Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL DISKUSI

BLOK 9

PEMICU 1

DIAGNOSIS DAN INTERVENSI TERAPI TINGKAT SEL DAN JARINGAN

PEMICU 1

DAMPAK RADIASI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2019

1.Interpretasikan hasil pemeriksaan laboratorium tersebut?

2. Kelainan darah apa saja yang mungkin terjadi akibat pekerjaannya sebagai operator di radiologi
dental ?

 Leukemia (kanker darah)


Timbulnya kanker darah merupakan proses yang bertahap. Pada manusia periode antara
pemaparan terhadap radiasi dan timbulnya kanker yang disebut masa laten, bertahun-tahun
lamanya. Masa laten rata-rata 8 tahun dalam hal leukimia akibat radiasi
 Hematopoietik sindrom
Hal ini terjadi karena terpapar secara lansung terhadap paparan radiasi dengan dosis 2-7. Hal
ini menyebabkan rusaknya hematopoietik stem sel.
 Anemia dan pendarahan
Akibat penekanan aktivitas sumsum tulang maka orang yang terkena radiasi akan menderita
kecenderungan pendarahan, anemia, dan kekurangan Hb.

3. kelainan/penyakit apa saja yang dapat timbul sebagai risiko pekerja yang berada di lintasan
radiasi?

 Efek pewarisan
Apabila perubahan kode genetik terjadi pada sel pembawa keturunan maka efek radiasi
yang diterima oleh individu yang terkena radiasi akan diwariskan pada keturunannya
 Efek pada saluran pencernaan
Efek stokastik yang dapat timbul berupa kanker pada epitel saluran pencernaan
 Efek pada sistem syaraf

Kematian karena kerusakan pada sistem saraf terjadi karena dosis yang tinggi

 Efek pada mata


Katarak merupakan efek somatik non stokastik yang masa latennya bertahun-tahun
 Efek pada kulit
Bisa menyebabkan terjadinya kemerahan pada kulit sampai luka bakar dan kematian
jaringan
 Efek pada tulang
Kerusakan pada tulang biasanya karena penimbunan Stontium-50 atau radium-226
 Efek pada gigi

- langsung => pada benih gigi

- tidak langsung => pada pembentukan gigi dan erupsi gigi normal

 Efek pada kelenjar tiroid, paru, hati dan ginjal

4.Upaya-upaya apakah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya berbagai keluhan pada
operator radiologi dental tersebut?

 Hindari penyinaran bagian tubuh yang tidak terlindung


 Pemakaian apron, sarung tangan berlapis Pb
 Hindari pemeriksaan sinar tembus tulang kepala
 Akomodasi mata sebelum melakukan pemeriksaan sinar tembus paling sedikit 20 menit
 Pemeriksaan rutin terhadap kemungkinan bocor/rusaknya perlengkapan pelindung berlapis
Pb
 Pemeriksaan pesawat sebelum dipakai, misalnya:
-Perlindungan terhadap bahaya elektris
-Adanya kebocoran pada tabung

-Voltage yang aman dan lamanya

5. Bagaimana proses terjadinya sinar-X dalam pesawat radiografi dental dan proteksi yang dilakukan
sehingga manfaat radiasi yang dilakukan menjadi lebih besar dan membantu dalam diagnosa.

Pesawat sinar-X adalah pesawat yang menghasilkan gelombang elektromagnetik frekuensi tinggi
(sinar -X ) yang digunakan dalam diagnostik/terapi. Sebuah sumber tegangan tinggi. (20-200 kv)
diperlukan untuk menghasilkan sinar -X pada tabung sinar X. Penentuan waktu durasi tegangan
tinggi harus dibatasi dengan hati-hati supaya pasien tidak menerima dosis yang kelebihan.

Tegangan tinggi dihasilkan oleh sebuah travo tegangan ke tingkat 20-200 kv. Tegangan tinggi
kemudian diserahkan dan dihubungkan ke tabung sinar-X yang akan melewatkan arus konvensional
hanya dalam suatu arah dari anoda ke katoda.

Produksi sinar-X oleh anoda merupakan radiasi bremsstrahlung yang terdiri dari sebuah frekuensi
sinar-X dengan frekuensi rendah tidak memiliki kontribusi yang berarti dalam data diagnostik tetapi
akan meningkatkan dosis yang diterima pasien. Untuk mereduksi sinar-x frekuensi rendah
digunakan filter aluminium sedangkan kosimotor digunakan untuk membatasi luas paparan radiasi
sinar-X.

6. Jelaskan patogenesis terjadinya kelainan pada sel darah akibat radiasi !

Interaksi radiasi dengan sel terjadi melalui 4 fase sebelum mengalami kerusakan/kematian
akibat radiasi :

 Fase 1: Absorbsi energi radiasi pengion yang menyebabkan terjadinya eksitasi dan ionisasi
pada molekul/atom penyusun bahan biologi
 Fase2: Fase fisikokimia-> molekul yang terbentuk dari peristiwa ionisasi akan bereaksi
dengan molekul lain membentuk radikal bebas dalam sel
 Fase3: fase kimia biologi-> radikal bebas akan berikatan dengan komponen-komponen
penting penyusun sel seperti PUVA (penyusun membran sel)

 Fase 4: fase biologi-> kerusakan sel akibat radiasi dapat diamati dengan melihat jumlah
populasi sel leukosit & limfositnya

7. Jelaskan efek radiasi pengion dan non pengion. Apa satuan dosis radiasi

 Dampak kesehatan dan lingkungan oleh radiasi ionizing paparan radiasi dosis rendah dapat
meningkatkan risiko kanker dan efek pewarisan yang secara statistik dapat dideteksi pada
suatu populasi
 Efek radiasi akibat pengionan radiasi eksterna yang terjadi secara akut → sistem
pembentukan darah, erithema epilasi/kerontokan rambut, pengelupasan kering/deskuamasi
kering, pengelupasan kulit disertai pelepuhan dan bernanah/blister, serta peradangan akibat
infeksi pada lapisan dalam kulit, pada mata yaitu terjadi kekeruhan (hilangnya sifat
transparansi lensa mata), organ reproduksi (sterilitas dan menopause dini), paru (kanker
paru), sistem pencernaan (mual, muntah, diare dan gangguan sistem pencernaan, dan
penyerapan makanan), efek pada DNA (Perubahan struktur molekul gula/basa, hilangnya
gula/basa dan lainnya), efek pada kromosom (kelainan genetik), efek pada sel (gangguan
pada fungsi jaringan/organ tubuh ini menimbulkan efek deterministik.
 Dampak kesehatan dan lingkungan radiasi non pengion
→Radiasi optik :
a)pada kulit (hilangnya sifat elastisitas), dilasi pembuluh darah dan penebalan kulit
(kreatosis)
b) Pada mata (snow blindness, pterygium dan droplet, keratophaty, katarakatogenesis)
→Radiasi radiofrekuensi :
a) Gelombang mikro (kerusakan mata dan testis)
b) Gelombang radiofrekuensi (memiliki risiko termal)

Beberapa satuan yang biasa digunakan dalam dosis radiasi yaitu:

 r (rontgen)
 rad (radiation)
 Gy (Gray)

8. Apa yang dimaksud dengan nilai batas dosis dan pengaruhnya terhadap jaringan tubuh ?
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir no 16 thn 2013 tentang Keselamatan Radiasi
dalam Penyimpanan Technologically Enhanched Naturally Occurring Radioactive Material Bab 1
pasal 1 butir 6 nilai batas dosis (NBD) adalah dosis terbesar yang diizinkan oleh BAPETEN yang dapat
diterima oleh pekerja radiasi dan anggota masyarakat dalam jangka waktu tertentu tanpa
menimbulkan efek genetik dan somatik yang berarti akibat pemanfaatan tenaga nuklir. Jadi,
pengaruhnya terhadap seluruh tubuh adalah untuk mengurangi peluang efek stokastik, sedangkan
nilai pada aplikasi dosis ekuivalen tahunan adalah penyinaran organ atau jaringan tertentu, untuk
mencegah terjadinya efek deterministik pada organ atau jaringan tersebut. Efek deterministik terjadi
akibat adanya kematian sel sebagai akibat pajanan radiasi sekuju maupun lokal.

9. Bagaimana peraturan perundang-undangan keselamatan kerja radiasi untuk dokter, pasien,


operator dan lingkungan ?

 Diatur dalam PP no 33 tahun 2007 :


Tentang keselamatan Radiasi pengion dan keamanan sumber radioaktif
Ketentuan Umum : pasal 1
-Ruang lingkup dan tujuan keselamatan dan keamanan : (pasal 2&3)
-Persyaratan dan proteksi Radiasi : (pasal 21-40)
-Persyaratan teknik : (pasal 41-43)
-Verifikasi keselamatan : (pasal 44-47)
-Keamanan sumber radioaktif : (pasal 60-76)
-Sanksi administratif : (pasal 80-84)

10. Pemeriksaan kesehatan apa saja yang wajib dilakukan oleh seorang radiografer setiap tahunnya
?

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 33 thn 2007 tentang Keselamatan Radiasi
pengion dan keamanan sumber radioaktif pasal 11 ayat 1,2 dan 3 yang berbunyi :

1.Pemeriksaan kesehatan untuk pekerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf b wajib
dilakukan secara berkala paling sedikit sekali dalam setahun.
2. Pemeriksaan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan jenis
pekerjaan yang dilakukan
3. Jika dianggap perlu, pemeriksaan khusus dapat dilakukan terhadap pekerja tertentu

Selain itu pada pasal 8 juga disebutkan bahwa, pemantauan kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 dilaksanakan melalui:

a) Pemeriksaan kesehatan
b) Konseling dan/atau
c) Penatalaksanaan kesehatan pekerja yang mendapatkan paparan radiasi berlebih

Pemeriksaan kesehatan pekerja radiasi

Pemeriksaan kesehatan meliputi anamnesis riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
pendukung antara lain rontgen dan pemeriksaan laboratorium.

Riwayat kesehatan meliputi riwayat penyakit keluarga, penyakit pekerja radiasi itu sendiri dan
riwayat pekerjaan. Pemeriksaan fisik mencakup keadaan umum seperti tekanan darah, nadi,
pernapasan, kesadaran, kulit, mata, mulut, THT, kelenjar tiroid, paru-paru, jantung, saluran
pencernaan, hati ginjal, sistem genital serta pemeriksaan syaraf dan jiwa. Sedangkan pemeriksaan
laboratorium meliputi pemeriksaan darah rutin kimiawi darah yang bertujuan untuk mengetahui
keadaan umum dan khusus dari metabolisme tubuh terutama yang berhubungan dengan paparan
radiasi. Selain itu pemeriksaan laboratorium juga mencakup pemeriksaan kromosom dan analisis
sperma.

11. Bagaimana peraturan yang berlaku jika ada tuntutan pekerja tersebut ?

 Pengusaha Instalasi membiayai pengobatan apabila penyakit tersebut terjadi akibat


pekerjaannya
 PP no 33 tahun 2007
 Bab III bag 2 pasal 14 : dimana isinya pemegang izin bertanggung jawab menanggung biaya
pemantauan kesehatan
 PP no 63 tahun 2000

Bab VII pasal 37(1) & 38 : mengenai sanksi administratif. Hal ini dilakukan jika dilakukan
pemeriksaan dan ternyata keluhan operator dikarenakan oleh kelalaian pengusaha instalasi,
maka Bapeten dapat mencabut izin instalasi.

Anda mungkin juga menyukai