A. Pengertian Bioetika
Perkembangan yang begitu pesat di bidang biologi dan ilmu kedokteran membuat etika
kedokteran tidak mampu lagi menampung keseluruhan permasalahan yang berkaitan dengan
kehidupan. Etika kedokteran berbicara tentang bidang medis dan profesi kedokteran saja,
terutama hubungan dokter dengan pasien, keluarga, masyarakat, dan teman sejawat. Oleh karena
itu, sejak tiga dekade terakhir ini telah dikembangkan bioetika atau yang disebut jugadengan
etika biomedis.
Menurut F. Abel, Bioetika adalah studi interdisipliner tentang masalah-masalah yang ditimbulkan
oleh perkembangan biologi dan kedokteran, tidak hanya memperhatikan masalah-masalah yang
terjadi pada masa sekarang, tetapi juga memperhitungkan timbulnya masalah pada masa yang
akan datang.
Bioetika berasal dari kata bios yang berati kehidupan dan ethos yang berarti norma-norma atau
nilai-nilai moral. Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan
oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro,
masa kini dan masa mendatang. Bioetika mencakup isu-isu sosial, agama, ekonomi, dan hukum
bahkan politik. Bioetika selain membicarakan bidang medis, seperti abortus, euthanasia,
transplantasi organ, teknologi reproduksi butan, dan rekayasa genetik, membahas pula masalah
kesehatan, faktor budaya yang berperan dalam lingkup kesehatan masyarakat, hak pasien,
moralitas penyembuhan tradisional, lingkungan kerja, demografi, dan sebagainya. Bioetika
memberi perhatian yang besar pula terhadap penelitian kesehatan pada manusia dan hewan
percobaan.
Masalah bioetika mulai diteliti pertama kali oleh Institude for the Study of Society, Ethics and
Life Sciences, Hasting Center, New York pada tahun 1969. Kini terdapat berbagai isu etika
biomedik.
Di Indonesia, bioetika baru berkembang sekitar satu dekade terakhir yang dipelopori oleh Pusat
Pengembangan Etika Universitas Atma Jaya Jakarta. Perkembangan ini sangat menonjol setelah
universitas Gajah Mada Yogyakarta yang melaksanakan pertemuan Bioethics 2000; An
International Exchange dan Pertemuan Nasional I Bioetika dan Humaniora pada bulan Agustus
2000. Pada waktu itu, Universitas Gajah Mada juga mendirikan center for Bioethics and Medical
humanities. Dengan terselenggaranya Pertemuan Nasional II Bioetika dan Humaniora pada tahun
2002 di Bandung, Pertemuan III pada tahun 2004 di Jakarta, dan Pertemuan IV tahun 2006 di
Surabaya serta telah terbentuknya Jaringan Bioetika dan Humaniora Kesehatan Indonesia
(JBHKI) tahun 2002, diharapkan studi bioetika akan lebih berkembang dan tersebar luas di
seluruh Indonesia pada masa datang.
Humaniora merupakan pemikiran yang beraitan dengan martabat dan kodrat manusia, seperti
yang terdapat dalam sejarah, filsafat, etika, agama, bahasa, dan sastra.
Beneficence
Non-malficence
Justice
Autonomy
1.
Beneficence
Dalam arti prinsip bahwa seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat manusia, dokter
tersebut juga harus mengusahakan agar pasiennya dirawat dalam keadaan kesehatan. Dalam
suatu prinsip ini dikatakan bahwa perlunya perlakuan yang terbaik bagi pasien. Beneficence
membawa arti menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien mengambil langkah
positif untuk memaksimalisasi akibat baik daripada hal yang buruk. Ciri-ciri prinsip ini, yaitu;
Mengutamakan Alturisme
Memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak hanya menguntungkan
seorang dokter
Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan suatu
keburukannya
Meenerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang orang
lain inginkan
Tidak membahayakan pasien karena kelalaian
Latar belakang
Kemajuan teknologi yang semakin pesat membuat akses informasi yang beredar seolah
tak terbendung. Masyarakat semakin cerdas dalam menentukan pilihan, yang salah satunya
adalah pilihan dalam urusan kesehatan. Dengan akses informasi yang tak terbatas inilah,
masyarakat semakin diperdalam pengetahuannya dalam bidang kesehatan, terutama mengenai
hak hak yang wajib mereka dapat dan bahkan mengenai penyakit yang mereka derita.
Seorang dokter yang baik tentu harus memperhatikan hal tersebut, agar bisa
mengimbangi pasien yang datang untuk berobat padanya.
Penerapan kaidah bioetik merupakan sebuah keharusan bagi seorang dokter yang
berkecimpung didalam dunia medis, karena kaidah bioetik adalah sebuah panduan dasar dan
standar, tentang bagaimana seorang dokter harus bersikap atau bertindak terhadap suatu
persoalan atau kasus yang dihadapi oleh pasiennya.
Kaidah bioetik harus dipegang tegush oleh seorang dokter dalam proses pengobatan
pasien, sampai pada tahap pasien tersebut tidak mempunyai ikatan lagi dengan dokter yang
bersangkutan.
Pada kasus kali ini, penulis akan membahas tentang kasus yang dialami oleh dokter
Bagus, seorang dokter yang mendedikasikan diri pada pelayanan pada orang kecil di daerah
terpencil.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang digunakan dalam makalah ini adalah Totalitas seorang dokter
dalam pelayanannya.
Penulis memilih rumusan masalah ini karena rumusan ini sudah mencakup banyak aspek yang
menjadi masalah atau kendala dalam pelayanan sang dokter di tempat tugasnya, sehingga mudah
untuk dijabarkan atau dijelaskan.
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ilmiah ini adalah agar mahasiswa Fakultas Kedokteran
UKRIDA dapat memahami dengan sungguh dan mampu menerapkan kaidah bioetik
seperti Beneficence, Non - Malficence, Autonomy dan Justice apabila sudah terjun kedunia
kerja yang sesungguhnya.
PEMBAHASAN
2.1
Defenisi bioetik
Sepanjang perjalanan sejarah dunia Kedokteran, banyak defenisi dan paham mengenai
bioetika yang dilontarkan oleh para ahli etika dari berbagai belahan dunia. Pendapat pendapat ini
dibuat untuk merumuskan suatu pemahaman bersama tentang apa itu bioetika.
Bioetika berasal dari kata bios yang berati kehidupan dan ethos yang berarti
norma-norma atau nilai-nilai moral. Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang
masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik
skala mikro maupun makro, masa kini dan masa mendatang. Bioetika mencakup isu-isu
sosial, agama, ekonomi, dan hukum bahkan politik. Bioetika selain membicarakan bidang medis,
seperti abortus, euthanasia, transplantasi organ, teknologi reproduksi butan, dan rekayasa
genetik, membahas pula masalah kesehatan, faktor budaya yang berperan dalam lingkup
kesehatan masyarakat, hak pasien, moralitas penyembuhan tradisional, lingkungan kerja,
demografi, dan sebagainya. Bioetika memberi perhatian yang besar pula terhadap penelitian
kesehatan pada manusia dan hewan percobaan.
Menurut F. Abel, Bioetika adalah studi interdisipliner tentang masalah-masalah yang
ditimbulkan oleh perkembangan biologi dan kedokteran, tidak hanya memperhatikan masalahmasalah yang terjadi pada masa sekarang, tetapi juga memperhitungkan timbulnya masalah pada
masa yang akan datang.
2.2
Pembahasan Masalah
Kaidah kaidah bioetik merupakah sebuah hukum mutlak bagi seorang dokter. Seorang
dokter wajib mengamalkan prinsip prinsip yang ada dalam kaidah tersebut, tetapi pada beberapa
kasus, karena kondisi berbeda, satu prinsip menjadi lebih penting dan sah untuk digunakan
dengan mengorbankan prinsip yang lain. Kondisi seperti ini disebut Prima Facie. Konsil
Kedokteran Indonesia, dengan mengadopsi prinsip etika kedokteran barat, menetapkan bahwa,
praktik kedokteran Indonesia mengacu kepada kepada 4 kaidah dasar moral yang sering juga
disebut kaidah dasar etika kedokteran atau bioetika, yaitu:
Beneficence
Non - Maleficence
Justice
Autonomi
2.2.1
Beneficence
Dalam arti bahwa seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat manusia,
dokter tersebut harus berusaha maksimal agar pasiennya tetap dalam kondisi sehat. Perlakuan
terbaik kepada pasien merupakan poin utama dalam kaidah ini. Kaidah beneficence menegaskan
peran dokter untuk menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien mengambil langkah
positif untuk memaksimalisasi akibat baik daripada hal yang buruk. Prinsip prinsip yang
terkandung didalam kaidah ini adalah;
Mengutamakan Alturisme
Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
Memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak hanya menguntungkan
seorang dokter
Tidak ada pembatasan goal based
Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan suatu
keburukannya
Paternalisme bertanggung jawab/kasih sayang
Menjamin kehidupan baik-minimal manusia
Memaksimalisasi hak-hak pasien secara keseluruhan
Menerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang orang
lain inginkan
Memberi suatu resep berkhasiat namun murah
Mengembangkan profesi secara terus menerus
Minimalisasi akibat buruk
2.
Setelah memeriksakan anak tersebut, dokter Bagus menyarankan agar anak tersebut
dirawat
dirumah
sakit
yang
berada
dikota.(Paragraf
2).
Dapat kita lihat bahwa dokter bagus juga telah melakukan suatu tindakan yang
berhubungan dengan Kaidah Beneficence yaitu mengusahakan agar kebaikan atau manfaat lebih
banyak dibandingkan dengan keburukannya, dan meminimalisasi akibat buruk.
3.
yang
Dokter Bagus memberikan beberapa macam obat dan vitamin serta nasehat agar istirahat
cukup.(Paragraf
2).
Disini dokter Bagus memberi perhatian penuh kepada pasien, dalam mengusahakan agar
kebaikan serta manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan kerugian yang akan diterima pasien.
4.
Pak mantri tolong bikinkan puyer untuk anak ibu ini dan setelah itu tolong jelaskan cara
membuat air oralit pada ibu ini kata dokter Bagus kepada pak mantri. (Paragraf 3)
Dapat dilihat jika dokter Bagus juga menjalankan prinsip Benefince yang ke 15 yaitu,
memberikan obat berkhasiat namun murah kepada pasiennya.
5.
Pak, yang hanya dapat saya lakukan adalah memberi obat obatan penunjang agar anak
bapak tidak terlalu menderita kata dokter Bagus sambil menyerahkan obat kepada orang tua
pasien.
(Paragraf
4).
Dokter bagus memberikan obat penunjang untuk meminimalisasi akibat buruk agar
pasien tidek terlalu menderita.
6.
Sambil bersimbah peluh, dokter Bagus akhirnya menyelesaikan tindakan amputasi
telapak tangan pemuda yang mengalami kecelakaan tersebut. (Paragraf 5). Disini dokter Bagus
menunjukkan sisi paternalisme penuh kasih sayang dan bertanggung jawab sebagai seorang
dokter dalam menangani pasiennya.
7.
Demikianlah kegiatan sehari-hari dokter Bagus dan tanpa terasa sudah 25 tahun dokter
Bagus mengabdi di desa tersebut dan kini usianya sudah memasuki 55 tahun, namun belum ada
sedikitpun dibenaknya dokter Bagus untuk mencari pendamping hidupnya, yang ada hanya
bagaimana
mengobati
pasien-pasiennya
(Paragraf
7).
Disini dokter Bagus menunjukkan sis i altruisme, ia menolong dan rela berkorban demi
kepentingan orang lain, dan tidak mementingkan dirinya sendiri.
2.2.2
Non Malficence
Non-malficence adalah suatu prinsip yang mana seorang dokter tidak melakukan
perbuatan yang memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil resikonya
bagi pasien yang dirawat atau diobati olehnya. Pernyataan kunoFist, do no harm, tetap
berlaku dan harus diikuti. Non-malficence mempunyai ciri-ciri:
Menghindari misrepresentasi
Autonomi
Dalam kaidah ini, seorang dokter wajib menghormati martabat dan hak manusia. Setiap
individu harus diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan nasib sendiri.
Dalam hal ini pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan sendiri.
Autonomi bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan membiarkan
pasien demi dirinya sendiri. Kaidah Autonomi mempunyai prinsip prinsip sebagai berikut:
Dapat kita lihat juga dalam paragraph ini, bahwa dokter Bagus selalu menerapkan prinsip prinsip
yang ada didalam kaidah Autonomi. Dalam kasus ini, dokter Bagus menerapkan prinsip ke 3,
yaitu berterus terang kepada pasiennya.
2.2.4
Justice
Keadilan atau Justice adalah suatu prinsip dimana seorang dokter wajib memberikan
perlakuan sama rata serta adil untuk kebahagiaan dan kenyamanan pasien tersebut.
Perbedaan tingkat ekonomi, pandangan politik, agama, kebangsaan, perbedaan kedudukan sosial,
kebangsaan, dan kewarganegaraan tidak boleh mengubah sikap dan pelayanan dokter terhadap
pasiennya. Justice mempunyai ciri-ciri :
Di sini dokter bagus menjalankan prinsip Justice yang ketiga, yaitu memberi kesempatan
sama
terhadap
pribadi
dalam
posisi
yang
sama.
PENUTUP
3.
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan mengenai kasus dokter Bagus, dapat ditarik kesimpulan bahwa dokter
Bagus melaksanakansegala tugas praktek kedokterannya berdasarkan prinsip-prinsip yang ada di
dalam kaidah bioetika kedokteran, yaitu beneficence, non maleficence, justice dan autonomi.
Sesuai prinsip beneficence dokter Bagus memberikan usaha yang terbaik untuk kesembuhan
pasien. Ia mengutamakan kepentingan pasien. Kemudian sesuai prinsip non maleficence, dokter
bagus mengutamakan keselamatan pasien, terutama pada saat pasien dalam keadaan darurat.
Yang ketiga sesuai prinsip justice, dokter Bagus mengutamakan keadilan baik untuk pasien itu
sendiri maupun keluarga pasien. Dan yang terakhir menurut prinsip autonomi, dokter Bagus
mengutamakan hak-hak pasien dalam mengambil keputusan tentang penanganan terhadap
penyakit yang pasien alami dan menghormati hak pasien dalam menentukan nasibnya sendiri.
Prinsip-prinsip dalam bioetik tersebut dapat diterapkan dalam menghadapi pasien, sehingga
terciptanya situasi yang,baik bagi hubungan pasien dan dokter dalam pelayanan kesehatan demi
kesembuhan
pasien.
DAFTAR PUSTAKA
1.
1. Hanafiah, J., Amri amir. 2009. Etika Kedokteran dan Hukum\Kesehatan (4th ed). Jakarta: EGC.
2. 2. Hartono, Budiman., Salim Darminto. 2011. Modul Blok 1 Who Am I? Bioetika, Humaiora dan
Profesoinalisme dalam Profesi Dokter. Jakarta: UKRIDA.
Posted 21st October 2011 by Primus Etgal Putra
Labels: Autonomi Etgal Kedokteran Ukrida Kasus Kaidah
Bioetika Justice Nonmaleficence Beneficence BioetikaBioetik Primus Etgal Putra Makalah
Dalam halnya kehidupan ber-praktek dan klinik pada kedokteran gigi, kita
pun tidak luput berkaitan dengan profesionalisme, etika dan hukum.Disini saya
merangkum dari beberapa sumber yang saya temukan berusaha untuk menjelaskan
Bioetika dalam kedokteran gigi.
Etika
Merupakanbagianilmufilsafat yang meliputihidupbaik, menjadi orang yang
baik, berbuatbaikataupadadasarprinsipnyamempelajarimoralitas,
dalamhalnyaetikamkita pun mempunyaiasas yang mengaturkaraktermanusia ideal
ataukodeetikprofesitertentu. etikapraktis1
Etika ounmenjad ialasan untuk memilih nilai yang benar.
Seperti contohnya pelanggaran tidak bermoral :
Dokter gigi meracuni pasiennya dengan Arsen
Sejarah Bioetika2
Istilah Bioetik pertama kali muncul pada tahun 1974, dan diperkenalkan
oleh Van Rensselaer Potter dalam bukunya Bioethics: Bridge to the Future (1971). Ia
bagian
dari
Corpus
Hippocraticum,
kumpulan
tulisan
yang
mempelajari tindakan manusia dan ilmu yang berkaitan dengan hidup. Bidang
bioetika pada tahap ini adalah : Etika Biomedika, Etika Gen Manusia, Etika Binatang
dan
etika
lingkungan
hidup.
Francess
Abel
menyimpulkan
bahwa
bioetika
BioEtika
Bioetika merupakan cabang dari etika normative dan merupakan cabang etika yang
berhubungan dengan praktek kedokteran umum dan gigi atau penelitian dibidang
biomedis
a.
b.
c.
d.
e.
b.
Justice
Autonomy (melanggarhakpasien)
Maleficence
Beneficence
Morale
ginjal akan lebih dibutuhkan oleh pasien fase terminal kegagalan ginjal, daripada
Kriteria Justice4
1. Memberlakukan sesuatu secara universal
2. memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan
pasien
3. Memberi kesempatan yang sama tanpa pandang bulu
4, Meminta partisipasi pasien sesuai kemampuannya
5. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada waktu yang tepat
6. tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA,
Contoh soal dari Try Out UI UKM2PMDG AGUSTUS 2015
003.Vignete :
Drgrusdimerawatseoranglaki-lakiberusia 50 tahundengankeluhaninginmencabutgigi,
pasienmengeluhterdapattonjolanputih yang menyeramkansaatberkaca,
Pasienternyata suspect HIV AID (+)
,olehkarenaitudoktermenaikantarifhargapencabutanmenjadidua kali
lipatdanjauhlebihmahaldarihargarelatif ,
Soal :Pelanggaranjenisetika yang dilanggarDoktertersebut ?
Pilihan :
a.
b.
c.
d.
e.
Justice
Autonomy
Maleficence
Beneficence
Morale
Kriteria beneficence4
1. Mengutamakan alturism (berbuat tanpa pamrih, rela berkorban
untuk kepentingan orang lain
2. mengusahakan kebaikan lebih banyak dari keuntungannya
3. Maksimiliasi kepuasaan dan kebahagian pasien
4, meminimalisasi akibat buruk
5. kewajiban menolong pasien kegawatdaruratan
6. tidak menarik honoraturium diluar kewajaran
7. memberikan obat ber-khasiat tapi murah
001.Vignete :
Seorangtukangbecakumur 45 tahun dating ke FKG UI
karenasakitingindicabutgiginya, suspect mengalamipericoronitiskarenagigi 38
erupsidivisio ,perawatanyaituodontektomi,
pasienmengakutidakmampuuntukmembiayaidana,
Dokterakhirnyamemberiobatantibiotikdanberulanghinggabeberapa kali
saatpasientersebuthendakdatangkembalikarenabengkakkembali.
Soal :Pelanggaranjenisetika yang dilanggarDoktertersebut ?
Pilihan :
a.
b.
c.
d.
e.
Justice
Autonomy
Maleficence
Beneficence
Morale
c. Non-maleficent
(tidak
merugikan):
Asas
tidak
merugikan
(Non-
1.
2.
3.
4,
5.
6.
7.
Referensi
1. AlzenaDwiSaltike .Definisibioetikakedokteran .
http://www.academia.edu/7245584/BIOETIKA_KEDOKTERAN
2. http://luckymbem.blogspot.com/2012/12/bioetika-adalah.html
3. SoalUjian Try Out UI UKM2PMDG Agustus 2015
4. YuniarLestari,dr.Mkes, Perankaidahdasarbioetikadalammembingkaiprofesikedokteran.
FK. Unand. 2010
MODUL 4
BIOETIKA
Skenario 4
perhatian..perhatian
Drg. Gigih dipanggil oleh MKDKI sehubungan dengan laporan yang diajukan oleh
keluarga Pingki.Pingki adalah pasien drg.Gigih.Ketua MKDKI menjelaskan bahwa drg Gigih
telah melakukan kelalaian praktek. Pingki mengalami abses setelah dirawat saluran akar pada
gigi 3.6.hal ini berkaitan dengan Bioetika dan Primafasie.
Ketua MKDKI menanyakan apakah sewaktu mau melakuka perawatan drg. Gigih sudah
membuat informed concent dengan pasien. Hal ini sangat penting dilakukan karena masyarakat
semakin kritis, adanya UU perlindungan dan kemajuan tekhnologi.
Ketua MKDKI juga memberitahu bahwa hasil pemantauan ke praktek drg. Gigih tidak
ditemukan adanya rekam medic gigi pasien..bagaimana saudara menjelaskan kejadian tersebut?
I.
TERMINOLOGI
1. MKDKI
Majelis kehormatan disiplin kedokteran Indonesia
2. Primafasie
Berasal dari bahasa latin yang artinya pada pandangan pertama atau pada
pwnampilan pertama. Kasus primafacie membutuhkan tergugat untuk
menyampaikan alas an yang dapat membuktikan bahwa keputusan yang diambil
dibuat berdasarkan factor yang sah
3. Bioetika
Berasal dari kata bios yang berarti kehidupan dan ethos yang berarti normanorma atau nilai-nilai moral. Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang
masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu
kedokteran yang mencakup berbagai aspek didalamnya.
II.
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apa saja tugas MKDKI ?
2. Apa tujuan MKDKI
3. Apa saja dasar-dasar bioetika?
4. Bagaimana hubungan ddasar bioetika dengan kelalaian dalam skenario?
5. Kenapa informed concent sangat penting ?
6. Bagaimana pelayana yang harus terjadi agar tidak terjadi kasus seperti skenario?
III.
MENGANALISA MASALAH
1. Apa saja tugas MKDKI
Tugas MKDKI diantaranya ,
- Menetapkan jenis pelanggaran
- Menentukan jenis pelanggaran disipln atau etik
Tugas MKDKI (pasal 64),
a) Menerima pengaduan, memeriksa dan memutus pelanggaran disiplin dokter
dan dokter gigi yang diajukan
b) Menyusun pedoman dan tata cara penanganan kasus pelanggaran disiplin
dokter dan dokter gigi
2. Apa tujuan MKDKI?
MKDKI bertujuan untuk menegakkan disiplin dokter/dokter gigi dalam
penyelenggaraan praktik kedokteran.
3. Apa saja dasar-dasar bioetika?
a) Beneficence, yaitu tindakan berbuat baik (autorisme : tanpa pamrih)
b) Non-maleficence, yaitu bersifat tidak merugikan
Prinsip dasarnya adalah dokter tidak membahayakan pasien
c) Justice, yaitu tidak melakukan tindakan medis yang melanggar hukum
Memperlakukan secara universal dan tidak membeda-bedakan pasien
d) Self determination, misalnya : Informed concent
Dokter menghargai hak_hak pasien, menjaga rahasia pasien dan menghargai
keputusan pasien.
4. Bagaimana hubungan dasar Bioetika dengan kelalaian dalam skenario?
Dalam skenario, dokter gigi telah melakukan pelanggaran dari kaidah dasar
bioetika yaitu non-maleficence dan self determination.Tidak membuat Informed
concent dan juga tindakan yang dilakukan menimbulkan kerugian bagi pasien.
5. Kenapa Informed concent sangat penting?
- Sebagai bukti tertulis bahwa pasien telah menyetujui tindakan
- Berisi tentang tindakan apa yang telah disetujui pasien
6. Bagaimana pelayanan yang harus terjadi agar tidak terjadi kasus seperti skenario?
- Dokter gigi memenuhi 4 kaidah dasar Bioetika,
- Menjalankan praktek medis sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tidak
merugikan pasien
IV.
SKEMA
dp ir g
TBk aii doi da ak h m e m b u a t
.MnSHT ituda ban ukd n g a n p a s i e n
ied n ta fi so ar mr e d c o n c e n t d a n
GKgad rai gn d o k t e r d a l a m
tskB i eadi osa eu k ta i dki i t e m u k a n
iDkpmh ie e l an yg a m b i l
rsa et ak na dm a m e d i k
Kakr enI pa un t u s a n
V.
VI.
VII.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang kaidah dasar Bioetika
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang standard pelayanan
kedokteran gigi
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang hubungan dokter dan
pasien dalam mengambil keputusan
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang informed consent
MENGUMPULKAN INFORMASI
SINTESA DAN UJI INFORMASI YANG TELAH DIPEROLEH
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang kaidah dasar Bioetika
Pembentukan Norma
-
Dalam bermasyarakat, terdapat interaksi antara satu warga dengan warga lain
Orang akan menilai suatu perbuatan tertentu adalah perbuatan yang baik atau
tidak
Bila kebanyakan orang sudah memiliki penilaian yang sama maka terjadilah
suatu nilai
Masyarakat kemudian menggunakan nilai tersebut dalam kehidupan seharihari, mengajarkan kepada aaknya, dst sehingga menjadi kebiasaan.
Kebiasaan yang sudah diterima secara umum akan dianggap sebagai suatu
norma kadang memiliki sanksi bila dilanggar
Norma tersebut dapat berupa perintah dapat pula berupa larangan dan
anjuran
Norma
-
Norma agama
Norma yang berasal dari tuhan atau kitab atau diajarkan oleh pembawa agama
Utama : mengatur hubungan antara manusia dengan tuhannya
Juga hubungan antar manusia
Norma agama bersifat umum dan universal
Norma kesusilaan
Norma kesopanan
Timbul dalam pergaulan antar manusia dalam suatu kelompok masyarakat tertentu
Bergantung kepada adat istiadat setempat
Norma hukum
Dibuat untuk menjaga ketertiban hubungan antar manusia, diperlukan norma yang
tegas dan dapat dipaksakan, serta memiliki sanksi nyata di dunia
Norma hukum juga tidak selalu universal
ETIKA
-
NORMA BIOETIKA
-
Bioetika atau biomedical ethics : meupakan cabang dari etika normatif, lebih luas dari
medical ethics
Medical etics : merupakan etik yang berhubungan dengan praktek kedokteran dan atau
penelitian dibidang biomedis
ETIK DAN HUKUM
Hukum mengatur perilaku manusia dalam kaitannya dengan ketertiban hbungan antar
manusia, dengan aturan yang tertentu dan baku
Etika mengatur manusia daalam membuat keputusan dan dalam berperilaku (profesi)
dengan menggunakan dialog antar beberapa kaidah moral, dengan hasil yang tifdak
selalu seragam.
Contoh cara berpikir hukum :
a) Dalam meminta persetujuaan medic, yangpenting adalah fomulir persetujuan telah
ditanda tangani pasien atau yang mewakilinya
b) Bila melakukan kelalaian, maka melakukan upaya menutupinya, baik di rekam
medis maupun informasi kepada pasien dan keluarganya agar tidak terjadi tuntutan
Contoh cara berpikir etik :
a) Dalam meminta persetujuan tindakan medis yang penting adalah keputusan pasien
dibuat setelah memahami semua informasi yang diperlukandalam membuat
keputusan tersebut
b) Bila melaukan kelalaian maka dokter tetap bersikap akuntabel, baik dalam
dokumentasi di rekam medis maupun sikapnya kepada pasien dan keluarganya
Etika dok
Disiplin dok
Hukum dok
1. Norma moral
- Masalah social
2. Pelanggaran :dilema
norma internal (baikburuk)
3. Dampak
- Kualitas moral
- Kehormatan profesi
4. Lingkup
- Perilaku etik
5. Bentuk : kode etik
profesi
6. Disusun : org. profesi
7. Sanksi
- Moral/hati nurani
- Nasehat/teguran
- Pengucilan
1. Norma disiplin
- Standard profesi
2. Pelanggaran : langgar
standard profesi
1. Norma hukum
3. Kualitas profesi
- Kehormatan profesi
3. Penyelesaian konflik
8. Yang memeriksa
- Mkek
- Mkekg
- Angg profesi
8. MKDKI
- Dokter
- Dokter gigi
- Sarjana hukum
4. Kompetensi pelayanan
medic perilaku prof
5. Aturan disiplin
kedokteran
6. Kompilasi oleh KKI
7. Sanksi
- Teguran
- Cabut STR/ SIP
2. Pelanggaran norma
hukum
4. Otonomi (self-determination)
Prinsip turunan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kejujuran
Kesetiaan
Privacy
Konfidenssialitas
Menghormati kntrak
Ketulusan
Menghindari membunuh
BENEFICENCE
Ketikakondisi pasien merupakan kondisi wajar dan berlaku banyak kepada pasien
lainnya , sehingga dokter akan melakukan yang terbaik untuk kepentingan pasien
Dokter telah melakukan kalkulasi dimana kebaikan yang akan dialami pasiennya akan
lebih banyak dibandingkan kerugiannya
Kriteria beneficence
a) Mengutamakan altruism ( menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentinga
orang lain)
b) Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
c) Memandang pasien/keluarga sebagai sesuatu yang tak hanya menguntungkan
dokter
d) Mengusahakan agar kebaikan lebih banyak disbanding keburukannya
e) Paternalism bertanggungjawab/berkasih sayang
f) Menjamin kehidupan baik minimal manusia
g) Pembatasan goal based
h) Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan /preferensi pasien
i) Minimalisasi akibat buruk
j) Kewajiban menolong pasien gawat darurat
k) Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan
l) Tidak menarik honorarium di luar kewajaran
m) Maksimalisasi kepuasan tertinggi secaara keseluruhan
n) Mengembangkan profesi secara terus-menerus
o) Memberikan obat berkhassiat namun murah
p) Menerakan golden rule principle
NON-MALEFICENCE
Konteks ketika menghadapi pasien yang retan, mudah dimarjinalisasikan dan berasal dari
kelompok anak-anak atau orang uzur ataupun juga kelompok perempuan (dalam isu
gender)
Kriteria :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
l)
AUTONOMY
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
l)
m)
JUSTICE
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
l)
m)
n)
o)
p)
Standard secara umum meupakan patokan atau syarat yang disepakati bersama
Standard ada tiga yaitu,
a) Standard pelayanan medis
b) Standard profesi
c) Standard operasional prosedur (SOP)
Unsur penting pelayanan kedokteran yang baik:
Kompetensi
Hubungan yang baik antara dkter dan pasien, dan antar sejawat
Ketaatan pada etika profesi + standard yang ada
Cara mempertahankan praktik kedokteran yang baik adalah, dengan selalu mengikuti
perkembangan dan mempertahankan kualitas asuhan medis
Pelaksanaan asas dan kaidah praktik kedokteran di Indonesia bertujuan untuk
o Memberikan perlindungan kepada pasien
o Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medic
o Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter dan dokter gigi.
1. Persiapan
Perlu, agar tujuan komunikasi dapat tercapai .ataar belakang pasien dan keluarga sangat
bermaanfaat untuk memilih topic pembicaraan sebelum pembicaraan medis, agar
tercipta suasana saling percaya
2. Konsultasi
Alas an utama konsultasi tersebut
Data mdis ssebelumnya dan rencana tindakan yang akan dialkukan sesudah diketahui
Konfirmasikan data yang ada dengan sejawat
Hal yang perlu diperhatikan sebelum komunikasi dengan pasien :
Latar belakang pasien ( meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat,
suku bangsa ddan agama)
Alasan utama konsultasi dan data medis lain jika tersedia
6 komponen penting dalam komunikasi efektif
Menyentuh aspek emosional , yang merupakan bagian paling sulit dalam komunikasi
dokter pasien
S-P-I-K-E-S
S : setting ( context and listening skill)
P: patient perception of condition and seriousness
I : Invitation from patient to give iformation
K: Knowledge, explain
E: exploring emotions and emphaty as patient responds
S: Strategy and summary
Format yang telah diidi dan ditandatangani adalah suatu dokumen sah yang
mengizinkan dokter untuk melanjutakn perawatan yang telah direncanakan
Proses atau tindakan yang akan dilakukan yang akan dilakukan dan pasien diminta
untuk mempertimbangkan suatu perawatan sebelum pasien ssetuju akan tindakan
tersebut
Tujuan
-
Dilakukan IC:
-
Tindakan pembedahan
Tindakan invansif
Tindakan lain yang mengandung risiko tinggi : pemeriksaan radiologi dengan kontras ,
pemberian x ray, kateterisasi jantung, dll
Tindakan medic atau pemeriksaan yang bukan pembedahan, tidak invansif, tidak
mengandung resiko tinggi , implied consent (atau dianggap sudah diberikan), pasien
dalam kondisi tidak sadar dan dalam keadaan dawat darurat untuk menyelamatkan
nyawa pasien
Standar pasien
Pasien berhak mendapatkan informasi yang cukup mengenai rencana tindakan medis
dan yang akan dialaminya
Pasien berhak bertanya tentang hal-hal seputar tindakan medis yang akan diterimanya
tersebut apabila informasi yang diberikan dirasakan masih belum jelas
Obyektif
Tidak memihak
Tanpa tekanan