TUBERKULOSIS
1
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Umum
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menjelaskan program
penanggulangan Tuberkulosis
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan Situasi TBC di Dunia dan Indonesia
2. Menjelaskan Kebijakan dan Strategi penanggulangan TBC
3. Menjelaskan Kegiatan Program Penanggulangan TBC
4. Menjelaskan Inovasi program penanggulangan TBC
OUTLINE
3
APA ITU TBC? APA SAJA GEJALA TBC?
Yuk, kita tonton video berikut ini: Yuk, kita tonton video berikut ini:
https://drive.google.com/file/d/1c9KtpMo48
https://drive.google.com/file/d/1qhVAq- 2fr2zwoyj4G-CFlpCsibtxf/view?usp=drive_lin
UM2rke_AemjmOgt003V3GBrrAG/view? k
usp=drive_link
Situasi Global • Secara global terjadi
penurunan kasus dan
incidence rate
• Berdasarkan data
Global TB Report
tahun 2022,
Indonesia
menempati posisi
ke-2 setelah India
dengan estimasi
kasus sebanyak
969.000 kasus.
• India menyumbang
kasus TB sebesar 28%,
Indonesia 9,2%, dan
Cina 7,4%.
Indikator • Treatment coverage 90% • Treatment coverage 90% • Treatment coverage ≥ 90%
• Success Rate 90% • Success Rate 90% • Success Rate ≥ 90%
• Terapi Pencegahan TBC (TPT) • Terapi Pencegahan TBC (TPT) • Terapi Pencegahan TBC (TPT)
kontak serumah 48% kontak serumah 70% kontak serumah ≥ 80%
Target Global • Insidensi turun 50% • Insidensi turun 80%
END TB • Kematian akibat TBC turun 75% • Kematian akibat TBC turun 90%
Strategy**
Catatan:
*Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis
**Baseline insiden tahun 2015: 325 per 100 ribu penduduk
Notifikasi kasus TBC 2023
Seiring dengan perbaikan sistem pelaporan TBC,
Rata-rata penambahan kasus:
penemuan kasus TBC semakin meningkat • per minggu ~13.968 kasus
4 bulan program TB berjalan di tahun 2023, terkonfirmasi TB yang ditemukan sebanyak 23% (target 2023: 90%) • per bulan ~55.872 kasus;
Gap inisiasi
xx pengobatan
Keberhasilan Pengobatan
26% (Treatment Success Rate)
75%
Tahun Capaian
33% 54% 88%
2019 83%
67% 52% 2020 83%
2021 86%
46%
48% 91% 2022 86%
92%
2023 80%
Penemuan
443.235 (46%) 724.309 (75%) 223.489 (23%)
Kasus
TBC Sensitif 434.967 (98,1%) 711.778 (98,3%) 219.260 (98,1%) % dari jumlah
Obat (SO) kasus TBC
TBC Resisten 8.268 (1,9%) 12.531 (1,7%) 4.229 (1,9%)
Obat (RO)
Inisiasi
Pengobatan
Z
% dari jumlah
TBC SO 403.168 (91%) 635.582 (88%) 178.535 (80%) kasus TBC SO
Sumber:
• Data 2021: Final Data Global TB Report 2022
• Data 2022: update 13 Mar 2023
9
• Data 2023: update 2 Mei 2023
Capaian Penemuan Kasus TBC Tahun 2023 per Provinsi 1 Januari s.d. 2 Mei 2023
%berdasarkan estimasi jumlah kasus TBC di tiap provinsi
Capaian Keberhasilan Pengobatan TBC Tahun 2023 per Provinsi 1 Januari s.d. 2 Mei 2023
Keterangan:
Sumber: Data olah TBC per 2 Mei 2023 Target 2023 ≥ 90% < 90%
Capaian Investigasi Kontak tahun 2022 Capaian Investigasi Kontak tahun 2023
Sumber : SITB per 13 Maret 2023 Sumber : SITB per 6 Juni 2023
11
18,081 kontak serumah menerima Terapi 12,966 kontak serumah menerima TPT pada
Pencegahan Tuberkulosis (TPT) pada Tahun 2022 Tahun 2023 (1,0%)
(1,3%)
Target pemberian TPT pada kontak serumah tahun 2022 sebesar 48% Target pemberian TPT pada kontak serumah tahun 2023 sebesar 58%
12
Sumber data: Data olah SITB Final per 13 Maret 2023 (Digabungkan dengan data Komunitas) Data SITB: per 5 Juni 2023
OUTLINE
13
Kebijakan Pendukung Program TBC
2016 Pemenkes No 67 Tahun 2016 Tentang Penanggulangan TBC
16
Penanggulangan
Tuberkulosis di Indonesia
2020-2024 dilaksanakan
dengan 6 strategi.
17
CAPAIAN KINERJA-
Standar pelayanan minimal (SPM)
1. Definisi operasional
Persentase jumlah orang terduga TBC yang mendapatkn pelayanan TBC sesuai
standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
2. Rumus perhitungan
Jumlah orang terduga TBC yang mendapatkan
pelayanan TBC sesuai standar di fasyankes
Persentase Pelayanan orang terduga TBC dalam kurun waktu satu tahun
mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar
= x 100 %
Jumlah orang terduga TBC yang ada di wilayah
kerja pada kurun waktu satu tahun yang sama
o Nominator : Orang terduga TBC yang dilakukan pemeriksaan penunjang (tercatat dalam
form TB 06 berbasis individu)
o Denominator : Jumlah seluruh orang terduga TBC dalam kurun waktu satu tahun yang
sama
OUTLINE
21
Kegiatan Program Penanggulangan Tuberkulosis
Target 20301,2 : Incidence Rate (IR): 65 per 100 ribu penduduk; Angka kematian: 6 per 100.000 penduduk
≥90% kasus ditemukan dan diobati; ≥90% berhasil diobati; 80% pemberian TPT pada kontak serumah
Capaian 20213
: Incidence Rate (IR): 354 per 100 ribu penduduk; Angka kematian: 52 per 100.000 penduduk
Capaian 20224 : 74% kasus ditemukan dan diobati; 84% berhasil diobati; 1.4% pemberian TPT pada kontak serumah
4
Promosi Kesehatan5
• Pemanfaatan media cetak, media elektronik, dan tatap muka yang memuat pesan pencegahan dan pengendalian TBC
• Peningkatan keterpaduan pelaksanaan program melalui kemitraan dengan lintas program atau sektor terkait dan jejaring pelayanan TBC di fasyankes
pemerintah maupun swasta (public private mix)
• Pemberdayaan masyarakat melalui pemberian informasi, penyuluhan, dan membantu masyarakat agar berperan aktif dalam pencegahan TBC
1
) Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis;
2
) Strategi Nasional Penanggulangan Tuberkulosis tahun 2020-2024;
3
) Global Tuberculosis Report 2022 (WHO, 2022);
4
) Sistem Informasi Tuberkulosis; data per 21 Januari 2023;
5
) Rancangan Revisi Peraturan Menteri Kesehatan No. 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis.
Strategi Penemuan Pasien TBC
1. Penemuan Pasif Intensif
✔ Penguatan jejaring layanan TBC melalui kegiatan PPM di tingkat
Kab/Kota
✔ Penguatan kolaborasi layanan melalui intensifikasi penemuan kasus
TBC
✔ Surveilans batuk
2. Penemuan Aktif dan masif berbasis keluarga dan masyarakat
Dalam melakukan
investigasi kontak,
terdapat unsur https://drive.google.com/drive/folders/13t40IVLM5Ctcxd72dEu2EL9eYxaD-_Gc
pelibatan masyarakat,
mari kita simak video
berikut:
Koordinasi data kasus indeks kegiatan IK
bagi FKTP non Puskesmas Koordinasi Indeks kasus
yang pelaksanaan IK
dirujuk
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
Rujuk pelaksanaan
IK by SITB FKTP non Puskesmas
SITB Puskesmas ; Petugas TBC (Rumah Sakit
(Pemerintah dan Swasta)
melalui petugas TBC atau
Manajemen Kasus (MK)
Kader
Minimal 8 Kontak
Rujuk ke Fasyankes
• Lansia
• Daya tahan tubuh rendah Rujuk ke Fasyankes
Rujuk ke
(HIV, DM, ibu hamil, Ada Gejala Tidak ada Gejala
Fasyankes
malnutrisi, kanker,
imunosupresan, dialisis, Evaluasi Pemberian
TPT TPT
kortikosteroid, persiapan Diagnosis sesuai
standar
transplan)
** Gejala TBC ekstra paru
DIAGNOSIS TBC
TB Paru
Diagnosis TB ditegakkan dgn pemeriksaan bakteriologis,
yaitu pemeriksaan dahak dengan:
• Tes Cepat Molekuler (TCM) TB
Pemeriksaan dahak 2 kali, yaitu: SP
atau SS (kondisi khusus) atau PP (bila mungkin)
S (Sewaktu): dahak ditampung di fasyankes.
P (Pagi) : dahak ditampung pagi setelah
bangun tidur.
Jenis Pemeriksaan Mikrobiologi dalam Program TBC
KALTARA (15)
SUMUT (122)
RIAU (63) SULUT (41)
KALTIM (32) GORONTALO
MALUT (19)
KEPRI (31) KALBAR (46) (19)
SUMBAR (66) PAPUA BARAT (26)
JAMBI (34) KALTENG (24) SULTENG (39)
SULBAR(24)
BABEL (27)
BENGKULU (21) KALSEL (37) MALUKU (31)
PAPUA (44)
SUMSEL (78)
SULTRA (25)
SULSEL (91)
LAMPUNG (71) DKI (104)
JATENG (208)
34 PROVINSI BANTEN (76) DIY (37) BALI (30)
NTB (41) NTT (66)
JABAR (261)
500 KAB/KOTA JATIM (292)
1947 FASYANKES:
• 759 RS (23 RS UPT Kemkes + 5 RS Kementerian lain + 669
RSUD + 21 RS TNI/POLRI + 41 RS Swasta)
2202
• 1151 PKM Alat Tes Cepat Molekuler
• 37 Lab (4 BBLK, 3 BBTKLPP, 7 BTKLPP, 15 Labkesda, 3 Lab *per 6 Februari 2023
universitas, 4 PLBD, 1 Swasta)
Penegakan Diagnosis TBC
Terduga TBC
Pemeriksaan TCM
Pemeriksaan ulang
Pemeriksaan molekuler (LPA Pemeriksaan paket standar TCM***
lini dua / TCM XDR dll.) uji kepekaan fenotipik Pemeriksaan
Pemeriksaan ulang
TCM dan sesuaikan radiologis / antibiotik
Pemeriksaan uji kepekaan pengobatan spektrum luas
INH pada pasien dengan berdasarkan hasil
riwayat pengobatan TCM
sebelumnya
Sensitif terhadap Resistan terhadap Abnormalitas
obat gol. obat gol. flurokuinolon paru yang Gambaran paru
flurokuinolon mengarah TB / tampak normal/
Resistan INH Sensitif INH tidak ada perbaikan klinis
perbaikan klinis
Pengobatan
Pengobatan TBC RO Pengobatan TBC
Pengobatan TBC RO TBC Lanjutkan OAT
paduan jangka SO dengan OAT lini Bukan TBC
paduan individu monoresistan INH lini satu
pendek satu
Obat Anti TBC untuk Pengobatan TBC Sensitif Obat (TBC SO)
Paduan paket OAT yang direkomendasikan adalah:
Catatan:
https://drive.google.com/file/d/1KSAC9sjiHXlgQchv5Uh_UxtSp86mWyvq/view?usp=drive_link
Penjelasan Alur Pemeriksaan ILTB dan Pemberiaan TPT pada Kontak serumah
Kelompok sasaran pemberian TPT
Mengapa TPT Penting?
TPT diperlukan diberikan untuk mencegah terjadinya sakit TBC. Jika kita dapat mencegah terjadinya sakit TBC. Maka akan
mengurangi sumber penularan dan mencegah penularan selanjutnya.
Kekuatan
Nama OAT Kemasan
per-kemasan FDC/KDT 3HP FDC/KDT 3HR
Obat TPT dengan Pasien Indeks Kasus TBC Sensitif
Obat
KDT 3HP
(Isoniazid/Rifapentin Paket 300 mg/300 mg
e) Rifapentin Lepasan INH 300 mg
KDT 3HR
(Isoniazid/Rifampisin Paket 50 mg/75 mg
)
150 mg
Rifapentin (P) Tablet
300 mg
300 mg
Isoniazid (H) Tablet
100 mg
Obat TPT dengan Pasien Indeks Kasus TBC Resisten
Obat
250 mg
Levofloxacin (Lfx) Tablet
100 mg
Indikator Utama Program TBC
1. Cakupan penemuan tuberkulosis (Treatment Coverage) 4. Cakupan penemuan tuberkulosis resistan obat
• Numerator: jumlah semua kasus TBC ditemukan yang dilaporkan • Numerator: jumlah kasus TBC RR dan/atau MDR
• Denominator: di antara perkiraan jumlah semua kasus TBC (insiden) • Denominator : di antara perkiraan kasus TBC RR dan/atau MDR
• Konstanta: 100% • Konstanta: 100%
• Sumber data: 1) TBC.06; 2) Perkiraan jumlah semua kasus TBC (insiden) • Sumber data: 1) TBC.06 RO; 2) Perkiraan kasus TBC RR dan/atau MDR
• Rumus: • Rumus:
2. Persentase pasien tuberkulosis sensitif obat yang memulai pengobatan 5. Persentase pasien tuberkulosis resistan obat yang memulai pengobatan
• Numerator: jumlah kasus TBC RR dan/atau MDR yang memulai pengobatan
• Numerator: jumlah kasus tuberkulosis sensitif obat yang memulai pengobatan
• Denominator : di antara seluruh kasus TBC RR dan/atau MDR berdasarkan
• Denominator: di antara jumlah kasus tuberkulosis sensitif obat yang ditemukan hasil pemeriksaan tes cepat molekuler maupun konvensional
• Konstanta: 100% • Konstanta: 100%
• Sumber data: TBC.06 • Sumber data: TBC.06 RO
• Rumus: • Rumus:
3. Angka keberhasilan pengobatan tuberkulosis (Treatment Success Rate) 6. Angka keberhasilan pengobatan tuberkulosis resistan obat
• Numerator: jumlah seluruh kasus tuberkulosis yang dinyatakan sembuh dan • Numerator: jumlah kasus TBC RR dan/atau MDR yang dinyatakan sembuh dan
pengobatan lengkap pengobatan lengkap
• Denominator: di antara seluruh kasus tuberkulosis yang diobati pada periode waktu • Denominator : di antara seluruh kasus TBC RR dan/atau MDR yang diobati pada
yang sama periode waktu yang sama
• Konstanta: 100% • Konstanta: 100%
• Sumber data: TBC.03 • Sumber data: TBC.03 RO
• Rumus: • Rumus:
Indikator Utama Program TBC
7. Cakupan penemuan kasus tuberkulosis pada anak 8. Persentase pasien tuberkulosis mengetahui status HIV
• Numerator: jumlah seluruh kasus tuberkulosis anak (<15 tahun) • Numerator: jumlah pasien tuberkulosis yang mengetahui hasil pemeriksaan
HIV
• Denominator: di antara perkiraan jumlah kasus TBC anak (<15 tahun)
• Denominator: di antara seluruh pasien tuberkulosis yang ditemukan pada
• Konstanta: 100% periode waktu yang sama
• Konstanta: 100%
• Sumber data: 1) TBC.06; 2) Perkiraan jumlah kasus TBC anak
• Sumber data: TBC.06 dan TBC.03
• Rumus:
• Rumus:
• Numerator: jumlah ODHIV baru memulai ART yang diskrining TBC • Numerator: jumlah kontak serumah yang diberikan terapi pencegahan TBC
(TPT)
• Denominator: di antara ODHIV baru memulai ART
• Denominator: di antara perkiraan jumlah total kontak serumah yang memenuhi
• Konstanta: 100% syarat diberikan TPT
1 Cara Mengambil Alih Akun dan Penginputan Terduga TBC di SITB https://youtu.be/kXtBBbyYlBQ
Tujuan
•Memastikan semua pasien TB di faskes tersebut terdiagnosis dan diobati dengan tepat sesuai dengan kebijakan
nasional
•Meningkatkan kegiatan kolaborasi layanan antar unit layanan/pasif intensif, misalnya antara unit pelayanan umum, gigi,
MTBS, KIA, HIV dan unit / poli lainnya di dalam faskes
•Mengurangi terjadinya keterlambatan diagnosis TBC (delayed-diagnostic) dan kasus TBC yang tidak terlaporkan (under-
reporting);
•Memastikan kasus TBC dilaporkan secara berkala melalui sistem informasi program tuberkulosis
Jejaring internal layanan TBC dapat dituangkan dalam SOP di masing-masing faskes yang mencakup
peran dari unit/poli lain, serta mekanisme dan periode pengumpulan data dari unit/poli terkait
JEJARING EKSTERNAL LAYANAN TUBERKULOSIS
Jejaring Eksternal
TBC
Puskesmas membentuk jejaring layanan TBC dengan Puskesmas mendorong pelaksanaan promosi kesehatan
FKTP lain (DPM, klinik dan klinik Lapas/Rutan) di wilayah dan UKBM.
kerjanya
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS
Pengendalian administratif
Pengendalian administratif merupakan prioritas utama dalam mengurangi penyebaran TBC di fasyankes. Upaya ini mencakup:
53
Desa Siaga TBC Pendekatan Keterpihakan pada Pasien
Telah terbentuk 2 desa siaga TBC di Capaian Tingkat Kabupaten: Kegiatan Gancang Aron (Gugus Antisipasi Cegah
Kabupaten Lombok Barat, yakni Desa Sesela ✔ Pengembangan profil TBC Antrian Panjang dengan Apoteker Antar ke Rumah
dan Desa Sandik serta di Kabupaten Sumenep ✔ Pertemuan forum daerah Pasien) diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi
Capaian Tingkat Desa: Kegiatan Gancang Aron:
✔ Sosialisasi desa siaga ✔ Mengantar obat TBC ke rumah pasien oleh tim
✔ Pembentukan desa siaga farmasi RS Blambangan, Banyuwangi
✔ Pelatihan kader ✔ Memantau langsung pasien minum obat TB
✔ Skrining dan Investigasi Kontak oleh ✔ Menilai lingkungan pasien
kader ✔ Mempelajari perilaku pasien
✔ Memberi pendidikan kepada anggota rumah
✔ Pengembangan profil TBC desa tangga
✔ Perumusan RAD desa
Indikator:
Dengan target 3.000 terduga TBC mendapatkan pelayanan sesuai
standar yang di laksanakan dari bulan Februari s/d Juni Tahun 2023
dan target penemuan kasus TBC bulan Januari s/d Juni sebanyak
500 kasus.
Output:
Tercapainya standar pelayanan minimal program TBC
Meningkatnya cakupan penemuan kasus TBC
Terlaksananya kegiatan deteksi dini penyakit TBC
Keterangan:
Video Dokumentasi Program “Senja Narsis” dapat diklk
pada poster disamping
PERAN DAN HARAPAN
Soal 1:
Bapak T, seorang laki-laki berusia 35 tahun terkonfirmasi positif TBC tinggal di wilayah Puskesmas Mawar. Bapak
T sudah mendapatkan tata laksana TBC di Puskesmas. Bapak T menyampaikan bahwa di rumah terdapat istri
yang sedang hamil berusia 34 tahun dan kedua anaknya, anak pertama berusia 8 tahun, sedangkan anak kedua
berusia 4 tahun.
1. Bagaimana alur investigasi kontak yang harus dilakukan petugas puskesmas?
2. Siapa saja yang akan diberikan TPT dan bagaimana alur pemberian TPT tersebut?
3. Bagaimana peran dan keterlibatan kader kesehatan dalam pelaksanaan investigasi kontak?
4. Pesan kunci apa saja yang harus disampaikan dalam edukasi Pasien dan keluarganya?
Soal 2:
Puskesmas Seroja akan mengadakan penyuluhan kepada siswa/i SDN 02 Pagi mengenai Tuberkulosis pada
Anak. Kepala Puskesmas mengarahkan kepada Tim Nusantara Sehat untuk melakukan penyuluhan tersebut
dan menyiapkan materi terkait penyuluhannya.