Anda di halaman 1dari 6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Bahan Cetak Elastomer


Bahan cetak elastomer merupakan bahan cetak dengan komposisi
pasta dasar yang berwarna putih, dan dalam pengerasannya diperlukan pasta katalis
yang berwarna coklat atau abu-abu tua.1,3,5-7 Bahan cetak ini dikelompokkan sebagai
karet sintetik.Spesifikasi American Dental Association (ADA) menyebutkan
beberapa jenis bahan cetak elastomer berdasarkan bahan dasarnya yaitu polieter,
polisulfid, dan silikon.Berdasarkan reaksi polimerisasinya bahan cetak silikon terbagi
atas silikon kondensasi dan silikon adisi yang dikenal dengan nama polyvinyl
siloxane. Masing-masing bahan tersebut dapat mencetak struktur rongga mulut
dengan cukup akurat untuk digunakan dalam pembuatan restorasi protesa cekat atau
lepasan. Bahan cetak ini dikemas dalam bentuk dua pasta yaitu pasta basis dan pasta
katalis.1,3,5-7,10,11,14Masing – masing bahan cetak elastomer tersebut memiliki
perbedaan sifat dari ada tidaknya by product yang dihasilkan selama reaksi
polimerisasi. Perbedaan sifat ini dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel1.By product yang dihasilkan bahan cetak elastomer selama reaksi


polimerisasi.1,2,7,16

No Generik By product yang dihasilkan selama


polimerisasi
1. Polisulfid Air
2. Silikon kondensasi Ethyl alkohol pada reaksi kondensasi
3. Polieter Tidak menghasilkan by product
seperti adisi silikon
4. Adisi silikon (Polyvinyl siloxane ) Tidak menghasilkan by product
seperti hydrogen

Universitas Sumatera Utara


2.2 Bahan Cetak Polyvinyl siloxane
Bahan cetak Polyvinyl siloxane adalah elastomer polimerisasi adisi silikon
yang diperkenalkan secara luas di pasaran pada tahun 1970 dan sejak saat itu banyak
digunakan.Bahan ini mempunyai sifat- sifat fisik dan mekanis yang sangat baik,
seperti perubahan dimensi yang rendah, elastic recoveryyang baik, tidak membentuk
produk sampingan pada reaksi polimerisasi, tidak terjadi shringkage pada bahan
cetak, dan mempunyai stabilitas dimensi yang baik. Polyvinyl siloxane digunakan
pada pembuatan gigi tiruan cekat, tambalan, gigi tiruan lepasan dan implan.12,13,16

2.2.1 Komposisi Bahan Cetak Polyvinyl siloxane


Bahan cetak ini terdiri atas pasta basis dan pasta katalis yang mengandung
bentuk vinil silikon. Pasta basis mengandung polymethyl hydrogen siloxane, pasta
katalis mengandung divinyl polydimethyl siloxane. Pasta katalis mengandung
aktivator garam platinum, dan pasta yang basis mengandung hidrid silikon.7Pasta
basis dan pasta katalis berisi bahan pengisi (filler).Bahan pengisi secara normal
berguna untuk meningkatkan bond strength antara bahan pengisi dan polimer, yang
mana berfungsi sebagai cross-linkeratau ikatan silang, serta untuk mendapatkan
viskositas yang diinginkan. Semakin banyak filler semakin tinggi viskositasnya.1,12
Warna agen juga ditambahkan untuk membedakan pasta basis dan katalis dan untuk
membantu evaluasi mixing.12
Komposisi pasta basis terdiri dari:
1. Polymethyl hydrogen siloxane (CH3SiH)
2. Filler yang mengandung amorphous silica atau flourcarbons1,7,12
Komposisi pasta katalis terdiri dari:

1. Divinyl polydimethyl siloxane(CH2CHSiCH3)


2. Filler yang mengandung amorphous silica atau flourcarbons
3. Platinum salt seperti chloroplatinic acid sebagai katalis dan cross linking
agent

Universitas Sumatera Utara


4. Coloring agent, seperti iron oxide dan pigmen yang menghasilkan warna
merah, kuning, dan biru.1,7,12

2.2.2 Sifat kimia Bahan Cetak Polyvinyl siloxane


Bahan cetak polyvinyl siloxane disebut juga adisi silikon yang memiliki
polimer reaksi tambahan berujung kelompok vinil dan berikatan dengan kelompok
hidrid (silane), serta diaktifkan oleh katalis garam platinum (asam
1,3,7,16
chloroplatinic).

Reaksi adisi silikon adalah sebagai berikut:6

Silane siloxane +vinyl siloxane Pt silikon rubber.

CH3 CH3 CH3 CH3


Si H + CH2 CH SI + H2PtCl6 Si CH2 CH2 Si
CH3 CH3 CH3 CH3

Gambar 1. Reaksi kimia polyinyl siloxane

Pada bahan cetak ini tidak terdapat produk sampingan (by product) seperti
alkohol maupun gas hidrogen karena ada penambahan garam platinum untuk
menyerap hidrogen, sehingga tidak terjadi kontraksi silikon dan poreus permukaan
cetakan serta meminimalisasi perubahan dimensi yang terjadi selama
1,3,5,12,14
polimerisasi. Biasanya waktu kerja dan pengerasan bahan cetak adisi silikon
sekitar 2 sampai 4 menit, diikuti dengan waktu pengerasan 4 sampai 6 menit.12,14,18

Universitas Sumatera Utara


2.2.3 Perubahan Dimensi Bahan Cetak Polyvinyl siloxane
Perubahan dimensi pada bahan cetak polyvinyl siloxanemenunjukkan
perubahan dimensi yang paling kecil pada waktu setting (pengerasan) dari semua
bahan cetak elastomer. Kebanyakan shrinkage terjadi akibat polimerisasi pada tiga
menit pertama sewaktu cetakan dikeluarkan dari mulut.Ketika bahan cetak
dikeluarkan dari mulut, akan terjadi shrinkage akibat penurunan temperatur yang
terjadi dari temperatur mulut ke temperatur kamar.8 Viskositas bahan yang rendah
menunjukkan perubahan dimensi yang paling besar (0,02-0,05 persen shrinkage)
akibat bahan pengisi yang rendah.10,12
Bahan cetak polyvinyl siloxane adalah bahan cetak yang paling stabil
dimensinya dibandingkan semua bahan yang ada. Hal ini disebabkan karenatidak ada
penguapan by product yang menyebabkan pengerutan bahan. Bahan yang mengeras
secara klinis hampir mengalami proses reaksi sempurna, sehingga sedikit sekali
residu polimerisasi yang menghasilkan perubahan dimensi.7
Perubahan dimensi umumnya berasal dari pengerutan termal, begitu bahan
mendingin dari temperatur mulut ke temperatur ruangan.Pada tipe adisi ini,
pengerutan yang terjadi segera setelah bahan cetak dikeluarkan dari mulut juga
menunjukkan angka yang cukup kecil jika dibandingkan dengan bahan elastomer
lain.7

2.2.4 Sifat Fisis Bahan Cetak Polyvinyl siloxane (Adisi Silikon)

2.2.4.1 Viskositas
Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu bahan beserta ketidakmampuannya
untuk mengalir.2 Bahan dengan viskositas rendah memiliki kemampuan untuk
mengalir lebih baik daripada bahan dengan viskositas yang tinggi.17 Bahan cetak
polyvinyl siloxane terdiri atas beberapa tingkat viskositas yaitu: low viscosity (light
body),medium viscosity (medium body), high viscosity (heavy body), very high
1,7,8,11-14
viscosity (putty). Masing-masing viskositas dari bahan cetak memiliki
komposisi yang sama, perbedaan terdapat pada partikel bahan pengisi (filler) yang

Universitas Sumatera Utara


ditambahkan untuk meningkatkan viskositas bahan cetak tersebut. Viskositas bahan
ini dapat meningkat sesuai dengan kandunganfiller didalamnya. Semakin banyak
filler yang ditambahkan semakin tinggi viskositasnyayang diikuti dengan
menurunnya tingkat kecairan bahan cetak.10,12,17
Bahan cetak adisi silikon tipemedium body memiliki viskositas yang cukup
untuk mencegah kelebihan aliran jika dimasukkan kedalam sendok cetak.12 Bahan
cetak tipe light body dapat merekam secara akurat detail permukaan preparasi gigi.3
Detail permukaan adalah kemampuan bahan cetak untuk menghasilkan keakuratan
permukaan objek dan berhubungan dengan viskositas bahan cetak. Viskositas yang
rendah menghasilkan detail yang lebih baik.18
Nilai viskositas bahan cetak polyvinyl silikon berdasarkan ADA speifikasi no. 19
dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Nilai viskositas bahan cetak adisi polyvinyl siloxane.19

Bahan cetak PVS berdasarkan Ukuran nilai viskositas (Nsm-2)


viskositas
Putty 400-700
Heavy body 200-300
Reguler 40-150
Light body 10-70

Keterangan: Nsm-2 = poise, 1 poise = 0,1 N s/m2, 1 Ns/m2= 0,102 kg s/m2.

2.2.5 Sifat Mekanis Bahan Cetak Polyvinyl siloxane

2.2.5.1 Daya alir (Flow)


Daya alir adalah sifat bahan yang memungkinkan untuk berubah bentuknya
bila diberikan suatu load walaupun load tersebut tidak diperbesar lagi (konstan).5
Bahan cetak yang memiliki daya alir yang tinggi mengalir dengan baik dan dapat

Universitas Sumatera Utara


mencetak detail yang baik. Daya alir pada bahan cetak polyvinyl siloxane baik bila
dibandingkan dengan bahan cetak elastomer lainnya. 11,17

2.2.5.2 Elastisitas ( Elasticity )


Elastisitas adalah sifat suatu benda yang dimungkinkan untuk diubah
bentuknya dengan beban yang bila beban tersebut dihilangkan akan kembali kebentuk
semula.2 Sifat elastik yang baik pada suatu bahan dapat ditunjukkan dengan melihat
besarnya elastic recovery dan perubahan dimensi bahan tersebut.5
Polyvinyl siloxane dilaporkan sebagai bahan cetak paling elastik karena dapat
memperlihatkan elastic recovery yang lebih baik dan deformasi permanen yang kecil
dibandingkan bahan elastomer yang lain.12 Besar deformasi permanen pada bahan
cetak elastomer polyvinyl siloxane dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Nilai deformasi permanen pada bahan cetak polyvinyl siloxane 14

Viskositas Deformasi Permanen (%)


Low 0,05-0,4
Adisi Silikon Medium 0,05-0,3
High 0,1-0,3
Very High 0,2-0,5

Polyvinyl siloxane adalah bahan cetak yang memiliki elasticrecovery yang


paling tinggi bila dibandingkan dengan bahan cetak elastomer lainnya. Bahan cetak
siloksan memiliki sifat elastis yang paling baik dibandingkan dengan bahan cetak
elastomer lainnya.11,12

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai