SKENARIO 2
“Nenek Sakit Perut, Bikin Dahi Dokter Berkerut”
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018
SKENARIO 2.
“Nenek Sakit Perut, Bikin Dahi Dokter Berkerut”
2) Apa saja faktor yang membuat masyarakat tidak mau langsung berobat
ke dokter?
a. Faktor Sosial Budaya
Bergantung suku dan kebudayaan yang berkembang di lingkungan
masyarakat sekitar. Kepercayaan dimiliki orang tertentu apalagi terhadap
kesehatan sangat dipengaruhi budayanya. Kepercayaan mistik sangat kuat
dan memengaruhi kebudayaan Jawa.
b. Faktor Agama
Pandangan bagaimana bersikap terhadap hal yang dilarang agama,
memercayai hal-hal mistik karena kurangnya iman dan taqwa pada Allah
SWT.
c. Faktor Pendidikan
Pendidikan berperan penting dalam perilaku masyarakat dalam
menentukan tindakan yang akan dilakukan masyarakat memahami arti
kesehatan dan lingkungannya. Masyarakat lebih percaya dengan mudah
memahami cara penyembuhan dukun daripada tenaga medis karena
rendahnya pendidikan mereka. Biasanya mereka takut untuk disuntik dan
minum obat, padahal belum tentu jika datang ke dokter pasti akan disuntik.
d. Faktor Ekonomi
Kebanyakan masyarakat yang melakukan pengobatan adalah
kalangan menengah bawah, keterbatasan biaya menjadi alasan yang paling
mendasar dalam pemilihan pengobatan melalui dukun.
STEP 4 – SKEMA
Interaksi Dokter-Pasien
Agama Hubungan
Dokter-Pasien
Komunikasi
Etika Sosiologi
Dokter-Pasien Profesionalisme
Kedokteran Medis
Elemen
Tujuan
Bagaimana
Hambatan
STEP 5 – SASARAN BELAJAR
1) Hubungan dokter-pasien
2) Etika kedokteran (profesionalisme)
3) Komunikasi efektif dokter-pasien (elemen, tujuan, bagaimana, hambatan)
4) Antropologi budaya (sosiologi medis)
5) AIK (perdukunan)
STEP 7
1) HUBUNGAN DOKTER-PASIEN
Hubungan dokter-pasien adalah hubungan profesionalitas yang tercipta
antara dokter pasien.
Teori Hubungan Dokter Pasien (Daldiyono, 2007)
- Bersifat religius
- Bersifat paternalistik: memandang pasien sebagai orang yang membutuhkan
bantuan
- Bersifat penyedia jasa dan konsumen
- Bersifat kemitraan: saling membutuhkan
Faktor yang memengaruhi:
1. Sosial budaya
2. Pendidikan
3. Usia dan sikap dokter pada pasien
4. Pengalaman medis dari dokter tersebut
Hubungan Dokter Pasien (Sri Praptiningsih):
1. Engineering: dokter bersikap profesional dan objektif.
2. Paternalistik: dokter merupakan orang yang mempunyai tanggung jawab
secara moral/profesional.
3. Kontak Sosial: kerja sama dokter-pasien.
THE VEATCH MODEL (Robert Veatch, 1972), ada 4 kemungkinan
hubungan yang terjadi:
1. An Engineering Models
Dokter berasumsi bahwa pelayanan kesehatan adalah perusahaan
yang bebas nilai dengan tugas pokok menjelaskan seluruh fakta yang
relevan dengan pasien tanpa melibatkan dokter dalam pengambilan
keputusan, hal ini dinilai Veatch “impractical” dan salah sebab meng-
exclude peran dokter.
2. A Priestly Model
Dokter dipandang sebagai figure religius yang ahli dalam soal etika
dan seluruh persoalan yang muncul dalam relationship,
Veatch kurang setuju karena otonomi pasien sebagai individu terhapus.
3. A Collegial Model
Dokter dan Pasien melihat hubungan mereka sebagai hubungan
kolegial yang memiliki tujuan yang sama yakni: Good Health, Veatch
memilih/ menyukai model ini tetapi merasa tidak realistis berkait dengan
soal etnik, kelas, dan berbeda nilai antara Dokter dan Pasien.
4. A Contractual Model
Dokter dan Pasien berinteraksi dengan pengertian bahwa ada
kewajiban dan keuntungan yang diharapkan bagi keduanya. Menurut
Veacth dengan hubungan kontraktual ada sharing dimana D memahami
bahwa P harus menjaga kebebasan dalam melakukan kontrol atas kehidupan
dan harga diri ketika pilihan yang bermakna telah dibuat.
Ada beberapa tipe dokter dalam pemberian pelayanan medis yang
berpengaruh terhadap komunikasinya dengan pasien:
1. Dokter enggan menjawab walau pasien bertanya
2. Dokter yang bersedia menjawab apabila ditanya dan hanya menjawab
sebatas pertanyaan pasien.
3. Dokter yang bersedia menjawab pertanyaan, mau bertanya serta
menambahkan informasi lain sesuai tujuan kesehatan pasien.
Adanya berbagai tipe karakter dokter, pasien diharapkan dapat berpikir
kritis terhadap dokter dengan cara:
1. Menjadi pasien yang cerdas, sebelum berkunjung mempersiapkan diri untuk
menjelaskan riwayat kesehatan sejujurnya.
2. Mempersiapkan hal-hal yang perlu dibicarakan.
3. Hal-hal yang perlu diketahui pasien misalnya; keahlian, macam pelayanan
media yang diperoleh, jam praktik, dan sebagainya.
5) AIK (PERDUKUNAN)
HR. Muslim dan Ahmad
“Barangsiapa yang mendatangi tukang tenung/dukun kemudian
ia bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka sholatnya tidak akan
diterima empat puluh malam.”Dukun merupakan teman syaitan yang
mana mendapat berita dari syaitan yang mencuri dari langit.