BAB II
RUANG LINGKUP
FILSAFAT ILMU
A. Cabang-cabang Filsafat Ilmu
Cabang-cabang filsafat ilmu memang bemacam-macam, tergantung
pembagian para
ahli. Keberagaman tersebut sesungguhnya hanya ingin menyatakan bahwa
filsafat ilmu
meliputi berbagai hal. Berikut ini pengertian dari cabang-cabang filsafat yang
utama :
2) Al-khindi
a)ilmu fisika, tingkatan rendah
b) ilmu matematika, tingkat tengah
c) ilmu ketuhanan tingkat tertinggi
3) M.J. Langeveld
a) lingkungan masalah-masalah keadaan
b) lingkungan masalah masalah pengetahuan
c) lingkungan masalah-masalah nilai
4) Alburey Castell
a) masalah theologis
b) masalah metafisika
5. Devos
a) logika
b)metafisika
c) ajaran tentang ilmu pengetahuan
d) filsafat alam
e) filsafat kebudayaan
f) filsafat sejarah
g) filsafat etika
h) esthetika
i) antropologi
6. Plato
a)dialetika
b) fisika
c) etika
7. Aristoteles
a) logika
b) filsafat teoritik
c) filsafat praktis
d) filsafat peorika
B. Metode pemikiran
filsafat ilmu
Dipandang dari sisi tujuan dan tata kerjanya metode pemikiran filsafat
ilmu dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu,
1) Filsafat ilmu spekulatif
-tujuannya: 1) mencari sesuatu yang terkandung dalam sesuatu yang ada
untk mencapai sesuatu yang ada dibalik yang ada
itu, mencari makna, gunanya, dan nilai
yang terkandung pd benda, hal, dan kejadian yang ada.
2) menjakau yang ada dibalik fenomena, memahami latar
bealakng, maksud dan tujuanya
2) Filsafat ilmu kritis
-tujuannya : 1) membahas tentang konsep-konsep yang dipakai oleh ilmu
pengetahuan.
2) membahas juga kehidupan sehari-hari yang besifat praktis.
filsafat ilmu sebgaai disiplin ilmu
A ) contemplative
merenung atau memikirkan segala sesuatu, tanpa keharusan adanya kontak
langsung dengan objeknya.
B) Speculative
bagian dari perenungan. Karena melalui perenungan dengan
pikiran yang tenang dan kritis, pikiran umum cenderung
menganalisis, menghubungkan antara masalah berulang-ulang
smapai pada tujuan
c) Deductive karena filsafat berusaha mencari kebenaran yang hakiki
metode filsafat yang khas
1) Metode kritis
2) Metode intuitif
3) Metode skolastik
4) Metode geometris
5) Metodde empiris
6) Metode transendental
7) Metode fenomenologis
8) Metode dialektis
9) Metode nonpositivistis
10) Metoe analitik bahasa
Ilmu Pengetahuan filsafat dituntut juga syarat ilmiah seperti ilmu
pengetahuan yang lain. Derajat keilmiahan menjadi penting untuk
membedakan dengan ilmu ilmu yang lain. Syarat Keilmiahan yang harus
ada pada setiap ilmu pengetahuan :
1) Berobjek
2) Bermetode
3) Bersistem
4) Bersifat universal
c. Objek filsafat ilmu
Filsafat ilmu memiliki dua macam objek pokok, yaitu :
1) Objek materia
Adalah objek yang di jadikan sasaran menyelidiki oleh suatu ilmu, atau objek
yang di pelajari oleh ilmu itu.
Objek material filsafat ilmu adalah pengetahuan itu sendiri, yaitu
pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dengan metode ilmiah
tertentu, sehingga dapat di pertanggung jawabkan kebenaranya secara
umum
2) Objek Formal
Adalah sudut pandang dari mana sang subjek menelaah objek materialnya
Objek formal filsafat ilmu adalah hakikat (esensi) ilmu pengetahuan
artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatian terhadap problem mendasar
ilmu pengetahuan, seperti apa hakikat ilmu pengetahuan, bagaimana cara
memperoleh kebenaran ilmiah dan apa fungsi ilmu itu bagi manusia
d. Ilmu sebagai objek kajian
filsafat
Filsafat ilmu adalah study sistematik mengenai sifat hakikat ilmu, khususnya yang
berkenaan dengan
metodenya dan kedudukannya di dalam skema umum disiplin ilmu
Hakikat ilmu adalah strategi hidup yang telah teruji
Ilmu itu ada setelah melalui penyelidikan
Dalam ilmu metode yang di angkat biasanya dinyatakan dengan istilah induktif,
deduktif,hipotesis,data,penemuan,dan verifikasi
Filsafat oleh para filosof di sebut sebagai induk ilmu, sebab dari filsafatlah ilmu-ilmu
modern dan
kontemporer berkembang, sehingga manusia dapat menikmati ilmu dan sekaligus
buahnya , yaitu
Teknologi Ilmu sebagai objek filsafat sepatutnya mengikuti alur filsafat, yaitu objek
material yang di
dekati lewat pendekatan radikal, menyeluruh dan rasional
Begitu juga sifat pendekatan spekulatif dalam filsafat sepatutnya merupakan bagian dari
ilmu karena
ilmu di lihat pada posisi yang tidak mutlak, sehingga masih ada ruang untuk berspekulasi
demi
pengembangan ilmu itu sendiri