Anda di halaman 1dari 267

MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS

EDISI TAHUN 2022 REVISI

Disusun oleh:
Ariani Fatmawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Mat
Bhekti Imansari, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Universitas ‘Aisyiyah Bandung


JL.K.H. Ahmad Dahlan Dalam No. 6 Bandung
2023
MODUL KEPERAWATAN MATERNITAS
EDISI TAHUN 2023

Penulis:
Ariani Fatmawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Mat
Bhekti Imansari, S.Kep.,Ns.,M.Kep

ISBN:

Editor :
Bhekti Imansari, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Penyunting:
Dr. Sitti Syabariyah, S.Kp.,Ms.Biomed

Desain Sampul dan Tata Letak:


Anggriyana Tri Widianti, S.Kep.,Ners.,M.Kep

Redaksi:
Universitas ‘Aisyiyah Bandung
Jl. K.H. Ahmad Dahlan Dalam No.6 Bandung
Telepon +62227312423, Fax +62227305269

Distribusi Tunggal:
Universitas ‘Aisyiyah Bandung
Jl. K.H. Ahmad Dahlan Dalam No.6 Bandung
Telepon +62227312423, Fax +62227305269

Cetakan Pertama,

Hak Cipta dilindungi undang-undang


Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan cara apapun
tanpa ijin tertulis dari penerbit

i
LEMBAR PENGESAHAN

Nama Institusi : Universitas ‘Aisyiyah Bandung


Hari/Tanggal : 06 Februari 2023
Jenis Karya : Modul Keperawatan Maternitas Edisi 2023
Penyusun : Ariani Fatmawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Mat
Bhekti Iman Sari, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Mengesahkan,
Modul Keperawatan Maternitas Edisi 2023 ini
akan digunakan sebagai pedoman dan acuan
bagi seluruh Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan
Tingkat II Semester IV

Bandung, Februari 2023


Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Kpeerawatan

Anggriyana Tri Widianti, S.Kep.,Ns.,M.Kep

ii
VISI, MISI DAN TUJUAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG
SK REKTOR UNISA BANDUNG No. 0309/SK/UNISA-BANDUNG/I/2021

VISI

“Menjadi Universitas Islami dan Terkemuka di Bidang IPTEKS tingkat Internasinal tahun 2045”

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang menghasilkan sumber daya manusia yang
Islami
2. Memajukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk perkembangan ilmu pengetahuan
dan peningkatan kemaslahatan umat
3. Membangun kemitraan internasional
4. Membangun tata kelola kelembagaan universitas yang Islami

TUJUAN

1. Terwujudnya pendidikan dan pengajaran yang Islami serta berdaya saing Internasional
2. Terwujudnya inovasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang menunjang dakwah
Islam berkemajuan
3. Terwujudnya kerjasama internasional yang mendukung catur dharma
4. Terwujudnya tata kelola kelembagaan yang baik dan berkelanjutan

iii
VISI, MISI DAN TUJUAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG
SK REKTOR UNISA BANDUNG No. 0348/SK/UNISA-BANDUNG/II/2021

VISI
“Menjadi Fakultas Ilmu Kesehatan yang Terkemuka dalam Pengembangan Ipteks Kesehatan Holistik
Spiritual IslamiTingkat Internasional tahun 2045”

MISI
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan akademik dan profesi kesehatan yang
berkualitas berbasiskeunggulan holistik spiritual Islami
2. Mengembangkan dan melaksanakan penelitian di bidang kesehatan holistik spiritual Islami yang
kreatif dan inovatif
3. Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat untuk menghasilkan dan memanfaatkan ilmu
pengetahuan danteknologi kesehatan holistik spiritual Islami bagi masyarakat
4. Menyelenggarakan sistem tata kelola fakultas kesehatan yang efektif, efisien serta berlandaskan
penerapan nilaikeislaman
5. Membina dan mengembangkan jaringan kerjasama dengan berbagai lembaga terkemuka, baik dalam
dan luar negeri yang mendukung pengembangan catur darma

TUJUAN
1. Menghasilkan lulusan yang profesional berkualitas berbasis keunggulan holistik spiritual Islami untuk
mengatasi masalah kesehatan di Indonesia serta mampu berdaya saing baik di tingkat nasional
maupun internasional
2. Menghasilkan lulusan dan dosen yang mampu menghasilkan penelitian yang inovatif dan kreatif
untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya pada keunggulan kesehatan
holistik spiritual Islami
3. Menghasilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mampu memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologikesehatan holistik spiritual Islami untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
4. Menciptakan fakultas yang mempunyai sistem tata kelola I slami yang efektif dan efisien dengan
berbasis sistem informasi terintegrasi
5. Menghasilkan jalinan kerjasama dengan berbagai lembaga dalam dan luar negeri untuk
pengembangan ilmu dan teknologi kesehatan holistik spiritual Islam, baik di bidang pendidikan,
penelitian maupun pengabdian kepadamasyarakat

iv
VISI, MISI DAN TUJUAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SK REKTOR UNISA BANDUNG No. 0350/SK/UNISA-BANDUNG/I/2021

VISI
“Menjadi Program Studi DIII Keperawatan yang terkemuka dalam Keperawatan Spiritual Islami Tingkat
InternasionalTahun 2045”

MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan yang menghasilkan sumber daya keperawatan yang
terkemuka dalam keperawatan spiritual Islami.
2. Mengimplementasikan penelitian yang inovatif dan kreatif dalam keunggulan keperawatan spiritual
islami untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan
3. Mengimplementasikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pendekatan ilmu
keperawatan dan penggunaan Iptek dengan keunggulan keperawatan spiritual Islami untuk
mendukung kesehatan masyarakat dan menunjang penyelenggaraan pendidikan
4. Menerapkan sistem tata kelola program studi yang efektif dan efisien serta berbasis nilai-nilai Islami
untuk mendukung pelaksanaan proses pendidikan
5. Melaksanakan kerjasama dengan berbagai mitra dalam dan luar negeri sebagai penunjang
pelaksanaan pendidikan keperawatan yang berdaya saing global.

TUJUAN
1. Menghasilkan lulusan yang terkemuka, unggul dalam pelayanan keperawatan Spiritual Islami.
2. Menghasilkan berbagai penelitian keperawatan yang inovatif dalam keunggulan keperawatan
spiritual islami dan mengintegrasikannya ke dalam pendidikan
3. Menghasilkan dan mengintegrasikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pendekatan
ilmu keperawatan dengan keunggulan keperawatan spiritual Islami dan mengintegrasikannya ke
dalam pendidikan
4. Menghasilkan kegiatan pendidikan yang terjamin secara kualitas melalui pelaksanaan sistem tata
kelola program studi yang efektif dan efisien.
5. Menghasilkan jalinan kerjasama yang sinergis dengan berbagai mitra dalam dan luar negeri untuk
menunjang kegiatan pendidikan keperawatan yang berdaya saing global.

v
KATA PENGANTAR

Segala Puji hanya milik Allah swt. Shalawat dan salam tercurah pada Rasulullah SAW, sang
rahmatan lil alamin beserta keluarganya yang suci dan pengikut setia yang mencintainya serta
menjadikannya sebagai teladan sampai akhir zaman. Terima kasih wahai Allah, kuasa-Mu telah menuntun
penulis untuk dapat menyusun Modul Keperawatan Maternitas Sekolah untuk mahasiswa Program Studi
DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah ini.
Modul ini berisi tentang deskripsi mata ajar, capaian pembelajaran, rancangan aktifitas
pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, latihan soal, latihan kasus, daftar tilik untuk
laboratorium, dan format penilaian. Penulis menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna,
sehingga diharapkan adanya saran yang membangun untuk perbaikan modul ini yang sesuai dengan
kebutuhan mahasiswa.
Harapan penulis, modul ini dapat bermanfaat dan menjadi bagian dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Bandung. Aamiin.

Bandung, Februari 2023


Penulis,

Ariani Fatmawati, S.Kep.,Ns., M.Kep.,Sp.Kep.Mat.

vi
DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………………………………………… i


Lembar Pengesahan …………………………………………………………………………….……… ii
Visi, Misi dan Tujuan Universitas ‘Aisyiyah Bandung ………………………………………………… iii
Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Ilmu Kesehatan ………………………………………………………. iv
Visi, Misi dan Tujuan Program Studi DIII Keperawatan ……………………………………………… v
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………. vi
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………… vii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………………….…... ix
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………………………… x
GLOSSARIUM …………………………………………………………………………………………... xi

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………….……… 1


A. Deskripsi Modul ……………………………………………………………………………………. 1
B. Kompetensi ………………………………………………………………………………………… 1
C. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah …………………………………………………………….. 2
D. Materi Ajar ………………………………………………………………………………………….. 3
E. Alokasi Waktu ……………………………………………………………………………………… 4
F. Metode Pembelajaran …………………………………………………………………………….. 4
G. Referensi …………………………………………………………………………………………… 6
H. Petunjuk Penggunaan Modul …………………………………………………………………….. 8

BAB II PEMBELAJARAN ……………………………………………………………………………….. 10


A. Rancangan Aktifitas Pembelajaran per Pertemuan ……………………………………………. 10
B. Kegiatan Belajar 1-2 …………………………………………………………………………………. 24
C. Kegiatan Belajar 3 …………………………………………………………………………………. 55
D. Kegiatan Belajar 4 …………………………………………………………………………………. 58
E. Kegiatan Belajar 5 …………………………………………………………………………………. 70
F. Kegaitan Belajar 6 …………………………………………………………………………………. 93
G. Kegiatan Belajar 7 …………………………………………………………………………………. 108
H. Kegiatan Belajar 8 …………………………………………………………………………………. 118
I. Kegiatan Belajar 9 …………………………………………………………………………………. 132
J. Kegiatan Belajar 10 ……………………………………………………………………………….. 152
K. Kegiatan Belajar 11 ……………………………………………………………………………….. 161
L. Kegiatan Belajar 12-14..…. ………………………………………………………………………. 175
M. Kegiatan Belajar 14 ……………………………………………………………………………….. 186

BAB III SISTEM PENILAIAN …………………………………………………………………………… 186


A. Kognitif ……………………………………………………………………………………………... 186

vii
B. Psikomotor …………………………………………………………………………………………. 186
C. Attitude ……………………………………………………………………………………………... 187
D. Tugas ……………………………………………………………………………………………….. 187
E. Batasan Waktu yang Telah Ditetapkan …………………………………………………………. 187
F. Referensi …………………………………………………………………………………………… 187

LAMPIRAN ………………………………………………………………………………………………. 190


Lampiran 1 Petunjuk Teknis CAM……………………………………………………………………. 190
Lampiran 2 Asuhan Keperawatan Antenatal ………………………………………………………….. 192
Lampiran 3 Asuhan Keperawatan Intranatal ………………………………………………………….. 198
Lampiran 4 Asuhan Keperawatan Postnatal ………………………………………………………….. 206
Lampiran 5 Format Penilaian Makalah ………………………………………………………………… 212
Lampiran 6 Format Penilaian Presentasi ……………………………………………………………… 214
Lampiran 7 Format Penilaian Presentasi Kelompok Pembanding ………………………………….. 216
Lampiran 8 Format Penilaian Even Organizer…………………………………………………………… 218
Lampiran 9 Format Penilaian Moderator ………………………………………………………………… 219
Lampiran 10 Format Penilaian SOCA……………………………………………………………………. 220
Lampiran 11 Format Penilaian Sikap di Kelas…………………………………………………………. 221
Lampiran 12 Format Penilaian Sikap di Laboraturium…………………………………………………. 224
Lampiran 13 Format Penilaian Sikap di Klinik..…………………………………………………………. 226

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pertemuan Ke-1-2 ………………………………………………………………………………… 10


Tabel 2 Pertemuan Ke-3 …………………………………………………………………………………... 11
Tabel 3 Pertemuan Ke-4 …………………………………………………………………………………... 12
Tabel 4 Pertemuan Ke-5 …………………………………………………………………………………... 14
Tabel 5 Pertemuan Ke-6 …………………………………………………………………………………... 15
Tabel 6 Pertemuan Ke-7 …………………………………………………………………………………... 16
Tabel 7 Pertemuan Ke-8 …………………………………………………………………………………... 18
Tabel 8 Pertemuan Ke-9 …………………………………………………………………………………... 19
Tabel 9 Pertemuan Ke-10 ………………………………………………………………………………... 20
Tabel 10 Pertemuan Ke-11 ……………………………………………………………………………….. 22
Tabel 11 Pertemuan Ke-12-14 ………………………………………………………………….……….. 23
Tabel 12 Daftar Tilik Tindakan Keperawatan Pemeriksaan Fisik Antenatal …………………………. 25
Tabel 13 Gerakan Senam Hamil ……………………………….………………………………………... 28
Tabel 14 Daftar Tilik Tindakan Keperawatan Senam Hamil 34
……………………………………………
Tabel 15 Daftar Tilik Tindakan Keperawatan Pemeriksaan Fisik Postpartum 40
………………………..
Tabel 16 Daftar Tilik Tindakan Keperawatan Pijat Oksitosin dan Breast Care 43
……………………….
Tabel 17 Daftar Tilik Tindakan Keperawatan Pertolongan Persalinan ……………………………….. 45
Tabel 18 Perkembangan Janin……………………………………………………………………………. 72
Tabel 19 Kunjungan Minimal ANC……………………………………………………………………….. 89
Tabel 20 Nutrisi Ibu Hamil…………………………………………………………………………………. 89
Tabel 21 APGAR SCORE…………………………………………………………………………………. 99
Tabel 22 Penurunan Kepala Janin ……………………………………………………………………….. 103
Tabel 23 Klasifikasi Hipertensi ……………………………………………………………………………. 132
Tabel 24 Faktor Risiko CPD ………………………………………………………………………………. 152
Tabel 25 Penyebab, Tanda dan Gejala, dan Faktor Risiko Perdarahan Postpartum ……………… 157

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Organ-Organ Reproduksi Internal Perempuan ………………………………………….. 34


Gambar 2 Organ-Organ Reproduksi Eksternal Perempuan ……………….……………………….. 35
Gambar 3 Payudara ……………………………………………………………………………………. 36
Gambar 4 Siklus Menstruasi …………………………………………………………………………… 37
Gambar 5 Aksis Hipotalamus-hipofisis ……………………………………………………………….. 38
Gambar 6 Tahap Awal Perkembangan Embrio: Zigot menjadi Blastosit ………………………….. 80
Gambar 7 Embrio dalam Uterus ……………………………………………………………………….. 82
Gambar 8 Sirkulasi Janin ……………………………………………………………………………….. 84
Gambar 9 Perubahan Payudara pada Masa Hamil ………………………………………………….. 87
Gambar 10 Tinggi Fundus Uterus pada Kehamilan ………………………………………………….. 88
Gambar 11 Perubahan Serviks ………………………………………………………………………… 90
Gambar 12 Linea Nigra dan Striae Gravidarum ……………………………………………………… 91
Gambar 13 Cara Mengukur TFU ………………………………………………………………………. 93
Gambar 14 Derajat Laserasi Jalan Lahir ……………………………………………………………… 110
Gambar 15 Partograf Bagian Depan ………………………………………………………………….. 114
Gambar 16 Partograf Bagian Belakang ……………………………………………………………….. 115
Gambar 17 Lokasi Fundus Setelah Melahirkan ……………………………………………………… 118
Gambar 18 AKDR ……………………………………………………………………………………….. 133
Gambar 19 Tubektomi ………………………………………………………………………………….. 133
Gambar 20 Vasektomi ………………………………………………………………………………….. 134
Gambar 21 Reflek Prolaktin ……………………………………………………………………………. 136
Gambar 22 Reflek Oksitosin …………………………………………………………………………… 137
Gambar 23 Patofisiologi Hipertensi Kehamilan ………………………………………………………. 145

x
GLOSSARIUM

Gravida : Kehamilan
Primigravida : wanita yang baru pertama kali hamil
Multigravida : wanita yang sudah mengalami dua atau lebih kehamilan
Nulligravida : wanita yang belum pernah hamil
Paritas : jumlah kelahiran termasuk IUFD dengan fetus sudah memasuki
usia kehamilan lebih dari 20 minggu saat lahir, tapi bukan jumlah
anak yang lahir
Primipara : wanita yang sudah menyelesaikan satu kehamilan/melahirkan
dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu (pertama kali
melahirkan)
Multipara : wanita yang sudah dua atau lebih menyelesaikan kehamilan
dengan usia kehamilan diatas 20 minggu
Nullipara : wanita yang belum pernah menyelesaikan kehamilan dengan
usia kehamilan lebih dari 20 minggu
Premetur/preterm : kehamilan yang sudah melewati usia 20 minggu tetapi kurang
dari 37 minggu
Aterm : kehamilan yang sudah melewati usia kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu
Postmatur/posterm : kehamilan dengan usia kehamilan lebih dari 42 minggu
Abortus : kehamilan yang belum melewati usia kehamilan 20 minggu (janin
dilahirkan kurang dari 20 minggu)
Antenatal/Antepartum : Masa Kehamilan
Intranatal/Intrapartum : Masa Persalinan
Postnatal/Postpartum : Masa Nifas/setelah melahirkan
Queckening : Perasaan ibu adanya gerakan janin, biasanya terjadi pada usia
16-20 minggu
Tanda chadwick’s : Warna kebiruan di vagina yang disebabkan karena peningkatan
vaskularisasi yang terlihat pada minggu keempat
Tanda Hegar : Bagian uterus bawah terasa lunak, dapat dirasakan pada usia
kehamilan bulan kedua dan ketiga pada saat pemeriksaan
bimanual
Ballotemen : Teknik melakukan palpasi janin yang mengambang dengan
tekanan yang lembut dan akan dirasakan memantul
Cloasma gravidarum : Disebut juga topeng kehamilan yaitu hiperpigmentasi pada
daerah pipi, hidung dan dahi
Linea nigra : Garis hiperpigmentasi yang berada di tengah dari simpisis pubis
sampai fundus
Striae gravidarum : Garis kemerahan yang terjadi akibat peregangan kulit, biasanya
terjadi di perut, paha dan payudara pada wanita hamil. Pada
wanita berkulit gelap warna akan terlihat kecoklatan
Tanda Goodel : Serviks teraba lunak pada bulan kedua
Tanda Braxton hicks : Kontraksi ringan pada uterus, tidak nyeri dan jarang yang terjadi
selama kehamilan terutama kehamilan trimester ketiga

xi
Tuberkel montgomery : Tonjolan pada areola yang membesar pada saat hamil dan
melahirkan
Uterus souffle : Suara halus seperti tiupan dari arteri uterus
TFU : Tinggi Fundus Uterus
DRA : Disatasis Rektus Abdominis/Abdominalis
PAP : Pintu Atas Panggul

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi Modul
Modul Keperawatan Maternitas ini adalah modul perkuliahan dan praktikum dalam area
keperawatan khusus pasien perempuan tentang konsep dasar keperawatan maternitas, konsep
dasar obstetri dan ginekologi, asuhan keperawatan ibu hamil, persalinan, dan ibu nifas baik fisiologis
maupun patologis, bedah kebidanan, keluarga berencana dalam konteks keluarga, kesehatan
perempuan pada masa usia subur sampai dengan menopause dan gangguan sistem reproduksi
dengan penekanan pada upaya preventif dan promotif yang menggunakan pendekatan proses
keperawatan dengan memperhatikan aspek legal dan etis ditatanan klinik baik di rumah sakit
maupun puskesmas. Oleh karena itu untuk mempelajari mata kuliah ini, diperlukan berbagai konsep
yang mendukung yaitu ilmu dasar (anatomi, fisiologi, patofisiologi, farmakologi dan biologi), dan
dokumentasi keperawatan.
Modul yang dikembangkan ini merupakan modul untuk menunjang kompetensi dalam
keperawatan maternitas. Metode pembelajaran yang diterapkan pada modul ini adalah model
pembelajaran konstekstual yang berorientasi pada kasus-kasus keperawatan yang dialami
perempuan sesuai dengan masa reproduksinya yang diambil dari kasus riil yang terjadi dilapangan
atau rumah sakit. Proses pembelajaran pada mata kuliah ini dengan menggunakan pendekatan
classical lecture, Critical Thinking dan Laboratorium Tutorial.

B. Kompetensi
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang ruang lingkup keperawatan maternitas yang meliputi
pengertian, falsafah, perspektif dan tujuan keperawatan maternitas, mahasiswa mampu
menerapkan peran perawat maternitas
2. Mahsiswa mampu menjelaskan dan mengidentifikasi tren dan issue serta standar parktik
keperawatan maternitas
3. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep menstruasi dan gangguan sistem menstruasi dengan
menstruasi dalam hukum islam
4. Mahasiwa mampu menjelaskan konsep asuhan keperawatan pada ibu hamil fisiologis serta
proses penciptaan manusia dan perkembangan janin berdasarkan AL-Quran dan As-Sunnah

1
5. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep asuhan keperawatan pada ibu intranatal fisiologis dan
manajemen nyeri dan memperlancar atau mempermudah persalinan berdasarkan Al-Quran dan
As-Sunnah
6. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep asuhan keperawatan pada ibu postpartum fisiologis
dengan konsep nifas berdasarkan islam
7. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep asuhan keperawatan pada ibu hamil patologis:
preeklampsia, Hiperemesis gravidarum, perdarahan antenatal (abortus, placenta previa, solutio
placenta)
8. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep manajemen laktasi dan persiapan laktasi secara islami
9. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep keluarga berencana dan KB berdasarkan
hukum islam
10. Mahasiswa mampu memahami dan mendemonstrasikan pemeriksaan fisik ibu hamil, asuhan
persalinan normal, pemeriksaan fisik ibu postpartum, perawatan payudara dan pijat oksitosin,
perawatan perineal care, senam hamil dan pendidikan kesehatan pada ibu hamil, ibu postpartum
dan bayi baru lahir serta konseling keluarga berencana
11. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik ibu hamil, asuhan persalinan normal,
pemeriksaan fisik ibu postpartum, perawatan payudara dan pijat oksitosin, perawatan perineal
care, senam hamil dan pendidikan kesehatan pada ibu hamil, ibu postpartum dan bayi baru lahir
serta konseling keluarga berencana
12. Mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan secara komprehensif pada ibu hamil,
ibu intranatal, ibu postpartum fisiologis

C. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


1. Sikap
a. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
b. Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien,
menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan dan
kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan
informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan
lingkup tanggung jawabnya.

2
c. Memiliki nilai Islam yang berkemajuan sesuai Al Quran dan As Sunah dalam penerapan
asuhan keperawatan
2. Pengetahuan
a. Menguasai anatomi, fisiologi tubuh manusia, dan patofisiologi.
b. Menguasai konsep dan prinsip patient safety
c. Menguasai konsep teoritis kebutuhan dasar manusia
d. Menguasai konsep, prinsip, dan teknik promosi kesehatan.
3. Keterampilan Umum
Memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai dengan bidang keahlian
terapannya, didasarkan pada pemikiran logis dan inovatif, dilaksanakan dan bertanggung jawab
atas hasilnya secara mandiri
4. Keterampilan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami konsep keperawatan maternitas
b. Mahasiswa mampu memahami konsep menstruasi, ibu hamil, ibu intranatal, dan ibu
postpartum
c. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dan teori keperawatan dan teori dan Model
Keperawatan Konseptual
d. Mahasiswa mampu memahami konsep keluarga berencana dan konsep penyakit pada
gangguan sistem reproduksi
e. Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan pada ibu hamil patologis
f. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik dan tindakan keperawatan pada ibu hamil,
intranatal, bayi baru lahir, ibu postpartum dan perempuan dengan gangguan sistem
reproduksi
g. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan pada ibu hamil, ibu intranatal dan ibu
postpartum fisiologis

D. Materi Ajar
1. Konsep keperawatan maternitas
2. Konsep menstruasi dan gangguan menstruasi dengan menstruasi berdasarkan hukum islam
3. Konsep asuhan keperawatan pada ibu hamil fisiologis dengan proses penciptaan manusia dan
proses pertumbuhan janin

3
4. Konsep asuhan keperawatan pada ibu hamil patologis
5. Konsep asuhan keperawatan ibu intranatal dengan manajemen nyeri dan memperlancar proses
persalinan secara islami
6. Konsep asuhan keperawatan ibu postpartum dan konsep nifas berdasarkan hukum islam
7. Konsep manajemen laktasi dan persiapan menyusui berdasarkan hukum islam
8. Konsep asuhan keperawatan pada perempuan dengan gangguan sistem reproduksi
9. Konsep keluarga berencana dan konsep KB sesuai dengan hukum islam
10. Mahasiswa mampu memahami dan mendemonstrasikan pemeriksaan fisik ibu hamil, asuhan
persalinan normal, pemeriksaan fisik ibu postpartum, perawatan payudara dan pijat oksitosin,
perawatan perineal care, senam hamil dan pendidikan kesehatan pada ibu hamil, ibu
postpartum dan bayi baru lahir serta konseling keluarga berencana
11. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik ibu hamil, asuhan persalinan normal,
pemeriksaan fisik ibu postpartum, perawatan payudara dan pijat oksitosin, perawatan perineal
care, senam hamil dan pendidikan kesehatan pada ibu hamil, ibu postpartum dan bayi baru lahir
serta konseling keluarga berencana
12. Mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan secara komprehensif pada ibu hamil,
ibu intranatal, ibu postpartum fisiologis

E. Alokasi Waktu
Waktu pada perkuliahan ini disesuaikan dengan jumlah SKS. JUmlah SKS pada MK ini adalah 3
SKS dengan rincian 1T, 1P, 1K. Setiap satu kali pertemuan teori dan praktikum adalah 220 menit
atau 3,7 jam. Sementara untuk klinik 50 jam atau 6,5 hari/minggu.

F. Metode Pembelajaran
Pembelajaran yang dilaksanakan di MK Keperawatan Maternitas ini dilaksanakan secara
daring/online dan luring. Perkuliahan teori dilaksanakan secara hybrid learning yaitu perkuliahan
dilaksanakan secara daring dan luring. Metode daring ini dengan menggunakan aplikasi Ms. Teams
atau zoom meeting. Pembelajaran praktikum dilaksanakan secara luring di laboratorium.

4
1. Lecture/ceramah
Metode ini berbentuk penjelasan pengajar kepada mahasiswa dan biasanya diikuti dengan tanya
jawab tentang isi pelajaran yang belum jelas. Kuliah pakar diperlukan sebagai dasar penguatan
konsep asuhan Keperawatan Maternitas secara umum dan mendasar. Pengajar perlu
mempersiapkan materi pembelajaran yang akan disampaikan dan media visual. Selama kuliah
seluruh dosesn diwajibkan menggunakan pendekatan Student Centered Learning (SCL):
a. Menyertakan mahasiswa dalam proses pembelajaran
b. Mendorong mahasiswa untuk memiliki pengetahuan yang lebih banyak, luas dan mendalam
c. Membantu mahasiswa untuk menyelami kejadian pada kehidupan nyata
d. Mendorong pembelajaran secara aktif
e. Mendorong mahasiswa untuk berfikir kritis
f. Mengarahkan mahasiswa untuk mengenali dan menggunakan berbagai macam gaya belajar
g. Memperhatikan kebutuhan dan latar belakang mahasiswa

2. Praktikum di Laboratorium
Metode pembelajaran praktikum di laboratorium yaitu untuk membekali mahasiswa supaya lebih
memahami konsep dengan mempraktikan dilaboratorium. Tindakan – tindakan yang diberikan
dilaboratorium merupakan tindakan yang berkaitan dengan sistem reproduksi seperti : Tindakan
pemeriksaan fisik antenatal, senam hamil, tindakan pemeriksaan fisik postnatal, pijat oksitosin,
perawatan payudara, perawatan perineum, pertolongan persalinan dan pengisian partograf.
a. Tahap ini mahasiswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok
b. Seluruh topik akan dijelaskan dan didemonstrasikan sebanyak 1x, setelah dijelaskan
mahasiswa akan mencoba satu persatu dengan metode peer to peer minimal 2x/mahasiswa.
c. Setelah mahasiswa mencapai target akan diadakan ujian perasat tersebut sesuai
dengan jadwal yang ada.
d. Her praktikum dilakukan hanya satu kali dan dilakukan pada hari yang sama.
e. Tindakan pertolongan persalinan hanya akan didemonstrasikan saja tanpa diadakan ujian.
3. Parktik Klinik
Tahapan pembelajaran ini seharusnya dilaksanakan di klinik yaitu rumah sakit. Mahasiswa akan
mengelola pasien dengan kasus-kasus antenatal, intranatal dan postnatal fisiologis.

5
a. Mahasiswa melakukan analisis pada kasus kelolaan yang dibagikan kemudian dibuat
laporan pendahuluan dan laporan asuhan keperawatan. Adapun penjelasana laporan yang
harus dibuat adalah sebagai berikut:
1) Laporan Pendahuluan (LP)
a) LP Antenatal : anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita, tanda kehamilan,
perhitungan taksiran partus, perhitungan usia kehamilan, penentuan status
obstetri, antenatal care, perubahan fisiologis dan psikologis antenatal,
pemeriksaan tinggi fundus uteri, pemeriksaan leopold, pemeriksaan DJJ.
b) LP Intranatal : factor-faktor yang memengaruhi persalinan, mekanisme persalinan,
proses persalinan dari kala I sampai kala IV, konsep partograf dan cara pengisian
partograf, asuhan persalinan normal, dan pemeriksaan APGAR score.
c) LP Postnatal : definisi masa postnatal, periode postnatal, perubahan fisiologis dan
psikologis postnatal, konsep manajemen laktasi, konsep keluarga berencana.
2) Laporan Asuhan Keperawatan
Laporan asuhan keperawatan pada masa antenatal, intranatal dan postnatal
merupakan proses keperawatan yang dimulai dari pengkajian, diagnos keperawatan,
intervensi keperawatan, implementasi dan evaluasi keperawatan.
b. Hasil laporan yang sudah disusun oleh mahasiswa akan dipertanggungjawabkan dan
mendapatkan koreksi dari dosen pembimbing pada saat turorial tatap muka.
c. Tutorial di laksnakan 2 kali/minggu. Tutorial ke-1 untuk respons LP dan tutorial ke-2
untuk responsi laporan asuhan keperawatan.
d. Selain secara kognitif, untuk target psikomotor mahasiswa juga diberikan tugas untuk
menganalisis video tindakan pemeriksaan fisik antenatal, pemeriksaan fisik postnatal, senam
hami, pijat oksitosin, perawatan payudara, perawatan perineum, dan asuhan persalinan
normal.

G. Referensi
1. Chapman and Durham. (2010). Maternal – Newborn Nursing : The Critical Components of
Nursing care. FA Davis Company : Philadelphia.
2. Doengoes, M.E. (2005). Maternal Newborn Plans of Care : Guidlines for Planning and
Documenting Client Care. Philadelphia: FA Davis.

6
3. Lowdermilk, Perry and Cashion. (2013). Keperawatan Maternitas Buku 1. Elseiver, Mosby
4. Lowdermilk, Perry and Cashion. (2013). Keperawatan Maternitas Buku 2. Elseiver, Mosby
5. Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta:
EGC
6. Murray and Mc. Kinney. (2014). Foundations Of Maternal – Newborn and Womens Health
Nursing 6 th edition. Elseiver, Mosby.
7. PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
8. PPNI. (2016). Standan Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Indonesia,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
9. Andrijono. (2009). Sinopsis Kanker Ginekologi. Jakarta: Pustaka Spirit
10. Desmawati. (2011). Intervensi Keperawatan Maternitas Pada Asuhan Keperawatan Perinatal.
Jakarta: CV Trans Info Media
11. Eny Kusmiran. (2013). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika
12. Geoffrey Chamberlain. (2012). Asuhan Persalinan. Jakarta: EGC
13. Lokhart, A dkk. (2014). Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Tangerang
Selatan: Bina Rupa Aksara.
14. Sarwono Prawiroharjo. (2013). Ilmu Kebidanan Edisi Keempat. Jakarta: PT Bina Pustak
15. Kemenkes RI. (2013). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan Edisi Pertama. Jakarta: Kemenkes
16. Prijatni, I dan Rahayu, S. (2016). Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana. Jakarta:
Kemenkes RI
17. Karyatin, A. 2016. Modul Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: Pusdik Kemenkes
18. Fatmawati, A.,Nur Rachmawati dan Budiati. (2018). The influence of adolescent postpartum
women's psychosocial condition on mother-infant bonding. EnfermClin, Vol. 28 : 203-306
19. Fatmawati, A., Nur Rachmawati dan Budiarti. (2017). Pemberian ASI Eksklusif dengan Bonding-
Attachment Pada Ibu Remaja. Jurnal Ibu dan Anak, Vol. 2
20. Fatmawati, A dan Gartina, A. (2019). Hubungan Dukungan Sosial dan Perencanaan Kehamilan
dengan Kejadian Postpartum Blues pada Ibu Remaja. Jurnal BIMTAS, 3(2): 44-51

7
21. Fatmawati A, Alifah A, dan Gartika N. (2020). Hubungan Dukungan Suami dengan Kondisi Fisik
dan Kondisi Psikososial Ibu Primigravida. Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Pangkal
Pinang, 8(2): 73-79
22. Fatmawati A dan Subagja CA. (2020). Analisis Faktor Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi
pada Remaja Putri. Jurnal Keperawatan, 12(3): 363-370
23. Alifah, A, Fatmawati, A dan Gartika N. (2020). Dukungan Suami Berhubungan dengan Kondisi
Fisik dan Psikologis Ibu Hamil Remaja. Jurnal Permas: Jurnal Ilmiah STIKes Kendal, 10(4): 451-
460.
24. Subagja CA, Fatmawati, A dan Gartika N. (2020). The Relationship Among Knowledge, Attitude
and Behavior of Dietary and The Incidence of Anemia on Adolescent Girls. JMCRH, 3(2): 74-85
25. Aminah A, Fatmawati A dan Gartika N. (2019). Hubungan Kejadian Postpartum Blues dengan
Motivasi Ibu dalam Menyusui. Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah, 6(2): 35-40
26. Mulyani, Fatmawati A dan Lusiani E. (2020). Hubungan Lamanya Penggunaan Alat Kontrasepsi
Hormonal Suntik Tiga Bulan dengan Hipertensi. Jurnal Kesehatan Holistic, 4(2): 21-29
27. Riani A, Fatmawati A dan Gartika N. (2020). Dukungan Sosial pada Ibu Postpartum Primipara
terhadap Kejadian Postpartum Blues. Jurnal Kesehatan Perintis. 7(1): 16-21
28. Rahmilasari G, Tresnaasih A dan Reni. (2020). Keluarga dan Nilai Budaya Masyarakat Sunda
pada Perawatan Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 5(1): 77-
84
29. Reni. (2020). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Antenatal Care di Bidan Praktik Mandiri. Jurnal Asuhan Ibu dan Anak, 5(1): 15-23
30. Mardinarsah I, Anwar R dan Sutisna M. (2019). Pengaruh Akupresur terhadap Pengeluaran Air
Susu Ibu (ASI) pada Ibu Nifas di Bidan Praktik Mandiri Bidan M Desa Cipinang Kec. Cimaung
Kab. Bandung. Jurnal Asuhan Ibu dan Anak, 4(1): 23-29
31. Solehati T, Imansari B, dkk. (2020). Effect of Cervical Cancer Education and Provider
Recommendation for Screening: A Systematic Review. Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu kesehatan,
5(2): 181-189

H. Petunjuk Penggunaan Modul


Modul ini merupakan pendamping utama bagi mahasiswa dalam memamhami mata kuliah
Keperawatan Maternitas. Petunjuk bagi mahasiswa dalam menggunakan buku ini adalah:

8
1. Pelajari dengan teliti isi modul ini
2. Pahami setiap konsep asuhan keperawatan yang bisa dibahas dalam modul ini
3. Apabila ada konsep yang kurang dipahami segeralah bertanya dengan dosen atau fasilitator
4. Modul ini disertai dengan kasus-kasus keperawatan maternitas yang harus dibahas dalam
menentukan perencanaan asuhan keperawatan. Ikuti tahapan-tahapan penyelesaian kasus-
kasus yang disajikan dalam modul
5. Kerjakanlah setiap lembar kerja yang disajikan dalam setiap unit belajar untuk mengetahui
pemahaman anda
6. Apabila menemui kesulitan dalam pengerjaan penugasan, coba diskusikanlah dengan teman
anda atau tanyakan kepada dosen atau fasilitator.

9
BAB II
PEMBELAJARAN

A. Rancangan Aktifitas Pembelajaran per Pertemuan


1. Tabel 1 Pertemuan ke-1
NO. URAIAN AKTIVITAS DESKRIPSI AKTIVITAS
1 Hari/Tanggal Aktivitas Selasa, 07 Februari 2023
Pembelajaran
2 Kemampuan Akhir yang Mahasiswa mampu menjelaskan tentang ruang
Diharapkan lingkup keperawatan maternitas yang meliputi
pengertian, falsafah, perspektif dan tujuan
keperawatan maternitas, mahasiswa mampu
menerapkan peran perawat maternitas. M1
(S10, KU3)

Mahsiswa mampu menjelaskan dan


mengidentifikasi tren dan issue serta standar
parktik keperawatan maternitas.
M1 (S10, KU3)

3 Fokus Materi Pembelajaran a. Pengertian keperawatan maternits


b. Perspektif keperawatan maternitas
c. Falsafah keperawatan maternitas
d. Tujuan keperawatan maternitas
e. Peran keperawatan maternitas
f. Tren/ kecenderunagn dan issue
keperawatan maternitas
g. Standar etik dan aspek legal dalam
keperawatan meternitas
h. Istilah-istilah di Maternitas

4 Tingkat Kemampuan C1 – C2/ A1 – A2


5 Bentuk Pembelajaran Lecturing
6 Deskripsi Singkat Aktivitas 1. Dosen memberi salam, cek kehadiran
Pembelajaran dan kesiapan sarana pembelajaran

10
2. Ketua kelas dipersilakan memimpin do’a
dan mebaca al-qur’an serta asma’ul
husna
3. Apersepsi materi dengan FGD,
menyampaikan judul pokok bahasan
sesuai topik
4. Dosen menjelaskan pokok bahasan
sesuai topik.
5. Dosen memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya tentang
materi perkuliahan yang dianggap
belum jelas. Meminta pendapat
awal/jawaban dari mahasiswa lainnya.
Dosen melengkapi jawaban sesuai
pokok bahasan atas pertanyaan
tersebut.
6. Dosen menyimpulkan seluruh materi
dan inti-inti dari pokok dan sub pokok
pembahasan.
7. Mengiformasikan bahasan untuk
minggu selanjutnya, memberikan
penugasan kelompok dan menutup
perkuliahan dengan doa akhir majlis
7 Konsep Inti yang Harus  Ketepatan menjelaskan tentang definisi
Dipelajari (Learning Objective) keperawatan maternitas, perspektif
keperawatan maternitas, falsafah dan tujuan
keperawatan maternitas (C2,A2)
 Ketepatan mengidentifikasi tentang standar
praktik dan standar pelayanan keperawatan
maternitas
Ketepatan menjelaskan peran perawat
maternitas (C2,A2)
8 Deskripsi Luaran Tugas -
9 Jumlah Mahasiswa 36 Orang
10 Jenis Sumber Pembelajaran Textbook, e-book, jurnal
11 Waktu Pembelajaran 08.00-11.20 WIB

11
2. Tabel 2 Pertemuan Ke-2
NO. URAIAN AKTIVITAS DESKRIPSI AKTIVITAS
1 Hari/Tanggal Aktivitas Kamis, 09 Februari 2023
Pembelajaran
2 Kemampuan Akhir yang Mahasiswa mampu menjelaskan tentang
Diharapkan konsep menstruasi dan asuhan keperawatan
pada pasien gangguan menstruasi
M2 (S10, P1, KU3, KK1)
3 Fokus Materi Pembelajaran Konsep menstruasi dan gangguan menstruasi
1. Anatomi dan Fisiologi SIstem Reproduksi
2. Fisiologis menstruasi
3. Gangguan menstruasi : dismenorhea,
amenorrhea, polymenorhea, hipomenorea,
metoragia, premenstruasi sindrom,
endometriosis
4. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan
Gangguan Menstruasi (Pengkajian-Evaluasi)
i. Menstruasi dalam Al-Quran Surat Al-baqarah
ayat 222
4 Tingkat Kemampuan C2,A2
5 Bentuk Pembelajaran Lecturing
6 Deskripsi Singkat Aktivitas 1. Dosen memberi salam, cek kehadiran
Pembelajaran dan kesiapan sarana pembelajaran
2. Ketua kelas dipersilakan memimpin do’a
dan mebaca al-qur’an serta asma’ul
husna
3. Apersepsi materi dengan FGD,
menyampaikan judul pokok bahasan
sesuai topik
4. Dosen menjelaskan pokok bahasan
sesuai topik.
5. Dosen memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya tentang
materi perkuliahan yang dianggap
belum jelas. Meminta pendapat
awal/jawaban dari mahasiswa lainnya.
Dosen melengkapi jawaban sesuai
pokok bahasan atas pertanyaan
tersebut.

12
6. Dosen menyimpulkan seluruh materi
dan inti-inti dari pokok dan sub pokok
pembahasan.
8. Mengiformasikan bahasan untuk
minggu selanjutnya, memberikan
penugasan kelompok dan menutup
perkuliahan dengan doa akhir majlis
7 Konsep Inti yang Harus  Ketepatan menjelaskan tentang fisiologis
Dipelajari (Learning Objective) menstruasi (C2,A2)
 Ketepatan menjelaskan gangguan
mesntruasi (C2,A2)
 Ketepatan melakukan asuhan keperawatan
pada pasien gangguan menstruasi (C2,A2)
8 Deskripsi Luaran Tugas -
9 Jumlah Mahasiswa 36 Orang
10 Jenis Sumber Pembelajaran Textbook, e-book, jurnal
11 Waktu Pembelajaran 13.00-16.20 WIB

3. Tabel 3 Pertemuan Ke-3


NO. URAIAN AKTIVITAS DESKRIPSI AKTIVITAS
1 Hari/Tanggal Aktivitas 1-8 Maret 2022
Pembelajaran
2 Kemampuan Akhir yang Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan
Diharapkan fisik ibu hamil, asuhan persalinan normal,
pemeriksaan fisik ibu postpartum, perawatan
payudara dan pijat oksitosin, perawatan
perineal care, senam hamil dan pendidikan
kesehatan pada ibu hamil, ibu postpartum dan
bayi baru lahir serta konseling keluarga
berencana(C4, A2, P4)
3 Fokus Materi Pembelajaran Pemeriksaan fisik ibu hamil, ibu postpartum,
asuhan persalinan normal (APN) dan tindakan-
tindakan keperawatan: senam hamil, pijat
oksitosin, perawatan payudara, perawatan
perineal care, yang meliputi aspek-aspek:
a. Tujuan pelaksanaan tindakan
b. Indikasi pemberian tindakan
c. Kontraindikasi tindakan

13
5. Prosedur pelaksanaan tindakan
4 Tingkat Kemampuan C1 – C4/ A1 – A4/P1-P4
5 Bentuk Pembelajaran Praktikum
6 Deskripsi Singkat Aktivitas 1. Dosen memberi salam, cek kehadiran
Pembelajaran dan kesiapan sarana pembelajaran
2. Ketua kelas dipersilakan memimpin do’a
dan mebaca al-qur’an serta asma’ul
husna
3. Dosen mendemontrasikan keterampilan
yang ditargetkan
4. Mahasiswa mencoba keterampilan yang
ditargetkan
5. Dosen memberikan feedback kepada
mahasiswa
7. Dosen mengiformasikan bahasan untuk
minggu selanjutnya, memberikan
penugasan kelompok dan menutup
perkuliahan dengan doa akhir majlis
7 Konsep Inti yang Harus Setelah pembelajaran mahasiswa
Dipelajari (Learning Objective) mampu mendemonstrasikan :
Pemeriksaan fisik ibu hamil, pemeriksaan ibu
postpartum, asuhan persalinan normal (APN)
dan tindakan-tindakan keperawatan: senam
hamil, perawatan payudara, perawatan
perineal
care
8 Deskripsi Luaran Tugas -
9 Jumlah Mahasiswa 36 Orang
10 Jenis Sumber Pembelajaran Modul
11 Waktu Pembelajaran

4. Tabel 4 Pertemuan Ke-4


NO. URAIAN AKTIVITAS DESKRIPSI AKTIVITAS
1 Hari/Tanggal Aktivitas Pembelajaran
Selasa, 14 Maret 2023

2 Kemampuan Akhir yang Diharapkan


Mahasiwa mampu menjelaskan konsep asuhan keperawatan pada ib
M4: (S13, P7, P8, P18, KK1, KK2, KK5, KK7,KK9)

14
3 Fokus Materi Pembelajaran 1. Proses pencipataan manusia : QS. Al-Mu’min
: 67 dan QS As-Sajdah: 7-10
2. Hadis Bukhori Muslim tentang proses
perkembangan janin
3. Adaptasi fisiologis dan psikologis kehamilan
4. Perhitungan taksiran partus
5. Perhitungan usia kehamilan
6. Antenatal Care
7. Pengkajian pada ibu hamil
8. Merumuskan diagnosa keperawatan pada
ibu hamil
9. Menentukan intervensi keperawatan pada
ibu hamil
10. Implementasi keperawatan pada ibu hamil
11. Evaluasi pada ibu hamil
12. Nutrisi pada ibu hamil
4 Tingkat Kemampuan C1 – C4/ A1 – A4
5 Bentuk Pembelajaran Lecturing, diskusi kelompok
6 Deskripsi Singkat Aktivitas 1. Dosen memberi salam, cek kehadiran
Pembelajaran dan kesiapan sarana pembelajaran
2. Ketua kelas dipersilakan memimpin do’a
dan mebaca al-qur’an serta asma’ul
husna
3. Apersepsi materi dengan FGD,
menyampaikan judul pokok bahasan
sesuai topik
4. Dosen menjelaskan pokok bahasan
sesuai topik.
5. Dosen memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya tentang
materi perkuliahan yang dianggap
belum jelas. Meminta pendapat
awal/jawaban dari mahasiswa lainnya.
Dosen melengkapi jawaban sesuai
pokok bahasan atas pertanyaan
tersebut.
6. Mahasiswa mempresentasikan hasil
diskusi kelompok tentang asuhan

15
16
keperawatan sesuai kasus yang
diberikan
7. Masiswa yang sebagai peserta
dipersilahkan bertanya kepada
kelompok penyaji
8. Dosen menyimpulkan seluruh materi
dan inti-inti dari pokok dan sub pokok
pembahasan.
9. Mengiformasikan bahasan untuk
minggu selanjutnya, memberikan
penugasan kelompok dan menutup
perkuliahan dengan doa akhir majlis
7 Konsep Inti yang Harus  Ketepatan menjelaskan perubahan fisik
Dipelajari (Learning Objective) dan psikologis pada ibu hamil fisiologis
 Ketepatan menghitung taksiran
persalinan(C2,A2)
 Ketepatan menghitung usia kehamilan
(C2,A2)
 Ketepatan menjelaskan Pengkajian pada
ibu hamil
 Ketepatan Merumuskan diagnosa
keperawatan pada ibu hamil
 Ketepatan Menentukan intervensi
keperawatan pada ibu hamil
 Ketepatan mendokumentasikan
implementasi keperawatan pada ibu hamil
 Ketepatan mengevaluasi hasil
implementasi keperawatan pada ibu hamil
8 Deskripsi Luaran Tugas Makalah kelompok
9 Jumlah Mahasiswa 36 Orang
10 Jenis Sumber Pembelajaran Textbook, e-book, jurnal
11 Waktu Pembelajaran 08.00-11.20 WIB

5. Tabel 5 Pertemuan Ke-5


NO. URAIAN AKTIVITAS DESKRIPSI AKTIVITAS
1 Hari/Tanggal Aktivitas Kamis, 16 Maret 2023
Pembelajaran

17
2 Kemampuan Akhir yang Mahasiswa mampu menjelaskan konsep asuhan
Diharapkan keperawatan pada ibu intranatal fisiologis M5.
(P7, P10, KK7, KK8, KK9, KK11)

3 Fokus Materi Pembelajaran 1. Doa saat melahirkan: mempermudah


persalinan dan nyeri persalinan
2. Faktor yang mempengaruhi persalinan
3. Mekanisme persalinan
4. Proses persalinan kala I-kala IV
5. Pengkajian ibu intranalal : kala I-IV
6. Merumuskan diagnosa keperawatan pada
ibu intranatal: kala I-IV
7. Intervensi keperawatan pada ibu intranatal:
Kala I-IV
8. Implementasi keperawatan pada ibu
intranatal: Kala I-IV
9. Evaluasi keperawatan pada ibu intranatal:
Kala I-IV
10. Manajemen nyeri persalinan
11. Konsep Partograf
4 Tingkat Kemampuan C1 – C4/ A1 – A4
5 Bentuk Pembelajaran Lecturing
6 Deskripsi Singkat Aktivitas 1. Dosen memberi salam, cek kehadiran
Pembelajaran dan kesiapan sarana pembelajaran
2. Ketua kelas dipersilakan memimpin do’a
dan mebaca al-qur’an serta asma’ul
husna
3. Apersepsi materi dengan FGD,
menyampaikan judul pokok bahasan
sesuai topik
4. Dosen menjelaskan pokok bahasan
sesuai topik.
5. Dosen memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya tentang
materi perkuliahan yang dianggap
belum jelas. Meminta pendapat
awal/jawaban
dari mahasiswa lainnya. Dosen

18
melengkapi jawaban sesuai pokok
bahasan atas pertanyaan tersebut.
6. Dosen menyimpulkan seluruh materi
dan inti-inti dari pokok dan sub pokok
pembahasan.
7. Mengiformasikan bahasan untuk
minggu selanjutnya, memberikan
penugasan kelompok dan menutup
perkuliahan dengan doa akhir majlis
7 Konsep Inti yang Harus  Ketepatan mendapatkan doa-doa saat
Dipelajari (Learning Objective) melahirkan (C2,A2)
 Ketepatan menjelaskan tentang konsep
intranatal mulai dari kala I – kala IV (C2,A2)
 Ketepatan melakukan asuhan keperawatan
pada ibu intranatal (C2,A2)
 Ketepatan dalam pengisian partograf
(C2,A2)

8 Deskripsi Luaran Tugas Mind map


9 Jumlah Mahasiswa 36 Orang
10 Jenis Sumber Pembelajaran Textbook, e-book, jurnal
11 Waktu Pembelajaran 13.00-16.20 WIB

6. Tabel 6 Pertemuan Ke-6


NO. URAIAN AKTIVITAS DESKRIPSI AKTIVITAS
1 Hari/Tanggal Aktivitas Selasa, 21 Maret 2023
Pembelajaran
2 Kemampuan Akhir yang Mahasiswa mampu menjelaskan konsep asuhan
Diharapkan keperawatan pada ibu postpartum fisiologis
M6. (S10-S13, P1, P7, P8, P10, KK1, KK2, KK5,
KK7, KK8, KK9, KK11)

3 Fokus Materi Pembelajaran 1. Thaharoh masa nifas secara islami dan


amalan-amalan yang boleh dan tidak boleh
dilakukan secara islami
2. Adaptasi fisiologis dan psikologis postpartum
3. Pengkajian pada ibu postpartum (BUBBLE
HE)

18
4. Merumuskan diagnosa keperawatan pada
ibu postpartum
5. Intervensi keperawatan pada ibu postpartum
6. Implementasi keperawatan pada ibu
postpartum
7. Evaluasi keperawatan pada ibu postpartum
4 Tingkat Kemampuan C1 – C4/ A1 – A4
5 Bentuk Pembelajaran Lecturing, diskusi kelompok
6 Deskripsi Singkat Aktivitas 1. Dosen memberi salam, cek kehadiran
Pembelajaran dan kesiapan sarana pembelajaran
2. Ketua kelas dipersilakan memimpin do’a
dan mebaca al-qur’an serta asma’ul husna
3. Apersepsi materi dengan FGD,
menyampaikan judul pokok bahasan
sesuai topik
4. Dosen menjelaskan pokok bahasan
sesuai topik.
5. Dosen memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya tentang
materi perkuliahan yang dianggap belum
jelas. Meminta pendapat awal/jawaban
dari mahasiswa lainnya. Dosen
melengkapi jawaban sesuai pokok
bahasan atas pertanyaan tersebut.
6. Mahasiswa mempresentasikan hasil
diskusi kelompok tentang asuhan
keperawatan sesuai kasus yang diberikan
7. Masiswa yang sebagai peserta
dipersilahkan bertanya kepada kelompok
penyaji
8. Dosen menyimpulkan seluruh materi dan
inti-inti dari pokok dan sub pokok
pembahasan.
1. Mengiformasikan bahasan untuk
minggu selanjutnya, memberikan
penugasan kelompok dan menutup
perkuliahan dengan doa akhir majlis

19
7 Konsep Inti yang Harus  Ketepatan menjelaskan tentang adaptasi
Dipelajari (Learning Objective) fisiologis dan psikologis postpartum
(C2,A2)
 Ketepatan menjelaskan Pengkajian pada
ibu postpartum
 Ketepatan Merumuskan diagnosa
keperawatan pada ibu postpartum
 Ketepatan Menentukan intervensi
keperawatan pada ibu postpartum
 Ketepatan mendokumentasikan
implementasi keperawatan pada ibu
postpartum
 Ketepatan mengevaluasi hasil
implementasi keperawatan pada ibu
postpartum
8 Deskripsi Luaran Tugas Makalah Kelompok
9 Jumlah Mahasiswa 36 Orang
10 Jenis Sumber Pembelajaran Textbook, e-book, jurnal
11 Waktu Pembelajaran 08.00-11.20 WIB

7. Tabel 7 Pertemuan Ke-7


NO. URAIAN AKTIVITAS DESKRIPSI AKTIVITAS
1 Hari/Tanggal Aktivitas Kamis, 23 Maret 2023
Pembelajaran
2 Kemampuan Akhir yang 1.1 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep
Diharapkan manajemen laktasi
1.2 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang
konsep keluarga berencana(C2-C4, P2-P4,
A2-A4)
3 Fokus Materi Pembelajaran 1. Dalil tentang persiapan menyusui bagi ibu
2. Dalil tentang pentingnya menyusui
3. Manajemen laktasi: IMD, ASI eksklusif,
manfaat ASI, cara menyusui, cara
penyimpanan ASI
4. Mempraktekkan posisi menyusui,
perlekatan, perah ASI, Hoffman
test/menggunakan spuit

20
5. Keluarga berencana: pengertian, jenis,
manfaat, indikasi dan kontraindikasi, efek
samping dan konseling KB
6. Mengenalkan jenis-jenis alat kontrasepsi
dan cara penggunaan atau pemasangannya
7. Program KB dari sudut pandang Islam
8. Dalil tentang penggunaan alat kontrasepsi
9. Konseling menyusui dan KB
4 Tingkat Kemampuan C1 – C4/ A1 – A4/
5 Bentuk Pembelajaran Lecture
6 Deskripsi Singkat Aktivitas 2. Dosen memberi salam, cek kehadiran
Pembelajaran dan kesiapan sarana pembelajaran
3. Ketua kelas dipersilakan memimpin
do’a dan mebaca al-qur’an serta
asma’ul husna
4. Apersepsi materi dengan FGD,
menyampaikan judul pokok bahasan
sesuai topik
5. Dosen menjelaskan pokok bahasan
sesuai topik.
6. Dosen memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk bertanya
tentang materi perkuliahan yang
dianggap belum jelas. Meminta
pendapat awal/jawaban dari
mahasiswa lainnya. Dosen melengkapi
jawaban sesuai pokok bahasan atas
pertanyaan tersebut.
7. Dosen menyimpulkan seluruh materi
dan inti-inti dari pokok dan sub pokok
pembahasan.
8. Mengiformasikan bahasan untuk
minggu selanjutnya, memberikan
penugasan kelompok dan
menutup
perkuliahan dengan doa akhir majlis

21
7 Konsep Inti yang Harus  Ketepatan mengumpulkan ayat-ayat dan
Dipelajari (Learning Objective) hadist mengenai ASI dan KB (C2,A2)
 Konsep IMD dan KB (C2,A2)

22
 Ketepatan memperagakan posisi
menyusui dan pelekatan (C2,A2)
 Ketepatan menjelaskan tentang konsep
manajemen laktasi (C2,A2)
 Ketepatan menjelaskan tentang konsep
keluarga berencana (C2,A20
 Ketepatan menjelaskan jenis-jenis alat
kontrasepsi
(C2,A2)
8 Deskripsi Luaran Tugas Mind map

9 Jumlah Mahasiswa 36 Orang


10 Jenis Sumber Pembelajaran Textbook, e-book, jurnal

8. Tabel 8 Pertemuan Ke-8


NO. URAIAN AKTIVITAS DESKRIPSI AKTIVITAS
1 Hari/Tanggal Aktivitas Selasa, 28 Maret 2023
Pembelajaran
2 Kemampuan Akhir yang Mahasiswa mampu menjelaskan konsep
Diharapkan asuhan keperawatan pada ibu hamil patologis:
hipertensi, Hiperemesis gravidarum,
perdarahan antenatal (abortus, placenta
previa, solutio placenta)
M4. (S13, P7, P8, P18, KK1, KK2, KK5, KK7, KK9)

3 Fokus Materi Pembelajaran Konsep dan asuhan keperawatan (pengkajian-


evaluasi) ibu hamil dengan gangguan :
a. Hipertensi: etiologi, patofisiologi, klasifikasi
preeklampsi, manifestasi klinis,
pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan
medis
b. Hiperemesis gravidarum: definisi, etiologi,
patofisiologi, manifestasi klinis,
pemeriksaan penunjang, penatalaksaan
medis
c. Perdarahan antenatal: definisi, jenis-jenis
perdarahan antenatal, patofisiologi,

23
pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan
medis
4 Tingkat Kemampuan C1 – C4/ A1 – A4
5 Bentuk Pembelajaran Lecturing, diskusi kelompok
6 Deskripsi Singkat Aktivitas 1. Dosen memberi salam, cek kehadiran
Pembelajaran dan kesiapan sarana pembelajaran
2. Ketua kelas dipersilakan memimpin do’a
dan mebaca al-qur’an serta asma’ul
husna
3. Apersepsi materi dengan FGD,
menyampaikan judul pokok bahasan
sesuai topik
4. Dosen menjelaskan pokok bahasan
sesuai topik.
5. Dosen memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya tentang
materi perkuliahan yang dianggap
belum jelas. Meminta pendapat
awal/jawaban dari mahasiswa lainnya.
Dosen melengkapi jawaban sesuai
pokok bahasan atas pertanyaan
tersebut.
6. Mahasiswa mempresentasikan hasil
diskusi kelompok tentang asuhan
keperawatan sesuai kasus yang
diberikan
7. Masiswa yang sebagai peserta
dipersilahkan bertanya kepada
kelompok penyaji
8. Dosen menyimpulkan seluruh materi
dan inti-inti dari pokok dan sub pokok
pembahasan.
1. Mengiformasikan bahasan untuk
minggu selanjutnya, memberikan
penugasan kelompok dan
menutup
perkuliahan dengan doa akhir majlis

24
7 Konsep Inti yang Harus  Ketepatan menjelaskan tentang definisi,
Dipelajari (Learning Objective) etiologi, patofisiologi, klasifikasi,
pemeriksaan penunjang
dan

25
penatalaksanaan medis pada ibu hamil
dengan gangguan (C2,A2)
 Ketepatan menjelaskan asuhan
keperawatan pada ibu hamil patologis
(C2,A2)
8 Deskripsi Luaran Tugas Makalah kelompok
9 Jumlah Mahasiswa 36 Orang
10 Jenis Sumber Pembelajaran Textbook, e-book, jurnal

9. Tabel 9 Pertemuan Ke-9


NO. URAIAN AKTIVITAS DESKRIPSI AKTIVITAS
1 Hari/Tanggal Aktivitas Rabu, 29 Maret 2023
Pembelajaran
2 Kemampuan Akhir yang Mahasiswa mampu menjelaskan konsep
Diharapkan asuhan keperawatan pada masa intranatal
dan postnatal patologis: distosia bahu, CPD,
KPD, partus lama
M6: (S10-S13, P1, P7, P8, P10, KK1, KK2,
KK5, KK7, KK8, KK9, KK11)

3 Fokus Materi Pembelajaran Konsep asuhan keperawatan pada :


a. Distosisa bahu: Definisi, etiologi,
patofisiologi, manifestasi klinis,
pemeriksaan penunjang dan
penatalaksanaan medis
b. CPD : definisi, etiologi, patofisiologi,
manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang
dan penatalaksanaan medis
c. KPD : definisi, etiologi, patofiologi,
manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang
dan penatalaksanaan medis
d. Partus lama: definisi, etilogi, patofisiologi,
manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang
dan penatalaksanaan medis
e. Perdarahan postpartum : definisi, jenis-
jenis perdarahan postpartum, etiologi
perdarahan postpartum, manifestasi klinis
perdarahan postpartum, pemeriksaan

24
penunjang dan penatalaksanaan medis dan
keperawatan
f. Mastitis : definisi, etiologi, patofisiologis,
manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang,
penatalaksanaan medis dan keperawatan
g. Infeksi luka perineum : definisi, etiologi,
patofisiologis, manifestasi klinis,
pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan
medis dan keperawatan
4 Tingkat Kemampuan C1 – C4/ A1 – A4
5 Bentuk Pembelajaran Lecture

6 Deskripsi Singkat Aktivitas 1. Dosen memberi salam, cek kehadiran


Pembelajaran dan kesiapan sarana pembelajaran
2. Ketua kelas dipersilakan memimpin
do’a dan mebaca al-qur’an serta
asma’ul husna
3. Dosen memberikan materi
4. Dosen memberikan feedback kepada
setiap kelompok
5. Dosen mengiformasikan bahasan
untuk minggu selanjutnya,
memberikan penugasan kelompok dan
menutup perkuliahan dengan doa
akhir majlis
7 Konsep Inti yang Harus  Ketepatan menjelaskan tentang definisi,
Dipelajari (Learning Objective) etiologi, patofisiologi, klasifikasi,
pemeriksaan penunjang dan
penatalaksanaan medis pada masa
intranatal patologis (C2,A2)
 Ketepatan menjelaskan asuhan
keperawatan pada masa intranatal
patologis (C2,A2)
8 Deskripsi Luaran Tugas Mind map

9 Jumlah Mahasiswa 36 Orang


10 Jenis Sumber Pembelajaran Textbook, e-book, jurnal

25
10. Tabel 10 Pertemuan Ke-10
NO. URAIAN AKTIVITAS DESKRIPSI AKTIVITAS
1 Hari/Tanggal Aktivitas Kamis, 30 Maret 2023
Pembelajaran
2 Kemampuan Akhir yang Mahasiswa mampu menjelaskan konsep
Diharapkan asuhan keperawatan pada masa postnatal
patologis: perdarahan postpartum dan infeksi
postpartum
M4. (S13, P7, P8, P18, KK1, KK2, KK5, KK7,
KK9)

3 Fokus Materi Pembelajaran Konsep asuhan keperawatan pada :


a. Perdarahan postpartum : definisi, jenis-
jenis perdarahan postpartum, etiologi
perdarahan postpartum, manifestasi klinis
perdarahan postpartum, pemeriksaan
penunjang dan penatalaksanaan medis
dan keperawatan
b. Mastitis : definisi, etiologi, patofisiologis,
manifestasi klinis, pemeriksaan
penunjang, penatalaksanaan medis dan
keperawatan
c. Infeksi luka perineum : definisi, etiologi,
patofisiologis, manifestasi klinis,
pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan
medis dan keperawatan
4 Tingkat Kemampuan 1.
5 Bentuk Pembelajaran C1 – C4/ A1 – A4
6 Deskripsi Singkat Aktivitas Lecturing, diskusi kelompok
Pembelajaran 1. Dosen memberi salam, cek kehadiran
dan kesiapan sarana pembelajaran
2. Ketua kelas dipersilakan memimpin
do’a dan mebaca al-qur’an serta
asma’ul husna
3. Apersepsi materi dengan FGD,
menyampaikan judul pokok bahasan
sesuai topik
4. Dosen menjelaskan pokok bahasan
sesuai topik.

26
5. Dosen memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk bertanya
tentang materi perkuliahan yang
dianggap belum jelas. Meminta
pendapat awal/jawaban dari
mahasiswa lainnya. Dosen melengkapi
jawaban sesuai pokok bahasan atas
pertanyaan tersebut.
6. Mahasiswa mempresentasikan hasil
diskusi kelompok tentang asuhan
keperawatan sesuai kasus yang
diberikan
7. Masiswa yang sebagai peserta
dipersilahkan bertanya kepada
kelompok penyaji
8. Dosen menyimpulkan seluruh materi
dan inti-inti dari pokok dan sub pokok
pembahasan.
9. Mengiformasikan bahasan untuk
minggu selanjutnya, memberikan
penugasan kelompok dan menutup
perkuliahan dengan doa akhir majlis
7 Konsep Inti yang Harus  Ketepatan menjelaskan tentang definisi,
Dipelajari (Learning Objective) etiologi, patofisiologi, klasifikasi,
pemeriksaan penunjang dan
penatalaksanaan medis gangguan pada
pada masa postpartum (C2,A2)
1. Ketepatan menjelaskan asuhan
keperawatan dengan gangguan pada
masa
postpartum (C2,A2)
8 Deskripsi Luaran Tugas Makalah kelompok
9 Jumlah Mahasiswa 36 Orang
10 Jenis Sumber Pembelajaran Textbook, e-book, jurnal
11. Tabel 11 Pertemuan Ke-11
NO. URAIAN AKTIVITAS DESKRIPSI AKTIVITAS
1 Hari/Tanggal Aktivitas Pembelajaran
Jum’at, 31 Maret

27
2 Kemampuan Akhir yang Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi,
Diharapkan fisiologi, etiologi, patofisiologi, tanda dan
gejala, pemeriksaan penunjang,
penatalaksanaan medis dan asuhan
keperawatan pada perempuan dengan
gangguan sistem reproduksi
M5. (P7, P10, KK7, KK8, KK9, KK11)

3 Fokus Materi Pembelajaran 2. Asuhan Keperawatan pada PMS dan


TORCH
3. Asuhan Keperawatan pada infeksi organ
reproduksi (servisitis, vaginitis)
1. Asuhan keperawatan pada perempuan
dengan keganasan pada sistem reproduksi
(Ca Ovarium, Ca serviks)
4 Tingkat Kemampuan C1 – C4/ A1 – A4
5 Bentuk Pembelajaran Lecturing, diskusi kelompok
6 Deskripsi Singkat Aktivitas 1. Dosen memberi salam, cek kehadiran
Pembelajaran dan kesiapan sarana pembelajaran
2. Ketua kelas dipersilakan memimpin
do’a dan mebaca al-qur’an serta
asma’ul husna
3. Apersepsi materi dengan FGD,
menyampaikan judul pokok bahasan
sesuai topik
4. Dosen menjelaskan pokok bahasan
sesuai topik.
5. Dosen memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk bertanya
tentang materi perkuliahan yang
dianggap belum jelas. Meminta
pendapat awal/jawaban dari
mahasiswa lainnya. Dosen melengkapi
jawaban sesuai pokok bahasan atas
pertanyaan tersebut.
6. Mahasiswa mempresentasikan hasil
diskusi kelompok tentang asuhan

28
keperawatan sesuai kasus yang
diberikan
7. Masiswa yang sebagai peserta
dipersilahkan bertanya kepada
kelompok penyaji
8. Dosen menyimpulkan seluruh materi
dan inti-inti dari pokok dan sub pokok
pembahasan.
1. Mengiformasikan bahasan untuk
minggu selanjutnya, memberikan
penugasan kelompok dan menutup
perkuliahan dengan doa akhir majlis
7 Konsep Inti yang Harus  Ketepatan menjelaskan tentang anatomi,
Dipelajari (Learning Objective) fisiologi, etiologi, patofisiologi,
manifestasi klinis, pemeriksaan
penunjang dan penatalaksanaan medis
pada perempuan dengan gangguan
sistem reproduksi (C2,A2)
8 Deskripsi Luaran Tugas Makalah Kelompok

9 Jumlah Mahasiswa 36 Orang


10 Jenis Sumber Pembelajaran Textbook, e-book, jurnal

12. Tabel 12 Pertemuan Ke-12-14


NO. URAIAN AKTIVITAS DESKRIPSI AKTIVITAS
1 Hari/Tanggal Aktivitas 08-16 Mei 2023
Pembelajaran
2 Kemampuan Akhir yang Mahasiswa mampu menerapkan asuhan
Diharapkan keperawatan secara komprehensif pada ibu
hamil, ibu intranatal, ibu postpartum fisiologis
M6 (S10-S13, P1, P7, P8, P10, KK1, KK2, KK5,
KK7, KK8, KK9, KK11)
3 Fokus Materi Pembelajaran 2. Asuhan keperawatan pada ibu hamil
3. Asuhan keperawatan pada ibu intranatal
4. Asuhan keperawatan pada ibu postpartum
5. Pemeriksaan fisik dan tindakan
keperawatan maternitas

29
6. Dokumentasi asuhan keperawatan
maternitas
4 Tingkat Kemampuan C1 – C4/ A1 – A4
5 Bentuk Pembelajaran Case Analyze Methode

6 Deskripsi Singkat Aktivitas 2. Dosen memberi salam, cek kehadiran


Pembelajaran dan kesiapan sarana pembelajaran
3. Acara dibuka oleh EO dan dipersilakan
memimpin do’a dan mebaca al-qur’an
serta asma’ul husna
4. EO membaca tugas setiap mahasiswa
dan memberikan ice breaking
5. EO menyerahkan acara kepada
moderator
6. Moderator membaca tata tertib dan
mempersilahkan kelompok penyaji
untuk presentasi
7. Moderator memimpin diskusi
8. Dosen memberikan feedback kepada
mahasiswa
9. EO memberikan ice breking ditengah
diskusi
10. EO menutup acara dengan doa akhir
majlis
7 Konsep Inti yang Harus  Ketepatan dalam memberikan asuhan
Dipelajari (Learning Objective) keperawatan pada ibu hamil, ibu
intranatal dan ibu postpartum (C2,A2)
 Ketepatan dalam melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan kasus dan
kondisi pasien (C2,A2)
 Ketepatan dalam mendokumentasikan
asuhan keperawatan pada ibu hamil, ibu
intranatal dan ibu postpartum (C2,A2)
8 Deskripsi Luaran Tugas -

9 Jumlah Mahasiswa 37 Orang


10 Jenis Sumber Pembelajaran Textbook, e-book, jurnal

30
B. Kegiatan Belajar 1
1. Capaian Pembelajaran
Pada pertemuan pertama ini, diharapkan mahasiswa mampu:
a) Menjelaskan tentang ruang lingkup keperawatan maternitas yang meliputi pengertian,
falsafah, perspektif dan tujuan keperawatan maternitas, mahasiswa mampu menerapkan
peran perawat maternitas.
b) Mahsiswa mampu menjelaskan dan mengidentifikasi tren dan issue serta standar parktik
keperawatan maternitas
2. Uraian Materi
a. Definisi Keperawatan Maternitas
Keperawatan maternitas meliputi asuhan keperawatan pada wanita usia produksi dan
keluarganya pada masa childbearing (hamil, bersalin dan nifas) dan non childbearing, dan
bayi baru lahir sampai dengan usia 28 hari. Tujuan asuhan keperawatan maternitas
membantu wanita usia subur dan keluarga dalam mengatasi masalah reproduksi,
membantu meyakinkan calon ibu bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses normal,
memberikan dukungan kepada wanita usia subur, memberikan informasi, membantu
mendeteksi dini permasalahan pada wanita dan membela serta melindungi hak klien.
b. Falsafah Keperawatan Maternitas
1) Fokus keperawatan maternitas adalah keluarga dan masyarakat
2) Setiap individu berhak untuk lahir sehat dan optimal
3) Pengalaman kehamilan, perslainan, masa nifas dan gangguan kesehatan merupakan
tugas keluarga dan dapat menjadi krisis situasi
4) Yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah peristiwa normal
5) Awal kehamilan merupakan awal bentuk interaksi keluarga
6) Keperawatan maternitas berfungsi sebagai advokat
7) Tugas pokok keperawatan maternitas adalah mempromosikan kesehatan
8) Hasil penelitian dapat menambah pengetahuan dalam meningkatkan mutu pelayanan
maternitas
c. Peran Perawat Maternitas
1) Sebagai pelaksana keperawatan (caregiver)
2) Sebagai pendidik (teacher)

31
3) Sebagai komunikator
4) Sebagai konselor
5) Sebagai innovator
6) Sebagai advokat
d. Trend dan issue Keperawatan Maternitas
1) Kehamilan di usia remaja dan usia lanjut
2) Bertambahnya wanita yang bekerja
3) Tingginya angka kematian ibu dan bayi
e. Pendekatan Pelayanan dalam Keperawatan Maternitas
1) Holistik
2) Penghargaan terhadap pasien
3) Kemandirian pasien
4) Proses keperawatan
5) Berpusat pada keluarga/Family Centered Maternity Care (FCMC)
6) Caring
f. Standar etik dan aspek legal dalam Keperawatan Maternitas
1) Masalah etik ringan dalam keperawatan maternitas : menolong klien partus tanpa
penutup, membicarakan rahasia klien dan lain-lain.
2) Masalah etik komplek dalam keperawatan maternitas: abortus, menolak SC karena
alasan biaya
3) Penerapan Etik Keperawatan terhadap individu, terhadap praktik keperawatan,
Terhadap profesi, terhadap profesi lain, terhadap masyarakat, bangsa dan negara.
3. Tugas
Tugas 1: melakukan pencarian literatur membuat mind map mengenai konsep dasar
keperawatan maternitas
4. Soal Latihan
Seorang perempuan usia 29 tahun datang ke poli obstetric dengan tujuan untuk melakukan
konseling keluarga berencana. Ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi. Perawat
menjelaskan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi, indikasi dan kontraindikasi, serta efek samping
dari setiap jenis alat kontrasepsi. Apakah peran perawat yang dilakukan pada pasien tersebut?
a. Edukator

32
b. Konselor
c. Komunikator
d. Care giver
e. Inovator
Jawaban : B
5. Lembar Kerja

C. Kegiatan Belajar 2
1. Capaian Pembelajaran
a. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan anatomi dan fisiologi sistem
reproduksi wanita
b. Mahasiswa mampu menjelaskan fisiologis menstruasi
c. Mahasiswa mampu menjelaskan menstruasi dalam hukum islam
d. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis gangguan menstruasi
2. Uraian Materi
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI WANITA
A. Struktur Internal

33
Gambar 1 Organ-organ reproduksi internal perempuan
Sumber: Durham and Chapman (2014)

1. Ovarium
Ovarium terletak dekat dan berada di kedua sisi uterus di perut bagian bawah. Fungsi
dari kedua ovarium adalah memproduksi, mematangkan, dan mengeluarkan sel telur.
Saat lahir, setiap wanita memiliki beberapa ribu folikel di dalam ovarium. Setiap folikel
mengandung oosit yang mana jika matang disebut dengan folikel DeGraff. Ovarium juga
memproduksi estrogen dan progesterone yang meregulasi siklus mentruasi.
2. Tuba Fallopi
Tuba fallopi merupakan penghubung ovarium dengan uterus. Pada ujung lateral tuba
fallopi yang dekat dengan ovarium terdapat fimbriae yang menciptakan arus di dalam
cairan untuk menarik sel telur ke dalam tuba falopi. Tuba fallopi juga memiliki gelombang
peristaltik yang berasal dari kontraksi otot polos tuba falopi yang membuat ovum
bergerak ke arah uterus.
3. Uterus
Uterus berbentuk seperti buah pir terbalik. Panjangnya kira-kira 5-7 cm, lebar 5 cm, dan
pada bagian terlebar sedalam 2,5 cm. Dalam keadaan tidak hamil beratnya kira-kira 60
g. Ukuran uterus dapat berkembang selama kehamilan sesuai pertumbuhan janin.
Fungsi uterus adalah menerima sel telur dari tuba falopi; menyediakan tempat
untuk implantasi dan nutrisi; memberikan perlindungan untuk janin yang sedang tumbuh;
dan saat janin dewasa dikeluarkan melalui vagina. Terdapat tiga bagian uterus, yaitu
fundus (atas), korpus (tengah), dan serviks (bawah). Uterus terdiri dari tiga
lapisan, yaitu

34
endometrium, myometrium dan perimetrium.

35
4. Vagina
Vagina merupakan sebuah tabung berotot dengan panjang sekitar 4 inci yang
memanjang dari serviks ke perineum. Fungsi vagina, yaitu menerima sperma saat
melakukan hubungan seksual, memberikan jalan keluar untuk aliran darah menstruasi,
dan sebagai jalan lahir.
B. Struktur Eksternal

Gambar 2 Organ-organ reproduksi eksternal perempuan


Sumber: Pillitteri (2010)

1. Mons Pubis
Lapisan lemak yang terletak di atas permukaan anterior simfisis pubis. Mons pubis
ditutupi dengan rambut keriting yang kasar.
2. Klitoris
Jaringan erektil yang kecil di anterior lubang uretra. Berfungsi merespon rangsangan
seksual.
3. Labiya Mayor dan Minor
Lipatan kulit berpasangan yang menutupi bukaan uretra dan vagina.
4. Vestibulum
Area berbentuk almond yang dikelilingi oleh labia minora yang terdiri dari meatus uretra,
kelenjar Skene, vagina, dan kelenjar Bartholin.
5. Kelenjar Bartholini
Saluran kelenjar terbuka ke mukus lubang vagina. Berfungsi menjaga kelembapan dan
melumasi vagina selama hubungan seksual.

36
6. Kelenjar Skene
terletak di setiap sisi uretra dan menghasilkan lendir, yang membantu melumasi vagina.
7. Perineum
Area otot yang tertutup kulit dan menutupi struktur panggul. Perineum merupakan
massa yang berbentuk jangkar yang berfungsi sebagai penyanggah untuk otot, fasia,
dan ligamen panggul.
C. Payudara
Payudara adalah kelenjar mamae berpasangan yang terletak di antara tulang rusuk
kedua dan keenam (Gambar 3). Payudara melekat pada otot oleh jaringan ikat atau fasia.
Setiap kelenjar susu terbuat dari sekitar 20 lobus yang terbagi menjadi lobulus. Saluran dari
lobus berkumpul dalam satu puting susu (papilla mammae) yang dikelilingi oleh areola.
Lobulus adalah kelompok asini. Asini dilapisi sel epitel yang mengeluarkan kolostrum dan
susu. Tepat di bawah epitel adalah myoepithelium, yang berkontraksi untuk mengeluarkan
susu dari asini.

Gambar 3 Payudara
Sumber: Perry et al. (2013)
Areola merupakan kulit kasar disekitar putting yang berwarna coklat. Kulit kasar
disebabkan oleh kelenjar sebaceous, Montgomery tubercles yang terletak tepat di bawah
kulit. Kelenjar ini mengeluarkan zat lemak yang dapat melumasi puting. Serat otot polos di
areola berkontraksi untuk mengeraskan puting agar lebih mudah dipegang oleh bayi saat
menyusui.

37
MENSTRUASI
A. Fisiologis Menstruasi
Menstruasi adalah keluarnya darah melalui vagina akibat luruhnya dinding rahim yang
dipersiapkan untuk kehamilan. Jarak siklus menstruasi normalnya 15 sampai 45 hari, rata-
rata 28 hari. Lama menstruasi sekitar 2-8 hari dan rata-rata 4-6 hari. Setiap siklusnya wanita
dapat kehilangan darah 60-80 ml.
Siklus menstruasi adalah perdarahan uterus episodik sebagai respons terhadap
perubahan siklik hormonal. Tujuan dari siklus menstruasi adalah untuk membawa sel telur
menjadi dewasa dan memperbarui lapisan jaringan uterus yang akan bertanggung jawab
untuk pertumbuhan sel telur jika terjadi pembuahan. Siklus menstruasi dipengaruhi oleh
siklus ovarium dan siklus endometrium (Gambar 4).

Gambar 4 Siklus Menstruasi


Sumber: Perry et al. (2013)

38
Siklus mentruasi sangat dipengaruhi oleh hormon. Pusat pengendali hormon dari system
reproduksi adalah Hipotalamus. Hipotalamus menyekresikan gonadotropin-releasing
hormone (GnRH), yang terdiri dari follicle stimulating hormone-releasing hormone (FSHRH)
dan luteinizing hormone-releasing hormone (LHRH). Kedua hormone tersebut merangsang
hipofisis anterior untuk menyekresi Follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing
hormone (LH). Hormon kunci selain FSH dan LH pada menstruasi adalah estrogen dan
progesterone. Hubungan antar hormone dapat dilihat pada aksis hipotalamus-hipofisis
(Gambar 5).

Gambar 5 Aksis hipotalamus-hipofisis


Sumber: Perry et al. (2013)

1. Siklus Ovarium
a. Fase Folikular
Fase ini dimulai dari hari pertama menstruasi sampai 12-14 hari. Pada fase ini LH
dan FSH diisekresikan oleh hipofisis anterior akibat menurunnya kadar estrogen.
LH dan dan FSH berfungsi untuk mematangkan folikel. Folikel yang matang
disebut folikel de graff, yang akan menghasilkan estrogen.
b. Fase Ovulasi
Fase ini dimulai ketika kadar estrogen mencapai puncaknya dan diakhiri dengan
ovulasi (pelepasan oosit dari folikel degraff yang matang). Sekitar 12-36 jam

39
sebelum ovulasi akan terjadi lonjakan kadar LH. Namun, sebelum lonjakan LH,
kadar estrogen menurun dan progesteron meningkat.
c. Fase Luteal
Fase ini dimulai setelah ovulasi sampai 14 hari. Setelah ovum meninggalkan
ovarium, sel-sel dari folikel yang kosong masih terdapat di ovarium yang disebut
dengan korpus luteum. Korpus luteum akan memproduksi progesteron tingkat
tinggi, tingkat estrogen yang rendah. Jika terjadi kehamilan, maka korpus luteum
akan terus melepaskan progesteron dan estrogen sampai plasenta matang dan
menggantikan fungsi ini. Namun jika tidak terjadi kehamilan, maka korpus luteum
degenerasi dan mengakibatkan penurunan progesteron dan dimulainya
menstruasi.
2. Siklus Endometrium
a. Fase Proliferasi
Fase ini dimulai dari hari pertama menstruasi sampai ovulasi. Pada saat ini
estrogen meningkat yang membuat endometrium menjadi lebih tebal dan lebih
banyak vaskular.
b. Fase Sekresi
Fase ini dimulai dari setelah ovulasi sampai dimulainya menstruasi. Pada fase ini
endometrium akan terus menebal sebagai persiapan jika terjadi implantasi.
Hormon utama pada fase ini adalah progesterone yang disekresikan dari korpus
luteum. Jika terjadi kehamilan maka endometrium terus berkembang dan mulai
mengeluarkan glikogen. Jiak tidak terjadi kehamilan, maka korpus luteum dan
jaringan endometrium berdegenerasi.
c. Fase Menstruasi
Pada fase ini terjadi luruhnya jaringan endometrium karena penurunan estrogen
dan progesterone. Hal tersebut akibat korpus luteum yang sudah tidak berfungsi
pada hari ke 23-24.
B. Gangguan Menstruasi
1. Amenorea
Amenore yaitu tidak adanya menstruasi. Amenore dikategorikan menjadi primer dan
sekunder. Amenore primer yaitu tidak adanya menarche pada usia 16 atau 4 tahun

40
setelah thelarche (perkembangan payudara). Hal ini dapat disebabkan karena
abnormalitas saluran keluarnya darah (seperti: imperforate hymen, vaginal agenesis),
gangguan organ (seperti: turner syndrome, ovarian agenesis), dan gangguan pusat
(seperti: trauma, tuberculosis). Amenorea sekunder adalah tidak adanya menstruasi
selama lebih dari 6 bulan atau setara dengan tiga siklus menstruasi pada wanita yang
sebelumnya memiliki siklus menstruasi. Penyebab dari amenorea sekunder adalah
kehamilan, kelainan anatomi (Asherman syndrome & cervical stenosis), Disfungsi
ovarium (akibat torsi ovarium, pembedahan, infeksi, radiasi, atau kemoterapi. PCOS),
Prolaktinoma dan hiperprolaktinemia, dan gangguan SSP atau hipotalamus (gangguan
aksis hipotalamus-pituitari)
2. Dismenorea
Dismenore adalah menstruasi yang menyakitkan. Dismenore dikategorikan menjadi
primer dan sekunder. Dismenore primer adalah menstruasi yang menyakitkan akibat
dari produksi prostaglandin endometrium yang berlebihan (10x normal). Biasanya nyeri
dimulai dimulai 12-24 jam sebelum mennstruasi dan berlangsung 12-24 jam.
Sedangkan dismenore sekunder terkait dengan faktor anatomi atau patologi panggul
yang diketahui. Nyeri dapat muncul kapan saja dalam siklus menstruasi.
3. Polymenorea
Disebut polymenore karena menstruasi sering terjadi, dimana jarak siklus kurang dari
21 hari tapi teratur. Biasanya disebabkan karena anovulasi.
4. Hipomenorea
Pasien dengan hipomenore memiliki waktu menstruasi yang teratur tetapi jumlah aliran
yang sangat sedikit. Hal ini biasanya disebabkan oleh hipogonadisme hipogonadotropik,
yang paling sering dijumpai pada pasien anoreksia dan atlet.
5. Metroragia
Metoragia adalah perdarahan yang terjadi di antara periode menstruasi yang
teratur. Perdarahan ini biasanya kurang dari atau sama dengan volume menstruasi
normal. Penyebab utama termasuk lesi serviks (polip, eversi, dan karsinoma) dan
polip endometrium dan karsinoma.
6. Sindrom PMS

41
Kombinasi gejala emosional dan fisik yang dimulai selama fase luteal dan
berkurang setelah menstruasi dimulai. Penyebabnya tidak diketahui, mungkin
berhungan dengan perubahan hormone, ketidakseimbangan estrogen-progesteron,
dan perubahan kimia di otak. Gejala PMS yaitu nyeri perut bagian bawah dan
pinggang, pembengkakan, berat badan meningkat, nyeri pada payudara, nyeri sendi
dan otot, oliguria, diaphoresis, mual, muntah, jerawat, nafsu makan meningkat, sakit
kepala, vertigo, lemah, lesu, mood swings, depresi, iritabilitas, mudah marah, pelupa,
cemas, bergairah seksual atau gangguan.

7. Endometrioasis
Endometriosis adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang menyerupai endometrium
yang ada di luar rongga uterus. Biasanya ditemukan di permukaan peritoneal organ
reproduksi dan struktur panggul yang berdekatan, seperti ovarium, tuba fallopi, kandung
kemih, dan usus. Jaringan tersebut tumbuh dan menebal selama tahap sekresi dan
proliferatif dari siklus menstruasi akibat hormone estrogen dan progesteron. Jaringan
tersebut akan rusak dan berdarah ke jaringan sekitarnya selama fase menstruasi.
Pendarahan ke jaringan sekitarnya dapat menyebabkan peradangan, yangmana jika
berlanjut dapat terbentuk jaringan parut, fibrosis, dan adhesi.
C. Asuhan Keperawatan pada Gangguan Menstruasi
1. Pengkajian
Keluhan Utama : keluhan yang dirasakan saat pengkajian
Riwayat Penyakit Sekarang : Kronologis mendatangi fasilitas kesehatan dan
pengkajian PQRST dari keluhan utama
Riwayat Penyakit Dahulu : riwayat operasi, dirawat di rumah sakit, infeksi serius,
malformasi kongenital, penyakit kronis, gangguan perdarahan, terapi ginekologi
sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat keluarga yang pernah mengalami
dismenore/sindrom PMS, endometriosis, keganasan, kista, operasi, masalah
kesuburan, dan terpapar diethylstilbestrol
Riwayat Ginekologi

42
o Riwayat Menstruasi : usia menarke, siklus menstruasi, lama menstruasi, keluhan
saat menstruasi, HPHT, terapi sebelumnya, dampak keluhan pada aktivitas
sehari-hari
o Riwayat Pernikahan : status pernikahan, usia pasien dan suami pertama kali
menikah, lama pernikahan, berapa kali menikah.
o Riwayat Keluarga Berencana : jenis alat kontrasepsi yang sedang atau pernah
digunakan, lama penggunaan, keluhan selama penggunaan alat kontrasepsi.
o Perilaku seksual: aktivitas seksual, infeksi menular seksual, jumlah pasangan
seksual, gender pasangan seksual, frekuensi hubungan seksual, kekerasan
seksual, dan tipe kontak seksual (genital, anal, oral)
Pemeriksaan Psikologis, Sosial dan Spiritual
Pemeriksaan Fisik
o Cek tanda-tanda vital
o Ukur BB dan TB
o Penampilan umum: postur, kebersihan, orientasi, kooeperatif, dan komunikasi
o Kulit: warna, integritas, tekstur, edema, kuku, distribusi rambut
o Kepala: ukuran, bentuk, trauma, massa, bekas luka, ruam, atau sisik; simetri
wajah; adanya edema atau bengkak
o Mata: ukuran pupil, bentuk, reaktivitas, konjungtiva, ikterus skleral, papilledema
fundus, perdarahan, kelopak mata, gerakan ekstraokuler, lapang pandang dan
ketajaman
o Telinga: bentuk dan simetri, nyeri tekan, sekret, saluran eksternal, dan membran
timpani; pendengaran. Tes Weber harus di garis tengah (kenyaringan suara
sama di kedua telinga) dan Rinne negatif (tidak ada gangguan pendengaran
konduktif atau sensorineural); dapat mendengar bisikan sejauh 1 meter
o Hidung: simetris, nyeri tekan, sekret, mukosa, inflamasi turbinate, nyeri tekan
sinus frontal atau maksilaris; penciuman
o Mulut dan tenggorokan: kebersihan; kondisi gigi; gigi palsu; penampilan bibir,
lidah, mukosa mulut; eritema; eksudat; pembesaran tonsil; palate; uvula; reflex
muntah, ulcer
o Leher: mobilitas, massa, rentang gerak, deviasi trakea, ukuran tiroid,

43
o Limfatik: adenopati servikal, intraklavikula, aksila, trochlear, atau inguinal; ukuran,
bentuk, kelembutan, dan konsistensi
o Payudara: perubahan kulit, kesimetrisan, bekas luka, nyeri tekan, sekret, massa;
karakteristik puting dan areola
o Jantung: detak, ritme, bunyi
o Pembuluh darah perifer: distensi vena jugularis, bising, edema, pembengkakan,
distensi vena, tanda Homans, atau nyeri tekan pada ekstremitas
o Paru-paru: kesimetrisan dada, suara napas, perkusi,
o Abdomen: bentuk, bekas luka, bising usus, nyeri tekan, massa, perkusi (timpani,
dullness)
o Ekstremitas: edema, ulserasi, nyeri tekan, varises, eritema, tremor, atau
deformitas
o Genitourinari: genitalia eksterna, perineum, mukosa vagina, warna, nyeri tekan,
keluarnya cairan, perdarahan, bisul, nodul, atau massa
o Rektal: tonus sfingter, massa, hemorroid, kontur dinding rektal, nyeri tekan
o Muskuloskeletal: postur tubuh, kesimetrisan massa otot, atrofi otot, kelemahan,
tampilan sendi, nyeri tekan atau krepitasi, rentang gerak sendi, ketidakstabilan,
kemerahan, bengkak, atau deviasi tulang belakang
o Neurologis: status mental, orientasi, memori, suasana hati, kelancaran bicara dan
pemahaman, saraf kranial II hingga XII, sensasi, kekuatan, tendon dan refleks
superfisial, gaya berjalan, keseimbangan, dan koordinasi
2. Diagnosa Keperawatan
 Gangguan rasa nyaman
 Nyeri akut
 Ansietas
 Risiko perdarahan
 Defisit pengetahuan
3. Intervensi dan Implementasi
 Pemantauan tanda vital
 Manajemen nyeri
 Edukasi Kesehatan

44
 Dukungan Emosional
4. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi dilakukan dengan mengukur keberhasilan dari tujuan setiap tindakan.
D. Menstruasi dalam Al-Quran
Menstruasi atau haid telah disampaikan oleh Allah SWT dalam Al Qur’an surat Al
Baqarah ayat 222, yaitu:
‫َ ط ه `رن‬
‫ى َت إ¸ذا‬² ‫ َن‬ª ‫¸زل ُوا˚ ٱلن¸’ ٱ َء ٱ`ل َم ¸حي ي َرُبوهُ ن ض و َل ُه `ر‬ ‫أَ ٗذى َو‬ ª ‫ُق `ل‬ ‫و يَ ` سلُونَك ٱ`ل َم ¸حي عن‬
‫َي `ط حت‬ ‫َ`تق‬ ٓ‫`عَت سا‬ ‫ض‬
‫ ط‬٢٢٢ ‫و ¸بي َن ب ¸ح ٱ`ل مُ َت ب ¸ري َن‬ ‫ن م ح` إ¸ ن ٱ َلل ُي ¸ح َر ُك ُم ٱ‬ ‫`أ ُت و‬
‫’¸ه‬ ‫ وُي‬² ‫ٱلت‬ ‫`ن ي‬
‫هلُل ث أَ َم‬
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: ‘Haidh itu adalab suatu
kotoran.’ Oleb sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan
janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka
campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.”
Pada ayat tersebut telah dijelaskan bahwa keadaan menstruasi adalah keadaan dimana
wanita tidak suci dan haram hukumnya untuk melakukan hubungan seksual. Saat
menstruasi seorang wanita juga dilarang untuk melaksanakan sholat, puasa, thawaf di
Ka’bah, menyentuh mushaf, dan I’tikaf. Selain dari itu, ibadah lain boleh dilakukan.
3. Tugas
Tugas 1: melakukan pencarian literatur membuat mind map mengenai konsep menstruasi
4. Soal Latihan
Seorang perempuan berusia 16 tahun datang ke poli obstetric dengan keluhan nyeri saat
menstruasi. Nyeri dirasakan di perut bagian bawah terasa melilit, skala nyeri 5, wajah
terlihat meringis dan tampak memegang perut. Apakah intervensi keperawatan yang dianjurkan
kepada remaja tersebut?
a. Kompres hangat
b. Terapi analgetik
c. Kompres dingin
d. Anjurkan untuk istirahat
e. Anjurkan ibu untuk emngkonsusmi permen jahe

45
Jawaban : A
5. Lembar Kerja

46
D. Kegiatan Belajar 3
1. Capaian Pembelajaran
a) Mahasiswa mampu mendemonstrasikan pemeriksaan fisik antenatal
b) Mahasiswa mampu mendemonstrasikan pemeriksaan fisik postnatal
c) Mahasiswa mampu mendemonstrasikan senam hamil
d) Mahasiswa mampu mendemonstrasikan pijat oksitosin dan perawatan payudara
e) Mahasiswa mampu mendemonstrasikan tindakan asuhan persalinan normal
f) Mahasiswa mampu mengisi lembar partograf
2. Uraian Materi
a) Pemeriksaan Fisik antental dan postpartum (lihat daftar tilik)
b) Senam hamil (lihat daftar tilik)
c) Pijat oksitosin dan Perawatan payudara (lihat daftar tilik)
d) Asuhan persalinan normal (lihat daftar tilik)
2. Tugas
-
3. Soal Latihan
-
4. Daftar Tilik
a) Daftar tilik pemeriksaan fisik antenatal
Tabel 12
DAFTAR TILIK TINDAKAN KEPERAWATAN

47
PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL

Nama Mahasiswa :
NIM :

DILAKUKAN
NO KEGIATAN
Ya Tidak
Alat dan Bahan
1 Buku KIA
2 Spigmomanometer
3 Termometer
4 Stetoskop
5 Fetal stetoskop (monoaural/lenec/dopler)
6 Jam tangan
7 Penlight
8 Metlin
9 Sarung tangan
10 Reflek hammer
11 Bengkok
12 Masker
13 Hand rub
Langkah Tindakan
14 Ucapkan Assalamualaikum
15 Cuci tangan
16 Pasang APD (sarung tangan, celemek, masker dan topi
plastik)
ANAMNESA FOKUS
17 Tanyakan keluhan utama
18 Tanyakan riwayat kesehatan keluarga
19 Tanyakan riwayat kesehatan ibu
20 Tanyakan riwayat penyakit menular
21 Tanyakan riwayat kehamilan, kelahiran dan nifas yang lalu
22 Tanyakan riwayat kehamilan saat ini
23 Tanyakan riwayat menstruasi
24 Tanyakan riwayat pernikahan
25 Tanyakan riwayat penggunaan alat kontrasepsi
26 Tanyakan riwayat ginekologi
PEMERIKSAAN FISIK
27 Timbang berat badan dan tinggi badan
28 Anjurkan pasien untuk mengosongkan landung kemih
29 Lafazkan Basmallah
30 Observasi TTV

48
Periksa kepala: kebersihan dan kerontokan rambut, kebersihan kulit
31
kepala
32 Periksa muka: edema, cloasma gravidarum
33 Periksa mata: konjungtiva, sklera, edema palpebra
Periksa mulut: mukosa bibir, caries gigi, kebersihan mulut dna
34
gigi, stomatitis
Periksa leher: hiperpigmentasi kulit, pembesaran kelenjar thyroid,
35 pembesaran kelenjar getah bening dan peningkatan JVP

Periksa dada:
a. Inspeksi: hiperpigmentasi kulit, kesimetrisan payudara, putting
susu, areola, kebersihan putting, pengembangan paru

36 b. Palpasi: lakukan pemeriksaan payudara (bengkak, nyeri tekan,


benjolan), cek pengeluaran ASI (jika tidak ada riwayat kontraksi
uterus, dan abortus pada kehamilan sebelumnya)
c. Perkusi: suara paru dan jantung
d. Auskultasi: suara paru dan suara jantung
Periksa Perut:
a. Inspeksi: Hiperpigmentasi kulit, linea nigra, striae
37
gravidarum, bekas luka operasi
b. Auskultasi: bising usus selama 1 menit
Leopold I
a. Kaki pasien ditekuk
b. Pemeriksa berada disebelah kanan pasien
38 c. Kedua telapak tangan mengumpulkan uterus
d. Lakukan pengukuran tinggi fundus uterus
e. Semua jari tangan dan kiri merasakan dan menentukan apa
yang ada di bagian fundus
Leopold II
a. Kedua telapak tangan berada di samping kiri dan kanan perut
pasien
b. Tangan kanan meraba dan menentukan bagian apa yang ada
39 dibagian kiri pasien (tangan kiri menahan perut bagian
kanan)
c. Tangan kiri meraba dan menentukan bagian apa yang ada
dibagian kanan pasien (tangan kanan menahan perut bagian kiri)

Leopold III
a. Tangan kiri menahan fundus
40 b. Tangan kanan diatas simpisis yaitu 4 jari tangan kanan
berada dibagian kiri pasien, ibu jari berada dibagian kanan pasien,
memegang bagian terendah bayi

49
c. Goyangkan bagian bawah untuk menentukan bagian terbawah
dari anak sudah masuk atau belum rongga panggul (Jika bagian
bawah kepala)
d. Bila bagian bawah bayi sudah masuk PAP, maka lanjutkan
pemeriksaan Leopold IV
Leopold IV
a. Pemeriksa menghadap kaki pasien
b. Tangan kiri diletakkan disebelah kiri pasien dan tangan
41
kanan sebelah kanan pasien
c. Tentukan seberapa besar bagian terbawah sudah masuk PAP

42 Luruskan kaki pasien


43 Tentukan punktum maksimum
44 Letakkan monoaural/lenek/dopler
Posisi menghadap kaki pasien dan mendengarkan DJJ sampil
45
memeriksa nadi ibu (membandingkan)
Jika sudah merasa yakin bahwa itu nunyi DJJ, tangan yang
46
memeriksa nadi pasien dilepaskan
47 Hitung DJJ selama 1 menit
Periksa perineum: kebersihan, varises, pengeluaran dari vagina,
48
edema pada vulva, tanda chadwick
49 Periksa anus: hemoroid
50 Periksa ekstremitas bawah: edema, varises, reflek patella
51 Lafazkan hamdallah
52 Beritahu pasien jika pemeriksaan sudah selesai
53 Bereskan alat
54 Ucapkan Assalamualaikum saat meninggalkan ruangan
55 Buka APD
56 Cuci tangan
57 Dokumentasikan hasil pemeriksaan
Jumlah Skor

NILAI TOTAL = (skor perolehan/57) X 100

Paraf Penguji

EVALUASI:

50
b) Gerakan Senam Hamil
Tabel 13 Gerakan Senam Hamil
No. Langkah Kerja Gambar
PELAKSANAAN
GERAKAN UNTUK WARMING UP
1 Duduk tegak bersandar pada kedua lengan, kedua
tungkai kaki diluruskan dan dibuka sedikit,
seluruh tubuh lemas (relaks).

2 Telapak kaki kiri dan kanan digerakkan kedepan


dan kebelakang secara bergantian. Dimulai dengan
telapak kaki kiri kedepan dan kaki kanan ke
belakang. Hitungan 1 s/d 8.

3 Kedua telapak kaki digerakkan kedepan dan


kebelakang secara bersamaan dengan 8 kali
hitungan. Dimulai dengan gerakan ke
depan……kebelakang…… dan seterusnya.

4 Gerakan kaki kiri dan kanan bersama-sama ke kiri


dan ke kanan 8 kali hitungan. Mulai dengan gerakan
kiri, …..kanan…..dst.

5 Gerakan kaki kiri dan kanan bersama-sama ke


dalam (endorotasi) sampai jari menyentuh lantai,
lalu gerakan kedua kaki tersebar keluar (eksorotasi)
dengan 8 kali hitungan. Mulai dengan gerakan arah
ke dalam,..keluar…dst..

51
6 Putarkan kedua kaki bersama-sama
(Circumduction) ke kiri 4 kali dan ke kanan 4 kali.
Mulai putar ke arah kiri sebanyak 4 kali dan putar ke
arah kanan 4 kali.

7 Sikap duduk tetap tegak, kedua tangan disamping.


Letakkan tungkai kanan diatas tungkai kiri, lalu
tekan tungkai kiri dengan seluruh kekuatan tungkai
kanan sambil mengempiskan dinding perut dan
mengerutkan liang dubur. Tahan sebentar lalu
relaks kembali. Lakukan bergantian dengan kaki kiri
diatas kaki kanan. Hitungan 8 kali.
Tekan….kerut……tahan…..lemaskan….
8 Peregangan Paha. Kedua telapak kaki
dipertemukan (berhadapan). Hitungan 8 kali aba--
aba. Tutup, ….buka….

9 Duduk Bersila, Badan tetap tegak, kedua tangan


keatas, lalu tarik tangan kiri lebih tinggi dari tangan
kanan, lalu kendurkan. Gerakan bergantian dengan
tangan kanan. Mulai kiri…..kanan……dst. sampai
hitungan 8 kali.

10 Sikap duduk tetap bersila, kedua tangan diatas


bahu dan kedua lengan disamping payudara.
Kemudian putarkan kedua lengan kedepan, ke atas
(tangan disamping telinga), ke belakang dan
kembali ke sikap semula. Diulang sampai hitungan
8 kali;
tekan….angkat……putar…..tekan…..angkat…putar
.

52
11 Sikap duduk tetap bersila dengan posisi tegak lurus,
Kedua tangan keatas, lalu gerakkan ke kiri dan ke
kanan serta ke atas masing-masing 2 kali. Mulai ke
kiri… kekanan….keatas…dan seterusnya.

12 Tangan tetap diatas, mulai dari kiri diputar


kebelakang sejauh mungkin, lalu gerakkan
kebalikannya. Mulai…..putar…..dibalik….putar
…..sampai 4 kali.

13 Posisi tidur telentang, kedua lutut ditekuk tanpa


menggeser kedua tumit dan pantat, lalu tekankan
kedua tungkai ke lantai sambil mengerutkan dubur
(Spincter ani externus dan tarik otot-otot perut
kedalam (kempiskan perut) kemudian relaks
kembali. (aba-aba; mulai
…angkat….tekan…kerutkan….tahan……lemaskan
.
14 Angkat tungkai kiri keatas, lalu letakkan kembali.
Bergantian dengan tungkai kanan, hitungan 8
kali. Angkat….. turun…. Kanan….. angkat…..
turun. dst…

LATIHAN INTI (UNTUK USIA KEHAMILAN 26 – 30 MINGGU)


BUBUHKAN SKOR SESUAI USIA KEHAMILAN PASIEN (*)
Latihan Dasar Panggul

53
15 Ibu tidur terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua
lengan disamping badan dan relaks. Angkat
panggul sampai badan bertumpu pada punggung,
tahan sebentar kemudian turun lagi seperti semula.
Angkat..Tahan..Turun. 4 kali cukup.

16 Angkat pinggang ke atas, tekan bokong ke lantai


sambil kerutkan dubur (anus). Kempiskan perut,
lemaskan/relaks.
Angkat……….Tekan……..kerutkan……. kempiskan
…............Lemaskan…. Sebanyak 4 kali.

17 Sikap tubuh berbaring terlentang, posisi kaki lurus,


kedua lengan disamping badan, kedua tungkai lurus
dan relaks. Panjangkan tungkai kanan dengan
menarik tungkai kiri mendekati bahu kiri dan kembali
ke posisi semula., hitungan 4 kali. Mulai kaki kanan
angkat…..turun…..kaki kiri….angkat…..turun
sampai 4 kali.
18 Sikap merangkak, jarak antara kedua tangan sama
dengan jarak antara kedua bahu. Tundukkan kepala
lihat kearah vulva dan pinggang diangkat
(cembung) sambil mengempiskan perut dan
mengerutkan lubang dubur. Kemudian datarkan
pinggang, pandangan lurus ke depan, dengan
mengangkat kepala kearah atas cekungkan
pinggang sambil melemaskan otot-otot perut dan
otot dasar panggul, dihitung 8 kali.
Lakukan gerakan cembung ………datar..
…..cekung………cembung……datar …… cekung
sampai 8 kali.
Latihan Pernafasan Perut
19 Berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, letakkan
tangan kiri di atas perut.
Lakukan pernafasan perut, tarik nafas melalui
hidung, lalu tiupkan melalui celah-celah bibir
sambil kempiskan perut lakukan sebanyak 8 kali.
Tarik……….tahan……Tiup…dst. 8 kali. Ini
digunakan untuk mengatasi setiap kontraksi dan
nyeri his di kala I.

54
20 Sikap tubuh masih tetap terlentang, kedua lutut
ditekuk, kedua lengan disamping badan dan relaks.
Dalam keadaan relaksasi seluruh tubuh. Kepalkan
kedua tangan dan tegangkan selama beberapa
detik kemudian lemaskan kembali dan lakukan
sebanyak 8 kali.
Tegang…..Lemas Tegang……Lemas ….dst
Pendinginan
21 Tidur miring ke kiri, arah disesuaikan dengan
letak punggung bayi. Letak kaki sesuai arah miring,
kaki bawah diluruskan, kaki sebelah atas diganjal
bantal sambil ditekuk. Tangan yang dibawah
diletakkan dibelakang, tangan sebelah atas ke
depan di lipat ganjal bantal. Mata dipejamkan,
lakukan relaksasi, lemaskan seluruh tubuh.
Berusaha mengatasi suara
dari luar, waktunya 5 menit.
LATIHAN UNTUK USIA KEHAMILAN 31 – 36 MINGGU
Warming Up
22 Berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka, telapak
tangan bertumpu ke tembok/dinding, kemudian
tumit diangkat lalu diturunkan badan perlahan-lahan
sampai jongkok. Usahakan badan tetap tegak, lalu
berdiri lagi sambil tumit diangkat kembali, kemudian
perlahan-lahan tumit diturunkan sambil berdiri tegak
kembali.
Gerakan dimulai….
Naik…..Turun….Naik….Turun….dst.

Latihan pernafasan
23 Sikap Awal: Berbaring terlentang, kedua lutut
ditekuk, kedua lengan disamping badan dan relaks.

24 Kegiatan pernafasan diafragma.


Tarik napas melalui hidung dan keluarkan diantara
celah-celah bibir, dilakukan selama 1,5 menit. Pada
saat menarik nafas yang ketiga kalinya,
kembangkan dinding perut setinggi mungkin, lalu
tahan nafas beberapa detik, lalu tiup perlahan. Aba-
aba; tarik…. Tiuup…. Dst….
53
25 Pernafasan Badan:
Tangan diletakkan di dada sampai mencapai
pernafasan maksimal 26 – 28 kali permenit.

26 Latihan Pernafasan Dada Dan Pernafasan Perut


Tangan Diletakkan di atas perut, untuk pernafasan
perut, kemudian kombinasikan antara pernafasan
dada dan pernafasan perut.
Tarik….Tahan…..Hitung…1….2……3…….tiuup.
Untuk latihan diafragma atau latihan pernafasan
dada hanya untuk pemula, tetapi untuk latihan
pernafasan dada dan perut harus dilakukan dengan
benar-benar.
Latihan Kontraksi dan Relaksasi.
27 Tidur terlentang, kedua tungkai lurus dan terbuka
sedikit, tangan dikepalkan.
Gerakan kaki ditekankan, tangan dikepal,
kempiskan perut, kerutkan dubur dan tahan
nafas, begitu aba-aba kerutkan,…tahan lemaskan,
tangan dibuka. Aba-aba Tegang….Lemas…
lakukan
sebanyak 8 kali.
28 Sikap tubuh berbaring terlentang, kedua lutut
ditekuk, kedua lengan disamping badan dan relaks.
Angkat badan dengan mengangkat bahu, letakkan
dagu diatas dada dan lihat kearah perut.
Tahan beberapa saat, kemudian kembali ke sikap
awal dan relaks kembali, lakukan sampai hitungan 8
kali.
Pendinginan
29 Tidur miring ke kiri, arah disesuaikan dengan
letak punggung bayi (puka/puki) kaki sesuai arah
miring dibelakang bawah diluruskan, kaki sebelah
atas diganjal bantal sambil ditekuk.
Tangan yang bawah diletakkan dibelakang, tangan
sebelah atas ke depan dilipat, diganjal bantal, mata
dipejamkan lakukan relaksasi.
Lemaskan seluruh tubuh, pejamkan mata dan
berusaha mengatasi suara dari luar.
Latihan ini dilakukan selama 5 menit.
LATIHAN UNTUK KEHAMILAN USIA 37 – 40 MINGGU
Latihan pernafasan untuk mengejan

54
30 Posisi lithotomy
Buka mulut secukupnya, tarik nafas dalam
semaksimal mungkin, kemudian tutup mulut sambil
angkat badan dan dagu diletakkan di dada, lalu
mengejan seperti gerakan BAB, gerakannya ke
bawah badan dan kedepan, setelah lelah, lalu ke
posisi semula,lakukan 3 – 4 kali dengan interval 2
menit.
31 Hitung kembali seluruh vital sign ibu di akhir
Gerakan

32 a) Akhiri setiap tindakan dengan mengucapkan


syukur “Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin”
b) Ucapkan Terima Kasih dan Perhatikan Kondisi
Fisik Klien
c) Berikan Ibu untuk minum air putih
33 Bereskan Kembali Peralatan yang telah
dipergunakan.

c) Daftar tilik senam hamil


Tabel 14
DAFTAR TILIK TINDAKAN KEPERAWATAN
SENAM HAMIL

NO DILAKUKAN
KEGIATAN
Ya Tdk
Alat dan Bahan
1. Formulir Informed Consent
2. Matras
3. Baju hamil
4. Spignomanometer
5. Stetoskop
6. Jam
Langkah Tindakan
7. Baca Basmallah , mengucapkan Assalamualaikum
8. Jelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan

55
9. Berikan incomed consent kepada pasien untuk di tanda tangan
10. Siapkan alat-alat.
11. Cuci tangan
12. Cek TTV pada ibu hamil
GERAKAN UNTUK WARMING UP
13. Duduk tegak bersandar pada kedua lengan, kedua tungkai kaki di luruskan
dan dibuka sedikit, seluruh tubuh lemas (relaks).
14. Telapak kaki kiri dan kanan digerakkan kedepan dan kebelakang secara
bergantian. Dimulai dengan telapak kaki kiri kedepan dan kaki kanan
ke belakang. Hitungan 1 s/d 8.
15. Kedua telapak kaki digerakkan kedepan dan kebelakang secara
bersamaan dengan 8 kali hitungan. Dimulai dengan gerakan ke
depan……kebelakang…… dan seterusnya.
16. Gerakan kaki kiri dan kanan bersama-sama ke kiri dan ke kanan 8 kali
hitungan. Mulai dengan gerakan kiri, …..kanan…..dst.
17. Gerakan kaki kiri dan kanan bersama-sama ke dalam (endorotasi)
sampai jari menyentuh lantai, lalu gerakan kedua kaki tersebar
keluar (exorotasi) dengan 8 kali hitungan. Mulai dengan gerakan arah ke
dalam,..keluar…dst..
18. Putarkan kedua kaki bersama-sama (Circumduction) ke kiri 4 kali dan
ke kanan 4 kali. Mulai putar ke arah kiri sebanyak 4 kali dan putar ke
arah kanan 4 kali.
19. Sikap duduk tetap tegak, kedua tangan disamping. Letakkan tungkai
kanan diatas tungkai kiri, lalu tekan tungkai kiri dengan seluruh
kekuatan tungkai kanan sambil mengempiskan dinding perut dan
mengerutkan liang dubur. Tahan sebentar lalu relaks kembali. Lakukan
bergantian dengan kaki kiri diatas kaki kanan.
Hitungan 8 kali. Tekan….kerut……tahan…..lemaskan….
20. Peregangan Paha. Kedua telapak kaki dipertemukan (berhadapan),
Hitungan 8 kali aba-aba. Tutup, ….buka….
21. Duduk Bersila, Badan tetap tegak, kedua tangan keatas, lalu Tarik tangan
kiri lebih tinggi dari tangan kanan, lalu kendurkan. Gerakan bergantian
dengan tangan kanan. Mulai kiri…..kanan……dst. sampai hitungan 8
kali.
22. Sikap duduk tetap bersila, kedua tangan diatas bahu dan kedua lengan
disamping payudara. Kemudian putarkan kedua lengan kedepan, ke
atas (tangan disamping telingan), ke belakang dan kembali
ke sikap semula. Diulang sampai hitungan 8
kali; tekan….angkat……putar…..tekan…..angkat…putar.
23. Sikap duduk tetap bersila dengan posisi tegak lurus, Kedua tangan keatas,
lalu gerakkan ke kiri dan ke kanan serta ke atas
masing- masing 2 kali. Mulai ke kiri… kekanan….keatas…dan seterusnya.

56
24. Tangan tetap diatas, mulai dari kiri diputar kebelakang sejauh
mungkin, lalu gerakkan kebalikannya. Mulai…..putar….. dibalik….putar
…..sampai 4 kali.
LATIHAN INTI (UNTUK USIA KEHAMILAN 26 – 30 MINGGU)
LATIHAN DASAR PANGGUL
25. Ibu tidur terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan disamping
badan dan relaks. Angkat panggul sampai badan bertumpu pada
punggung, tahan sebentar kemudian turun lagi seperti semula.
Angkat..Tahan..Turun. 4 kali cukup.
26. Angkat pinggang ke atas, tekan bokong ke lantai sambil kerutkan dubur
(anus). Kempiskan perut, lemaskan/relaks.
Angkat……….Tekan…….. kerutkan……. kempiskan
…............Lemaskan…. Sebanyak 4 kali.
27 Sikap tubuh berbaring terlentang, posisi kaki lurus, kedua lengan
disamping badan, kedua tungkai lurus dan relaks. Panjangkan tungkai
kanan dengan menarik tungkai kiri mendekati bahu kiri dan kembali ke
posisi semula., hitungan 4 kali. Mulai kaki kanan angkat…..turun…..kaki
kiri….angkat…..turun sampai 4 kali.
28. Sikap merangkak, jarak antara kedua tangan sama dengan jarak
antara kedua bahu. Tundukkan kepala lihat kearah vulva dan
pinggang diangkat (cembung) sambil mengempiskan perut dan
mengerutkan lubang dubur. Kemudian datarkan
pinggang, pandangan lurus ke depan, dengan mengangkat kepala kearah
atas cekungkan pinggang sambil melemaskan otot-otot perut dan otot
dasar panggul, dihitung 8 kali. Lakukan gerakan
cembung…….datar....cekung ……… cembung …… datar …… cekung
sampai 8 kali.
Latihan Pernafasan Perut
29. Berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, letakkan tangan kiri di atas
perut. Lakukan pernafasan perut, tarik nafas melalui hidung, lalu tiupkan
melalui celah-celah bibir sambil kempiskan
perut lakukan sebanyak 8 kali.Tarik..................tahan……Tiup…dst. 8
kali. Ini digunakan untuk mengatasi setiap kontraksi dan nyeri his di kala
I.
30. Sikap tubuh masih tetap terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan
disamping badan dan relaks. Dalam keadaan relaksasi seluruh tubuh.
Kepalkan kedua tangan dan tegangkan selama beberapa detik kemudian
lemaskan kembali dan lakukan sebanyak 8 kali. Tegang…..Lemas…
.....................................................Tegang……Lemas ….dst
Pendinginan

57
31.
Tidur miring ke kiri, arah disesuaikan dengan letak punggung bayi. Letak
Kaki sesuai arah miring, kaki bawah diluruskan, kaki sebelah atas
diganjal bantal sambil ditekuk. Tangan yang dibawah diletakkan
dibelakang, tangan sebelah atas ke depan di lipat ganjal bantal. Mata
dipejamkan, lakukan relaksasi, lemaskan seluruh
tubuh. Berusaha mengatasi suara dari luar, waktunya 5 menit.
LATIHAN UNTUK USIA KEHAMILAN 31 – 36 MINGGU
Warming Up
32.
Berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka, telapak tangan bertumpu ke
tembok/dinding, kemudian tumit diangkat lalu diturunkan badan
perlahan-lahan sampai jongkok. Usahakan badan tetap tegak, lalu berdiri
lagi sambil tumit diangkat kembali, kemudian perlahan- lahan tumit
diturunkan sambil berdiri tegak kembali. Gerakan
dimulai…. Naik…..Turun….Naik….Turun….dst.
Latihan pernafasan
33. Sikap Awal: Berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan
disamping badan dan relaks.
34. Kegiatan pernafasan diafragma:
Tarik napas melalui hidung dan keluarkan diantara celah-celah bibir,
dilakukan selama 1,5 menit. Pada saat menarik nafas yang ketiga
kalinya, kembangkan dinding perut setinggi mungkin, lalu
tahan nafas beberapa detik, lalu tiup perlahan. Aba-aba; tarik…
Tiuup…. Dst….
35. Pernafasan Badan:
Tangan diletakkan di dada sampai mencapai pernafasan maksimal 26 – 28
kali permenit.
36. Latihan Pernafasan Dada Dan Pernafasan Perut:
Tangan Diletakkan di atas perut, untuk pernafasan perut, kemudian
kombinasikan antara pernafasan dada dan pernafasan perut.
Tarik….Tahan…..Hitung…1….2……3…….tiuup.
Untuk latihan diafragma atau latihan pernafasan dada hanya untuk
pemula, tetapi untuk latihan pernafasan dada dan perut harus dilakukan
dengan benar-benar.
Latihan Kontraksi dan Relaksasi
37. Tidur terlentang, kedua tungkai lurus dan terbuka sedikit, tangan
dikepalkan. Gerakan kaki ditekankan, tangan dikepal, kempiskan perut,
kerutkan dubur dan tahan nafas, begitu aba-aba kerutkan,…tahan
lemaskan, tangan dibuka. Aba-aba Tegang….Lemas…lakukan sebanyak 8
kali.

58
38. Sikap tubuh berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan
disamping badan dan relaks. Angkat badan dengan mengangkat bahu,
letakkan dagu diatas dada dan lihat kearah perut. Tahan beberapa saat,
kemudian kembali ke sikap awal dan relaks kembali, lakukan sampai
hitungan 8 kali
Pendinginan
39.
Tidur miring ke kiri, arah disesuaikan dengan letak punggung bayi. Letak
Kaki sesuai arah miring, kaki bawah diluruskan, kaki sebelah atas
diganjal bantal sambil ditekuk. Tangan yang dibawah diletakkan
dibelakang, tangan sebelah atas ke depan di lipat ganjal bantal. Mata
dipejamkan, lakukan relaksasi, lemaskan seluruh tubuh. Berusaha
mengatasi suara dari luar, waktunya 5 menit.
LATIHAN UNTUK KEHAMILAN USIA 37 – 40 MINGGU
Latihan pernafasan untuk mengejan
40. Posisi lithotomy. Buka mulut secukupnya, tarik nafas dalam
semaksimal mungkin, kemudian tutup mulut sambil angkat badan dan
dagu diletakkan di dada, lalu mengejan seperti gerakan BAB,
gerakannya ke bawah badan dan kedepan, setelah lelah, lalu ke
posisi semula,lakukan 3 – 4 kali dengan interval 2 menit.
Pendinginan
41.
Tidur miring ke kiri, arah disesuaikan dengan letak punggung bayi. Letak
Kaki sesuai arah miring, kaki bawah diluruskan, kaki sebelah atas
diganjal bantal sambil ditekuk. Tangan yang dibawah diletakkan
dibelakang, tangan sebelah atas ke depan di lipat ganjal bantal. Mata
dipejamkan, lakukan relaksasi, lemaskan seluruh tubuh. Berusaha
mengatasi suara dari luar, waktunya 5 menit.
Penutup
42. Akhiri kegiatan dengan mengucapkan Hamdalah
43. Hitung kembali seluruh vital sign ibu dan memperhatikan kondisi fisik
klien
44. Berikan ibu minum air putih
45. Ucapkan terimakasih
46. Bereskan kembali peralatan yang telah dipergunakan.
Jumlah Skor

NILAI TOTAL = (skor perolehan/46) X 100

Paraf Penguji

EVALUASI:

59
d) Daftar tilik pemeriksaan fisik postnatal
Tabel 15
DAFTAR TILIK TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMERIKSAAN FISIK POSTPARTUM
DILAKUKAN
NO KEGIATAN
Ya Tdk
Alat dan Bahan
1 Spigmomanometer
2 Termometer
3 Stetoskop
4 Jam tangan
5 Penlight/senter
6 Sarung tangan
7 Reflek hammer
8 Bengkok dan tempat sampah
9 Mangkuk berisi kapas yang telah di rendam/di basahi dengan air (air
yang telah didihkan dan sudah dalam kondisi dingin)
10 Tissue basah
11 Tissue kering
12 Perlak/underpad
13 Pembalut Nifas
14 Masker, celemek, topi kepala plastik
Langkah Tindakan
15 Ucapkan Assalamualaikum
16 Cuci tangan
17 Pasang APD (sarung tangan, celemek, masker dan topi plastik)
ANAMNESA FOKUS
18 Tanyakan keluhan utama
19 Tanyakan riwayat kesehatan keluarga
20 Tanyakan riwayat kesehatan ibu
21 Tanyakan riwayat penyakit menular seksual
22 Tanyakan riwayat kehamilan, kelahiran dan nifas yang lalu
23 Tanyakan riwayat kehamilan dan persalinan saat ini
24 Tanyakan riwayat menstruasi
25 Tanyakan riwayat pernikahan
26 Tanyakan riwayat penggunaan alat kontrasepsi
27 Tanyakan riwayat ginekologi
PEMERIKSAAN FISIK
28 Lafazkan Basmallah

60
29 Observasi TTV
Periksa kepala: kebersihan dan kerontokan rambut, kebersihan kulit
30
kepala
31 Periksa muka: edema, cloasma gravidarum
32 Periksa mata: konjungtiva, sklera, edema palpebra
Periksa mulut: mukosa bibir, caries gigi, kebersihan mulut dna gigi,
33
stomatitis
Periksa leher: hiperpigmentasi kulit, pembesaran kelenjar thyroid,
34 pembesaran kelenjar getah bening dan peningkatan JVP

35 Periksa dada:
a. Inspeksi: hiperpigmentasi kulit, kesimetrisan payudara, putting susu,
areola, kebersihan putting, pengembangan paru
b. Palpasi: lakukan pemeriksaan payudara (bengkak, nyeri tekan,
benjolan), cek pengeluaran ASI
c. Perkusi: suara paru dan jantung
d. Auskultasi: suara paru dan suara jantung
36 Periksa Perut:
a. Inspeksi: Hiperpigmentasi kulit, linea nigra, striae gravidarum, bekas
luka operasi
b. Auskultasi: bising usus selama 1 menit
Lakukana pemeriksaan kandung kemih (jika kandung kemih penuh
37
maka kosongkan terlebih dahulu kandung kemih)
Lakukan pemerikasaan involusio uteri (posisi, tentukan fundus uteri
38
dengan jari)
39 Lakukan pemeriksaan kontraksi uterus (keras/lunak)
Lakukan pemeriksaan diastasis rektus abdominis dengan cara pasien
tidur terlentang tanpa batal, tangan kanan berada dibawah PX lalu
40 anjurkan pasien untuk mengangkat perut sambil melihat bagian perut,
tentukan dengan jari (hanya dilakukan pada ibu postpartum spontan)

41 Pasang kembali bantal


42 Lakukan pemeriksaan perineum dan anus
a. Posisikan pasien dorsal recumben dan lepaskan pakaian bawah

b. Pasang perlak/underpad
c. Buka labia mayora dengan tangan non dominan
bersihkan dengan tissue basah dari arah vulva ke perineum
d. Ambil kapas secukupnya dengan tangan dominan untuk mengusap
genitalia
e. Buka labia mayora

61
f. Bersihkan area genital dari vulva ke perineum. Lakukan mulai dari
bagian terluar, yaitu labia mayora kanan kemudian kiri. Lanjutkan
dengan mengusap labia minora kanan dan kiri, kemudian akhiri dengan
mengusap bagian tengah genital. Lakukan setiap tindakan menggunakan
satu kapas untuk sekali usap. Gunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk
mengusapkan kapas pada genital, dan lindungi kapas yang belum
digunakan
dengan jari yang lainnya.
g. Kaji lochea
h. Periksa tanda REEDA (Redness, Edema, Echimosis, Discharge
and Approximately)
i. Kaji jahitan luka perineum
j. Bantu pasien untuk miring
k. Bersihkan daerah anal dengan menggunakan waslap dari arah
vagina ke anus dalam satu kali gosokkan. Ulangi menggunakan
tissue basah yang lain hingga bersih
l. Kaji adanya hemoroid
m. Keringkan dengan tissue kering
n. Posisikan pasien terlentang
o. Pasang pembalut nifas dan celana dalam
Periksa ekstremitas bawah: edema, varises, reflek patella, homan's sign
43
44 Lafazkan hamdallah
45 Beritahu pasien jika pemeriksaan sudah selesai
46 Bereskan alat
47 Ucapkan Assalamualaikum saat meninggalkan ruangan
48 Buka APD
49 Cuci tangan
50 Dokumentasikan hasil pemeriksaan
Jumlah Skor

NILAI TOTAL = (skor perolehan/50) X 100

Paraf Penguji

EVALUASI:

62
e) Daftar tilik pijat oksitosin dan perawatan payudara
Tabel 16
FORMAT PENILAIAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PIJAT OKSITOSIN DAN PERAWATAN PAYUDARA (BREAST CARE)

DILAKUKAN
NO KEGIATAN
Ya Tdk
Alat dan Bahan
1 Handuk besar 2 buah
2 Waskom besar 2 buah berisi air hangat dan air dingin
3 Waslap 2 buah
4 Baby oil
5 Peniti 2 buah
6 Kom kecil untuk kapas
7 Kapas atau kassa secukupnya
8 Dot atau cangkir
9 Bengkok atau tempat sampah
10 Sarung tangan
11 Celemek, topi penutup kepala, masker
Langkah Tindakan
PIJAT OKSITOSIN
12 Ucapkan “Assalamualaikum Wr. Wb”
13 Cuci tangan
14 Pakai APD
15 Ucapkan basmallah
Siapkan peralatan dan ibu dianjurkan membuka pakaian atas, agar dapat
16
melakukan tindakan lebih efisien.
Atur ibu dalam posisi duduk dengan kepala bersandarkan tangan yang
dilipat ke depan dan meletakan tangan yang dilipat di meja yang ada
17 didepannya, dengan posisi tersebut
diharapkan bagian tulang belakang menjadi lebih mudah dilakukan
pemijatan.
18 Oleskan baby oil pada punggung sepanjang tulang belakang
Tarik tulang yang paling menonjol pada tengkuk/ leher bagian belakang
19
atau disebut cervical vertebrate 7
Pijat dari titik tonjolan tadi turun ke bawah kurang lebih 2 cm dan ke
20
kiri kanan kurang lebih 2 cm.
Tekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk gerakan
21
gerakan melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jari
Pijat dengan gerakan memutar perlahan-lahan lurus kearah bawah
22
sampai batas Bra, kemudian balik lagi keatas

63
23 Lakukan pemijatan dari leher ke arah tulang belikat
24 1Lakukan pemijatan selama 5-10 menit
25 Lakukan tindakan minimal 1-2 kali/hari
26 Kembalikan posisi ibu untuk menyandar pada kursi
TEKNIK MARMET
Pasang handuk kecil di punggung dan satu handuk lagi di bagian
27
paha
28 Ikat salah satu bagian ujung handuk dengan peniti
29 Tuangkan baby oil pada kapas
Kompres putting susu dengan kapas yang sudah diberi baby oil selama
30
2-3 menit kemudian bersihkan putting
31 Tuangkan baby oil pada jari-jari tangan
Sokong payudara, kiri dengan tangan kiri, kanan dengan tangan kanan,
2 atau 3 jari dari tangan yang berlawanan mebuat gerakan memutar boleh
32
radial atau spiral, setiap payudara minimal 2 x Gerakan

Tempatkan kedua telapak tangan di antara kedua payudara. Urutlah


33 payudara dari tengah ke atas sambil mengangkat kedua payudara dan
lepaskan kedua payudara perlahan lahan...
Lakukan gerakan ini ±30 x ( 30 kali )
Minta pasien untuk menyondongkan tubuh, lalu menggoyang-
34 goyangkan payudara supaya gravitasi bumi menarik produksi ASI ke
dasarnya, yaitu areola.
Kompres kedua payudara dengan air hangat selama 2 menit kemudia
35 diganti dengan air dingin selama 1 menit. Kompres bergantian 3 kali
berturut-turuit dengan diakhiri kompres hangat
36 Lafazkan hamdallah
37 Bereskan alat
Ucapkan “Assalamualaikum Wr. Wb” ketika meninggalkan ruangan
38
39 Buka APD dan mencuci tangan
40 Dokumentasikan tindakan
Jumlah Skor

NILAI TOTAL = (skor perolehan/40) X 100

Paraf Penguji

EVALUASI:

64
f) Daftar tilik APN
Tabel 17
DAFTAR TILIK TINDAKAN KEPERAWATAN
ASUHAN PERSALINAN NORMAL
Nama Mahasiswa :
NIM :

DILAKUKAN
NO KEGIATAN
Ya Tidak
Alat dan Bahan
Partus Set
1 1/2 kocher
2 2 arteri klem
3 Kassa steril secukupnya
4 Gunting tali pusat
5 Gunting episiotomi
6 Klem tali pusat
7 Hanscoon steril 2 pasang
APD Penolong
9 Barakschort/celemek
10 Topi karet dari bahan plastik
11 Kacamata google
12 Sepatu boot
13 Masker KN-95
Set Vital Sign
15 Spigmomanometer
16 Termometer
17 Stetoskop
18 Jam tangan
19 Monoaural/lenec/doplers
Hecting Set
21 Benang disesuaikan kebutuhan
22 Jarum hecting untuk otot dan kulit
23 Needle holder 1 buah
24 Pinset anatomis 1, pinset chirurgis 1
25 Gunting benang
26 Duk bolong bila perlu
27 Betadine
28 Kassa steril secukupnya
Resusitasi Neonatus
30 Dele atau alat penghisap lendir
31 Stetoskop infant

65
32 Masker oksigen
33 Infant warmer
34 Kain yang digulung untuk menyangga leher
Obat-obatan, alat injeksi dan kateter
36 Spuit 3 cc 2 buah
37 Spuit 5 cc 2 buah
38 Spuit 1 cc 2 buah
39 Oksitosin 1 ampul
40 Vitamin K 1 ampul
41 Vaksin Hepatitis B
42 Ergometrin 1 ampul
43 Salep mata
44 Alkohol swab
45 Infus set
46 Cairan Nacl 0,9% atau RL
47 Kateter yang masih d bungkus
48 Hanscoon steril 1 buah
Alat dan bahan non steril
50 Kapas cebok (air DTT) dalam wadah tertutup
51 Bengkok 2 buah
52 Tempat plasenta/kom/plastik
53 Underpad
54 Kain panjang 2 buah
55 Bedong bayi/kain/handuk 2 buah
Set perlengkapan ibu: baju kemeja kancing depan, celana
56
dalam, pembalut nifas, kain panjang
Set perlengkapan bayi: topi bayi, baju bayi, bedong, popok,
57
sarung tangan dan kaki, selimut bayi
58 Tempat sampah 2 buah (medis dan non medis)
59 Tempat pakaian kotor
60 Safety box
61 Set membersihkan ibu
a. Waslap 1 buah
b. Waskom berisi air bersih
64 Cairan desinfektan dan waslap untuk bed
65 Oksigen
66 Sarung tangan
Langkah Tindakan
67 Ucapkan Assalamualaikum
68
69
Lafazkan Basmallah
Jaga privasi pasien
66
70 Lakukan pemeriksaan TTV
71 Lakukan pemeriksaan kandung kemih
72 Lakukan pemeriksaan leopold
73 Lakukan pemeriksaan DJJ
74 Lakukan pemeriksaan kontraksi uterus
75 Baca doa menghadapi rasa sakit
76 Melihat Tanda dan Gejala Kala II
77 Amati tanda dan gejala Kala II
a. Dorongan untuk meneran
b. Tekanan pada anus
c. Vulva-vagina dan spingter anus membuka
d. perineum menonjol
Menyiapkan Pertolongan persalinan
78 Pastikan kelengkapan peralatan
a. Klem, gunting, benang tali pusat, penghisap lendir steril/DTT
siap dalam wadahnya
b. Semua pakaian, selimut dan kain untuk bayi dalam kondisi
bersih dan hangat
c. Timbangan, pita ukur, stetoskop bayi, dan termometer dalam
kondisi baik dan bersih
d. Patahkan ampul oksitosin 10 unit dan tempatkan spuit steril
sekali pakai di dalam partus set/wadah DTT
e. Untuk resusitasi: tempat datar, rata, bersih, kering dan hangat, 3
handuk atau kain bersih dan kering, alat penghisap lendir, lampu
sorot 60 watt dengan jarak 60 cm diatas tubuh bayi

f. Persiapan bila terjadi kegawatdaruratan pada ibu: cairan


kristaloid, set infus
Gunakan APD (celemek, sepatu boot, topi karet plastik, kacamata
79
google dan masker)
Lepaskan semua perhiasan pada lengan dan tangan, cuci kedua
80 tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
dengan handuk pribadi atau tissue
Gunakan sarung tangan pada tangan kanan yang akan digunakan
81
untuk pemeriksaan dalam
Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang
82 memakai sarung tangan DTT atau steril dan pastikan tidak terjadi
kontaminasi tabung suntik)
Memastikan Pembukaan Lengkap dan Keadaan Janin
Bersihkan vulva dan perineum, dari depan ke belakang dengan
83
kapas yang dibasahi air DTT.
a. Jika introitus vagina, perineum atau anus terkontaminasi tinja, 67
bersihkan dengan seksama dari arah depan ke belakang
b. Buang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi) dalam
wadah yang tersedia
Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa
pembukaan serviks sudah lengkap. Lakukan amniotomi bila
84 selaput ketuban belum pecah, dengan syarat: kepala sudah masuk
ke dalam panggul dan tali pusat tidak teraba,
dengan cara:
a. Masukkan ½ kocher yang dipegang tangan kiri dengan
bimbingan telunjuk jari tengah tangan kanan hingga menyentuh
selaput ketuban
b. Saat his berkurang kekuatannya, gerakkan ujung jari
tangan kanan membimbing ujung ½ kocher menggores
selaput ketuban hingga ketuban pecah
c. Keluarkan ½ kocher dari vagina ibu dengan tangan kiri,
masukkan kedalam tempat alat kotor
d. Pertahankan jari-jari tangan kanan tetap dalam vagina sehingga
yakin bahwa kepala turun dan tidak teraba tali pusat setelah
selaput ketuban dipecahkan
e. Keluarkan jari-jari tangan kanan dari vagina
Buka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
85 membuangnya ke tempat sampah medis. Cuci tangan setelah
sarung tangan dilepaskan
Lakukan pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ) segera setelah
kontraksi berakhir untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas
86
normal (120 – 160 kali/menit). Ambil tindakan yang sesuai jika
DJJ tidak normal
Menyiapkan Ibu dan Keluarga untuk Membantu Proses
Pimpinan Meneran
Beritahukan pada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan
87
keadaan janin cukup baik.
a. Tunggu hingga timbul kontraksi atau rasa ingin meneran,
lanjutkan pemantauan kondisi dan kenyamanan ibu dan janin
(ikuti pedoman penatalaksanaan fase aktif) dan dokumentasikan
semua temuan yang ada.
b. Jelaskan kepada anggota keluarga tentang peran mereka untuk
mendukung dan memberi semangat pada ibu dan meneran secara
benar
Minta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk
88
meneran
a. Bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan dia merasa
nyaman
b. Anjurkan ibu untuk cukup minum
68
89 Baca doa akan bersalin
‫َح ْس ُب َنا هلالُ َونِ ْع َم ا ْل َو ِكي ُل َعَلى هل ِال َت َو َّك ْل َنا‬
Artinya: Ya Allah yang Maha Mencukupi dan yang sebaik-
baik melindungi, hanya kepada Allahlah aku berserah diri (H.R
Tirmidzi dari Sa’id Al-Khudri)
Bimbing ibu meneran saat ibu ingin meneran atau pada saat
90
timbul kontraksi yang kuat
a. Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif
b. Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki
cara meneran apabila caranya tidak sesuai.
c. Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya
(kecuali posisi berbaring terlentang dalam waktu yang lama).

d. Anjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi.


e. Anjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat untuk
ibu.
f. Berikan cukup asupan cairan per-oral (minum).
g. Observasi DJJ setiap kontraksi uterus selesai
h. Segera rujuk jika bayi belum lahir atau tidak akan segera lahir
setelah pembukaan lengkap dan dipimpin meneran ≥
120 menit (2 jam) pada primigravida atau ≥ 60menit (1 jam) pada
multigravida
Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi
91 yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk
meneran dalam 60 menit
Lakukan Episiotomi (jika ada indikasi, seperti gawat janin, bayi
92 sungsang, persalinan dengan ekstraksi vacum atau ekstraksi
forceps). Langkah tindakan episiotomy:
a. Beritahu dan jelaskan kepada ibu jika akan disuntik di daerah
perineum (optional)
b. Suntikkan lidokain dibawah kulit perineum, terus kejaringan
dibawahnya (optional)
c. Pastikan bahwa anestesi sudah bekerja (optional)
d. Lindungi daerah dalam perineum dengan jari telunjuk dan
tengah tangan kiri
e. Masukkan gunting episiotomi diantara jari telunjuk dan jari
tengah
f. Insisi dengan gunting episiotomi yang tajam pada comisura
posterior ke arah ke kanan atau kiri kurang lebih 3 cm (saat ada
His)
g. Tekan dengan kasa daerah insisi perinium
Persiapan untuk Kelahiran Bayi
Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut
93 bawah ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan
diameter 5-6 cm

69
Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas
94
bokong ibu
Buka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan
95
peralatan dan bahan
96 Gunakan sarung tangan steril pada kedua tangan
Membantu Lahirnya Kepala
Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka
vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi
dengan kain bersih dan kering, tangan yang lain menahan
97 belakang kelapa untuk mempertahankan posisi fleksi dan
membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk meneran efektif
atau bernafas cepat dan dangkal.

Lakukan pemeriksaan kemungkinan adanya lilitan tali pusat (ambil


98 tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi), segera lanjutkan proses
kelahiran bayi. Perhatikan!
a. Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lilitan lewat
bagian atas kepala bayi.
b. Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua
tempat dan potong tali pusat di antara dua klem tersebut

Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar yang


99
berlangsung secara spontan.
Kelahiran Bahu
Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara
biparietal. Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan
lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu
100
depan muncul di bawah arkus pubis
dan kemudian gerakkan ke arah atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang.
Membantu Lahirnya Badan dan Tungkai
Setelah kedua bahu lahir, geser tangan yang berada di
101 bawah ke arah perineum ibu untuk menyangga kepala,
lengan dan siku sebelah bawah.
Setelah tubuh dan lengan bayi lahir, lanjutkan penelusuran
tangan yang berada di atas ke punggung, bokong, tungkai dan
102 kaki bayi. Pegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk di antara
kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan
jari-jari lainnya)
Penanganan Bayi Baru Lahir
Lakukan penilaian selintas dan jawablah tiga pertanyaan berikut
103
untuk menilai apakah ada asfiksia bayi:
a. Apakah kehamilan cukup bulan?

70
b. Apakah bayi menangis atau bernapas/tidak megap-
megap?
c. Apakah tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif?
Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya (kecuali kedua tangan) tanpa membersihkan verniks. Ganti
104 handuk basah dengan handuk/kain yang kering. Pastikan bayi
dalam posisi dan kondisi aman di
perut bagian bawah ibu
Lakukan pemeriksaan kembali uterus untuk memastikan hanya
105 satu bayi yang lahir (hamil tunggal) dan bukan kehamilan
ganda (gemeli).
Manajemen Aktif Kala III
Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus
106
berkontraksi baik.
Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10
107 unit (intramuskular) di 1/3 distal lateral paha (lakukan aspirasi
sebelum menyuntikkan oksitosin)
Setelah 2 menit sejak bayi lahir (cukup bulan), jepit tali pusat
dengan klem kira-kira 2-3 cm dari pusar bayi.
108 Gunakan jari telunjuk dan jari tengah yang lain untuk
mendorong isi tali pusat ke arah ibu, dan klem tali pusat pada
sekitar 2 cm distal dari klem pertama.
109 Lakukan pemotongan dan pengikatan tali pusat
a. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit
(lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat di
antar 2 klem tersebut.
b. Ikat tali pusat dengan benang DTT/steril pada satu sisi kemudian
lingkarkan lagi benang tersebut dan ikat tali pusat dengan simpul
kunci pada sisi lainnya atau klem tali pusat
c. Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah
disediakan.
Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu-
bayi. Luruskan bahu bayi sehingga dada bayi menempel di dada
110 ibunya. Usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu
dengan posisi lebih rendah dari puting susu
atau areola mamae ibu.
a. Selimuti ibu-bayi dengan kain kering dan hangat, pasang topi di
kepala bayi.
b. Biarkan bayi melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu
paling sedikit 1 jam.
c. Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi
menyusu dini dalam waktu 30-60 menit. Menyusu untuk
pertama kali akan berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi
cukup menyusu dari satu payudara.

71
d. Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi
sudah berhasil menyusu.
111 Baca doa setelah melahirkan
‫ْي َطا ٍن َو َها مَّ ٍة َو مِ ْن ُك ِ’ل َع يْ ٍن‬

‫ل مَّ ٍة (رواه البخاري) أُ ِع ْيذُ َك ِب َك ِل َما ِت هل ِال التَ ّا مَّ ا ِت ِم ْن ُك ِ’ل َش‬
Artinya: “Aku memohon perlindungan untukmu (bayi) dengan
kalimat Allah yang sempurna dari godaan syetan,
dari ancaman binatang yang berbisa, dan dari sorotan mata yang
jahat.” (HR. Bukhari)
Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
112
Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu (di atas simfisis),
113 untuk mendeteksi kontraksi. Tangan lain memegang klem untuk
meneganggkan tali pusat
Pada saat uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah
sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang-atas
(dorso-kranial) secara hati-hati (untuk mencegah inversio uteri).
Jika plasenta tidak lepas setelah 30 – 40 detik, hentikan
114
penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi
berikutnya kemudian ulangi kembali prosedur di atas. Jika uterus
tidak segera berkontraksi,
minta ibu /suami untuk melakukan stimulasi puting susu
Bila ada penekanan bagian bawah dinding depan uterus ke arah
dorsal ternyata diikuti dengan pergeseran tali pusat ke arah distal
maka lanjutkan dorongan ke arah kranial hingga plasenta dapat
dilahirkan. Ibu boleh meneran tetapi tali pusat hanya ditegangkan
115 (jangan ditarik secara kuat terutama jika uterus tak berkontraksi)
sesuai dengan sumbu jalan lahir (ke arah bawah-sejajar lantai-
atas). Jika tali pusat
bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5–10
cm dari vulva dan lahirkan plasenta.
a. Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali
pusat:
b. Ulangi pemberian oksitosin 10 unit IM.
c. Lakukan kateterisasi (gunakan teknik aseptik) jika
kandung kemih penuh
d. Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan.
e. Ulangi tekanan dorso-kranial dan penegangan tali pusat 15
menit berikutnya.
f. Jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit sejak kelahiran
bayi atau terjadi perdarahan maka segera lakukan tindakan
plasenta manual 72
Saat plasenta muncul di introitus vagina, mahasiswa melahirkan
116 plasenta dengan kedua tangan. Pegang dan putar plasenta hingga
selaput ketuban terpilin kemudian
lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah
disediakan.

a. Jika selaput ketuban robek, Pakai sarung tangan DTT atau steril
dan melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari-jari
untuk mengeluarkan selaput yang
tertinggal.
Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan
masase uterus, letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan
117
masase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus
berkontraksi (fundus menjadi keras).
a. Lakukan tindakan yang diperlukan (Kompresi Bimanual
Interna, Kompresi Aorta Abdominalis, Tampon Kondom Kateter)
jika uterus tidak berkontraksi dalam 15 detik
setelah rangsangan taktil/masase (lihat penatalaksanaan atonia
uteri).
Menilai Perdarahan
Evaluasi kemungkinan perdarahan dan laserasi pada vagina dan
perineum. Lakukan penjahitan bila terjadi laserasi derajat 1 atau
118 derajat 2 dan atau menimbulkan perdarahan. Bila ada robekan
yang menimbulkan
perdarahan aktif, segeran lakukan penjahitan
Periksa kedua sisi plasenta (maternal-fetal) pastikan plasenta
119 telah dilahirkan lengkap. Masukkan plasenta ke dalam
kantung plastik atau tempat khusus.
120 Lafazkan hamdallah
Rapihkan alat dan masukan pada tempanya kemudian di
121
sterilkan
Asuhan Pasca Persalinan
Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
122
perdarahan pervaginam.
Pastikan kandung kemih kosong, jika penuh lakukan kateterisasi
123
Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
124
kontraksi
125 Periksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik.
126 Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan
127
baik (40-60x/menit).
a. Jika bayi sulit bernapas, merintih atau retraksi, diresusitasi dan
segera merujuk ke rumah sakit. 73
b. Jika bayi bernapas terlalu cepat atau sesak napas, segera rujuk
ke RS rujukan.
c. Jika kaki terasa dingin, pastikan ruangan hangat. Lakukan
kembali kontak kulit ibu-bayi dan hangatkan ibu- bayi dalam
satu selimut.
Kebersihan dan Kenyamanan
Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
menggunakan air DTT. Bersihkan cairan ketuban, lendir dan
128 darah di ranjang atau di sekitar ibu berbaring menggunakan
cairan desinfektan lalu bilas dengan air DTT. Bantu ibu memakai
pakaian yang bersih dan kering
129 Pastikan ibu merasa nyaman.
Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah
130
yang sesuai.
Lepas sarung tangan dan lakukan cuci tangan pada kedua tangan
dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan tangan dengan
131
tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering

Gunakan sarung tangan bersih/DTT untuk memberikan salep mata


132 profilaksis infeksi, vitamin K (1mg) intramuskuler di paha kiri
kanan bawah lateral delay 1 jam pertama
Lakukan pemeriksaan fisik lanjutan bayi baru lahir. Pastikan
133 kondisi bayi baik (pernafasan normal 40-60 kali/menit dan
temperature suhu normal 36,5-37,5°C) setiap 15 menit.
Lakukan penimbangan bayi, pengukuran tinggi badan, lingkar
134
kepala dan lingkar dada.
135 Lakukan pengecapan telapak tangan dan telapak kaki bayi
Setelah 1 jam pemberian vitamin K, berikan suntikan imunisasi
Hepatitis B di paha kanan bawah lateral.
136
Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu dapat
disusukan
137 Lepaskan sarung tangan, buang ke tempat sampah
138 Buka kaca mata google dan sepatu boot
Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
139 keringkan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan
kering
Evaluasi Kala IV
140 Gunakan sarung tangan
141 Lanjutkan pemantauan kala IV selama 2 jam
a. Periksa kontraksi uterus, jumlah perdarahan, kandung kemih,
tekanan darah, nadi setiap 15 menit sekali dalam 1 jam pertama
dan 30 menit sekala 1 jam kedua
b. Jika kandung kemih penuh, maka kosongkan kandung
kemih dan jika kontraksi uterus lembek maka lakukan
massase uterus

74
Lengkapi partograf sebagai dokumentasi pertolongan persalinan
142
143 Lepaskan APD dan cuci tangan
144 Ucapkan “Assalamualaikum Wr. Wb”
Jumlah Skor

NILAI TOTAL = (skor perolehan/144) X 100

Paraf Penguji

EVALUASI:

75
g) partograf

76
77
E. Kegiatan Belajar 4
1. Capaian Pembelajaran
a. Mahasiswa mampu menjelaskan proses penciptaan manusia berdasarkan Al-Quran Surat
Al-Muimin ayat 67 dan Al-Quran Surat Assajdah ayat 7-10
b. Mahasiswa mampu menjelaskan proses perkembangan janin menurut Hadis Bukhori muslim
c. Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan fisiologis dan psikologis kehamilan
d. Mahasiswa mampu menyusun asuhan keperawatan pada masa kehamilan
e. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang antenatal care
2. Uraian Materi
A. PROSES PENCIPTAAN MANUSIA
1. QS Al-Mu’min
َ ۟ ٓ ُ ُ ْ ayat 67
َ َّ ُ ‫َ َ ُ َّ ُ ْ ُ ُ ْ ْ ا‬ ْ ُّ َّ ُ ُ ُ َ َ َ
‫ع ل ق ٍة ث م ي خر ج ك م ط ف ًل ث م ِل ت ب ل غ وا أ‬
۟ ُ ُ َ َّ ُ ْ ُ َّ ُ ‫ه و ٱ خ ل ق كم من ت َرا ٍب ث م ِمن ن ط‬
‫ش د ك م ث م ِل ت كو نوا‬
ِ ْ َّ ُ َ
‫ف ٍة ث م ِم ن‬
ّ
‫ل ِذى‬
َ ُ ْ َ ْ ُ َّ َ َ َ ‫َ ى‬ َّ ُ ً
‫ش ُيو خا ۚ َو من كم من ُي َت َو َ ّٰف ِمن ق ْب ُل ۖ َول َت ْب م سًّم و ل ع ل ك م ت ع ِق لو ن‬
ِ ِ
‫ُ ُ ٓ ۟ َ َ ا‬
‫ل غ وا أ ج ًل‬
Artinya: Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah
itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian
(kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan
kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat
demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu
memahami(nya).
Pada ayat tersebut telah dijelaskan bahwa manusia diciptakan di dalam Rahim
dalam beberapa fase sampai mencapai kesempurnaan akal dan kekuatan, kemudian
dilahirkan dan hidup sampai usia tua, agar menghayati bagaimana Allah mengatur
mahluknya dan mengetahui hanya Allah yang harus disembah dan hanya Dia yang bisa
menghidupkan dan mematikan makhluknya.
2. QS As-Sajdah ayat 7-10
ْ ْ ُ َ َ ْ َ َ
‫ۥه خ ل َق ٱ ْلن َس ٰ— ط َي‬ ‫ّ ٱل ى أ ح س‬
َ َ َ َ ‫ِذ‬
ْ َّ ُ َ
‫ن ِمن‬ ‫أ‬ ‫د‬ ‫ب‬ ‫و‬ ۖ ‫ش‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ن‬
َ َ
‫خل ق‬ ‫ٍء‬
َ ٓ َ ٰ َ ُ َ ْ َ َ َ
‫ث ج ع ل ن س ل ۥه ِمن س ل — ل ٍة من م ا ٍء م ِه ن ي‬
78
ّ
‫م‬
َ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َّ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ ٰ َّ
‫ص َٰ — َر ْوَ ْٱلف ›—َ دة ۚ ق لًيَ ل ما ت ش ك ُرو ن‬ ُّ ‫ث‬
ِ ِ ‫ب‬ ‫ل‬ ْ ‫ٱ‬ ‫و‬ ‫ع‬ ‫م‬‫س‬ ‫ل‬‫ٱ‬ ‫م‬ ‫ك‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬‫ج‬ ‫و‬ ۖ ‫ۦ‬
‫ه‬ ‫ح‬
ِ ِ ‫و‬‫ر‬ ‫ن‬ ‫م‬ِ ِ ِ ‫ا سوىه ونفخ‬
‫ه‬ ‫ي‬ ‫ف‬

ّ
‫م‬
َ َ ْ ِّ َ ٓ َ ْ َ َْ َ َ ۟ ُ َ
َ َْ
‫و قا ل ٓوا أ ِء ذا ض ل ل نا َّف ٱ ْل ْرض أ خلق ج ِدي ٍد ۚ هم ب ِل ق ا ِء رب ›ه م ك ٰ— ِف ُرو ن‬
ْ َ
‫ب ل‬ َ َ َّ
‫ِء نا ل ِ ف‬
Artinya: Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai
penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.

79
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan
bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. Dan mereka
berkata: "Apakah bila kami telah lenyap (hancur) dalam tanah, kami benar-benar akan berada dalam
ciptaan yang baru?" Bahkan mereka ingkar akan menemui Tuhannya.
Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah yang menciptakan seluruh mahluk-Nya. Allah
mengawali penciptaan Adam dari tanah dan selanjutnya dari air yang lemah dan hina.
Kemudian Allah sempurnakan ciptaannya dengan bentuk yang sebaik-sebaiknya, ditiupkan
ruh, dan diberikan kenikmatan penglihatan, pendengaran, mengenal/membedakan mahluk
dan melihat warna serta nikmat akal untuk membedakan antara kebaikan dan keburukan.
dan beriringan dengan kenikmatan ini, maka sedikit manusia yang bersyukur atas
nikmat pemberian-Nya.
3. Hadist
َّBukhori
َ َّ Muslim
َّ
َُ ُ َ َ َ َّ ُ ْ ُ ْ ْ َ ْ ْ َ ْ
‫ل و هو‬ ‫لهال صَّل ا ّلل ع ل‬ ‫َ قا ح د ث نا ر‬ ‫لهال‬ ‫ ي ْب ع ب ِد ال َّر ح من ع ب ِد هلال بن َم َ س ع و‬.‫ع ن ا‬
َ ْ ُ ُ :‫ل‬ ‫ه‬ ‫ٍد ر ِ َض‬
‫مو‬ ‫ي ِه‬ ‫سو ل‬
َ
‫س‬ ‫ْع‬
‫ن‬
‫ََ ا‬ ِ
َ ْ َ ُ ْ ُ
ُ
ْ َ ْ َ َّ
َ ْ َّ ً َ ْ ِّ َ ْ
‫ما ث م يك ون ِ ي ّْف ذ ِلك علقة مث ل ذ‬ ‫ال صا ِدق ال م صدوق إن أ حدك م ي ج م ع خلقه ِّف بط ِن أ م ِه أ رب ِع ي‬
ْ َّ
‫ِ َلك ث م َي و‬
َ ْ َ ْ ُ َ ْ ْ ُ ُ ْ َ َ َ ْ ُ َ َّ َ ْ ‫ْ َ ا‬ ُ ْ ُ
‫ي ك و ن ّْف ذ ِلك م ض غ ة م ث ل ذ ِلك ث م ي ْر س ل ا ل م لك ف ي ن ف خ ف ي ِه ال ُّر و ح َ و ْ ي ؤ م ُ ْر ب أ َرب ›ع ك ِل‬
َ َ
‫ما ٍت ب ك تب ر زق ِه و أ ج ِل ِه‬
ِ ُ ‫ي‬
َ َ ْ َ ْ َ َّ ْ َ
‫و َع َم ِل ِه وش ِِ ٌّف أ ْو س ِع يد ف وال ِذى ال ِإل ه غ ي ه ِإن أ حدك م ل ي ع م ل ب ع م ِل أ ه ِل ال ج ن ِة ح ِّت ما يك ون َ ب ُ ي و ب ي ن ها ِإال‬
َ َّ َ َ َ ُ َ ْ َ ْ َ ُ ُ ْ َ ْ
َ ُ َ ‫َّ َ َ ُ َ ن ه‬ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ
ْ َ ْ َ َ َ ُ ُ ْ َ َ َّ َ ْ ْ َ ُ ْ َ ٌ َ
‫ذ را ع ف ي سب ق ع ل ي ِه ا ل ِك تاب ف ي ع م ل ب ع مل أ هل ال نار ف ي د خ ل ها وإ ن َأ ْح د ك َّ م ل ي ع ما ي كو ن‬
َّ َ َ ُ َ
‫م ل ب ع مل أ هل ال نار ح ِّت‬
ُ ُ ْ ِ ِ ُ َ
َ َ َ َ َ ُ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ
‫ (رواه البخاري‬.‫ب ي نه و ب ين ها ِإال ذ راع ف ي س ِب ق عل ي ِه ال ِكتاب ف ي ع م ل ب ع م ِل أه ِل ال جن ِة ف يدخل ها‬
)‫ومسلم‬
Artinya: Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaan-Nya dalam rahim ibunya
empat puluh hari (berupa nutfah/sperma), kemudian menjadi alaqah (segumpal darah)
selama waktu itu juga, kemudian menjadi mudghah (segumpal daging) selama waktu itu
pula, kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya dan mencatat
empat perkara yang telah ditentukan yaitu rezeki, ajal, amal perbuatan, sengsara dan
bahagianya. Maka demi Allah yang tiada Tuhan selain-Nya, sesungguhnya ada seseorang
diantara kalian beramal dengan amalan penghuni surge, sehingga tidak ada jarak antara
dirinya dengan surge kecuali sehasta saja, namun ketetapan (Allah) mendahuluinya,

80
sehingga mereka beramal dengan amalan ahli neraka, maka ia pun masuk neraka. Ada
seseorang diantara kalian beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga tidak ada jarak
antara dirinya dengan neraka kecuali sehasta saja, namun ketetapan (Allah) mendahuluinya,
sehingga dia beramal dengan amalan penghuni surge, maka ia pun masuk surge (HR.
Al- Bukhari dan Muslim).

81
Berdasarkan hadist diatas telah dijelaskan bahwa penciptaan manusia didalam Rahim
selama 120 hari terdiri dari 3 tahapan. Setelah genap 120 hari maka Allah meniupkan ruhnya
dan empat perkara takdirnya. Oleh karena itu, hadis ini menjadikan motivasi kita untuk
memperbanyak amal shalih, karena di antara kita semua tidak ada yang tahu kapan kematian
akan menghampiri. Hadis ini juga mengajarkan kepada kita untuk tawakal kepada Allah
SWT, tidak takut pada kefakiran.

B. KONSEPSI DAN PERKEMBANGAN JANIN


1. Konsepsi merupakan suatu proses bertemunya sel telur (ovum) dengan sperma.
2. Implantasi merupakan proses menempelnya blastosit pada dinding endometrium uterus
bagian anterior atau posterior fundus.

Gambar 6 Tahap Awal Perkembangan Embrio: Zigot menjadi Blastosit


Sumber: Herlihy, B (2015)
3. Perkembangan Janin
Tabel 18 Perkembangan Janin
Usia Kehamilan Panjang dan BB Perkembangan Janin
Janin
12 8 cm  sel darah merah di produksi di liver
45 gram  Pembentukan palatum selesai
 Perkembangan alat genital eksterna, jenis kelamin janin
dapat terdeteksi dengan USG
 Kelopak mata menutup

82
 Bunyi jantung jantung terdengar dengan Dopler
16 14 cm  Lanugo tumbuh di kepala
200 gram  Terbentuknya mekonium di sistem pencernaan
 Gigi mulai terbentuk
 Mulut sudah mulai melakukan gerakan menghisap
 Kulit transparan
20 19 cm  Lanugo menutupi seluruh tubuh
450 gram  Verniks kaseosa menutupi tubuh
 Kuku mulai terbentuk
 Lemak coklat mulai berkembang
24 23 cm  Mata sudah terbentuk
820 gram  Alveoli sudah terbentuk dan menghasilkan surfaktan
 Garis-garis tangan dan kaki sudah terbentuk
 Gerakan pernafasan sudah terdeteksi
28 27 cm  Kelopak mata terbuka
1300 gram  Jaringan adiposa berkembang dengan cepat
 Sistem pernapasan sudah dapat melakukan pertukaran
gas, tetapi paru-paru belum matur
32 30 cm  Tulang sudah terbentuk semua
2100 gram  Paru-paru sudah matur
 Peningkatan perkembangan jaringan adiposa
36 34 cm  Lanugo mulai menghilang
2900 gram  Labia mayora dna minora sama-sama menonjol
 Testis dibagian atas skrotum
40 36 cm  Semua organ sudah terbentuk
3400 gram  Janin sudah matur di usia kehamilan 38 minggu dan siap
untuk dilahirkan
Sumber: Chapman dan Durham (2010)

4. Embrio Dalam Uterus

83
Gambar 7 Embrio dalam uterus
Sumber: Herlihy (2015)

a. Membran
Korion : Terbentuk dari trofoblas; menyelimuti amnion, embrio dan yolk sac; membrane
tipis
Amnion : terbentuk dari bagian dalam blastosit; strukturnya tipis menyelimuti dan
melindungi embrio; bersama dengan korion membentuk kantung cairan amnion.
b. Cairan Amnion
Jumlah cairan amnion akan terus meningkat sampai usia kehamilan aterm sekitar 1200
cc. Jika cairan kurang dari 300 cc disebut oligohidramnion dan jika lebih dari 2000 cc
disebut polihidramnion. Fungsi cairan ketuban : menjagakeseimbangan suhu tubuh,
sumber cairan oral, tempat pembuangan, melindungi dari infeksi, menyeimbangkan
cairan dan elektrolit, pergerakan dan perkembangan muskuloskeletal, perkembangan
paru-paru janin, mencegah selaput ketuban menempel pada kulit janin, melindungi janin
dan cidera tali pusat.
c. Yolk Sac
Kapasitas berkembang sembilan hari setelah fertilisasi. Fungsi : hanya selama kehidupan
embrio, memproduksi sel darah merah dan plasma, menyalurkan nutrisi dan oksigen dari
ibu ke janin.
d. Tali Pusat
 Menghubungkan antara janin dan plasenta
 Terdiri dari dua arteri umbilikal dan satu vena umbilikal

84
 Dilindungi oleh Wharton jelly sejenis kolagen yang melindungi pembuluh darah dari
benturan atua kompresi
 Panjang bisa mencapai 55 cm
e. Plasenta
 Struktur : berasal dari ibu dan embrio, corion berbentuk villi corionik, terdiri dari 15-
20 kotiledon
 Fungsi : tempat sirkulasi ibu dan janin, tempat pertukaran makanan, gas dan racun
antara ibu dan janin, memproduksi hormon estrogen, progesteron, hCG, hCS,
pelindung dari bahaya obat dan mikroorganisme.
 Sirkulasi Janin :
Sistem peredaran darah janin meliputi vena umbilikalis, ductus venosus arantii,
foramen ovale, ductus arteriosus botalli dan arteri umbilikalis. Darah yang kaya
oksigen mengalir dari plasenta melalui vena umbilikalis, sebagian darah masuk ke
hati melalui vena hepatica ke vena cava inferior, sisanya melalui ductus venosus
langsung ke vena cava inferior yang juga menerima darah dari bagian tubuh bawah.
Darah dari vena cava inferior masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale, kemudian
masuk ke ventrikel kiri untuk dipompokan ke aorta asenden san sirkulasi jantung.
Sebagian kecil darah dari vena cava inferior masuk ke ventrikel kanan melaui katup
trikuspidalis.
Darah yang kembali dari leher dan kepala janin yang mengandung oksigen
rendah masuk ke atrium kanan melalui vena cava superior dan bergabung dengan
darah dari sinus koronarius menuju ventrikel kanan, selanjutnya masuk ke arteri
pulmonalis. 15% darah dari ventrikel kanan yang memasuki paru, selebihnya
melewati ductus arteriosus menuju arto desenden bercampur dengan darah dari
aorta asendens. Darah dengan kandungan oksigen yang rendah ini akan mengalir
ke organ-organ tubuh sesuai dengan tahanan vaskuler masing-masing, dan juga ke
plasenta melalui arteri umbilikalis yang keluar dari arteri iliaka interna.

85
Gambar 8 Sirkulasi Janin
Sumber : Moore K dan Persaud T (2008)

C. ANATOMI dan FISIOLOGIS KEHAMILAN


1. Graviditas dan Paritas
Gravida dan Paritas adalah istilah untuk menjelaskan kehamilan dan kelahiran pada
seorang wanita. Berikut adalah penjelasan atau definisi yang berhubungan dengan gravida
dan paritas.
Gravida : kehamilan
Primigravida : wanita yang baru pertama kali hamil
Multigravida : wanita yang sudah mengalami dua atau lebih kehamilan
Nulligravida : wanita yang belum pernah hamil
Paritas : jumlah kelahiran termasuk IUFD dengan fetus sudah memasuki
usia kehamilan lebih dari 20 minggu saat lahir, tapi bukan jumlah anak yang lahir
Primipara : wanita yang sudah menyelesaikan satu kehamilan/melahirkan dengan
usia kehamilan lebih dari 20 minggu (pertama kali melahirkan)
Multipara : wanita yang sudah dua atau lebih menyelesaikan kehamilan dengan
usia kehamilan diatas 20 minggu

86
Nullipara : wanita yang belum pernah menyelesaikan kehamilan dengan usia
kehamilan lebih dari 20 minggu
Prematur : kehamilan yang sudah melewati usia 20 minggu tetapi kurang dari 37
minggu
Aterm : kehamilan yang sudah melewati usia kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu
Postterm/postmatur: kehamilan dengan usia kehamilan lebih dari 42 minggu
Abortus : kehamilan yang belum melewati usia kehamilan 20 minggu (janin
dilahirkan kurang dari 20 minggu)
Istilah diatas digunakan untuk dapat menentukan status obstetri pada seorang wanita.
Contoh : Seorang perempuan berusia 34 tahun datang ke poli obstetri untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan. Saat ini ibu sedang hamil 27 minggu. Pada tahun 2009
ibu pernah mengalami IUFD diusia kehamilan 34 minggu. Tahun 2011 ibu melahirkan bayi
perempuan hidup. Tahun 2015 ibu pernah mengalami keguguran diusia kehamilan 19
minggu. Tahun 2017 ibu pernah melahirkan bayi laki-laki di usia kehamilan 36 minggu.
Rumuskan status obstetri pada ibu tersebut!
Jawab :
RUMUS : G = P+A+1
G : Hamil saat ini ditambah dengan kehamilan sebelumnya
P : Jumlah partus yang sudah dilalui oleh klien
- tahun 2009 --> IUFD usia kehamilan 34 minggu (IUFD masuk ke partus)
- tahun 2011 --> melahirkan bayi perempuan
- tahun 2017 --> melahirkan bayi laki-laki usia kehamilan 36 minggu
A : 1 kali tahun 2015 (usia kehamilan 19 minggu)
Jadi status obstetrinya : G5P3A1
Artinya : Saai ini ibu merupakan kehamilan yang kelima pernah melahirkan tiga kali dan
abortus satu kali.
2. Diagnosis Kehamilan
a. Tanda Kehamilan
Tanda Presumtif : Amenorea,mudah lelah, mual dan muntah, perubahan di
payudara, sering BAK, queckening, hiperpigmentasi di
wajah, payudara dan abdoemn
Tanda Mungkin : Perubahan uterus (tanda hegar, tanda goodel), tanda
chadwick’s, ballotemen, braxton’s hicks, pemeriksaan hCG
positif
Tanda Positif : Terdengar bunyi jantung janin (BJJ0 pada minggu ke 10-12
dengan USG dan diatas 18 minggu dengan Doppler, teraba
gerakan janin, terdapat rangka janin saat dilakukan USG

87
b. Perhitungan Taksiran Partus
Seorang perempuan yang sedang hamil dapat dihitung atau diperkirakan taksiran
partusnya dengan mengetahui tanggal Hari pertama haid terakhir (HPHT) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
HPHT Januari - Maret TP = tanggal +7 , bulan +9
HPHT April - Desember TP = tanggal +7, bulan -3, tahun +1
Contoh: Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke poli obstetrik G1P0A0 untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan. Hasil pemeriksaan diketahui HPHT tanggal 25
Februari 2021. Kapan taksiran partus pada ibu tersebut?
Jawab:
TP = tanggal +7, bulan +9, tahun 0
TP = 25 02 2021
+7 +9 0
32 11 2021
Karena tanggal tidak ada 32 maka, 30 dijadikan bulan dan sisanya 2, sehingga Taksiran
Partus ibu tersebut adalah 2 Desember 2021.
3. Adaptasi Fisiologis Kehamilan
a. Sistem Reproduksi
1) Payudara
 Terasa penuh, gelid an sakit
 Areola dan putting semakin gelap
 Kadar estrogen dan progesterone meningkat mempersiapkan payudara untuk
laktasi
 Kelenjar sebasea meningkat disekitar putting yang disebut tuberkel Montgomery
yang berfungsi untuk melubrikasi putting persiapan untuk menyusui

88
Gambar 9 Perubahan Payudara Pada Masa Hamil
Sumber: Murray S.S and McKinney E.S (2012)

2) Ovarium
 Kadar estrogen dan progesteron tinggi menyebabkan terhambatnya ovulasi
 Produksi estrogen berfungsi untuk mempertahankan desidua selama minggu ke-6
sampai ke-7 kehamilan sampai plasenta dapat mengambil alih tugasnya
3) Uterus
 Perubahan bentuk dan ukuran seiring pertumbuhan janin
 Adanya tanda hegar
 Uterus akan terus membesar dan mulai teraba pada saat dipalpasi pada usia
kehamilan 12-14 minggu di pubis. Pada usia kehamilan ke-38 sampai 40 ukuran
uterus akan berkurang seiring dengan kepala janin sudah masuk ke pintu atas
panggul
 Munculnya barxton hicks
 Aliran darak uteroplasenta meningkat seiring bertambahnya ukuran janin
 Munculnya uterin soufflé
Pembesaran uterus dapat dijadikan acuan untuk menentukan uasia kehamilan dengan
cara melakukan pemeriksaan tinggi fundus uteri. Penentuan usia kehamilan
berdasarkan tinggi fundus uteri adalah sebagai berikut:

89
 Kehamilan 12 minggu : 2 jari diatas
simfisis pubis
 Kehamilan 16 minggu : pertengahan
simfisi pubis dan pusat
 Kehamilan 20 minggu : 3 jari dibawah
pusat
 Kehamilan 24 minggu : tepat sepusat
 Kehamilan 28 minggu : 3 jari diatas
pusat
 Kehamilan 32 minggu : pertengahan
antara pusat dan prosesus xifoideus
 Kehamilan 36 minggu : 3 jari dibawah
prosesus xypoideus.

Gambar 10 Tinggi Uterus pada


Kehamilan
Sumber: Ball, J.W, Dains, J.E, Flynn, J.A,
Solomon, B.S dan Stewart, R.W (2015)

Selain penentuan diatas, usia kehamilan juga dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
Jika diketahui HPHT Tanggal Periksa - HPHT x 4 1/3

Jika diketahui TFU Minggu : TFU (cm) x 8/7


Bulan : TFU (cm) x 2/7

Contoh :
Seorang perempuan berusia 24 tahun G2P1A0 datang ke poli pada tanggal 25
Februari 2021 untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Hasil pemeriksaan diketahui
HPHT 11 Oktober 2020. Berapa usia kehamilan saat pemeriksaan?
Jawab :
= Tanggal periksa
Hari pertama haid terakhir - x 4 1/3
= (tanggal-tanggal) (bulan-bulan) x 4 1/3
= 25 02 2021
11 10 2020 -
14 04 (karena 2 tidak bisa dikurangi 10 maka untuk bulan pinjam ke tahun
dibuat bulan)  14 tanggal, 4 bulan
Yang dikalikan 4 1/3 hanya bulan saja
= (4x4)+ (4x1/3)
= 16 minggu + 1,3 (1 minggu 3 hari)

90
= 16 minggu + 1 minggu + 3 hari + 14 hari (hasil pengurangan tanggal)
= 17 minggu + 17 hari (buat dalam minggu)
= 17 minggu + 2 minggu + 3 hari
= 19 minggu 3 hari = 19-20 minggu
Contoh 2: seorang perempuan usia 23 tahun G1P0A0 datang ke poli untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan. Hasil pemeriksaan ditemukan TFU 25 cm.
Berapakh usia kehamilan?
Jawab :
Minggu : = TFU x 8/7
= 25 x 8/7
= 28,6 = 28-29 minggu

Bulan : = TFU x 2/7


= 25 x 2/7
= 7,1 bulan = 7-8 bulan

Hasil pengukuran TFU juga dapat digunakan untuk menghitung taksiran berat janin
(TBJ) dengan rumus
TBJ = (TFU-N) x 155
Keterangan :
N : 13 jika kepala belum masuk pintu atas panggul (PAP)
12 jika kepala masih berada di atas spina ischiadika
11 jika kepala sudah masuk PAP
Contoh : Seorang perempuan usia 23 tahun G1P0A0 datang ke poli untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan. Hasil pemeriksaan ditemukan TFU 34 cm. Kepala belum
masuk PAP. Berapakah taksiran berat janinnya?
Jawab :
TBJ = (TFU-N) x 155
= (34-13) x 155
= 3255 gram
4) Serviks
 Tanda goodel
 Meningkatnya friabilitas, menimbulkan perdarahan setelah koitus
 Perubahan warna dan konsistensi, kelenjar lendir serviks meningkat
 Lendir berfungsi untuk menghambat organisme masuk ke uterus

91
Gambar 11 Perubahan Serviks
Sumber : Murray S.S and McKinney E.S (2012)

5) Vagina
 Munculnya tanda chadwick
 Leukorea (keputihan) akan meningkat
 pH menjadi lebih asam
 Kadal glikogen meningkat, meningkatkan pertumbuhan candida albicans
b. Sistem Kardiovaskuler
1) Volume darah meningkat 40-50%
2) Anemia fisiologis, diagnosa anemia ditegakkan jika Hb kurang dari 11 g/dL
3) Ratio plasma darah 75% dan sel darah merah 25%
4) Cardiac output meningkat 30-50% puncaknya pada usia kehamilan 28-32 minggu
5) Nadi meningkat 10-15 kali/menit
6) Hipotensi orthostastik
7) Supine hypotension
8) Tekanan uterus pada pembuluh darah panggul menyebabkan varises pada kaki, vulva
dan perineum
9) Edema ekstremitas
c. Sistem Perkemihan
Filtrasi glomerulus meningkat 50% diakhir trimester ketiga, frekuensi berkemih
meningkah, kapasitas bladder meningkat sampai 1500 ml, aliran darah ginjal meningkat
25-35%.
d. Sistem Pencernaan
Mual dan muntah diawal kehamilan, perut terasa penuh, hipersaliva, gingivitis, nafsu
makan meningkat, haus terus, ngidam, mulas, hernia, konstipasi.

92
e. Sistem Integumen
Kerja kelenjar keringat dan sebasea meningkat (diaphoresis), perubahan warna kulit
(areola dan puting menghitam, terdapat linea nigra, cloasma gravidarum, palmar eritema,
striae gravidarum dan pada beberapa wanita mengalami pruritus.

Gambar 12. Linea Nigra dan Striae Gravidarum


Sumber : Murray S.S and McKinney E.S (2012)

f. Sistem Persarafan
Perubahan sensorik di tungkai, lordosis dorsolumbar, saraf tepi mengalami edema,
adanya rasa baal dan geli ditangan, sakit kepala, kadang terjadi pingsan. Perubahan
emosional seperti bingung, perubahan suasana hati, keinginan seksual bisa meningkat
atau menurun.
g. Sistem Muskuloskeletal
Otot perut akan meregang, otot rektus abdominis akan meregang, perubahan postur
tubuh dan cara berjalan, kram kaki, ligamen dan sendi menjadi lebih lunak terutama
simpisis pubis dan sendi sacral.
h. Sistem endokrin
Hormon estrogen dan progesteron meningkat, hormon HcG yang dihasilkan oleh
plasenta, hormon tiroid dan paratiroid meningkat, hormon kortisol dan dan aldosteron
meningkat, pituitara anterior menghasilkan prolaktinm pituitari posterior menghasilkan
oksitosin, hormon insulin meningkat pada trimester pertama.
D. ASUHAN KEPERAWATAN IBU ANTENATAL
1. Pengkajian
a) Keluhan Utama : alasan datang ke pelayanan kesehatan
b) Riwayat Kesehatan Sekarang : penjelasan kronologis datang ke fasilitas kesehatan
dan penjelasan dari keluhan utama

93
c) Riwayat Kesehatan Dahulu : riwayat operasi, dirawat di rumah sakit, hipertensi, DM,
HIV, IMS, TBC, asma, talasemia, alergi, riwayat imunisasi TT, riwayat penyakit
kejiwaan, riwayat transfusi, golongan darah.
d) Riwayat Kesehatan Keluarga : kehamilan gemeli, penyakit DM, Jantung, Hipertensi,
alergi, asma.
e) Riwayat Obstetri
1) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas sebelumnya : jumlah kehamilan; jumlah
persalinan; jumlah persalinan cukup bulan; jumlah kelahiran prematur; jumlah anak
lahir, berat badan dan jenis kelamin; cara pesalinan; jumlah keguguran; masalah
saat kehamilan; riwayat bayi kelainan; riwayat gemeli; riwayat kematian bayi;
masalah nifas yang lalu; durasi menyusui eksklusif.
2) Riwayat kehamilan saat ini : HPHT, taksiran partus, perdarahan pervaginam,
keputihan, mual dan muntah, keluhan lain, pemakaian obat dan jamu-jamuan,
riwayat ANC (10T standar pelayanan ANC).
f) Riwayat Ginekologi
1) Riwayat Menstruasi : siklus menstruasi, lama menstruasi, keluhan saat menstruasi
2) Riwayat Pernikahan : statsus pernikahan, usia ibu dan suami pertama kali
menikah, lama pernikahan, berapa kali menikah.
3) Riwayat Keluarga Berencana : jenis alat kontrasepsi yang pernah digunakan dan
yang terakhir digunakan sebelum hamil, lama penggunaan, keluhan selama
penggunaan alat kontrasepsi.
g) Pemeriksaan Fisik
Lakukan pemeriksaan fisik secara head to toe, semua sistem mengalami perubahan
selama kehamilan sehingga akan menyebabkan keluhan pada ibu hamil.
1) Cek tanda-tanda vital
2) Ukur BB dan TB
3) Ukur lingkar lengan atas (LILA)
4) Muka : cloasma gravidarium, edema
5) Mata : konjungtiva dan sklera
6) Mulut : warna bibir, mukosa, gigi, hygiene mulut
7) Leher : hiperpigmentasi, kelenjar getah bening, kelenjar tyroid, vena jugularis

94
8) Paru : pengembangan paru, suara nafas, irama nafas
9) Jantung : pulsasi, irama jantung, suara jantung
10)Mamae : bentuk, pembesaran, pembengkakan, bekas luka operasi, kondisi puting,
areola, benjolan, hiperpigmentasi
11)Abdomen : striae gravidarum, linea nigra, bekas luka operasi terutama operasi di
uterus, bising usus, pemeriksaan leopold, mengukur tinggi fundus uteri,
mendengarkan bunyi jantung janin
Cara pengukuran TFU :
Pengukuran dilakukan mulai dari
tulang simfisis pubis sampai ke fundus uterus
Dengan menggunakan meteran dalam cm.

Gambar 13. Cara Mengukur TFU


Sumber: Kemenkes (2013)
Pemeriksaan Manuver Leopold
Leopold I : menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin yang terletak di bagian
fundus.
Cara : Hasil:
 Posisi ibu dorsal Kepala : bulat, keras,
recumben melenting
 Pemeriksa bearada di Bokong : kirang bulat,
sebelah kanan ibu dan lunak dan tidak
menghadap muka ibu melenting
 Uterus dikumpulkan Lintang : fundus
ketengah kosong
 Ukur TFU dan raba
bagian janin yang
terdapat di fundus
Leopold II : menentukan bagian janin pada sisi kiri dan kanan ibu
Cara : Hasil :
 Posisi ibu dorsal Punggung : teraba
recumben keras, memanjang
 Pemeriksa bearada di seperti papan
sebelah kanan ibu dan Bagian terkecil:
menghadap muka ibu teraba bagian-bagian
kecil janin seperti

95
 Tangan pemeriksa kaki, lutut ataupun
berada di sisi kiri dan tangan
kanan perut ibu
 Lakukan pemeriksaan
pada salah satu sisi
secara bergantian
Leopold III : menentukan bagian janin yang terletak di bagian bawah
Cara : Hasil :
 Posisi ibu dorsal Kepala : bulat, keras,
recumben melenting
 Pemeriksa bearada di Bokong : kurang
sebelah kanan ibu dan bulat, lunak dan tidak
menghadap muka ibu melenting
 Tangan kiri pemeriksa Lintang : bagian
berada di bagian bawah kosong
fundus Sudah masuk PAP :
 Tekan dengan ibu jari bagian presentasi
dan jari tengah tangan susah untuk di
kanan dengan lembut goyangkan
dan masuk ke dalam Belum masuk PAP :
abdomen di atas bagian presentasi
simfisis pubis janin mudah untuk
 Peganglah bagian digoyangkan
presentasi janin dan
apa yang ada di bagian
bawah
Leopold IV : menentukan seberapa jauh presentasi janin masuk ke PAP (dilakukan usia
kehamilan ≥ 36 minggu)
Cara : Hasil :
 Posisi ibu terlentang Koncergen : kedua
dengan kaki diluruskan tangan saling
 Pemeriksa bearada di bertemu yang berarti
sebelah kanan ibu dan bagian presentasi
menghadap kaki ibu baru masuk sedikit ke
 Pegang bagian PAP
presentasi janin Divergen : kedua
 Periksa sudah tangan saling
seberapa banyak menjauh yang berarti
masuk ke PAP bagian presentasi
sudah masuk PAP

96
Pemeriksaan Denyut Jantung Janin
 DJJ normal 120-160 x/menit ada juga yang mengatakan 110-160 x/menit.
 Dapat terdengar pada usia kehamilan 20 minggu dengan menggunakan
dopler dan monoaural sementara dnegan menggunakan USG dapat
terdeteksi pada usia kehamilan akhir trimester pertama atau 12 minggu.
 Cara : tentukan funktum maksimum, tempelkan mono aural pada bagian datar
perut dan tidak ada celah, jika menggunakan dopler gunakan jelly lalu periksa
selama 1 menit.
12)Tulang Belakang : Lordosis
13)Vulva : Kebersihan area vulva, keputihan, edema pada vulva, perineum, tanda
chadwick, kondiloma dan varises
14)Anus : kaji adanya hemoroid
15)Ekstremitas : edema, varises, reflek patella.
h) Pemeriksaan Psikologis, Sosial dan Spiritual
i) Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : Hemoglobin, golongan darah, tes HIV jika ibu hamil dengan IMS dan
TB, tes urin (protein urin), gula darah.
Radiologi : USG pada awal kehamilan sebelum usia kehamilan 15 minggu
(mendeteksi usia kehamilan, viabilitas janin, letak dan jumlah janin, abnormalitas janin),
USG diatas 20 minggu untuk mendeteksi anomali janin
j) Therapi
Berikan tablet zat besi 60 mg/hari dan 400μg/hari asam folat, kalsium 1,5-2 g/hari
diberikan pada ibu yang berisiko tinggi (riwayat preeklampsi sebelumnya, DM, gagal
ginjal, penyakit autoimun, hipertensi kronis, kehamilan ganda), aspirin 75 mg/hari untuk
pencegahan preeklampsi pada ibu berisiko tinggi.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Defisit Pengetahuan
b. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan
c. Nausea
d. Kesiapan Persalinan
e. Gangguan Rasa Nyaman
f. Disfungsi Seksual
3. Intervensi dan Implementasi Keperawatan
a.Konseling ANC
b.Konseling nutrisi

97
c.Konseling perubahan fisiologis dan psikologis ibu hamil
d.Konseling seksual
e.Dukungan keluarga
f.Konseling keluarga berencana
4. Evaluasi Keperawatan
Lakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dari tindakan dengan mengacu pada
tujuan yang diinginkan dari setiap tindakan.
E. ANTENATAL CARE
2. Definisi
Antenatal Care (ANC) merupakan perawatan yang dilakukan pad aibu hamil dengan
memeriksa ibu dan janin secara berkala untuk mengetahui kondisi ibu serta pertumbuhan
dan perkembangan janin.
3. Tujuan ANC
a) Memantau kondisi kesehatan ibu dan janin
b) Meningkatkan dan mempertahankan kondisi fisik, psikologis dan sosial ibu dna janin
c) Menyiapkan persalinan cukup bulan, selamat ibu dan bayinya serta mencegah cidera
seminimal mungkin
d) Menyiapkan masa nifas yang normal dan dapat memberikan ASI eksklusif
e) Menyiapkan adapatasi maternal, paternal dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi
4. Sasaran ANC
Sasaran dari ANC adalah semua ibu hamil di Indonesia baik yang ada di perkotaan maupun
pedesaan.
5. Faktor-faktor yang Memengaruhi ANC
Faktor-faktor yang memengaruhi ibu hamil melakukan ANC adalah usia, tingkat
pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, paritas, sikap, jarak tempat tinggal, penghasilan
keluarga, sarana media informasi, dukungan suami, dukungan keluarga dan petugas
kesehatan.

98
6. Kunjungan ANC
Tabel 19 Kunjungan Minimal ANC
Trimester Jumlah Waktu Kunjungan yang Dianjurkan
Kunjungan
I 1x Sebelum minggu ke-16
II 1x Antara minggu ke 24-28
II 2x Antara minggu ke 30-32
Antara minggu ke 36-32

7. Standar Pelayanan ANC (10 T)


a) Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan
b) Ukur tekanan darah
c) Skrining status imunisasi tetanus toxoid
d) Ukur tinggi fundus uteri
e) Pemberian tablet Fe/zat besi
f) Temu wicara
g) Tes laboratorium
h) Status Gizi
i) Tata laksana kasus
j) Tentukan posisi dan presentasi janin
F. NUTRISI IBU HAMIL
Kebutuhan nutrisi pada masa kehamilan setiap trimester berbeda-beda tergantung dari
proses pertumbuhan dan perkembangan janin. Berikut adalah kebutuhan dan fungsi nutrisi
pada masa kehamilan.
Tabel 20 Nutrisi Ibu Hamil
Nutrisi (Satuan) Rekomendasi saat Fungsi Nutrisi saat Sumber Makanan
Kehamilan Kehamilan
Energi (kkal) Trimester I: sama Pertumbuhan dan Karbohidrat, lemak
dengan kebutuhan perkembangan janin dan protein
ibu yang tidak hamil;
Trimester II : 340
kkal; Trimester III :
452 kkal
Protein (gram) Trimester I : 46 gram; Peningkatan Daging, telur, ikan,
Trimester II dan III : produksi darah dan keju, yoghurt, biji-
71 gram pertumbuhan bijian dan kacang-
jaringan kacangan

99
100
Air (liter) 3 liter Peningkatan volume Air mineral dan dan
darah, eksresi minuman yang
produksi sisa dibuat dari air
seperti susu, jus.
Serat (gram) 28 gram Membantu eliminasi Biji-bijian utuh,
usus secara selaput biji-bijian,
teratur, mengurangi sayuran, buah,
risiko penyakit kacang-kacangan
jantung,
diabetes
Kalsium (mg) 1300 mg Tulang janin Susu, keju, yoghurt,
dan ikan yang dimakan
pembentukan gigi dengan tulangnya,
tahu, sayuran
berwarna hijau
gelap kecuali
bayam, kacang
bakar, tortilla
Besi (mg) 30 mg Pembentukan Hati, daging, biji-
hemoglobin ibu, bijian utuh, roti,
cadangan besi pada sereal, sayuran
janin berwarna hijau
gelap, buah yang
dikeringkan
Zink (mg) 12 mg Komponen dari Hati, kerang,
sejumlah sistem udang, daging, biji-
enzim, mungkin bijian utuh, susu
mencegah terjadiny
malformasi
kongenital
Iodium (microgram) 220 mcg Meningkatkan laju Garam beryodium,
metabolic ibu makanan laut, susu,
produk susu, roti
beragi, donut
Magnesium (mg) 400 mg Terlibat dalam Kacang-kacangan,
metabolism energy daging, kakao, biji-
dan protein, bijian utuh
pertumbuhan
jaringan dan kerja
otot
Vitamin A (mcg) 750 mcg Penting untuk Sayuran hijau
pembentukan sel, gelap, sayuran
pembentukan bakal orange gelap, buah,
gigi, pertumbuhan lada, hati, mentega
tulang dan margarin
Vitamin D (mcg) 5 mcg Terlibat dalam Susu, margarin,
absorbs kalsium dan kuning telur,
fosfat,
98
meningkatkan mentega, hati,
mineralisasi makanan laut
Vitamin E (mcg) 15 mcg Antioksidan, penting Minyak sayur,
untuk mencegah sayuran hijau gelap,
pemecahan sel biji-bijian utuh, hati,
darah merah kacang-kacangan,
keju dan ikan
Vitamin C (mcg) 80 mcg Pembentukan Buah sitrus,
dan strawberry, melon,
integritas jaringan, brokoli, tomat, lada,
pembentukan sayuran hijau
jaringan ikat, mentah
peningkatkan
absorbs besi
Asam Folat (mcg) 600 mcg Mencegah defek Sereal siap saji,
tuba neuralis, sayuran hijau, jeruk,
mendukung brokoli, asparagus,
pembentukan sel hati
darah merah ibu
Vitamim B6 (mcg) 1,9 mcg Terlibat dalam Daging, hati,
metabolism protein sayuran hijau, biji-
bijian utuh
Vitamin B12 (mcg) 2,6 mcg Produksi asam Susu dan produk
nukleat dan protein, susu, susu kedelai,
penting dalam telur
pembentukan sel
darah merah dan

3. Tugas
Tugas 2: Kelompok 1 membuat makalah tentang asuhan keperawatan pada ibu hamil fisiologis
dan dipresentasikan.
5. Kasus

Kasus Antenatal
Fisiologis I IDENTITAS
Pasien : Ny. A usia 23 tahun ibu rumah tangga, golongan darah AB, agama
islam, pendidikan SLTA, alamat Kota Bandung
Penanggung Jawab : Tn D usia 24 tahun, pendidikan Diploma, hubungan dengan
pasien suami, pekerjaan pegawai swasta, alamat sama dengan pasien
DIAGNOSA : G1P0A0
Tanggal Pengkajian : 16 November 2020 jam 09.00 WIB
PENGKAJIAN
Pasien datang ke poli KIA dengan keluhan sudah telat menstruasi 3 minggu, hasil test
pack positif dan mengeluh mual. Hasil anamnesa didapatkan HPHT 16 Oktober 2020.
Pasien sudha mendapatkan imunisasi TT sebelum menikah. Menarche usia 13

99
siklus 28 hari tidak ada keluhan selama menstruasi, lama menstruasi 4-5 hari. Tidak
memiliki riwayat penyakit menular seperti TBC, penyakit keturunan seperti hipertensi
dan DM, tidak ada riwayat gemeli dari keluarga. Usia menikah 22 tahun, usia suami
menikah 23 tahun dan merupakan pernikahan pertama bagi keduanya. Tidak pernah
menggunakan alat kontrasepsi.
Pada saat dikaji pasien mengeluh mual sampai dengan seperti ingin muntah. Mual
terutama dirasakan pada pagi hari. Mual menyebabkan menurunkan nafsu makan,
mulut terasa pahit dan mengalami hipersaliva. Setiap kali masuk makanan atau
minuman langsung mual dan dimuntahin lagi.
Hasil pemeriksaan fisik : TD 110/70 mmHg, N 84 x/menit, R 21 x/menit, S 36,7ºC, BB
56 kg, TB 160 cm, konjungtiva ananemis, sklera anikterik, tidak terdapat kloasma
gravidarum, bibir lembab, kebersihan mulut terjaga, gigi tidak ada karies maupun
bolong. Tidak terdapat hiperpigmentasi di leher, tidak terdapat pembesaran kelenjar
getah bening dan thyroid, tidak terdapat peningkatan JVP, pengembangan paru
simetris, payudara kiri dan kanan simetris, putting menonjol, areola mengalami
hiperpigmentasi, suara paru vesikuler, tidak terdapat hiperpigmentasi didaerah perut,
tidak terdapat linea nigra dan striae gravidarum, bising usus 11x/menit, kandung kemih
kosong, ballotemen belum teraba. Vulva bersih, terdapat keputihan berwarna agak
kekuningan, tidak berbau dan tidak gatal, terlihat agak keunguan di vagina, tidak
terdapat hemoroid. Tidak terdapat edema pada ekstremitas bawah, tidak terdapat
varises, reflek patella positif, kekuatan otot 5, CRT < 3 detik, akral hangat.
Pengkajian Psikologis : pasien mengatakan sangat senang dengan kehamilan, karena
ini kehamilan yang sangat diinginkan. Pasien mengatakan belum mendapatkan
informasi apapun tentang kehamilan. Pasien merasa khawatir karena mual dan muntah,
tapi pasien sudah tau kalau kehamilan trimester I gejalanya adalah mual dan muntah.
Pasien bertanya bagaimana mengatasi mual dan muntahnya tersebut. Pasien juga
belum tahu bagaimana perawatan kehamilan trimester I karena ini merupakan
kehamilan pertama. Pasien juga bertanya apakah selama hamil trimester I ini masih
boleh melakukan coitus, apakah tidak ada efek pada kehamilannya.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HCG urin : 35 mlU/ml
Hemoglobin : 11,4 gr/dl
Hematokrit : 37,4 %
Leukosit : 8700 sel/uL
Trombosit : 287.000 sel/uL
Anti HIV : non reaktif
HbSAg : negative
THERAPI
Hemobion 1x1 tablet
Asam folat 1 x tablet

6. Soal Latihan
Seoranng perempuan usia 23 tahun datang ke poli KIA mengatakan merasa hamil. Hasil pemeriksaan TD
120/70 mmHg, DJJ 143 x/menit, teraba rangka janin, HPHT 23 Juli 2019, hasil test pack positif, mengeluh mual
dan muntah. Apakah data pasti yang menunjukkan kehamilan?

100
a. Test pack positif dan teraba rangka janin
b. Test pack positif dan mengeluh mual dan muntah
c. Mual, muntah dan teraba rangka janin
d. Teraba rangka janin dan DJJ 143x/menit
e. Test pack positif dan DJJ 143 x/menit
Jawaban : D
5. Lembar Kerja

101
F. Kegiatan Belajar 5
1. Capaian Pembelajaran
a. Mahasiswa mampu menjelaskan factor-faktor yang memengaruhi persalinan
b. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme persalinan
c. Mahasiswa mampu menjelaskan proses persalinan kala I-IV
d. Mahasiswa mampu menyusun asuhan keperawatan pada masa persalinan
e. Mahasiswa mampu mengintegrasikan AIK kedalam proses asuhan keperawatan seperti doa
nyeri persalinan dan doa memperlancar persalinan
f. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep partograf
g. Mahasiswa mampu mengisi partograf
2. Uraian Materi
A. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Persalinan
1. Passenger
a. Ukuran kepala janin
b. Presentasi janin
c. Letak janin
d. Sikap janin
e. Posisi janin
f. Plasenta
2. Posisi
a. Perubahan posisi dapat membantu ibu beradaptasi dengan persalinan
b. Posisi dapat mempercepat dan meningkatkan kontraksi, tetapi harus dipastikan
kemampuan tenaga kesehatan yang akan menolong persalinan
c. Posisi miring lebih baik dibandingkan terlentang agar aliran oksigen ke janin tetap
terpenuhi
3. Power

102
a. Kekuatan primer : kontraksi yang dihasilkan dari adanya penipisan servik
b. Kekuatan sekunder : usaha mengejan spontan
4. Passageaway
a. Tulang panggul
b. Jaringan lunak
5. Psikologis
Kondisi mental dan emosi ibu saat melahirkan, riwayat persalinan sebelumnya, adat dan
kebiasaan, dukungan orang terdekat. Ada beberapa sikap negatif ibu terhadap persalinan
seperti persalinan menyakitkan, persalianan merupakan sebuah ancaman.
B. Mekanisme Persalinan
1. Engagement : kepala janin masuk ke rongga
5. Ekstensi : bagian kepala janin
pelvis
sampai di dasar panggul melewati simfisis
pubis dan berputar mulai dari occiput,
wajah dan dagu. Terjadi pada kala II

2. Descen : pergerakan janin melalui jalan lahir


6. Eksternal Rotasi : Restitusi dan
pada kala I dan II persalinan
rotasi ekternal setelah melahirkan
kepala, kemudian dilakukan rotasi
singkat untuk menyesuaikan dengan
posisi janin yang masih ada di rongga
pelvis. Rotasi ekternal terjadi pada
saat bahu turun dan dilakukan
maneuver yang sama seperti pada
saat melahirkan kepala.

103
3. Fleksi : ketika dagu dan janin bersentuhan saat
kepala janin turun dan mendapakan halangan dari 7. Ekspulsi : setelah bahu dilahirkan,
kepala dan bahu diangkat keatas tulang
rongga panggul ibu, diameter terkecil janin
pubis ibu, dan tubuh bayi di lahirkan
menyesuaikan dengan rongga panggul ibu, terjadi dengan gerakan fleksi lateral searah
pada awal persalinan sympipisis pubis. Bayi dilahirkan
dengan sempurna. ini adalah akhir dari
proses persalinan tahap kedua,dan
catat waktu yang diperlakukan untuk
proses ini.

4. Internal Rotasi : dimulai ketika kepala janin


masuk ke spina ischiadika dan rotasi sempurna
ketika sudah masuk pelvik

C. Proses Persalinan
1. Kala I : Kala I persalinan dimulai sejak awal terjadinya kontraksi sampai dengan pembukaan
10. Kala I ini dibagi menjadi dua fase, yaitu:
a. Fase Laten
1) Berlangsung dari mulai kontraksi sampai pembukaan 3
2) Berlangsung hampir atau 8 jam
3) Kontraksi teratur dengan durasi 20-30 detik
4) Adaptasi fisik : kram abdomen, nyeri terkontrol, nyeri punggung, ketuban pecah
5) Adaptasi psikologis : ibu merasa gembira atau cemas

104
b. Fase Aktif
1) Dimulai dari pembukaan 4 hingga pembukaan 10 atau lengkap
2) Berlangsung selama 6 jam, dibagi menjadi 3 fase yaitu :
a) Fase akselerasi: berlangsung 2 jam
b) Fase dilatasi maksimal : berlangsung 2 jam, pembukaan cepat sampai pembukaan
9
c) Fase deselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan lambat dari pembukaan 9 ke
pembukaan 10.
3) Adaptasi fisik : nyeri meningkat, nyeri punggung, mual, muntah, wajah pucat, tekanan
pada rektum dan kandung kemih, keinginan untuk meneran, kontraksi semakin
meningkat
4) Adaptasi psikologis : kehilangan kontrol, menangis dan mengerang, fokus pada diri
sendiri
5) Waktu kala I fase aktif pada primigravida dan multigravida berbeda. Pada primigravida
biasanya lebih lama dibandingkan dengan ultigravida. Pada primigravida setiap serviks
membuka 1 cm berlangsung selama 1-2 jam, sehingga waktu normal fase aktif
pada primigravida adalah 6-12 jam. Sementara pada multigravida setiap 1 cm
pembukaan berkisar 1/2-1 jam, sehingga waktu yang dibutuhkan sampai
pembukaan lengkap adalah 3-6 jam.
2. Kala II
a. Kala II persalinan dimulai dari pembukaan serviks 10 sampai dengan lahirnya bayi.
Berlangsung 1-2 jam pada primigravida dan 1/2-1 jam pada multigravida.
b. Tanda dan gejala Kala II persalinan : dorongan ingin meneran, adanya tekanan pada
rektum/anus dan atau vagina, perineum menonjol, vulva-vagina dan spincter ani membuka,
pengeluaran lendir meningkat, pembukaan lengkap, bayi terlihat di introitus vagina.
c. Adaptasi fisiologis : tekanan intratorakal, peningkatan tekanan darah, frekuensi nadi,
frekuensi respirasi, kardiak output meningkat, diaphoresis dan hiperventilasi meningkat
sehingga menyebabkan kehilangan cairan, leukositosis, waktu pembekuan darah dan gula
darah meningkat, motilitas dan absorpsi menurun, terdapat proteinuria, urin pekat, nyeri
punggung meningkat, saraf di uterus dan serviks terangsang.
d. Adaptasi psikologis : merasa tenaganya habis, perubahan perilaku

105
3. Kala III
a. Kala III dimulai setelah bayi lahir sampai plasenta dan selaput ketuban lahir (pengeluaran
plasenta). Berlangsung maksimal 30 menit.
b. Tanda plasenta lepas : perubahan bentuk dan tinggi fundus, tali pusat memanjang dan
semburan darah mendadak dan singkat.
c. Manajemen aktif kala III : pastikan tidak ada bayi kedua, suntik oksitosin 10 unit IM,
penegangan tali pusat terkendali dan masase fundus uterus
d. Cara penegangan tali pusat terkendali : berdiri di samping ibu, tangan kanan memegang
penjepit/klem tali pusat dna memindahkan ke depan vulva, saat terjadi kontraksi tegangkan
tali pusat dan tangan kiri di abdomen menekan uterus ke arah lumbal dan kepala
(dorso kranial). lakukan secara hati-hati untuk mencegah inversio uteri.
e. Keuntungan manajemen aktif kala III : persalinan kala III lebih singkat, mengurangi
kehilangan darah, mengurangi kejadian retensio plasenta
f. Adaptasi psikologis : ibu fokus pada bayi, nyeri kontraksi saat pengeluaran plasenta
4. Kala IV
a. Kala IV dimulai setelah plasenta lahir sampai 2 jam postpartum.
b. Pemantauan perdarahan sangat penting
c. Yang diobservasi : TTV ibu, kontraksi uterus, kandung kemih, jumlah perdarahan,
tinggi fundus.
d. Adaptasi psikologis : fokus ibu pada bayi, memiliki peran menjadi ibu, peningkatan bonding
dengan bayi
D. Asuhan Keperawatan pada Masa Persalinan
1. Kala I
a. Pengkajian
1) Keluhan utama : nyeri/mules
2) Riwayat Kesehatan Sekarang : penjelasan kronologis klien masuk ke RS dan penjelasan
keluhan utama
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
5) Pengkajian riwayat obstetri : HPHT, TP, usia kehamilan, riwayat kehamilan, riwayat
persalinan dan nifas yang lalu.

106
6) Riwayat Ginekologi : riwayat menstruasi, pernikahan dan keluarga berencana
7) Pemeriksaan fisik : kesadaran, TTV, BB jika memungkinkan, TFU, leopold, DJJ, tanda-
tanda persalinan, kontraksi uterus, pemeriksaan dalam.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri melahirkan
2) Risiko cidera janin
3) Risiko cidera ibu
4) Keletihan
5) Ansietas
c. Intervensi dan Implementasi
1) Mananjemen nyeri
2) Pengaturan posisi
3) Manajemen kenyamalan lingkungan
4) Perawatan kenyamanan
5) Terapi non farmakologi (murrotal, pemijatan, music, distraksi)
6) Pemantauan nyeri
7) Perawatan inkontinensia urin dan fekal
8) Manajemen nutrisi
9) Manajemen energi
10)Perawatan perineum
11)Perawatan persalinan
12)Pantau DJJ
13)Pengukuran gerakan janin
d. Evaluasi
Lakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dari tindakan dengan mengacu pada
tujuan yang diinginkan dari setiap tindakan.
2. Kala II
a. Pengkajian
1) Observasi kondisi ibu (TTV, tanda-tanda persalinan)
2) Observasi kemajuan persalinan dengan melakukan pemeriksaan dalam
3) Observasi DJJ

107
4) Periksa kandung kemih --> harus dalam kondisi kosong
5) Respon pasien
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri melahirkan
2) Risiko cidera ibu
3) Risiko cidera janin
4) Keletihan
c. Intervensi dan Implementasi
1) Mananjemen nyeri
2) Pengaturan posisi
3) Terapi non farmakologi (murrotal, pemijatan, music, distraksi)
4) Perawatan inkontinensia urin
5) Manajemen nutrisi
6) Perawatan persalinan
7) Pantau DJJ
8) Pengukuran gerakan janin
d. Evaluasi
Lakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dari tindakan dengan mengacu pada
tujuan yang diinginkan dari setiap tindakan.
3. Kala III
a. Pengkajian
1) Kaji tanda-tanda pelepasan plasenta : keluar darah tiba-tiba dari jalan lahir, perubahan
uterus, tali pusat memanjang
2) Kaji APGAR score
Tabel 21 APGAR SCORE

Sign Score
2 1 0
Appearance Warna kulit Warna kulit Warna kulit tubuh
/warna kulit kemerahan pada kemerahan pada dan ekstremitas
tubuh dna kulit tubuh dan kebiruan kebiruan
pada ekstremitas
Pulse/Nadi > 100x/menit < 100x/menit Tidak ada denyut
jantung

108
Gremace/Reflek Bayi menangis, batuk Bayi meringis atau Bayi tidk memiliki
atau bersin menangis lemah saat respon pada
dirangsang rangsangan
Activity/tonus otot Tonus otot bergerak Tonus otot sedikit Tonus otot lemah
aktif gerakan atau tidak ada
gerakan
Respiratory Pernapasan bayi baik Pernafasan lemah Tida ada napas
danteratur disertai dan tidak teratur
tangisan yang kuat

3) Periksa perut ibu untuk memastikan tidak ada bayi kedua


b. Diagnosa Keperawatan
1) Risiko perdarahan
2) Nyeri melahirkan
c. Intervensi dan Implementasi
1) Mananjemen nyeri
2) Pengaturan posisi
3) Terapi non farmakologi (murrotal, pemijatan, music, distraksi)
4) Perawatan inkontinensia urin
5) Manajemen nutrisi
6) Perawatan persalinan
d. Evaluasi
Lakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dari tindakan dengan mengacu pada
tujuan yang diinginkan dari setiap tindakan.
4. Kala IV
a. Pengkajian
1) Kaji kelengkapan plasenta
2) Kaji perdarahan
3) Kaji robekan jalan lahir

109
Gambar 14 Derajat Laserasi Jalan Lahir
Sumber: JNPK (2008)
Keterangan :
A. Derajat I : mukosa vagina, komisura posterior, dan kulit perineum
B. Derajat II: mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, dan otot perineum
C. Derajat III: mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot perineum dan
spingter ani
D. Derajat IV: mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot perineum,
spingter ani dan dinding depan rektum
4) Kaji IMD
5) Kaji TTV
b. Diagnosa Keperawatan
1) Hipovolemia
2) Keletihan
3) Ketidaknyamanan postpartum
c. Intervensi dan Implementasi
1) Manajemen nutrisi
2) Perawatan pasca persalinan
3) Perawatan perineum
4) Lakukan penjahitan jika terdapat laserasi
d. Evaluasi
Lakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dari tindakan dengan mengacu pada
tujuan yang diinginkan dari setiap tindakan.
E. Amalan Doa Selama Proses Persalinan
1. QS. Al-Baqarah Ayat 225
ٌ ْ ُ ُ ُ
‫غ ح ِلي م‬ ۗ ‫ت ق لو ب ك م‬ َ َ ُ ُ َ ُ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ ْ َّ ُ َّ ُ ُ ُ َ ُ
‫َّل ي ؤا ِخ ذ ك م ٱ ّلل بٱل ل غو ّٓف أ ي م ٰ— ِن ك م و ل ٰ— ِكن ي ؤا ِخ ذ كم ب ما ك‬
ٌ ُ ُ َّ َ
‫وٱ ّلل فو ر‬ َ َ
‫سب‬

110
Artinya : Allah tidak menghukum kamu karena sumpahmu yang tidak kamu sengaja, tetapi Dia menghukum kamu
karena niat yang terkandung dalam hatimu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyantun.

111
2. QS.َّ Al-A’raf ayat ْ 54
َ ْ َّ َ ُ ْ َ ْ َ
‫ل ال ُن‬
ُُ ْ َ َ َ ِ ‫عَّل ا ل ع رش ي غ‬
‫ي‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ش‬ َّ ُ َّ َ َّ َ َ َّ َ َ َّ ُ َّ ُ َّ َّ
‫ها ر ي ط ل ب ه‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫إ ن َرب ك ُم ا ّلل ا ل ِذي خ ل ق ال س ْماَ وا ض س ت ِة أ يام ث‬
َ َ ْ ‫ّف‬ ْ َ
‫س ت و ٰى‬ ‫ِت وا ْل ر‬
‫َّ ي‬
َ َ َ ْ َْ َ ُ ْ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َّ َ ً
‫ح ِثي ثا وال ش م س وا ُّل ق م َر م س خ َرا ٍت ب أ مره ۗ أَّل ل ه ا َ ل خ َّ ل ق وا ْْل م ُ َر ۗ ت با ر‬
َ َ ُّ َ ُ َ ُ َ
‫ك ا ّلل ر ب ا ل عا ل ِم َي‬ ‫وال ن ج و م‬
ِ
Artinya : Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada
siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan
bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
3. QS Annas
4. QS Al Falaq
5. QS. An-Nahl ayat 78
ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َّ ُ ُ َ َ َ َ َ ً ْ َ ُ َ ْ َ ْ ُ َ َّ ُ ُ ُ ْ ْ ُ َ ْ َ ُ َّ
‫وا ّلل أ خ َر ج ك م ِم ن ب طِون أ م ها ِت ك م ال ت ع ل مو ن ش ي ئا و ج ع ل ل ك م ال س م ع وْال ب صا ر وْال ف ِئ‬
َ ُ ْ َ ْ ُ َّ َ َ َ َ
‫د ة ل ع ل ك م ت ش ك ُ رو ن‬
Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur
6. Hadist H.R Muslim
ُ َ ُ َ ُ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ َّ ُ ُ
‫أ عو ذ با ِّلل و ق د رت ِه ِم ن ِّش ما أج د و أ حا ِذ ر‬
Artinya : Dengan menyebut nama Allah, Aku berlindung kepada Allah dan kuasa-Nya dari
kejelekan yang aku dapatkan dan aku waspadai (H.R Muslim).
F. Partograf
1. Definisi
Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan persalinan dan informasi untuk
membuat keputusan klinik.
2. Fungsi Partograf
1)mencatat kemajuan persalinan; 2) mencatat kondisi ibu dna janin; 3) mencatatat asuhan
yang sudah diberikan selama persalinan dan kelahiran; 4) menggunakan informasi yang
tercatat untuk identifikasi dini penyulit persalinan; 5) menggunakan informasi yang tersedia
untuk membuat keputusan klinik.

112
3. Pencatatan dalam Partograf
a. Informasi tentang ibu

113
nama dan umur; gravida, para, abortus; no register/nomor medrek; tanggal dan waktu
dirawat; waktu pecahnya selaput ketuban; waktu awal mulas/kontraksi.
b. Kondisi janin
1) DJJ : pemeriksaan DJJ dilakukan 30 menit sekali dengan frekuensi DJJ normal 120-
160x/menit. Jika frekuensi DJJ < 100 atau > 180 diindikasikan mengalami gawat janin.
2) Warna dan adanya air ketuban : gunakan lambang
U : selaput ketuban masih utuh
J : selaput ketuban sudah pecah air ketuban berwarna jernih
M : selaput ketuban sudah pecah air ketuban bercampur mekonium
D : selaput ketuban sudah pecah air ketuban bercampur darah
K : selaput ketuban sudah pecah air ketuban sudah kering
3) Penyusupan atau molase : indikator tentang seberapa jauh kepala janin dapat
menyesuaikan diri terhadap tulang panggul. Semakin besar derajat penyusupan atau
tumpang tindih maka semakin berisiko mengalami CPD.
0 : tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dipalpasi
1 : tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan
2 : tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih tetapi mudah dipisahkan
3 : tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih dan sulit untuk dipisahkan
c. Kemajuan Persalinan
Pembukaan serviks, penurunan kepala janin, garis wapada dan berindak. Dilakukan
pemeriksaan setiap 4 jam sekali.
Tabel 22 Penurunan Kepala Janin
Periksa Luar Periksa Dalam Keterangan
5/5 : bagian terendah janin Kepala janin mudah untuk
seluruhnya teraba di atas simfisi digerakkan
pubis
4/5 : bagian terbawah janin Hodge I-II Sulit digerakkan,
sudah masuk PAP sebagian besar kepala
masih diatas simfisis
pubis
3/5 : bagian terbawah janin sudah Hodge II-III Bagian terbesar kepala
masuk rongga panggul belum masuk PAP

114
2/5 Hodge III+ Tidak dapat digerakkan,
sebagian besar kepala
: 3/5 bagian kepala janin sudah
sudah masuk panggul
melewati bagian tengah rongga
panggul
1/5 : 4/5 bagian dari kepala janin Hodge III-IV Kepala di dasar panggul
sudah masuk ke rongga panggul
dna hanya satu jari tangan yang
masih meraba kepala di simfisis
pubis
0/5 : kepala janin sudah tidak dapat Hodge IV Kepala di perineum
diraba di simfisis pubis dan semua
kepala
d. Jam dan janin
Waktusudah masuk rongga
Waktu mulainya fase aktif, waktu aktual saat pemeriksaan
e. Kontraksi Uterus
Frekuensi kontraksi selama 10 menit dan durasi kontraksi. Dilakukan setiap 30 menit
sekali
f. Obat-obatan dan cairan
Oksitosin, cairan IV dan obat-obatan lain
g. Kondisi ibu
TTV ibu, urin (aseton atau protein, volume). pemeriksaan dilakukan tiap 4 jam
h. Catatan persalinan
Tanggal melahirkan, tempat persalinan, alamat persalinan, proses kala I, proses kala II,
proses kala III, kondisi bayi baru lahir, pemantauan persalinan kala IV.

115
Gambar 15. Partograf Bagian Depan
Sumber : JNPK (2008)

116
Gambar 16. Partograf Bagian Belakang
Sumber : JNPK (2008)

117
3. Tugas
Tugas 1: melakukan pencarian literatur membuat mind map mengenai konsep intranatal, asuhan
keperawatan intranatal, doa saat melahirkan dan konsep partograf
4. Soal Latihan
Seorang perempuan usia 28 tahun G2P1A0 hamil 38 minggu sedang di rawat di ruang bersalin dengan keluhan
mules. Hasil pemeriksaan pada pukul 19.00 WIB TD 130/80 mmHg, N 87 x/menit, R 21 x/menit, S 36,8°C,
kontraksi 3x10”x25’ teratur, pembukaan 5 cm, selaput ketuban utuh, portio tebal lunak, DJJ 138 x/menit. Jam
berapa perawat harus memeriksa kembali pemeriksaan dalam?
a. 20.00 WIB
b. 21.00 WIB
c. 22.00 WIB
d. 23.00 WIB
e. 24.00 WIB
Jawaban: D
5. Lembar Kerja

118
G. Kegiatan Belajar 6
1. Capaian Pembelajaran
a. Mahasiswa mampu menjelaskan adaptasi fisiologis dan psikologis postpartum
b. Mahasiswa mampu menyusun asuhan keperawatan postpartum
c. Mahasiswa mampu mengintegrasikan AIK dalam asuhan keperawatan postpartum
2. Uraian Materi
a. Definisi Postpartum
Postpartum adalah masa enam minggu setelah melahirkan sampai dengan kembalinya fungsi
organ reproduksi. Biasanya disebut juga mana nifas atau puerperium.
b. Periode Postpartum
1) Periode immediate postpartum : periode 24 jam setelah melahirkan
2) Periode early postpartum : periode minggu pertama setelah melahirkan, pada periode ini
risiko komplikasi sering terjadi seperti perdarahan
3) Periode late postpartum : periode dua minggu setelah melahirkan
c. Adaptasi Fisiologis
1) Sistem Reproduksi
a) Uterus
 Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah melahirkan disebut
involusi. Involusi uterus dapat diketahui dengan palpasi fundus uteri. Normal involusi
uterus terdapat pada gambar 6. Uterus seharusnya sudah tidak bisa dipalpasi dari
abdomen setelah dua minggu dan sudah kembali ke keadaan normal seperti
sebelum hamil setelah 6 minggu. Involusi ini dipengaruhi oleh kontraksi uterus, atrofi
ototo uterus, dan berkurangnya ukuran sel uterus.
 Afterpain pada hari pertama sampai 36 jam. Nyeri seperti kram sedang hingga berat
yang berhubungan dengan uterus yang bekerja lebih keras untuk tetap berkontraksi
dan / atau peningkatan oksitosin yang dilepaskan sebagai respons terhadap
menyusu bayi. Kontraksi diperlukan untuk menekan pembuluh yang terbuka di
tempat perlekatan plasenta.

119
Gambar 17 Lokasi fundus setelah melahirkan
Sumber: Durham and Chapman (2014)

b) Endometrium
 Setelah lahirnya plasenta, selaput lendir yang melapisi rahim, mengalami
pengelupasan dan regenerasi melalui proses nekrosis lapisan superfisial desidua
dan regenerasi desidua.
 Lokhea yaitu darah dari uterus yang mengandung jaringan nekrotik yang terkelupas,
mengalami perubahan yang mencerminkan tahap penyembuhan perlekatan
plasenta di uterus. Lokhea dikategorikan menjadi 2:
Lokhea rubra. Berwarna merah, jumlahnya sedang atau sedikit. Terjadi pada
hari ke 1-3 postpartum.
Lokhea Serosa. Warnanya pink atau coklat. Jumlahnya sedikit. Terjadi pada
hari ke 4-10 postpartum.
Lokhea Alba. Warnanya kuning atau putih. Jumlahnya sedikit. Terjadi pada
hari ke 10 postpartum.
c) Vagina da Perineum
 Vagina yang semula sangat teregang akan kembali secara bertahap ke ukuran
sebelum hamil, meskipun tidak akan pernah kembali seperti sebelum hamil.
 Nyeri sedang sampai berat akibat trauma vagian atau perium saat persalinan
 Laserasi atau rupture perineum. Derajat rupture perineum dapat dibagi menjadi
4 derajat.

120
d) Payudara
 Primary engorgement: peningkatan sistem vaskular dan limfatik payudara,
menandakan dimulainya produksi ASI. Payudara wanita menjadi lebih besar,
kencang, hangat, dan lembut, dan wanita tersebut mungkin merasakan sakit yang
berdenyut-denyut di payudaranya. Pembengkakan primer mereda dalam waktu 24–
48 jam.
 Sebelum laktasi dimulai, payudara teraba lunak dan suatu cairan kekuningan, yakni
kolostrum dikeluarkan dari payudara.
2) Sistem Kardiovaskuler
a) Curah jantung meningkat pada beberapa jam pertama setelah melahirkan berhubungan
dengan darah yang dialirkan melalui unit uteroplasenta kembali ke system perdarahan
ibu. Curah jantung kembali ke tingkat sebelum hamil dalam waktu 48 jam.
b) Sel darah putih meningkat sampai 25.000/mm pada beberapa jam setelah setelah
melahirkan berhubungan dengan persalinan dan kembali normal pada hari ke 7.
c) Faktor pembekuan perlahan menurun setelah kelahiran plasenta dan kembali ke
kisaran normal dalam 2 minggu pertama pascapartum.
d) Ada peningkatan risiko hipotensi ortostatik, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba
saat wanita berdiri, yang disebabkan oleh penurunan resistensi vaskular di panggul.
e) Postpartum chills: merasa kedinginan dan gemetar selama beberapa jam pertama
setelah melahirkan terkait dengan ketidakstabilan pembuluh darah.
3) Sistem Respirasi
Kembalinya perkembangan dinding dada setelah kelahiran bayi karena penurunan tekanan
pada diafragma. Sistem pernapasan kembali ke keadaan sebelum hamil pada akhir periode
pascapartum.
4) Sistem Imunitas
Peningkatan suhu ringan selama 24 jam pertama pasca melahirkan terkait dengan aktivitas
otot, kelelahan, dehidrasi, atau perubahan hormonal. Jika peningkatan suhu >38°C setelah
24 jam pertama mungkin menunjukkan infeksi postpartum dan memerlukan evaluasi lebih
lanjut.

121
5) Sistem Perkemihan
a) Pada beberapa hari pertama setelah melahirkan, sering terjadi distensi kandung kemih,
pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas, dan ketidakmampuan untuk berkemih.
Ini terkait dengan sensasi menurunnya keinginan untuk berkemih dan / atau edema di
sekitar uretra.
b) Diuresis akibat penurunan kadar estrogen dan oksitosin yang terjadi dalam 12 jam
setelah melahirkan dan membantu menghilangkan kelebihan cairan jaringan.
6) Sistem Endokrin
a) Kadar estrogen, progesteron, dan prolaktin menurun.
b) Kadar estrogen mulai meningkat setelah minggu pertama pascapartum.
c) Prolaktin meningkat pada ibu menyusui. Prolaktin terus menurun selama 3 minggu pada
ibu tidak menyusui.
d) Diaphoresis akibat menurunnya estrogen
7) Sistem Muskuloskeletal dan Persarafan
a) Otot abdomen mengalami penurunan tonus dan abdomen tampak lembut dan lembek.
b) Beberapa wanita mengalami pemisahan otot rektus, yang disebut diastasis recti
abdominis
c) Nyeri otot yang berhubungan dengan pengalaman persalinan dan kelahiran.
d) Menurunnya sensasi saraf tubuh bagian bawah pada wanita yang menerimaa anestesi
epidural selama persalinan
8) Sistem Pencernaan
a) Terjadi penurunan tonus otot gastrointestinal dan motilitas pasca melahirkan dengan
kembali ke fungsi usus normal pada akhir minggu kedua postpartum.
b) Risiko konstipasi karena penurunan motilitas usus akibat progesterone, menurunnya
aktivitas fisik, dehidrasi dan kehilangan cairan selama persalinan, rasa takut, dan nyeri
perineal
c) Hemoroid yang berkembang saat hamil atau persalinan
d) Penurunan BB secara signifikan pada 2-3 minggu postpartum
d. Adaptasi Psikologis
Menjadi orang tua adalah merupakan masa krisis yang akan terlewati selama masa transisi.
Masa transisi postpartum yang harus diperhatikan adalah:

122
1) Fase Honeymoon.
Fase honeymoon adalah fase anak lahir dimana terjadi intimasi dan kontak yang
lama antara ayah-ibu-anak, dimana masing-masing saling memperhatikan anaknya
dan menciptakan hubungan yang baru.
2) Ikatan kasih (Bonding attachment).
Terjadi pada kala IV, dimana terjadi kontak pertama antara ayah, ibu, anak dan tetap
dalam ikatan kasih
3) Fase pada masa nifas.
Penyesuaian psikologi pada masa nifas dibagi dalam 3 tahap yaitu :
Fase taking- in (1-2 hari postpartum)
Fase ini dikenal dengan fase ketergantungan dimana wanita menjadi sangat pasif dan
sangat tergantung serta berfokus pada dirinya sendiri. Pada fase ini juga ibu
mengenang pengalaman melahirkan yang baru saja dialami. Untuk pemulihan, ibu
perlu istirahat atau tidur untuk mencegah gejala kurang tidur.
Fase Taking-Hold (2 – 4 hari postpartum)
Fase taking-hold disebut dengan fase ketergantungan dan ketidaktergantungan.
Pada tahap ini ibu khawatir akan kemampuan dalam merawat bayinya. Ibu berusaha
untuk menguasai kemampuan untuk merawat bayinya, cara menggendong dan
menyusui, mengganti popok dan perawatan lainnya. Pada tahap ini ibu sangat
sensitive dan mudah tersinggung.
Fase Letting Go
Tahap ini dimulai pada minggu kelima dan minggu keenam dan pada fase ini keluarga
telah menyesuaikan diri dengan bayi. Ibu telah siap merawat bayinya dan menjadikan
kegiatan merawat bayinya manjadi sesuatu yang menyenangkan
e. Asuhan Keperawatan Postpartum
1) Pengkajian
a) Keluhan utama : Hal yang rasakan oleh ibu saat pengkajian
b) Riwayat Kesehatan Sekarang : kronologis pasien masuk ke RS dan penjelasan PQRST
dari keluhan utama
a) Riwayat Kesehatan Dahulu : riwayat dirawat di RS, riwayat hipertensi, DM, asma,
Hiperemesis gravidarum, penyakit menular seksual, penyakit imun.

123
b) Riwayat Kesehatan Keluarga : kehamilan gemeli, hipertensi, DM, asma.
c) Riwayat Obstetri :
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : tahun melahirkan, usia kehamilan,
tempat melahirkan, penolong, kondisi bayi, BBL, jenis kelamin, masalah saat
melahirkan dan nifas
Riwayat Kehamilan saat ini : HPHT, TP, riwayat ANC, keluhan saat hamil, imunisasi,
riwayat konsumsi obat atau vitamin.
Riwayat persalinan : proses kala I-IV
d) Riwayat Ginekologi : riwayat menstruasi, riwayat pernikahan, riwayat penggunaan alat
kontrasepsi
e) Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum : kesadaran, TTV, BB, TB, LILA
 Sistem reproduksi : kondisi payudara, kondisi puting, kebersihan puting,
pengeluaran kolostrum atau ASI, posisi dan pelekatan menyusui, involusio uterus,
kontraksi uterus, kebersihan perineum, luka episiotomi, kaji tanda REEDA (redness,
ekhimosis, edema, discharge dan approximately), lokia.
 Sistem Pencernaan : mukosa bibir, keluhan, bising usus, frekuensi BAB, konsistensi.
 Sistem kardiovaskuler : warna bibir, CRT, konjungtiva, varises, edema pada
ekstremitas bawah, homan’s sign, hemoroid.
 Sistem perkemihan : kandung kemih, frekiensi BAK, warna urin, distensi kandung
kemih, inkontinensia urin.
 Sistem persarafan : reflek patella
 Sistem muskuloskeletal : diatasis rektus abdominalis, kekuatan otot, diaporesis
 Sistem integumen ; warna kulit, kebersihan kulit, bekas operasi, cloasma
gravidarum, striae gravidarum, linea nigra, kebersihan kuku dan rambut.
 Sistem endokrin : kelenjar tiroid, kelenjar getah bening, pengeluaran ASI atau
kolostrum dan kontraksi uterus.
Pengkajian pada ibu Postpartum (BUBLLE HE)
BUBBLE-HE adalah akronim yang digunakan untuk menunjukkan komponen asesmen
keperawatan ibu postpartum, yaitu sbb:

124
1. Breast: warna kulit, kesimetrisan, pembengkakan, karakteristik puting dan areola,
kolostrum
2. Uterus: kaji fundus uteri, karakteristik lembek atau keras
3. Bowel: bising usus, flatus, warna dan konsistensi tinja, kembalinya fungsi BAB
4. Bladder: kaji distensi kandung kemih, pengosongan kandung kemih (250-300ml setiap
4-6 jam)
5. Lochea: perubahan warna, jumlah, bekuan, dan bau
6. Episiotomy: kaji laserasi perineum dengan REEDA (Redness, Edema, Eccymosis,
Discharge, and approximation)
7. Homans Sign: cek homans sign untuk tanda DVT
8. Emotional status & bonding: perasaan ibu setelah melahirkan, respon keluarga setelah
melahirkan, adaptasi psikologis ibu
f) Activity Daily Living (ADL)
c) Pemeriksaan Psikososial : adaptasi psikologis ibu, ayah, kakek, kakak, kesiapan
menjadi ibu, pengetahuan ibu tentang menyusui, perawatan bayi baru lahir, penerimaan
terhadap bayi.
g) Pemeriksaan Penunjang : pemeriksaan hemoglobin, eritrosit, trombosit, leukosit.
h) Terapi : tablet Fe, analgetik, antibiotik
2) Diagnosa Keperawatan
a) Ketidaknyamanan pasca partum
b) Risiko infeksi
c) Kesiapan peningkatan peran menjadi orang tua
d) Defisit pengetahuan
e) Kesiapan peningkatan pengetahuan
f) Menyusui efektif
g) Menyusui tidak efektif
h) Keletihan
i) Risiko perdarahan
3) Intervensi dan Implementasi
a) Ajarkan pasien mengenali tanda-tanda perdarahan
b) Ajarkan pasien cara masase uterus

125
c) Managemen nyeri
d) Monitor cairan
e) Kontrol infeksi
f) Proteksi infeksi
g) Ajarkan teknik manajemen nyeri
h) Ajarkan Teknik mobilisasi dini pada pasien
i) Jelaskan tentang ASI eksklusif dan manfaatnya
j) Ajarkan cara menyusui dengan benar
k) Jelaskan tentang perawatan putting yang tepat
l) Ajarkan teknik pijat oksitosin
m) Berikan dukungan emosional
n) Edukasi kelekatan ibu dan bayi
o) Edukasi keluarga berencana
p) Kolaborasi pemberian obat
4) Evaluasi
Lakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dari tindakan dengan mengacu pada
tujuan yang diinginkan dari setiap tindakan.
f. Masa Nifas Menurut Agama Islam
1) Ketentuan Masa Nifas
Dalam Islam, wanita yang sedang dalam masa nifas tidak diperkenankan untuk keluar
rumah. “Para wanita nifas berdiam diri di masa Rasulullah Saw. selama 40 (empat puluh
hari). Kami memoles wajah kami dengan waras yang berwarna hitam kemerahan.” (HR.
Tirmidzi, Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
2) Larangan Selama Masa Nifas
Amalan yang dilarang dikerjakan oleh wanita muslim yang sedang nifas sama dengan
wanita yang sedang haid, yaitu dilarang untuk melaksanakan sholat, puasa, thawaf di
Ka’bah, menyentuh mushaf, I’tikaf, dan berhubungan seksual. Selain dari itu, ibadah lain
boleh dilakukan.
َ َ َ َ ُ ْ َ َّ ُ ْ ُ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ ْ َ ْ
‫ت ط‬ ‫ح ِّٰت ي ط ه ْر ن ذا‬ ‫ّف ا ل م ِح يض وَّل ت ق َر ب و ه ن‬ ‫عن ا ل م ِح يض ۗ ق ل ه و ا‬
َ ۤ َ ِّ ُ َِ ْ ‫ا‬
‫ذى فا ع َيلوا ال ن س ا ء‬
َ ّ
‫ه ْر ن ف‬

126
‫َ ْ َٔ ُ ْ َ‬
‫و ي س — ل و نك‬
‫ْ ُ َ َ ِّ ْ َ‬ ‫َّ َّ‬ ‫ُ‬ ‫ْ ُ ْ ُ ْ َ َ ُ ُ ه ُ َّ ه َ‬
‫ي ِحب ال ت وا ب ا ل م ت ط ه ِر ي ن‬ ‫ا م َر ك م ا ّلل ۗ ِا ن ا ّلل‬ ‫فأت و ه‬
‫َ َ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ي‬
‫َي و ي ِح ث‬ ‫ِب‬
‫ْ ح‬ ‫ّ‬
‫ن ِم ن‬

‫‪127‬‬
Artinya: Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “Itu
adalah sesuatu yang kotor.” Karena itu jauhilah istri pada waktu haid; dan jangan kamu
dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai
dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang
yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.
“Ahli ilmu dari kalangan sahabat Nabi Saw., tabi’in dan orang-orang setelah mereka
bersepakat, bahwa wanita nifas itu meninggalkan shalat selama empat puluh hari, kecuali
jika dia sudah suci bersih sebelum genap empat puluh hari, maka pada saat itu dia harus
mandi dan shalat.” (HR. Tirmidzi).
3) Pandangan Islam terhadap Masa Nifas Usai Melahirkan Melalui SC
Masa nifas setelah melahirkan dengan SC sama hukumnya dengan persalinan spontan.
Apabila darah keluar dari kemaluannya, maka wajib untuk meninggalkan shalat dan puasa.
4) Hukum Talak Selama Masa Nifas
Pada masa nifas, seorang suami tidak boleh melakukan talak pada istrinya sampai
menunggu selesainya masa nifas.
“Mentalak Hukumnya tidak boleh, bahkan talak itu hukumnya terasuk talak bid’ah,
sebagaimana mentalak wanita yang sedang haid.” (Ibnu Ustaimin).
g. Thaharoh dan Amalan Masa Nifas
Thaharah adalah membersihkan diri dari hadas dan najis. Thaharah diperlukan agar ibadah
menjadi sah. Nifas merupakan hadas besar dan cara menyucikannya adalah dengan mandi
wajib. Berikut tata cara mandi wajib:
1) Membasuh kedua tangan
2) Membasuh kemaluan dengan tangan kiri
3) Berwudhu
4) Menuangkan air ke atas kepala sebanyak 3x untuk memcuci rambut dengan cara
memasukkan jari-jari ke sela-sela rambut.
5) Membasuh seluruh badan dengan air secara merata hingga besih
6) Membasuh kaki dengan mendahulukan yang kanan
7) Tidak berlebihan dalam menggunakan air
ّ ً ً ْ
‫ح‬ ‫دا ش ّت‬ ‫د ل كا‬
ِ
َِ
‫ِدي‬

128
‫َ َ َ ْ ُ ُ ُ‬ ‫َ َْ‬ ‫ْ ُ‬ ‫َ ُ‬ ‫ْ َ ُ َّ‬ ‫ُ ُّ ُ َ ُ َّ َ ُ‬ ‫َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َّ َ ُ ْ‬
‫عَّل رأ ِس ها ف ت د ل ك ه‬ ‫ها و ِس د رت ها ف ت ط ه ُر ف ت ح ِس ن ال ط هو ر ث م ت صب ح دا ك ن ما ء ذ إ ت أ خ‬
‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ُ َ‬
‫ت ب ل غ ش ُئو َن َ رأ ِس َها ُث َّم َت ُصب ع َل ْي َها ا ْل َما َء‪ُ .‬ث َّم َت أ ُخ ف ت ط‬
‫َ ا َ‬
‫َ ا َ َّ‬ ‫ُ‬
‫ذ ِف ْر ص ة م م س ك ة‬
‫َ‬ ‫ّ‬
‫ه ُر ِب ها‬

‫‪129‬‬
Artinya: “Kalian hendaklah mengambil air dan daun bidara, lalu wudhu dengan sempurna.
Kemudian menyiramkan air pada kepalanya, lalu menggosok-gosoknya agak keras hingga
mencapai akar rambut kepalanya. Kemudian menyiramkan air pada kepalanya. Kemudian
engkau mengambil kapas bermisik, lalu bersuci dengannya.” (HR. Bukhari no. 314 & Muslim no.
332).
3. Tugas
Tugas 2: Kelompok 2 membuat makalah tentang asuhan keperawatan pada ibu postpartum
fisiologis dan dipresentasikan.
4. Kasus
Kasus Postnatal Fisiologis I
IDENTITAS
Pasien : Ny. N usia 23 tahun, pekerjaan ibu rumah tangga, golongan darah O, agama
islam, pendidikan SLTA, alamat Kota Bandung
Penanggung Jawab : Tn H usia 30 tahun, hubungan dengan pasien suami, pendidikan
SLTA, pekerjaan pegawai swasta, alamat sama dengan pasien
DIAGNOSA : P1A0 postpartum spontan 8 jam
Tanggal Pengkajian : 16 November 2020 jam 10.00 WIB
PENGKAJIAN
Pasien datang ke poned dengan leluhan mules dan kelluar flek dari jalan lahir. Mules
dirasakan 7 jam sebelum ke puskesmas. Pasien diantar ke puskesmas oleh suami dan
keluarganya. Hasil pemeriksaan saat di poned presentasi kepala, sudah masuk PAP,
punggung kanan, DJJ 143x/menit, kontraksi uterus 4x10 menit durasi 40 detik, hasil
pemeriksaan dalam: pembukaan 7, sutura terpisah, selaput ketuban utuh, kepala di
hodge III, portio tipis lunak. Pasien melahirkan bayi perempuan secara spontan pada
pukul 02.00 WIB dengan BBL 2960 gram, PBL 49 cm, Apgar score 5 menit pertama 8,
lima menit kedua 9. lama kala II sekitar 32 menit, lama kala III 6 menit, perdarahan
selama kala III 250 cc. Pada saat dikaji pasien mengeluh nyeri di jalan lahir karena dijahit.
Nyeri dirasakan terutama jika bergerak dna terkenan air, berkurang jika diistirahatkan,
skala nyeri 3, nyeri tidak mengalami penyebaran. Jika nyeri dirasakan ibu melakukan tarik
nafas dalam, wajah pasien meringis.
Hasil pemeriksaan fisik : TD 120/80 mmHg, N 90 x/menit, R 22 x/menit, S 36,8ºC,
konjungtiva anemis, sklera anikterik, tidak terdapat kloasma gravidarum, bibir lembab,
kebersihan mulut kurang terjaga, bau mulut, gigi tidak ada karies maupun bolong. Tidak
terdapat hiperpigmentasi di leher, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening dan
thyroid, tidak terdapat peningkatan JVP, pengembangan paru simetris, payudara kiri dan
kanan simetris, putting kanan menonjol, puting kiri datar, areola mengalami
hiperpigmentasi, putting kotor, tpayudara teraba lembek, colostrum sudah keluar, suara
paru vesikuler, tidak terdapat hiperpigmentasi didaerah perut, terdapat linea nigra , bising
usus 10x/menit, kandung kemih penuh, tinggi fundus uteri sepusat, teraba keras, DRA 1
jari. Vulva terdapat darah berwarna merah, bau amis, pembalut penuh dengan darah
(200 cc) belum diganti selama 8 jam, perineum terdapat luka jahitan, perineum sedikit
edema, luka jahitan bagus, tidak terdapat hemoroid, terdapat edema pada ekstremitas

130
bawah, edema sejak kehamilan 8 bulan, tidak terdapat varises, reflek patella positif,
homan’s sign negatif, kekuatan otot 5, CRT < 3 detik, akral hangat. Tercium bau badan,
kulit lengket, berkeringat, rambut lengket, ibu mengatakan belum mandi sejak melahirkan
dan terakhir mandi pagi sebelum ke puskesmas.
Menarche usia 13 tahun, siklus 30 hari, keluhan saat menstruasi kadang suka
mengalami dismenorea, lama menstruasi 6-7 hari. Tidak memiliki riwayat penyakit
menular seperti TBC, penyakit keturunan seperti hipertensi dan DM, tidak ada riwayat
gemeli di keluarga. Usia menikah 22 tahun, usia suami menikah 29 tahun dan merupakan
pernikahan pertama bagi keduanya. Tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi. Tidak
tahu harus menggunakan alat kontrasepsi jenis, pernah dijelaskan oleh bidan jenis-jenis
alat kontrasepsi.
Pasien tahu hamil pada sat usia kehamilan 7 minggu, rutin melakukan ANC ke bidan
yang dekat dengan rumah, imunisasi TT sebelum menikah dan usia kehamilan 10
minggu. USG dilakukan sebnayak 3 kali pada usia kehamilan 7 minggu, 16 minggu dan
34 minggu. Keluhan selama hamil mual dan muntah pada trimester I, nyeri punggung dan
serig kram pada trimester kedua dan ketiga. Selalu mengkonsumsi vitamin dari bidan.
Pengkajian Psikologis : pasien senang kelahiran bayinya, pasien dan suami tidak
mempermasalahkan jenis kelamin yang penting bayi sehat, pasien terlihat menyusui
bayinya, posisi menyusui masih salah, pelekatan saat menyusui salah, bayi terlihat tidak
nyaman saat digendong ibu dan sering menangis saat sedang menyusui, bayi tampak
masih lapar saat selesai menyusu, ibu mengatakan akan menyusui sampai 2 tahun,
sudah mengetahui tentang ASI eksklusif, pasien bertanya tentang kondisi putingnya yang
datar, ibu mengatakan belum mengetahui cara memandikan, dan merawat tali pusat.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hemoglobin : 11,2 gr/dl
Hematokrit : 33,6 %
Leukosit : 12.300 sel/uL
Trombosit : 323.000 sel/uL
THERAPI
Asam mefenamat 3x 1 tablet
Amoxcillin 3x1 tablet
Hemobion 1x1 tablet

5. Soal Latihan
Seorang ibu 8 jam postpartum dirawat di ruang nifas. Perawat melakukan observasi ketat pada
ibu tersebut terutama observasi perdarahan. Apakah pemeriksaan untuk observasi peradaran
pada ibu postpartum?
a. Kontraksi uterus dan kandung kemih
b. Kontraksi uterus dan homan’s sign
c. Kandung kemih dan TTV
d. Lochea dan involusio uterus
e. Involusio uterus dan DRA

131
Jawaban : A
6. Lembar Kerja

H. Kegiatan Belajar 7
1. Capaian Pembelajaran
a. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep keluarga berencana dan jenis-jenis alat kontrasepsi
b. Mahsiswa mampu menjelaskan tentang konsep manajemen laktasi
2. Uraian Materi
a. Keluarga Berencana
1) Definisi
KB merupakan suatu usaha untuk menjarangkan atau mengatur kelahiran, mennetukan
jumlah anak dalam keluarga, dan menghindari kelahiran yang tidak diinginkan sehingga
dapat mencapai kesejahteraan keluarga.
2) Tujuan
a) Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa
b) Meningkatkan martabat kehidupan rakyat dengan cara menurunkan angka
kelahiran, sehingga pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan negara
untuk meningkatkan produksi.
c) Membudayakan keluarga kecil bahagia.
3) Dasar Hukum Yuridis KB
a) Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1992 tentang perkembangan penduduk dan
pembangunan keluarga sejahtera
b) Peraturan Pemerintah RI No. 21 Tahun 1994 tentang penyelenggaraan
pembangunan Keluarga Berencana
c) Instruksi Presiden RI No. 3 Tahun 1996 tentang pembangunan keluarga

132
4) Dasar Agama
Dasar hukum KB dalam Alquran dan hadist sangat banyak, diantaranya:
a) QS. Annisa ayat 9
۟ ُ ُ ْ ۟ ُ َ َ َّ ْ
‫َ ي َو ل َي قو لوا‬ ‫خا ْ ي ِه‬ ‫فه‬
‫و ل َي خش ٱ ل ِذي َن ل ْو ت َر كوا ْ ِْ ْ ِ ذ ض َع‬
ّ ‫ُفو۟ا ْم ع‬ ً
‫— فا‬ ‫ري‬
َّ ‫م خ ل‬
َ ‫ن‬
۟ ُ
‫ّت قوا ٱ ل‬ ‫ل‬ ‫ا‬
‫ة‬ ‫م‬
‫ف ْل ل‬
ً ‫ْ ا‬
‫ق و َّل س ِدي دا‬
Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir
terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa
kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
b) QS Al-Qhashas ayat 77
َ َ َ َ
ْ َ َّ ُ َّ ٰ َ َ ٓ َ َ ْ
‫َ َ ٓ َ ْ ك ۖ وَّل‬ ْ َ َ َ ْ ُّ َ ‫تن‬
‫وٱ ب تغ ِفي م ا ءا ت ى ك ٱ ّلل ٱل دا ر ٱ ل‬
‫صي‬ ِ ‫ن‬
‫ك ِم ن ٱل د ن يا ۖ و أ ح ِسن ك م ا أِ ح‬ َ
َ َ
َ ‫وَّل‬
َْ ُ َّ َ َ ‫ءا ِخ َر ة‬
‫ب س‬
‫س ن ٱ ّلل إ ل ي‬ ِ
َ َ َّ َّْ ُ ْ ْ َْ َ َ َ َ ْ ْ
‫ت بغ ٱ ل ف سا د ّف ٱ ْل ر ض ۖ ِإ ن ٱ ّلل‬
‫ب ٱ ل م ف ِس ِدي ن‬
ُ َ
‫َّل ي ِح‬
ِ
Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
c) QS. Al-Baqarah ayat 233
‫¸ن كا أَ ˚ن ُي ¸ت م ˚ن أَ َرا َد ال ر ضاعة ˚ولُو ¸د ُه ۖ وعَلى ا ˚ل َم‬ ‫¸ن‬ َ‫وا ˚ل َوا ¸ل َدا ˚ر ض ن َل َدهُ ن أ‬
‫ۖ ¸ل َم‬ ˚‫¸ملَي‬ ‫ح‬ ‫˚و‬ ‫ت ُي‬
˚‫˚وَلي‬ ‫˚ع‬
ُ‫¸دها َوَل و َل م ˚ول ُو ˚د ه‬ ˚‫ل تُ ۖ ضا ¸ل َدة‬ ‫َ ها‬ ‫س‬ ‫ُت َكل ف ۖ ل ˚ف‬ ‫ر ˚زقُ ُهن و ُه ˚ع ُرو ن‬
‫وا‬ ‫ر‬ َ‫وسع‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫¸با ˚ل َم‬ ُ‫¸ك س َوت‬
‫َن‬
‫ج َناح عَل ˚ي ¸ه َما‬ ‫وت „ فَ َل شا ُو‬ ‫َما م‬ ‫َرا ع ˚ن َت ˚ن ُه‬ ‫ً ل صا‬ ¸‫َرا َدا ¸ف فَإ‬ ۖ ‫˚ن َأ‬
‫ر‬ ‫ض‬

133
َ‫¸لك ذ‬ ‫ث مث˚ ُل‬ ‫وعلَى ˚ل َوا ¸ر ۖ ا‬ ‫¸ب‬ ‫َولَ ¸د ¸ه‬
ّ ‫وات قُوا ف ۖ لل‬ ‫ب¸ا ˚ل َم ˚ع ُرو ما آت‬ ‫˚م‬ ‫جنَاح ¸ ذإ َا ˚ي ُك‬ ‫˚ن َأ َر ˚دتُ ˚م أَ ˚ن َت و ¸إ ˚ر ُك ˚م فَ َل َأ ˚و َل َد‬
‫َا‬ ‫ضعُوا‬ ‫سَت‬
‫˚ي ُت ˚م‬ ‫˚مُت‬ ‫˚م عل‬
‫سل‬
‫صي ˚ر‬ ‫َملُو َن َما َت ˚ع‬ ‫واعلَ ُموا أَ ن‬
َ ‫ّلل‬
¸‫ا ب‬
Artinya: Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun
penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah
memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak
dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu
menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya,
dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih
(sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka
tidak ada dosa atas

134
keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak
ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.
Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan.
Dari ayat-ayat diatas dapat disimpulkan bahwa alasan KB yaitu untuk menjaga kesehatan
istri, mempertimbangkan kepentingan anak, mempertimbangkan biaya hidup rumah
tangga.
d) Hadist Bukhori
َ َ َّ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ َّ ْ َ ُ ُ َ َ َ َّ
‫س ع ِد ب َن و قاص ر ِض‬ ‫عا ِ ْمر ع‬ ‫س ع ِد بن إَ ب‬ ‫ح َد س ُ ف‬ َ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ح د ث نا أ بو ن ع‬
‫ن‬ ‫د‬ٍ ‫ن‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ه‬ ‫ا‬ ‫ر‬ َ ‫ن‬ َ
‫أب‬ ِ ‫ث نا يا ن‬
‫س ع‬
‫ع‬ ِ ِ ‫ع‬
َّ ‫ي‬
ِ َ ْ ُ ْ ِ ِ َّ
ِ
ْ
َ
َ َ َّ َ َ ُ َ ُ ْ ُ
َ َ
‫لم يعو دِ يب و أ نا ِبمكة وهو ي كر ه أ ن يم بْالتر ِض ال ِ يّت‬ ‫علي ِه ّ ُلل‬
َ ْ َ ‫ يّت ص‬. ِ‫َ ّالل عنْ ه َ قا َ ل الن‬
َ َّ َ َ َ ّ ِ ُ ُ َّ َ َُ َ ‫ّل‬ ُ َّ
َ َ َُ
َ
‫ِ يل كل ِه قال َّل قلت فالشط ُر قال َّلمبا‬ ‫ن عف َراء قلت يا رسول ا‬ َ‫هاج َر ِمنها قال ي ْرحم اّلل اب ا‬
ِ‫أ و‬ َ
‫لل‬
ّ ‫ض‬ َ ‫ي‬
َ ْ ُ َ َ َ ْ ْ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َّ َ ُ ُّ َ ُ ُّ َ ُ ُّ ْ
‫ق لت ال ث لث قا ل فال ث لث وال ث لث ك ِث ٌي ِإ ن ك أ ن ت د ع و رث ت ك أ غ ِن يا ء خ ٌي ِم ن أ نا ت د َع ه م عا ل‬
َ ُ َّ َ َ
‫ُّ ْ ُ َّ َة َي ت ك َ ف ف َو ن‬ ٌ َ َ َ َّ َ َ َ ْ ْ َ ْ َ َ ْ َ َّ َ ْ ْ َ َّ
ُ َ َّ
‫ال ناس ّف أ ي ِديه م وإ ن ك م ه ما أ ن ف قت ِم ن ن ف ق ٍة فإ ن ها ص د ق ة ح ِّت ال ل ق م ة ا ل ِّت ت ْ ْر ف َع ها إ َ ل‬
‫ّ ف ا م َ رأ ِ ت ك‬ ِ
‫ٌِ ي‬ ِ ‫ي‬
َ ‫ْ ي‬ ْ َ َ ُ ََْ
َ َ َْ ْ ُ
ُ
‫وعش اّلل أن يرفعك فينت ِفع بك ناس ويض ِبك آخ رون ولم يكن له يوم ِئ ٍذ َِإّل ابنة‬
Artinya: Telah bercerita kepada kami Abu Nu'aim telah bercerita kepada
kami Sufyan dari Sa'ad bin Ibrahim dari 'Amir bin Sa'ad dari Sa'ad bin Abi
Waqosh radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang
menjengukku (saat aku sakit) ketika aku berada di Makkah". Dia tidak suka bila
meninggal dunia di negeri dimana dia sudah berhijrah darinya. Beliau bersabda;
"Semoga Allah merahmati Ibnu 'Afra'". Aku katakan: "Wahai Rasulullah, aku mau
berwasiat untuk menyerahkan seluruh hartaku". Beliau bersabda: "Jangan". Aku
katakan: "Setengahnya" Beliau bersabda: "Jangan". Aku katakan lagi:
"Sepertiganya". Beliau bersabda: "Ya, sepertiganya dan sepertiga itu sudah
banyak. Sesungguhnya jika kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya
itu lebih baik daripada kamu meninggalkan mereka dalam keadaan miskin lalu
mengemis kepada manusia dengan menengadahkan tangan mereka.

135
Sesungguhnya apa saja yang kamu keluarkan berupa nafkah sesungguhnya itu
termasuk shadaqah sekalipun satu suapan yang kamu masukkan ke dalam mulut
istrimu. Dan semoga Allah mengangkatmu dimana Allah memberi manfaat kepada
manusia melalui dirimu atau memberikan madharat orang-orang yang lainnya".
Saat itu dia (Sa'ad) tidak memiliki ahli waris kecuali seorang anak perempuan.

136
Hadist ini menjelaskan bahwa suami istri harus mempertimbangkan tentang
kebutuhan rumah tangga ketika keduanya masih hidup, jangan sampai anak-anak
akan menjadi beban bagi orang lain. Sehingga, pengaturan kelahiran anak harus
dipikirkan bersama.
5) Manfaat KB
a) menurunkan angka kepadatan penduduk
b) Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
6) Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi
a) Metode Alami
(1) Metode kalender
(2) Metode suhu basal tubuh
(3) Metode lendir serviks
(4) Metode coitus interuptus/senggama terputus
b) Metode Farmakologi
(1) Kontrasepsi Oral
(a) Pil kombinasi : mengandung hormon estrogen dan progesteron. Diminum satu
tablet/hari dimulai pada hari kelima menstruasi selama 21 hari. Fungsinya
menghambat LH sehingga tidak akan terjadi ovulasi, mengentalkan lendir
serviks meningkatkan motilitas tuba fallopi.
(b) Mini pil : hanya mengandung hormon progesteron saja, digunakan setiap hari.
Berfungsi mengentalkan lendir serviks dan meyebabkan perubahan
endometrium sehingga sulit untuk implantasi.
(2) Kontrasepsi Suntik
(a) Suntik 1 bulan : mengandung progesteron dan estrogen
(b) Suntik 3 bulan : mengandung hormon progestin yang setara dengan
Depo Mendroksi Progesteron Asetat (DMPA) 150 mg. Dampak dapat
meningkatkan tekanan darah.
(3) Kontrasepsi Implan/susuk
Alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit. Berisi levonargestrel yang
berfungsi menghambat ovulasi, menyebabkan endometrium tidak siap untuk

137
nidasi, mempertebal lendir serviks, dan menipiskan lapisan endometrium. Jangka
waktu pemasangan maksimal 5 tahun.
c) Metode Penggunaan Alat
(1) Kondom Pria dan Wanita
Kondom merupakan selubung/sarung karet sebagai salah satu metode
kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan dan atau penularan
penyakit kelamin pada saat bersenggama.
(2) Spermisid
Spermisida dapat berbentuk busa, jeli, atau krim yang berfungsi membunuh sel
sperma. Bahan ini ditempatkan dalam vagina sebelum berhubungan seksual,
beberapa di antaranya dilakukan 30 menit sebelumnya.

(3) Diafragma
Diafragma adalah kontrasepsi menyerupai kubah yang diletakkan pada mulut
rahim sebelum berhubungan seksual. Kontrasepsi yang terbuat dari karet ini
digunakan bersamaan dengan spermisida. Alat ini harus tetap dipakai sampai
setidaknya enam jam setelah berhubungan seksual.
d) Metode Lain
(1) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/IUD
Adalah suatu alat kontrasepsi yang dimaksukkan ke dalam rahim yang bentuknya
bermacam–macam, terdiri dari plastik (polietiline). Ada yang dililit tembaga (Cu),
ada pula yang tidak, tetapi adapula yang dililit dengan tembaga bercampur perak
(Ag). Selain itu ada pula yang batangnya berisi hormon progesterone.
Kontraindikasi: Kehamilan, gangguan perdarahan. peradangan alat kelamin,
kecurigaan tumor ganas di alat kelamin. tumor jinak Rahim dan kelainan bawaan
rahim.

138
Gambar 18 AKDR

(2) Tubektomi
Kontrasepsi mantap (kontap) adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan
dalam jangka waktu yang tidak terbatas; yang dilakukan terhadap salah seorang
dari pasangan suami isteri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap
dan sukarela. Kontap dapat diikuti baik oleh wanita maupun pria. Tindakan
kontap pada wanita disebut kontap wanita atau MOW (Metoda Operasi Wanita)
atau tubektomi. Kontrasepsi mantap pada wanita atau MOW (Metoda Operasi
Wanita) atau tubektomi, yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur
agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma. Perjalanan sel telur terhambat
karena saluran sel telur tertutup.

Gambar 19 Tubektomi
(3) Vasektomi
Pada pria MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi. Kontrasepsi mantap pada
pria atau MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi, yaitu tindakan pengikatan

139
dan pemotongan saluran benih agar sperma tidak keluar dari buah zakar.
Saluran benih tertutup, sehingga tidak dapat menyalurkan sperma.

Gambar 20 Vasektomi
b. Manajemen Laktasi
1) Menyusui dari Sudut Pandang Islam
Istilah menyusui dalam Al-Quran ada dua istilah, yaitu “Al-radha’a” dan “Fishal”. Kedua
istilah ini tersebar di beberap surat.
a) QS Al-Baqarah ayat 233
َ َ َ َ َّ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ
‫ح و ل َي كا ِم ل َي ۖ ِل م ن أ را د أ ن ي ِت م ال َّر ضا ع ة ۚ و‬ ‫ع ن أ وَّل د‬ ‫وا ل وا ِل دا‬
ُ
َّ ُ ُ ْ ُ َ ُ ْ َ ْ َ َ ‫ه‬
‫عَّل ا ل م و لود ل ه ر ز ق ه ن‬
ُ ّ
‫ن ت ي ْ ر ِض‬
َ ٌ َ َ ُ َ َّ ْ َ َّ َ ُ َ ْ َ ْ َّ ُ ُ َ ْ
ُ َ ٌ ُ ْ َ َ َ َ َّ َ َ ْ ُ ‫ِو ك س و ت ه ن با ل م ع ُرو ِف ۚ َّل ت ك لف ن ف‬
‫س َِإّل و س ع ها ۚ َّل تضا ر وا ِلدة ب ول ِد ها َو َّل َم و لو َد ل َ ه َ ِب‬
‫و ل ِد ِه ۚ و عَّل‬ ِ
َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ ْ ِ ْ ْ
‫ح ع ل ي ه م ا ۗ وإ ن أ ر‬ َ ‫ا ل َوار ِث ِم ث ُل ذٰ ِل فإ ن أ َرا دا ِف ع ن ت َراض ِم ن ه ما و ت شا ور ف ًل ج نا‬
ُ َِ ْ َ ْ ْ ُ ْ ‫َ ا‬ َ
‫د ت م أ ن ت س ْي ِض عوا‬ ‫صا َّل‬ ‫ك‬
َ ْ َ ُ َ َ
َ َّ َّ َ ُ َ ْ َ َ َّ ُ َّ َ ُ ْ َ ْ ْ ُ ْ َ ‫س‬ ‫ا‬
‫ذ‬ ‫مإ‬ ‫َْأ َّولدكم ْ فًل ج نا‬
‫ما آ ت ي ت م با ل م ع رو ِف ۗ وا ت قوا ا ّلل وا ع ل موا أ ن ا ّلل ب‬ َ
‫ح‬
َ َ ُ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ ْ ّ
‫ما ت ع م لو ن ب ِص ٌي‬ ‫ل مت م علي‬
ُ
‫ك‬
Artinya: Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu
bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan
pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan
menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan
karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban

140
demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan
keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu
ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu
memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan
ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
b) QS An-Nisa ayat 23

141
َ َْ َ َ َ ْ ُ ُ َ َ َ ْ ُ ُ َّ َ َ ْ ُ ُ َ َ َ َ ْ ُ ُ َ َ َ ْ ُ ُ َ َّ ُ ْ ُ ْ َ
‫ح ِّر َمت ع ل ي ك م أ م ها ت ك م و ب نا ت ك م و أ خ وا ت ك م و ع ما ت ك م و ْ ُخاَّل ت ك ُم و ب نا ُت ا ْل َّخ و ب‬
ِ ُ ُ َ َّ َ ْ َ
‫نات ا ْل خت و أ م ها ت ك م ال ًل ب‬
‫ِ ْ ي‬
ُ َ ْ ْ ُ َ ِ ُ ُ َ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َ َّ َ ُ ْ ََ َ ْ َ ْ َ ْ
‫ل يب ِ يّف ح جو ِرك م ِم ن ِن سا ِئك م‬ ِ ً ‫ل‬‫ا‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ب‬ ‫ئ‬ِ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫م‬
ْ ُ ‫ك‬ ‫ئ‬ِ ‫ا‬ ‫س‬ ‫ن‬ِ ِ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫أ‬ ‫و‬ ‫ة‬ِ ‫ع‬ ‫أ ر ض ع نك م وأخ وات ك م ِم ن ال ر ضا‬
‫ل ي ب د خل ت م‬ ِ ً‫ال‬
َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ َّ ُ ُ َ ْ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ َّ ْ ُ ْ َ ُ ُ َ ْ َ ْ َّ
‫به ن فإ ن ل م ت كو نوا د خ ل ت م به ن ف ًل ج نا ح ع ل ي ك م و ح ًل ِئ ل أ ب نا ِئ ك م ا ل ِذي ن ِم ن أ ص ًلب ك م و أ ن ت ج م‬
َ ْ َ ُ
‫ِ عوا ب َي‬
ِ ِ ِ ِ ِ
ً َ ً ُ َ َ َ َّ َّ َ ْ َ َّ ْ َ ْ ُْ
‫ا ْل خ ت َي إَّل ما ق د س لف ۗ إ ن ا ّلل كا ن غ فو را ر ِحي ما‬
Artinya: Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan;
saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan;
saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-
saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang
perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu
isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah
kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu
ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-
isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua
perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau;
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
c) QSٓ Al-Qashash ayat 7
َ َّ َ َ ْ َ َ ْ ْ َ ْ َ َ ِّ ُ ٰٓ َ ٓ َ ْ َ ْ َ
‫وَّل ت ح ُّز ٓ ُب ۖ َإ نا را‬ ‫َق ْي ِه‬
ِ ‫ْ خ ي فأل‬ َ
‫فإذا‬ ‫ه‬ ِ ‫ي‬ ‫ع‬ِ ‫ض‬ ِ ‫ر‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫ش‬ ‫و‬‫م‬ ‫م‬ ‫وأ و ح ي ن ا إ ل أ‬
ْ
‫د و ه إ ل ي ِك‬ َ َ َ َ ّ ‫فت ِه َع‬
‫م َ َّول ت ْ خا‬ ‫ل‬
َ
‫ّف ّف ٱ ل ي‬
ِ
ََ َ ْ ُ ْ َ ُ ُ َ
‫و جا ِع لو ه ِم ن ٱ ل م ر س ِل ي‬
Artinya: Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir
terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir
dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan
mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.
d) QS Al-Thalaq ayat 6
ُ َ ْ
ُ
ٰ َ ۟ َّ َ َّ ْ َ ۟ ُ ِّ َ ُ َّ ُ ُّ ٓ َ ُ َ َ ْ ُ ْ ُ َ ْ ْ َّ ُ ُ ْ
‫أ س ِك نو ه ن ِم ن ح يث س كن‬
‫من وج ِدكم َوّل تضاروهن ِلتضيقوا عليهن ۚ وإن كن أول—ت حمل فأن ِفقوا‬ ُ
ُ ْ ُ َ ‫َ تم‬
ْ َ َ ْ َ ۟ َ َ َّ ُ َ ُ َّ ُ ُ َٔ ْ َ ْ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َّ َّ ْ َ
‫ع ل ي ه ن ح ِ ّٰت ي ض ع ن ح م ل ه فإ ن أ ر َ ُض ع ف—ا ت و ه ن أ جو ر ه ن ۖ و أ ت ِم ُرو ا ب ي ن َكم ب م ُع ُرو‬
ْ َ َ َ ْ َ َّ
‫ٍف ۖ وإن ت عا ْ شت م‬ ‫ن لكم‬ ‫ن‬
ِ

142
ْ ُٓ ُ َ ُ ُِ َ
‫ف س ْي ِض ع ل هۥ أ خ َر ٰى‬
Artinya: Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut
kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati)
mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, maka
berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka
menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan

143
musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui
kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.
e) QS Luqman ayat 14
َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ُ ُّ ُ ُ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َّ َ
‫ع َّٰل و هن وف ص عا م َي أن ٱ ش ول َ ٰول ك إ َّل‬ ‫حملته أمه‬ ‫و و ص ي نا ٱ ْلن س ٰ— ن ب ٰول د ي ِه‬
ْ َ ْ ُ َ ُ ُ
‫ٰ— ل ۥه ّف‬
ً ْ َ
‫كرل دي‬ ‫و ه نا‬
َ ْ
‫ٱ ل م ِص ُي‬
Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah,
dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
2) Fisiologi Laktasi
a) Anatomi Payudara
(1) Nipple/putting
(2) Areola
(3) Kelenjar Mongomery: mengeluarkan cairan berminyak untuk menjaga kulit tetap
sehat
(4) Alveoli: memproduksi ASI dengan rangsangan hormon PROLAKTIN
(5) Disekeliling alveoli terdapat sel-sel otot berfungsi untuk memerah ASI saat
berkontraksi yang dirangsang oleh hormon OKSITOSIN
(6) Duktus laktiferosus : mengeluarkan ASI keluar dari alveoli
(7) Ligament dan lemak : penyangga dan membentuk payudara.
b) Reflek Prolaktin
(1) Hormon prolaktin : mengawali
produksi ASI setelah melahirkan,
mempertahankan atau melanjutkan
produksi ASI
(2) Kerja prolaktin: saat bayi menyusu
pada payudara akan merangsang
kelenjar pituitari anterior melepaskan
prolaktin, kemudian prolaktin masuk
kedalam darah menuju payudara Gambar 21. Reflek Prolaktin
menyebabkan sel-sel pembuat ASI Sumber : Selasi (2019)
memproduksi ASI.
(3) Hormon prolaktin lebih banyak (5) Hormon prolaktin akan menekan

144
diproduksi dimalam hari ovulasi.

145
(1) Prolaktin membuat ibu merasa
nyaman, biasanya ibu sampai tertidur
ketika sedang menyusui

c) Reflek Oksitosin
(1) Ketika bayi menyusui akan merangsang
kelenjar pituitari posterior untuk
mengeluarkan oksitosin
(2) Oksitosin menuju payudara dan merangsang
otot-otot disekeliling alveoli untuk
berkontraksi
(3) Kontraksi membuat ASI yang terkumpul di
alveoli mengalir melalui duktus menuju
puting.
(4) Hormon oksitosin disebut “hormon kasih Gambar 22. Reflek Oksitosin
sayang” yang membuat ibu merasa mencintai Sumber : Selasi (2019)
bayinya dan tenang
(5) Faktor yang meningkatkan produksi (6) Faktor yang menurunkan
oksitosin: senang dan puas terhadap produksi oksitosin : cemas,
bayinya, mendengarkan dan membayangkan stress, kurang dukungan dari
bayinya, mendapatkan dukungan dari suami, suami, ragu ASI tidak cukup,
percaya diri ASI banyak dan mampu untuk rasa sakit terutama jika puting
menyusui lecet, jarang menyusui,
marah, memikirkan
perubahan bentuk tubuh

3) Inisiasi Menyusu Dini (IMD)


Menurut PP no 33 tahun 2013 pasal 9 dan 33 huruf d, IMD adalah proses menyusui
segera setelah bayi lahir, paling lambat satu jam pertama. Caranya: tengkurapkan bayi
didada ibu sehingga kulit bayi melekat pada kulit ibu selama minimal 1 jam atau
sampai menyusui awal selesai bila menyusui awal terjadi setelah 1 jam.
Indikasi IMD yaitu dilakukan pada semua bayi dengan kondisi bugar tanpa
memandang jenis persalinan. Kontraindikasi yaitu ibu dan atau bayi memerlukan resusitasi,
APGAR score kurang dari 7 pada menit ke-5, adanya komplikasi medis.
IMD pada pasien SC : suhu sekitar 22°C, pembatas ditinggikan, lampu sorot, satu
tangan tidak diikat, ibu tidak ditidurkan setelah bayi lahir, bayi tetap di dada ibu pada saat

146
dipindah ke dan selama di ruang pemulihan, lakukan kontak kulit dengan ayah sampai
menunggu ibu pulih.
Keuntungan IMD :
a) Mempertahankan kehangatan bayi
b) Lebih berhasil dan lebih lama menyusui
c) Detak jantung dan pernapasan lebih cepat stabil
d) Lebih jarang dan lebih sebentar menangis
e) Kasih sayang dan bonding ibu-bayi-ayah lebih baik
4) ASI Ekslusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja selama 6 bulan kecuali obat dan vitamin.
a) Keuntungan ASI untuk Bayi
1) ASI mengandung zat-zat yang dibutuhkan bayi dengan tepat
2) ASI mudah dicerna dan digunakan secara efisien oleh tubuh bayi
3) ASI melindungi bayi terhadap infeksi yang sangat penting bagi bayi baru lahir
4) Memberikan keuntungan jangka panjang pada kesehatan seperti mengurangi
obesitas dan alergi
b) Keuntungan menyusui
1) Membantu bonding ibu dan bayi
2) Membantu perkembangan bayi
3) Dapat menunda kehamilan baru
4) Melindungi kesehatan ibu dengan berbagai cara
5) Membantu mempercepat involusio uterus, sehingga dapat mencegah perdarahan
dan dapat membantu mencegah anemia
6) Lebih efektif dan efisien
7) Tidak menghasilkan limbah
c) Keuntungan Psikologis Menyusui
1) Kedekatan hubungan kasih sayang ibu dan anak
2) Ibu lebih puas secara emosional
3) Bayi jarang menangis
4) Ibu berperilaku lebih menyayangi
5) Meniadakan keinginan untuk menyiksa atau menelantarkan bayinya
d) Kandungan ASI
1) Lemak
2) Protein
3) Laktosa/karbohidrat
4) Imunoglobulin
5) Vitamin : A, B dan C
6) Zat besi

147
e) Jenis ASI
1) Kolostrum : merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mamae
berwarna kekuningan. Diproduksi hari pertama sampai hari ketiga atau keempat
dari masa laktasi. Kandungan kolostrum: kaya antibodi, banyak mengandung sel
darah putih, pencahar, faktor pertumbuhan dan kaya Vitamin A. Keuntungan
Kolostrum : melindungi dari infeksi, membersihkan mekonium, mengurangi kuning,
membantu usus matur, mencegah alergi, mengurangi keparahan infeksi dna
penyakit mata.
2) ASI peralihan : ASI peralihan dari kolostrum menjadi matur bisanya terjadi pada
hari keempat samapi hari ke-10 masa laktasi. Kadar protein semakin rendah
sedangkan lemak dan kerbohidrat semakin tinggi. Volume semakin meningkat.
3) ASI matang : ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya serta bersifat
konstan.
4) Peran Perawat dalam Manajemen Laktasi
a) Posis Menyusui
1) Posisi muka bayi menghadap ke payudara
2) Perut/dada bayi menempel pada perut/dada ibu
3) Seluruh badan bayi menghadap ke ibu sehingga telinga bayi membentuk garis lurus
dengan leher dan lengan bayi
4) Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik
5) Ada kontak mata antara ibu dan bayi
6) Pegang belakang bahu jangan kepala bayi
7) Kepala terletak di lengan bukan di siku ibu
b) Perlekatan
Tanda-tanda perlekatan yang baik, adalah sebagai berikut:
1) Dagu bayi menempel ke payudara ibu
2) Mulut terbuka lebar
3) Bibir bawah terputar keluar
4) Lebih lebar areola atas yang terlihat dibanding yang bawah
5) Tidak menimbulkan rasa sakit pada puting
c) Memerah ASI

148
Teknik Memerah ASI dengan tangan
1) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
2) Ambil posisi senyaman mungkin
3) Pegang tempat penyimpanan di bawah puting dan areola
4) Meletakkan ibu jari pada payudara dekat tepian areola dan jari telunjuknya
pada payudara di bawah puting dna areola bersebrangan dengan ibu jari.
Topang payudara dengan jari-jari yang lain
5) Menekan dan melepas jaringan payudara antara jempol dna jari telunjuk dari
segala arah
6) Waktu setiap payudara sekitar 2-5 menit
d) Penyimpanan ASI
1) Gunakan wadah yang tersedia, seperti plastik atau botol tutup
2) Simpan ASI perah dalam temperatur yang dingin. Sebaiknya ASI disimpan
disesuaikan dengan jumlah yang dibutuhkan bayi sekali minum
3) Jika jumlah ASInya sedikit tambahkan pada yang sama dalam 1 hari
4) ASI perah diruangan bertahan selama 6 jam
5) Di kulkas bawah bertahan 5 hari
6) Freezer satu pintu bertahan 2 minggu
7) Freezer dua pintu 3-4 bulan
8) Freezer khusus bertahan 6 bulan
9) Sebelum digunakan cairkan ASI pada suhu ruangan lalu hangatkan ASI dalam
wadah berisi air pada suhu tangan
10)Gunakan ASI yang sudah mencair dalam jangka waktu 2 jam, jika masih ada sisa
buang jangan dimasukan kembali kedalam kulkas.
5) Asuhan Keperawatan
a) Pengkajian
Nyeri, payudara bengkak, posisi menyusui, perlekatan, cara memerah ASI, cara
penyimpanan ASI, dan ASI eksklusif.
b) Diagnosa Keperawatan
(1) Menyusui efektif
(2) Menyusui tidak efektif

149
c) Intervensi dan Implementasi
(1) Konseling laktasi
(2) Promosi ASI eksklusif
(3) Promosi Laktasi
(4) Pijat laktasi
(5) Pendampingan proses menyusui
(6) Promosi perlekatan
(7) Edukasi menyusui
(8) Dukungan emosional
d) Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan mengukur keberhasilan dari tujuan setiap tindakan.
3. Tugas
Tugas-1: melakukan pencarian literatur dan menyusun summary mengenai konsep manajemen
laktasi
4. Soal Latihan
(1) Seorang perempuan usia 27 tahun P2A0 postpartum satu hari dan rawat gabung, ibu
mengatakan ingin menyusui bayinya. Hasil pemeriksaan payudara membesar, terdapat
pengeluaran kolostrum, putting menonjol, posisi ibu saat menyusui sudah benar, dagu bayi
menempel pada payudara, perut bayi menempel pada dada ibu, mulut bayi terbuka
lebar, areola bagian bawah lebih banyak masuk. Apakah masalah keperawatan pada kasus
diatas?
a. Menyusui efektif
b. Menyusui tidak efektif
c. Risiko gangguan perlekatan
d. Ketidakcukupan ASI
e. Terputusnya proses menyusui
(2) Seorang perempuan usia 26 tahun P2A0 postpartum 30 hari datang ke puskesmas untuk
melakukan konseling tentang alat kontrasepsi. Ibu tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi,
TD 120/70 mmHg, tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi, saat ini ibu memberikan ASI
eksklusif. Setelah diberikan penjelasan ibu dan suami memilih alat kontrasepsi hormonal
suntik. Apa saran perawat terhadap pilihan ibu dan suami?

150
a. IUD

151
b. Suntik 3 bulan
c. Suntik 1 bulan
d. Tubektomi
e. Implan
Jawaban : (1) A; (2) B
5. Lembar Kerja

I. Kegiatan Belajar 8
1. Capaian Pembelajaran
a) Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dan asuhan keperawatan pada kasus hipertensi
b) Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dan asuhan keperawatan pada kasus hyperemesis
gravidarum
c) Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dan asuhan keperawatan pada kasus perdarahan
antenatal (plasenta previa, solution plasenta, dan abortus)
d) Mahasiswa mampu menyusun laporan lengkap pada kasus preeklampsia, hyperemesis
gravidarum, plasenta previa, sisa plasenta dan Ca cerviks secara kelompok.
e) Mahasiswa mampu mempresentasikan kasus kelolaan didepan kelas secara kelompok.
2. Uraian Materi
a) Hipertensi dan Preeklampsia
1) Definisi

152
Hipertensi adalah keadaan tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih atau tekanan diastolic 90
mmHg atau lebih. Disebut hipertensi pada kehamilan jika hipertensi terjadi pertama kali
pada usia kehamilan diatas 20 minggu. Hipertensi dalam kehamilan telah menempati
peringkat tiga penyumbang terbanyak angka kematian Ibu (AKI) pada tahun 2013 dan
merupakan komplikasi terbanyak pada kehamilan.
2) Klasifikasi
Kemenkes RI (2016) mengklasifikasikan hipertensi pada kehamilan menjadi beberapa
kondisi berikut ini:
Tabel 23 Klasifikasi Hipertensi
Kategori Tekanan Darah Tanda lain

Hipertensi  Hipertensi muncul pertama


kehamilan kali setelah kehamilan
≥140/90 mm Hg  Tidak ada proteinuria
 Tekanan darah kembali
normal dalam waktu 12
minggu pasca persalinan
Hipertensi kronik ≥140/90 mm Hg Hipertensi terjadi sebelum
kehamilan atau hipertensi pertama
kali didiagnosis setelah usia
kehamilan 20 minggu dan terus
bertahan setelah 12 minggu pasca
persalinan

Preeklamsi ≥140/90 mm Hg  Hipertensi muncul setelah


usia kehamilan > 20 minggu
 Proteinuria
Ringan ≥140/90 mm Hg  Setelah usia kehamilan 20
minggu
 Proteinuria ≥ +1
Berat Sistolik ≥160  Protein uria ≥ +2
 Kreatinin darah > 1,2 mg/dL
Atau diastolic ≥110 mm Hg  Nyeri perut kanan atas atau
ulu hati dan tidak sembuh
terhadap pengobatan
 Sakit kepala yang tidak
sembuh terhadap obat
 Mata kabur
 Urin ≤500cc/24 jam (oliguria)
Eklamsi ≥140/90 mm Hg  Hipertensi muncul setelah
usia kehamilan > 20 minggu

143
 Kejang
 Proteinuria
Hipertensi kronik ≥140/90 mm Hg  Hipertensi terjadi sebelum
dengan kehamilan
superimpus  Gangguan salah satu organ
 Adanya proteinuria yang
sebelumnya tidak ada (setelah
kehamilan 20 minggu)

3) Etiologi
Menurut ACOG (The American College of Obstetricians and Gynecologists) (2019), faktor
resiko dari preeklamsi adalah:
(a) Nulliparitas
(b) Kehamilan multifetal
(c) Preeklampsia pada kehamilan sebelumnya
(d) Hipertensi kronis
(e) Diabetes pregestasional
(f) Diabetes gestasional
(g) Trombofilia
(h) Systemic lupus erythematosus
(i) indeks massa tubuh sebelum hamil lebih besar dari 30
(j) Antiphospholipid antibody syndrome
(k) Usia ibu 35 tahun atau lebih
(l) Penyakit ginjal
(m)Teknologi reproduksi berbantuan
(n) Apnea tidur obstruktif
4) Patofisiologi

144
Gambar 23 Patofisiologi Hipertensi Kehamilan
5) Tanda dan Gejala
Beberapa gejala yang menandakan hipetensi dalam kehamilan:
(a) Peningkatan tekanan darah, yaitu tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih atau tekanan
diastolic 90 mmHg atau lebih.
(b) Penambahan berat badan yang cepat (lebih dari 1 kg per minggu pada trimester kedua,
0,5 kg per minggu pada trimester ketiga). Hal ini disebabkan adanya peningkatan
cairan di ruang interstitial.
(c) Edema pada wajah atau jari disebabkan adanya kontriksi pembuluh darah di ginjal
yang menyebabkan peningkatan reabsorpsi natrium tubulus ginjal.
(d) Penglihatan kabur disebabkan kontriksi pembuluh darah retina.
(e) Sakit kepala terus menerus, akibat kerusakan endotel pada otak menyebabkan
deposisi fibrin, edema, dan pendarahan otak sehingga menyebabkan hyperreflexia dan
sakit kepala parah.
(f) Penurunan output urin.
(g) Kejang terjadi karena vasokontriksi pembuluh darah di otak.
(h) Nyeri pada perut kanan bagian atas yang disebabkan nekrosis hemoragik periportal di
hati yang dapat menyebabkan hematoma subkapsular
(i) Proteinuria akibat kontriksi pembuluh darah ginjal, maka akan meningkatkan
permeabilitas glomerulus. Hal tersebut yang membuat serum protein albumin dan
globulin tidak tersaring sehingga keluar melalui urin (proteinuria).
(j) Detak jantung meningkat untuk menyeimbangkan keadaan anemia fisiologis dan
dilatasi pembuluh darah sistemik.

145
6) Komplikasi
(a) Resiko pada ibu:
 Edema serebral / perdarahan / stroke.
 Diseminasi koagulasi intravaskular (DIC)
 Edema paru
 Gagal jantung kongestif
 Kegagalan hati
 Gagal ginjal
 Abruptio plasenta
(b) Resiko pada janin:
 Persalinan prematur dapat diindikasikan terkait dengan bayi lahir preterm karena
penurunan status ibu.
 Pertumbuhan janin intrauterin terhambat (IUGR) terkait dengan berkurangnya
perfusi uteroplasenta
 Berat badan lahir rendah
 Intoleransi janin terhadap persalinan karena penurunan perfusi plasenta
 Lahir mati
7) Pemeriksaan Penunjang
(a) Urinalisis: mengecek proteinuria
(b) Nilai laboraturium
8) Penatalaksanaan Medis
(a) MgSO4 sesuai resep dokter. Dosis loading dengan melarutkan 4-6 gram MgSO4 di
100mL cairan IV. Diberikan selama 15-20 menit. Dosis lanjut atau maintenance
dengan 2g/jam MgSO4 pada 100mL cairan IV selama 24 jam.
(b) Antihipertensi: Methyldopa
(c) Persalinan
9) Asuhan Keperawatan
(a) Pengkajian
Lakukan pengkajian seperti pada ibu hamil umumnya
(b) Diagnosa Keperawatan
(1) Gangguan pertukaran gas

146
(2) Kelebihan volume cairan
(3) Resiko perfusi serebral tidak efektif
(4) Nyeri
(5) Risiko cedera pada janin
(6) Ansietas
(7) Risiko Cidera ibu
(c) Intervensi dan Implementasi
(1) Kaji tekanan darah, system saraf pusat (sakit kepala, gangguan penglihatan,
reflex tendon), auskultasi suara paru, monitor RR, kaji nyeri epigastrium atau
kuadran kanan atas, kaji edema, BB
(2) Cek proteinuria
(3) Monitoring DJJ
(4) Manajemen jalan napas
(5) Kolaborasi pemberian obat antihipertensi sesuai resep dokter (Methyldopa)
(6) Kolaborasi pemberian MgSO4 sesuai resep dokter.
(7) Adekuat intake kalori dan protein
(8) Mempertahankan I&O urin
(9) Bed rest dengan posisi lateral rekumben
(10) Berikan informasi
(11) Berikan dukungan emosional
(d) Evaluasi
Lakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dari tindakan dengan mengacu pada
tujuan yang diinginkan dari setiap tindakan.

b) Hiperemesis Gravidarum
1) Definisi
Hiperemesis gravidarum merupakan suatu keadaan mual dan muntah yang
berkepanjangan, umumnya terjadi pada trimester pertama, yaitu 6 -8 minggu dan
memuncak pada 12 minggu.
2) Klasifikasi
(a) Hiperemesis Gravidarum Tingkat I

147
Ditandai dengan gejala muntah terus menerus, kelemahan, nafsu makan hilang, berat
badan menurun, nyeri pada epigastrium, nadi meningkat sekitar 100 per menit, tekanan
darah sistolik menurun, turgor kulit menurun, lidah mengering dan mata cekung.
(b) Hiperemesis Gravidarum Tingkat II
Ditandai dengan gejala lemas, bersikap apatis, turgor kulit lebih menurun, lidah
mongering, nadi kecil dan cepat, suhu naik dan mata sedikit ikterus. Berat badan turun,
mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi, serta bau
aseton saat bernapas.
(c) Hiperemesis Gravidarum Tingkat III
Pada tahap ini, keadaan umum menjadi lebih buruk, kesadaran menurun dari
somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tensi menurun.
Komplikasi fatal dapat terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai
Encephalopathy Wernicke dengan gejala nistagmus, diplopia, dan perubahan mental.
Keadaan ini terjadi akibat defisiensi zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Jika
disertai icterus menunjukan adanya gangguan hati.
3) Etiologi
Penyebabnya berkaitan dengan peningkatan kadar hormon, seperti chorionic gonadotropin
(hCG), progesteron, dan kadar estrogen. Beberapa faktor resiko hiperemesis garvidarum,
diantaranya kehamilan molar (hamil anggur) dan kehamilan ganda, usia, riwayat
mabuk perjalanan, migrain, riwayat keluarga (genetika), atau riwayat hiperemesis
gravidarum pada kehamilan sebelumnya.

4) Tanda dan Gejala


Manifestasi klinis dari hyperemesis gravidarum yaitu: mual dan muntah hebat, berat badan
turun > 5% dari berat badan sebelum hamil, ketonuria, dehidrasi dan ketidakseimbangan
elektrolit.
5) Komplikasi
(a) Pada Ibu
 Defisiensi Nutrisi

148
 Laserasi esofagus
 Dampak psikologis
(b) Pada Janin
 Meningkatkan resiko abortus
 Intrauterine growth restriction (IUGR)
 Kelahiran premature
 Asfiksia, berat badan lahir rendah (BBLR)
 Skor Apgar 5 menit <7
(6) Pemeriksaan Penunjang
(a) Pemeriksaan darah lengkap
(b) Urinalisis
(c) Gula darah
(d) Elektrolit
(e) USG
(f) Analisis gas darah,
(g) Tes fungsi hati dan ginjal
(7) Penatalaksanaan Medis
Obat-obatan antiemetic: Cyclizine, Prochlorperazine, Promethazine, Chlorpromazine, dll)
(8) Asuhan Keperawatan
(a) Pengkajian
Lakukan seperti pengkajian pada ibu hamil pada umumnya
(b) Diagnosa Keperawatan
 Nausea
 Defisit nutrisi
 Hypovolemia
 Gangguan rasa nyaman
 Intoleransi aktivutas
(c) Intervensi dan Implementasi
 Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
 Dianjurkan konsumsi cairan 1-1,5 liter/ hari, terutama minuman dengan kandungan
natrium, kalium, glukosa.

149
 Anjurkan makan dengan porsi kecil tapi sering (setiap 2-3 jam).
 Pilih makanan yang tawar seperti roti bakar, nasi.
 Pilih makanan rendah lemak tinggi protein seperti kacang, telur.
 Hindari suplementasi besi untuk sementara, hindari makanan yang emetogenik dan
berbau sehingga menimbulkan rangsangan muntah.
 Akupresur: wristband (sea-band) setiap hari selama 3-5 hari
 Terapi cairan intravena
 Monitor intake dan output cairan
 Kolaborasi pemberian obat antiemetik
(d) Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan mengukur keberhasilan dari tujuan setiap tindakan.
c) Perdarahan Antenatal
1) Definisi
Perdarahan antepartum didefinisikan sebagai perdarahan dari atau ke dalam saluran
genital, yang terjadi sejak 24 minggu kehamilan dan sebelum bayi lahir.
2) Jenis-Jenis Perdarahan Antenatal
(a) Plasenta previa: Komplikasi obstetric pada placenta dimana placenta menempel pada
uterin bagian bawah
(b) Solusio plasenta: Komplikasi kehamilan di mana plasenta terlepas dari dinding rahim
bagian dalam sebelum proses persalinan.
(c) Abortus: berakhirnya dan dilepaskannya kehamilan dengan usia gestasi <20 minggu
atau berat janin <500gram dari tempat implantasinya.
(d) Kehamilan ektopik: blastosit yang ditanamkan di tempat lain selain lapisan
endometrium uterus.
(e) Mola hidatidosa: pertumbuhan trofoblas jinak yang berkembang di mana vili korionik
berkembang menjadi vesikula transparan vaskular yang membengkak, kistik, dan
bergelantungan seperti anggur tanpa janin yang layak.
3) Pemeriksaan Penunjang
Ultrasonografi (USG), pemeriksaan hCG, transvaginal ultrasonografi.
4) Penatalaksanaan Medis
(a) Operasi:

150
 Operasi sessar: jika perdarahan sangat banyak
 D&C (Dilatation & Curretage): mengevakuasi hasil konsepsi pada aborsi
(b) Obat kortikosteroid untuk pematangan paru janin
(c) Obat tokolitik untuk mengurangi atau menghentikan kontraksi
5) Asuhan Keperawatan
(a) Pengkajian
Lakukan seperti pengkajian pada ibu hamil umumnya
(b) Diagnosa Keperawatan
 Hypovolemia
 Risiko Syok
 Nyeri
 Ansietas
 Risiko Cidera janin
 Risiko cidera ibu
(c) Intervensi dan Implementasi
 Manajemen cairan
 Manajemen nyeri
 Pemantauan cairan
 Pemantau hemodinamik
 Kolaborasi pemberian obat antiemetic
 Edukasi
 Pemantauan DJJ
 Pengukuran gerakan janin
 Perawatan kehamilan risiko tinggi
 Manjamen peradarahan
(d) Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan mengukur keberhasilan dari tujuan setiap tindakan.
3. Tugas
Tugas-2: Kelompok 3 membuat makalah asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan
preeklampsia kemudian dipresentasikan.
4. Kasus Kelolaan

151
Kasus Preeklampsia
IDENTITAS :

Pasien : Ny. S usia 42 tahun ibu rumah tangga, Pendidikan terakhir SMP, agama islam, suku
sunda, golongan darah O, status marital menikah, alamat Kota Bandung.
Penanggung jawab: Tn. J usia 45 tahun, status suami pasien, Pendidikan terakhir SMP,
pekerjaan wiraswasta, alamat sama dengan pasien.

Diagnosa Medis : G5P2A2 dengan PEB + Gemeli

PENGKAJIAN :

Pasien masuk ke IGD RSHS pada tanggal 30 Maret 2020 pukul 02.00 WIB dengan keluhan
pandangan kabur dan tekanan darah tinggi. Di IGD tekanan darah pasien 180/110 mmHg, N
88x/menit, R 21 x/menit, S 36,5˚C. Pasien dipasang infus RL 500 cc. Pasien juga mendapatkan
terapi nifedipine 3x1 tablet oral dan terapi MgSo4 40%, 4 gr dalam NaCl 0,9% 100 cc habis 30
menit dilanjutkan dengan 6 gram dlm RL 500 cc habis 6 jam. Dexamethashone 4x6 mg IV.
Dipasang DC (urin keluar 200 cc). Pasien juga dilakukan pengambilan darah dengan hasil (Hb
11,4 g/dl, Ht 34,1%, leukosit 18.340 sel/UL, trombosit 289.000 sel/UL). Selama ini pasien
menggunakan KB suntuk 3 bulan setelah kelahiran anak ketiga. Hasil USG bayi kembar,
BJJ Bayi I 146x/menit, bayi ke II 143x/menit, presentasi kepala bokong, usia kehamilan 30-
31 minggu, plasenta bagus, cairan amnion cukup. Hasil pemeriksaan dalam belum ada
pembukaan. TFU 32 cm, PUKA, PUKI, belum masuk PAP, TBJ I 1870 gram, TBJ II 1900
gram. Pasien di bawa ke ruang nifas pada pukul 07.00 WIB.
Pasien melakukan ANC rutin ke bidan dekat rumah, tidak mendapatkan imunisasi TT, Kenaikan
BB 12 kg, dan rutin mengkonsumsi tablet Fe. Dilakukan USG pertama kali pada usia kehamilan
6 bulan dan dinyatakan bayi kembar. Gerakan janin dirasakan pada usia kehamilan 19 minggu.
Pada usia kehamilan 8 bulan pasien mengalami tekana darah tinggi dengan protein urin +2.
Sehingga pasien mengkonsumsi metildopa 2x200 mg oral. Pasien mengatakan jika setiap hamil
selalu mengalami tekanan darah tinggi dan turun lagi setelah melahirkan bayi. Di keluarga ibu
dan adik pasien menderita hipertensi.
Riwayat persalinan pasien pada tahun 2001 melahirkan bayi laki-laki aterm dengan BB 3300 gr
secara spontan di bidan. Tahun 2006 mengalami keguguran dengan usia kehamilan 8 minggu.
Tahun 2007 mengalami keguguran dengan usia kehamilan 12 minggu. Tahun 2009 pasien
melahirkan bayi perempuan aterm dengan BB 3100 gr spontan di klinik.
Ibu mengatakan menstruasi terakhir 29 juni 2019. Menarche usia 13 tahun. Tidak ada keluhan
selama menstruasi. Siklus menstruasi 28 hari lama menstruasi 5-6 hari. Selama ini pasien
menggunakan KB suntik 3 bulan.
Pada saat pengkajian tanggal 30 Maret 2020 pukul 10.00 WIB pasien mengatakan nyeri kepala,
pandangan kabur sudah tidak ada, saat mata di buka nyeri kepala semakin dirasakan dan jika

152
mata tertutup nyeri kepala berkurang, nyeri dirasakan seperti ditimpa benda tumpul yang berat,
skala nyeri 6 (1-10). Kesadaran compos mentis, TD 160/100 mmHg, N 80 x/menit, R 21x/menit
dan Suhu 36,3 ºC.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan rambut lengket dan lepek, konjungtiva ananemis, bibir kering,
terdapat bau mulut, gigi tampak kotor, terdapat cloasma gravidarum. Tidak terdapat
hiperpigmentasi pada daerah leher, tidak ada pembesaran KGB dan kelenjar tiroid, tidak terdapat
peningkatan JPV. Tidak terdapat hiperpigmentasi di dada, pengembangan paru simetris, suara
nafas vesikuler, payudara simentris, tidak ada pembengkakan, payudara teraba hangat, tidak
ada nyeri tekan, putting menonjol dan kotor, areola tampak hitam. Dibagian perut terdapat linea
nigra, striae gravidarum, tidak terdapat luka, bising usus 8x/menit, Presentasi kepala bokong,
Puka, Puki, belum masuk PAP, BJJ bayi I 145 x/menit, Bayi II 149 x/menit, kandung kemih
kosong. Kulit pasien lengket, berkeringat, pasien mengatakan belum mandi. Vulva terlihat kotor,
terdapat pengeluaran keputihan. Pasien terpasang DC, urin 200 cc/4 jam. Terpasang infus RL
drip MgSo4 40% 6 gr 30gtt/menit tetesan lancar, area penusukan tidak terdapat tanda-tand
flebitis, kekuatan otot 5 untuk ektremitas atas dan bawah, reflek patella positif. Terdapat edema
pada ektremitas bawah, pitting edema +2.
Pasien mendapatkan makan dari RS dengan jenis nasi dan lauk pauk diit rendah garam, makan
habis 1 porsi, alergi makanan seafood, jenis minuman selama di RS adalah air putih, baru minum
½ botol air mineral 600 cc. belum BAB dan personal hygiene belum dilakukan di RS karena baru
masuk. Pasien mengatakan ini merupakan kehamilan yang diharapkan , pasien mengetahui dari
bidan bahwa janinnya kecil namun pasien menerima keadaan ini, pasien mengatakan inginnya
memiliki anak dengan jenis kelamin laki laki namun apapun jenis kelamin nanti pasien akan
menerima kondisi anaknya, pasien mengatakan dirinya yaNg akan merawat anaknya saat lahir
nanti.

DATA PENUNJANG

Tanggal : 30 Maret 2020

Hb 11,4 g/dl, Ht 34,1%, leukosit 18.340 sel/UL, trombosit 289.000 sel/U, SGOT 13 U/L, SGPT 9
U/L, Ureum 12 mg/dl, Kreatinin 0,68 mg/dl, albumin urin positif, keton urin +1

USG Tanggal 30 Maret 2020 Hasil USG bayi kembar, BJJ Bayi I 146x/menit, bayi ke II
143x/menit, usia kehamilan 30-31 minggu

Kasus Plasenta
Previa IDENTITAS :
Pasien : Ny. N usia 19 tahun ibu rumah tangga, Pendidikan terakhir SMP, agama islam,
153
suku sunda, golongan darah A, status marital menikah, alamat Kota Bandung.
Penanggung jawab: Tn. E, status ayah pasien, Pendidikan terakhir SD, pekerjaan wiraswasta,
alamat sama dengan pasien.
Diagnosa Medis : G1P0A0 hamil 34-35 minggu dengan Plasenta Previa Totalis

PENGKAJIAN :
Pasien masuk ke IGD RSHS pada tanggal 14 September 2020 pukul 04.30 WIB dengan keluhan
keluar darah dari jalan lahir berwarna merah segar sejak 2 jam SMRS. Keluaran darah tidak
disertai dengan mules. di IGD pasien dilakukan pemeriksaan TTV dengan hasil TD 110/80
mmHg, N 86x/menit, R 21x/menit, S 36,2°C pemasangan infus RL 30 gtt/menit, pemasangan
DC, diberikan terapi asam tranexamat 1 amp IV, pemeriksaan darah dan USG (hasil terlampir).
Pasien dianjurkan untuk rawat inap. Pada pukul 08.00 WIB pasien dipindahkan ke ruang nifas
untuk dilakukan konservatif.
Riwayat Kehamilan : Pasien mengatakan ini merupakan kehamilan pertama. HPHT 9 Januari
2020. Pasien mengatakan melakukan ANC teratur ke bidan setiap bulan. Kenaikan BB selama
hamil 6 kg. Pasien mendapatkan suntik TT pada usia kehamilan 4 bulan. Gerakan janin
dirasakan pada usia kehamilan 16 minggu. Selama hamil tidak merasakan keluhan yang berarti
hanya mual diawal kehamilan. Tekanan darah selama hamil tidak pernah tinggi. Pasien
mengatakan rutin mengkonsumsu Fe, asam folat dan calsium yang diberikan oleh bidan,
gerakan janin aktif, BJA 144x/menit. Pada usia kehamilan 30 minggu pasien sering mengeluh
keluar flek dan dilakukan USG ke RS tetapi pasien tidak periksa karena tidak memiliki uang
untuk membayar USG.
Riwayat ginekologi. Pasien mengatakan menarche usia 12 tahun, menstruasi teratur setiap
bulan, lama 7 hari, setiap hari ganti 3-4x pembalut, tidak ada keluhan selama menstruasi. Pasien
mengatakan menikah pada tahun ini juga, usia pernikahan < 1 tahun. Merupakan
pernikahan pertama bagi pasien dan suami. Pasien mengatakan belum pernah
menggunakan alat kontrasepsi dan tidak tahu akan jenos-jenis alat kontrasepsi.
Riwayat kesehatan dahulu dan keluarga : pasien tidak memiliki riwayat penyakit keturunan
maupun menular, pasien juga tidak memiliki alergi obat maupun makanan. Dikeluarga tidak ada
riwayat kehamilan gemeli. Tidak ada penyakit keturunan maupun menular di keluarga.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : kesadaran compos mentis, TD 100/70 mmHg, N 87 x/menit, R 21 x/menit, S
36,0°C.
Rambut pasien bersih, badan berkeringat, konjungtiva anemis, tidak terdapat cloasma
gravidarum, turgor kulit elastis, tidak ada pernafasan cuping hidung, mukosa bibir kering, tidak
ada bau mulut, tidak terdapat caries gigi. Tidak terdapat hiperpigmentasi di leher, tidak ada
peningkatan JVP, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid,
pengembangan paru simetris, payudara simetris, putting susu menonjol, terlihat kotor, areola
menghitam, tidak terdapat pembengkakan pada payudara, tidak terdapat hiperpigmentasi
didaerah perut, tidak ada bekas luka operasi, terdapat linea nigra, tidak terdapat striae
gravidarum, bising usus 13x/menit, kandung kemih kosong, TFU 30 cm, Leopold I teraba bulat
dan lembut, leopold II punggung disebelah kiri ibu, leopold III kepala belum masuk PAP,
BJA 144x/menit, gerakan janin aktif, vulva bersih, terdapat pengeluaran darah dari jalan
lahir, berwarna merah, kurang lebih 150 cc, tidak terdapat hemoroid, reflek patella positif,
homan’s sign negative, tidak terdapat edema pada ekstremitas bawah, kekuatan otot pada
ekstremitas atas dan bawah 5, terpasang infus RL 20 gtt/menit di tangan kiri, CRT 2 detik,
tidak terdapat varises pada kedua kaki, akral hangat.

POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI

154
No Aktivitas Saat hamil Saat di rawat di RS
1 Nutrisi
a. Makan
- Frekuensi - 3x/hari - Baru stau kali
- Jenis - Nasi, - Nasi, telur, sayur
sayur, tempe, - Tidak ada
- Makan yang disukai tahu telur - Tidak ada
- Alergi makanan - Tidak ada - Baik
- Nafsu makan - Tidak ada - Habis ½ porsi
- Porsi makan - Baik
- 1 piring
b. Minum
- Jumlah 1 botol
- Jenis - 1 liter aqua
- Air putih, susu, (600cc)
dan teh - Air putih
dan susu
2 Eliminasi
a. BAB
- Frekuensi - 1x/hari - Belum BAB
- Warna - Khas -
- Bau - Khas -
- Konsistensi - Padat -
- Keluhan - Tidak - Tidak
ada keluhan ada keluahan

b. BAK
- Frekuensi - 4-5x/hari - 2 kali
- Warna - Kuning - Kuning
- Bau - Khas - Khas
- Konsistensi - Cair - Cair
- Keluhan - Tidak - Tidak
ada keluhan ada keluhan
3 Personal Hygiene
a. Mandi - 2x/ hari Belum melakukan
b. Gosok gigi - 2x/hari personal hygiene

c. Keramas - 3 hari sekali


d. Pakaian - 2 hari
sekali ganti
e. Kuku - 1 minggu sekali

4 Istirahat Tidur
a. Waktu tidur - Malam hari Baru masuk RS sekitar
7 jam jadi belum dapat
b. Lama tidur/hari - 8-9 jam/ hari dikaji untuk kebiasaan
tidur

c. Kebiasaan pengantar tidur - Tidak terkaji


d. Kebiasaan saat tidur
e. Kesulitan dalam hal tidur - Tidak terkaji
- Sering
terasa gerakan 155
janin
5 Gaya hidup
a. Kegiatan dalam pekerjaan - Tidak ada Harus bedrest total
b. Olahraga
- Tidak olahraga
c. Kegiatan diwaktu luang
- Istirahat
6 Ketergantungan Fisik
a. Merokok - tidak
b. Minuman keras - Tidak
Tidak ada
c. Obat-obatan - Tidak

ASPEK PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL


Pasien mengatakan cemas dengan kondisi janinnya dan merasa menyesal karena tidak
melakukan USG saat disuruh oleh bidan. Pasien bertanya penyebab perdarahan yang
dialaminya dan akan dilakukan apa, pasien tampak cemas. Pasien takut janinnya mengalami
masalah karena usia kehamilan belum cukup untuk melahirkan. Pasien belum tahu tentang
proses persalinan.
Pasien beragama islam, klien percaya adanya Allah SWT, klien menjalankan ibadah solat 5
waktu selama dirumah, tetapi setelah di rumah sakit klien bingung melakukan ibadah solatnya
karena bercak yang keluar
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
HASIL LAB
Tanggal 14 September 2020 jam 05.00 WIB : Hemoglobin 10,2 g/dL; Leukosit 12.430 sel/uL;
Hematokrit 30%; Trombosit 242.000 sel/uL, eritrosit 3,42 juta/uL

HASIL USG
Tanggal 14 September 2020 jam 04.40 WIB : Plasenta previa totalis

HASIL NST
Reaktif dengan BJJ berkisar 143-149x/menit, Gerakan janin dirasakan ibu sebanyak 3x dalam
20 menit.

TERAPI :
Asam Tranexamat 3x1 amp IV (05.00, 13.00, 21.00)

5. Soal Latihan
(1) Seorang perempuan berusia 34 tahun G4P2A1 hamil 35 minggu datang ke UGD dengan keluhan
keluar darah dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan konjungtiva anemis, TD 110/70 mmHg, N
83x/menit, R 21x/menit, tidak mengalami kontraksi. Hasil USG ibu mengalami placenta previa
marginalis. Apakah implementasi pada kasus ini?
a. Kolaborasi untuk tindakan SC
b. Kolaborasi pemberian transfusi
c. Kolaborasi pemberian dexamethason
d. Observasi perdarahan dan DJJ

156
e. Anjurkan ibu tirah baring/bedrest total
(2) Seorang ibu 20 tahun hamil 23 minggu mengalami mual muntah yang hebat dan terus
menerus, tidak ada makanan yang masuk. Pasien dirawat di rawat di ruang nifas. Apakah tindakan
mandiri perawat pada pasien tersebut?
a. Anjurkan ibu untuk makan sedikit dan sering
b. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi permen jahe
c. Anjurkan ibu untuk istirahat
d. Kolaborasi pemberian antiemetik
e. Kolaborasi dengan ahli gizi
(3) Seorang perempuan berusia 36 tahun G4P2A1 hamil 34 minggu datang ke IGD dengan keluhan
mata kabur dan nyeri kepala hebat. Hasil pemeriksaan TD 180/100 mmHg, N 89 x/menit, R
21 x/menit, S 36,1ºC, presentasi kepala, puki, BJJ 146 x/menit, kontraksi belum ada, belum
ada pembukaan, kaki edema +2, protein urin +2. Dokter menginstruksikan untuk dberikan
terapi MgS04 40%. Berapakah dosis awal pemberian MgSO4 40%?
a. 4 gram MgSO4 40% diencerkan dengan RL 100 cc diberikan selama 20 menit IV
b. 3 gram MgSO4 40% diencerkan dengan RL 100 cc diberikan selama 30 menit IV
c. 4 gram MgSO4 40% diencerkan dengan RL 100 cc diberikan selama 30 menit IV
d. 5 gram MgSO4 40% diencerkan dengan RL 100 cc diberikan selama 30 menit IV
e. 6 gram MgSO4 40% diencerkan dengan RL 100 cc diberikan selama 60 menit IV

Jawaban : (1) E; (2) B; (3) A

6. Lembar Kerja

157
J. Kegiatan Belajar 9
1. Capaian Pembelajaran
a. Mahasiswa mampu menjelaskan asuhan keperawatan intranatal patologis
2. Uraian Materi
a. Intranatal Patologis
1) Distosia Bahu
(a) Definisi
Distosia bahu adalah suatu keadaan dimana setelah kepala dilahirkan bahu anterior
tidak dapat lewat dibagian simfisis pubis.
(b) Tanda dan Gejala
(1) Kesulitan melahirkan wajah dan dagu
(2) Kepala bayi tetap melekat erat di vulva atau bahkan tertarik kembali (turtle sign)
(3) Kegagalan paksi luar bayi
(4) Kegagalan turunnya bahu.
(c) Faktor Risiko
Tabel 24 Faktor Risiko CPD
Antepartum Intrapartum
Riwayat distosia sebelumnya Kala I Persalinan memanjang
Makrosomia > 4500 gr Kala II persalinan memanjang
Diabetes mellitus Induksi persalinan
IMT > 30 kg/m2 Persalinan pervaginam yang ditolong
Induksi persalinan

(d) Penatalaksanaan
(1) Minta bantuan tenaga kesehatan lain untuk membantu pertolongan persalinan dan
resusitasi neonatus bila diperlukan.
(2) Lakukan maneuver McRobert
(3) Mintalah salah seorang asisten untuk melakukan tekanan secara simultan kearah
lateral bawah pada daerah suprapubic untuk membantu persalinan bahu
(4) Lakukan tarikan mantap dan terus menerus kea rah aksial (searah tulang punggul
janin) pada kepala janin untuk menggerakkan bahu depan dibawah simfisis pubis.

158
2) Ketuban Pecah Dini (KPD)
(a) Definisi
Pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan atau munculnya tanda inpartu.
(b) Tanda dan Gejala
Keluarnya cairan dari vagina dalam bentuk rembesan atau keluar banyak
(c) Faktor Risiko
(1) Riwayat KPD pada kehamilan sebelumnya
(2) Infeksi traktus genital
(3) Perdarahan antepartum
(4) Merokok
(d) Dampak KPD
Dampak KPD pada ibu: korioamnionitis, sepsis, abrupsio plasenta dan kematian.
Sedangkan dampak bagi janin yaitu sepsis intrauterine, penekanan tali pusat dan
hypoplasia pulmonal jika usia kehamilan kurang dari 20 minggu.
(e) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Ultrasonografi, Nitrazin test (lakmus test) dan pemeriksaan leukosit.
(f) Penatalaksanaan
(1) Berikan eritromisin 4x250 mg selama 10 hari
(2) ≥ 34 minggu : Lakukan induksi persalinan dengan oksitosin bila tidak ada
kontraindikasi
(3) 24-33 minggu
 Bila terdapat amnionitis, abropsio plasenta, dan kematian janin lakukan segera
persalinan
 Berikan dexametason 6 mg IV tiap 12 jam selama 48 jam atau dexametason 12
mg tiap 24 jam selama 48 jam.
 Lakukan pemeriksaan serial untuk menilai kondisi ibu dan janin
 Lahirkan bayi di usia kehamilan 34 minggu, jika usia kurang dari 34 minggu
lakukan pemeriksaan pematangan paru, jika paru-paru sudah matang bisa
dilahirkan.
(4) < 24 minggu
 Pertimbangan dilakukan dengan melihat risiko ibu dan janin

159
 Lakukan konseling pada pasien. Terminasi kehamilan mungkin menjadi pilihan
 Jika terjadi infeksi (korioamnionitis), lakukan tatalaksana amnionitis.
3) Partus Lama
(a) Definisi
Partus lama merupakan memanjangnya waktu persalinan karena terhambatnya
kemajuan persalinan.
(1) Partus lama Kala I fase aktif : grafik pembukaan serviks pada partograf berada
diantara garis waspada dan bertindak atau sudah melewati garis bertindak.
(2) Partus lama Kala II : tidak ada kemajuan penurunan bagian terendah janin pada
persalinan kala II, dengan batasan waktu
 Maksimal 2 jam pada nullipara dan 1 jam pada multipara; atau
 Maksimal 3 jam pada nullipara dan 2 jam pada multipara dengan
analgesia epidural.
(b) Etiologi
(1) His/kontraksi tidak efektif (power)
(2) Faktor janin (malposisi, malpresentasi atau janin besar)/Passenger
(3) Faktor jalan lahir (panggul sempit, kelainan serviks, tumor)/Passage
(c) Tanda dan Gejala
(1) Pembukaan serviks tidak membuka (kurang dari 3 cm), tidak didapatkan kontraksi
uterus
(2) Pembukaan serviks tidak melewati 3 cm sesudah 8 jam inpartu
(3) Frekuensi dan lamanya kontrksi kurang dari 3 kontraksi dalam 10 mneit dengan
durasi kurang dari 40 detik.
(d) Faktor Risiko
(1) Paritas dan interval kelahiran
(2) Ketuban pecah dini (KPD)
(e) Penatalaksanaan
(1) Tentukan penyebab perslainan lama
(2) Lakukan induksi persalinan dengan oksitosin jika penyababnya adalah power
(3) Lakukan tindakan operatif (forcep, vacuum atau section sesarea) untuk gangguan
passenger atau passage

160
(4) Jika ditemukan obstruksi atau CPD langsung lakukan tindakan SC
(5) Berikan antibiotic, jika ditemukan: tanda-tanda infeksi, KPD lebih dari 18 jam atau
usia kehamilan < 37 minggu
(6) Pantau tanda-tanda gawat janin
4) Malposisi
(a) Definisi
Posisi abnormal vertex kepala janin dengan ubun-ubun kecil sebagai penanda
terhadap panggul ibu.
(b) Faktor Predisposis
Ibu dengan diabetes mellitus
Riwayat hidramnion
(c) Penatalaksanaan
(1) Rotasi spontan dapat terjadi pada 90% kasus
(2) Lakukan SC jika terdapat partus lama, DJJ > 180x/menit atau < 100x/mneit
(3) Jika ketuban utuh, pecahkan selapit ketupan
(4) Jika pembukaan serviks belum lengkap, dan tidak terdapat obstruksi lakukan
induksi
(5) Jika pembukaan serviks lengkap dan tidak ada kemajuan fase pengeluaran,
periksa kemungkinan obstruksi
5) Malpresentasi
(a) Definisi
Maplresentasi meliputi semua presentasi kecuali vertex.
(b) Faktor Risiko
(1) Wanita multipara
(2) Kehamilan multiple (gemeli)
(3) Polihidramnion/oligohidramnion
(4) Plasenta previa
(5) Kelainan bentuk uterus atau terdapat massa (missal mioma)
(6) Partus preterm
(c) Jenis-Jenis Malpresentasi
(1) Presentasi Dahi

161
(2) Presentasi Majemuk
(3) Presentasi sungsang
6) Letak Lintang
7) Cephalopelvic Dysproportion (CPD)
(a) Definisi
Hambatan lahir yang diakibatkan oleh disparitas ukuran kepala janin dan pelvis
maternal.
(b) Tanda dan Gejala
(1) Terhentinya kemajuan pembukaan serviks dan penurunan kepala walaupun his
adekuat
(2) Arkus pubis < 90°
(3) Teraba promontorium
(4) Teraba spina ischiadika
(5) Teraba linea innominate
(6) Pada primigravida bagian terbawah tidak masuk ke pintu atas panggul pada usia
> 36 minggu.
(c) Penatalaksanaan
Lakukan SC
K. Kegiatan Belajar 10
1. Capaian Pembelajaran
Mahsiswa mampu menjelaskan asuhan keperawatan gangguan postpartum
2. Uraian Materi
a. Gangguan Postpartum
1) Perdarahan Postpartum
(a) Definisi
Perdarahan postpartum adalah merupakan kehilangan darah > 500 cc setelah
persalinan normal/spontan dan > 1000 cc setelah persalinan SC.
(b) Klasifikasi
(1) Perdarahan Primer : Perdarahan yang terjadi pada 24 jam ppostpartum
(2) Perdarahan Sekunder : perdarahan yang terjadi lebih dari 24 jam postpartum
(c) Etiologi

162
(1) Tonus : atonia uterus
(2) Tissue/jaringan : sisa jaringan atau bekuan darah
(3) Trauma : laserasi jalan lahir, rupture uterus, inversi
(4) Thrombin : koagulasi
(d) Tanda dan Gejala
Tabel 25 Penyebab, Tanda dan Gejala, dan Faktor Risiko Perdarahan Postpartum
Etiologi Tanda dan Gejala Faktor Risiko
Atonia Uterus Perdarahan segera Overditstensi
setelah melahirkan Partus lama
Uterus tidak berkontraksi Grande multipara
Induksi persalinan
Mioma uterus
Korioamnionitis
Retensio plasenta Plasenta belum lahir Plasenta akreta
dalam 30 menit setelah Anemia
bayi lahir
Sisa plasenta Plasenta atau bagian Plasenta akreta
selaput tidak lengkap Retensio plasenta
Perdarahan bisa muncul Manual plasenta
6-10 hari postparum
Robekan jalan lahir Perdarahan segera Rupture perineum
setelah bayi lahir Rupture vagina
Partus lama
Partus dengan tindakan
Ruptur uterus Perdarahan segera Partus lama
Nyeri perut hebat Riwayat SC
Kontraksi hilang Pasca miomektomi
Inversio uterus Fundus uteri tidak teraba Penarikan tali pusat
Lumen vagina terasa Menggunakan MgSo4
masa
Nyeri ringan sampai berat
Gangguan pembekuan Perdarahan terus Emboli
menerus sepsis
Darah encer
Tidak terdapat gumpalan
darah

(e) Penatalaksanaan
(1) Atonia Uterus
 Lakukan pemijatan uterus
 Pastikan plasenta lahir lengkap

163
 Berikan 20-40 unit oksitosin dalam 1000cc NaCl 0,9% atau RL 60 tetes/menit.
lanjutkan 20 unit oksitosin dalam 1000 cc RL atau NaCl 0,9% 40
tetes/menit hingga perdarahan berhenti
 Bila tidak ada oksitosin atau bila perdarahan tidak berhenti berikan ergometrin
0,2 mg IV/IM lambatdapat diikuti pemberian 0,2 mg IM setelah 15 menit.
 Jika perdarahan terus berlanjut berikan asam tranexamat 1 gr (bolus selama 1
menit dpaat diulang setelah 30 menit)
 Lakukan tindakan bimanual interna, atau ektesrna atau pasang kondom kateter
(2) Robekan jalan lahir
 Lakukan eksplorasi untuk mnegidentifikasi sumber perdarahan
 Lakukan irigasi pada tempat luka dan bersihkan dengan antiseptic
 Hentikan sumber perdarahan dengan klem kemudian ikat dengan benang yang
dapat meresap
 Lakukan penjahitan
 Bila perdarahan masih berlanjut, berikan asam traneksamat 1 gr
(3) Retensio plasenta
 Berikan 20-40 unit oksitosin dalam 1000cc NaCl 0,9% atau RL 60 tetes/menit
dan 10 unit IM. lanjutkan 20 unit oksitosin dalam 1000 cc RL atau NaCl 0,9%
40 tetes/menit hingga perdarahan berhenti
 Lakukan tarikan tali pusat terkendali
 Bila tarikan tali pusat terkendali tidak berhasil, lakukan manual plasenta
 Berikan antibiotic profilaksis dosis tunggal
(4) Sisa Plasenta
 Berikan 20-40 unit oksitosin dalam 1000cc NaCl 0,9% atau RL 60 tetes/menit
dan 10 unit IM. lanjutkan 20 unit oksitosin dalam 1000 cc RL atau NaCl
0,9% 40 tetes/menit hingga perdarahan berhenti
 Lakukan eksplorasi digital (bila serviks terbuka) dan keluarkan bekuan
darah dan jaringan
 Berikan antibiotic
 Jika perdarahan berlanjut , tatalaksana seperti otonia uterus.
2) Mastitis

164
(a) Definisi
Inflamasi atau infeksi payudara.

(b) Etiologi
(1) Menyusui selama beberapa mingggu setelah melahirkan
(2) Putting lecet
(3) Menyusui hanya pada satu posisi, sehingga drainase payudara tidak sempurna
(4) Menggunakan bra yang ketat dan menghambat aliran ASI
(5) Riwayat mastitis sebelumnya data menyusui
(c) Tanda dan Gejala
(1) Payudara keras, merah dan nyeri
(2) Disertai demam > 38°C
(3) Paling sering terjadi di minggu ke-3 dan k-4 postpartum, namun dapat terjadi
kapan saja selama menyusui.
(d) Penatalaksanaan
(1) Ibu sebaiknya tirah baring dan mendapat asupan cairan yang lebih banyak
(2) Sampel ASI sebaiknya dikultur
(3) Berikan antibiotic
(4) Dorong ibu untuk tetap menyusui, dimulai dnegan payudara yang tidak nyeri
(5) Kompres dingin pada payudara untuk mengurangi bengkak dna nyeri
(6) Berikan antipiretik
(7) Sangga payudara ibu dengan bebat atau bra yang pas
3) Infeksi Luka Perineum
(a) Definisi
Luka perineum dan luka abdominal merupakan suatu peradangan karena masuknya
bakteri kedalam luka episiotomy atau luka abdomen pada saat persalinan atau nifas,
dengan tanda-tanda jaringan sekitar.
(b) Etiologi
(1) Kurangnya tindakan aseptic saat melakukan penjahitan
(2) Kurangnya hygiene pasien
(3) Kurangnya nutrisi

165
(c) Tanda dan Gejala
(1) Nyeri tekan pada luka disertai keluarnya cairan atau darah
(2) eritema ringan diluar tepi insisi
(3) Luka mengeras
(4) Keluar cairan bernanah
(5) Merah disekitar luka
(d) Penatalaksanaan
(1) Kompres luka dengan kassa lembab dan minta pasien mengganti kompres sendiri
setiap 24 jam
(2) Jaga kebersihan ibu, minta ibu untuk selalu mengenakan baju dan pembalut yang
bersih
(3) Jika terdapat pus, bukalah luka dan lakukan drainase
(4) Angkat kulit yang nekrotik, jahitan subkutis dan buat jahitan situasi
(5) Berikan antibiotik
3. Tugas
Tugas-2: Kelompok 4 membuat Makalah tentang asuhan keperawatan: Perdarahan Postpartum
dan dipresentasikan
4. Kasus
Kasus Perdarahan Postpartum:
Pasien : Ny. D usia 25 tahun ibu rumah tangga, Pendidikan terakhir SMP, agama islam, suku
Jawa, golongan darah O, status marital menikah, alamat Kota Bandung.
Penanggung jawab: Tn. K, status ayah pasien, Pendidikan terakhir SMA, pekerjaan
wiraswasta, alamat sama dengan pasien.
Diagnosa Medis : P2AO postpartum 11 jam dengan HPP atas indikasi sisa plasenta +
Anemia.
Pasien masuk ke IGD RSA diantar oleh bidan dengan keluhan perdarahan pervaginam sejak
11 jam melahirkan dan ditolong oleh bidan. Bayi lahir spontan, langsung menangis kuat, jenis
kelamin perempuan, hidup, cukup bulan, BBL 3800 gram, diikuti lahirnya plasenta. Pasca
melahirkan plasenta perdarahan pervaginam terus menerus hingga 8 kali ganti pembalut.
Pada saat dikaji perdarahan masih terjadi, berwarna merah segar, cair, bau amis, satu
pembalut penuh. Selain perdarahan pasien mengeluh lemas, pusing dan menggigil. Ibu tidak
memiliki riwayat sakit keras, tidak ada riwayat hipertensi maupun penyakit kelainan darah. Di
keluarga tidak ada yang memiliki penyakit keturunan seperti asma, DM, hipertensi maupun
penyakit menular.
Pasien memiliki 2 orang anak, anak pertama berusia 2 tahun dengan riwayat persalinan
spontan, cukup bulan, BBL 3700 gram ditolong oleh bidan. Anak kedua lahir 11 jam sebelum
masuk RS, lahir spontan, cukup bulan, BBL 3800 gram ditolong oleh bidan. Pada saat hamil

166
anak kedua pasien melakukan pemeriksaan ANC teratur ke bidan, HPHT 20 Desember 2019.
TP 27 September 2020. Kenaikan BB selama hamil 10 kg.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis, TD 110/70 mmHg, Nadi 120
x/menit, R 24 x/menit, S 36,6˚C, konjungtiva anemis, akral dingin, muka pucat, rambut
lengket, konjungtiva anemis, wajah pucat, tidak terdapat cloasma gravidarum, bibir kering,
bau mulut, mulut tidak bersih, tidak ada caries gigi. Pengembangan paru simetris, suara
napas vesikuler, CRT 3 detik, payudara simetris, putting susu menonjol, tidak terdapat
pembengkakan pada payudara, tinggi fundus uteri setinggi umbilikus, kontraksi kuat, tidak
terdapat nyeri tekan, portio terbuka, terdapat laserasi jalan lahir yang sudah di hecting,
terpasang DC keluar air kencing 200 cc. Hasil pemeriksaan darah (Hb 6,2 g/dl, Ht 19%,
Leukosit 13.800 mm3/UL, trombosit 177 ribu/UL, CT 12 menit, BT 4 menit, golongan darah
O rhesus positif). Hasil USG ditemukan sisa plasenta.
Pasien dilakukan pemasangan infus RL dua jalur. Jalur pertama RL drip oksitosin 2 amp 30
gtt/menit, RL polos guyur 1 plabot dilanjutkan 1 plabot dalam 6 jam. Pasien direncanakan
untuk diberikan transfusi WB, PRC dan akan dilakukan tindakan kuretase. Pasien juga
mendapatkan terapi sama tranexamat 3x1 amp, ceftriaxone 2x1gr IV.

5. Soal Latihan
Seorang perempuan usia 29 tahun P2A0 postpartum 7 jam. Pasien mengatakan perdarahan
banyak sudah mengganti pembalut dua kali dalam satu jam, ibu belum menyusui. Hasil
pemeriksaan TD 100/70 mmHg, N 89 x/menit, R 22 x/menit, S 36,8ºC, kontraksi uterus lembek
21 jari diatas pusat, kandung kemih kosong. Apakah intervensi keperawatan pada kasus?
a. Kosongkan kandung kemih
b. Masase uterus
c. Susui bayinya
d. Monitoring perdarahan
e. Kolaborasi pemberian oksitosin
Jawaban : B
6. Lembar Kerja

L. Kegiatan Belajar 11

167
1. Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu menjelaskan dan menyusun asuhan keperawatan pada kasus PMS, TORCH,
infeksi organ reproduski, dan keganasan
2. Uraian Materi
a. Penyakit Menular Seksual (PMS)
1) Definisi
Penyakit menular seksual (PMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual.
2) Jenis-Jenis PMS
a) Clamidia
b) Gonorrhea
c) Streptococcus grup B
d) Hepatitis B
e) Hepatitis CRNA Virus (HCV)
f) Human Papilloma Virus (HPV)
g) Sifilis
h) Trichomonas
i) Candidiasis
j) Bacterial Vaginosis
k) HIV/AIDS
3) Tanda dan Gejala PMS
a) Serviks bernanah
b) Leher rahim yang rapuh
c) Lesi genital yang mungkin terasa nyeri atau tidak
d) Rahim lunak, struktur adneksa, atau keduanya
e) Nyeri saat gerakan serviks
f) Adenopati inguinalis
g) Temperatur tingkat rendah
h) Limfadenopati diseminata
i) Ruam di telapak tangan dan telapak kaki pada sifilis sekunder
j) Kutil kelamin
k) Kebersihan pribadi yang buruk

168
4) Pemeriksaan Penunjang
a) Kultur serviks, oral, atau rektal yang positif untuk gonore
b) Kultur serviks positif untuk klamidia atau streptokokus
c) Pewarnaan Gram menunjukkan diplokokus gram negatif
d) VDRL atau rapid plasma reagin (RPR) untuk skrining umum
e) Fluorescent treponemal antibody absorption (FTA-ABS) untuk pengujian spesifik
f) Kultur jaringan
g) Apusan kalium hidroksida (KOH) dan preparat basah (untuk mengidentifikasi
trichomonas, monilia, dan "Sel petunjuk")
h) Kultur lesi herpes
i) Pemeriksaan medan gelap mikroskopis untuk spirochetes motil
5) Penatalaksanaan Medis
a) Highly active antiretroviral therapy (HAART), efektif dalam menjaga kesehatan
perempuan HIV-positif dan mengurangi penularan virus perinatal.
b) Terapi antibiotic
c) Krioterapi, electrosurgery, CO2 laser surgery untuk kutil kelamin
d) Obat antiviral untuk herpes genital
e) Analgesia
f) Penicilin untuk sifilis
b. TORCH
1) Definisi
Singkatan dari Toxoplasmosis, Other (hepatitis B), Rubella, and Cytomegalovirus and
Herpes simplex virus.
2) Tanda dan Gejala
a) Limfadenopati: suboksipital, postaurikular, serviks
b) Ruam: makulopapula merah muda atau merah
c) Lesi ulserasi dan nyeri pada serviks, vagina, dan area genital
d) Temperatur tingkat rendah
e) Sakit kepala
f) Rasa tidak enak
g) Anoreksia

169
h) Penyakit kuning
i) Hepatomegali
j) Arthralgias atau arthritis
k) Mual dan muntah
l) Tinja berwarna tanah liat
3) Pemeriksaan Penunjang
a) Complete blood count (CBC)
b) TORCH screen
c) Immunoglobulin G (IgG)
d) IgM-specific antibody
e) Kultur lesi
f) Hepatitis B surface antigen (HBsAg) ditemukan didalam darah 30-50 hari setelah terpapar
and 7-21 hari sebelum muncul jaundice.
g) Hepatitis B early antigen (HBeAg)
h) Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA)
i) Fungsi hati: bilirubin level dan transaminase enzyme levels
j) Serial sonography (untuk mengecek intrauterine growth restriction [IUGR])
4) Penatalaksanaan
a) Terapi sulfadiazine atau pyrimethamine untuk Toxoplasma
b) Acyclovir untuk herpes simplex virus
c. Infeksi Organ Reproduksi
1) Servisitis
a) Definisi
Peradangan pada serviks uterus, yang secara khas didiagnosis dengan: (1) eksudat
endoserviks yang terlihat, purulen atau mukopurulen di kanal endoserviks atau pada
spesimen usap endoserviks dan / atau (2) perdarahan endoserviks yang mudah
terlihat, bernanah atau mukopurulen ketika kapas dengan lembut melewati os serviks
b) Etiologi
Etiologi secara luas dapat diklasifikasikan menjadi infeksius dan non-infeksius. Etiologi
yang paling umum adalah infeksi, dengan transmisi seksual organisme seperti C
trachomatis dan N gonorrhoeae menjadi cara utama penyebarannya. Organisme etiologi

170
lain termasuk Trichomonas vaginalis dan virus herpes simpleks (HSV), terutama HSV tipe
2 primer.
c) Tanda dan Gejala
(1) Keputihan purulen atau mukopurulen
(2) Perdarahan intermenstrual atau pasca-coital.
(3) Dispareunia
d) Faktor risiko
(1) Pasangan seksual lebih dari 1
(2) Usia muda
(3) Tempat tinggal perkotaan
(4) Status sosial ekonomi rendah
(5) Penggunaan alkohol atau narkoba
e) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan pelvis dan vagina
f) Penatalaksanaan
(1) Chlamydia: A single oral dose of 1g azithromycin OR 100mg doxycycline sehari 2 kali
selama 7 hari
(2) Gonorrhea: 250mg intramuscular ceftriaxone PLUS a single oral dose of 1g
azithromycin
(3) Mycoplasma: 400mg moxifloxacin setelah gaga terapi dengan 1g oral azithromycin
(4) Trichomonas: A single oral 2g dose of metronidazole OR tinidazole
(5) Bacterial vaginosis: Twice daily 500mg metronidazole for 7 days OR intravaginal 0.75%
metronidazole gel once daily for 5 days
(6) HSV: Oral 400mg acyclovir three times daily for 7 to 10 days
2) Vaginitis
a) Candida Vaginitis
(1) Definisi
Kandidiasis atau infeksi jamur yang disebabkan oleh Candida albicans

(2) Etiologi

171
Terdapat gangguan pada ekosistem vagina. Faktor yang menyebabkan gangguan
ekosistem vagina:
 Perubahan hormone: Peningkatan estrogen selama kehamilan mendukung
pertumbuhan jamur.
 Penekanan imun: penggunaan kortikosteroid,
 Penggunaan antibiotic: lactobacillus
(3) Tanda dan Gejala
 Iritasi atau gatal
 Keputihan yang dapat berbau busuk tergantung pada agen penyebab
 Rasa terbakar saat kencing
 Nyeri saat berhubungan seksual
 Ph vagina <4,5
(4) Faktor Risiko
 Penekanan system imun
 Terapi antibiotic
 Terapi steroid
 Diabetes
 Kehamilan
 Menopause
(5) Penatalaksanaan
 Pengobatan over the-counter (OTC): Miconazole, tionazole, butoconazole,
clotrimazole.berupa krim atau suppository yang diberikan selama 1-7 hari
 Obat anti jamur: Fluconazole
b) Bacterial Vaginosis
(1) Definisi
Infeksi vagina yang paling sering terjadi dimana terjadi distrupsi pada flora normal
vagina.
(2) Etiologi
Penurunan laktobasilus dan peningkatan organisme seperti mikoplasma genital,
peptostreptokokus, dan Gardnerella pada vagina,
(3) Tanda dan Gejala

172
o Vagina berbau amis
o Keputihan tipis dan berwarna putih atau abu, atau milky
(4) Faktor Risiko
 Pasangan seksual baru
 Banyak pasangan seksual
 Lesbian
 Douching
 Terapi antibiotik
(5) Penatalaksanaan
 Metrodinazole
 Clindamycin
 Miconazole
c) Trichomoniasis
(1) Definisi
Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis
(2) Tanda dan Gejala
 Kebanyakan asimtomatik
 Jika simtomatik: Keputihan berbusa abu-abu atau kuning kehijauan dengan bau
busuk; eritema, edema, pruritus genitalia eksterna, dan nyeri saat berhubungan
seksual.
(3) Penatalaksanaan
Metronidazole
d. Keganasan pada Sistem Reproduksi
1) Kanker Ovarium
(a) Definisi
Kanker ovarium adalah keganasan di ovarium.
(b) Faktor Risiko
(1) Riwayat keluarga
(2) Riwayat kanker sebelumnya: kanker payudara, endometrial, atau kolorektal
(3) Usia diatas 55 tahun
(4) Nuliparitas

173
(5) Usia tua saat pertama hamil atau melahirkan
(6) Endometriosis
(7) Menggunakan obat kesuburan
(8) Positif BRCA1 atau BRCA2
(c) Tanda dan Gejala
Pada stadium awal pasien biasanya asimtomatik atau pasien akan merasakan:
(1) Tekanan atau nyeri pada perut, pelvis, punggung atau kaki
(2) Perut bengkak atau kembung
(3) Urgensi dan frekuensi kencing
(4) Kesulitan makan atau cepat merasa kenyang
(d) Stadium
(1) Stadium I: Sel kanker ditemukan di satu atau kedua ovarium.
(2) Stadium II Sel kanker telah menyebar ke jaringan lain di panggul.
(3) Stadium III: Sel kanker telah menyebar ke luar panggul atau ke kelenjar getah
bening regional.
(4) Stadium IV: Sel kanker telah menyebar ke jaringan di luar perut dan panggul
(e) Pemeriksaan Penunjang
(1) USG transvaginal untuk mengidentifikasi perubahan pada ovarium
(2) CT scan dan MRI untuk memastikan adanya massa pelvis
(3) Pemindaian PET untuk menilai metastasis ke organ tubuh lainnya
(4) Rontgen barium enema untuk menentukan apakah ada keterlibatan kolon dan /
atau rektal
(5) OVA1: Indeks multivariat yang memeriksa 5 biomarker serum: CA 125, A-1,
transthyretin, Beta2-Microglulin, dan transferin
(f) Penatalaksanaan
(1) Operasi yang sering dilakukan pada pasien kanker ovarium adalah total abdominal
histerektomi dan bilateral salpingo-oophorectomy, omentectomy, biopsy kelenjar
getah bening, jaringan panggul dan abdomen.
(2) Kemoterapi
(3) Radiasi
2) Kanker serviks

174
(a) Definisi
kanker serviks adalah keganasan dari leher rahim (serviks) disebabkan oleh virus HPV
(Human Papiloma Virus).
(b) Faktor Risiko
(1) Merokok
(2) Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini.
(3) Perilaku seksual berganti pasangan seks akan meningkatkan penularan penyakit
kelamin
(4) Pemakaian pil KB lebih dari 6 tahun meningkatkan risiko terjadinya Kanker serviks.
(5) Suami yang tidak disirkumsisi.
(6) Daya tahan tubuh rendah
(c) Tanda dan Gejala
Sebagian besar penderita kanker serviks baru terdiagnosa saat sudah memasuki
stadium lanjut karena pada fase awal tidak menimbulkan gejala Setelah kanker
berkembang akan ditemukan gejala-gejala sebagai berikut:
(1) Keputihan
Gejala awal yang sering dirasakan oleh mayoritas pasien kanker serviks adalah
keputihan. Gejala yang timbul berupa keluarnya cairan dalam jumlah yang banyak,
berair, kekuningan, kemerahan, atau berbau busuk.
(2) Perdarahan tidak teratur
Perdarahan pada kanker serviks yang biasa terjadi adalah perdarahan setelah
berhubungan seksual, perdarahan setelah menopause, dan perdarahan di luar
waktu menstruasi.
(3) Nyeri
Mayoritas penderita kanker serviks stadium lanjut akan merasakan nyeri terutama
pada punggung.
(d) Stadium
(1) Stadium 0: Sel abnormal berada di epitel. Sel-sel ini bisa menjadi kanker, disebut
karsinoma in situ.
(2) Stadium 1: Pada stadium ini, sel kanker menyerang serviks dan terbatas pada
serviks.

175
(3) Stadium 2: Pada stadium ini, Kanker telah meluas ke luar serviks tetapi tidak sampai
ke dinding panggul. Hanya menyerang bagian atas tetapi tidak bagian bawah
vagina.
(4) Stadium 3: Sel kanker mulai meluas ke sepertiga bagian bawah vagina dan
juga masuk ke dalam rongga panggul. Selain itu, sel-sel ganas tersebut juga
bisa menyumbat ureter.
(5) Stadium 4: Pada tahap ini Kanker telah menyebar ke kandung kemih, rektum, atau
bagian tubuh lainnya.
(e) Pemeriksaan Penunjang
(1) Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) tes
IVA tes merupakan alternatif skrining untuk kanker serviks. Prosedur
pemeriksaannya sangat sederhana, permukaan leher rahim diolesi dengan asam
asetat 5%, akan tampak bercak-bercak putih pada permukaan Kanker serviks yang
tidak normal.
(2) HPV test
Tes HPV tidak selalu memerlukan pemeriksaan panggul atau visualisasi serviks.
Penyedia layanan kesehatan dapat mengumpulkan sampel sel dengan
memasukkan sikat kecil atau perangkat lain yang sesuai ke dalam vagina, dan
kemudian menempatkannya dalam wadah kecil dengan larutan pengawet yang
sesuai. Ini juga dapat dikumpulkan pada saat pemeriksaan spekulum.
(3) Pap smear
Test ini mendeteksi adanya perubahan-perubahan sel leher rahim yang abnormal.
Tes ini dilakukan dengan cara mengambil cairan pada leher rahim dengan spatula
kemudian dilakukan pemeriksaan dengan mikroskop. Pap smear hanyalah sebatas
skrining, bukan diagnosis adanya kanker serviks. Jika ditemukan hasil papsmear
yang abnormal, maka dilakukan pemeriksaan standar berupa kolposkopi.
(4) Kolposkopi
Kolkoskopi merupakan pemeriksaan dengan pembesaran (seperti mikroskop) yang
digunakan untuk mengamati secara langsung permukaan Kanker serviks dan
bagian Kanker serviks yang abnormal. Dengan kolposkopi akan tampak jelas lesi-

176
lesi pada permukaan leher rahim, kemudian dilakukan biopsy pada lesi-lesi
tersebut.
(5) Biopsi
Biopsi dilakukan untuk melengkapi hasil papsmear. Teknik yang biasa dilakukan
adalah punch biopsy yang tidak memerlukan anestesi dan teknik cone biopsy
menggunakan anestesi. Biopsi dilakukan untuk mengetahui kelainan yang ada
pada serviks apakah yang terjadi kanker invasif atau tumor.
(f) Penatalaksanaan
(1) Krioterapi
Krioterapi dapat menghilangkan area prekanker pada serviks dengan
membekukannya. Prosedurnya relatif sederhana, hanya memakan waktu sekitar 15
menit dan dapat dilakukan secara rawat jalan. Ini melibatkan pengaplikasian
cakram logam yang sangat dingin (Cryoprobe) ke serviks, dan membekukan
permukaannya menggunakan gas karbon dioksida (CO2) atau nitro oksida (N2O).
Cryoprobe diterapkan selama 2-3 menit ke serviks dan dilakukan dua kali.
(2) Kemoterapi
Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan sitotoksik dalam terapi kanker (Otto,
2003). Kemoterapi bersifat sistemik yang berarti obat dapat menyebar ke seluruh
tubuh baik pada sel kanker maupun sel normal. Kemoterapi diberikan sebagai inti
dari pengobatan dan untuk mengobati kanker yang telah mengalami metastasis
atau kekambuhan
(3) Radiasi
Terapi radiasi merupakan terapi yang digunakan pada pengobatan kanker
ginekologi sebagai pengobatan non operasi, ajuvan sebelum atau sesudah operasi,
dan dapat digunakan kombinasi dengan kemoterapi (Reed & Sadozye, 2017).
Radioterapi untuk kanker ginekologi dapat diberikan menggunakan teknik terapi
radiasi sinar eksternal (EBRT) atau secara internal dengan teknik intrakaviter
(Brachytherapy) atau interstitial, dan biasanya merupakan kombinasi dari keduanya
sesuai dengan status kesehatan umum pasien, jenis kanker dan intensitas kanker
(4) Operasi

177
Operasi merupakan pengobatan kanker yang bertujuan untuk mengangkat sel
kanker. Operasi pengangkatan rahim atau histerektomi adalah salah satu cara
pengobatan kanker serviks yang sering dilakukan. Operasi bertujuan mencegah
menyebaran lebih lanjut sel-sel kanker ke organ tubuh yang lain. Operasi biasanya
dilakukan jika sel-sel tumor ganas yang mengandung bibit kanker berdiameter tidak
melebihi 4 cm. Namun, jika seorang penderita kanker serviks masih
menghendaki/menginginkan memiliki keturunan, maka metode LEEP atau cone
biopsy dapat menjadi pilihan cara pengobatan kanker serviks.
e. Asuhan Keperawatan
1) Pengkajian
a) Keluhan Utama : alasan datang ke pelayanan kesehatan
b) Riwayat Penyakit Sekarang : Pengkajian PQRST dari keluhan utama
c) Riwayat Penyakit Dahulu : riwayat operasi, dirawat di rumah sakit, infeksi serius atau
infeksi menular seksual sebelumnya,
d) Riwayat Penyakit Keluarga : keganasan, DM
e) Riwayat Ginekologi
(1) Riwayat Menstruasi : usia menarke, siklus menstruasi, lama menstruasi, keluhan saat
menstruasi, terapi sebelumnya, dampak keluhan pada aktivitas sehari-hari
(2) Riwayat Pernikahan : status pernikahan, usia pasien dan suami pertama kali
menikah, lama pernikahan, berapa kali menikah.
(3) Riwayat Keluarga Berencana : jenis alat kontrasepsi yang sedang atau pernah
digunakan, lama penggunaan, keluhan selama penggunaan alat kontrasepsi.
(4) Perilaku seksual: pertama kali hubungan seksual, infeksi menular seksual, jumlah
pasangan seksual, pasangan mengalami penyakit kelamin, gender pasangan
seksual, frekuensi hubungan seksual, kekerasan seksual, dan tipe kontak seksual
(genital, anal, oral)
f) Pemeriksaan Psikologis, social, dan spiritual
(1) Psikologis: yang dikhawatirkan, respon terhadap penyakit yang dialami, dukungan
pasangan
(2) Sosial/budaya: kepercayaan terkait penyakit
(3) Spiritual: cara menghadapi situasi saat ini, kegiatan spiritual

178
g) Pemeriksaan Fisik:
(1) Cek tanda-tanda vital
(2) Ukur BB dan TB
(3) Penampilan umum: postur, kebersihan, orientasi, kooeperatif, dan komunikasi
(4) Kulit: warna, integritas, tekstur, edema, kuku, distribusi rambut
(5) Kepala: ukuran, bentuk, trauma, massa, bekas luka, ruam, atau sisik; simetri wajah;
adanya edema atau bengkak
(6) Mata: ukuran pupil, bentuk, reaktivitas, konjungtiva, ikterus skleral, papilledema
fundus, perdarahan, kelopak mata, gerakan ekstraokuler, lapang pandang dan
ketajaman
(7) Telinga: bentuk dan simetri, nyeri tekan, sekret, saluran eksternal, dan membran
timpani; pendengaran. Tes Weber harus di garis tengah (kenyaringan suara sama di
kedua telinga) dan Rinne negatif (tidak ada gangguan pendengaran konduktif atau
sensorineural); dapat mendengar bisikan sejauh 1 meter
(8) Hidung: simetris, nyeri tekan, sekret, mukosa, inflamasi turbinate, nyeri tekan sinus
frontal atau maksilaris; penciuman
(9) Mulut dan tenggorokan: kebersihan; kondisi gigi; gigi palsu; penampilan bibir, lidah,
mukosa mulut; eritema; eksudat; pembesaran tonsil; palate; uvula; reflex muntah,
ulcer
(10) Leher: mobilitas, massa, rentang gerak, deviasi trakea, ukuran tiroid,
(11) Limfatik: adenopati servikal, intraklavikula, aksila, trochlear, atau inguinal;
ukuran, bentuk, kelembutan, dan konsistensi
(12) Payudara: perubahan kulit, kesimetrisan, bekas luka, nyeri tekan, sekret,
massa; karakteristik puting dan areola
(13) Jantung: detak, ritme, bunyi
(14) Pembuluh darah perifer: distensi vena jugularis, bising, edema,
pembengkakan, distensi vena, tanda Homans, atau nyeri tekan pada ekstremitas
(15) Paru-paru: kesimetrisan dada, suara napas, perkusi
(16) Abdomen: bentuk, bekas luka, bising usus, nyeri tekan, massa, perkusi
(timpani, dullness)
(17) Ekstremitas: edema, ulserasi, nyeri tekan, varises, eritema, tremor, atau deformitas

179
(18) Genitourinari: genitalia eksterna, perineum, mukosa vagina, warna, nyeri
tekan, keluarnya cairan, perdarahan, bisul, nodul, atau massa
(19) Rektal: tonus sfingter, massa, hemorroid, kontur dinding rektal, nyeri tekan
(20) Muskuloskeletal: postur tubuh, kesimetrisan massa otot, atrofi otot, kelemahan,
tampilan sendi, nyeri tekan atau krepitasi, rentang gerak sendi, ketidakstabilan,
kemerahan, bengkak, atau deviasi tulang belakang
(21) Neurologis: status mental, orientasi, memori, suasana hati, kelancaran bicara
dan pemahaman, saraf kranial II hingga XII, sensasi, kekuatan, tendon dan
refleks superfisial, gaya berjalan, keseimbangan, dan koordinasi
2) Diagnosa Keperawatan
a) Kasus PMS, TORCH, Infeksi
(1) Risiko infeksi
(2) Gangguan integritas kulit
(3) Gangguan rasa nyaman
(4) Nyeri akut
(5) Ansietas
(6) Deficit pengetahuan
b) Kasus Keganasan
(1) Nyeri akut
(2) Deficit nutrisi
(3) Intoleransi aktivitas
(4) Kerusakan integritas kulit
(5) Penampilan peran tidak efektif
(6) Ansietas
(7) Defisit pengetahuan
3) Intervensi dan Implementasi
a) Kasus PMS, TORCH, Infeksi
(1) Kontrol Infeksi
(2) Edukasi Pencegahan Infeksi
(3) Edukasi Perawatan Kulit
(4) Pemberian Obat

180
(5) Manajemen Nyeri
(6) Edukasi perawatan diri
b) Kasus Keganasan
(1) Manajemen nyeri
(2) Manajemen nutrisi
(3) Edukasi diet
(4) Manajemen energy
(5) Konseling nutrisi
(6) Manajemen kemoterapi
(7) Edukasi perawatan kulit
(8) Persiapan pembedahan
(9) Dukungan emosional
(10) Konseling
4) Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan mengukur keberhasilan dari tujuan setiap tindakan.
3. Tugas
Tugas-2: Kelompok 5 membuat makalah tentang asuhan keperawatan pada pasien kanker serviks
dan dipresentasikan
4. Kasus

Kasus Ca Serviks
Seorang ibu berusia 38 tahun dirawat dengan diagnosa CA Cerviks Stadium
IIA+hipoalbunemia+anemia. Hasil pengkajian pasien mengatakan bahwa penyakitnya terasa
pada saat dirinya menjadi TKW yang ke-4 kalinya di Irak dengan keluhan lemas dan keluar
darah dari kemaluan. Pasien menikah dua kali dengan usia menikah pertama kali usia 13
tahun. Suami kedua pasien berprofesi sebagai supir truk.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan pasien nyeri selangkangan sebelah kanan, teraba keras
pada selangkangan kanan, tidak panas. Nyeri dirasakan menyebar kepinggang dan bokong.
Skala nyeri 4 (0-10). Wajah pasien pucat, akral hangat, bibir pucat, konjungtiva anemis. BB
ibu 40 kg turun sebanyak 10 kg dari sebelum sakit. TD 110/60 mmHg, Nadi 81x/menit,
Respirasi 20x/menit dan Suhu 36,1°C. Kepala pasien botak karena rambut pasien rontok,
wajah terlihat menghitam dan kulit pasien kering. Perut pasien tampak datar tidak terdapat
benjolan, kandung kemih kosong, vulva sedikit kotor, terdapat cairan yang keluar dari vagina
berwarna putih kecoklatan dan berbau, terdapat pembesaran kelenjar getah bening pada
inguinal. Pasien merasa sedih karena anak-anaknya harus berhenti sekolah karena tidak ada

181
Ibu menerima kondisi sakitnya. Ibu ingin segera dilakukan operasi agar penyakitnya cepat
sembuh.
Hasil pemeriksaan laboratorium hb/ht/L/Tr : 8,2/25,6/13.200 /490.000, Gds 91, LDH 143,
albumin 1,2, ureum/ creatinin, 28/0,67, Na/K/CL/Ca/Mg : 138/4,7/109/4,04/1,9. Hasil Pa Biopsi
ES 1713605 12 desember 2017 Kesimpulan : Non Feratinizing epidermoid Carcinoma Serviks
Moderately Differenciatea dan Hasil rontgen (06/03/2018) Kesan : Tidak tampak Mestastase
Intrapulmonal, Tidak tampak kardiomegali. Terapi yang sudah dilakukan kemoterapi Nac 5
siklus, transfusi PRC dua labu, diberikan albumin asam tranexamat 3 x 1000 gr dan kaltropen
2 x 100 mg supp. Pasien akan mendapatkan albumin 20% sebanyak 3 flacon. Pasien
direncanakan akan dilakukan operasi histerektomi menunggu keadaan umum baik.

5. Soal Latihan
Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke poli ginekologi dengan keluhan gatal dna perih
pada daerah vagina. Hasil pengkajian area genital tampak merah, sekret vagina banyak, berbau
dan berwarna agak kuning. Apakah intervensi yang tepat pada kasus tersebut?
a. Anjurkan pemeriksaan apus vagina
b. Anjurkan pemeriksaan pap Smear
c. Kolaborasi rontgen pelvik
d. Kolaborasi USG transvaginal
e. Kolaborasi pemeriksaan urin
Jawaban: A
7. Lembar Kerja

M. Kegiatan Belajar 12-14


1. Capaian Pembelajaran
a) Mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan secara komprehensif pada
kasus ibu hamil fisologis
b) Mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan secara komprehensif pada
kasus ibu bersalin fisiologis

182
c) Mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan secara komprehensif pada
kasus ibu nifas fisiologis
2. Uraian Materi
a) Asuhan keperawatan ibu hamil fisiologis
b) Asuhan keperawatan ibu bersalin fisiologis
c) Asuhan keperawatan ibu nifas fisiologis
3. Tugas
Tugas 3:
a) Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok
b) Setiap kelompok terdiri dari kelompok penyaji, kelompok pembanding, Event Organizer,
Moderator, dan peserta.
c) Penyaji menyiapkan media presentasi dalam PPT, gambar mind mapping secara elektronik,
gambar antomi organ yang terkena penyakit atau letak pembedahan/alat medis dan bagan
patofisiologi untuk ditampilkan pada saat pertemuan
d) Penyaji menguraikan konsep Antenatal, intranatal, dan postnatal (sesuai kasus) secara
singkat
e) Pembanding sama seperti penyaji menyiapkan bahan dan media yang diperlukan untuk
menyanggah atau menginterupsi atau menambahkan penjelasan yang disampaikan penyaji
f) Moderator bertugas membuka diskusi, memimpin jalannya diskusi, membacakan scnario
kasus yang akan dibahas pada awal diskusi, memberikan waktu untuk bertanya kepeda
peserta diskusi, serta menyimpulkan hasil pelaksnaan diskusi
g) Even Orgnizer bertugas melakukan kontrak waktu dan aplikasi yang akan digunakan paling
lambat satu hari sebelum pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan kelas daring, membuat
dan mengelola susunan acara serta membacakan tata tertib diskusi diawal pertemuan
h) Peserta diskusi harus mempersiapkan diri sebelum diskusi seperti membuat resume
analisa penyakit sesuai kasus, mind mapping kasus pemicu dan asuhan keperawatannya,
serta sudah membuat pertanyaan yang akan dibawa pada saat diskusi
i) Penyaji dan pembading membuat makalah yang terdiri dari LP dan asuhan keperawatan.
4. Soal Latihan/Kasus

Kasus Antenatal
Fisiologis I IDENTITAS

183
Pasien : Ny. F usia 26 tahun ibu rumah tangga, golongan darah A, agama islam, pendidikan
SMA, alamat Kota Bandung
Penanggung Jawab : Tn C usia 27 tahun, pendidikan Diploma, hubungan dengan pasien
suami, pekerjaan pegawai swasta, alamat sama dengan pasien
DIAGNOSA : G2P1A0
Tanggal Pengkajian : 16 Februari 2022 jam 09.30 WIB
PENGKAJIAN
Pasien datang ke poli KIA dengan keluhan sudah telat menstruasi 3 minggu, hasil test
pack positif dan mengeluh mual. Hasil anamnesa didapatkan HPHT 03 Januari 2022. Pasien
sudah 2x mendapatkan imunisasi TT, yaitu sebelum menikah dan saat hamil anak ke 1 .
Menarche usia 13 tahun, siklus 28 hari tidak ada keluhan selama menstruasi, lama menstruasi
5-6 hari. Tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti TBC, penyakit keturunan seperti
hipertensi dan DM, tidak ada riwayat gemeli dari keluarga. Usia menikah 22 tahun, usia
suami menikah 23 tahun dan merupakan pernikahan pertama bagi keduanya.
Menggunakan KB pil selama 2 tahun dan tidak ada keluhan. Melahirkan anak pertama 2 tahun
yang lalu, anaknya laki-laki, BB 3,2 kg, lahir di puskemas, ditolong oleh bidan, dan tidak ada
masalah saat hamil, melahirkan, dan masa nifas.
Pada saat dikaji pasien mengeluh mual sampai dengan seperti ingin muntah. Mual terutama
dirasakan pada pagi hari. Mual menyebabkan menurunkan nafsu makan, mulut terasa pahit
dan mengalami hipersaliva. Setiap kali masuk makanan atau minuman langsung mual dan
dimuntahin lagi.
Hasil pemeriksaan fisik : TD 100/70 mmHg, N 80 x/menit, R 18 x/menit, S 36,7ºC, BB 52 kg,
BB turun 2kg dari sebelum hamil, TB 160 cm, konjungtiva ananemis, sklera anikterik, tidak
terdapat kloasma gravidarum, bibir lembab, kebersihan mulut terjaga, gigi tidak ada karies
maupun bolong. Tidak terdapat hiperpigmentasi di leher, tidak terdapat pembesaran kelenjar
getah bening dan thyroid, tidak terdapat peningkatan JVP, pengembangan paru simetris,
payudara kiri dan kanan simetris, putting menonjol, areola mengalami hiperpigmentasi, suara
paru vesikuler, tidak terdapat hiperpigmentasi didaerah perut, tidak terdapat linea nigra dan
striae gravidarum, bising usus 11x/menit, kandung kemih kosong, ballotemen belum teraba.
Vulva bersih, terdapat keputihan berwarna agak kekuningan, tidak berbau dan tidak gatal,
terlihat agak keunguan di vagina, tidak terdapat hemoroid. Tidak terdapat edema pada
ekstremitas bawah, tidak terdapat varises, reflek patella positif, kekuatan otot 5, CRT < 3 detik,
akral hangat.
Pengkajian Psikologis : pasien mengatakan sangat senang dengan kehamilan, karena ini
kehamilan yang sangat diinginkan. Pasien sudah tau kalau kehamilan trimester I gejalanya
adalah mual dan muntah karena dikehamilan sebelumnya pun sama. Pasien bertanya apakah
perlu melakukan pemeriksaan secara teratur karena dirinya sibuk kerja dan tidak ada keluhan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HCG urin : 35 mlU/ml
Hemoglobin : 11,4 gr/dl
Hematokrit : 37,4 %
Leukosit : 8700 sel/uL
Trombosit : 287.000 sel/uL
Anti HIV : non reaktif
HbSAg : negative
THERAPI
Hemobion 1x1 tablet

184
Asam folat 1 x tablet

Kasus Intranatal Fisiologis II


IDENTITAS :
Pasien : Ny. R usia 38 tahun ibu rumah tangga, Pendidikan terakhir sarjana, agama islam, suku
sunda, golongan darah O, status marital menikah, alamat Kota Bandung. Tanggal masuk 15
Oktober 2020 jam 12.30. tanggal pengkajian jam 15 Oktober 2020 jam 16.00.
Penanggung jawab: Tn. R usia 39 tahun, status suami pasien, Pendidikan terakhir Sarjana,
pekerjaan karyawan swasta, alamat sama dengan pasien.
DIAGNOSA MEDIS : G1P0A0 41 minggu
PENGKAJIAN :
Klien datang ke Poli Kebidanan RS Muhammadiyah Bandung tanggal 15 Oktober 2020 pukul
10.30 WIB dengan keluhan cemas karena usia kehamilan yang sudah memasuki usia
kehamilan > 41 minggu (postmaturus) dan tidak merasakan mulas. Dokter Dipindahkan ke VK
pukul 12.30 WIB karena belum ada kontraksi dan kemajuan pembukaan. Lalu klien diberikan
RL drip 5 unit 10 gtt/menit.
Saat dikaji, klien mengeluh nyeri di perut yang menjalar sampai ke punggung ketika mulas
muncul, nyeri berkurang saat mulas tidak ada, skala nyeri 5 (0-10), nyeri dirasakan hilang
timbul. Pada saat nyeri, wajah klien tampak meringis kesakitan. Ibu terlihat Tarik nafas dalam
saat kontraksi. Hasil pemeriksaan leopold: presentasi kepala, sudah masuk PAP 1/5, TFU 30
cm, DJJ 152x/menit, kontraksi 2x10’x30”. TD 130/80 mmHg, N 83x/menit, R 22 x/menit, S
36,5°C. Pemeriksaan dalam pembukaan 4 cm, portio tebal dan lunak, penyusupan kepala
teraba tulang terpisah, penurunan kepala di hodge 1, presentasi kepala, selaput ketuban utuh.
Jam 16.30 : DJJ 150x/menit, kontraksi 2x10’x25”
Jam 17.00: DJJ 153x/menit, kontraksi 2x10’x25”
Jam 17.30 : DJJ 155x/menit, kontraksi 3x10’x30”. kandung kemih penuh dikeluarkan 200 cc
Jam 18.00 : DJJ 149x/menit, kontraksi 3x10’x30”
Jam 18.30 : DJJ 149x/menit, kontraksi 3x10’x30”
Jam 19.00 : DJJ 151x/menit, kontraksi 3x10’x35”
Jam 19.30 : DJJ 152x/menit, kontraksi 3x10’x35”
Jam 20.00 : pembukaan 7, penurunan kepala di hodge 2 (3/5), selaput ketuban utuh, DJJ
157x/menit, kontraksi 3x10’x40”, TD 130/90 mmHg, urin 200 cc. Tetesan oksitosin di naikkan
menjadi 20 gtt/menit.
Jam 20.30 : DJJ 154x/menit, kontraksi 4x10’x43”
Jam 21.00 : DJJ 158x/menit, kontraksi 4x10’x45”
Jam 21.30 : DJJ 159x/menit, kontraksi 4x10’x45”
Jam 22.00 : DJJ 156x/menit, kontraksi 5x10’x45”
Jam 22.30 : DJJ 155x/menit, kontraksi 5x10’x50”, kandung kemih penuh dikeluarkan 200 cc
Jam 23.00 : pembukaan lengkap, penurunan kepala di hodge 4, portio tidak teraba, DJJ
150x/menit. Pasien dipimpin untuk meneran. Pasien mengeluh kesakitan, wajah pasien terlihat
menangis dan berteriak, berkeringat, badan pasien basah, dan lengket, bibir kering, pasien
terlihat kelelahan saat meneran. Jam 23.20 terlihat pasien ingin meneran, tekanan pada anus,
perineum terlihat menonjol dan vulva membuka, perineum pasien kaku sehingga dilakukan
episiotomy. Jam 23.45 : lahir spontan bayi laki-laki dengan satu kali lilitan tali pusat longgar,
APGAR 1’ pertama 6 dan 5’ kedua 8. BBL 3150 gram, PBL 49 cm.

185
Jam 23.47 diberikan oksitosin 10 unit IM, dilakukan peregangan tali pusat terkendali. Jam
23.55 plasenta lahir lengkap, dilakukan massase uterus teraba keras 1 jari diatas pusat.
Jumlah perdarahan 300 cc. dilakukan penjaitan pada luka episiotomy tanpa diberikan
anastesi. Pasien terlihat sangat lelah dan kesakitan saat dilakukan penjaitan. Pasien
terlihat ingin tidur dan masih dilakukan IMD sampai 1 jam postpartum. Pasien terlihat
tertidur karena kelelahan.
Jam 00.00 : TD 130/90 mmHg, N 96x/menit, R 22x/menit, S 36,7°C, kontraksi keras,
tinggi fundus sepusat, perdarahan ±10 cc, kandung kemih penuh kosong
Jam 00.15 : TD 130/80 mmHg, N 90x/menit, kontraksi keras, tinggi fundus sepusat,
perdarahan
±8 cc, kandung kemih kosong
Jam 00.30 : TD 120/80 mmHg, N 86x/menit, kontraksi keras, tinggi fundus sepusat,
perdarahan
±5 cc, kandung kemih kosong
Jam 00.45 : TD 120/80 mmHg, N 87x/menit, kontraksi keras, tinggi fundus sepusat,
perdarahan
±10 cc, kandung kemih kosong
Jam 01.15 : TD 120/80 mmHg, N 85x/menit, kontraksi keras, tinggi fundus sepusat,
perdarahan
±5 cc, kandung kemih penuh, BAK 150 cc.
Jam 01.45 : TD 120/70 mmHg, N 82x/menit, R 21x/menit, S 36,1°C, kontraksi keras,
tinggi fundus sepusat, perdarahan ±5 cc, kandung kemih kosong
PEMERIKSAAN PENUNJANG :

Kasus Postnatal Fisiologis


I IDENTITAS
Pasien : Ny. N usia 23 tahun, pekerjaan ibu rumah tangga, golongan darah O, agama
islam, pendidikan SLTA, alamat Kota Bandung
Penanggung Jawab : Tn H usia 30 tahun, hubungan dengan pasien suami, pendidikan
SLTA, pekerjaan pegawai swasta, alamat sama dengan pasien
DIAGNOSA : P1A0 postpartum spontan 8 jam
Tanggal Pengkajian : 16 November 2020 jam 10.00 WIB
PENGKAJIAN
Pasien datang ke poned dengan leluhan mules dan kelluar flek dari jalan lahir. Mules
dirasakan 7 jam sebelum ke puskesmas. Pasien diantar ke puskesmas oleh suami dan
keluarganya. Hasil pemeriksaan saat di poned presentasi kepala, sudah masuk PAP,
punggung kanan, DJJ 143x/menit, kontraksi uterus 4x10 menit durasi 40 detik, hasil
pemeriksaan dalam: pembukaan 7, sutura terpisah, selaput ketuban utuh, kepala di hodge
III, portio tipis lunak. Pasien melahirkan bayi perempuan secara spontan pada pukul 02.00
WIB dengan BBL 2960 gram, PBL 49 cm, Apgar score 5 menit pertama 8, lima menit kedua 9.
lama kala II sekitar 32 menit, lama kala III 6 menit, perdarahan selama kala III 250 cc.
Pada saat dikaji pasien mengeluh nyeri di jalan lahir karena dijahit. Nyeri dirasakan
terutama jika bergerak dna terkenan air, berkurang jika diistirahatkan, skala nyeri 3, nyeri
tidak mengalami penyebaran. Jika nyeri dirasakan ibu melakukan tarik nafas dalam,
wajah pasien meringis.
Hasil pemeriksaan fisik : TD 120/80 mmHg, N 90 x/menit, R 22 x/menit, S 36,8ºC, konjungtiva

186
kurang terjaga, bau mulut, gigi tidak ada karies maupun bolong. Tidak terdapat hiperpigmentasi
di leher, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening dan thyroid, tidak terdapat
peningkatan JVP, pengembangan paru simetris, payudara kiri dan kanan simetris, putting
kanan menonjol, puting kiri datar, areola mengalami hiperpigmentasi, putting kotor, tpayudara
teraba lembek, colostrum sudah keluar, suara paru vesikuler, tidak terdapat hiperpigmentasi
didaerah perut, terdapat linea nigra , bising usus 10x/menit, kandung kemih penuh, tinggi
fundus uteri sepusat, teraba keras, DRA 1 jari. Vulva terdapat darah berwarna merah, bau amis,
pembalut penuh dengan darah (200 cc) belum diganti selama 8 jam, perineum terdapat luka
jahitan, perineum sedikit edema, luka jahitan bagus, tidak terdapat hemoroid, terdapat edema
pada ekstremitas bawah, edema sejak kehamilan 8 bulan, tidak terdapat varises, reflek patella
positif, homan’s sign negatif, kekuatan otot 5, CRT < 3 detik, akral hangat. Tercium bau badan,
kulit lengket, berkeringat, rambut lengket, ibu mengatakan belum mandi sejak melahirkan dan
terakhir mandi pagi sebelum ke puskesmas.
Menarche usia 13 tahun, siklus 30 hari, keluhan saat menstruasi kadang suka mengalami
dismenorea, lama menstruasi 6-7 hari. Tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti TBC,
penyakit keturunan seperti hipertensi dan DM, tidak ada riwayat gemeli di keluarga. Usia
menikah 22 tahun, usia suami menikah 29 tahun dan merupakan pernikahan pertama bagi
keduanya. Tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi. Tidak tahu harus menggunakan alat
kontrasepsi jenis, pernah dijelaskan oleh bidan jenis-jenis alat kontrasepsi.
Pasien tahu hamil pada sat usia kehamilan 7 minggu, rutin melakukan ANC ke bidan yang
dekat dengan rumah, imunisasi TT sebelum menikah dan usia kehamilan 10 minggu. USG
dilakukan sebnayak 3 kali pada usia kehamilan 7 minggu, 16 minggu dan 34 minggu. Keluhan
selama hamil mual dan muntah pada trimester I, nyeri punggung dan serig kram pada trimester
kedua dan ketiga. Selalu mengkonsumsi vitamin dari bidan.
Pengkajian Psikologis : pasien senang kelahiran bayinya, pasien dan suami tidak
mempermasalahkan jenis kelamin yang penting bayi sehat, pasien terlihat menyusui bayinya,
posisi menyusui masih salah, pelekatan saat menyusui salah, bayi terlihat tidak nyaman saat
digendong ibu dan sering menangis saat sedang menyusui, bayi tampak masih lapar saat
selesai menyusu, ibu mengatakan akan menyusui sampai 2 tahun, sudah mengetahui tentang
ASI eksklusif, pasien bertanya tentang kondisi putingnya yang datar, ibu mengatakan belum
mengetahui cara memandikan, dan merawat tali pusat.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hemoglobin : 11,2 gr/dl
Hematokrit : 33,6 %
Leukosit : 12.300 sel/uL
Trombosit : 323.000 sel/uL
THERAPI
Asam mefenamat 3x 1 tablet
Amoxcillin 3x1 tablet
Hemobion 1x1 tablet

5. Lembar Kerja

187
N. Kegiatan Belajar 15-21
1. Capaian Pembelajaran
a) Mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan secara komprehensif secara
langsung pada ibu hamil fisologis di klinik
b) Mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan secara komprehensif secara
langsung pada ibu bersalin fisologis di klinik
c) Mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan secara komprehensif secara
langsung pada ibu melahirkan fisologis di klinik
2. Uraian Materi
a) Asuhan keperawatan ibu hamil fisiologis
b) Asuhan keperawatan ibu bersalin fisiologis
c) Asuhan keperawatan ibu nifas fisiologis
3. Tugas
a) Laporan Pendahuluan: antenatal, intranatal, dan postnatal (Laporan intranatal dibuat 1
kelompok 1 kasus)
b) Laporan Kasus: antenatal, intranatal, dan postnatal (Laporan intranatal dibuat 1 kelompok 1
kasus)
4. Ujian Klinik

188
Pada PBL mahasiswa akan diuji 4 tindakan, yaitu:
1) Pemfis antenatal
2) Pemfis postpartum
3) Breast care/vulva hygiene
4) Penkes:
- Senam nifas
- Tanda-tanda bahaya nifas
- Teknik menyusui
- ASI eksklusif
- KB

189
BAB III
SISTEM PENILAIAN

A. Kognitif
Sistem penilaian pada ranah kognitif di Mata Kuliah Keperawatan Maternitas terdiri dari dua jenis
evaluasi, yaitu sebagai berikut:
1. Ujian Formatif
Ujian formatif akan dilaksanakan setelah selesai smeua materi diberikan. Jenis ujian
formatif adalah multiple choice dengan bentuk vignette yang berjumlah 50 soal. Batas nilai lulus
adalah 55.
2. Student Oral Case Analyze (SOCA)
Ujian SOCA dilaksanakan untuk mengevaluasi kegiatan Centered Based Learning (CBL).
Proses kegiatan SOCA adalah sebagai berikut:
c) Setiap mahasiswa akan diberikan kasus pemicu
d) Mahasiswa diberikan waktu 60 menit untuk melakukan analisis dan menyusun asuhan
keperawatan sesuai dengan kasus
e) Setelah 60 menit mahasiswa melakukan presentasi hasil asuhan keperawatan selama 15
menit kemudian dilakukan Tanya jawab selama 15 menit
f) Batas nilai lulus SOCA adalah 75.
B. Psikomotor
Penilaian psikomotor pada MK Keperawatan Maternitas ini terdiri dari dua tahapan, yaitu:
1. Ujian praktikum di laboratorium
Ujian praktikum dilakukan untuk mengevaluasi tindakan psikomotor yang sudah
didemonstrasikan, yang terdiri dari 5 tindakan yaitu pemeriksaan fisik antenatal, pemeriksaan
fisik postnatal, senam hamil, pijat oksitosin dan perawatan payudara. Batas nilai lulus dari ujian
ini adalah 80.
2. Ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE)
OSCE dilaksakan untuk mengevaluasi kemampuan mahasiswa dalam menganalisis kasus
kemudian melakukan tindakan keperawatan yang terdiri dari pemeriksaan fisik, dan
tindakan invasive sesuai dengan kasus yang dianalisis. Batas nilai lulus OSCE adalah 80.

190
C. Attitude
Penilaian untuk attitude ini terdiri dari kehadiran, karapihan dan komunikasi selama proses.
D. Tugas
Tugas yang dilakukan penilaian adalah semua penugasan terstruktur yang diberikan kepada
dari awal sampai dengan akhir. Adapun yang dinilai dari tugas terstuktur yaitu: makalah,
presentasi di kelas, laporan asuhan keperawatan, ronde 1 dan ronde 2.
E. Batasan Waktu yang Telah Ditetapkan
Waktu untuk semua evaluasi sudah terencana sesuai dengan kalender akadmik dari program studi.
Semua jadwal sudah tercantum di RPS.
F. Referensi
Ball JW, Dains JE, Flynn JA, Solomon BS, and Stewart RW. (2015). Examination Techniques and
Equipment. In: Ball JW, Dains JE, Flynn JA, Solomon BS, and Stewart RW, eds. Seidel’s Guide
to Physical Examination 8thed. Philadelphia: Elsevier Mosby
Callahan, Tamara L., and Aaron B. Caughey. 2013. Blueprints Obstetrics & Gynecology 6th Ed. 6th
ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Chapman L and Durham R. (2010). Maternal-Newborn Nursing: The Critical Components of Nursing
Care. Philadelphia: FA Davis Company
Davidson M, London M and Ladewig P. (2012). Maternal Newborn Nursing and Women’s Health:
Across The Lifespan Ninth Edition. New Jearsey: Perason Education
Dunleavey, Ruth. 2009. Cervical Cancer: A Guide for Nurses.
Elsevier. (2017). Nursing Key Topics Review Maternity. United States of America: Elsevier
Hartanto. (2010). Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka Sinar Harapan
Herlihy B. (2015). The Human Body in Health and Illness Fifth Edition. Philadelphia: Saunders
Iqbal U, Wills C. Cervicitis. [Updated 2020 Sep 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL):
StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562193
JNPK-KR. (2008). Buku Acuan Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal: Asuhan Esesnsial,
Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta: JNPK-KR Depkes RI
Karjatin, A. (2016). Modul Bahan Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: Kemenkes RI

191
Littleton, Lynna Y., Joan C. Engebretson, Delmar Thompson Learning, and Fetal Well-being.
n.d. Women ’ s Health Nursing BRIEF CONTENTS UNIT I : FOUNDATIONS OF OF
WOMEN ACROSS THE LIFE SPAN.
Moore K dan Persaud T (2008). Before we are born: Essential of Embryology and birth defect Ed 7.
Philadelphia, Saunders
Murray SS and McKinney ES. (2014). Foundations of Maternal-Newborn and Women’s Health
Nursing 6th edition. United States of America: Elsevier
Nurwahyudi MI. (2017). Konsep Radaah Dalam Al-Quran (Kajian Tafsir Tematik Ayat-Ayat Tentang
Menyusui Bayi dalam Perspektif Mufassir dan Sains). QOF, 1(2): 103-116.
Perry, Shannon E., Marilyn J. Hockenberry, Deitra Leonard Lowdermilk, and David Wilson. 2013.
Maternal Child Nursing Care Fifth Editions
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI
----------. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi
1.Jakarta: DPP PPNI
Rahmawati AI, Puspitasari RD dan Cania E. (2017). Faktor-faktor yang memengaruhi kunjungan
antenatal care (ANC) ibu hamil. Medical Journal of Lampung University (Majority), 7(1): 72-76.
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1748/1705
Sari E. (2019). Keluarga Berencana Perspektif Ulama Hadis. SALAM; Jurnal Sosial dan Budaya Syar-
I, 6(1): 55-70. DOI: 10.15408/sjsbs.v6i1.10452
Scanlon V.C dan Sanders T. (2007). Essentials of Anatomy and Physiology Fifth Edition.
Philadelphia: FA Davis Company
Selasi. (2019). Pelatihan Konseling Menyusui Modul 40 Jam WHO-UNICEF. Jakarta: Selasi
Sherris, Jacqueline, Scott Wittet, Amy Kleine, John Sellors, Silvana Luciani, Rengaswamy
Sankaranarayanan, and Mark A. Barone. 2009. “Evidence-Based, Alternative Cervical Cancer
Screening Approaches in Low-Resource Settings.” International Perspectives on Sexual and
Reproductive Health 35(03):147–54. doi: 10.1363/3514709.
Stumbar, Sarah E., Maria Stevens, and Zoe Feld. 2019. “Cervical Cancer and Its Precursors: A
Preventative Approach to Screening, Diagnosis, and Management.” Primary Care - Clinics in
Office Practice 46(1):117–34. doi: 10.1016/j.pop.2018.10.011.

192
Setyarini DI. (2016). Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Kemenkes RI
Winkjosastro. (2007). Ilmu Kandungan Cetakan 5. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
WHO, POGI, IBI. (2013). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan. Jakarta: Kemenkes RI

193
Lampiran 1

PETUNJUK TEKNIS

METODE CASE ANALYSIS METHODE (CAM)

SECARA DARING

Metode CAM atau studi kasus merupakan strategi pembelajaran dengan menggunakan suatu kasus
pemicu untuk memperdalam pemahaman konsep dan menganalisa serta berfikir kritis (critical thinking)
terhadap suatu permasalahan.

1. CAM secara daring dapat dilakukan menggunakan aplikasi video conference atau kombinasi seperti
Microsoft Teams, Zoom Cloud Meeting, Cisco Webex, Hangouts, Google Meet dan lain sebagainya.
2. Penentuan aplikasi yang akan digunakan didiskusikan oleh kelompok dengan Dosen Fasilitator pada
saat kontrak pertemuan perkuliahan
3. Pada setiap pertemuan masing-masing kelompok akan membahas 1 kasus dengan alokasi waktu
sesuai dengan kontrak
4. Setiap pertemuan mahasiswa akan mendapat peran : penyaji, pembanding, moderator, Even
organizer dan audience
5. Pada akhir tahapan sebagai evaluasi proses pembelajaran dilaksanakan Student Oral Case Analyze
(SOCA) secara daring

TATA CARA DISKUSI

1. Penyaji menyiapkan media presentasi dalam PPT, gambar mind mapping secara elektronik, gambar
antomi organ yang terkena penyakit atau letak pembedahan/alat medis dan bagan patofisiologi untuk
ditampilkan pada saat pertemuan
2. Penyaji menguraikan konsep dasar dan analisis kemungkinan penyakit yang diderita pasien sesuai
kasus secara singkat (KMB)
3. Penyaji menguraikan konsep Antenatal dan postnatal (sesuai kasus) secara singkat
4. Selanjutnya penyaji mulai menguraikan dan memaparkan asuhan keperawatan sesuai kasus yang
meliputi tahapan proses keperawatan yaitu :
a. Pengkajian focus sesuai kasus beserta pengkajian focus yang harus ditambahkan untuk
menajamkan analisa penegakkan masalah dikaitkan dengan konsep penyakit seperti tercantum
diatas

194
b. Analisa data pengkajia berdasarkan data temuan dan data yang perlu ditambahkan
menggunakan Web of Coution (WOC) atau bagan patofisiologi
c. Penegakkan diagnose keperawatan berdasarkan prioritas dan rasional yang mendasari prioritas
masalah tersebut. Perumusan diagnose keperawatan menggunakan pendekatan SDKI, SLKI
dan SIKI
d. Pembuatan rencana asuhan keperawatan yang meliputi tujuan, dan intervensi keperawatan
yang operasional dan focus untuk mengatasi diagnose yang diangkat
e. Penyimpulan evaluasi keperawatan yang menjadi dasar untuk penentuan keberhasilan tindakan
keperawatan yang dilaksanakan
5. Pembanding sama seperti penyaji menyiapkan bahan dan media yang diperlukan untuk
menyanggah atau menginterupsi atau menambahkan penjelasan yang disampaikan penyaji
6. Moderator bertugas membuka diskusi, memimpin jalannya diskusi, membacakan scenario kasus
yang akan dibahas pada awal diskusi, memberikan waktu untuk bertanya kepeda peserta
diskusi, serta menyimpulkan hasil pelaksnaan diskusi
7. Even Orgnizer bertugas melakukan kontrak waktu dan aplikasi yang akan digunakan paling lambat
satu hari sebelum pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan kelas daring, membuat dan mengelola
susunan acara serta membacakan tata tertib diskusi diawal pertemuan
8. Peserta diskusi harus mempersiapkan diri sebelum diskusi seperti membuat resume analisa
penyakit sesuai kasus, mind mapping kasus pemicu dan asuhan keperawatannya, serta sudah
membuat pertanyaan yang akan dibawa pada saat diskusi
9. Pertanyaan atau interupsi dilakukan segera pada saat diskusi berlangsung sehingga
tidak perlu menunggu penjelasan Penyaji selesai. Dengan kata lain, tidak ada sesi
khusus pertanyaan, melainkan pertanyaan dapat dilakukan pada saat penyaji menjelaskan
materi
10. Pada akhir sesi diskusi, moderator menyimpulkan hasil pembahasan

195
Lampiran 2 FORMAT LAPORAN KASUS ANTENATAL
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A (USIA 30 TAHUN) G3P2A0 HAMIL
30 MINGGU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT DI RUANG ALAMANDA
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG

Disusun Oleh:
……………………………………….
NIM ………………………………….

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
BANDUNG 2021

196
A. PENGKAJIAN
1. Biodata Pasien
a. Inisial Pasien
b. Usia
c. Agama
d. Pendidikan terakhir
e. Pekerjaan
f. Alamat
g. Diagnosa Medis
h. Tanggal Masuk RS
i. Tanggal Pengkajian
j. No rekam medis
2. Biodata Penanggung Jawab
a. Inisial PJ
b. Usia
c. Pendidikan terakhir
d. Pekerjaan
e. Hubungan dengan pasien
f. Alamat
3. Keluhan Utama
Keluhan yang paling dirasakan oleh pasien pada saat pengkajian
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Penjelasan kronologis pasien masuk ke RS dan penjelasan dari
keluhan utama (PQRST) dalam bentuk narasi
5. Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat penyakit yang pernah dialami oleh pasien, riwayat penyakit
menahun, riwayat operasi, riwayat mengalami penyakit menular
seksual
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat penyakit keturunan seperti asma, alergi, DM, hipertensi,
kehamilan gemeli

7. Riwayat Obstetri dan Ginekologi


a. Riwayat Obstetri
1) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

197
No Thn Umur Jenis Tempat/ JK BBL Masalah Keadaan
Partus hamil partus penolong Hamil Lahir Nifas Bayi anak

2) Riwayat kehamilan saat ini: usia kehamilan, keluhan selama


hamil, gerakan janin dirasakan pertama kali, imunisasi TT,
ANC teratur, perubahan berat badan, pemeriksaan USG
berapa kali, usia kehamilan, vitamin atau obat yang
dikonsumsi selama hamil.
b. Riwayat Ginekologi
1) Riwayat Menstruasi: menarche, siklus, gangguan selama
menstruasi, hari pertama haid terakhir (HPHT)
2) Riwayat Kleuarga Berencana: riwayat penggunaan alat
kontrasepsi, keluhan selama meggunakan alat
kontrasepsi, rencana penggunaan alat kontrasepsi setelah
melahirkan
3) Riwayat Pernikahan: usia menikah (suami dan istri), jumlah
pernikahan (suami dan istri), lama pernikahan
8. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum: kesadaran, TTV, BB, TB,
b. Sistem pernapasan: kaji pola napas, irama napas, bunyi
napas, sesak, pernapasan cuping hidung.
c. Sistem kardiovaskuler: irama nadi, amplitudo, konjungtiva,
warna bibir peningkatan vena jugularis, CRT, edema pada
ekstremitas, varises di vagina, varises di ekstremitas, suhu akral,
hemoroid
d. Sistem pencernaan: mukosa bibir, bising usus, pola BAB, mual,
muntah, tidak nafsu makan, lingkar lengan atas
e. Sistem perkemihan: bladder, keluhan saat buang air kecil
f. Sistem persarafan: fungsi pendengaran, penciuman,
pengecapan dan penglihatan, sensasi, kram pada esktremitas
bawah, reflek patella
g. Sistem endokrin: pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar
getah bening, produksi kolostrum
h. Sistem reproduksi
1) Mamae: bentuk putting, kebersihan putting, pembengkakan
payudara, pengeluaran kolostrum
2) Uterus: tinggi fundus uterus, leopold 1-4, denyut jantung
janin (DJJ)

198
3) Vulva: kebersihan vulva, pengeluaran dari jalan lahir (warna,
jumlah, bau), kebiasaan mengganti celana dalam, cara
cebok
i. Sistem musculoskeletal: kekuatan otot, rentang gerak
j. Sistem Integumen: perubahan warna kulit terutama
didaerah muka, areola, dada, perut, inguinal.
9. Pola Aktivitas Sehari-Hari (Sebelum dan saat hamil)
Nutrisi, eliminasi, personal hygiene, istirahat tidur, gaya hidup.
ketergantungan fisik.

10. Pemeriksaan Penunjang


Hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, CTG
11. Terapi
Obat atau vitamin yang dikonsumsi selama hamil
12. Aspek Psikososial
a. Pola pikir
b. Persepsi diri
c. Konsep diri
d. Gaya komunikasi
13. Aspek Spiritual: sumber kekuatan pasien, kepercayaan dan
keyakinan yang dianut, kegiatan ibadah selama hamil, makna
terhadap perubahan selama hamil

14. Analisa Data


Data Etiologi Masalah
DS: Kurang informasi Defisit pengetahuan
- Klien tentang proses tentang proses
mengatakan persalinan persalinan
belum
mengetahui
proses persalinan Pengetahuan
DO: klien tentang
- ibu terlihat proses persalinan
bertanya tentang kurang
proses persalinan
- kehamilan
pertama Kemampuan klien
- G1P0A0 mengenal proses
persalinan kurang

199
200
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit pengetahuan tentang proses persalinan b.d kurangnya
pengetahuan klien tentang proses persalinan

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Defisit Harus memiliki Dalam intervensi Rasional dari
pengetahuan kriteria SMART harus memiliki 4 tindakan
tentang proses (spesifik, kriteria yaitu: yang
persalinan b.d measurable, 1. tindakan dilakukan
kurangnya achievebla, realistik mandiri
pengetahuan dan time) keperawatan
klien tentang 2. pendidikan
proses persalinan Contoh: kesehatan
ditandai dengan: Setelah dilakukan 3. observasi
tindakan 4. kolaborasi
DS: keperawatan
- Klien selama 1x contoh:
mengatakan pertemuan klien 1. Jelaskan pada Contoh:
belum mampu mengenal klien tentang 1. Pemberian
mengetahui proses persalinan proses persalinan informasi
proses dengan kriteria hasil akan
persalinan : meningkatkan
- Klien sudah pengetahuan
DO:
mengetahui dan
- ibu terlihat
tentang proses pemahaman
bertanya
persalinan klien sehingga
tentang proses
- Klien terlihat klien dapat
persalinan
tenang mengenal
- kehamilan
- Klien akan proses
pertama
mempersiapkan persalinan
- G1P0A0
proses secara akurat

201
persalinan
dengan baik

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


No DX Tanggal Jam Implementasi Evaluasi
1 3 6 08.00 Menjelaskan proses S:
Januari persalinan yang terdiri
2018 dari 4 kala. Kala I : O:
mulai muncul his
sampai dengan A:
pembukaan lengkap
Kala II: kelahiran bayi P:
Kala III: kelahiran
placenta
Kala IV: pengawasan
2 jam post partum

Respon: Klien dapat


mengulang kembali
tentang proses
persalinan, wajah klien
tenang

E. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal Jam Profesi Catatan perkembangan Paraf
S
O
A
P

202
Lampiran 3 FORMAT LAPORAN KASUS INTRANATAL
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A (USIA 30 TAHUN) G3P2A0 HAMIL
37 MINGGU DI RUANG BERSALIN
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG

Disusun Oleh:
……………………………………….
NIM ………………………………….

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
BANDUNG 2021

203
KALA I
A. PENGKAJIAN
1. Biodata Pasien
a. Inisial Pasien
b. Usia
c. Agama
d. Pendidikan terakhir
e. Pekerjaan
f. Alamat
g. Diagnosa Medis
h. Tanggal Masuk RS
i. Tanggal Pengkajian
j. No rekam medis
2. Biodata Penanggung Jawab
a. Inisial PJ
b. Usia
c. Pendidikan terakhir
d. Pekerjaan
e. Hubungan dengan pasien
f. Alamat
3. Keluhan Utama
Keluhan yang paling dirasakan oleh pasien pada saat pengkajian
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Penjelasan kronologis pasien masuk ke RS dan penjelasan dari
keluhan utama (PQRST) dalam bentuk narasi
5. Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat penyakit yang pernah dialami oleh pasien, riwayat penyakit
menahun, riwayat operasi, riwayat mengalami penyakit menular
seksual
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat penyakit keturunan seperti asma, alergi, DM, hipertensi,
kehamilan gemeli
7. Riwayat Obstetri dan Ginekologi
a. Riwayat Obstetri
3) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

204
No Thn Umur Jenis Tempat/ JK BBL Masalah Keadaan
Partus hamil partus penolong Hamil Lahir Nifas Bayi anak

4) Riwayat kehamilan saat ini: usia kehamilan, keluhan selama


hamil, gerakan janin dirasakan pertama kali, imunisasi TT,
ANC teratur, perubahan berat badan, pemeriksaan USG
berapa kali, usia kehamilan, vitamin atau obat yang
dikonsumsi selama hamil.
b. Riwayat Ginekologi
4) Riwayat Menstruasi: menarche, siklus, gangguan selama
menstruasi, hari pertama haid terakhir (HPHT)
5) Riwayat Kleuarga Berencana: riwayat penggunaan alat
kontrasepsi, keluhan selama meggunakan alat
kontrasepsi, rencana penggunaan alat kontrasepsi setelah
melahirkan
6) Riwayat Pernikahan: usia menikah (suami dan istri), jumlah
pernikahan (suami dan istri), lama pernikahan
8. Pemeriksaan Fisik
k. Keadaan umum: kesadaran, TTV, BB, TB,
l. Sistem pernapasan: kaji pola napas, irama napas, bunyi
napas, sesak, pernapasan cuping hidung.
m. Sistem kardiovaskuler: irama nadi, amplitudo, konjungtiva,
warna bibir peningkatan vena jugularis, CRT, edema pada
ekstremitas, varises di vagina, varises di ekstremitas, suhu akral,
hemoroid
n. Sistem pencernaan: mukosa bibir, bising usus, pola BAB, mual,
muntah, tidak nafsu makan, lingkar lengan atas
o. Sistem perkemihan: bladder, keluhan saat buang air kecil
p. Sistem persarafan: fungsi pendengaran, penciuman,
pengecapan dan penglihatan, sensasi, kram pada esktremitas
bawah, reflek patella
q. Sistem endokrin: pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar
getah bening, produksi kolostrum
r. Sistem reproduksi
4) Mamae: bentuk putting, kebersihan putting, pembengkakan
payudara, pengeluaran kolostrum
5) Uterus: tinggi fundus uterus, leopold 1-4, denyut jantung
janin (DJJ)

205
6) Vulva: kebersihan vulva, pengeluaran dari jalan lahir (warna,
jumlah, bau), kebiasaan mengganti celana dalam, cara
cebok
s. Sistem musculoskeletal: kekuatan otot, rentang gerak
t. Sistem Integumen: perubahan warna kulit terutama
didaerah muka, areola, dada, perut, inguinal.
9. Pola Aktivitas Sehari-Hari (Sebelum dan saat hamil)
Nutrisi, eliminasi, personal hygiene, istirahat tidur, gaya hidup.
ketergantungan fisik.

10. Pemeriksaan Penunjang


Hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, CTG
11. Terapi
Obat atau vitamin yang dikonsumsi selama hamil
12. Aspek Psikososial
e. Pola pikir
f. Persepsi diri
g. Konsep diri
h. Gaya komunikasi
13. Aspek Spiritual: sumber kekuatan pasien, kepercayaan dan
keyakinan yang dianut, kegiatan ibadah selama hamil, makna
terhadap perubahan selama hamil

14. Analisa Data


Data Etiologi Masalah
DS: Kurang informasi Defisit pengetahuan
- Klien tentang proses tentang proses
mengatakan persalinan persalinan
belum
mengetahui
proses persalinan Pengetahuan
DO: klien tentang
- ibu terlihat proses persalinan
bertanya tentang kurang
proses persalinan
- kehamilan
pertama Kemampuan klien
- G1P0A0 mengenal proses
persalinan kurang

206
207
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit pengetahuan tentang proses persalinan b.d kurangnya
pengetahuan klien tentang proses persalinan

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Defisit Harus memiliki Dalam intervensi Rasional dari
pengetahuan kriteria SMART harus memiliki 4 tindakan
tentang proses (spesifik, kriteria yaitu: yang
persalinan b.d measurable, 1. tindakan dilakukan
kurangnya achievebla, realistik mandiri
pengetahuan dan time) keperawatan
klien tentang 2. pendidikan
proses Contoh: kesehatan
persalinan Setelah dilakukan 3. observasi
ditandai tindakan 4. kolaborasi
dengan: keperawatan
selama 1x contoh:
DS: pertemuan klien 1. Jelaskan pada Contoh:
- Klien mampu mengenal klien tentang 1. Pemberian
mengatakan proses persalinan proses persalinan informasi
belum dengan kriteria hasil akan
mengetahui : meningkatkan
proses - Klien sudah pengetahuan
persalinan mengetahui dan
tentang proses pemahaman
DO:
persalinan klien sehingga
- ibu terlihat
- Klien terlihat klien dapat
bertanya
tenang mengenal
tentang
- Klien akan proses
proses
mempersiapkan persalinan
persalinan
proses secara akurat

208
- kehamilan persalinan
pertama dengan baik
- G1P0A0

D. IMLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


No DX Tanggal Jam Implementasi Evaluasi
1 3 6 08.00 Menjelaskan proses S:
Januari persalinan yang terdiri
2018 dari 4 kala. Kala I : O:
mulai muncul his
sampai dengan A:
pembukaan lengkap
Kala II: kelahiran bayi P:
Kala III: kelahiran
placenta
Kala IV: pengawasan
2 jam post partum

Respon: Klien dapat


mengulang kembali
tentang proses
persalinan, wajah klien
tenang

KALA II
A. PENGKAJIAN
DS: Pasien mengatakan sudah tidak tahan ingin BAB

209
DO: pembukaan lengkap, terlihat perineum menonjol, vulva membuka
dan anus tertekan, kepala bayi terlihat di perineum, ketuban pecah,
warna jernih

ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
Sesuaikan dengan Buat etiologi Nyeri persalinan
data yang ada

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri melahirkan berhubungan dengan dilatasi serviks

C. PERENCANAAN
NO Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Nyeri Setalah a. pimpin ibu
persalinan dilakukan meneran
berhubungan perawatan b. lakukan
dengan selama 1 penekanan pada
dilatasi serviks jam nyeri perineum
persalinan c. lanjutkan
hilang massage pada
dengan daerah abdomen
kriteria : d. anjurkan ibu
Bayi lahir untuk meneran
dengan cara
menarik
nafas panjang
kemudian
ditahan dan
mengedan
e. lahirkan kepala
bayi
f. cek lilitan tali
pusat
g. tunggu putaran
paksi luar jangan
ditarik
h. lahirkan bahu
anterior
208
dilanjutkan
dengan bahu
posterior
i. lahirkan ektremitas
dengan cara
selusur.

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


No DX Tanggal Jam Implementasi Evaluasi
1 1 6 19.30 Membantu ibu Jam …
Januari melahirkan sesuai S: ibu
2018 dengan APN mengatakan
Respon : bayi lahir muals sudah
berkurang dan
merasa senang
dengan kelahiran
bayinya
O: bayi lahir jam
19.35 dengan
jenis kelamin
perempuan
APGAR Skor 8/10,
tidak ada luka
robek, belum
ada tanda-tanda
plasenta lepas
A: risiko
perdarahan
P: bantu
melahirkan
plasenta

KALA III
KALA IV
Proses kala III dan IV dalam pendokumentasian sama dengan kala II

209
Lampiran 4 FORMAT LAPORAN KASUS POSTNATAL
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A (USIA 30 TAHUN) P2A0
POSTPARTUM MATURUS HARI KE-1 DI RUANG ALAMANDA
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG

Disusun Oleh:
……………………………………….
NIM ………………………………….

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
BANDUNG 2021

210
A. PENGKAJIAN
1. Biodata Pasien
a. Inisial Pasien
b. Usia
c. Agama
d. Pendidikan terakhir
e. Pekerjaan
f. Alamat
g. Diagnosa Medis
h. No rekam medis
i. Tanggal Masuk RS
j. Tanggal operasi
k. Tanggal Pengkajian
2. Biodata Penanggung Jawab
a. Inisial PJ
b. Usia
c. Pendidikan terakhir
d. Pekerjaan
e. Hubungan dengan pasien
f. Alamat
3. Keluhan Utama
Keluhan yang paling dirasakan oleh pasien pada saat pengkajian
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Penjelasan kronologis pasien masuk ke RS dan penjelasan dari keluhan
utama (PQRST) dalam bentuk narasi
5. Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat penyakit yang pernah dialami oleh pasien, riwayat penyakit
menahun, riwayat operasi, riwayat mengalami penyakit menular
seksual
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat penyakit keturunan seperti asma, alergi, DM, hipertensi,
kehamilan gemeli
7. Riwayat Obstetri dan Ginekologi
a. Riwayat Obstetri
1) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

211
No Thn Umur Jenis Tempat/ JK BBL Masalah Keadaan
Partus hamil partus penolong Hamil Lahir Nifas Bayi anak

2) Riwayat kehamilan saat ini: usia kehamilan, keluhan selama


hamil, gerakan janin dirasakan pertama kali, imunisasi TT, ANC
teratur, perubahan berat badan, pemeriksaan USG berapa kali,
usia kehamilan, vitamin atau obat yang dikonsumsi selama
hamil.
3) Riwayat persalinan saat ini: lama persalinan, jenis persalinan,
lama persalinan, masalah selama proses persalinan
b. Riwayat Ginekologi
1) Riwayat Menstruasi: menarche, siklus, gangguan selama
menstruasi, hari pertama haid terakhir (HPHT)
2) Riwayat Kleuarga Berencana: riwayat penggunaan alat
kontrasepsi, keluhan selama meggunakan alat kontrasepsi,
rencana penggunaan alat kontrasepsi setelah melahirkan
3) Riwayat Pernikahan: usia menikah (suami dan istri), jumlah
pernikahan (suami dan istri), lama pernikahan
8. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum: kesadaran, TTV, BB, TB,
b. Sistem pernapasan: kaji pola napas, irama napas, bunyi napas,
sesak, pernapasan cuping hidung.
c. Sistem kardiovaskuler: irama nadi, amplitudo, konjungtiva, warna
bibir peningkatan vena jugularis, CRT, edema pada ekstremitas,
homan’s sign, varises di vagina, varises di ekstremitas, suhu akral,
hemoroid
d. Sistem pencernaan: mukosa bibir, bising usus, pola BAB,
mual, muntah, tidak nafsu makan, lingkar lengan atas
e. Sistem perkemihan: bladder, keluhan saat buang air kecil
f. Sistem persarafan: fungsi pendengaran, penciuman,
pengecapan dan penglihatan, sensasi, kram pada esktremitas
bawah, reflek patella
g. Sistem endokrin: pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar getah
bening, produksi kolostrum
h. Sistem reproduksi
1) Mamae: bentuk putting, kebersihan putting, pembengkakan
payudara, pengeluaran kolostrum

212
2) Uterus: tinggi fundus uterus, involusio uterus, kontraksi uterus
3) Vulva: kebersihan vulva, lochea, luka perineum, tanda
REEDA (redness, echimosis, edema, discharge dan
approximately), cara cebok
i. Sistem musculoskeletal: kekuatan otot, rentang gerak
j. Sistem Integumen: perubahan warna kulit terutama didaerah
muka, areola, dada, perut, inguinal.
1. Pola Aktivitas Sehari-Hari (Sebelum dan saat hamil)
Nutrisi, eliminasi, personal hygiene, istirahat tidur, gaya hidup.
ketergantungan fisik.
2. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, CTG
3. Terapi
Obat atau vitamin yang dikonsumsi selama hamil
4. Aspek Psikososial
a. Pola pikir
b. Persepsi diri
c. Konsep diri
d. Gaya komunikasi
5. Aspek Spiritual: sumber kekuatan pasien, kepercayaan dan keyakinan
yang dianut, kegiatan ibadah selama hamil, makna terhadap
perubahan selama hamil

6. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS: Kurang informasi Defisit pengetahuan
- Klien tentang proses tentang proses
mengatakan persalinan persalinan
belum
mengetahui
proses persalinan Pengetahuan
DO: klien tentang
- ibu terlihat proses persalinan
bertanya tentang kurang
proses persalinan
- kehamilan
pertama Kemampuan klien
- G1P0A0 mengenal proses
persalinan kurang

213
214
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit pengetahuan tentang proses persalinan b.d kurangnya
pengetahuan klien tentang proses persalinan

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Defisit Harus memiliki Dalam intervensi Rasional dari
pengetahuan kriteria SMART harus memiliki 4 tindakan
tentang proses (spesifik, kriteria yaitu: yang
persalinan b.d measurable, 1. tindakan dilakukan
kurangnya achievebla, realistik mandiri
pengetahuan dan time) keperawatan
klien tentang 2. pendidikan
proses Contoh: kesehatan
persalinan Setelah dilakukan 3. observasi
ditandai tindakan 4. kolaborasi
dengan: keperawatan
selama 1x contoh:
DS: pertemuan klien 1. Jelaskan pada Contoh:
- Klien mampu mengenal klien tentang 1. Pemberian
mengatakan proses persalinan proses persalinan informasi
belum dengan kriteria hasil akan
mengetahui : meningkatkan
proses - Klien sudah pengetahuan
persalinan mengetahui dan
tentang proses pemahaman
DO:
persalinan klien sehingga
klien dapat
mengenal
214
- ibu terlihat - Klien terlihat proses
bertanya tenang persalinan
tentang - Klien akan secara akurat
proses mempersiapkan
persalinan proses
- kehamilan persalinan
pertama dengan baik
- G1P0A0

D. IMLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


No DX Tanggal Jam Implementasi Evaluasi
1 3 6 08.00 Menjelaskan proses S:
Januari persalinan yang terdiri
2018 dari 4 kala. Kala I : O:
mulai muncul his
sampai dengan A:
pembukaan lengkap
Kala II: kelahiran bayi P:
Kala III: kelahiran
placenta
Kala IV: pengawasan
2 jam post partum

Respon: Klien dapat


mengulang kembali
tentang proses
persalinan, wajah klien
tenang

E. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal Jam Profesi Catatan perkembangan Paraf
SOAP

215
Lampiran 5 Format Penilaian Makalah
FORMULIR
PENILAIAN PEMBUATAN MAKALAH

DILAKUKAN
NO KEGIATAN

Ya Tdk
Alat dan Bahan
Ketersediaan Juknis Pembuatan Makalah
Ketersediaan buku referensi yang relevan
Tahap Kerja
1
Mencantumkan lafaz salam pada awal makalah
2
Mencantumkan lafaz Basmallah pada awal makalah
3
Menjelaskan kelengkapan konsep
4
Menjelaskan kebenaran konsep
5
Menggunakan bahasa yang menggugah untuk mendalami konsep
6
Memperhatikan kelengkapan abstrak
7
Mencantumkan daftar kosakata (glosarium)
8
Membuat kata pengantar sesuai aturan
9
Mencantumkan daftar isi
10
Mencantumkan daftar tabel
11
Mencantumkan daftar gambar
12
Mencantumkan daftar lampiran
13
Mengungkapkan prevalensi
14
Mengungkapkan dampak
15
Mengungkapkan akibat jika tidak ditanggulangi
16
Mencantumkan salah satu ayat Al Qur'an/ Hadits sesuai konteks
17
Mencantumkan hasil karya penulis terdahulu
18
Mengungkapkan alasan pemilihan judul
19
Menerapkan keterkaitan judul, rumusan masalah, tujuan, isi (landasan teoretis dan
pembahasan), dan kesimpulan
20
Menerapkan paragraf pada setiap subjudul
21
Mencantumkan sumber pada landasan teoretis
22
Memaparkan pembahasan isi
23
Menerapkan keterkaitan kutipan dan daftar pustaka
24
Menggunakan jenis, ukuran huruf, dan spasi yang sesuai

216
25 Menerapkan sistem penomoran yang sesuai
26 Menerapkan sistem penulisan daftar pustaka yang konsisten
27 Mencantumkan daftar pustaka lebih dari 3 sumber
28 Mencantumkan daftar pustaka 5 tahun terakhir
29 Mencantumkan lafaz hamdallah pada penutup makalah
30 Mencantumkan lafaz salam pada penutup makalah

Jumlah Skor

NILAI TOTAL = (total perolehan/30) X 100

Catatan: Jumlah item total perolehan disesuaikan dengan masing-masing KMK

217
Lampiran 6 Format Penilaian Presentasi
FORMULIR
PENILAIAN PRESENTASI KELOMPOK

DILAKUKAN
NO KEGIATAN

Ya Tdk
Alat dan Bahan
Ketersediaan juknis penilaian kelompok presentasi di kelas
Ketersediaan buku referensi yang relevan
Tahap Kerja
1
Moderator mengucapkan lafaz basmallah pada awal presentasi
2
Moderator memperkenalkan anggota kelompok yang presentasi
3
Moderator menjelaskan pembagian tugas presentasi
4
Moderator memberikan kesempatan kepada presenter untuk presentasi
5
Presenter hadir tepat waktu
6
Presenter menggunakan pakaian seragam yang lengkap, bersih dan rapi
7
Presenter mengucapkan lafaz basmallah pada awal presentasi
8
Presenter menggunakan bahasa formal yang baik
9
Presenter berperilaku sopan, santun dan ramah
10
Presenteri menampilkan media presentasi yang menarik
11
Presenter menyiapkan bahan penunjang presentasi
12
Presenter menyajikan integrasi AIK pada materi presentasi
13
Presenter dapat mengelola waktu dengan efektif
14
Presenter mengucapkan lafaz hamdalah untuk menutup presentasi
15
Presenter mengembalikan acara kepada moderator
16
Moderator memandu diskusi
17
Audiens mengajukan pertanyaan atau memberikan tanggapan kepada kelompok presentasi
18
Presenter menjawab pertanyaan dan menanggapi pernyataan dari audiens dengan lengkap
19
Presenter menguasai permasalahan sesuai topik presentasi
20
Moderator menyimpulkan hasil diskusi
21
Moderator membaca lafaz hamdalah
22
Moderator menutup diskusi
Jumlah Skor

NILAI TOTAL = (total perolehan/22) X 100

218
Catatan: Jumlah item total perolehan disesuaikan dengan masing-masing KMK

Lembar Umpan balik

219
Lampiran 7 Format Penilaian Presentasi Kelompok Pembanding
FORMULIR
PENILAIAN PRESENTASI KELOMPOK PEMBANDING

DILAKUKAN
NO KEGIATAN

Ya Tdk
Alat dan Bahan
Ketersediaan juknis penilaian kelompok presentasi di kelas
Ketersediaan buku referensi yang relevan
Tahap Kerja
1 Moderator mengucapkan lafaz basmallah pada awal presentasi
2 Moderator memperkenalkan anggota kelompok pembanding
3 Moderator menjelaskan pembagian tugas kelompok pembanding
4 Moderator memberikan kesempatan kepada kelompok pembanding untuk presentasi
5 Kelompok Pembanding hadir tepat waktu
6 Kelompok Pembanding menggunakan pakaian seragam yang lengkap, bersih dan rapi
7 Kelompok Pembanding mengucapkan lafaz basmallah pada awal presentasi
8 Kelompok Pembanding menggunakan bahasa formal yang baik
9 Kelompok Pembanding berperilaku sopan, santun dan ramah
10 Kelompok Pembanding menampilkan media presentasi yang menarik
11 Kelompok Pembanding menyiapkan bahan penunjang presentasi
12 Kelompok Pembanding menyajikan materi presentasi yang menunjukkan perbedaan dengan
kelompok presentasi
13 Kelompok Pembanding menyajikan integrasi AIK pada materi presentasi
14 Kelompok Pembanding dapat mengelola waktu dengan efektif
15 Kelompok Pembanding mengucapkan lafaz hamdalah untuk menutup presentasi
16 Kelompok Pembanding mengembalikan acara kepada moderator
17 Moderator memandu diskusi

18 Audiens mengajukan pertanyaan atau memberikan tanggapan kepada kelompok pembanding

19 Kelompok Pembanding menjawab pertanyaan dan menanggapi pernyataan dari audiens


dengan lengkap
20 Kelompok Pembanding menguasai permasalahan sesuai topik presentasi
21 Moderator menyimpulkan hasil diskusi
22 Moderator membaca lafaz hamdalah

220
23 Moderator menutup diskusi
Jumlah Skor

NILAI TOTAL = (total perolehan/23) X 100

Catatan: Jumlah item total perolehan disesuaikan dengan masing-masing KMK

Lembar Umpan balik

221
Lampiran 8 Format Penilaian Even Organizer
FORMULIR
Penilaian Event Organizer

DILAKUKAN
NO KEGIATAN

Ya Tdk
Alat dan Bahan
Konsep yang menarik dan kreatif.
Proses tahapan pembuatan event.
Eksekusi event yang significant.
Tahap Kerja
1 Sebelum beraktivitas membacakan bismillaah dan salam
2 Membicarakan konsep dengan tim dan membuat skema aturan mainnya (Kerangka Pikiran)
3 Menentukan pihak-pihak yang akan terlibat dalam event tersebut
4 Menyebarluaskan event yang akan diselenggerakan
5 Melakukan technical meeting dengan seluruh pengisi/pendukung acara.
6 Mampu mengelola anggota secara kompak
7 Mampu mengelola susunan acara secara efektif
8 Menunjukkan respek terhadap detil kebutuhan peserta diskusi selama diskusi berlangsung
9 Menyiapkan dan mengoperasikan alat penunjang diskusi
10 Menata kelas secara manarik, nyaman, dan sesuai tema
11 Mengelola kegiatan selingan/hiburan menggugah antusias peserta
12 Menciptakan ide dan kreasi seni yang inovatif
13 Manajemen waktu efektif
14 Memberi kesempatan kepada peserta diskusi secara adil
15 Menghidupkan suasana dan mengatur dinamika diskusi dengan lancar
16 Mengarahkan diskusi mencapai target akhir
17 Mampu tampil meyakinkan dan mempengaruhi peserta
18 Mampu mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain
19 Mampu menengahi perdebatan dan mencarikan solusi
20 Mampu menyimpulkan beberapa pendapat yang senada
21 Mampu menutup acara dengan menarik
22 Membacakan hamdalah pada akhir acara
23 Membacakan doa kifaaratul majelis
24 Membaca salam
Jumlah Skor

NILAI TOTAL = (total perolehan/24) X 100

Catatan: Jumlah item total perolehan disesuaikan dengan masing-masing KMK

222
Lampiran 9 Format Penilaian Moderator

FORMULIR
Penilaian Moderator

DILAKUKAN
NO KEGIATAN

Ya Tdk
Alat dan Bahan
Pahami tugas dan fungsi moderator terlebih dahulu
Pelajari dengan matang materi atau topik yang akan dibahas
Pelajari susunan acara dengan seksama
Cari-cari informasi tentang narasumber
Buat catatan kecil
Terus Berlatih
Tahap Kerja
1 Sebelum beraktivitas membacakan bismillaah dan salam
2 Memperkenalkan pembicara.
3 Memastikan acara berjalan dengan lancar.
4 Memiliki Salinan agenda acara
5 Mengetahui dengan siapa yang akan dihadapi
6 Menjadikan pembicara tamu sebagai pusat perhatian
7 Menggunakan pertanyaan dengan bijak
8 Mengajukan pertanyaan satu per satu dengan jelas
9 Meperhatikan reaksi audiens
10 Mengakhiri acara dengan contoh praktis
11 Membuat Cue Card (kartu isyarat) untuk mempermudah
12 Membacakan Alhamdulillaah, doa kifaaratul majelis, dan salam
Jumlah Skor

NILAI TOTAL = (total perolehan/12 X 100)

Catatan: Jumlah item total perolehan disesuaikan dengan masing-masing KMK

223
Lampiran 10 Format Penilaian SOCA
FORMULIR
SOCA

DILAKUKAN
NO KEGIATAN

Ya Tdk
Alat dan Bahan
Jurnal Ilmiah
Berbagai referensi terkait yang dijadikan rujukan
Tahap Kerja
1 Menghadiri tepat waktu
2 Menggunakan pakaian seragam yang lengkap, bersih dan rapi
3 Mahasiswa mengucap salam pada awal presentasi
4 Mahasiswa mengucap lafaz basmalah pada awal Kegiatan
5 Menggunakan bahasa formal yang baik
6 Berperilaku sopan, santun dan ramah
7 Mengelola waktu dengan efektif
8 Mampu menghubungkan fakta empiris dengan teori yang terkait
9 Mampu menganalisa data – data penunjang dengan benar sesuai Kasus
10 Mampu menjelaskan alasan prioritas masalah keperawatan
11 Mampu menjelaskan rasional dari tindakan keperawatan
12 Mampu menjelaskan tujuan tindakan kolaborasi
13 Mampu menjelaskan hasil evaluasi dari tindakan keperawatan yang dilakukan
14 Mampu menjelaskan kekurangan (penilaian diri) yang telah dilakukan
15 Mengucapkan lafaz hamdalah untuk menutup presentasi
16 Menutup presentasi dengan salam
Jumlah Skor

NILAI TOTAL = (total perolehan/18) X 100

224
Lampiran 11 Format Penilaian Sikap di Kelas
FORMULIR
PENILAIAN SIKAP PEMBELAJARAN DI KELAS

Skala
Penilaian
NO KEGIATAN Sikap
1 2 3
Alat dan Bahan
Ketersediaan Instrumen menggunakan lima skala likert

Tahap Kerja
1. Konfirmasi waktu pembelajaran kepada dosen paling lambat satu hari sebelum pembelajaran
melalui penanggung jawab mata kuliah.

1. Jika tidak ada konfirmasi


2. Ada konfirmasi mendadak sebelum perkuliahan berlangsung
3. Ada konfirmasi sehari sebelumnya
2. Datang tepat waktu berada di kelas
1. Datang terlambat
2. Datang tepat waktu pembelajaran dimulai
3. Datang sebelum pembelajaran dimulai
3 Berpenampilan rapi sesuai ketentuan seragam pada hari tersebut.
1. Tidak memakai seragam sesuai ketentuan
2. memakai seragam sesuai ketentuan tetapi tidak rapi
3. Memakai seragam sesuai ketentuan dengan rapi
4. Mengucapkan salam sebelum pembelajaran dimulai.
1. Tidak mengucapkan salam sebelum pembelajaran dimulai
2. Mengucapkan salam sebelum pembelajaran dimulai tetapi kurang khusyuk
3. Mengucapkan salam sebelum pembelajaran dimulai dengan khusyuk
5. Mengucapkan basmalah sebelum pembelajaran dimulai.
1. Tidak mengucapkan basmalah sebelum pembelajaran dimulai

225
2. Mengucapkan basmalah sebelum pembelajaran dimulai tetapi kurang khusyuk
3. Mengucapkan basmalah sebelum pembelajaran dimulai dengan khusyuk
6. Memperlihatkan antusiasme dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas
1. Tidak antusias dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas
2. Kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas

3. Antusias dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas

7. Merespons setiap pertanyaan yang diberikan dosen atau mahasiswa lain.


1. Tidak merespons pertanyaan yang diberikan dosen
2. Kurang merespons pertanyaan yang diberikan dosen
3. Selalu merespons pertanyaan yang diberikan dosen
8. Menunjukkan perilaku yang sopan
1. Tidak menunjukkan perilaku yang sopan
2. Kurang menunjukkan perilaku yang sopan

3. Menunjukkan perilaku yang sopan


9. Menyadari pentingnya mengikuti materi yang diberikan dosen.
1. Tidak menyadari pentingnya mengikuti materi yang diberikan dosen.
2. Kurang menyadari pentingnya mengikuti materi yang diberikan dosen.
3. Menyadari pentingnya mengikuti materi yang diberikan dosen.
10. Menunjukkan antusias dalam menerapkan materi yang diberikan dosen.
1. Tidak antusias dalam menerapkan materi yang diberikan dosen
2. Kurang antusias dalam menerapkan materi yang diberikan dosen
3. Antusias dalam menerapkan materi yang diberikan dosen
11 Menunjukkan antusias untuk menerapkan nilai-nilai yang didapat selama proses
pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari
1. Tidak antusias dalam menerapkan nilai-nilai yang didapat dari hasil pembelajaran
2. Kurang antusias dalam menerapkan nilai-nilai yang didapat dari hasil pembelajaran
3. Antusias dalam menerapkan nilai-nilai yang didapat dari hasil pembelajaran

12 Menyelesaian kegiatan pembelajaran tepat waktu.


1. Tidak menyelesaikan kegiatan pembelajaran tepat waktu tanpa alasan yang jelas
2. Tidak menyelesaikan kegiatan pembelajaran tepat waktu dengan alasan yang jelas
3. Menyelesaikan kegiatan pembelajaran tepat waktu

13 Mengucapkan lafaz hamdallah setelah selesai pembelajaran di kelas


1. Tidak mengucapkan lafaz hamdallah setelah selesai pembelajaran di kelas

226
2. Mengucapkan lafaz hamdallah setelah selesai pembelajaran di kelas tetapi kurang khusyu

3. Mengucapkan lafaz hamdallah setelah selesai pembelajaran di kelas dengan khusyu


14 Mengucapkan lafaz salam pada akhir pembelajaran di kelas
1. Tidak mengucapkan lafaz salam pada akhir pembelajaran di kelas
2. Mengucapkan lafaz salam pada akhir pembelajaran di kelas tetapi kurang khusyuk
3. Mengucapkan lafaz salam pada akhir pembelajaran di kelas dengan khusyuk

Jumlah Skor

NILAI TOTAL = (total perolehan/42) X 100

227
Lampiran 12 Format Penilaian Sikap di Laboraturium

FORMULIR
Penilaian sikap Pembelajaran di Laboratorium

Skala Penilaian
Sikap
NO KEGIATAN
1 2 3

Alat dan Bahan


Instrument menggunakan lima skala likert

Tahap Kerja
Mahasiswa melakukan kontrak waktu dengan petugas laboratorium untuk
1. penggunaan tempat dan peminjaman alat-alat yang akan digunakan untuk
pembelajaran laboratorium
1. Tidak melakukan kontrak waktu

3. Melakukan kontrak waktu

2. Mahasiswa datang tepat waktu berada di laboratorium yang sudah ditentukan


1. Datang tidak tepat waktu

3. Datang tepat waktu

Mahasiswa berpenampilan sesuai ketentuan di laboratorium, rapih dan menarik


3.
1. Berpenampilan tidak sesuai ketentuan,tidak rapih dan menarik

2.Berpenampilan sesuai dengan ketentuan tapi tidak rapi dan menarik

3. Berpenampilan sesuai ketentuan di laboratorium, rapih dan menarik

Mahasiswa mengucapkan basmalah pada saat memulai setiap prosedur


4.
tindakan praktek
1. Tidak mengucapkan basmalah saat memulai prosedur

228
3. Mengucapkan basmalah pada saat memulai prosedur
Mahasiswa memperlihatkan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran di
5.
laboratorium
1. Tidak memperhatikan dengan antusias
2. Kadang-kadang memperhatikan dengan antusias
3. Memperhatikan dengan antusias
Mahasiswa merespon setiap pertanyaan yang diberikan fasilitator
6.
1. Tidak merespon setiap pertanyaan

2. Kadang-kadang merespon setiap pertanyaan

3. Selalu merespon setiap pertanyaan

Mahasiswa menunjukan bahasa dan prilaku yang sopan dan santun


7.
1.Tidak menunjukan bahasa dan prilaku yang sopan dan santun
2.Kadang-kadang menunjukan bahasa dan prilaku yang sopan dan santun

3. Menunjukan bahasa dan prilaku yang sopan dan santun

Mahasiswa menghargai dan peka antar sesama praktikkan, fasilitator dan


8.
petugas Laboratorium
1. Tidak menghargai dan peka antar sesama praktikan,fasilitator dan pasien
2. Kadang-kadang menghargai dan peka antar sesama praktikan,fasilitator dan
petugas lab
3. Selalu menghargai dan peka antar sesama praktikan,fasilitator dan petugas
lab
Mahasiswa menyelesaian kegiatan pembelajaran praktek laboratorium tepat
9. waktu
1. Tidak menyelesaikan kegiatan praktek klinik tepat waktu
3. Menyelesaikan kegiatan praktek klinik tepat waktu
Mahasiswa mengucapkan lafaz hamdallah pada saat selesai prosedur tindakan
10. praktek laboratorium
1. Tidak mengucapkan lafaz hamdallah pada saat selesai prosedur tindakan

3. Mengucapkan lafaz hamdallah pada saat selesai prosedur tindakan

11
Mahasiswa membereskan peralatan yang sudah digunakan 229
1. Tidak membereskan peralatan yang sudah digunakan
3. Membereskan peralatan yang sudah digunakan
Mahasiswa merapihkan ruangan yang sudah digunakan
12
1. Tidak merapihkan ruangan yang sudah digunakan

3. Merapihkan ruangan yang sudah digunakan

13 Mahasiswa mengucapkan lafaz salam pada akhir praktek klinik


1. Tidak mengucapkan lafaz salam pada akhir praktek klinik
3. Mengucapkan lafaz salam pada akhir praktek klinik
Mahasiswa mengucapkan do'a akhir pembelajaran praktek klinik
14
1. Tidak mengucapkan do'a akhir pembelajaran praktek klinik
3.Mengucapkan do'a akhir pembelajaran praktek klinik
Mahasiswa mengembalikan peralatan yang sudah dipinjam kepada petugas
15
Laboratorium

1. Tidak mengembalikan peralatan yang sudah dipinjam

3. Mengembalikan peralatan yang sudah dipinjam


Jumlah Skor
NILAI TOTAL = (total perolehan/45) X 100

230
Lampiran 13 Format Penilaian Sikap di Klinik

FORMULIR
Penilaian Sikap Pembelajaran di Klinik

Skala Penilaian
Sikap
NO KEGIATAN
1 2 3

Alat dan Bahan


Instrument menggunakan lima skala likert

Tahap Kerja
1
Mahasiswa datang tepat waktu berada di tempat praktek klinik yang sudah ditentukan
1. Datang terlambat
2.Datang tepat waktu
3.Datang sebelum praktek klinik dimulai
2
Mahasiswa berpenampilan sesuai ketentuan di klinik, rapih dan menarik

1. Berpenampilan tidak sesuai ketentuan, tidak rapih dan tidak menarik


2. Berpenampilan sesuai ketentuan tapi tidak rapi dan menarik
3. Berpenampilan sesuai ketentuan,rapi dan menarik
Mahasiswa mengucapkan basmalah pada saat memulai setiap prosedur tindakan
3
praktek klinik
1. Tidak mengucapkan basmalah saat memulai prosedur
3. Mengucapkan basmalah pada saat memulai prosedur
4
Mahasiswa memperlihatkan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran di klinik
1. Tidak memperhatikan dengan antusias
2. Kadang-kadang memperhatikan dengan antusias
3. Memperhatikan dengan antusias

231
5
Mahasiswa merespon setiap pertanyaan yang diberikan fasilitator di klinik
1. Tidak merespon setiap pertanyaan
2. Kadang-kadang merespon setiap pertanyaan
3. Selalu merespon setiap pertanyaan
6 Mahasiswa menunjukan bahasa dan prilaku yang sopan dan santun
1.Tidak menunjukan bahasa dan prilaku yang sopan dan santun

2.Kadang-kadang menunjukan bahasa dan prilaku yang sopan dan santun


3. Menunjukan bahasa dan prilaku yang sopan dan santun
7
Mahasiswa menghargai dan peka antar sesama praktikkan, fasilitator dan pasien

1. Tidak menghargai dan peka antar sesama praktikan,fasilitator dan pasien


2. Kadang-kadang menghargai dan peka antar sesama praktikan,fasilitator dan
pasien

3. Selalu menghargai dan peka antar sesama praktikan,fasilitator dan pasien


8
Mahasiswa menyelesaian kegiatan pembelajaran praktek klinik tepat waktu
1. Tidak menyelesaikan kegiatan praktek klinik tepat waktu
3. Menyelesaikan kegiatan praktek klinik tepat waktu
Mahasiswa mengucapkan lafaz hamdallah pada saat selesai prosedur tindakan
9
praktek klinik

1. Tidak mengucapkan lafaz hamdallah pada saat selesai prosedur tindakan


3. Mengucapkan lafaz hamdallah pada saat selesai prosedur tindakan
10 Mahasiswa membereskan peralatan yang sudah digunakan
1. Tidak membereskan peralatan yang sudah digunakan
3. Membereskan peralatan yang sudah digunakan
11 Mahasiswa mengucapkan lafaz salam pada akhir praktek klinik
1. Tidak mengucapkan lafaz salam pada akhir praktek klinik
3. Mengucapkan lafaz salam pada akhir praktek klinik
12 Mahasiswa mengucapkan do'a akhir pembelajaran praktek klinik
1. Tidak mengucapkan do'a akhir pembelajaran praktek klinik
3.Mengucapkan do'a akhir pembelajaran praktek klinik

Jumlah Skor
NILAI TOTAL = (total perolehan/36) X 100

232
233

Anda mungkin juga menyukai