Anda di halaman 1dari 46

Kesehatan Jiwa

Oleh : dr. Annisa Puty Widaryanto


Puskesmas Beruntung Raya
2
Apa itu Kesehatan Jiwa?
\
Kesehatan Jiwa
Adalah perasaan senang dan bahagia, mampu
menyesuaikan diri, menerima kelebihan dan
kekurangan diri sendiri, serta aktif menyumbangkan
tenaga, pikiran, dan kepedulian kepada keluarga dan
masyarakat sekitar

4

Gangguan Jiwa bukan berarti
“Pasti” Gila

5
6
A picture is wrth a
thousand words
A complex idea can be conveyed
with just a single still image, namely
making it possible to absorb large
amounts of data quickly.

7
8
9
JUMLAH ODGJ TAHUN 2020 DI PUSKESMAS
BERUNTUNG RAYA

LAKI- LAKI PEREMPUAN

10
JUDUL
PEMBERITAAN
BUNUH DIRI
Gangguan Jiwa
Orang awam beranggapan “gangguan jiwa identik
dengan gila (psikotik/skizofrenia)”

Padahal gangguan jiwa berat hanya 1% dari


populasi, selebihnya adalah gangguan jiwa ringan
sampai sedang
Gangguan Jiwa
adalah gangguan pikiran, perasaan atau tingkah
laku sehingga menimbulkan penderitaan dan
terganggunya fungsi sehari-hari (fungsi pekerjaan
dan sosial dari orang tersebut).

13
Penyebab Gangguan Jiwa
• Biologis
• Psikologis
• Sosial

14
15

16

17
18
Jenis jenis Gangguan
Jiwa
Gangguan jiwa ringan dan sedang sering terabaikan
karena manifestasi klinis yang dikeluhkan pasien
pada umumnya adalah gejala fisik.

19
20
Gangguan Cemas
• Rasa khawatir yang sangat berlebihan yang
mengakibatkan terganggunya kegiatan yang biasa
dilakukan.
• Gejala-gejala mirip dengan gejala stres tetapi
dengan tingkatan yang lebih berat, lebih sering,
sehingga tidak dapat melakukan kegiatan.

21
Gangguan Depresi
• Perasaan sedih dan murung
• Semangat menurun
• Mudah lelah
• Rasa percaya diri menurun
• Menjadi pesimis
• Gangguan tidur
• Hilang nafsu makan
• Konsentrasi / perhatian berkurang
• Ide/tindakan bunuh diri
22
23
Skizofrenia
• Mendengar suara-suara bisikan yang tidak didengar oleh orang lain
• Bicara dan tertawa sendiri tanpa sebab
• Curiga berlebihan
• Seolah-olah siaran radio dan TV membicarakan dirinya
• Merasa menjadi seseorang yang hebat misalnya presiden/malaikat
• Bicara kacau yang sulit dimengerti
• Marah-marah tanpa sebab, mengamuk.
• Terlalu menyendiri, tidak mau bergaul
• Tidak mau mandi, tidak menjaga kebersihan diri, buang air besar/kecil
sembarangan.

24
Manifestasi Gangguan Jiwa
✗ Gangguan pikiran
✗ Gangguan perasaan
✗ Gangguan tingkah laku
✗ Penderitaan atau keluhan berlebihan
✗ Gangguan fungsi peran (fungsi pekerjaan /
fungsi sosial)

25
Gambaran Gangguan Pikiran
✘ Pikiran yang berulang-ulang
✘ Pikiran tentang sakit dan penyakit yang berlebihan
✘ Pikiran tentang ketakutan yang tidak masuk akal (irasional)
✘ Keyakinan yang tidak sesuai dengan realitas/kenyatan
✘ Gangguan persepsi; mendengar atau melihat sesuatu yang
sebenarnya obyek tersebut tidak ada
Gambaran Gangguan Perasaan
✘ Cemas berlebihan dan tidak masuk akal
✘ Sedih yang berlarut-larut
✘ Gembira yang berlebihan
✘ Marah yang tidak beralasan
Gambaran Gangguan Tingkah Laku

✘ Malas mengurus diri


✘ Menyendiri atau menarik diri dari sosial
✘ Gembira yang berlebihan
✘ Marah yang tidak beralasan
Gambaran Penderitaan atau Keluhan Fisik
✘ Gangguan tidur; sulit tidur atau terlalu banyak tidur
✘ Gangguan makan; tak nafsu makan atau makan berlebihan
✘ Sulit berkonsentrasi
✘ Pusing, tegang, sakit kepala, berdebar-debar dan keringat
dingin
✘ Sakit ulu hati, diare, mual, muntah dan lain-lain
✘ Berkurangnya gairah kerja dan gairah seksual
Gambaran Gangguan Fungsi Pekerjaan dan
Fungsi Sosial
✘ Tidak mampu bekerja seperti biasanya dan tidak mampu
bergaul sebagaimana mestinya.
✘ Sering melakukan kesalahan dalam pekerjaan
✘ Sering bolos sekolah dan prestasi turun
✘ Pekerjaan tidak selesai-selesai, hasil kerja harus sempurna
✘ Sering ditegur atasan, sering bentrok dengan teman sekerja
✘ Tidak ingin bertemu orang lain, menarik diri dari pergaulan.
Apa yang harus dilakukan bila
menemui kondisi tersebut?
Laporkan kepada Kssj, Dokter dan
Petugas Kesehatan agar :

✘ Dilakukan pemeriksaan fisik dan mental secara umum


✘ Diberikan farmakoterapi (bila diperlukan)
✘ Diberikan psikoterapi (konseling , konsultasi psikologis dan
terapi psikologis)
✘ Diberikan nasehat untuk pengobatan lebih lanjut.

32
33
1. Segera laporkan pada kader kesehatan atau tenaga kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehatan setempat.
2. Memberikan informasi kepada keluarga dan RT setempat untuk
membawa kerabatnya yang mengalami gangguan jiwa ke fasilitas
pelayanan kesehatan terdekat dengan menyiapkan
jamkesmas/jamkesda/SKTM/GAKIN.
3. Ingatkan keluarga/kerabat yang mengalami gangguan jiwa untuk
kontrol dan mengingatkan minum obat secara teratur, dan jika
kondisinya telah membaik libatkan dalam kegiatan sosial di
masyarakat.
4. Jelaskan bahwa gangguan jiwa dapat diobati, sama dengan
penyakit lain seperti kencing manis, darah tinggi dll.

34
Apakah Gangguan Jiwa harus
dipasung?
Tidak,
Indonesia bebas pasung
Pasien gangguan jiwa merupakan program prioritas
yang harus dicapai pemerintah

36
Mengenal Pasung
✘ Pasung merupakan tindakan pengekangan,
pembatasan aktivitas secara fisik dan nonfisik
✘ Pemasungan menyebabkan terbatasnya pemenuhan
kebutuhan dasar hidup
✘ Dampak psikologis dan fisik pemasungan yaitu
penderita mengalami trauma, dendam kepada
keluarga, merasa dibuang, rendahdiri, dan putus asa,
muncul depresi dan gejala niat bunuh diri

37
Jenis Pemasungan
✘ Memasung menggunakan kayu
✘ Mengikat dgn rantai
✘ Penguncian didalam sel atau ruangan
✘ Mengikat ditempat tidur
✘ Tidak diberikan atau diminumkan obat
Apa yang dapat dilakukan?
Sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit,
anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap
memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan

Perasaan nyaman dan dicintai dibutuhkan oleh pasien gangguan jiwa

Pengobatan Gangguan jiwa ialah journey of challenge atau perjalanan yang


penuh tantangan yang harus berkelanjutan

39
Tujuan Program Bebas Pasung
Tercapai masyarakat Indonesia yang bebas dari tindakan pemasungan terhadap
ODGJ berat, melalui:
1. Terselenggaranya perlindungan HAM bagi orang dengan gangguan jiwa
2. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa untuk
mencegah terjadinya penelantaran dan pemasungan
3. Terselenggaranya pelayanan kesehatan jiwa berkualitas di pelayanan
masyarakat
4. Tercapainya kerjasama dan koordinasi lintas sektor di bidang kesehatan jiwa
dlm upaya penanggulangan org gangguan jiwa yg dipasung
Dasar Hukum
✘UU no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
Pasal 56, 146(2), 147(2), 148(1), 149
1. Perlindungan pasien dengan gangguan jiwa
2. Menghindari pelanggaran hak asasi
3. Tetap menghormati hak asasi penderita
4. Hak yg sama sbg warga negara
5. Gangguan jiwa wajib mendapatkan
pengobatan & perawatan

Pemasungan yang dilakukan terhadap ODGJ


berat seharusnya tidak boleh ada di Indonesia
Program Bebas Pasung
✘ UU No. 18 tentang Kesehatan Jiwa tahun 2014 Pasal
86:
“Setiap orang yang dengan sengaja melakukan
pemasungan, penelantaran, kekerasan dan/atau menyuruh
orang lain untuk melakukan pemasungan, penelantaran,
dan/atau kekerasan terhadap ODMK dan ODGJ atau tindakan
lainnya yang melanggar hak asasi ODMK dan ODGJ,
dipidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan”
Program Bebas Pasung
 Permenkes no 54 tahun 2017 Tentang Penanggulangan Pemasungan
Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa

 Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar teknis pemenuhan mutu


pelayanan dasar pada standar pelayanan minimal bidang kesehatan
“Setiap orang dengan gangguan jiwa berat harus
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar “
Contoh Inovasi Indonesia Bebas
Pasung
✘ Inovasi Banjarmasin bebas pasung
✘ Inovasi Bebas Pasung Muara Enim
✘ Inovasi Desa Siaga Sehat

44
45
Terima Kasih

46

Anda mungkin juga menyukai