Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

NURSING CENTRE
Diajukan untuk memenuhi tugas Kewirausahaan

Disusun oleh:
Tingkat II
Siti Lina Maulani (1800001035)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


AKADEMI KEPERAWATAN RS. EFARINA
PURWAKARTA
TAHUN 2020
KONSEP NURSING CENTER
A. Definisi Nursing Center 
Nursing Center merupakan pengelolaan terpadu dalam pelayanan,
pendidikan dan penelitian keperawatan melalui pemberdayaan seluruh potensi
yang ada secara optimal. Dalam Nursing Center selalu diupayakan untuk
memandang keperawatan sebagai suatu kesatuan yang utuh sehingga Nursing
Center memiliki karakteristik tertentu.(Suharyati, 2002)
B. Karakteristik Nursing Center 
Sesuai dengan batasan Nursing Center, maka yang menjadi ciri
utama Nursing Center  adalah:
1. Keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi
program pendidikan, pelayanan dan penelitian/pengembangan
keperawatan. Keterpaduan pengelolaan dalam pendidikan, pelayanan dan
penelitian keperawatan diperlukan untuk mencapai sinergisitas dalam
setiap langkah pengelolaan.
2. Dengan keterpaduan pengelolaan maka akan terjadi pemberdayaan
seluruh potensi yang ada secara optimal. Untuk itu diperlukan adanya
kesadaran,keterbukaan dan kebersamaan dalam menghadapi pelaksanaan
tugas pelayanan, pendidikan dan penelitian yang dipandang sebagai
tanggung jawab bersama.
3. Untuk dapat mengoptimalisasikan seluruh potensi yang ada tersebut,
diperlukan persamaan persepsi seluruh personal yang terlibat terhadap
keperawatan komunitas baik eksternal maupun internal
keperawatankomunitas.
4. Secara internal keperawatan, persamaan persepsi dapat diperoleh melalui
membangun masyarakat ilmiah keperawatan komunitas dimana seluruh
anggota profesi bersatu padu dalam mengembangkan keperawatan
baik dalam teori maupun praktik.
5. Secara eksternal, persamaan persepsi juga mutlak diperlukan dari
seluruh stake holder  yang terkait dengan semua upaya kesehatan masyarakatmelalui
kolaborasi berbagai sektor
C. Nursing Center  sebagai Model Keperawatan Komunitas
Model adalah suatu ide/gagasan yang dijelaskan dengan menggunakan
simbol dan visualisasi fisik. Model konseptual keperawatan merupakan
rancangan terstruktur yang terdiri dari berbagai konsep yang memiliki
hubungan spesifik dan dapat digunakansebagai landasan dalam praktik
keperawatan .
Nursing Center  sebagai model keperawatan komunitas beranjak dari
berbagaiasumsi dasar yang berkaitan dengan pelayanan, pendidikan dan
penelitian- pengembangan keperawatan komunitas.

D. Pedoman Penerapan Nursing Center


1. Tujuan Nursing Center 
Tujuan umum Nursing Center  adalah tercapainya masyarakat sehat
dengan indikator kemandirian keluarga melalui pelayanan, pendidikan dan
penelitian keperawatan yang berkualitas secara efektif dan efisien. Untuk dapat
mencapai tujuan umum tersebut, maka Nursing Center  memiliki tujuan
khusus sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat dengan pendekatan
evidence based
b. Meningkatkan pemberdayaan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat dalam upaya kesehatan.
c. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dalam menurunkan morbiditas dan
mortalitas serta peningkatan Indeks Pembangunan Masyarakat.
d. Terselenggaranya praktik keperawatan komunitas bagi peserta didik.
e. Terselenggaranya penelitian keperawatan komunitas untuk
peningkatan kualitas layanan, pendidikan dan pengembangan ilmu
keperawatan.
f. Terselenggaranya layanan informasi kesehatan masyarakat.
g. Meningkatkan kinerja tenaga keperawatan di puskesmas
2. Kriteria Nursing Center  yang Baik 
a. Memenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan komunitas dan
kebutuhan belajar mahasiswa/peserta latihan secara terpadu. 
b. Memberikan arahan pengkajian.
c. Memberikan arah dalam analisa dan perencanaan.
d. Memberikan arahan implementasi.
e. Memfasilitasi evaluasi.
f. Merupakan garis besar kurikulum suatu pendidikan (dalam hal ini pendidikan
keperawatan komunitas).
g. Representasi kerangka kerja penelitian untuk pengembangan teori
maupun praktik.
3. Peran Perawat dalam Nursing Center 
Peran perawat merupakan deskripsi tentang apa yang dilakukan oleh
perawat di Nursing Center  baik kepada klien maupun kepada mahasiswa
keperawatan. Perawat yang terlibat dalam Nursing Center baik yang berasal
dari puskesmas maupun institusi pendidikan mempunyai empat peran utama ialah
sebagai:
a. Pemberi pelayanan kepada klien
b.  Pendidik keperawatan untuk mahasiswa/peserta pelatihan
c.  Peneliti untuk pengembangan ilmu
d.  Praktik serta pengelola keperawatan.
Untuk dapat melakukan keempat peran dengan baik, diperlukan perubahan
pola pikir agar memandang pendidikan, pelayanan dan penelitian
keperawatan sebagai suatukesatuan yang utuh merupakan cara/alat utama untuk
mencegah atau menghilangkan masalah. Dengan kata lain fokus intervensi
merupakan pengungkit yang dapat digunakan untuk merubah penyebab
situasi ke arah hasil yang diharapkan. Fokus
intervensi Nursing Center  ada pada upaya memfasilitasi, advokasi,
koordinasi serta kolaborasi seluruh kegiatan Nursing Center  untuk
mencapai pelayanan dan pendidikan keperawatan yang berkualitas
penerapan suatu model keperawatan selalu diikuti berbagai konsekuensi
baik yang berkenaan dengan proses maupun hasil.
4. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Nursing Center 
a. Faktor pendukung
Yang menjadi faktor pendukung utama dalam pelaksanaan Nursing
Center adalah:
1) Komitmen pengambilan kebijakan baik di Institusi Pendidikan
maupun Dinas Kesehatan Provinsi Kabupaten/Kota sehingga
memperlancar dana, fasilitas dan puskesmas baik untuk
pelatihan perawat, penyediaan sarana dan prasarana (ruangan,
CHN kit, alat transportasi, family folder dll). 
2) Kolaborasi lintas sektor (pendidikan, pelayanan, pemerintah
daerah danDPRD, organisasi profesi/PPNI dan sektor lainnya
yang terkait) yang dirasakan sangat mendukung
pelaksanaan Nursing Center
b. Faktor penghambat
Masih adanya persepsi yang keliru baik dari masyarakat luas, profesi
kesehatanlain maupun anggota profesi keperawatan tentang profesi keperawatan
dan lingkup kerjanya. Hal ini terjadi karena perubahan keperawatan dari
vokasi menjadi profesiyang relatif baru.
5. Fokus Intervensi  Nursing Center 
Merupakan cara/alat utama untuk mencegah atau menghilangkan
masalah. Dengan kata lain fokus intervensi merupakan pengungkit yang
dapat digunakan untuk merubah penyebab situasi ke arah hasil yang
diharapkan. Fokus intervensi Nursing Center  ada pada upaya
memfasilitasi, advokasi, koordinasi serta kolaborasi
seluruh kegiatan Nursing Center  untuk mencapai pelayanan dan pendidikan
keperawatan yang berkualitas.
6. Konsekuensi
Konsekuensi utama yang berkenaan dengan proses pelaksanaan Nursing
Center adalah perubahan sikap dan pola pikir yang sangat mendasar dimana pemikiran
tentang keperawatan yang terkotak-kotak (memisahkan antara pendidikan,
pelayanan, dan penelitian) menjadi harus berfikir sistem dengan melihat
keperawatan sebagai suatukesatuan yang utuh antara pendidikan,
pelayanan dan penelitian-pengembangan. Sedangkan konsekuensi yang
berkenaan dengan hasil adalah kemungkinankegagalan di berbagai segi yang
perlu diantisipasi dan direncanakan cara penanggulangannya. Penyebab
kegagalan utama diperkirakan karena kurangnya komitmen dan sikap
mental seluruh komponen yang terkait terhadap ide dasar bahwa pendidikan
dan pelayanan serta penelitian keperawatan merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Komitmen yang kurang dapat terjadi karena kurangnya keyakinan tentang manfaat
nursing Center  bagi dirinya/institusinya. Oleh karena itu, sosialisasi perlu
dilakukan dengan baik kepada semua pihak yang terkait.
7. Tahap Pengembangan  Nursing Center 
Karena Nursing Center merupakan hal yang baru, maka
pegembangan Nursing Center dilakukan mengikuti proses adopsi yang terdiri dari
tahapan:
a) Initial /persiapan
Dalam tahap initial atau tahap persiapan dilakukan sosialisasi
tentangkonsep Nursing Center ke semua pihak terkait untuk
memperoleh komitmendan dukungan. 
b) Beginning /awal
Dalam tahap awal mulai diidentifikasi dan dipersiapkan berbagai
faktor  pendukung pelaksanaan Nursing Center baik perangkat keras
maupun perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan pelayanan,
pendidikan, dan penelitian keperawatan
c) Working /kerja
Nursing Center  dalam tahap ini sudah dapat dimulai sesuai
kesiapansumber dan kebutuhan yang ada. Pada tahun pertama biasanya
kegiatandifokuskan kepada pelayanan dan pendidikan.Sedangkan kegiatan
penelitian baru dapat dimulai setelah kegiatan pelayanan dan
pendidikan berlangsung. Hal ini dilakukan untuk memperolehdata dasar
dari hasil pendataan/survei mawas diri yang dilakukan olehmasyarakat
didampingi oleh staf puskesmas, mahasiswa/peserta pelatihandan dosen.
d) Terminal
Dalam tahap terminal dilakukan evaluasi dan
perbaikan/modifikasisesuai hasil tahap kerja yang telah dilakukan.
Evaluasi dan modifikasi dilakukan baik terhadap perencanaan maupun proses
pelaksanaan hasil yangdidapat. Dalam tahap terminal perlu dilakukan
bersama oleh semua pihak yangterkait (Pendidikan, Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Pemda serta sektor lainnya).
e) Adoption 
Nursing Center yang telah berlangsung beberapa waktu yang
telahdievaluasi serta dianggap bermanfaat bagi kesehatan masyarakat,
biasanya akan dikembangkan di daerah lain. Pada tahap ini Nursing
Center yang lama dapat melakukan fungsi pendampingan dan bimbingan
bagi Nursing Center yang baru memasukitahap persiapan dan awal.
8. Penerapan Nursing Center
a. Nursing Center di Puskesmas
Puskesmas sesuai dengan peraturan yang berlaku merupakan unit
pelaksanateknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja.(Depkes RI, 2006).
Dari batasan tersebut puskesmas tidak mempunyai tanggungjawab
dalam penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan termasuk
perawat. Hal ini berbeda dengan keberadaan rumah sakit pendidikan yang
mempunyai fungsi sebagai pelayanan, pendidikan dan penelitian kesehatan.
Sementara itu surat keputusan Mentri Kesehatan RI no
279/Menkes/SK/IV/2006 tanggal 21 April 2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di
Puskesmas, perawat mempunyai 2 peran yaitu peran minimal dan peran
ideal
b. Peran minimal perawat meliputi:
1) Penemu kasus (case finder) 
2) Pemberi pelayanan (care giver)
3) Pendidik/penyuluh kesehatan (health teacher/educator)
4) Koordinator dan kolaborator 
5) Pemberi nasehat (counselor)
6) Panutan (role model )
c. Peran ideal meliputi semua peran minimal ditambah:
1) Peran sebagai manajer kasus 
2) Konsultan
3) Pemodifikasi lingkungan
4) Peneliti
5) Advokat
d. Pemimpin/pembaharu Untuk dapat melakukan kedua peran tersebut perawat
dituntut untuk mampu:
1) Melakukan pengkajian baik terhadap individu, kelompok, keluarga
maupun masyarakat. 
2) Mengajar klien dan mencegah terjadinya masalah kesehatan dan
memelihara serta meningkatkan status klien secara umum.
3) Mengelola kasus.
4) Memberikan pelayanan keperawatan yang berkesinambungan.
5) Mengarahkan memotivasi klien untuk dapat menolong diri sendiri
dalam mengatasi dan mencegah masalah kesehatan
6) Menjadi contoh peran dalam berperilaku hidup sehat.
7) Berfikir kritis dalam menganalisa berbagai kondisi yang ada di masyarakat
e. Menurut keputusan Mentri Kesehtan nomor 128/Menkes/SK/II/2004
puskesmas memiliki 3 fungsi utama yaitu:
1) Fungsi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan 
2) Fungsi pemberdayaan masyarakat
3) Fungsi pelayanan kesehatan strata 1

9. Nursing Center  sebagai Tempat Praktek Mandiri/Berkelompok Perawat


Ide penerapan Nursing Center sebagai model praktik mandiri muncul
karena duaalasan kuat yaitu:
a. Keperawatan sebagai profesi yang seharusnya melakukan pelayanan
kepadamasyarakat dengan praktik keperawatan mandiri, ternyata di
lapangan belum ada. 
b. Disahkannya UU praktik kedokteran membuat legalitas balai
pengobatanyang dilakukan oleh perawat menjadi tidak berlaku lagi
Kedua alasan tersebut di atas mendorong pemikiran agar PPNI
Provinsi JawaBarat membuat proyek percontohan praktik keperawaan
mandiri dalam bentuk praktik  bersama (beberapa perawat bergabung di suatu
tempat praktik). Pendekatan praktik bersama dipilih agar cukup kuat
untuk menghadapi segalakendala yang ada, mengingat persepsi
masyarakat luas tentang perawat yang praktik mandiri pasti melakukan
praktik pengobatan yang secara hukum telah dilarang. Karenaakan
memulai hal yang baru maka ditempuh pendekatan proses adopsi seperti yangtelah
dikemukakan pada pembahasan Nursing Center di Puskesmas.

SUMBER :

Samba, Suharyati. 2007. Nursing Center Konsep dan Aplikasi.


Bandung:Yayasan Nursentra

Samba, Suharyati. 2014. Nursing Center Konsep dan Aplikasi Edisi 2. Jakarta :
EGC

Hatake, Kapevi. 2013. Konsep Nursing Center. Diperoleh dari


http://macrofag.blogspot.com/2013/02/konsep-nursing-center.html.

Anda mungkin juga menyukai