Anda di halaman 1dari 27

BUKU PANDUAN

BLOK 4

BIOETIKA DAN MEDIKOLEGAL


( SETARA 3 SKS )

Bioetika, Medikolegal, dan Etika Penelitian Kesehatan

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya sehingga Buku Panduan Blok 4 (Bioetika dan Medikolegal) dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.

Buku panduan ini merupakan acuan bagi mahasiswa dan fasilitator dalam
mengikuti proses pembelajaran di Blok 4 pada semester 1. Metode pembelajaran yang
digunakan adalah Student Centered Learning (SCL) yang terdiri atas : tugas mandiri,
diskusi kelompok, dan kuliah pakar. Blok 4 terdiri atas 3 modul yang terintegrasi pada
cabang Ilmu Bioetika, Medikolegal, dan Etika Penelitian Kesehatan.

Akhirnya kami berharap agar Buku ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa
maupun fasilitator. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dan
peningkatan kualitas Buku Panduan ini dimasa mendatang.

TIM PENYUSUN KBK FKG USU

i
TIM PENYUSUN

Ketua : Simson Damanik, drg, M.Kes


Sekretaris : Rika Mayasari Alamsyah, drg, M.Kes
Anggota :dr. Siti Syarifah, M.Biomed
dr.Agustinus Sitepu,M.Ked(For)., Sp.For
Gema Nazri Yanti, drg, M.Kes

Dental Education Unit


1. Koordinator : Aida Fadhilla Darwis, drg., MDSc
2. Divisi Kurikulum : Astrid Yudhit, drg, MSc
3. Divisi Sumber Daya Manusia : Aida Fadhilla Darwis, drg., MDSc
4. Divisi Assesment dan Evaluasi : Isnandar, drg, Sp.BM

EDITOR
Dr. drg. Wilda Hafni Lubis, M.Si

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i

TIM PENYUSUN .................................................................................. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

MATRIKS KOMPETENSI BLOK 4 iv

BAB I INFORMASI UMUM ......................................................... 1


A. Nama Blok ....................................................................... 1
B. Tujuan Blok ..................................................................... 1
C. Uraian Blok ..................................................................... 1
D. Metode Pembelajaran ...................................................... 1

BAB II MODUL...................... ........................................................ 2


A. Pembagian Modul............................................................ 2
B. Topic Tree Modul ...................................................... 6
C. Skenario Modul ............................................................... 7

BAB III DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 11

BAB IV JADWAL ………………..................................................... 12

LAMPIRAN
1. Petunjuk Diskusi Kelompok................................................. 16
2. Lembar Penilaian Fasilitator terhadap Mahasiswa............... 17
3. Tata cara Persiapan, Penilaian, Jenis Ujian, Waktu Pelaksanaan
Ujian Dan Pengumuman Hasil Ujian Blok......................... 18
4. Daftar Nilai Ujian Modul................................................. 20
5. Daftar Peserta Nilai Akhir................................................. 21

iii
MATRIKS KOMPETENSI BLOK BIOETIKA DAN MEDIKOLEGAL

MATA AJAR KOMPETENSI


TERKAIT UTAMA PENUNJANG LAINNYA
1. Bioetik 1.1 Menerapkan etika 1.1.1 Mampu
2. Medikolegal kedokteran gigi serta menerapkan etika
3. Etika hukum yang berkaitan kedokteran gigi secara
Penelitian dengan praktek kedokteran professional (C3, P3,
Kesehatan gigi secara professional A4)

1.1.2 Mampu menjaga


kerahasiaan profesi
dalam hubungannya

1.1.3 Mampu
membedakan hak dan
kewajiban dokter dan
pasien (C3, P3, A4)
1.2 Melakukan pelayanan 1.2.1 Mampu
kesehatan gigi dan mulut memberikan pelayanan
sesuai dengan kode etik kesehatan kedokteran
gigi yang manusiawi dan
komprehensif (C3, P3,
A3)

1.2.2 Mampu menjaga


hubungan terbuka dan
jujur serta saling
menghargai dengan
pasien, pendamping
pasien, dan sejawat

1.2.3 Mampu
memperkirakan
keterbatasan kemampuan
diri untuk kepentingan
rujukan (C3, P3, A4)
1.3 Memahami masalah- 1.3.1 Mampu
masalah yang berhubungan membedakan tanggung
dengan hokum yang jawab administrasi,
berkaitan dengan praktik pelanggaran etik,
kedokteran gigi disiplin, dan hokum yang
diberlakukan bagi profesi
kedokteran gigi
berdasarkan ketentuan
hokum yang berlaku (C2,
P1, A1)

1.3.2 Mampu memahami


peraturan dan

iv
perundang-undangan
yang berkaitan dengan
praktik kedokteran gigi
di Indonesia

1.3.3 Mampu
mengetahui pemanfaatan
jalur organisasi profesi
(C1, P2, A2)

v
BAB I
INFORMASI UMUM

A. NAMA BLOK: BIOETIKA DAN MEDIKOLEGAL

B. TUJUAN BLOK:

1. Mampu menjelaskan bioetika yang berkaitan dengan praktik kedokteran gigi


klinis dan non klinis.
2. Mampu mengambil keputusan etis dalam situasi yang konflik dan sesuai
dengan hukum (medikolegal) yang berlaku.
3. Mampu menerapkan etika dalam penelitian kesehatan.

C. URAIAN BLOK:

Dalam blok ini mahasiswa mempelajari pengertian bioetika, beda bioetika


dan etika kedokteran, sejarah bioetika, unsur utama prinsip bioetika/kaidah dasar
bioetika, kode etik kedokteran gigi menurut hasil kongres ke XVIII PDGI Tahun
1992, peran medikal etik pada farmakoterapeutik kerahasiaan profesi dalam
hubungan dengan sejawat, staf dan pasien serta dapat menjelaskan jalur tuntutan
menyangkut kepada hukum dan tingkatan-tingkatannya.
Mahasiswa juga akan mempelajari tentang pengertian medikolegal, sejarah
medikolegal sesuai perkembangan teknologi dikaitkan dengan bioetika dan
hukum, membedakan dan kesamaan maksud tujuan etik, displin kedokteran dan
hukum (kesehatan, pidana, perdata), malpraktek, persetujuan tindakan medik,
Peraturan Menkes No. 399/MENKES/PER/V/1989 tentang Tukang Gigi,
pendidikan sekolah pengatur rawat gigi dan tekniker gigi serta pendayagunaan
dokter/ dokter gigi/ dokter spesialis/ dokter gigi spesialis.
Mahasiswa akan mempelajari prinsip etik penelitian dalam kesehatan, etik
penelitian dalam pemanfaatan bahan biologic tersimpan (BBT).Di samping itu
mempelajari penggunaan hewan percobaan serta etika dalam penelitian genetika
dan penelitian epidemiologi.

D. METODE PEMBELAJARAN:

1. Collaborative Learning (Diskusi Kelompok)


2. Kuliah Pakar
3. Tugas Kelompok
4. Tugas Individual
5. Sidang Pleno

1
BAB II
MODUL

A. PEMBAGIAN MODUL
Blok 4 terdiri atas tiga (3) modul :

Modul 1 : Bioetika
Modul 2 : Medikolegal
Modul 3 : Etika penelitian kesehatan

MODUL 1. Bioetika
a. Tujuan Terminal Modul
Pada akhir modul ini, mahasiswa mampu menjelaskan bioetika yang
berkaitan dengan praktik kedokteran gigi klinis dan non klinis.

b. Tujuan Khusus Modul


1. Menjelaskan pengertian Bioetika
2. Menjelaskan sejarah berkembangnya Bioetika
3. Menjelaskan prinsip-prinsip Bioetika/ Kaidah dasar Bioetika
4. Menjelaskan kode etik kedokteran gigi menurut hasil kongres ke XVIII
PDGI Tahun 1992
5. Menjelaskan peran medikal etik pada farmakoterapeutik

c. Topik Kuliah
No. Materi Bidang Ilmu Kode Staf Waktu
Pengajar (Jam)
1. Pengertian, sejarah dan KGM EG 1.1 Simson 2 jam
prinsip bioetika Damanik,
drg.,
M.Kes
2. Kode etik kedokteran KGM EG 1.2 Simson 2 jam
gigi menurut hasil Damanik,
kongres ke XVIII PDGI drg.,
Tahun 1992 M.Kes
3. Defenisi medikal etik Farmakologi FAR 1.1 dr. Siti 1 jam
dan alasan medikal etik Syarifah,
diterapkan pada M.Biomed
farmakoterapeutik
4. Pertimbangan umum Farmakologi FAR 1.2 dr. Siti 1 jam
medikal etik pada Syarifah,
farmakoterapeutik M.Biomed
5. Prinsip beneficence dan Farmakologi FAR 1.3 dr. Siti 1 jam
maleficence pada Syarifah,
farmakoterapeutik M.Biomed
6. Prinsip autonomy dan Farmakologi FAR 1.4 dr. Siti 1 jam
justice pada Syarifah,
farmakoterapeutik M.Biomed
.

2
d. Tugas Kelompok (Laporan Pemicu 1 dan 2)
Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok, dan masing-masing
kelompok mendiskusikan pemicu dan mengumpulkan laporan pemicunya
sesuai tanggal yang ditentukan.
Bobot masing-masing penilaian tugas kelompok :5%

Modul 2. Medikolegal

a. Tujuan Terminal Modul


Pada akhir modul ini, mahasiswa mampu mengambil keputusan etis
dalam situasi yang konflik dan sesuai dengan hukum (medikolegal) yang
berlaku.

b. Tujuan Khusus Modul


1. Menjelaskan pengertian medikolegal
2. Menjelaskan sejarah medikolegal sesuai perkembangan teknologi
dikaitkan dengan bioetika dan hukum
3. Membedakan dan kesamaan maksud tujuan etik, displin kedokteran
dan Hukum (Kesehatan, Pidana, Perdata)
4. Menjelaskan mengenai malpraktek
5. Menjelaskan persetujuan tindakan medik
6. Menjelaskan kerahasiaan profesi dalam hubungan dengan sejawat, staf
dan pasien
7. Menjelaskan jalur tuntutan menyangkut kepada hukum dan tingkatan-
tingkatannya
8. Menjelaskan isi Peraturan Menkes No. 399/MENKES/PER/V/1989
tentang Tukang Gigi
9. Menjelaskan pendidikan sekolah pengatur rawat gigi
10. Menjelaskan pendidikan tekniker gigi
11. Menjelaskan pendayagunaan dokter/ dokter gigi/ dokter spesialis/
dokter gigi spesialis

c. Topik Kuliah
No. Materi Bidang Kode Staf Pengajar Waktu
Ilmu (jam)
1. Pengertian dan sejarah KGM EG 2.1 Prof.Monang 1 jam
medikolegal Panjaitan, drg.,
MSi
2. Perbedaan dan KGM EG 2.2 dr. Agustinus 1 jam
persamaan maksud Sitepu,
tujuan etik, displin M.Ked(For).,
kedokteran dan Hukum Sp.For
(Kesehatan, Pidana,
Perdata)
3. Malpraktek KGM EG 2.3 Simson Damanik, 2 jam
drg., M.Kes
4. Persetujuan tindakan KGM EG 2.4 Gema Nazri 2 jam
medik Yanti, drg., M.Kes

3
5. Wajib simpan rahasia KGM EG 2.5 dr. Agustinus 1 jam
dalam kedokteran Sitepu,
berdasarkan Peraturan M.Ked(For).,
Pemerintah No. 10, Sp.For
1966 dan etika dalam
rekam medis dan
PERMENKES No.
749a/MENKES/PER/XI
I/1989 tentang rekam
medis.Penyelenggaraan
rekam medis,
pertanggungjawaban
terhadap rekam medis
dan pengisian,
peminjaman serta
pengambilan dokumen
rekam medis
6. Jalur tuntutan KGM EG 2.6 dr. Agustinus 1 jam
menyangkut kepada Sitepu,
hukum dan tingkatan- M.Ked(For).,
tingkatannya Sp.For
7. Peraturan Menkes No. KGM EG 2.7 Rika Mayasari, 1 jam
399/MENKES/PER/V/1 drg., M.Kes
989 tentang Tukang
Gigi
8. Pendidikan sekolah KGM EG 2.8 Gema Nazri 1 jam
pengatur rawat gigi Yanti, drg., M.Kes
9. Pendidikan tekniker gigi KGM EG 2.9 Rika Mayasari, 1 jam
drg., M.Kes
10. Pendayagunaan dokter/ KGM EG 2.10 Prof.Monang 1 jam
dokter gigi/ dokter Panjaitan,drg., MS
spesialis/ dokter gigi
spesialis
d. Tugas Kelompok (Laporan Pemicu 3 dan 4)
Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok, dan masing-masing kelompok
mendiskusikan pemicu dan mengumpulkan laporan pemicunya sesuai
tanggal yang ditentukan.
Bobot masing-masing penilaian tugas kelompok :5%

Modul 3. Etika Penelitian Kesehatan

a. Tujuan Terminal Modul


Pada akhir modul ini, mahasiswa mampu menerapkan etika dalam
penelitian kesehatan
b. Tujuan Khusus Modul
1. Menjelaskan etika penelitian dalam kesehatan
2. Menjelaskan etika penelitian dalam pemanfaatan bahan biologik
tersimpan (BBT)
3. Menjelaskan etika penelitian dalam penggunaan hewan percobaan
4. Menjelaskan etika dalam penelitian genetika

4
5. Menjelaskan etika dalam penelitian epidemiologi

c. Topik Kuliah
No. Materi Bidang Kode Staf Pengajar Waktu
Ilmu (jam)
1. Etika penelitian KGM EG 3.1 Simson Damanik, 2 jam
dalam kesehatan drg., M.Kes
2. Etika penelitian KGM EG.3.2 Gema Nazri 2 jam
dalam Yanti, drg.,
pemanfaatan M.Kes
bahan biologik
tersimpan (BBT)
dan etika
penelitian dalam
penggunaan
hewan percobaan
3. Etika dalam KGM EG 3.3 Gema Nazri 2 jam
penelitian genetika Yanti, drg.,
dan Etika dalam M.Kes
penelitian
epidemiologi
4. Permasalahan KGM EG 3.4 Simson 2 jam
Bioetika dan Damanik,drg.,
Medikolegal di M.Kes
masyarakat

5
B. TOPIC TREE

Bioetika dan Medikolegal

Bioetika Medikolegal Etika Penelitian Kesehatan


 Pengertian Bioetika
 Pengertian medikolegal
 Sejarah berkembangnya  Etika penelitian dalam
 Sejarah medikolegal sesuai
Bioetika kesehatan
perkembangan teknologi
 Prinsip-prinsip Bioetika/  Etika penelitian dalam
dikaitkan dengan bioetika
Kaidah dasar Bioetika pemanfaatan bahan biologik
dan hukum
 Kode etik kedokteran tersimpan (BBT)
 Membedakan dan kesamaan
gigi menurut hasil  Etika penelitian dalam
maksud tujuan etik, displin
kongres ke XVIII PDGI penggunaan hewan
kedokteran dan Hukum
Tahun 1992 percobaan
(Kesehatan, Pidana, Perdata)
 Peran medikal etik pada  Etika dalam penelitian
 Malpraktek
farmakoterapeutik genetika
 Persetujuan tindakan medik
 Etika dalam penelitian
 Wajib simpan rahasia dalam
epidemiologi
kedokteran berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 10,
1966 dan etika dalam rekam
medis dan PERMENKES
No.749a/MENKES/PER/XII/
1989 tentang rekam
medis.Penyelenggaraan
rekam medis,
pertanggungjawaban
terhadap rekam medis dan
pengisian, peminjaman serta
pengambilan dokumen
rekam medis.
 Jalur tuntutan menyangkut
kepada hukum dan tingkatan-
tingkatannya
 Isi Peraturan Menkes No.
399/MENKES/PER/V/1989
tentang Tukang Gigi
 Pendidikan sekolah pengatur
rawat gigi
 Pendidikan tekniker gigi
 Pendayagunaan dokter/
dokter gigi/ dokter spesialis/
dokter gigi spesialis

-
6
C. SKENARIO MODUL

1. Blok Bioetika dan Medikolegal terdiri atas 4 pemicu, yaitu :


Pemicu 1 :Aminah ingin pasang behel
Pemicu 2 :Tika yang ingin mencabut giginya tetapi berakhir tragis
Pemicu 3 :Ibu Butet giginya bengkak
Pemicu 4 :Badi cabut gigi

Pemicu 1
Nama Pemicu:Aminah ingin pasang behel
Penyusun: Simson Damanik, drg., M.Kes, Gema Nazri Yanti, drg., M.Kes
Hari/ Tanggal: Kamis/03Januari 2019 , Jam : 13.30-15.30 WIB
Seorang pasien bernama Aminah, berjenis kelamin wanita dan berumur 35 tahun
datang ke dokter gigi ingin merawat giginya. Keadaan giginya semua baik, hanya dia
tidak dapat menutup bibirnya secara baik dan bibirnya selalu terangkat. Dia telah
banyak mendapat informasi bahwa keadaannya dapat dirawat oleh dokter gigi.
Kemudian dia pergi ke dokter gigi dan dilakukan pemeriksaan. Semua kondisi
giginya baik tidak ada karies, oklusinya juga sangat baik. Dia hanya bimaxiller
protrusi alias boneng, sehingga bibirnya selalu terangkat. Setelah penjelasan, si dokter
menyarankan pencabutan 4 gigi, 2 gigi di rahang atas kanan dan kiri dan 2 gigi di
rahang bawah kanan dan kiri. Pasien menyetujuinya oleh karena keinginannya begitu
besar. Tanpa mendapat kesulitan baik dokter dan pasien bekerjasama secara
kooperatif maka pemasangan behel dilakukan.
Setelah 2 minggu pemasangan behel, pasien datang ke dokter tersebut yang
seharusnya dijadwalkan datang setelah 1 bulan kemudian. Kedatangannya dengan
keluhan sakit yang dalam, beberapa gigi goyang, terjadi pembengkakan gusi dan
pasien sulit makan maupun membersihkan giginya.

Pertanyaan :
1. Bagaimana sikap Dokter gigi yang melakukan pemasangan behel tersebut?.
2. Bagaimana tindakan dokter gigi yang melakukan pemasangan behel
dibandingkan dengan tidak dipasang menurut prinsip bioetika?
3. Bagaimana Saudara menanggapi keluhan pasien tersebut?
4. Apa pendapat Saudara ditinjau dari segi hukum, sosial budaya, agama, ras dan
lain-lain.
5. Bagaimana menurut anda apabila anda mendapat kasus seperti ini, apa yang
sebaiknya anda dilakukan?
6. Perlukah dilakukan informed consent? Jelaskan jawaban Saudara!
Produk:
- Buat laporan kelompok mengenai prinsip bioetika dan medikolegal apa saja
yang ada dalam kasus di atas
Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar
10-15 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15
menit)
- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara
random

7
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber
(10-15 menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap
kelompok dan dikumpulkan kepada Sekretaris Blok Rika Mayasari, drg.,
M.Kes dan dikumpulkan paling lambat dua hari setelah jadwal sidang pleno.
Bobot Penilaian: laporan diskusi kelompok sebesar 5 %
Learning issue
- Prinsip bioetika
- Informed consent

Pemicu 2
Nama Pemicu: Tika yang ingin mencabut giginya tetapi berakhir tragis
Penyusun: dr. Siti Syarifah, M.Biomed, Gema Nazri Yanti,drg.,M.Kes, Simson
Damanik, drg.,M.Kes
Hari/ Tanggal: Senin / 07 januari 2019, Jam : 07.00-09.00 WIB
Seorang penderita wanita bernama Tika, 28 tahun datang kepraktik dokter gigi dengan
keluhan gigi geraham belakang kanan bawah berlubang. Setelah diperiksa oleh dokter
gigi, ternyata gigi M2 tersebut sudah mengenai pulpa. Dokter melakukan beberapa
tindakan tanpa informed consent, salah satunya adalah mengirigasi gigi berlubang
tersebut dengan sediaan obat anti septik yang mengandung beberapa komponen yaitu:
-Clorrhexidin 0,2%
-Menthol 0,05%
-Methylcellulosa
Tidak berapa lama saat dilakukan tindakan irigasi, pasien mengeluhkan rasa panas di
belakang leher dan kaki, 5 menit kemudian pasien pingsan dan terjatuh dari kursi
pasien. Dokter gigi yang menanganinya langsung merujuk pasien ke RS terdekat
tanpa melakukan apa-apa. Saat dibawa ke RS, pasien dinyatakan sudah meninggal
oleh dokter UGD. Selang beberapa hari kemudian, keluarga pasien datang kepraktik
dokter gigi tersebut dan menuntut sang dokter telah melakukan malpraktik

Pertanyaan:
1. Reaksi apakah yang terjadi pada pasien tersebut?
2. Apakah yang menyebabkan pasien mengalami reaksi tersebut?
3. Mengapa pasien tersebut bisa meninggal?
4. Berdasarkan kaidah bioetika, apakah tindakan dokter gigi tersebut sudah tepat?
5. Apakah tindakan dokter gigi pada pasien tersebut termasuk dalam tindakan mal
praktik?
6.Bagaimana menurut Saudara, tentang tindakan dokter gigi yang melakukan tindakan
tanpa informed consent?
Produk:
- Buat laporan kelompok mengenai prinsip bioetika apa saja yang ada dalam
kasus di atas
Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar
10-15 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15
menit)
- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara
random
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber
(10-15 menit)

8
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap
kelompok dan dikumpulkan paling lambat dua hari setelah jadwal siding pleno
kepada narasumber.
Bobot Penilaian: laporan diskusi kelompok sebesar 5%
Learning issue
- Prinsip-prinsip bioetika/ kaidah dasar bioetika:
a. Unsur utama prinsip bioetika/kaidah dasar bioetika: beneficence, non maleficence,
autonomy, justice
b. Unsur turunan dari prinsip utama bioetika: veracity, fidelity, privacy/confidentially,
honesty
- UU Kesehatan no.23 Tahun 1992
- UU no. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

PEMICU 3
Nama Pemicu :Ibu Butet giginya bengkak
Penyusun :dr.Agustinus Sitepu. M.Ked(For), Sp.For
Hasri/ Tanggal: Kamis, 10 Januari 2019, Jam : 13.30-15.30

Ibu Butet umur 52 tahun datang ke dokter gigi X dengan keluhan geraham kiri bawah
sakit dan goyang lebih kurang 1 minggu. Dokter gigi X memeriksa kemudian
mencabut gigi geraham tersebut di prakteknya. Setelah pasien pulang, selama 2 hari
gusi bengkak dan sakit serta Ibu Butet merasa lemas, kemudian dibawa kembali ke
dokter gigi X dan disuruh opname dan dirawat oleh dokter spesialis penyakit dalam.

More info :
TD =-180/100 mmhg
Kadar gula darah : 300 gr/%

Pertanyaan :
1. Bagaimana penanganan pasien tersebut sebelum dilakukan pencabutan gigi
gigi geraham bawah kirinya ?
2. Bagaimana tindakan dokter gigi berdasarkan Medico Legal?
3. Bagaimana tindakan dokter gigi berdasarkan Prinsip Etika?
4. Pada kasus diatas perlu kah dilakukan informed consent, jelaskan !
Produk:
- Buat laporan kelompok mengenai kasus di atas
Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-
15 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)
- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber
(10-15 menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap
kelompok dan dikumpulkan kepada narasumber, paling lambat dua hari setelah
siding pleno
Bobot Penilaian: laporan diskusi kelompok sebesar 5 %
Learning issue
- Informed Consent.
- Medico Legal.

9
- Rekam Medis.
- Wajib Simpan Rahasia.
- Prinsip Etika.

Pemicu 4
Nama Pemicu:Badi cabut gigi
Penyusun: Simson Damanik, drg., M.Kes, Rika M.Alamsyah, drg., M.Kes
Tanggal: Senin, 14 Januari 2019 Jam : 07.00-09.00
Ibu Aminah membawa anaknya bernama Badi umur 14 tahun ke dokter gigi mau
mencabut gigi geraham yang sudah busuk dan kemudian menggantinya dengan gigi
palsu. Oleh dokter gigi setelah didiagnosa ternyata gigi molar pertama sebelah kanan
sudah gangren, kemudian dokter gigi menganestesi gigi tersebut dan dilakukan
pencabutan gigi dengan terlebih dahulu menggunakan bein agar gigi yang busuk
menjadi longgar. Dokter tersebut selalu berganti-ganti menggunakan tang dan bein.
Setelah dokter tersebut berusaha ternyata gigi sebelahnya yang tercabut yaitu gigi
tetangganya yaitu premolar kedua, selanjutnya baru gigi yang busuk yang tercabut.
Pertanyaan :
1. Apakah tindakan dokter gigi dalam mencabut gigi sudah sesuai prosedur?
2. Apakah dokter tersebut melakukan malpraktek?
3. Bagaimana jalur tuntutan bila pasien hendak melakukan tuntutan?
4. Bagaimana pendapat saudara tindakan dokter gigi tersebut ditinjau dari segi
prinsip-prinsip etik, etika medik dan sumpah kedokteran gigi?
5. Bila pasien ingin mengganti gigi nya dengan gigi palsu yang cekat, kemudian
dokter gigi bekerjasama dengan tukang gigi, bagaimana pendapat saudara?
Produk:
- Buat laporan kelompok mengenai kasus di atas
Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-15
menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)
- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-
15 menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok
dan dikumpulkan kepada Sekretaris Blok Rika Mayasari, drg., M.Kesdan
dikumpulkan paling lambat dua hari setelah jadwal siding pleno.
Bobot Penilaian: laporan diskusi kelompok sebesar 5%
Learning issue
- Prinsip-prinsip bioetika/ kaidah dasar bioetika:
a. Unsur utama prinsip bioetika/kaidah dasar bioetika: beneficence, non maleficence,
autonomy, justice
b. Unsur turunan dari prinsip utama bioetika: veracity, fidelity, privacy/confidentially,
honesty
- UU Kesehatan no.23 Tahun 1992
- Malpraktek
- UU no. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
- Jalur tuntutan menyangkut pada hukum dan tingkatan-tingkatannya
-Tukang gigi
- Tekniker gigi

10
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
BIOETIKA DAN MEDIKOLEGAL

1. Darmadipura MS. Kajian bioetik. Surabaya: Airlangga University Press, 2008.


2. Himpunan peraturan tentang Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran
Indonesia. Jakarta: KKI, 2007.
3. Manual persetujuan tindakan kedokteran. Konsil Kedokteran Indonesia.
Jakarta: KKI, 2007.
4. Manual rekam medik. Konsil Kedokteran Indonesia, Jakarta: KKI, 2006.
5. Penyelenggaraan praktik kedokteran yang baik di Indonesia, dilengkapi
peraturan teknis terkait. Konsil Kedokteran Indonesia. Jakarta: KKI, 2007.
6. Pedoman pengelolaan rekam medis rumah sakit di Indonesia. Departemen
Kesehatan RI Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Jakarta: DEPKES RI,
1997.
7. Satyo AC. Kumpulan peraturan perundang-undangan dan profesi dokter.
Medan: USU Press, 2004.
8. Katzung BG. Basic and clinical pharmacology. 9 th Ed. Lange-MC Grawhill,
2004.

ETIKA PENELITIAN

1. Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan. Komisi Nasional Etik Penelitian


Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta: 2007.
2. Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan, Suplemen I Etik Pemanfaatn
Bahan Biologik Tersimpan (BBT). Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan
Departemen Kesehatan RI, Jakarta: 2006.
3. Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan, Suplemen II Etik Penggunaan
Hewan Percobaan. Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan Departemen
Kesehatan RI, Jakarta: 2006.
4. Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan, Suplemen III Jaringan
Komunikasi Nasional Etik Penelitian Kesehatan. Komisi Nasional Etik
Penelitian Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta: 2007
5. Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan, Suplemen IV Etika dalam
penelitian genetika. Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan Departemen
Kesehatan RI, Jakarta: 2007
6. Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan, Suplemen V Etika Penelitian
Epidemiologi. Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan Departemen
Kesehatan RI, Jakarta: 2007

11
BAB IV
JADWAL MINGGUAN KEGIATAN BLOK
M Pukul SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
G 31/12/2018 01/01/2019 02/01/2019 03/01/2019 04/01/2019
KELAS KELAS KELAS KELAS KELAS
A B A B A B A B A B
07-08 Mandiri Mandiri mandiri Mandiri Kuliah kode etik ked. Kuliah medical etik Kuliah prinsip beneficence Sidang pleno pemicu 1
I Gigi penerapannya pada dan maleficence pada
EG 1.2 farmakoterapeutik FAR farmakoterapeutik
(Simson Damanik, 1.1 (Siti Syarifah, dr., FAR 1.3 (Siti Syarifa, dr.,
drg., M.Kes) M.Biomed) M.Biomed)
08-09 Pengantar Blok Mandiri Mandiri mandiri Kuliah kode etik ked. Kuliah pertimbangan Kuliah peinsip autonomy
4, Penjelasan
Modul 1,2 dan 3
L Gigi
EG 1.2 (lanjutan)
medikal etik pada
farmakoterapeutik FAR
dan justice pada
farmakoterapeutik
dan Pemicu 1,4 (Simson Damanik, 1.2 (Siti Syarifah, dr., FAR 1.4 (Siti Syarifah,
(Simson drg., M.Kes) M.Biomed) dr., M.Biomed)
Damanik, drg.,
M.Kes) I
09-10 Mandiri Pengantar Blok 4, Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
Penjelasan Modul
1,2 dan 3 dan
Pemicu 1,4
(Simson Damanik,
B
drg., M.Kes)
10-11 Mandiri Mandiri Kuliah pengertian, Mandiri Kuliah medical etik Kuliah kode etik ked. Sidang pleno pemicu 1 Kuliah prinsip beneficence
U sejarah, dan prinsip
bioetika
penerapannya pada
farmakoterapeutik
Gigi
EG 1.2
dan maleficence pada
farmakoterapeutik
EG 1.1 FAR 1.1 (Siti Syarifah, (Simson Damanik, FAR 1.3 (Siti Syarifah, dr.,
(Simson Damanik, drg., dr., M.Biomed) drg., M.Kes) M.Biomed)
M.Kes)
11-12 Mandiri Mandiri R Kuliah pengertian,
sejarah, dan prinsip
Mandiri Kuliah pertimbangan
medikal etik pada
Kuliah kode etik ked.
Gigi
Kuliah peinsip autonomy
dan justice pada
bioetika farmakoterapeutik EG 1.2 (lanjutan) farmakoterapeutik
EG 1.1 (lanjutan) FAR 1.2 (Siti Syarifah, (Simson Damanik, FAR 1.4 (Siti Syarifah dr.,
(Simson Damanik, drg., dr., M.Biomed) drg., M.Kes) M.Biomed)
M.Kes)
1213.30 Mandiri Mandiri ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA
13.30- Mandiri Mandiri Mandiri Kuliah pengertian, Diskusi kelompok pemicu 1 Mandiri Mandiri
14.30 sejarah, dan prinsip
bioetika
EG 1.1
(Simson Damanik, drg.,
M.Kes)

12
14.30- Mandiri Mandiri Mandiri Kuliah pengertian, Mandiri Mandiri
15.30 sejarah, dan prinsip
bioetika
EG 1.1 (lanjutan)
(Simson Damanik)

M Pukul SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT


G 07/01/2019 08/01/2019 09/01/2019 10/01/2019 11/01/2019
KELAS KELAS KELAS KELAS KELAS
A B A B A B A B A B
07-08 Diskusi kelompok pemicu 2 Sidang pleno pemicu Kuliah Malpraktek Mandiri Kuliah etika Kuliah etika Mandiri Sidang pleno pemicu 3 Kuliah Permenkes
II 2 EG 2.3 (Simson penelitian penelitian dalam tentang Tukang Gigi
Damanik, drg., dalam kesehatan EG 2.7 (Rika
M.Kes) kesehatan EG 3.1 M.Alamsyah, drg.,
EG 3.1 (Simson M.Kes)
(Simson Damanik, drg.,
Damanik, M.Kes)
drg., M.Kes)
08-09 Kuliah Malpraktek Mandiri Kuliah etika Kuliah etika Mandiri Kuliah pendidikan
EG 2.3lanjutan penelitian penelitian dalam tekniker gigi
(Simson Damanik, dalam kesehatan EG 2.9 (Rika M.
drg., M.Kes) kesehatan EG 3.1 lanjutan Alamsyah, drg., M.Kes)
EG 3.1 (Simson
lanjutan Damanik, drg.,
(Simson M.Kes)
Damanik,
drg., M.Kes)
09-10 Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
10-11 Kuliah Kuliah Perbedaan dan Sidang pleno Kuliah jalur Kuliah Mandiri Kuliah etika Kuliah etika penelitian dalam Sidang pleno pemicu 3
pengertian dan pendidikan persamaan maksud pemicu 2 tuntutan pendayagunaa penelitian dalam pemanfaatan BBT dan hewan
sejarah sekolah tujuan etik, disiplin hukum n dokter pemanfaatan BBT percobaan
medikolegal pengatur rawat kedokteran dan EG 2.6(dr. EG 2.10 dan hewan EG 3.2
EG 2.1 gigi Hukum Agustinus (Prof.Monang, percobaan (Gema Nazri Yanti, drg., M.Kes)
(Prof.Monang,dr EG 2.8 EG 2.2 Sitepu, drg.,MS) EG 3.2
g.,MS) (Gema Nazri (dr. Agustinus M.Ked(For)., (Gema Nazri Yanti,
Yanti, drg., Sitepu, M.Ked(For)., Sp.For) drg., M.Kes)
M.Kes) Sp.For)
11-12 Kuliah Kuliah Kuliah wajib simpan Kuliah Kuliah jalur Mandiri Kuliah etika Kuliah etika penelitian dalam
pendidikan pengertian dan rahasia pendayagunaa tuntutan penelitian dalam pemanfaatan BBT dan hewan
sekolah sejarah EG 2.5(dr. Agustinus n dokter hukum pemanfaatan BBT percobaan
pengatur rawat medikolegal Sitepu, M.Ked(For)., EG 2.10 EG 2.6(dr. dan hewan EG 3.2 (lanjutan)
gigi EG 2.1 Sp.For) (Prof.Monang, Agustinus percobaan (Gema Nazri Yanti, drg., M.Kes)

13
EG 2.8 (Prof.Monang,d drg.,MS) Sitepu, EG 3.2 (lanjutan)
(Gema Nazri rg.,MSm ) M.Ked(For)., (Gema Nazri Yanti,
Yanti, drg., Sp.For) drg., M.Kes)
M.Kes)
12- ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA
13.30
13.30- Kuliah Kuliah Kuliah persetujuan Perbedaan dan Kuliah Mandiri Diskusi kelompok pemicu 3 Mandiri Mandiri
14.30 Malpraktek persetujuan tindakan medik persamaan maksud Permenkes
EG 2.3 (Simson tindakan medik EG 2.4 (Gema Nazri tujuan etik, tentang
Damanik, drg., EG 2.4 (Gema Yanti, drg., M.Kes) disiplin Tukang Gigi
M.Kes) Nazri Yanti, kedokteran dan EG 2.7 (Rika
drg., M.Kes) Hukum M.Alamsyah,
EG 2.2 drg., M.Kes)
(dr. Agustinus
Sitepu,
M.Ked(For).,
Sp.For)
14.30- Kuliah Kuliah Kuliah persetujuan Kuliah wajib Kuliah Mandiri Mandiri
15.30 Malpraktek persetujuan tindakan medik simpan rahasia pendidikan Mandiri
EG 2.3lanjutan tindakan medik EG 2.4 lanjutan EG 2.5(dr. tekniker gigi
(Simson EG 2.4 lanjutan (Gema Nazri Yanti, Agustinus Sitepu, EG 2.9 (Rika
Damanik, drg., (Gema Nazri drg., M.Kes) M.Ked(For)., M. Alamsyah,
M.Kes) Yanti, drg., Sp.For) drg., M.Kes)
M.Kes)

14
MG Pukul SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
14 /01/2019 15/01/2019 16/01/2019 17/01/2019 18/01/2019
KELAS KELAS KELAS KELAS KELAS
A B A B A B A B A B
07-08 Diskusi kelompok pemicu 4 Sidang pleno pemicu Mandiri
III 08-09 4 Mandiri
09-10 Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
10-11 Kuliah etika dalam Presentasi Mandiri Sidang pleno pemicu
penelitian genetika permasalahan 4
dan epidemiologi bioetika dan
EG 3.3 medicolegal
(Gema Nazri Yanti,
drg., M.Kes)
dimasyarakat
(Simson Damanik,
Ujian Modul 1 Ujian modul 2 Ujian modul 3
11-12 Kuliah etika dalam drg., M.Kes)
penelitian genetika
dan epidemiologi
EG 3.3 lanjutan
(Gema Nazri Yanti,
drg., M.Kes)
12- ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA
13.30
13.30- Mandiri Kuliah etika dalam Presentasi Mandiri
14.30 penelitian genetika permasalahan
dan epidemiologi bioetika dan
EG 3.3 medicolegal
(Gema Nazri Yanti, dimasyarakat
drg., M.Kes) (Simson Damanik,
drg., M.Kes)
14.30- Mandiri Kuliah etika dalam Mandiri Mandiri
15.30 penelitian genetika
dan epidemiologi
EG 3.3 lanjutan
(Gema Nazri Yanti,
drg., M.Kes)

15
LAMPIRAN 1

PETUNJUK DISKUSI KELOMPOK


TUGAS MAHASISWA DALAM DISKUSI KELOMPOK:

1. Mahasiswa harus mampu bekerjasama dalam kelompok.


2. Bekerjasama antar mahasiswa di luar diskusi kelompok
3. Ketua diskusi kelompok harus mampu memimpin kelompoknya.
4. Sekretaris diskusi kelompok harus mencatat pendapat/ usulan kelompok dan
membantu ketua kelompok dalam mengurutkan pendapat kelompok.
5. Setiap anggota diskusi kelompok harus dapat mendengarkan pendapat kawan,
mencatat hal-hal yang didiskusikan, menghargai pendapat/ pandangan kawan,
bersikap kritis terhadap literatur, belajar secara mandiri, mampu menggunakan
sumber belajar secara efektif, dan memiliki ketrampilan dalam presentasi.

TUGAS FASILITATOR :

1. Mengikuti seluruh proses diskusi dari awal sampai akhir.


2. Fasilitator harus cakap dalam memfasilitasi kelompok (process expertise) dan
bukan cakap dalam subject area (content expertise).
3. Fasilitator tidak dibenarkan memberikan klarifikasi/ penjelasan yang berkaitan
dengan content blok/ modul pada mahasiswa pada diskusi kelompok.
Dengan kata lain, fasilitator berperan sebagai penjaga atau pemelihara proses
diskusi kelompok (fasilitator mendengarkan/ memperhatikan secara aktif,
meningkatkan motivasi, dan refleksi kritis), sekaligus pemandu untuk
pencarian dan bukannya sebagai pemberi informasi.
4. Fasilitator harus dapat memastikan apakah mahasiswa telah memanfaatkan
masalah (pemicu) secara tepat, untuk memastikan apakah mahasiswa telah
merefleksikan atau menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam
diskusi, dan untuk mengetahui apakah kelompok telah memahami apa yang
telah mereka pelajari selama diskusi.
5. Fasilitator membantu ketua diskusi kelompok dan juga sebagai time keeper.
6. Hubungan antara mahasiswa dan fasilitator harus dikembangkan sebagai
hubungan antarkolega. Sikap fasilitator terhadap mahasiswa harus diubah
secara radikal, tidak lagi bersikap paternalistik (boss, cop, judge) melainkan
sikap kolegial.
7. Menentukan materi/ learning issues yang belum tercapai dalam kelompoknya,
melaporkannya pada tim blok dan mengusulkan klarifikasi dari nara sumber
jika diperlukan.
8. Menyerahkan borang dan daftar hadir mahasiswa dalam kelompoknya kepada
tim blok (sekretaris Blok) segera setelah diskusi berakhir.

16
LAMPIRAN 2

LEMBAR PENILAIAN FASILITATOR TERHADAP MAHASISWA


TUTORIAL PEMICU Ke- : .........................................
Nama Blok : ............................
No.Kelompok : ............................ Fasilitator : ..........................
Hari / Tanggal : ............................ Pukul : ..........................

Petunjuk Pengisian : Isilah kolom kualitas kontribusi dengan angka l ( Tally Method )
sesuai dengan kategori kualitas untuk setiap mahasiswa

NO NIM NAMA KUALITAS KONTRIBUSI


Sangat Penting Meragukan Tidak TOTAL
berarti relevan
(skor 4) (skor 3) (skor 2) (skor 1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Keterangan :
Sangat berarti : Mengemukakan gagasan baru yang penting dalam diskusi.
Penting : Alasan – alasan penting dalam pendapatannya
Meragukan : Pendapat yang tak didukung oleh data atau informasi lebih lanjut.
Tidak Relevan : Gagasan yang diajukan tidak relevan dengan masalah yang didiskusikan

Mengetahui,
Pengelola Tutorial, Fasilitator,

NAMA/NIP._____________________ NAMA/NIP. _____________________

17
LAMPIRAN 3

TATA CARA PERSIAPAN PENILAIAN, JENIS UJIAN DAN WAKTU


PELAKSANAAN UJIAN DAN PENGUMUMAN HASIL UJIAN BLOK

1. Tata Cara Persiapan dan Pelaksanaan Ujian Blok:


a. Tipe soal ujian modul blok dapat MCQ test atau essay test dalam bentuk kasus
(vignette).
b. Pengampu mata kuliah pada modul menyusun soal ujian modul blok dengan
perbandingan jumlah soal : waktu kuliah = 5-7 soal/ 1 jam kuliah. Jumlah
maksimal soal/bobot dalam satu modul adalah 100.
c. Alokasi waktu ujian blok disesuaikan dengan jumlah soal ujian modul blok.
Alokasi waktu ujian maksimal dalam satu modul adalah 2 jam
d. Soal ujian modul blok diserahkan dalam bentuk hard copy dan soft copy kepada
ketua/sekretaris/ divisi Penilaian dan Evaluasi/ Assesment Tim blok selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaaan ujian modul blok. Apabila soal
ujian diserahkan melalui e-mail, maka alamat e-mail hanya dikirimkan melalui
alamat e-mail dari divisi assessment blok.
e. Soal ujian modul blok diketik / diperbanyak oleh divisi Penilaian dan Evaluasi
Tim Blok DEU FKG USU.
f. Jadwal ujian blok diatur oleh divisi Penilaian dan Evaluasi Tim Blok DEU FKG
USU.
g. Pelaksanaaan ujian modul blok diawasi oleh semua dosen pengampu blok
dikoordinir oleh divisi Penilaian dan Evaluasi Tim Blok DEU FKG USU.
Pengawas ujian wajib hadir 10-15 menit sebelum waktu ujian berlangsung

2. Hasil Nilai Blok terdiri atas nilai:


a. Laporan tugas kelompok diskusi kelompok
b. Laporan tugas individu
c. Laporan tugas kelompok makalah
d. Attitude dan keaktifan dalam diskusi kelompok
e. Ujian blok, berasal dari materi kuliah per-modul

3. Waktu pelaksanaan ujian sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh divisi
Penilaian dan Evaluasi Tim Blok DEU FKG USU.
4. Tempat ujian berada di ruang 10 lantai 1, ruang 3 lantai 2, ruang 4 lantai 2, ruang 8
lantai 3 dan ruang 9 lantai 3.
5. Pengawas ujian adalah anggota Tim blok dan atau tim yang ditunjuk oleh divisi
Penilaian dan Evaluasi Tim Blok FKG USU.
6. Tata Cara Pengumuman Hasil Ujian Blok.
a. Setelah ujian blok selesai, penanggung jawab modul dari setiap blok
menyerahkan nilai masing-masing modul (nilai ujian tulisan), nilai tugas
individual, nilai laporan tugas kelompok, attitude/keaktifan dalam diskusi
kelompok, praktikum, skill’s lab kepada Ketua/Sekretaris Tim Penanggung
jawab blok.
b. Ketua dan Sekretaris Tim Penanggung jawab blok menghitung nilai dari
masing-masing modul menjadi nilai blok.

18
c. Ketua/Sekretaris Tim Penanggung jawab blok menyerahkan nilai DPNA Blok
yang terdiri atas nilai ujian setiap modul dan nilai Blok, kepada Wakil Dekan I
FKG USU selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah ujian blok berakhir.
d. Subbagian Pendidikan FKG USU mengumumkan nilai DPNA blok kepada
mahasiswa.

19
LAMPIRAN 4

DAFTAR NILAI UJIAN MODUL


BLOK 4 T.A 2018 / 2019

NAMA BLOK : Bioetika dan


Medikolegal
JUMLAH PESERTA : orang

NILAI
Modul Modul Modul NILAI AKHIR
NO NIM NAMA
1 2 3 MODUL
35% 50% 15%

20
LAMPIRAN 5
DAFTAR PESERTA NILAI AKHIR (DPNA)
BLOK 4 T.A 2018 / 2019

NAMA BLOK : Bioetika dan


Medikolegal
JUMLAH PESERTA :orang

NILAI
Tugas Tugas Attitude Nilai NILAI AKHIR
NO NIM NAMA
Individu Kelompok Modul
Angka Huruf
3% 12% 10 % 75 %

21

Anda mungkin juga menyukai