kepada
pasien.
Jangan
mengakali
pasienmu.
Jangan
paling
lama
(tiga)
tahun
atau
denda
paling
banyak
b.
atau
Penegakan
c.
kedokteran/kesehatan
Wajib diikuti dokter/dokter gigi
ketentuan
penerapan
keilmuan
dalam
pelayanan
dapat
menggugat
dokter
secara
perdata
untuk
10
11
medikolegal adalah ilmu hukum yang mengatur bagaimana profesi dokter ini
dilakukan sehingga memenuhi aturan-aturan hukum yang ada. Hal ini untuk
mencegah
penyelewengan
pelaksanaan
profesional
medis
maupun
dan
(kompetensi). Memiliki
keinginannya
pengertian
sendiri
pada
dan
tiap-tiap
kemampuan
kasus
yang
12
dalam
pemeliharaan,
perwalian,
antar
manusia,
umpamanya
mulai
mengusahakan
13
Pasal 3
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak
boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya
kebebasan dan kemandirian profesi.
Pasal 4
Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat
memuji diri.
Pasal 5
Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan
psikis maupun fisik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan
pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien.
Pasal 6
Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan
menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum
diuji kebenarannya dan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan
masyarakat.
Pasal 7
Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang
telah diperiksa sendiri kebenarannya.
Pasal 7a
Seorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan
pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral
sepenuhnya,
disertai
rasa
kasih
sayang
(compassion)
dan
14
Pasal 7c
Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak
sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga
kepercayaan pasien.
Pasal 7d
Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi
hidup makhluk insani.
Pasal 8
Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan
kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan
kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif), baik fisik maupun psiko-sosial, serta berusaha menjadi
pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.
Pasal 9
Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang
kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat, harus saling
menghormati
2) Kewajiban dokter terhadap pasien
Pasal 10
Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala
ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia
tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka
atas persetujuan pasien,ia wajib menujuk pasien kepada dokten yang
mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.
Pasal 11
Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar
senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya
dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya.
Pasal 12
15
16
17
18
hubungan itu terjadi terutama karena beberapa sebab: antara lain karena
pasien sendiri yang mendatangi dokter untuk meminta pertolongan
mengobati sakit yang dideritanya. Dalam keadaan seperti ini terjadi
persetujuan kehendak antara kedua belah pihak, artinya para pihak
sudah sepenuhnya setuju untuk mengadakan hubungan hukum.
Hubungan hukum ini bersumber pada kepercayaan pasien terhadap
dokter, sehingga pasien bersedia memberikan persetujuan tindakan
medik (informed consent), yaitu suatu persetujuan pasien untuk
menerima upaya medis yang akan dilakukan setelah ia mendapat
informasi dari dokter mengenai upaya medis yang dapat dilakukan
untuk menolong dirinya, termasuk memperoleh informasi mengenai
segala risiko yang mungkin terjadi.
Di indonesia informed consent dalam pelayanan kesehatan, telah
memperoleh pembenaran secara yuridis melalui Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 585/Menkes/1989. Walaupun dalam
kenyataannya
untuk
pelaksanaan
pemberian
informasi
guna
19
20
medis
untuk
melakukan
perawatan,
namun
dalam
21
22
23
merawat pasien.
Hak atas informasi.
Hak untuk menolak perawatan tanpa izin.
Hak atas rasa aman.
Hak atas pembatasan terhadap pengaturan kebebasan perawatan.
Hak untuk mengakhiri perjanjian perawatan.
Hak atas twenty-for-a-day-visitor-rights
Hak pasien menggugat atau menuntut.
Hak pasien mengenai bantuan hokum.
Hak pasien untuk menasihatkan mengenai percobaan oleh tenaga
kesehatan atau ahlinya.
Berbarengan dengan hak tersebut pasien juga mempunyai kewajiban,
24
1. Hak memperoleh informasi yang selengkap-lengkapnya dan sejujurjujurnya dari pasien yang akan digunakannya bagi kepentingan
diagnosis maupun terapeutik.
2. Hak atas imbalan jasa atau honorarium terhadap pelayanan yang
diberikannya kepada pasien.
3. Hak atas itikad baik dari pasien atau keluarganya dalam
melaksanakan transaksi terapeutik.
4. Hak membela diri terhadap tuntutan atau gugatan pasien atas
pelayanan kesehatan yang diberikannya.
5. Hak untuk memperoleh persetujuan tindakan medik dari pasien atau
keluarganya.
Disamping hak-hak tersebut, dokter juga mempunyai kewajiban yang
harus dilaksanakan. Jika diperhatikan Kode Etik Kedokteran Indonesia
yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan R.I. No. 34
Tahun 1983, didalamnya terkandung beberapa kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh dokter di Indonesia. Kewajiban-kewajiban tersebut
meliputi:
1. Kewajiban umum;
2. Kewajiban terhadap penderita;
3. Kewajiban terhadap teman sejawatnya;
4. Kewajiban terhadap diri sendiri.
25
dikter
ini
dalam
hal
perjanjian
perawatan
26
27
28
dokter atau tenaga kesehatan dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban saat
dipanggil sebagai saksi, atau sebagai ahli dalam suatu kasus yang diduga
terkait dengan suatu kejahatan, maka dalam perkara pidana diancam dengan
pidana penjara paling lama sembilan bulan dan dalam perkara lain, diancam
dengan pidana paling lama enam bulan (Pasal 224 KUHP). Pada kasus yang
terkait dengan pelanggaran, maka dokter atau tenaga kesehatan dapat
didenda sesuai kepantasan menurut persidangan (Pasal 522 KUHP).
Pada pasal 170 KUHAP dinyatakan bahwa dokter karena pekerjaan,
harkat martabat atau jabatannya dapat menggunakan hak undur diri untuk
diminta dibebaskan dari kewajiban untuk memberi keterangan sebagai saksi,
mengenai rahasia kedokteran yang dipercayakan kepadanya dengan
memberikan alasan pada hakim. Hakim akan menentukan sah atau tidaknya
segala alasan untuk permintaan tersebut. Namun, pada pasal 179 KUHAP
dinyatakan bahwa permintaan bantuan pengadilan pada dokter sebagai ahli
sesuai prosedur hukum, wajib dipenuhi. Sehingga permintaan memberikan
keterangan ahli atau permintaan keterangan dalam pemeriksaan pada tahap
sebelum pemeriksaan sidang dipengadilan, tidak dapat diabaikan dengan
mengasumsikan seorang dokter atau tenaga kesehatan memiliki hak undur
diri.
Asosiasi Kedokteran Australia dalam Ethical Guidelines for Doctors
Acting as Medical Witnesses juga mengutarakan kewajiban etika yang
dimiliki dokter untuk membantu pengadilan dan proses penyelesaian
sengketa alternatif dengan memberikan bukti ahli apabila dipanggil
persidangan. Dokter harus memberikan bukti ahli untuk membantu
pengadilan yang sifatnya tidak memihak, jujur, objektif dan membatasi
pendapat mereka hanya dalam ruang lingkup keahliannya. Dokter juga
memiliki kewajiban untuk melindungi privasi dan kerahasiaan dari semua
pembuktian relevan yang dimilikinya.
3) Dokter sebagai saksi ahli
29
Dari segi yuridis, setiap dokter adalah ahli, baik dokter itu ahli ilmu
kedokteran kehakiman ataupun bukan, Oleh sebab itu setiap dokter dapat
dimintai bantuannya untuk membantu membuat terang perkara pidana oleh
pihak yang berwenang. Akan tetapi supaya dapat diperoleh suatu bantuan
yang maksimal, permintaan bantuan itu perlu diajukan pada dokter yang
memiliki keahlian yang sesuai dengan objek yang akan diperiksa, misalnya :
a. Untuk objek korban mati, sebaiknya diminta kepada ahli ilmu kedokteran
kehakiman.
b. Untuk objek korban hidup yang menderita luka-luka sebaiknya
dimintakan kepada dokter ahli bedah.
c. Untuk objek korban hidup akibat tindakan pidana seksual sebaiknya
dimintakan kepada dokter ahli kandungan.
d. Untuk objek yang berkatan dengan gigi (untuk kepentingan identifikasi)
sebaiknya dimintakan bantuan kepada dokter gigi.
e. Untuk objek terdakwa yang menderita/diduga menderita penyakit jiwa
sebaiknya dimintakan kepada dokter ahli jiwa.
Dokter pemeriksa sebagai saksi ahli dapat terkait visum et repertum
yang dibuat ataupun di luar VeR berupa pertanyaan hipotetik hakim. Dokter
diminta hadir di pengadilan, oleh karena dua versi. Versi pertama sebagai
saksi A charge. Saksi ini dihadirkan ke persidangan oleh Jaksa Penuntut
Umum dimana keterangannya dapat menguntungkan maupun memberatkan
terdakwa. Versi kedua dokter bertindak sebagai saksi A de Charge. Saksi ini
dihadirkan ke persidangan oleh terdakwa atau penasehat hukumnya, dimana
keterangan yang diberikannya meringankan terdakwa atau dapat dijadikan
dasar bagi nota pembelaan (pledoi) dari terdakwa atau penasehat hukumnya.
Sehingga pada tahap pemeriksaan di pengadilan, baik jaksa penuntut
maupun penasehat hukum tersangka dapat menghadirkan saksi atau ahli
dengan ijin hakim. Seorang dokter dapat pula dipanggil untuk didengar dan
diperiksa sebagai saksi, bila dinilai penyidik terkait langsung dengan kasus.
30
31
32
panggilan
telah
diterima
oleh
yang
bersangkutan
dengan
33
34
35
pemeriksaan,
dokter
berhak
mendapat
penggantian
biaya
menurut
36
Februari
2013).
http://www.lectlaw.com/files/exp27.htm
Tersedia
dari:
URL:
HYPERLINK