Anda di halaman 1dari 2

RESUME KULIAH FILSAFAT

FILSAFAT ILMU & POTENSI TERAPAN DI PELAYANAN KEDOKTERAN


Nama/NPM/Prodi : Ratu Siti Khadijah Sarah/2206097324/Dermatologi dan Venereologi
Narasumber : Dr. dr. Rahyussalim, SpOT(K)
Hari/Tanggal/Jam : Senin/29 Agustus 2022/Pkl 13.00-15.00

Filsafat diambil dari Bahasa Yunani yang berarti cinta ilmu pengetahuan dan
kebijaksanaan. Filsafat merupakan suatu usaha untuk hidup dengan cara yang baik dan
memperoleh pengetahuan, menghubungkan pengetahuan dari berbagai bidan yang kemudian
disusun menjadi satu secara sistematis, serta pola pikir yang mempengaruhi tindakan,
perilaku, kegiatan, dan aktivitas dari suatu pandangan.

Ilmu pengetahuan merupakan suatu usaha untuk menemukan, meningkatkan, dan


menyelidiki pemahaman untuk merumuskan hal yang pasti. Ilmu bersifat menjelaskan hingga
jelas dan dapat dimengerti. Ilmu memiliki metode ilmiah yang membantu pemahaman
melalui penelitian. Ilmu memiliki logika yang merupakan keterangan yang masuk akal.

Praktis ilmu dapat dimaknai sebagai logika, epistemologi, metafisika, ontologi, dan
aksiologi. Jawaban validitas pengetahuan berdasarkan rasionalisme dan empirisme, sumber
pengetahuan, asal cakupan, merupakan makna dari epistemologi. Prinsip dan struktur nalar
yang berdasarkan akal sehat dan melalui uji coba kesalahan merupakan unsur studi mengenai
argument yang baik, yang dapat disebut logika. Hikmah yang dihasilkan dari pengalaman
merupakan metafisika. Studi tentang keberadaan riil merupakan ontologi. Nilai khusus pada
bidang etika agama merupakan aksiologi. Ilmu pengetahuan terbentuk dari akurasi pemikiran,
yaitu ilmu empiris yang tepat dan nyata, penyederhanaan generalisasi, dan penyusunan bukti.

Kata “dokter” merupakan kata serapan dari Bahasa asing yang berarti seseorang yang
ahli dalam penyembuhan. Upaya penyembuhan dan dasar penyembuhan merupakan makna
dari kedokteran yang meliputi dokter, pasien, dan tindakan penyembuhan. Seorang dokter
sudah selayaknya memiliki sifat menahan diri, selalu menolong, sadar akan keterbatasan diri
dalam menyembuhkan, menimbang masalah kompleks, bersikap kritis, mandiri dalam
berpikir, percaya diri dan tenang dalam bekerja, simpati, dan berbelas kasih pada sesama.
Ilmu kedokteran dapat disebut juga sebagai ilmu penyembuhan. Seorang dokter harus
melakukan kajian yang berkaitan dengan perannya dalam melakukan upaya penyembuhan
pasien yang membutuhkan pertolonga, membahas hikmah dari perbuatan dan peran dokter,
serta memiliki dasar dalam upaya penyembuhan.
Terdapat empat pilar ilmu kedokteran menurut UU No. 20 tahun 2013, yaitu biomedik,
kedokteran klinik, kedokteran komunitas, dan humaniora kedokteran. Kedokteran klinik
berhubungan dengan diagnosis, terapi, dan prognosis, serta berkaitan dengan individu yang
sakit, sementara kedokteran komunitas berkaitan dengan komunitas yang sakit maupun sehat.

Aliran pemikiran tertentu yang menjadi tatanan cara berpikir, yang berkaitan dengan
nalar, logika, dan apresiasi terhadap lingkungan dan dilaksanakan dalam keseharian
merupakan arti paradigma. Sosial berkaitan dengan kepentingan banyak orang yang tidak
memperhitungkan untung dan rugi. Pemahaman tentang kebenaran terletak pada hal yang
nyata merupakan arti materialistis.

Paradigma Materialistik biasanya berkaitan dengan materi, sementara sosial tidak ada
Batasan. Materialistik bertujuan untuk mendapatkan balasan, sementara sosial tidak
mengharapkan apapun. Paradigma sosial cenderung bekerja lebih optimal, smentara
materialistic sesuai dengan ketersediaan materi atau imbalan. Paradigma materialistic
biasanya memiliki skill yang terbatas dan tekanan osikologis, sementara sosial biasanya lebih
sering melakukan improvisasi. Manajemen resiko paradigma materialistic terdiri atas
hubungan yang kurang baik, ekspektasi tinggi, serta potensi konflik yang tinggi, sedangkan
paradigma sosial memiliki hubungan yang baik dengan ekspektasi rendah, potensi konflik
kecil.

Langkah yang diambil dalam suatu disiplin untuk mencapai tujuan merupakan definisi
dari metode. Metode merupakan kata serapan dari Bahasa Yunani yang berarti sepanjang
jalan. Ilmu yang mempelajari metode adalah metodologi. Metodologi terdiri atas unsur
penafsiran atau interpretasi, induksi dan deduksi, pemahaman yang benar dan sesuai atau
koherensi, keutuhan atau holistis, kesinambungan historis, idealisasi, perbandingan atau
komparasi, pembaharuan atau heuristika, analogical, dan deskripsi.

Fakta keilmuan yang dahulu dipercaya benar namun saat ini terbuktu tidak benar oleh
fakta yang baru muncul merupakan bagian dari dinamika ilmu yang berkaitan dengan kritik
terhadap ilmu. Pemahaman yang berbeda dalam memahami fakta berdasarkan pendekatan
keilmuan merupakan kritik terhadap fakta. Suatu ilmu dapat mengkritisi atau menjelaskan
ilmu lain. Fakta dan ilmu seharusnya menjadi suatu kesatuan yang saling mendukung

Anda mungkin juga menyukai