin
62
Kegiatan kunjungan sehat ke Mengoptimalkan kunjungan
rumah penduduk belum sehat pada bidan desa, 5 rumah
optimal per hari
Cara penyampaian Menyediakan poster ataw
penyuluhan kurang leafleat disaat penyuluhan
menarik
62
Masih ada masyarakat yang Mengaktifkan peran bidan desa
tinggal diperbukitan dalam kunjungan rumah untuk
Lingkungan
RPK Puskesmas Cipanas Tahun 2021 terdiri dari RPK operasional pelayanan,
JKN dan BOK .Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran .
64
Keterampilan MKJP dalam menangani persalinan
normal
3 Gizi 1 2 1
4 Sanitarian 1 2 1
65
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
3. Masih adanya kekurangan tenaga pada beberapa pos pelayanan dan terutama
tenaga dokter umum, tenaga gizi dan tenaga penyuluh kesehatan masyarakat.
Usulan penambahan telah pula disertakan dalam laporan ini
6.2 Saran
1. Perlu dilakukan pelatihan manajemen Puskesmas bagi pokja admin, sehingga
pimpinan Puskesmas dan staf dapat menyusun perencanaan dengan kajian ilmu
yang baru
2. Alokasi dana untuk tahun berjalan diharapkan dapat diketahui awal tahun sehingga
Puskesmas dapat dengan lebih mudah mengalokasikan dana untuk Perencanaan
pelaksanaan kegiatan
3. Pembinaan rutin ke puskesmas dari Dinas Kesehatan kabupaten sangat penting dan
diharapkan berkelanjutan
4. Adanya tindak lanjut dari setiap pelaporan kegiatan yang dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Lebak.
66