Anda di halaman 1dari 10

FILSAFAT

dr. Syafri Guricci, M.Sc, DAN


Pendahuluan
 Filsafat berasal dari bahasa Yunani philoshophia
“shopia” artinya kebijaksanaan dan “phileo”
artinya suka atau cinta. Fisafat dapat diartikan
cinta akan kebijaksanaan
 Filsafat :
 ilmu tentang kebijaksanaan atau ilmu mencari
kebijaksanaan
 Ilmu pengetahuan tentang kebijaksanaan/kebenaran
Sejarah perkembangan filsafat
1. Masa Yunani Kuno (Abad 6 SM – Akhir Abad 3
SM)
2. Masa Abad Pertengahan (Akhir Abad 3 SM –
Awal Abad 15)
3. Masa Modern (Akhir Abad 15 – Abad 19)
4. Masa Kontemporer (Abad 20)
Menurut para ahli
 Plato  ilmu pengetahuan untuk mencapai
kebenaran yang nyata
 Aristoteles  ilmu pengetahuan yang meliputi
kebenaran di dalamnya ilmu-ilmu metafisika,
logika, retorika, etika, ekonomi, politik, estetika
 Deskrates  kumpulan dari segala pengetahuan
dimana Tuhan, alam dan manusia sebagai bidang
penelitian
 Al farabi  pengetahuan tentang amal maujud
bagaimana hakikat sebenarnya
Filsafat kedokteran
 Ibnu Sina
Memadukan teorema-teorema umum dalam
kerangka pemikiran secara islami, dimana
penguatan etika dan moralitas dalam pengobatan,
bahan-bahan obat yang digunakan, serta tujuan
sosial dari dilakukannya upaya pengobatan
 Ibnu Rusydi
Melengkapi karya-karya pemikir Yunani
Pembagian filsafat
 Filsafat terbagi menjadi 2 yaitu :
 Filsafat teoritis
 Ilmu pengetahuan alam : fisika, biologi, ilmu pertambangan
dan astronomi
 Ilmu eksakta dan matematika
 Ilmu tentang ketuhanan dan metafisika

 Filsafat praktis
 Norma-norma
 Urusan rumah tangga
 Sosial dan politik
Klasifikasi Lain dari Filsafat
Logika Deskriptif (Apa adanya)
Etika Normatif (seharusnya)
F. Kategori Metaetik (Analisis)
Metafisika = Ontologi = Filsafat
Pertama
Epistemologi = Filsafat Pengetahuan
Filsafat
Umum
Matematika
Filsafat Ilmu Pengetahuan Hukum
Agama
Dan lain-lain
Cara mencari kebenaran
 Apriori (Plato) : universal  partikuler

 Aposteriori (Aristoteles) : partikuler  universal

Kebenaran pengetahuan (Epistemi)


Cara mencari kebenaran
 Episteme : pengetahuan sejati berdasar pada
 Obyektifitas
(empiri+rasio)
 Untuk menemukan kebenaran
 Kepastian
 Abstraksi
 Intuisi
 Epistemologi : pengetahuan sejati tentang
 Apa : fakta
 Mengapa : causa
 Bagaimana : metode
 Benar : verifikasi
Dasar Kebenaran
EMPERISM
Dipelopori oleh Francis Bacon-Thomas Hobbes-John Locke-David
Hume (1561-1776)
CRITICISM
RASIONALISM
Menurut Emperism, pengetahuan bermanfaat, pasti dan benar hanya
Dipelopori oleh dapat
Mencari jawab Immanuel
rasa ingin Kantmelalui
tahu
diperoleh (1724-1804),
lewat yang
logika berpikir
indera
mengakui
Menurut Hobbes,peran akal
pengalaman
Dipelopori dan
Thales emperis.
indrawi Bila keduanya
sbg permulaan
(624-548 SM) segala
dipadukanHanya
pengenalan. dan difungsikan
Pucak sesuatu
keemasanyg pada secara
dapat benar,indera,
ditangkap
zaman artinya yang
merupakan
emperiskebenaran.
berfungsiPengetahuan
menangkapintelektual
obyek dan (rasional)
akal yang
didapatSocrates-Plato-Aristoteles
secara
berfungsi deduktif hanya
mengelola (469-322
merupakan
tangkapan SM)
penggabungan
obyek secara
Socrates datadengan
indrawiLogika-Dialektika
belaka.
benar maka terkenal
diperoleh pengetahuan yang benar
dan akurat.
Menurut John Locke, semua pengetahuan berasal dari pengalaman.
Akal ibarat kertas putih yg ditulisi pengalaman lewat proses
kerjasama antara refleksi (pengenalan intuitif dari jiwa) dan
sensasi (pengenalan yang datang dari luar) lahir ide.

Anda mungkin juga menyukai