Anda di halaman 1dari 10

SOCA BLOK 1 : LEARNING SKILL AND

PROFESIONALISM

KODE ETIK KEDOKTERAN


INDONESIA ( KODEKI)

Oleh : Irfan Silaban


1318011089
Kode Etik Profesi

Kode Etik Profesi adalah Seperangkat aturan etika yang khusus berlaku
untuk semua anggota asosiasi profesi tertentu, sebagai konsensus bersama,
yang memuat aturan dan larangan yang wajib di taati oleh semua anggota
dalam menjalankan profesi .

Di indonesia , Kode Etik Kedokteran Indonesia sewajarnya berlandaskan


etik dan norma norma yang mengatur hubungan antar manusia dan asas
asasnya terdapat falsafah pancasila , sebagai landasan idiil dan UUD 1945
sebagai landasan strukturil. Dengan maksud untuk lebih nyata mewujudkan
kesungguhan dan keluhuran ilmu kedokteran , para dokter baik yang
tergabung dalam perhimpunan profesi ikatan dokter indonesia (IDI)
maupun secara fungsional terikat dalam organisasi pelayanan , pendidikan ,
dan penelitian telah menerima Kode Etika Kedokteran Indonesia
(KODEKI)
KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA
Didalam kode etik kedokteran indonesia ada 4 cakupan umum mengenai
kewajiban dokter , yakni :

1) Kewajiban Umum
- diatur dalam pasal 1 sampai 9
2) Kewajiban Dokter terhadap pasien
- diatur dalam pasal 10 13
3) Kewajiban Dokter Terhadap Teman Sejawat
-diatur dalam pasal 14-15
4) Kewajiban Dokter terhadap diri sendiri
-diatur dalam pasal 16 17
1) Kewajiban Umum
Pasal 1 Pasal 5
Setiap dokter harus menjunjung tinggi, Tiap perbuatan atau nasehat yang
menghayati dan mengamalkan sumpah mungkin melemahkan daya tahan psikis
dokter. maupun fisik hanya di berikan untuk
kepentingan dan kebaikan pasien, setelah
memperoleh persetujuan pasien.
Pasal 2
Seorang dokter harus senantiasa berupaya Pasal 6
melaksanakan profesinya sesuai dengan Setiap dokter harus senantiasa berhati -
standar profesi yang tertinggi. hati dalam mengumumkan dan
Pasal 3 menerapkan setiap penemuan tehnik atau
pengobatan baru yang belum di uji
Dalam melakukan pekerjaan kebenarnya dan hal - hal yang dapat
kedokterannya, seorang dokter tidak boleh menimbulkan keresahan masyarakat.
di pengaruhi oleh sesuatu yang
mengakibatkan hilangnya kebebasan dan Pasal 7
kemandirian profesi.
Seorang dokter wajib hanya memberi surat
keterangan dan pendapat
Pasal 4 yang telah diperiksa sendiri kebenarannya.
Setiap dokter harus menghindarkan diri
dari perbuatan yang bersifat memuji diri.
Pasal 8 Pasal 11
Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik Setiap dokter wajib senantiasa mengingat
medisnya, memberikan pelayanan secara kewajiban dirinya melindungi hidup makhluk
kompeten dengan kebebasan teknis dan moral insani.
sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang
(compassion) dan penghormatanatas martabat Pasal 12
manusia.
Dalam melakukan pekerjaannya seorang
dokter wajib memperhatikan keseluruhan
Pasal 9 aspek pelayanan kesehatan (promotif,
Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam preventif, kuratif, dan rehabilitatif ), baik sik
berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, maupun psiko-sosial-kultural pasiennya serta
dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya berusaha menjadi pendidik dan pengabdi sejati
pada saat menangani pasien dia ketahui masyarakat.
memiliki kekurangan dalam karakter atau
kompetensi, atau yang melakukan penipuan Pasal 13
atau penggelapan.
Setiap dokter dalam bekerjasama dengan para
pejabat lintas sektoral di bidang kesehatan,
Pasal 10 bidang lainnya dan masyarakat, wajib saling
Seorang dokter wajib menghormati hak-hak- menghormati.
pasien, teman sejawatnya, dan tenaga
kesehatan lainnya, serta wajib menjaga
kepercayaan pasien.
2.KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP
Pasal 14
PASIEN
Seorang dokter wajib bersikap tulus Pasal 16
ikhlas dan mempergunakan
seluruhkeilmuan dan ketrampilannya
Setiap dokter wajib merahasiakan
untuk kepentingan pasien, yang ketika segala sesuatu yang diketahuinya
iatidak mampu melakukan suatu tentang seorang pasien, bahkan juga
pemeriksaan atau pengobatan, atas setelah pasien itu meninggal dunia.
persetujuan pasien/ keluarganya, ia wajib
merujuk pasien kepada dokter yang
mempunyai keahlian untuk itu.
Pasal 17
Pasal 15 Setiap dokter wajib melakukan
Setiap dokter wajib memberikan pertolongan darurat sebagai suatu
kesempatan pasiennya agar senantiasa wujud tugas perikemanusiaan,
dapat berinteraksi dengan keluarga dan kecuali bila ia yakin ada orang lain
penasihatnya, termasuk dalam beribadat bersedia dan mampu
dan atau penyelesaian masalah pribadi memberikannya.
lainnya.
KEWAJIBAN DOKTER KEWAJIBAN DOKTER
TERHADAP TEMAN SEJAWAT TERHADAP DIRI SENDIRI
Pasal 18 Pasal 20
Setiap dokter memperlakukan Setiap dokter wajib selalu
teman sejawatnya sebagaimana memelihara kesehatannya,
ia sendiri ingin diperlakukan. supaya dapat bekerja dengan
baik.
Pasal 19
Setiap dokter tidak boleh Pasal 21
mengambil alih pasien dari Setiap dokter wajib senantiasa
teman sejawat, kecuali mengikuti perkembangan ilmu
dengan persetujuan pengetahuan dan teknologi
keduanya atau berdasarkan kedokteran/ kesehatan.
prosedur yang etis.
Dari kode etik kedokteran diatas , dapat disimpulkan
bahwasanya dalam pasal pasal yang ditampilkan ada :

1) Kewajiban dan Larangan


- kewajiban
Untuk kewajiban sendiri contohnya mengamalkan sumpah
dokter ( kode etik pasal 1 ) , melaksanakan profesinya sesuai
dengan standart profesi tertinggi ( kode etik pasal 2 ), dsb.
- larangan bagi dokter .
Sementara untuk larangan dapat dicontohkan dokter tidak
dapat memuji dirinya sendiri (kode etik pasal 4 ) , perbuatan
dan nasihat yang melemahkan daya tahan pasien (kode etik
pasal 5 ) ,dll.
2) Etik Murni dan etikolegal

- Pelanggaran Etik Murni


Pelanggaran Etik Murni dapat dicontohkan yakni ,
Menarik imbalan jasa yang tidak wajar dari pasien dan
mengambil alih pasien tanpa persetujuan sejawatnya.

- Pelanggaran Etikolegal
Pelanggaran etikolegal dapat dicontohkan yakni ,
pelayanan kedokteran dibawah standart , menerbitkan
surat keterangan palsu.
DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah , M. Jusuf . 2008 . Etika Kedokteran


dahn hukum Kesehatan Edisi 4 . Jakarta : EGC

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2012.


Kode Etik Kedokteran Indonesia. Jakarta : IDI

Anda mungkin juga menyukai