Anda di halaman 1dari 59

PROGRAM PENANGGULANGAN

TUBERKULOSIS

Tim Kerja Tuberkulosis


Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular

Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

PELATIHAN PENUGASAN KHUSUS


NUSANTARA SEHAT
2023

1
Tujuan Pembelajaran

Tujuan Umum
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menjelaskan program
penanggulangan Tuberkulosis

Tujuan Khusus
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan Situasi TBC di Dunia dan Indonesia
2. Menjelaskan Kebijakan dan Strategi penanggulangan TBC
3. Menjelaskan Kegiatan Program Penanggulangan TBC
4. Menjelaskan Inovasi program penanggulangan TBC
OUTLINE

• Situasi TBC di Dunia dan Indonesia


• Kebijakan dan Strategi penanggulangan TBC
• Kegiatan Program Penanggulangan TBC
• Inovasi program penanggulangan TBC

3
APA ITU TBC? APA SAJA GEJALA TBC?
Yuk, kita tonton video berikut ini: Yuk, kita tonton video berikut ini:

https://drive.google.com/file/d/1c9KtpMo48
https://drive.google.com/file/d/1qhVAq- 2fr2zwoyj4G-CFlpCsibtxf/view?usp=drive_lin
UM2rke_AemjmOgt003V3GBrrAG/view? k
usp=drive_link
Situasi Global • Secara global terjadi
penurunan kasus dan
incidence rate

• Berdasarkan data
Global TB Report
tahun 2022,
Indonesia
menempati posisi
ke-2 setelah India
dengan estimasi
kasus sebanyak
969.000 kasus.

• India menyumbang
kasus TB sebesar 28%,
Indonesia 9,2%, dan
Cina 7,4%.

Sumber: Global Tuberculosis Report, 2022


Peta Jalan Eliminasi TBC di Indonesia Sesuai dengan Target Global

2022 2025 2030

Target Insidensi turun 50% Insidensi turun 80%


Nasional 163 per 100 ribu penduduk 65 per 100 ribu penduduk
Kematian turun menjadi
6 per 100 ribu*

Indikator • Treatment coverage 90% • Treatment coverage 90% • Treatment coverage ≥ 90%
• Success Rate 90% • Success Rate 90% • Success Rate ≥ 90%
• Terapi Pencegahan TBC (TPT) • Terapi Pencegahan TBC (TPT) • Terapi Pencegahan TBC (TPT)
kontak serumah 48% kontak serumah 70% kontak serumah ≥ 80%
Target Global • Insidensi turun 50% • Insidensi turun 80%
END TB • Kematian akibat TBC turun 75% • Kematian akibat TBC turun 90%
Strategy**

Catatan:
*Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis
**Baseline insiden tahun 2015: 325 per 100 ribu penduduk
Notifikasi kasus TBC 2023
Seiring dengan perbaikan sistem pelaporan TBC,
Rata-rata penambahan kasus:
penemuan kasus TBC semakin meningkat • per minggu ~13.968 kasus
4 bulan program TB berjalan di tahun 2023, terkonfirmasi TB yang ditemukan sebanyak 23% (target 2023: 90%) • per bulan ~55.872 kasus;
Gap inisiasi
xx pengobatan
Keberhasilan Pengobatan
26% (Treatment Success Rate)
75%
Tahun Capaian
33% 54% 88%
2019 83%
67% 52% 2020 83%
2021 86%
46%
48% 91% 2022 86%
92%
2023 80%

23% Pemberian TPT* bagi Kontak


80% Serumah
*) TPT: Terapi Pencegahan Tuberkulosis
Tahun Capaian Target
2020 0.18% 11%
2021 0.28% 29%
2022 1.3% 48%
Sumber data: 2023 0.8% 58%
2000-2021: Global TB Report
2022 : data tutup per 13 Maret 2023
2023* : data olah SITB per 2 Mei 2023 7
Jumlah Kasus TBC per Jenis Kelamin dan Kelompok Usia Tahun 2022

Kasus TBC terbanyak pada


jenis kelamin laki-laki
• 256.059 kasus pada
Perempuan
• 346.678 kasus pada
Laki-laki

Kasus TBC terbanyak pada


usia produktif.

*Data SITB 2 Februari 2023


Situasi Capaian Program TBC di Indonesia Tahun 2021-2023
Estimasi kasus TBC
969.000
2021 2022 2023

Penemuan
443.235 (46%) 724.309 (75%) 223.489 (23%)
Kasus
TBC Sensitif 434.967 (98,1%) 711.778 (98,3%) 219.260 (98,1%) % dari jumlah
Obat (SO) kasus TBC
TBC Resisten 8.268 (1,9%) 12.531 (1,7%) 4.229 (1,9%)
Obat (RO)
Inisiasi
Pengobatan
Z
% dari jumlah
TBC SO 403.168 (91%) 635.582 (88%) 178.535 (80%) kasus TBC SO

TBC RO 5.082 (61%) 8.089 (65%) 2.154 (51%) % dari jumlah


kasus TBC RO

TBC Anak 42.187 (9,5%) 110.881 (15,3%) 34.994 (15,7%)


% dari jumlah
kasus TBC
TBC HIV 8.344 (1,9%) 15.375 (2,1%) 3.867 (1,7%)

Sumber:
• Data 2021: Final Data Global TB Report 2022
• Data 2022: update 13 Mar 2023
9
• Data 2023: update 2 Mei 2023
Capaian Penemuan Kasus TBC Tahun 2023 per Provinsi 1 Januari s.d. 2 Mei 2023
%berdasarkan estimasi jumlah kasus TBC di tiap provinsi

Target 2023: 90%

Target s.d. April 2023 : 30%

Target s.d. April 2023 ≥ 30% < 30%

Capaian Keberhasilan Pengobatan TBC Tahun 2023 per Provinsi 1 Januari s.d. 2 Mei 2023

%berdasarkan estimasi jumlah kasus TBC di tiap provinsi

Target 2023: 90%

Keterangan:
Sumber: Data olah TBC per 2 Mei 2023 Target 2023 ≥ 90% < 90%
Capaian Investigasi Kontak tahun 2022 Capaian Investigasi Kontak tahun 2023
Sumber : SITB per 13 Maret 2023 Sumber : SITB per 6 Juni 2023

Target : 90% Target : 90%

11
18,081 kontak serumah menerima Terapi 12,966 kontak serumah menerima TPT pada
Pencegahan Tuberkulosis (TPT) pada Tahun 2022 Tahun 2023 (1,0%)
(1,3%)
Target pemberian TPT pada kontak serumah tahun 2022 sebesar 48% Target pemberian TPT pada kontak serumah tahun 2023 sebesar 58%

12
Sumber data: Data olah SITB Final per 13 Maret 2023 (Digabungkan dengan data Komunitas) Data SITB: per 5 Juni 2023
OUTLINE

• Situasi TBC di Dunia dan Indonesia


• Kebijakan dan Strategi penanggulangan TBC
• Kegiatan Program Penanggulangan TBC
• Inovasi program penanggulangan TBC

13
Kebijakan Pendukung Program TBC
2016 Pemenkes No 67 Tahun 2016 Tentang Penanggulangan TBC

Keputusan Menteri Kesehatan No HK.01.07/MENKES/350/2017 Tentang Rumah Sakit


2017 dan Balai Kesehatan Pelaksana Layanan Tuberkulosis Resistan Obat

2018 Peraturan Pemerintah No 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal

2019 Permenkes No 4 tahun 2019 Tentang Standar Pelayanan Minimal

SE Menkes No 660 Tahun 2020 Tentang Kewajiban Fasyankes dalam Melakukan


2020 Pencatatan dan Pelaporan Kasus Tuberkulosis

Peraturan Presiden No 67 Permendagri No 59 Tahun SE Dirjen P2P No 936


2021 Tahun 2021 Tentang 2021 Tentang Penerapan Standar Tahun 2021 Tentang Perubahan
Penanggulangan TBC Pelayanan Minimal Alur Diagnosis & Pengobatan TB

Penyusunan Permenkes Permenaker No.13 Tahun


Proses Revisi Permenkes No 67
Tahun 2016
tentang Penyelenggaraan 2022 tentang Penanggulangan
Sanatorium Tuberkulosis di Tempat Kerja

SE Dirjen YankesNo. Surat Dirjen Yankes No.


2022 HK.02.02/1/2270/2022 tentang PM.01.01/III/3726/2022 perihal Surat Pemberitahuan dari
Kewajiban Klinik & DPM untuk Kewajiban RS Swasta untuk BPJS Kesehatan No.
Registrasi Fasyankes dan Pelaporan Melakukan Pelaporan Penanganan 16633/III.2/1122 Tahun 2022
Penanganan TBC Melalui Sistem Kasus TBC Melalui Sistem terkait Tindak Lanjut Perpres No.
Informasi TBC Informasi 67 Tahun 2021
Pembentukan Tim Percepatan Eliminasi TBC
Pihak Tugas
Tim Pengarah Ketua 1. Melakukan koordinasi lintas sektor dan sinergi peran masyarakat
• Menko PMK 2. Melakukan koordinasi kepada K/L teknis untuk menjamin seluruh masyarakat terdampak TBC
Anggota agar mendapat pelayanan
• Menko Polhukam 3. Memastikan dukungan anggaran untuk penanggulangan TBC
• Menko Perekonomian
Tim Pelaksana Ketua 1. Pelaksanaan penanggulangan TBC, penetapan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK),
• Menteri Kesehatan monitoring dan evaluasi, dan kemitraan Regional maupun Global.
Anggota 2. Pembinaan dan pemantapan regulasi daerah serta pengawasan pelaksanaan SPM TBC
• Mendagri, Menag, 3. Pelaksanaan penanggulangan TBC di tempat khusus (Rutan dan Lapas);
Menkumham, Menkeu, 4. Koordinasi pemenuhan pembiayaan kegiatan prioritas Penanggulangan TBC;
Mendikbudristek, Mensos, 5. Mendukung pelaksanaan penanggulangan TBC di tingkat satuan pendidikan
Menaker, MenPUPR, Mendes, 6. Memberikan dukungan tambahan kepada orang yang terdampak TBC
Menkominfo, Ka Bappenas, 7. Menjamin hak dan kewajiban orang terdampak dengan TBC di lingkungan kerja;
Men BUMN, Setkab, Ka BRIN, 8. Mendukung peningkatan kualitas perumahan yang layak
Ka BPOM 9. Memanfaatkan sumber daya desa dalam penanggulangan TBC;
10. Menyebarkan informasi yang tepat kepada seluruh masyarakat terkait TBC;
11. Koordinasi perencanaan, penganggaran, dan monitoring evaluasi
12. Mendukung ketersediaan obat;
13. Memastikan koordinasi baik ditingkat pusat maupun daerah;
14. Mendukung riset dan inovasi untuk penanggulangan TBC;
Organisasi Masyarakat • Promosi Tuberkulosis, penemuan kasus Tuberkulosis, pendampingan pasien TBC sampai
sembuh (termasuk dukungan psikososial) dan advokasi lintas sektor;
Organisasi Profesi • Mendorong pelaksanaan promosi TBC, tatalaksana TBC sesuai standar, dan notifikasi kasus
Tuberkulosis dan mematu pelayanan yang bermutu;
PERATURAN DAN PERJANJIAN KERJA SAMA BIDANG TBC
KEMENKES DAN KEMENTERIA LAIN

PKS dengan Direktur Jenderal Peraturan Menteri Desa,


PKS dengan Sekretaris Jenderal Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
Perumahan Kementerian PUPR yang Pembangunan Daerah Tertinggal,
Kemendikbudristek yang berisikan tentang “Penanggulangan
berisikan tentang “Peningkatan Kualitas dan Transmigrasi tentang “Prioritas
tentang “Kampanye Edukasi dan Tuberkulosis di Tempat Kerja”
Rumah Penderita TBC melalui Penggunaan Dana Desa Tahun
Pemberian Bantuan Stimulan Informasi Tuberkulosis di Satuan
Pendidikan” telah ditandatangani 2023” yang salah satunya meliputi
Perumahan Swadaya” sudah perluasan akses layanan kesehatan
ditandatangani pada 24 Mei 2021 pada selasa, 2 Juni 2021
Tuberkulosis.

16
Penanggulangan
Tuberkulosis di Indonesia
2020-2024 dilaksanakan
dengan 6 strategi.

17
CAPAIAN KINERJA-
Standar pelayanan minimal (SPM)
1. Definisi operasional
Persentase jumlah orang terduga TBC yang mendapatkn pelayanan TBC sesuai
standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
2. Rumus perhitungan
Jumlah orang terduga TBC yang mendapatkan
pelayanan TBC sesuai standar di fasyankes
Persentase Pelayanan orang terduga TBC dalam kurun waktu satu tahun
mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar
= x 100 %
Jumlah orang terduga TBC yang ada di wilayah
kerja pada kurun waktu satu tahun yang sama

o Nominator : Orang terduga TBC yang dilakukan pemeriksaan penunjang (tercatat dalam
form TB 06 berbasis individu)
o Denominator : Jumlah seluruh orang terduga TBC dalam kurun waktu satu tahun yang
sama
OUTLINE

• Situasi TBC di Dunia dan Indonesia


• Kebijakan dan Strategi penanggulangan TBC
• Kegiatan Program Penanggulangan TBC
• Inovasi program penanggulangan TBC

21
Kegiatan Program Penanggulangan Tuberkulosis
Target 20301,2 : Incidence Rate (IR): 65 per 100 ribu penduduk; Angka kematian: 6 per 100.000 penduduk
≥90% kasus ditemukan dan diobati; ≥90% berhasil diobati; 80% pemberian TPT pada kontak serumah
Capaian 20213
: Incidence Rate (IR): 354 per 100 ribu penduduk; Angka kematian: 52 per 100.000 penduduk
Capaian 20224 : 74% kasus ditemukan dan diobati; 84% berhasil diobati; 1.4% pemberian TPT pada kontak serumah

1 Pencegahan 2 3 Penanganan Kasus


• Imunisasi BCG Surveilans
• Investigasi kontak (contact tracing) • Penyediaan sarana atau
• Pencegahan dan Pengendalian Infeksi • Penemuan aktif (ACF) di populasi umum jejaring
TBC dan populasi berisiko diagnosis TBC di semua layanan rujukan
• Pemberian Terapi Pencegahan TBC • Penyediaan akses untuk • Penyediaan logistik TBC yang
(TPT) pada Kontak Serumah skrining, sarana diagnosis mencukupi dan berkesinambungan
penunjang
laboratorium dan • Tatalaksana efek samping obat
• Surveilans aktif di Puskesmas • Pemantauan minum obat
Rumah Sakit, dan
Klinik, DPM, layanan • Dukungan biaya transport pasien TBC
Kesehatan lainnya termasuk pintu Resisten Obat
negara dan Pelabuhan • Peningkatan kapasitas nakes dalam
• Penyediaan SDM yang memadai pencegahan, pengobatan dan perawatan
kasus di layanan

4
Promosi Kesehatan5
• Pemanfaatan media cetak, media elektronik, dan tatap muka yang memuat pesan pencegahan dan pengendalian TBC
• Peningkatan keterpaduan pelaksanaan program melalui kemitraan dengan lintas program atau sektor terkait dan jejaring pelayanan TBC di fasyankes
pemerintah maupun swasta (public private mix)
• Pemberdayaan masyarakat melalui pemberian informasi, penyuluhan, dan membantu masyarakat agar berperan aktif dalam pencegahan TBC
1
) Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis;
2
) Strategi Nasional Penanggulangan Tuberkulosis tahun 2020-2024;
3
) Global Tuberculosis Report 2022 (WHO, 2022);
4
) Sistem Informasi Tuberkulosis; data per 21 Januari 2023;
5
) Rancangan Revisi Peraturan Menteri Kesehatan No. 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis.
Strategi Penemuan Pasien TBC
1. Penemuan Pasif Intensif
✔ Penguatan jejaring layanan TBC melalui kegiatan PPM di tingkat
Kab/Kota
✔ Penguatan kolaborasi layanan melalui intensifikasi penemuan kasus
TBC
✔ Surveilans batuk
2. Penemuan Aktif dan masif berbasis keluarga dan masyarakat

✔ Penemuan dilakukan di luar faskes


✔ Dilakukan oleh petugas puskesmas dan atau potensi masyarakat
✔ Mendekatkan pelayanan atau upaya jemput bola ke masyarakat
✔ Terintegrasi dengan germas dan PIS PK
✔ Berbasis masyarakat antara lain kader (kader kesehatan, UKBM,
organisasi kemasyarakatan, toga, toma babinsa dll)

3. Penemuan di tempat khusus


✔ Lapas/Rutan
✔ Rumah sakit jiwa
✔ Tempat kerja
✔ Asrama/barak
Salah satu bentuk penemuan aktif yaitu Investigasi Kontak
Mari mengenal Investigasi Kontak melalui video
berikut!
https://drive.google.com/file/d/1xEscE_M0LxKnTyQx37dW2PoGhWBag68Y/view?usp=drive_link

Dalam melakukan
investigasi kontak,
terdapat unsur https://drive.google.com/drive/folders/13t40IVLM5Ctcxd72dEu2EL9eYxaD-_Gc
pelibatan masyarakat,
mari kita simak video
berikut:
Koordinasi data kasus indeks kegiatan IK
bagi FKTP non Puskesmas Koordinasi Indeks kasus
yang pelaksanaan IK
dirujuk
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota

Rujuk pelaksanaan
IK by SITB FKTP non Puskesmas
SITB Puskesmas ; Petugas TBC (Rumah Sakit
(Pemerintah dan Swasta)
melalui petugas TBC atau
Manajemen Kasus (MK)

Kader

Pelaporan & pemberian/penyerahan data kasus indeks


Alur Petugas Kesehatan/ Mendapatkan data Kasus Indeks dari Petugas Kesehatan

Kader dalam Pelaksanaan IK Pembuatan Jadwal


dan Pemberian TPT
Mengunjungi Rumah Kasus Indeks

Minimal 8 Kontak

Skrining pada Kontak

Usia ≥ 5 tahun Usia <5 tahun

Rujuk ke Fasyankes

Tidak Batuk tetapi ada Batuk


Kontak Serumah faktor risiko* dan gejala
tanpa Gejala TBC lain** Skrining gejala TBC

* Faktor risiko : oleh Petugas Kesehatan

• Lansia
• Daya tahan tubuh rendah Rujuk ke Fasyankes
Rujuk ke
(HIV, DM, ibu hamil, Ada Gejala Tidak ada Gejala
Fasyankes
malnutrisi, kanker,
imunosupresan, dialisis, Evaluasi Pemberian
TPT TPT
kortikosteroid, persiapan Diagnosis sesuai
standar
transplan)
** Gejala TBC ekstra paru
DIAGNOSIS TBC
TB Paru
Diagnosis TB ditegakkan dgn pemeriksaan bakteriologis,
yaitu pemeriksaan dahak dengan:
• Tes Cepat Molekuler (TCM) TB
Pemeriksaan dahak 2 kali, yaitu: SP
atau SS (kondisi khusus) atau PP (bila mungkin)
S (Sewaktu): dahak ditampung di fasyankes.
P (Pagi) : dahak ditampung pagi setelah
bangun tidur.
Jenis Pemeriksaan Mikrobiologi dalam Program TBC

TCM Mikroskopis Line Probe Assay


• Deteksi: MTB dan • Deteksi: bakteri tahan • Lini 2: gol Fluorokuinolon
resistansi Rif asam dan obat injeksi lini dua
• 2 jam pemeriksaan, • Tidak bisa membedakan (individual drug)
TAT 1 hari BTA lingkungan/MOTT • Lini 1: INH dan Rif
• TAT 1 hari • 2 hari pemeriksaan, TAT 7
hari

Biakan Uji Kepekaan


• Menumbuhkan kuman
• Deteksi: resistansi terhadap OAT
dalam media cair (2-6
• Dalam bentuk paket SDP (INH high, Moxi
minggu) maupun padat
high, Amk, PZA, Lzd, Cfz, Bdq, Lfx)
(2-8 minggu)
• Dikerjakan dalam media padat (3-4
minggu) maupun cair (1-3 minggu)
PETA DISTRIBUSI ALAT TES CEPAT MOLEKULER (TCM)
(per 6 Februari 2023)
ACEH (60)

KALTARA (15)
SUMUT (122)
RIAU (63) SULUT (41)
KALTIM (32) GORONTALO
MALUT (19)
KEPRI (31) KALBAR (46) (19)
SUMBAR (66) PAPUA BARAT (26)
JAMBI (34) KALTENG (24) SULTENG (39)
SULBAR(24)
BABEL (27)
BENGKULU (21) KALSEL (37) MALUKU (31)
PAPUA (44)
SUMSEL (78)
SULTRA (25)
SULSEL (91)
LAMPUNG (71) DKI (104)
JATENG (208)
34 PROVINSI BANTEN (76) DIY (37) BALI (30)
NTB (41) NTT (66)
JABAR (261)
500 KAB/KOTA JATIM (292)
1947 FASYANKES:
• 759 RS (23 RS UPT Kemkes + 5 RS Kementerian lain + 669
RSUD + 21 RS TNI/POLRI + 41 RS Swasta)
2202
• 1151 PKM Alat Tes Cepat Molekuler
• 37 Lab (4 BBLK, 3 BBTKLPP, 7 BTKLPP, 15 Labkesda, 3 Lab *per 6 Februari 2023
universitas, 4 PLBD, 1 Swasta)
Penegakan Diagnosis TBC
Terduga TBC

Pemeriksaan TCM

MTB pos Rif No result, error,


MTB pos Rif resistan* MTB pos Rif sensitif** MTB Negatif invalid
Indeterminate**

Pemeriksaan ulang
Pemeriksaan molekuler (LPA Pemeriksaan paket standar TCM***
lini dua / TCM XDR dll.) uji kepekaan fenotipik Pemeriksaan
Pemeriksaan ulang
TCM dan sesuaikan radiologis / antibiotik
Pemeriksaan uji kepekaan pengobatan spektrum luas
INH pada pasien dengan berdasarkan hasil
riwayat pengobatan TCM
sebelumnya
Sensitif terhadap Resistan terhadap Abnormalitas
obat gol. obat gol. flurokuinolon paru yang Gambaran paru
flurokuinolon mengarah TB / tampak normal/
Resistan INH Sensitif INH tidak ada perbaikan klinis
perbaikan klinis

Pengobatan
Pengobatan TBC RO Pengobatan TBC
Pengobatan TBC RO TBC Lanjutkan OAT
paduan jangka SO dengan OAT lini Bukan TBC
paduan individu monoresistan INH lini satu
pendek satu

**Inisiasi pengobatan *** Pengulangan hanya 1 kali. Hasil


* Inisiasi pengobatan TBC-RO untuk kasus dengan riwayat pengobatan TBC. Sementara itu Hasil MTB pos Rif resisten dari kriteria pengulangan yang menjadi acuan
dengan OAT lini satu
terduga TB baru harus diulang dan hasil pengulangan (yang memberikan hasil Mtb pos) yang menjadi acuan.
Penegakan Diagnosis TBC Anak
PENGOBATAN
PASIEN TBC
Alur Pengobatan TBC
Untuk memahami lebih lanjut mengenai pemeriksaan dan pengobatan,
mari kita simak video-video berikut!
No Modul Link Youtube

1 Bagaimana Pemeriksaan TBC https://drive.google.com/file/d/1FO0J


EwbrGTQ54yanlLVorKBSYFvVD7U-/vie
w?usp=drive_link
2 Pengemasan Contoh Uji untuk Rujukan Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler https://www.youtube.com/watch?v=y
uSuc_yZrB0&t=12s

3 Efek Samping Pengobatan TBC https://drive.google.com/file/d/1Nu93


W44nfv3Q8CbpPeaePfycp_GjdRRk/vie
w?usp=drive_link
4 Pentingnya Kepatuhan Minum Obat https://drive.google.com/file/d/1Hceii
ZSNh4x2dRtj_x6WnPc4OcEPGdWp/vie
w?usp=drive_link
5 Gejala sampai pencegaha TBC pada Anak https://drive.google.com/file/d/1PjgA
DkRR7hOYqnKYy2FwHaUPjI-Jy6j1/view
?usp=drive_link
BAB
BAB 22PENGELOLAAN
PENGELOLAANOBATOBAT DAN PERBEKALAN
DAN PERBEKALAN KESEHATANKESEHATAN
PROGRAM TBCPROGRAM TBC

Obat Anti TBC untuk Pengobatan TBC Sensitif Obat (TBC SO)
Paduan paket OAT yang direkomendasikan adalah:

a) Paket KDT OAT untuk Dewasa: 2HRZ(E)/4(HR)


b) Paket KDT OAT untuk Anak: 2(HRZ)/4(HR) atau
2HRZ(E)/2HR
c) Paket Kombipak untuk Dewasa: 2HRZE/4H3R3
atau 2HRZE/4HR*
d) Paket Kombipak untuk Anak: 2HRZ/4HR*
e) Paduan 2HPMZ/2HPM*
f) Paduan 4 bulan untuk 2HRZ(E)/2HR untuk umur
3-16 bulan*

Catatan:

*Paduan yang belum/tidak disediakan oleh Program


TBC Nasional
BAB 2 PENGELOLAAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN PROGRAM TBC

• Obat Anti TBC untuk TBC Resistan Obat (TBC RO)


Keterangan
Kekuatan
Nama OAT Kemasan Peruntukan
per-kemasan
Dosis
OAT Resisten Obat OAT Monoresiten INH
250 mg Dewasa (RHZE) (150/75/
Levofloksasin (lfx) Tablet
100 mg Anak
Rifampisin/Iso
Moxifloksasin (Mfx) Tablet 400 mg Dewasa 400/275) mg
niazid/ Paket Dewasa
100 mg Dewasa
Bedaquiline (Bdq) Tablet Pirazinamid/Et
20 mg Anak
Linezolid (Lzd) Tablet 600 mg Dewasa ambutol
100 mg Dewasa 150 dan 300
Clofazimine (Cfz) Kapsul Rifampisin Tablet Dewasa
50 mg Anak mg
250 mg Dewasa
Cycloserine (Cs) Kapsul Isoniazid Tablet 300 Dewasa
125 mg Anak
400 mg Dewasa Pirazinamid Tablet 500 Dewasa
Etambutol (E) Tablet
100 mg Anak Etambutol Tablet 400 Dewasa
Delamanid (Dlm) Tablet 50 mg Dewasa Levofloxacin
Pirazinamid (Z) Tablet 500 mg Dewasa Tablet 250 mg Dewasa
(Lfx)
Amikasin (Am) Tablet 500 mg Dewasa
Streptomisin (S) Tablet 1000 g Dewasa
250 mg Dewasa Catatan : Paduan pengobatan dan
Ethionamide (Eto) Tablet
125 mg Anak ketersediaan obat akan disesuaikan mengikuti
P-asam
Tablet 5,52 g Dewasa peraturan atau juknis terbaru
aminosalisilat (PAS)
Pretomanid (Pa) Tablet 200 mg Dewasa
Dalam proses pemeriksaan TBC pada anak terdapat Uji Tuberkulin dan Induksi
Sputum untuk pengambilan dahak. Untuk lebih paham mengenai keduanya, mari
kita simak video-video berikut ini!

No Modul Link Youtube

1 Tata Cara Uji Tuberkulin (Mantoux Test) https://youtu.be/1IpvFX0sdUc

2 Prosedur Induksi Sputum untuk Terduga TBC Anak https://youtu.be/z8lQWUj85iQ


Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT)
Yuk simak video berikut!

https://drive.google.com/file/d/1KSAC9sjiHXlgQchv5Uh_UxtSp86mWyvq/view?usp=drive_link
Penjelasan Alur Pemeriksaan ILTB dan Pemberiaan TPT pada Kontak serumah
Kelompok sasaran pemberian TPT
Mengapa TPT Penting?
TPT diperlukan diberikan untuk mencegah terjadinya sakit TBC. Jika kita dapat mencegah terjadinya sakit TBC. Maka akan
mengurangi sumber penularan dan mencegah penularan selanjutnya.

3. Kelompok risiko lainnya dengan


2. Kontak serumah dg HIV negatif
pasien TBC paru a. Pasien immunokompromais
1. Orang dengan terkonfirmasi lainnya (keganasan,
HIV/AIDS(ODHIV) bakteriologis hemodialisis, mendapat
a. Anak usia di bawah kortikosteroid jangka panjang,
5 tahun persiapan transplantasi organ,
b. b. Dewasa, remaja dll).
dan anak usia di atas b. Warga Binaan Pemasyarakatan
5 tahun petugas kesehatan, sekolah
berasrama, barak militer, 62
pengguna narkoba suntik.
BAB 2 PENGELOLAAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN PROGRAM TBC
JENIS KETERSEDIAAN LOGISTIK OBAT PROGRAM TBC
3. Obat Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT)

Kekuatan
Nama OAT Kemasan
per-kemasan FDC/KDT 3HP FDC/KDT 3HR
Obat TPT dengan Pasien Indeks Kasus TBC Sensitif
Obat
KDT 3HP
(Isoniazid/Rifapentin Paket 300 mg/300 mg
e) Rifapentin Lepasan INH 300 mg
KDT 3HR
(Isoniazid/Rifampisin Paket 50 mg/75 mg
)
150 mg
Rifapentin (P) Tablet
300 mg
300 mg
Isoniazid (H) Tablet
100 mg
Obat TPT dengan Pasien Indeks Kasus TBC Resisten
Obat
250 mg
Levofloxacin (Lfx) Tablet
100 mg
Indikator Utama Program TBC
1. Cakupan penemuan tuberkulosis (Treatment Coverage) 4. Cakupan penemuan tuberkulosis resistan obat

• Numerator: jumlah semua kasus TBC ditemukan yang dilaporkan • Numerator: jumlah kasus TBC RR dan/atau MDR
• Denominator: di antara perkiraan jumlah semua kasus TBC (insiden) • Denominator : di antara perkiraan kasus TBC RR dan/atau MDR
• Konstanta: 100% • Konstanta: 100%
• Sumber data: 1) TBC.06; 2) Perkiraan jumlah semua kasus TBC (insiden) • Sumber data: 1) TBC.06 RO; 2) Perkiraan kasus TBC RR dan/atau MDR
• Rumus: • Rumus:

2. Persentase pasien tuberkulosis sensitif obat yang memulai pengobatan 5. Persentase pasien tuberkulosis resistan obat yang memulai pengobatan
• Numerator: jumlah kasus TBC RR dan/atau MDR yang memulai pengobatan
• Numerator: jumlah kasus tuberkulosis sensitif obat yang memulai pengobatan
• Denominator : di antara seluruh kasus TBC RR dan/atau MDR berdasarkan
• Denominator: di antara jumlah kasus tuberkulosis sensitif obat yang ditemukan hasil pemeriksaan tes cepat molekuler maupun konvensional
• Konstanta: 100% • Konstanta: 100%
• Sumber data: TBC.06 • Sumber data: TBC.06 RO
• Rumus: • Rumus:

3. Angka keberhasilan pengobatan tuberkulosis (Treatment Success Rate) 6. Angka keberhasilan pengobatan tuberkulosis resistan obat

• Numerator: jumlah seluruh kasus tuberkulosis yang dinyatakan sembuh dan • Numerator: jumlah kasus TBC RR dan/atau MDR yang dinyatakan sembuh dan
pengobatan lengkap pengobatan lengkap
• Denominator: di antara seluruh kasus tuberkulosis yang diobati pada periode waktu • Denominator : di antara seluruh kasus TBC RR dan/atau MDR yang diobati pada
yang sama periode waktu yang sama
• Konstanta: 100% • Konstanta: 100%
• Sumber data: TBC.03 • Sumber data: TBC.03 RO
• Rumus: • Rumus:
Indikator Utama Program TBC
7. Cakupan penemuan kasus tuberkulosis pada anak 8. Persentase pasien tuberkulosis mengetahui status HIV

• Numerator: jumlah seluruh kasus tuberkulosis anak (<15 tahun) • Numerator: jumlah pasien tuberkulosis yang mengetahui hasil pemeriksaan
HIV
• Denominator: di antara perkiraan jumlah kasus TBC anak (<15 tahun)
• Denominator: di antara seluruh pasien tuberkulosis yang ditemukan pada
• Konstanta: 100% periode waktu yang sama
• Konstanta: 100%
• Sumber data: 1) TBC.06; 2) Perkiraan jumlah kasus TBC anak
• Sumber data: TBC.06 dan TBC.03
• Rumus:
• Rumus:

10. Cakupan Pemberian Terapi Pencegahan tuberkulosis (TPT) pada kontak


9. Persentase ODHIV baru memulai ART yang diskrining TBC
serumah

• Numerator: jumlah ODHIV baru memulai ART yang diskrining TBC • Numerator: jumlah kontak serumah yang diberikan terapi pencegahan TBC
(TPT)
• Denominator: di antara ODHIV baru memulai ART
• Denominator: di antara perkiraan jumlah total kontak serumah yang memenuhi
• Konstanta: 100% syarat diberikan TPT

• Sumber data: SIHA • Konstanta: 100%

• Rumus: • Sumber data: TBC.15


• Rumus:
• Medical record sesuai peraturan pelayanan medik:
1. Untuk keperluan pasien (bersifat rahasia)
2. Untuk kepentingan :
a. Bukti hasil pemeriksaan
Pencatatan b. Kepentingan lain (misalnya: catatan hukum,
& analisis data, perencanaan logistic, kegiatan)
Pelaporan • Jenis
1. Formulir TBC
2. SITB
3. Laporan bulanan TCM (excel based🡪 SITB)

Medical record Monitoring & evaluasi Perencanaan Perencanaan


pasien Program TB Logistik Kegiatan
ALUR PENCATATAN & PELAPORAN TBC
Tutorial Pencatatan dan Pelaporan di SITB
No Modul Link Youtube

1 Cara Mengambil Alih Akun dan Penginputan Terduga TBC di SITB https://youtu.be/kXtBBbyYlBQ

2 Pencatatan dan Pelaporan Merujuk Terduga di SITB https://youtu.be/P66zJcQ0w2M

3 Pencatatan Pelaporan Permohonan Pemeriksaan Laboratorium SITB https://youtu.be/WXp2TjgzQPE

4 Pencatatan Pelaporan Laboratorium Tuberkulosis SITB https://youtu.be/lE1taHkDPvk

5 Pencatatan Pelaporan Pengobatan TBC SO SITB https://youtu.be/DRIsOy8y-B8

6 Pencatatan Pelaporan Pengobatan TBC RO SITB https://youtu.be/859LJvhEwsE

7 Pencatatan Pelaporan Pasien Tidak Konversi SITB https://youtu.be/iC-IdbwJqO0


PUBLIC PRIVATE MIX (Jejaring Layanan Tuberkulosis) di Puskesmas
Baik jejaring internal maupun jejaring eksternal TBC dengan
kompleksitas yang berbeda, mencakup :
1) Alur Diagnosis TBC
Jejaring Layanan 2) Alur Rujukan Pasien Pindah Pengobatan dan Pasien
TBC Mangkir
3) Pengelolaan Logistik
4) Pencatatan dan Pelaporan TBC
Jejaring Internal
TBC Jejaring internal TBC adalah jejaring di dalam fasyankes
Terdiri dari

yang meliputi seluruh unit yang menangani pasien tuberkulosis,


• FKTP semakin besar fasyankes maka semakin besar jejaring internal
• FKRTL antar unit layanan di dalamnya
:

Jejaring eksternal TBC adalah jejaring layanan tuberkulosis


yang melibatkan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan baik
Jejaring Eksternal pemerintah maupun swasta di tingkat kabupaten/kota dibawah
TBC koordinasi Dinas Kesehatan Kab/Kota agar seluruh kasus TBC
yang ditemukan dapat ditatalaksana sesuai standar dan
dilaporkan ke sistem informasi nasional.
JEJARING INTERNAL LAYANAN TUBERKULOSIS

Jejaring Internal dalam hal:


1) Penemuan terduga/skrining terduga TBC
2) Alur Diagnosis TBC
3) Alur Penanganan Pasien Mangkir
4) Pengelolaan Logistik
5) Pencatatan dan Pelaporan TBC

Tujuan
•Memastikan semua pasien TB di faskes tersebut terdiagnosis dan diobati dengan tepat sesuai dengan kebijakan
nasional
•Meningkatkan kegiatan kolaborasi layanan antar unit layanan/pasif intensif, misalnya antara unit pelayanan umum, gigi,
MTBS, KIA, HIV dan unit / poli lainnya di dalam faskes
•Mengurangi terjadinya keterlambatan diagnosis TBC (delayed-diagnostic) dan kasus TBC yang tidak terlaporkan (under-
reporting);
•Memastikan kasus TBC dilaporkan secara berkala melalui sistem informasi program tuberkulosis
Jejaring internal layanan TBC dapat dituangkan dalam SOP di masing-masing faskes yang mencakup
peran dari unit/poli lain, serta mekanisme dan periode pengumpulan data dari unit/poli terkait
JEJARING EKSTERNAL LAYANAN TUBERKULOSIS

Jejaring Eksternal
TBC

1 Jejaring Rujukan 2. Jejaring


3. Jejaring 4. Investigasi 5. Jejaring
Diagnostik TBC Rujukan
Pelacakan Kontak dan Pengelolaan
Pengobatan Pasien Mangkir Pemberian TPT Logistik
Pasien

Tujuan : memastikan seluruh fasyankes memiliki akses untuk memberikan


layanan TBC yang sesuai standar agar semua pasien TBC ternotifikasi,
diobati dan terlaporkan ke sistem informasi TBC
Peran dan Fungsi Puskesmas Penguatan Jejaring Layanan dalam Konteks PPM

Puskesmas melakukan penguatan sistem surveilans TBC:


Puskesmas mengidentifikasi DPM, klinik dan fasilitas memantau implementasi sistem wajib lapor pasien TBC
kesehatan lain di wilayah kerjanya baik di puskesmas maupun di FKTP lain (DPM, klinik dan
klinik Lapas/Rutan) di wilayah kerjanya melalui sistem
informasi program TBC (contohnya WIFI TB, SITT/SITB, e-TB
Manager)
Puskesmas melakukan pembinaan kepada FKTP di
wilayah kerjanya
FKTP lain melaporkan kasus TBC sesuai standar ke
puskesmas
Puskesmas melakukan penemuan secara pasif di
layanan kesehatan dan secara aktif bekerjasama
dengan kader/masyarakat
FKTP lain mengambil logistik OAT dan non-OAT ke
puskesmas wilayahnya
FKTP lain menjaring terduga TBC dan mengirimnya untuk
pemeriksaan mikroskopis dan sebagainya

FKTP lain berkoordinasi dengan puskesmas di wilayahnya


mengenai pasien TBC yang mangkir maupun pasien TBC
Puskesmas dan FKTP memberikan layanan TBc mulai dari yang dirujuk
penemuan kasus sampai pengobatan secara tuntas

Puskesmas melakukan pelacakan kasus mangkir dan putus


Puskesmas memastikan pelaksanaan kegiatan terpadu obat yang berdomisili di wilayahnya sesuai laporan dari
fasyankes lain berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan
program TBC (TBC-HIV, TBC anak, TBC-DM, dan lain-lain) Kabupaten/Kota
di tingkat puskesmas dan FKTP lain di wilayahnya

Puskesmas membentuk jejaring layanan TBC dengan Puskesmas mendorong pelaksanaan promosi kesehatan
FKTP lain (DPM, klinik dan klinik Lapas/Rutan) di wilayah dan UKBM.
kerjanya
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS
Pengendalian administratif
Pengendalian administratif merupakan prioritas utama dalam mengurangi penyebaran TBC di fasyankes. Upaya ini mencakup:

Melaksanakan triase dan


pemisahan pasien batuk, mulai
dari “pintu masuk” pendaftaran
Mendidik pasien mengenai
etika batuk.
Temukan pasien secepatnya,
Melaksanakan Strategi
fasyankes.
Pisahkan secara aman, Obati secara
Menempatkan semua suspek
dan pasien TBC SO dan TBC Menyediaan tisu dan masker, tepat (TemPO) di semua ruangan pelayanan.
RO di ruang tunggu yang serta tempat pembuangan tisu
mempunyai ventilasi baik, maupun pembuangan dahak
diupayakan ≥12 ACH dan yang benar.
terpisah dengan pasien umum. Mempercepat proses
penatalaksanaan pelayanan bagi
pasien suspek dan terkonfirmasi
Memasang poster, spanduk dan
TBC, termasuk proses
bahan untuk komunikasi
diagnosis, terapi dan rujukan
TEMukan pasien secepatnya
informasi dan edukasi
sehingga waktu keberadaan
pasien di fasyankes dapat Pisahkan secara aman
dipersingkat.
Melaksanakan skrining bagi Menerapkan SPO bagi petugas Obati secara tepat
petugas yang merawat pasien yang tertular TB SO dan TB
TBC SO dan TBC RO. RO.

Melaksanakan pelatihan dan


pendidikan mengenai PPI TB
bagi semua petugas kesehatan.
Pengendalian Lingkungan

Pengendalian Lingkungan adalah upaya peningkatan dan pengaturan


aliran udara/ventilasi dengan menggunakan teknologi untuk
mencegah penyebaran dan mengurangi / menurunkan kadar percik
renik di udara.
Pembuatan sputum booth juga merupakan pengendalian linkungan.

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

Petugas kesehatan dan pengunjung perlu mengenakan


respirator jika berada bersama pasien TBC SO dan TBC RO di
rungan tertutup. Pasien atau terduga TBC SO dan TBC RO tidak
perlu menggunakan respirator N95, tetapi cukup menggunakan
masker bedah untuk melindungi lingkungan sekitarnya dari
droplet.
OUTLINE

• Situasi, TBC di Dunia dan Indonesia


• Kebijakan dan Strategi penanggulangan TBC
• Kegiatan Program Penanggulangan TBC
• Inovasi program penanggulangan TBC

53
Desa Siaga TBC Pendekatan Keterpihakan pada Pasien

Telah terbentuk 2 desa siaga TBC di Capaian Tingkat Kabupaten: Kegiatan Gancang Aron (Gugus Antisipasi Cegah
Kabupaten Lombok Barat, yakni Desa Sesela ✔ Pengembangan profil TBC Antrian Panjang dengan Apoteker Antar ke Rumah
dan Desa Sandik serta di Kabupaten Sumenep ✔ Pertemuan forum daerah Pasien) diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi
Capaian Tingkat Desa: Kegiatan Gancang Aron:
✔ Sosialisasi desa siaga ✔ Mengantar obat TBC ke rumah pasien oleh tim
✔ Pembentukan desa siaga farmasi RS Blambangan, Banyuwangi
✔ Pelatihan kader ✔ Memantau langsung pasien minum obat TB
✔ Skrining dan Investigasi Kontak oleh ✔ Menilai lingkungan pasien
kader ✔ Mempelajari perilaku pasien
✔ Memberi pendidikan kepada anggota rumah
✔ Pengembangan profil TBC desa tangga
✔ Perumusan RAD desa

Pendidikan TBC (melalui Transportasi Umum dan Media Sosial)

Program lokakarya bagi komunitas blogger Kemitraan dengan transportasi umum:


diselenggarakan untuk mendidik masyarakat ✔ Medan → Pesan TBC ditempatkan pada sepeda motor becak
mengenai: ✔ Jakarta → Pesan TBC ditempatkan pada bus kota TransJakarta
✔ Akses layanan TBC
✔ Upaya promotif dan pencegahan TBC Video Ajakan Partisipasi dalam TBC dari
✔ Penemuan kasus Influencer
✔ Pendidikan tentang TBC https://drive.google.com/file/d/1tvSy2JZs_pP6dLpKig
✔ Pengobatan TBC WbgkwpFVXUkcWH/view?usp=drive_link
✔ Pemantauan pasien TBC

Komunitas blogger di Indonesia difasilitasi untuk Video TOSS TBC


mengunjungi dan berdiskusi bersama pasien TBC
dan petugas layanan kesehatan dengan https://drive.google.com/file/d/1UkliHC2vh7G6XBnTZ
mengunggah tulisan atau video ke Blog, Facebook, WqPdU4kY9FjPKy9/view?usp=drive_link
Twitter, Instagram, YouTube dan media sosial lain.
Pelaksanaan program SENJA NARSIS di Kabupaten Pasaman Provinsi Sumbar

Semarak penjaringan orang terduga tuberkulosis (SENJA NARSIS)


adalah kegiatan penjaringan orang terduga TBC yg dilakukan saat senja
atau sore hari dengan melakukan kunjungan rumah, investigasi kontak
dan penjaringan di tempat khusus (Rutan, Pondok Pesantren, Asrama,
Panti, Sekolah, Kantor) serta penjaringan di Populasi khusus (Daerah
kumuh padat, kumuh miskin, pengungsi).

Indikator:
Dengan target 3.000 terduga TBC mendapatkan pelayanan sesuai
standar yang di laksanakan dari bulan Februari s/d Juni Tahun 2023
dan target penemuan kasus TBC bulan Januari s/d Juni sebanyak
500 kasus.

Output:
Tercapainya standar pelayanan minimal program TBC
Meningkatnya cakupan penemuan kasus TBC
Terlaksananya kegiatan deteksi dini penyakit TBC

Keterangan:
Video Dokumentasi Program “Senja Narsis” dapat diklk
pada poster disamping
PERAN DAN HARAPAN

1 Melakukan tatalaksana program Tuberkulosis sesuai


dengan standar melalui pendekatan masing masing
keprofesian.
4 Memberdayakan potensi multisectoral termasuk
komunitas (Kader) di wilayahnya untuk dapat
membantu dalam edukasi Pasien dan keluarganya,
investigasi kontak, pendampingan pasien, kampanye
edukasi mengenai Tuberkulosis di wilayah kerjanya.

2 Memperkuat Jejaring internal dengan bekerja sama


dengan berbagai program yang ada di dalam fasilitas
pelayanan kesehatan
5 Melakukan pencatatan dan pelaporan Pasien TBC
secara real time pada situs pencatatan pelaporan
SITB.

3 Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dalam


mengatur Jejaring eksternal untuk rujukan Pasien,
tatalaksana pengobatan, rujukan laboratorium (apabila
puskesmas tidak memiliki laboratorium), dan
6 Melaksanakan PPI dengan sebaiknya
mencegah penularan dan turut serta mendukung
program pemerintah dan mengembangkan inovasi
untuk

terkait program TBC sesuai dengan keprofesiannya


pelacakan Pasien mangkir, serta kebutuhan logistik
PENUGASAN

• Metode: Studi Kasus di kelas


• Waktu: 1 Jpl x 45 menit = 45 menit

Soal 1:
Bapak T, seorang laki-laki berusia 35 tahun terkonfirmasi positif TBC tinggal di wilayah Puskesmas Mawar. Bapak
T sudah mendapatkan tata laksana TBC di Puskesmas. Bapak T menyampaikan bahwa di rumah terdapat istri
yang sedang hamil berusia 34 tahun dan kedua anaknya, anak pertama berusia 8 tahun, sedangkan anak kedua
berusia 4 tahun.
1. Bagaimana alur investigasi kontak yang harus dilakukan petugas puskesmas?
2. Siapa saja yang akan diberikan TPT dan bagaimana alur pemberian TPT tersebut?
3. Bagaimana peran dan keterlibatan kader kesehatan dalam pelaksanaan investigasi kontak?
4. Pesan kunci apa saja yang harus disampaikan dalam edukasi Pasien dan keluarganya?
Soal 2:

Puskesmas Seroja akan mengadakan penyuluhan kepada siswa/i SDN 02 Pagi mengenai Tuberkulosis pada
Anak. Kepala Puskesmas mengarahkan kepada Tim Nusantara Sehat untuk melakukan penyuluhan tersebut
dan menyiapkan materi terkait penyuluhannya.

1. Bagaimana tanda dan gejala TBC pada anak?


2. Bagaimana tindak lanjut apabila menemukan gejala TBC pada anak?
3. Buatlah intervensi permasalahan TBC di lapangan sesuai latar belakang profesi peserta Nusantara Sehat
(Dokter, gizi, kesling, kesmas, ATLM, Farmasi)
4. Apa saja poin edukasi yang dapat disampaikan kepada para siswa terkait pencegahan TBC pada anak?

Anda mungkin juga menyukai