Anda di halaman 1dari 14

Dr. JENNY RIA SIHOMBING Sp.

PK
Pengertian Patologi Klinik dan Kedudukan
Patologi Klinik dalam Kedokteran Klinik
ILMU KEDOKTERAN
Promotif & Preventif
(ditujukan untuk masyarakat)
Kuratif & Rehabilitatif (individu)
PENGELOLAAN PENDERITA
1. Menegakkan Diagnosis
2. Menetapkan dan Melakukan Terapi
3. Melakukan Pemantauan
4. Menetapkan Prognosis
1. Anamnesis dan pemeriksaan badan
Diagnosis kerja
2. Pemeriksaan laboratorium Klinik dan
Pemeriksaan lainnya
Cabang / subsistem dalam Ilmu Kedokteran
(promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif)
Yang menentukan status kesehatan individu
dan wujud penyakit (penyebab & perubahan
dalam tubuh)
Serta ikut dalam pengelolaan penderita
Dengan menggunakan pemeriksaan
laboratorium klinik :
- pemilihan jenis pemeriksaan laboratorium
- persiapan pemeriksaan laboratorium
- pelaksanaan pemeriksaan laboratorium
- penafsiran hasil pemeriksaan laboratorium
Melakukan :
1. Pemilihan jenis pemeriksaan
laboratorium : memerlukan data
klinik (anamnesis, pemeriksaan
fisik, diagnosis kerja)
2. Persiapan penderita,
pengambilan dan pengiriman
bahan
3. Pelaksanaan pemeriksaan
laboratorium klinik
4. Penafsiran hasil laboratorium:
memerukan data klinik
(anamnesis, pemeriksaan fisik,
diagnosis kerja, terapi
sementara, pemeriksaan lainnya)
1. a. Jenis pemeriksaan laboratorium
b. Indikasi pemeriksaan laboratorium
2. a. Jenis bahan untuk pemeriksaan lab.
b. Cara melakukan persiapan, pengambilan,
pengiriman bahan
c. Faktor yang mempengaruhi mutu bahan
pemeriksaan lab.
3. a. Cara pemeriksaan laboratorium Klinik
b. Limitasi teknik
4. a. Nilai rujukan
b. Patogenesis
c. Patofisiologi
d. Faktor yang berpengaruh pada hasil
pemeriksaan laboratorium
1. Melaksanakan pemeriksaan laboratorium
2. Melaksanakan dan memberikan konsultasi
PATOLOGI KLINIK : Suatu subsistem dalam
ilmu kedokteran yang berperan terutama
dalam bidang diagnostik, dalam upaya baik
peningkatan derajat kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), maupun
pemulihan kesehatan (rehabilitatif)
Dalam penyelenggaraan pemeriksaan
laboratorium senantiasa dilaksanakan
pemantapan dan pengawasan mutu, agar
pemeriksaan laboratorium yang diperoleh
selalu bermutu baik, sehingga layak
digunakan untuk menetapkan diagnosis
suatu keadaan atau penyakit yang sedang
dialami oleh seseorang
Dengan memanfaatkan temuan klinik yang
diperoleh, dilakukan penafsiran (interpretasi)
hasil pemeriksaan laboratorium.
Berdasarkan kesimpulan yang didapat,
ditetapkan status kesehatan seseorang dan
pengelolaan selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai