Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“NURSING CENTER DALAM KEWIRAUSAHAAN”

(Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Kewirausahaan)

Dosen Pengampu: Ns. Hudinoto Eko Yudyarto, S.Kep., M.M.

Disusun oleh:

Ade Fitra Mutiara Caesar (P1337421019076)

3B

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TEGAL

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Jl. Dewi Sartika No. 1 Debong Kulon RT 001 / RW 001

2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa selalu
memberikan limpahan nikmat dan karuniaNya, baik itu nikmat sehat secara fisik maupun
sehat secara akal. Sehingga pada kesempatan ini kami dapat menyusun makalah ini dan
selesai tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, tentu terdapat berbagai rintangan dan hambatan
yang kami hadapi, akan tetapi dengan semangat bersama dan berbagai pihak yang telah
membantu semua itu dapat teratasi dengan baik. Oleh karena itu kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah berkonribusi dalam
penyusunan makalah ini. Semoga segala yang kita curahkan dan upayakan dalam
penyusunan makalah ini mendapat balasan baik oleh Allah SWT.

Kami menyadari betul bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dalam penyusunannya maupun materi yang dimuat. Karenanya sangat
diperlukan kritik konstruktif dari pembaca sebagai bentuk kepedulian untuk
penyempurnaan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Terakhir harapan kami, semoga
makalah yang telah diperbuat dapat memberikan manfaat kepada semuanya.

Tegal, 9 Oktober 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.....................................................................................................................2
A. Latar Belakang..............................................................................................................2
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
A. Konsep Nursing Center.................................................................................................4
1. Pengertian Nursing Center..........................................................................................4
2. Karakteristik Nursing Center......................................................................................4
3. Nursing Center sebagai Model Keperawatan Komunitas...........................................5
B. Bentuk Pelayanan Nursing Center..............................................................................5
1. Tujuan Nursing Center................................................................................................6
2. Kriteria Nursing Center yang Baik..............................................................................6
3. Peran Perawat dalam Nursing Center..........................................................................7
4. Faktor yang Mempengaruhi Nursing Center...............................................................7
5. Fokus Intervensi Nursing Center.................................................................................8
6. Konsekuensi................................................................................................................8
7. Pengembangan Nursing Center...................................................................................9
C. Penerapan Nursing Center..........................................................................................10
1. Nursing Center di Puskesmas....................................................................................10
2. Nursing Center di Tempat Praktik Mandiri/Kelompok.............................................11
BAB III....................................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................................12
A. Kesimpulan..................................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) atau yang biasa dikenal
dengan istilah lain keperawatan komunitas merupakan salah satu program
pengembangan Puskesmas yang terintegrasi dengan keseluruhan program wajib
Puskesmas. Perkesmas memiliki tujuan memandirikan masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan kesehatannya. Tujuan ini sesuai dengan tujuan pembangunan Kesehatan
Bangsa Indonesia.
Kegiatan pelayanan yang dilakukan Puskesmas melalui serangkaian proses
keperawatan sebagai usaha dalam pemecahan masalah Kesehatan yang dihadapi
individu, keluarga, kelompok, mapun masyarakat sebagai target pelayanan. Proses
tersebut diawali dengan kegiatan pengkajian (assessment), perencanaan (planning),
implemantasi (implementation), dan evaluasi (evaluation) keperawatan. Melalui
kegiatan perkesmas, masyarakat diharapkan memiliki pengertian, kebiasaan, dan
perilaku hidup sehat sehingga mampu untuk memiliki daya ungkit terhadap upaya
pemeliharaan dan pencapaian derajat Kesehatan yang setinggi-tingginya.
Nursing center atau Sentra keperawatan hadir sebagai upaya untuk
meningkatkan kinerja perawat Perkesmas dengan memadukan pengelolaan
Pendidikan, pelayanan Kesehatan, penelitian keperawatan, dan pelayanan informasi
kesehatan. Hal ini diharapkan dapat terealisasikan dengan baik di lapangan. Sehingga
kemudian ada dampak positif yang dapat dirasakan baik oleh perawat itu sendiri
maupun lingkungan sekitarnya.
Namun hingga saat ini masih minimnya pengetahuan, sehingga masih gagal
paham terhadap nursing center yang mengakibatkan pada pelaksanaan di lapangan
sangat kurang maksimal. Tetapi hal itu masih sulit untuk dievaluasi karena tidak ada
indikator yang kuat sebagai parameter keberhasilan dari nursing center. Sehingga dari
sini mengantarkan kepada ketidakjelasan suatu hal yang dirancang dari awal yang
diharapkan dapat berjalan dengan baik. Maka dari itu diperlukan suatu pengantar agar
kemudian dapat mengetahui dan memahami dengan baik, serta dapat mengaplikasikan
secara maksimal tershadap nursing center itu sendiri.

3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, ada beberapa rumusan masalahnya yaitu :
1. Bagaimana konsep dari nursing center?
2. Bagaimana bentuk pelayanan pada nursing center?
3. Bagaimana penerapan pada nursing center?

C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini tidak lain dimaksudkan dan ditujuan untuk :
1. Mengetahui dan memahami konsep dari nursing center.
2. Mengetahui dan memahami bentuk pelayanan nursing center.
3. Mengetahui dan memahami penerapan dari nursing center.

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Nursing Center
1. Pengertian Nursing Center
Nursing center merupakan upaya peningkatan kinerja perawat untuk
merealisasikan Perkesmas dalam mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat,
hal tersebut telah tertuang dalam Permenkes no.75 tahun 2014. Seperti pada pasal
38 dijelaskan bahwa “Puskesmas harus menyelenggarakan pelayanan
Keperawatan Kesehatan Masyarakar”. Hal ini yang membedakan antara
puskesmas dan rumah sakit pendidikan, jika puskesmas tidak bertanggung jawab
melaksanakan pendidikan tenaga kesehatan, bereda dengan keberadaan rumah
sakit pendidikan yang fungsi sebagai pendidikan dan penelitian kesehatan. Oleh
karena itu, tujuan didirikannya nursing center adalah tercapainya masyarakat
sehat dengan indikator kemandirian keluarga melalui pemberdayaan dan
pendidikan yang terpadu. Agar dapat mencapai tujuan tersebut, maka objek yang
menjadi sasaran utama yaitu mahasiswa, tenaga perawat puskesmas, dan klien
(individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat umum).
Nursing center merupakan pengelolaan yang terpadu dalam pelayanan,
pendidikan, dan penelitian keperawatan melalui pemberdayaan seluruh potensi
yang ada secara optimal. Dalam nursing center selalu diupayakan untuk
memandang keperawatan sebagai satu kesatuan yang utuh sehingga nursing
center memiliki karakteristik tertentu.

2. Karakteristik Nursing Center


a. Keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan serta pada evaluasi program
pendidikan, pelayanan, dan penelitian keperawatan yayng ditujukan untuk
mencapai sinergitas dalam pengelolaan.
b. Adanya keterpaduan pengelolaan akan mengakibatkan terjadinya
pemberdayaan potensi yang ada secara optimal. Maka dari itu dibutuhkan
kesadaran, keterbukaan, dan kebersamaan dalam menghadapi tugasnya dengan
tanggung jawab bersama.

5
c. Untuk mengoptimalisasikan potensi, maka diperlukan persamaan persepsi dari
seluruh personal di kalangan internal maupun eksternal mengenai keperawatan
komunitas
d. Pada internal, persamaan persepsi persepsi diperoleh melalui dengan
membangun masyarakat ilmiah keperawatan kominitas. Dimana seluruh
anggota bersatu untuk mengembangkan keperawatan baik secara teoritis
maupun secara praksis.
e. Secara eksternal, persamaan pandangan juga sangat diperlukan dari seluruh
pemangku kepentingan yang terkait dalam melakukan upaya kesehatan
melalui kolaborasi dengan berbagai sektor.

3. Nursing Center sebagai Model Keperawatan Komunitas.


Model merupakan suatu ide atau pola yang dijelaskan dengan melalui simbol
dan visual fisik. Pada model keperawatan selalu dirancang secara terstruktur yang
terdiri dari berbagagai konsep yang mempunyai hubungan secara spesifik dan
dapat digunakan sebagai landasan pada praktik keperawatan.
Nursing center sebagai model keperawatan komunitas diawali dari berbagai
asumsi yang berkaitan dengan pelayanan, pendidikan, dan
penelitian/pengembangan keperawatan komunitas.

B. Bentuk Pelayanan Nursing Center


Pelayanan keperawatan nursing center menapati berbagai jenis kasus yang
ditannganinya. Hal ini mencakup seluruh kasus yang memiliki risiko kesehatan utama
di wiliyah kerja puskesmas. Jenis pelayanan yang dikerjaakan dibagi menjadi dua,
yaitu intern dan ekstern. Pelayanan pada intern merupakan pelayanan yang dilakukan
di puskesmas, yang meliputi:
- direct care.
- konseling kesehatan.
- health education.

Pelayanan pada jenis ekstern yaitu pelayanan yang dilakukan di luar


puskesmas. Hal ini meliputi:

- pengumpulan data komunitas keluarga (eviden based).


- pengorganisasian dan pengembangan masyarakat.

6
- health education.
- pelatihan-pelatihan kesehatan (kader kesehatan, guru UKS, dll).
- pelayanan kesehetan kelompok khusus (gerontic, usia sekolah, tenaga kerja, pra
sekolah).
- pelayanan keperawatan keluarga: perawatan lanjutan keluarga dengan risiko tinggi
dan pelayanan terhadap keluarga rawan pulang.

1. Tujuan Nursing Center


Secara general tujuan nursing center adalah tercapainya masyarakat sehat
dengan indikator kemandirian keluarga melalui pelayanan, pendidikan, dan
penelitian keperawatan yang berkualitas secara efektif dan efisien. Maka dari itu,
nursing center memiiki tujuan yang spesifik sebagai penunjang dalam menggapai
tujuan tersebut, yaitu:Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat dengan
pendekatan eviden based.
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat dengan pendekatan evidence
based.
b. Meningkatkan pemberdayaan individu keluarga, kelompok, dan masyarakat
pada umumnya dalam upaya kesejahteraan kesehatan.
c. Memperluas pelayanan kesehatan dalam rangka menurunkan angka kematian
serta peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia).
d. Terlaksanakannya praktik keperawawatan komunitas bagi peserta didik.
e. Terselenggaranya peneliatian keperawatan komunitas dalam rangka
peningkatan kualitas layanan, pendidikan, dan pengembangan ilmu
keperawatan.
f. Terdapatnya layanan informasi kesehatan masyarakat.
g. Meniingkatkan kinerja tenaga keperawatan di puskesmas.

2. Kriteria Nursing Center yang Baik


a. Memenuhi kebutuhan pelayan keperawatan komunitas dan keperluan belajar
peserta latihan secara maksimal.
b. Memberikan arahan dalam pengkajian.
c. Memberikan arahan dalam analisa dan perencanaan.
d. Memberikan arahan untuk implementasi.

7
e. Mengadakan evaluasi.
f. Mencakup garis besar kurikulim suatu pendidikan (pendidikan keperawatan
komunitas).
g. Merupakan representasi kerangka kerja dari penilitian utuk pengembangan
baik teori maupun praksis.

3. Peran Perawat dalam Nursing Center


Peran perawat merupakan gambaran tentang apa yang kemudian dilakukan
oleh perawat dalam nursing center baik terhadap klien maupun mahasiswa
keperawatan. Perawat yang terlibat dalam Nursing Center baik itu merupakan dari
puskesmas maupun institusi pendidikan mempunya peran utama, yaitu sebagai
berikut:
- Pemberi pelayanan kepada klien
- Tenaga pendidik keperawatan untuk mahasiswa atau peserta pelatihan
- Peneliti untuk pengembangan ilmu pengetahuan
- Praktisi serta pengelola keperawatan

Untuk mengaktualisasikan peran tersebut dengan baik, maka diperlukan


perubahan pola pikir agar dapat memandang pendidikan, pelayanan, dan
penelitian keperawatan sebagai bentuk satu kesatuan yang utuh yang merupakan
instrument utama untuk mencegah atau memimalisir masalah yang terjadi. Oleh
karena itu fokus intervensi merupakan pendongkrak yang digunakan untuk
merubah keadaan ke arah hasil yang diharapkan. Fokus intrvensi nursing center
terdapat pada upaya pemfasilitasian, advokasi, koordinasi, dan kolaborasi dari
seluruh kegiatan nursing center untk mencapai pelayanan dan pendidikan
keperawatan yang berkualitas. Penerapan suatu model keperawatan pasti selalau
diikuti dengan berbgai konsekuensi, baik yang berkaitan dengan proses maupun
hasil.

4. Faktor yang Mempengaruhi Nursing Center


Ada dua jenis faktor yang mempengaruhi nursing center yaitu faktor pendukung
dan faktor penghambat.
a. Faktor pendukung

8
1) Komitmen terhadap pengambilan kebijakan baik di institusi pendidikan
maupun di Dinas Kesehatan pada tatanan Provinsi dan Kabupaten/Kota
sehingga dapat memperlancar dana dan fasilitas puskesmas untuk
pelatihan perawat dan penyediaan sarana prasarana.
2) Kolaborasi dengan lintas sektor, misalnya seperti pada Pemerintah Daerah
dan DPRD atau dengan organisasi terkait seperti PPNI atau juga dengan
elemen lain yang sejalan yang dirasa dapat mendukung dan melancarkan
pelaksanaan nursing center.
b. Faktor penghambat
Hal yang menjadi penghambat adalah terjadinya multitafsir terhadap
pemahaman nursing center baik dari profesi keperawatan itu sendiri atau dari
prosfesi kesehatan lain atau juga dari kalangan masyarakat luas, sehingga
dalam hal ini akan memicu banyaknya persepsi. Bisa dapat dikatan seluruh
yang terjadi seperti ini dikarenakan adanya perubahan keperawatan dari vokasi
menjadi profesi yang relatif baru.

5. Fokus Intervensi Nursing Center


Fokus intervensi pada nursing center merupakan kekuatan utama untuk
menghilangkan atauu mencegah terjadinya masalah. Dengan maksud lain sesuatu
ini merupakan pengungkit yang dapat digunakan untuk mengubah penyebab kea
rah hasil yang diharapkan. Fokus dalalm hal ini meliputi fasilitasi, advokasi,
koordinasi, dan kolaborasi dari seluruh kegiatan untuk mencapai pelayanan yang
optimal dan pendidikan keperawatan yang berkualitas.

6. Konsekuensi
Konsekuensi utama yang berkenaan dengan proses pelakdanaan nursing
center adalah perubahan sikap, karakter, dan pola piker yang mendasar. Dimana
pemikiran mengenai keperawatan yang terbagi (memisahkan antara pendidikan,
peleyanan, dan penelitian) sehingha harus berpikir sistematis dengan melihat
objeknya sebagai sesuatu hal hal yang utuh. Sedangkan konsekuensi yang
berkenaan dengan hasil yaitu kemungkinan kegagalan yang terjadi di berbagai
sektor. Maka dari itu diperlukan antisipasi dan perencanaan penanggulangannya.
Penyebab kegagalannya diperkirakan karena kurangnya komitmen dan mental
yang kuat dari seluruh komponen yang terikat dari ide dasar bahwa sesungguhnya
9
pendidikaan, pelayanan, dan penelitian keperawatan merupakan satu kesatuan
yang utuh. Komitmen yang tidak kuat terjadi akibat kurangnya keyakinan tentang
manfaat dari nursing center bagi dirinya. Oleh karena itu diperlukan sosialisasi
yang maksimal dan tepat kepada seluruh pihak yang terkait.

7. Pengembangan Nursing Center


Karena nursing center merupakan hal baru, maka diperlukan pengembangan
yang mengikuti segala proses adopsi. Beberapa tahapan diantaranya:
a. Preparation (persiapan)
Pada tahap persiapan harus dilakukan sosialisasi tentang konsep dari nursing
center ke berbagai pihak yang terkait agar dapat memperoleh komitmen dan
dukungan.
b. Beginning (awal)
Tahapan selanjutnya yaitu memulai mengidentifikasi dan mempersiapkan
berbagai faktor pendukung pelaksanaan nursing center baik dari perangkat
keras maupun prangkat lunak sesuai dengan kebutuhannya.
c. Working (kerja)
Pada tahapan ini dapat dilakukan sesuai dengan sumber daya dan kebutuhan
yang ada. Di tahun pertama bisanya kegiatan difokuskan pada pelayanan dan
pendidikan. Kemudian kegiatan penelitian dimulai setelah pelayanan dan
pendidikan berlangsung. Hal ini dilakukan agar dapat memperoleh data yang
mendasar dari hasil survei yang dilakukan oleh masyarakat didampingi dengan
petugas puskesmas, mahasiswa atau peserta pelatihan dan dosen.
d. Terminal
Pada tahapan terminal dilakukan evaluasi dan perbaikan hasil yang telah
dikerjakan. Evaluasi dan perbaikan dilakukan berdasarkan perencanaan
maupaun hasil yang didapat. Dalam tahap ini perlu dilakukan secara bersama
oleh semua pihak yang terkait.
e. Adopsi
Nursing center yang telah berlangsung sekian lama kemudian telah dievaluasi
serta dianggap bermanfaat untuk kesehatan masyarakat biasanya akan
dikembangkan di daerah lain. Jika nursing center berlangsung lama maka
dapat dilakukan fungsi pendampingan dan bimbingan bagi yang baru
memasuki tahap persiapan dan awal.
10
C. Penerapan Nursing Center
1. Nursing Center di Puskesmas
Sesuai dengan peraturan yang berlaku dari Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggrakan pembangunan
kesehatan di wilayah kerja tertentu. Artinya, puskesmas tidak memiliki tanggung
jawab dalam penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan termasuk perawat.
Sebagaimana berbeda dengan keberadaan rumah sakit pendidikan yang
mempunyai fungsi pelayanan pendidikan dan penelitian kesehatan. Sementara itu
sesuai dengan surat keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
279/Menkes/SK/IV/2006 tanggal 21 April 2006 tentang Pedoman Penyelenggaran
Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas, terdapat dua peran bagi
perawat, yaitu peran minimal dan peran ideal.
a. Peran minimal perawat
1) Penemu kasus (case finder)
2) Pemberi pelayanan (care giver)
3) Pendidik atau penyuluh kesehatan (helat teacher/educator)
4) Koordinator dan kolaborator
b. Peran ideal
1) Penemu kasus (case finder)
2) Pemberi pelayanan (care giver)
3) Pendidik atau penyuluh kesehatan (helat teacher/educator)
4) Koordinator dan kolaborator
5) Manajer kasus
6) Konsultan
7) Modifikator lingkungan
8) Peneliti (researcher)
9) Advokat
Selanjutnya agar dapat menjalankan kedua peran tersebut maka diakukan
penetrasi pada perawat untuk mampu mengerjakan hal-hal yang sangat esensial.
Pertama, melakukan pengkajian terhadap individu, kelompok, maupun
masyarakat. Kedua, mengajar klien dan mencegah terjdinya permasalahan
kesehatan serta memelihara dan meningkatkan status kllien secara umum. Ketiga,

11
mengidentifikasi kasus. Keempat, Memberikan pelayanan keperawatan yang
berkelanjutan. Kelima, mengarahkan dan memotivasi klien agar dapat menolong
diri sendiri dalam mengatasi dan mencegah masalah kesehatan. Keenam, menjadi
contoh dalam perilaku hidup sehat. Ketujuh, Berpikir kritis dalam menganalisa
berbagai macam keadaan yang terjadi di masyarakat.
Kemudian sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 128/Menkes/SK/II/2004 puskesmas memiliki tiga fungsi utama yaitu:
penggerak pembangunan berawawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan
pelayanan kesehatan strata 1.

2. Nursing Center di Tempat Praktik Mandiri/Kelompok


Terdapat dua alasan kuat yang melatarbelakangi munculnya gagasan
penerapan Nursing Center di praktik mandiri/kelompok, yaitu:
a. Perawat sebagai profesi yang seharusnya melakukan pelayanan dan
pemberdayaan kepada masyarakat dengan praktik keperawatan mandiri tetapi
belum ada di lapangan.
b. Dengan disahkan UU nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
membuat legalitas balai pengobatan yang dilakukan oleh perawat menjadi
tidak berlaku.
Berdasarkan dua latar belakang diatas mendorong PPNI Provinsi Jawa Barat
agar membuat praktik keperawatan mandiri dalam bentuk praktik bersama dengan
perawat lain yang bergabung di satu tempat. Memilih pendekatan praktik bersama
dimaksudkan agar cukup kuat dalam menghadapi segala kendala yang ada.
Mengingat pandangan masyarakat sangat luas tentang praktik mandiri pasti
mengarah pada pengobatan yang illegal secara hukum. Maka dari itu dalam
memulai hal yang baru ditempuh dengan pendekatan proses adopsi yang telah
dijelaskan pada pembahasan nursing center di Puskesmas.

12
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Nursing center adalah sebuah program pengelolaan yang terpadu pada
pelayanan, pendidikan, dan penelitian serta pengembangan keperawatan melalui
pemberdayaan potensi yang dipunyau secara optimal. Dalam nursig center diharuskan
memandang keperawatan secara utuh sehingga nursing center dapat memiliki ciri
tersendiri.
Program ini secara umum ditujukan untuk mencapai masyarakat yang dengan
indikator kemandirian keluarga. Fasilitasi, advokasi, koordinasi, dan kolaborasi saangt
diperlukan agar dapat efektif dan efisien dalam melaksanakan proses pendidikan,
pelayanan, penelitian serta pengembangan yang berkualitas. Oleh sebab itu hal ini
dijadikan fungi dan peran utama perawat sebagai palayan masyarakat di bidang
kesehatan.

B. Saran
Program nursing enter yang dimaksudkan sebagai bentuk kepedulian
keperawatan harus disosialisasikan secara masif dan optimal. Pemerintah harus
mendukung penuh dalam mensukseskan program ini melalui lembaganya dengan
memfasilitasi kebutuhan secara sempurna agar masyarakat sadar terhadap pola hidup
sehat. Sehingga masyarakat dapat memahami keberadaan nursing center yang
keuntungannya akan kemabali pada masyarakat itu sendiri.

13
DAFTAR PUSTAKA
 Samba, Suharyati. Nursing Center: Konsep dan Aplikasi (Edisi 2). Jakarta: EGC.
2014.
 Ani Susiani. Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Nursing Center di Puskesmas
Bandung. Jurnal AFIASI. 2018.
 Peraturan Menteri Kesehatan no. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.
 Surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor 279/Menkes/SK/IV/2006 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas.
 Keputusan Menteri Kesehatan nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang fungsi
puskesmas.
 UU no. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.

14

Anda mungkin juga menyukai