Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH NURSING CENTER

DISUSUN OLEH:BAINANI
NIM:(191440101004)
FEBRIADI
NIM:191440101010
RIZKI ELVIANA
NIM:191440101014

Dosen pembimbing:Ns.Sunarmi,S.Kep.M.Kes

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
’AISYIYAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN
2020/2021

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunianya kami
diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga bisa menyelesaikan makalah dengan judul “ NURSING CENTER” dengan tepat waktu.
Tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Di dalam makalah ini kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun kami harap-harapkan agar
menjadi makalah ini lebih baik. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Akhir kata penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu Kewirausahaan.

Palembang 11 Oktober 2021

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Nursing Center pertama kali dicetuskan dalam seminar nasional keperawatan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati
sewindu Program StudiIlmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (PSIK Unpad) tanggal23 Maret tahun
2002. Dalam seminar nasional yang dilanjutkan dengan lokakaryatersebut, konsepNursing Center mendapatkan masukan dan kritik
yang sangat positif dari peserta semiloka yang digunakan untuk memperbaiki konsep yang telah ada.Pada tahun yang sama,
Nursing Center di uji coba penerapannya di KecamatanPaseh Kabupaten Sumedang dengan melibatkan dua institusi pendidikan
keperawatanialah PSIK FK Unpad dan Akademi Keperawatan Pemerintah Daerah KabupatenSumedang dan berkolaborasi dengan
Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang.Tahun 2003, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat membentuk TimPengembangan
Keperawatan Komunitas Provinsi Jawa Barat dan memberikandukungan dana untuk pengembangan daerah uji coba baru maupun
untuk penyusunan buku pedoman teknis dan pengelolaan Nursing Center dan keperawatan komunitas.Daerah uji coba yang baru,
dikembangkan di Kabupaten Sumedang(menguatkan proyek yang telah berjalan) dan di Kota Bandung serta KabupatenCirebon

. B. Rumusan masalah

1. Bagaimana konsep nursing center?

2. Bagaimana Bentuk pelayanan nursing center

3. Bagaimana penerapan nursing center?

C. Tujuan
1. Mengetahuai konsep nursing center

2. Bagaimana Bentuk pelayanan nursing center

3. Mengetahui penerapan nursing center

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Nursing Center

1. Definisi Nursing Center Nursing Center adalah upaya untuk meningkatkan kinerja perawat dalam melaksanakan Perkesmas dalam
mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat, hal tersebut merupakan amanah dari Permenkes no 75, tahun 2014. Dalam pasal 38
disebutkan “Puskesmas harus menyelenggarakan pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat”. Hal tersebut yang membedakan
antara Puskesmas dan Rumah sakit pendidikan, jika puskesmas tidak bertanggung jawab melaksanakan pendidikan tenaga kesehatan,
berbeda dengan keberadaan rumah sakit pendidikan yang mempunyai fungsi sebagai pendidikan dan penelitian kesehatan. Untuk itu,
tujuan berdirinya NC adalah tercapainya masyarakat sehat dengan indikator kemandirian keluarga melalui pemberdayaan dan
pendidikan yang terpadu. Untuk dapat mencapai tujuan NC maka yang menjadi sasaran utama adalah mahasiswa, tenaga perawat di
puskesmas, dan klien (individu, keluarga,kelompok khusus maupun masyarakat umum).

Nursing Center merupakan pengelolaan terpadu dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian keperawatan melalui pemberdayaan
seluruh potensi yang ada secara optimal.

Dalam nursing Center selalu diupayakan untukmemandang keperawatan sebagai suatu kesatuan yang utuh sehingga Nursing Center
memiliki karakteristik tertentu.(Suharyati, 2002) 2. Karakteristik Nursing Center Sesuai dengan batasan nursingCenter,maka yang
menjadi ciri utama Nursing Center adalah:

a. Keteradalah dalam perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi program pendidikan, pelayanan dan penelitian/pengembangan
keperawatan. Keterpaduan pengelolaan dalam pendidikan, pelayanan dan penelitian keperawatan diperlukan untuk mencapai
sinergisitas dalam setiap langkah pengelolaan. b. Dengan keterpaduan pengelolaan maka akan terjadi pemberdayaan seluruh potensi
yang ada secara optimal. Untuk itu diperlukan adanya kesadaran,keterbukaan dan kebersamaan dalam menghadapi pelaksanaan tugas
pelayanan, pendidikan dan penelitian yang dipandang sebagai tanggung jawab bersama.

c. Untuk dapat mengoptimalisasikan seluruh potensi yang ada tersebut, diperlukan persamaan persepsi seluruh personal yang
terlibat terhadap keperawatan komunitas baik eksternal maupun internal keperawatan komunitas.

d. Secara internal keperawatan, persamaan persepsi dapat diperoleh melalui membangun masyarakat ilmiah keperawatan
komunitas dimana seluruh anggota profesi bersatu padu dalam mengembangkan keperawatan baik dalam teori maupun praktik.

e. Secara eksternal, persamaan persepsi juga mutlak diperlukan dari seluruh stake holder yang terkait dengan semua upaya
kesehatan masyarakatmelalui kolaborasi berbagai sektor 3. Nursing Center sebagai Model Keperawatan Komunitas Model adalah
suatu ide/gagasan yang dijelaskan dengan menggunakan simbol dan visualisasi fisik. Model konseptual keperawatan merupakan
rancangan terstruktur yang terdiri dari berbagai konsep yang memiliki hubungan spesifik dan dapat digunakansebagai landasan dalam
praktik keperawatan. Nursing Center sebagai model keperawatan komunitas beranjak dari berbagaiasumsi dasar yang berkaitan
dengan pelayanan, pendidikan dan penelitian- pengembangan keperawatan komunitas.

B. Bentuk pelayanan nursing center Kegiatan Pelayanan Keperawatan Nursing Center Jenis kasus yang ditangani di Nursing Center :
mencakup semua kasus yangmempunyai risiko kesehatan utama di 3

wilayah kerja puskesmas (10 penyakit utama). Jenis pelayanan Nursing Center terbagi menjadi pelayanan dalam gedung dan
pelayanandi luar gedung.Pelayanan dalam gedung merupakan pelayanan yang dilakukan di puskesmas,yang mencakup:

1)direct care

2)Konseling Kesehatan

3)Health education Pelayanan di luar gedung merupakan pelayanan yang dilakukan di luar
puskesmas. Pelayanan luar gedung mencakmencakup pengumpulan data komunitas dan keluarga (evidence based )
2)Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat

3)Health education

4.pelatihan-pelatihan kesehatan (kader kesehatan, guru UKS, tenaga kerja)

5)pelayanan kesehatan kelompok khusus (gerontik, usia sekolah, tenaga kerja,

pra sekolah.

6)pelayanan keperawatan keluarga:follow up care keluarga dengan risikotinggi dan pelayanan keperawatan pada keluarga rawan
Pulang.

1) Tujuan nursing center Tujuan umum Nursing Center adalah tercapainya masyarakat sehat dengan indikator kemandirian keluarga
melalui pelayanan , pendidikan dan penelitian keperawatan yang berkualitas secara efektif dan efisien. Untuk dapat mencapai tujuan
umum tersebut, maka Nursing Center memiliki tujuan khusus sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat dengan pendekatan evidence baberikut

b.Meningkatkan pemberdayaan individu keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam upaya kesehatan

c. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dalam menurunkan mortalitas serta peningkatan indeks pembangunan masyarakat. d.

Terselenggaranya praktik keperawtana komunitas bagi perserta didik.

e. Terselenggaranya penelitian keperawatan komunitas untuk peningkatan kualitas layanan ,pendidikan dan pengembangan ilmu
keperawatan.

f. Terselenggaranya layanan informasi kesehatan masyarakat


g. Meningkatkan kinerja tenaga keperawtana di puskesmas

2) Kriteria nursing center yang baik

a. Memenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan komunitas dan kebutuhan belajar mahasiswa / peserta latihan secara terpadu

b. Memberikan arahan pengkajian

c. Memberikan arahan dalam analisa dan perencanaan

d. Memberikan arahan implementasi

e. Memfasilitasi evaluasi

f. Merupakan garis besar kurikulum suatau pendidikan ( dalam hal ini pendidikan keperawatan komunitas )

g. Representasi kerangka kerja penelitian untuk pengembangan teori maupun praktik

3) Peran perawat dalam nursing center Peran perawat merupakan deskripsi tentang apa yang di lakukan oleh perawat di nursing center
baik kepada klien maupun kepada mahasiswa keperawatan. perawatan yang terlibat dalam nursing certer baik yang berasal dari
puskesmas maupun institusi pendidikan mempuyai empat peran utama ialah sebagai :

a. Pemberian pelayanan kepada klien

b. Pendidik keperawatan untuk mahasiswa / peserta penelihan

c. Peneliti untuk pengembangkan ilmu

d. Praktik serta pengelola keperawatan

5.Untuk dapat melakukan keempat peran dengan baik, diperlukan perubahan pola pikir agar memandang pendidikan, pelayanan dan
penelitian keperawatan sebagai suatukesatuan yang utuh merupakan cara/alat utama untuk mencegah atau menghilangkan masalah.
Dengan kata lain fokus intervensi merupakan pengungkit yang dapat digunakan untuk merubah penyebab situasi ke arah hasil yang
diharapkan. Fokus intervensi Nursing Center ada pada upaya memfasilitasi, advokasi, koordinasi serta kolaborasi seluruh kegiatan
Nursing Center untuk mencapai pelayanan dan pendidikan keperawatan yang berkualitas penerapan suatu model keperawatan
selalu diikuti berbagai konsekuensi baik yang berkenaan dengan proses maupun hasil. 4) Faktor Pendukung dan
Penghambat Pelaksanaan Nursing Center

a. Faktor pendukung Yang menjadi faktor pendukung utama dalam pelaksanaan Nursing Center adalah:

1. Komitmen pengambilan kebijakan baik di Institusi Pendidikan maupun Dinas Kesehatan Provinsi Kabupaten/kota sehingga
memperlancar dana, fasilitas dan puskesmas baik untuk pelatihan perawat, penyediaan sarana dan prasarana (ruangan, CHN kit, alat
transportasi, family folder du).

2. kolaborasi Lintas sektor (pendidikan, pelayanan, pemerintah daerah dan DPRD, organisasi profesi/PPNI dan sektor lainnya
yang terkait) yang dirasakan sangat mendukung pelaksanaan Nursing Center b. Faktor penghambat Masih adanya persepsi yang keliru
baik dari masyarakat luas, profesi kesehatanlain maupun anggota profesi keperawatan tentang profesi keperawatan dan Lingkup
kerjanya. Hal ini terjadi karena perubahan keperawatan dari vokasi menjadi profesiyang relatif baru 1. Fokus Intervensi Nursing
Center Merupakan cora/dat utama untuk mencegah atau menghilangkan masalah. Dengan kata lain fokus intervensi merupakan
pengungkit yang 6 dapat digunakan untuk merubah penyebab situasi ke arah hasil yang diharapkan. Fokus intervensi Nursing Center
ada pada upaya memfasilitasi, adwokasi,koordinasi serta kolaborasi seluruh kegiatan Nursing Center untuk mencapai pelayanan dan
pendidikan keperawatan yang berkualitas, 2. Konsekuensi Konsekuensi utama yang berkenaan dengan proses pelaksanaan Nursing
Center odalah perubahan sikap dan pola pikir yang sangat mendasar dimana pemikiran tentang keperawatan yang terkotak-kotak
(memisahkan antara pendidikan, pelayanan, dan penelitian menjadi harus berfikir sistem dengan melihat keperawatan sebagai
suatukesatuan yang utuh antara pendidikan, pelayanan dan penelitian-pengembangan. Sedangkan konsekuensi yang berkenaan dengan
hasil adalah kemungkinan kegagalan di berbagai segi yang perlu diantisipasi dan direncanakan cara penanggulangannya. Penyebab
kegagalan utama diperkirakan karena kurangnya komitmen dan sikap mental seluruh komponen yang terkait terhadap ide dasar bahwa
pendidikan dan pelayanan serta penelitian keperawatan merupakan suatu kesatuan yang utuh komitmen yang kurang dapat terjadi
karena kurangnya keyakinan tentang manfaat nursing Center bagi dirinya/institusinya. Oleh karena itu, sosialisasi perlu dilakukan
dengan baik kepada semua pihak yang terkait. 3. Tahop Pengembangan Nursing Center Karena Nursing Center merupakan hal yang
baru, maka pegembangan Nursing Center dilakukan mengikuti proses adopsi yang terdiri dari tahapan: a) Initial /persiapan Dalam
tahap initial atau tahap persiapan dilakukan sosialisasi tentang konsep Nursing Center ke semua pihak terkait untuk memperoleh
komitmendan dukungan

b) Beginning /awal Dalan tahap awal mulai diidentifikasi dan dipersiapkan berbagai faktor pendukung pelaksanaan Nursing Center
baik perangkat keras maupun perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan pelayanan, pendidikan, dan penelitian keperawatan c)
Working /kerja Nursing Center dalam tahap ini sudah dapat dimulai sesuai kesiapansumber dan kebutuhan yang ada. Pada tahun
pertama biasanya kegiatandifokuskan kepada pelayanan dan pendidikan Sedangkan kegiatan penelitian baru dapat dimulai setelah
kegiatan pelayanan dan pendidikan berlangsung. Hal ini dilakukan untuk memperolehdata dasar dari hasil pendatoon/survei mowas
diri yang dilakukan dehmasyarakat didampingi oleh staf puskesmas, mahasiswa/peserta pelatihandon dosen d) Terminal Dalam tahap
terminal dilakukan evaluasi dan perbaikan/modifikasisesuai hasil tahap kerja yang telah dilakukan. Evaluasi dan modifikasi dilakukan
baik terhadap perencanaan maupun proses pelaksanaan hasil yorgdidapat. Dalam tahap terminal perlu dilakukan bersama oleh semua
pihak yang terkait (Pendidikan, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Pemda serta sektor Lainnya) e) Adoption Nursing Center yang telah
berlangsung beberapa waktu yang telahdievaluasi serta dianggap bermanfaat bagi kesehatan masyarakat, biasanya akan dikembangkan
di daerah lain. Pada tahap ini Nursing Center yang lama dapat melakukan fungsi pendampingan dan bimbingan bagi Nursing Center
yang baru memasukitahap persiapan dan awal.

C. Penerapan Nursing Center 1) Nursing Center di Puskesmas Puskesmas sesuai dengan peraturan yang berlaku merupakan unit
pelaksanateknis Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja (Depkes RI 2006). Dari batasan tersebut puskesmas tidak mempunyai tanggung jawab dalam penyelenggaraan
pendidikan tenaga kesehatan termasuk perawat. Hal ini berbeda dengan keberadaan rumah sakit pendidikan yang mempunyai fungsi
sebagai pelayanan pendidikan dan penelitian kesehatan. Sementara itu surat keputusan Mentri Kesehatan RI no
279/Menkes/SK/IV/2006 tanggal 21 April 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di
Puskesmas, perawat mempunyai 2 peran yaitu peran minimal dan peran ideal a. Peran minimal perawat meliputi: 1) Penemui kasus
(case finder) 2) Pemberi pelayanan (care giver) 3) Pendidik/penyuluh kesehatan Chealth teacher/educator) 4) Koordinator dan
kolabcrator 5) Pemberi nasehat (counselor) 6) Paruton (rde model) b. Peran ideal meliputi semua peran minimal ditambah: 1. Peran
sebagai manajer kasus 2. Konsultan 3. Pemodifikasi Lingkungan 4.Peneliti5. Advokat
9.pemimpin/pembaharu Untuk dapat melakukan kedua peran tersebut perawat dituntut untuk mampu: 1) Melakukan pengkajian baik
terhadap individu, kelompok, keluarga maupun masyarakat. 2) Mengajar klien dan mencegah terjadinya masalah kesehatan dan
memelihara serta meningkatkan status klien secara umum 3) Mengelda kasus 4) Memberikan pelayanan keperawatan yang
berkesinambungan 5) Mengarahkan memotivasi klien untuk dapat menolong diri sendiri dalam mengatasi dan mencegah masalah
kesehatan 6) Menjadi contoh peran dalam berperilaku hidup sehat. 7) Berfikir kritis dalam menganalisa berbagai kondisi yang ada di
masyarakat Menurut keputusan Mentri kesehtan nomor 128/Menkes/SK/II/2004 puskesmas memiliki 3 fungsi utama yaitu: 1. Fungsi
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan 2. Fungsi pemberdayoon masyarokat 3. Fungsi pelayanan kesehatan strata 1 2)
Nursing Center sebagai Tempat Praktek Mandiri/Berkelompok Perawat Ide penerapan Nursing Center sebagai model praktik mandiri
muncul karena dupalasan kuat yaitu: a) Keperawatan sebagai profesi yang seharusnya melakukan pelayanan kepadamasyarakat
dengan praktik keperawatan mandiri, temyata di Lapangan belum ada b) Disahkannya UU praktik kedokteran membuat legalitas balai
pengobatanyang dilakukan deh perawat menjadi tidak berlaku lagi kedua alasan tersebut di atas mendorong pemikiran agar
PPNIProvinsi Jawa Barat membuat proyek percontohan praktik keperawaan mandiri dalam bentuk praktik bersama beberapa perawat
bergabung di suatu tempat

10.praktik). Pendekatan praktik bersama dipilih agar cukup kuat untuk menghadapi segalakendala yang ada, mengingat persepsi
masyarakat luas tentang perawat yang praktik mandiri pasti melakukan praktik pengobatan yang secara hukum telah dilarang.
Karenaakan memulai hal yang baru maka ditempuh pendekatan proses adopsi seperti yangtelah dikemukakan pada pembahasan
Nursing Center di Puskesmas.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Nursing Center merupakan pengelolaan terpadu dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian keperawatan melalui pemberdayaan
seluruh potensi yang ada secara optimal. Dalam Nursing Center selalu diupayakan untuk memandang keperawatan sebagai suatu
kesatuan yang utuh sehingga Nursing Center memiliki karakteristik tertentu. Nursing Center secara umum bertujuan mencapai drajat
masyarakat sehat dengan indicator kemandirian keluarga melalui pelayanan . pendidikan dan penelitihan yang berkualitas secara
efektif dan efisien melalui upaya memfasilitasi , advokasi , koordinasi serta kalaborasi seluruh kegiatan nursing center yang
merupakan fungsi dan peran perawat sebagai pelayanan masyarakat di bidang kesehatan .

B. Saran Sosialisasi program Nursing

center sebagai bentuk kepedulian dari profesi


keperawatan agar Difasilitasi oleh pemerintah melalui berbagai lembaganya sehingga masyarakat akan semakin sadar terhadap
kebutuhan hidup sehat dan semakin memahami mengenai keberadaan Nursing center dan keuntungan nya bagi masyarakat .

DAFTAR PUSTAKA

Samba, Suharyati. 2014. Nursing Center Konsep dan Aplikasi Edisi 2. Jakarta : EGC Hatake, Kapevi. 2013. Konsep Nursing Center.
Diperoleh dari http://macrofag.blogspot.com/2013/02/konsep-nursing-center.html. Diakses pada Tanggal 09 september 201 Samba,
Suharyati. 2007. Nursing Center Konsep dan Aplikasi. Bandung:Yayasan Nursentra

Anda mungkin juga menyukai