Anda di halaman 1dari 4

Tugas Clinical Learning and Teaching

Nama : Samudra Andi Yusuf


NIM : 502221009
Prodi : Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Pembimbing : Dr. dr. Hermanto Tri Joewono, Sp. OG (K)

Pemahaman Terhadap Diri Sendiri


Menjadi seorang dokter sebenarnya bukan merupakan cita-cita saya pada
waktu dibangku SMA dahulu. Akan tetapi, setelah melalui diskusi panjang dengan
kedua orang tua saya, akhirnya saya setuju untuk masuk ke fakultas kedokteran.
Setelah memasuki dunia perkuliahan saya baru menyadari bahwa fakultas kedokteran
tidak hanya membentuk saya menjadi seorang dokter namun juga membentuk
karakter saya secara personal. Kondisi tersebut cukup banyak merubah persepsi saya
untuk mulai menyukai bidang studi kedokteran. Kemudian, setelah menyelesaikan
studi profesi dokter di Universitas Trisakti dengan tepat waktu (5 tahun), saya merasa
harus mulai menentukan peminatan pada suatu bidang tertentu karena cukup banyak
kompetensi yang harus dipelajari bila saya hanya menjadi dokter umum saja.
Semenjak masih menjadi dokter muda, memang saya sudah mempunyai ketertarikan
lebih di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Namun, karena pada waktu masa setelah
internship, saya merasa pengalaman klinis saya masih kurang sehingga saya
memutuskan untuk mencari pengalaman terlebih dahulu dengan bekerja sebagai
dokter umum di IGD, ICU, dan bangsal. Seiring berjalannya waktu, saya merasa ilmu
yang sudah saya miliki masih sangat kurang dan ketertarikan saya terhadap bidang
ilmu penyakit dalam juga semakin bertambah sehingga saya memutuskan untuk
mendaftar PPDS dibidang ilmu penyakit dalam.

Setelah memasuki tahap PPDS, saya merasa pemahaman terhadap diri


sendiri sangat krusial demi kelancaran proses studi. Oleh karena itu, saya merasa
perlu membuat SWOT analysis untuk lebih mengenal diri saya sendiri. Strength:
profesi dokter dan bidang ilmu penyakit dalam telah menjadi passion saya saat ini
sehingga saya merasa memiliki motivasi internal yang cukup kuat selama masa studi
saya. Selain itu, saya juga merupakan pribadi yang rajin, teliti dan selalu mencoba
memberikan yang terbaik pada setiap tugas yang di amanahkan kepada saya.
Weakness: saya merasa kecerdasan intelektual saya tidak setinggi teman-teman saya
lainnya sehingga menyebabkan untuk memahami sesuatu terkadang saya
membutuhkan waktu lebih lama. Akan tetapi, saya mencoba menutupi hal tersebut
dengan lebih sering mengulang dan mencari sesuatu dari berbagai sumber agar saya
tidak tertinggal dari teman-teman saya lainnya. Kemudian, sifat detail dan perfeksionis
saya juga terkadang menghambat saya untuk mengerjakan sesuatu secara cepat.
Oleh karena itu, apabila diberikan suatu tugas saya mencoba menyicil dan
mengerjakan dari jauh-jauh hari agar saya bisa menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan kepada saya tanpa melewati deadline yang sudah ditentukan. Opportunity:
support system orang-orang di sekeliling saya mulai dari istri, kedua orang tua
kandung, bapak-ibu mertua dan kakak-kakak saya sangat suportif dan mendukung
saya untuk melanjutkan studi menjadi dokter spesialis. Kondisi tersebut memudahkan
saya untuk membagi tugas menjadi seorang siswa dan menjadi seorang kepala rumah
tangga. Selain itu, teman-teman dalam satu angkatan saya sekarang juga banyak
membantu saya untuk mempercepat masa adaptasi saya untuk studi di Surabaya.
Threat: Domisili asli saya berasal dari Jakarta sehingga terkadang ada perasaan rindu
dengan suasana dirumah. Akan tetapi, dengan semakin berkembangnya teknologi hal
tersebut dapat diatasi untuk tetap bisa berkomunikasi dengan kedua orang tua dan
juga kakak-kakak saya.

Pemahaman Terhadap Proses Pendidikan PPDS-1

Proses pendidikan spesialis merupakan proses yang berbeda dengan studi


profesi yang saya jalani sebelumnya. Program pendidikan dokter spesialis lebih
mengedepankan proses belajar dengan metode problem based learning dan student
centered. Selain itu, selama proses pendidikan dokter spesialis juga memerlukan
keahlian dalam time management dan stress management karena ada banyak hal yang
harus dikerjakan sehingga terkadang kita harus memilih-milih tugas mana yang harus
dikerjakan terlebih dahulu, tugas mana yang bisa didelegasikan dan tugas mana yang
bisa dikerjakan nanti. Selain itu, juga diperlukan teamwork yang baik dengan sesama
angkatan, senior dan junior selama masa pendidikan karena saya memahami tidak
semuanya bisa saya kerjakan sendirian. Oleh karena itu, untuk dapat menghadapi
semua hal tersebut, kita harus kembali mengingat tujuan awal menempuh pendidikan
spesialis agar nantinya ilmu yang didapatkan dapat diaplikasikan dengan baik saat terjun
memberikan pelayanan ke masyarakat dan membawa banyak manfaat bagi lingkungan sekitar.
Mekanisme Belajar di PPDS-1
Mekanisme belajar di PPDS-1 menurut saya terdiri dari proses akademik,
keterampilan klinis dan akhlak serta etika. Bagian dari proses akademik selama masa
PPDS-1 diantaranya adalahnya laporan kasus, tesis, tinjauan pustaka dan telaah kritis
jurnal. Sedangkan, keahlian keterampilan klinis didapatkan dengan melakukan
pelayanan kepada pasien yaitu melakukan anamnesis yang terarah, melakukan
pemeriksaan fisik dengan teliti, memilah-milah pemeriksaan penunjang yang esensial
dalam menunjang diagnosis dan memberikan terapi farmakologik maupun non
farmakologik. Terakhir, selama melakukan berbagai macam kegiatan saat masa
PPDS-1 kita juga tidak boleh melupakan dari sisi akhlak, etika dan profesionalisme
dengan cara berkomunikasi dengan baik kepada semua orang, berlaku sopan serta
menaati aturan yang tertulis maupun tidak tertulis karena hal tersebut yang akan
membentuk personality kita saat lulus nanti.

Lebih jauh lagi, untuk mendapatkan semua esensi tersebut selama masa
PPDS-1 kita memerlukan mekanisme belajar adult learning. Mekanisme belajar adult
learning menuntut siswa untuk lebih aktif mencari ilmu yang kita butuhkan sesuai
dengan problem yang dijumpai di lapangan. Aktif untuk belajar dari kasus-kasus sulit
yang dijumpai di lapangan dengan membaca kembali guideline-guideline yang sudah
ada dan berdiskusi melalui forum ilmiah bersama teman, senior, staff, maupun civitas
akademika yang lain.

Strategi untuk Menghadapi 1000 Hari ke Depan Dalam Masa Studi PPDS-1
Strategi untuk menghadapi 1000 hari ke depan yang pertama tentu senantiasa
berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan dan kelancaran dalam setiap
langkah yang saya tempuh. Selain itu, saya juga akan berusaha membentuk
kerjasama yang baik dengan teman seangkatan, senior, guru-guru saya dan seluruh
civitas akademika di RSUD Dr. Soetomo dan Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga agar dapat memberikan output yang baik ke masyarakat. Kemudian, saya
juga akan memanfaatkan masa studi saya untuk belajar sebanyak-sebanyaknya dari
guru-guru saya, senior, pasien-pasien saya nanti dengan cara memberikan pelayanan
yang sesuai dengan SOP di RSUD Dr. Soetomo dan sesuai dengan PPK dan clinical
pathway yang ada di departemen ilmu penyakit dalam. Lebih jauh lagi, saya juga akan
berusaha untuk mengerjakan tugas ilmiah saya dengan sebaik-baiknya agar saya
dapat lulus dengan tepat waktu. Lalu, saya akan mencoba beradaptasi dengan cepat
agar saya dapat membagi waktu dengan baik antara pendidikan dan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai