Anda di halaman 1dari 13

PRA-PROPOSAL PENELITIAN

IMMATURE PLATELET FRACTION dan TROPONIN I SEBAGAI


PREDIKTOR SINDROM KORONER AKUT PADA PASIEN COVID-19

dr. Widya Astriyani


2006626424

Pembimbing:
Dr. Sri Suryo Adiyanti Sp.PK(K),M.Kes.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA


PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1
Departemen Patologi Klinik
JAKARTA
FEBRUARI 2021
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Usulan penelitian ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : dr. Widya Astriyani


NPM : 2006626424
Tanda Tangan :
Tanggal : Februari 2021
Pra-proposal Penelitian
Modul Metodologi Penelitian PPDS-1
Semester Genap 2019/2020

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Infeksi Covid-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 masih merupakan pendemi global dengan
jumlah populasi terinfeksi tertinggi di era ini. Menurut statistik terbaru yang dirilis oleh
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 110 juta orang
dari 223 negara di seluruh dunia, menyebabkan 2.441.901 kematian. 1 Di Indonesia tercatat
1.271.353 terkonfirmasi dengan tingkat kematian 2,7 %. 2 Pada 15% pasien yang terinfeksi,
perjalanan klinis dipersulit oleh timbulnya bentuk pneumoniae interstitial akut, yang kemudian
dapat berkembang menjadi sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) dan / atau kegagalan
multi organ (MOF) dan kematian.3 Orang dengan penyerta penyakit kardiovaskular termasuk di
antara individu dengan risiko tertinggi untuk penyakit berat dan kematian.
Komplikasi jantung dilaporkan berkembang pada sejumlah besar pasien pneumonia. 4 Bavishi et
al mengemukakan bahwa terdapat 20% komplikasi kardiovaskular. Mekanisme yang
menyebabkan komplikasi tersebut meliputi: 1) hiperinflamasi dan badai sitokin yang dimediasi
melalui sel-T patologis dan monosit yang menyebabkan miokarditis, 2) gagal napas dan
hipoksemia yang mengakibatkan kerusakan miosit jantung, 3) penurunan regulasi ekspresi ACE2
dan sinyal pelindung selanjutnya jalur dalam miosit jantung, 4) hiperkoagulabilitas dan
perkembangan trombosis mikrovaskuler koroner, 5) cedera endotel difus dan 'endotelitis' di
beberapa organ termasuk jantung, dan, 6) peradangan dan / atau stres yang menyebabkan
pecahnya plak koroner atau ketidaksesuaian pasokan-permintaan yang menyebabkan untuk
iskemia / infark miokard. 5 Klinisi harus menyadari komplikasi kardiovaskular ini saat
mengevaluasi dan menangani pasien dengan COVID-19.
Beberapa mekanisme yang menjelaskan keterlibatan arteri koroner. 6 ACE2 diekspresikan dalam
sel endotel vaskular, infeksi virus secara langsung dapat menyebabkan ketidakstabilan plak dan
MI tipe 1. Instabilitas plak dan ruptur juga dapat terjadi akibat respons peradangan sistemik yang
parah pada fase ketiga penyakit ini. COVID-19 juga dapat memicu MI tipe II akibat iskemia saat
pasien semakin sakit. Hipoksia sekunder akibat insufisiensi paru, dan demam serta takikardia
akibat sepsis, semakin memperburuk fungsi jantung. Keterlibatan arteri koroner selanjutnya
dapat disebabkan mikroangiopati.. Mikroangiopati dapat disebabkan oleh vaskulitis sistemik atau
mikroembolisasi atau gangguan hiperkoagulabilitas yang mengganggu aliran darah.
Terdapat 8-12% kasus acute cardiac injury yang di definisikan denagn peningkatan kadar
troponin T. 7 Biomarker jantung seperti troponin T dan Troponin I dapat mendeteksi dan menilai
resiko penyakit infark miokard akut. Pasien dengan COVID-19 dengan peningkatan troponin
telah meningkatkan risiko kematian secara nyata. 8 Sementara itu, immature platelet fraction
merupakan suatu pemeriksaan parameter modern yang mengukur trombosit muda dan lebih
reaktif dalam darah perifer. Pengukuran IPF mencerminkan produksi platelet sumsum tulang dari
sampel darah perifer serupa dengan bagaimana jumlah retikulosit dapat memberikan ukuran
produksi sel darah merah. Trombosit yang belum matang dan lebih reaktif memiliki potensi
protrombotik yang meningkat dan lebih resisten terhadap penghambatan fungsional oleh
antagonis reseptor aspirin dan P2Y12. Beberapa publikasi telah menunjukkan bahwa jumlah
absolut IPF adalah ukuran reaktivitas platelet muda. IPF adalah prediktor efektifitas terapi
antiplatelet dan dapat digunakan untuk menilai risiko kejadian trombotik kardiovaskular di masa
mendatang. 9 Studi terbaru mendukung kegunaan penentuan IPF dalam laboratorium patologi

3
Pra-proposal Penelitian
Modul Metodologi Penelitian PPDS-1
Semester Genap 2019/2020

klinik lainnya seperti koroner akut sindrom, yang menunjukkan peningkatan nilai IPF,
khususnya pada fase akut infark miokard namun penggunaan nya untuk mendeteksi komplikasi
kardiovaskular pada pasien Covid-19 belum dapat diketahui. 10
Dengan meningkatnya morbiditas akibat komplikasi kardiovaskular, penulis ingin melakukan
suatu penelitian kadar Immature Platelet Fraction dan Troponin I sebagai prediktor untuk
mendeteksi Sindrom Koroner Akut pada pasien Covid-19 serta makna klinis lainnya nya
terhadap perjalanan penyakit C

1.2. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian
sebagai berikut:
1. Berapa banyak angka kejadian Sindrom Koroner Akut pada pasien Covid-19 yang dirawat di
ruang perawatan RSCM?

2. Bagaimana gambaran kadar Troponin I pada pasien Covid-19 dengan SKA?

3. Bagaimana gambaran IPF pada pasien Covid-19 dengan SKA?

4. Bagaimana sensitivitas dan spesifisitas Immature Platelet Fraction dan troponin I pada
pasien Covid-19 dengan SKA dibandingkan dengan Covid-19 tanpa SKA yang dirawat di
Ruang Perawatan RSCM?

1.3. Hipotesis Penelitian

Immature Platelet Fraction dan Troponin I memiliki nilai klinis sebagai predictor kejadian
Sindrom Koroner Akut pada pasien Covid-19 yang dirawat di Ruang Perawatan RSCM.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan Umum
Untuk mengetahui kadar Immature Platelet Fraction dan Troponin I sebagai prediktor kejadian
Sindrom Koroner Akut pada pasien Covid-19 yang dirawat di Ruang Perawatan RSCM.
Tujuan Khusus
1. Mendapatkan data angka kejadian Sindrom Koroner Akut pada pasien Covid-19 yang
dirawat di ruang perawatan RSCM
2. Mendapatkan gambaran kadar Troponin I pada pasien Covid-19 dengan SKA yang dirawat
di ruang perawatan RSCM.
3. Mendapatkan gambaran kadar IPF pada pasien yang mengalami SKA pada pasien covid
19 di ruang perawatan RSCM
4. Mengetahui sensitivitas dan spesifisitas IPF untuk membantu diagnosis SKA pada pasien
Covid-19 yang dirawat di ruang perawatan RSCM

4
Pra-proposal Penelitian
Modul Metodologi Penelitian PPDS-1
Semester Genap 2019/2020

1.5. Manfaat Penelitian

Bagi ilmu pengetahuan


1. Memberikan data IPF dan troponin bagi peneliti lain untuk meneliti lebih dalam dari hasil
penelitian ini.
2. Ikut serta dalam riset Covid-19 secara berkelanjutan

Bagi pasien/masyarakat :
1. Meningkatkan penanganan pasien yang didiagnosis Covid-19 akan kemungkinan kejadian
komplikasi kardiovaskular.
2. Menurunkan angka kematian Covid-19 akibat komplikasi melalui deteksi awal.

Bagi Klinisi
1. Meningkatkan pengetahuan klinisi mengenai immature platelet fraction sebagai prediktor
kejadian Sindrom Koroner Akut pada pasien Covid-19
2. Menambah pengetahuan klinisi yang bekerja menangani pasien Covid-19 terutama
kemungkinan terjadinya komplikasi kardiovaskular.

Bagi Pembuat Kebijakan :


Mendapatkan data yang berguna sebagai masukan dalam kebijakan penanganan Covid-19
untuk menurunkan angka kematian akibat Covid-19

5
Pra-proposal Penelitian
Modul Metodologi Penelitian PPDS-1
Semester Genap 2019/2020

2. Tinjauan Pustaka

2.1. Ringkasan studi sebelumnya

Deskripsi Paparan/
Penelitian/
Deskripsi Intervensi/ Indikator/
Desain/ Definisi Luaran Effect estimate
pasien Indeks Test dan Baku
Tempat
Emas
Grov et Pasien dengan Group 1:
IPF pada subjek sehat Tidak ada perbedaan
al,2009/cros sindrom Subjek sehat(n=22)
Yg tidak merokok dan bermakna IPF dan MVP
ssectional koroner akut Group 2 :
tidak menkonsusmsi obat pada subjek sehat
consecutive/ CAD stabil(n=39)
yg mempengaruhi fungsi
Denmark11 Group 3: unstable Pada group dgn STEMI
platelet
angina(n=182) memiliki IPF, kolesterol
IPF pasien dengan infark
Group 4: HDL, marker jantung yg
miokard (NSTEMI dan
STEMI(n=177) lebih tinggi
STEMI)beserta karakter
Dilakukan
klinisnya Pada pasien STEMI
pemeriksaan:
Parameter yang menerima glycoprotein
Parameter platelet mempengaruhi IIb/IIIa inhibitor sebelum
(IPF, MPV, PDW dan IPF:merokok dan pengambilan sampel tidak
Hitung platelet) diabetes mempengaruhi IPF
CRP Tidak ada korelasi antara
IPF dan usia
Dilakukan selama 4
hari berturut-turut Perbedaan IPF antara
STEMI dan nonSTEMI
berbeda secara sigificant
Terdapat korelasi antara
IPF dan MPV
Pada perokok aktif kadar
IPF 18% lebih tinggi
Pada pasien diabetes
kadar IPF 16%lebih tinggi

Porras et Pasien acute First episode of ACS  Karakteristik subject dan rata-rata koefisien variasi
al,2010/ coronary STEMI(n=129), nonST kontrol IPF pada kontrol yg
cohort/ syndrom yg (n=73)  Perbedaan IPF antara normal 8,9%
Spanyol12 datang ke unit ACS dan kontrol
Vs p=0,01 ACS vs kontrol
koroner  Peningkatan level IPF
Control group (n=202) STEMI dan NSTEMI STEMI VS NSTEMI
5.5+4.7% vs
Dilakukan pemeriksaan
4.6+3%analisis univariate
darah dgn automated
p=0,011 dan analisis
haematology analysis
multivariat0,004
system

Huang et Pasien suspek Analisis sampel darah  Analisis laboratorium Pada pasien SKA terjadi
al,2019/sing SKA yg datang CBC, MCV dan IPF pada pasien SKA dan peningkatan level
le center ke departemen (n=104 setelah di TnI(7.08+15.24 ng/ml

6
Pra-proposal Penelitian
Modul Metodologi Penelitian PPDS-1
Semester Genap 2019/2020

study emergensi eksklusi) non SKA p<0.001), CK-


/Taiwan 13  Perbandinan level TnI MB(37.+66.7 ng/ml p=
vs
dan CK-MB dan MPV 0.002) MPV (10.7+0.8 fl
Troponin I pada SKA dan nonSKA p.001 dan IPF (3.7+2.64
 Performans diagnostik % p=0.030) dibandingkan
MPV dan TnI inisial dengan non SKA
 Mortality rate dengam Dalam hal mendeteksi
membandingkan SKA, AUC MPV dan TnI
MPV,TnI dan IPF berturut-turut
0,736(95%CI:0,637-
0,86)dan
0.696(95%CI:0.739-0.95)
AUC meningkat bila MPV
dikombinasikan dengan
TnI
Sensitivitas MPV 83,1%
dan spesifitas 75,7%
Level tinggi IPF cendrung
menyebabkan peningkatan
kejadian mortalitas.
Indraistuti pasien sindrom IPF value diperiksa Kadar IPF pada pasien Median IPF dgn
et al,2020/ koroner dalam dengan menggunakan STEMi, NSTEMI dan STEMI:3,8%
cross- waktu 24 jam Sysmex XN-1000 UAP Median IPF NSTEMI :
sectinal/ STEMI (n=30) 2,7%
Indonesia 14 NSTEMI(n=25) UA (n = Median IPF UAP:2%
24)

vs

Indeks platelet :
MPV (Mean Platelet
Volume)
PDW (Platelet
Distribution Widht)
Pct(Plateletcrit)

Bangalore, Pasien Covid Pemeriksaan EKG Karakteristik pasien Covid-19 Pada serial kasus ini
2020/ case -19 pada 6 RS untuk ST elevasi dgn dengan STEMI ditemukan adanya
series/new di new York gejala MI(n=18) variabilitas pada
york 15 Hospital Pemeriksaan variabel- presentasi, prevalensi non
variabel lainnya untuk obstruktif yang tinggi
dinilai karakteristik penyakit, dan prognosis
dari populasi yang buruk. Separuh dari
jumlah pasien menjalani
angiografi koroner, dua di
antaranya sepertiga
menderita penyakit
obstruktif. Ditemuakan
level peningkatan D-dimer
pada semua pasien.
Stefanini et Pasien STEMI(n=25) or new Insiden, presentasi klinis, 24 pasien (85,7%) STEMI
al, 2020/ terkonfirmasi left bundle-branch temuan angiografi, dan mewakili manifestasi klinis
Retrospektif/I COVID-19 di block(n=3) hasil klinis dari ST- pertama COVID-19, dan
talia 16 semua rumah elevation myocardial tidak memiliki hasil tes
Echocardiography
sakit dengan infarction (STEMI) pada COVID-19 pada saat
laboratorium pasien COVID-19 angiografi koroner

7
Pra-proposal Penelitian
Modul Metodologi Penelitian PPDS-1
Semester Genap 2019/2020

katerisasi di Coronary angiogram STEMI merupakan


Lombardy manifestasi klinis pertama
yang COVID-19. 40% dari
menjalani pasien COVID-19 dengan
koroner STEMI,lesi penyebab tidak
angiogram dapat diidentifikasi dengan
karena STEMI angiografi koroner.

Shi et Pasien dengan Biomarker jantung : Karakteristik pasien Terdapat 19,7% kasus
al,2020/ Covid-19 di RS hs-TnI, CK-MB dan pasien dengan cardiac
Cohort Renmin, Myohemoglobin injury
retrospektif/ Universitas (n=416)
Cina 17 Wuhan

Huang ,
2020/
Retrospektif/
CO Pasien dikelompokkan
secara random menjadi
2 kelompok . Faktor
Skor untuk memprediksi
komplikasi kardiovaskular
pada pasien Covid-19
Komplikasi kardiovaskular
pada pasien covid-19
sebesar15,2%
Cina 18
VID resiko diidentifikasi
melalui analisis regresi
logistik
Novel risk score yg
bersifat prediktive
terhadap komplikasi
19 kardiovaskular yg terdiri
dari 10 faktor resiko

desi
gnat
ed
hosp
itals
(Wu
han
Red
Cros
s
hosp
ital
8
Pra-proposal Penelitian
Modul Metodologi Penelitian PPDS-1
Semester Genap 2019/2020

and
Peop
le's
Hos
pital
of
Wuh
an
Univ
ersit
y) in
Wuh
an
city,
and
36
CO
VID
19

9
Pra-proposal Penelitian
Modul Metodologi Penelitian PPDS-1
Semester Genap 2019/2020

de
sign
ated
hosp
itals
in
Sich
uan
prov
ince,
Chin
a
betw
een
Janu
ary
14
and
Mar

10
Pra-proposal Penelitian
Modul Metodologi Penelitian PPDS-1
Semester Genap 2019/2020

ch
9,
2020
Pasien Covid-
19 yang
dirawat di
berbagai RS di
Wuhan, CIna

11
Pra-proposal Penelitian
Modul Metodologi Penelitian PPDS-1
Semester Genap 2019/2020

2.2. Kerangka konsep

Variabel Bebas : Variabel Terikat :

Sindrom Koroner Akut  Immature Platelet Fraction


pada pasien Covid-19  Troponin I

2.3. Identifikasi variabel

2.3.1. Variabel bebas

Sindrom koroner akut pada pasien Covid-19

2.3.2. Variabel terikat

Immature Platelet Fraction


Troponin I

2.3.3. Variabel perancu (jika berlaku)

Tidak ada

2.4. Definisi operasional

Variabel Definisi Cara pengukuran Skala


Infeksi Pasien COVID-19 yang terkonfirmasi melalui Dilihat dari data rekam Ordinal
Covid-19 RT-PCR, sesuai dengan kriteria Pedoman Tata medis
Laksana COVID-19 edisi ke-3
Sindrom Sindrom koroner akut merupakan kumpulan Dilihat dari data rekam Nominal
koroner akut gejala klinis iskemia miokard akut akibat medis,
kurangnya aliran darah ke miokard berupa
angina, perubahan segmen ST pada
elektrokardiografi (EKG) 12 lead, dan
peningkatan kadar biomarker kardia. SKA
terdiri dari tiga kelompok yaitu angina
pektoris tidak stabil/ APTS (unstable angina
(UA)), non-ST-segmen elevation myocardial
infarction (NSTEMI), dan STsegmen

12
Pra-proposal Penelitian
Modul Metodologi Penelitian PPDS-1
Semester Genap 2019/2020

elevation myocardial infarction (STEMI)


Immature Fraksi atau presentase paltelet yang belum Dilakukan pemeriksaan Numerik
Platelet matang dibandingkan dengan platelet total. IPF dengan menggunakan
Fraction mencerminkan aktivasi dan produksi platelet. hematologi analizer
Sysmex XN series
Troponin I Troponin I (TnI) adalah biomarker jantung Pemeriksaan kuantitatif Numerik
bagian dari troponin yang bekerja dengan metode
menghambat aktivasi ATPase aktomiosin. chemiluminescent
TnI memiliki tiga isoform yaitu satu isoform microparticle
jantung dan dua isofornm otot skelet. immunoassay(CMIA)

13

Anda mungkin juga menyukai