Anda di halaman 1dari 28

OLEH :

Alfan Tami
Hesti Ariyanti
Irfan Silaban

KEPANITERAAN KLINIK
SMF KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
RS. JENDRAL AHMAD YANI
METRO 2017
1. Kebersihan Diri
Anjurkan kebersihan seluruh tubuh.
Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan
daerah kelamin dengan sabun dan air.
Nasehatkan kepada ibu untuk membersihkan
vulva setiap kali selesai buang air kecil atau
besar.
Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau
kain pembalut setidaknya dua kali sehari.
Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan
sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya.
Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau
laserasi, sarankan kepada ibu untuk
menghindari menyentuh daerah luka
2. Istirahat
Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk
mencegah kelelahan yang berlebihan.
Sarankan ia untuk kembali ke kegiatan-
kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan,
serta tidur siang atau beristirahat selagi bayi
tidur.
Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu
dalam beberapa hal :
Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi.
Memperlambat proses involusi uterus dan
memperbanyak perdarahan.
Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan
untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
3. Latihan
Diskusikan pentingnya otot-otot perut dan
panggul kembali normal. Ibu akan merasa lebih
kuat dan ini menyebabkan otot perutnya menjadi
kuat sehingga mengurangi rasa sakit pada
punggung.
Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit
setiap hari sangat membantu, seperti :
Dengan tidur telentang dengan lengan di samping,
menarik otot perut selagi menarik napas, tahan
napas ke dalam dan angkat dagu ke dada: tahan satu
hitungan sampai 5. Rileks dan ulangi sebanyak 10 kali.
Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir dan
dasar panggul (latihan Kegel) :
- Berdiri dengan tungkai dirapatkan.
Kencangkan otot-otot, pantat dan pinggul dan
tahan sampai 5 hitungan. Kendurkan dan
ulangi latihan sebanyak 5 kali.
- Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan
untuk setiap gerakan. Setiap minggu naikkan
jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada
minggu ke-6 setelah persalinan ibu harus
mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.
4. Gizi
Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.
Makan dengan diet berimbang untuk
mendapatkan protein, mineral, dan vitamin
yang cukup.
Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari
(anjurkan ibu untuk minum setiap kali
menyusui).
Kebutuhan beberapa zat penting pada wanita yang belum hamil, hamil dan laktasi

Tidak Hamil Hamil Laktasi

Kalori 0 2500 3000

Protein (g) 60 85 100

Calcium (g) 0,8 1,5 2

Ferrum (mg) 12 15 15

Vit A (satuan internas) 5000 6000 8000

Vit B (mg) 1,5 1,8 2,3

Vit C (mg) 70 100 150

Riboflavin (mg) 2,2 2,5 3

As.Nicotin (mg) 15 18 23

Vit D (SI) + 400-800 400-800


Pil zat besi harus diminum untuk menambah
zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca
bersalin.
Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar
bisa memberikan vitamin A kepada bayinya
melalui ASI-nya.
5. Menyusui / laktasi
ASI adalah suspensi lemak dan protein dalam
suatu larutan karbohidrat mineral.
Seorang ibu yang menyusui dapat dengan
mudah memproduksi 600 ml ASI perhari.
ASI mengandung semua bahan yang
diperlukan bayi, mudah dicerna, memberi
perlindungan terhadap infeksi, selalu segar,
bersih, dan siap untuk diminum
Sekresi kolustrum berlangsung lima hari,
Antibodi terdapat dalam kolustrum, dan
kandungan immunoglobulin A-nya dapat
memberikan perlindungan kepada neonatus
untuk melawan pathogen enterik.
Tanda ASI cukup
Bayi kencing setidaknya 6 kali dalam 24 jam dan warnanya
jernih sampai kuning muda.
Bayi sering buang air besar berwarna kekuningan berbiji.
Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bangun
dan tidur cukup. Bayi yang selalu tidur bukan pertanda
baik.
Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam 24 jam.
Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali selesai
menyusui.
Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI, setiap kali
bayi mulai menyusu.
Bayi bertambah berat badannya.
ASI tidak cukup
Bayi harus diberi ASI setiap kali ia merasa
lapar (atau setidaknya 10-12 kali dalam 24
jam) dalam 2 minggu pascapersalinan. Jika
bayi dibiarkan tidur lebih dari 3-4 jam, atau
bayi diberi jenis makanan lain, atau payudara
tidak dikosongkan dengan baik tiap kali
menyusui, maka pesan hormonal yang
diterima otak ibu adalah untuk menghasilkan
susu lebih sedikit.
Meningkatkan suplay ASI
A. Untuk Bayi
Menyusui bayi setiap 2 jam, siang dan malam hari
dengan lama menyusui 10-15 menit di setiap payudara.
Bangunkan bayi, lepaskan baju yang menyebabkan rasa
gerah dan duduklah selama menyusui.
Pastikan bayi menyusu dengan posisi menempel yang
baik dan dengarkan suara menelan yang aktif.
Susui bayi di tempat yang tenang dan nyaman dan
minumlah setiap kali menyusui.
Tidurlah bersebelahan dengan bayi.
B. Untuk Ibu
Ibu harus meningkatkan istirahat dan minum.
Petugas kesehatan harus mengamati ibu yang
menyusui bayinya dan mengoreksi setiap kali
terdapat masalah pada posisi penempelan.
Yakinkan bahwa ia dapat memproduksi lebih
banyak dengan melakukan hal-hal tersebut di
atas.
6. Perawatan Payudara
Menjaga payudara tetap bersih dan kering,
terutama puting susu.
Menggunakan BH yang menyokong payudara.
Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum
atau ASI yang keluar pada sekitar puting susu
setiap kali selesai menyusui. Menyusui tetap
dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak
lecet.
Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan
selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan
diminumkan dengan menggunakan sendok.
Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat minum
parasetamol 1 tablet setiap 4-6 jam.
Apabila payudara bengkak akibat
pembendungan ASI, lakukan :
Pengompresan payudara dengan menggunakan
kain basah dan hangat selama 5 menit.
Urut payudara dari arah pangkal menuju puting
atau gunakan sisir untuk mengurut payudara
dengan arah Z menuju puting.
Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan
payudara sehingga puting susu menjadi lunak.
Susukan bayi setiap 2-3 jam. Apabila tidak
dapat mengisap seluruh ASI sisanya keluarkan
dengan tangan.
Letakkan kain dingin pada payudara setelah
menyusui.
7. Senggama
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri
begitu darah merah berhenti dan ibu dapat
memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina
tanpa rasa nyeri.
Banyak budaya, yang mempunyai tradisi menunda
hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu,
misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah
persalinan. Keputusan bergantung pada pasangan yang
bersangkutan.
8. Infeksi pada masa nifas
infeksi pada dan melalui traktus genitalia
setelah persalinan, dimana suhu 38 C atau
lebih, terjadi antara hari ke 2-10 posr partum
faktor predisposisi adalah :
Kurang gizi/malnutrisi
Anemia
Higiene
Kelelahan
Proses persalinan bermasalah :
Partus lama / macet
Korioamnionitis
persalinan traumatik
kurang baiknya proses pencegahan infeksi
manipulasi yang berlebihan
penyakit yang sering menyebabkan angka
kesakitan dan kematin yang tinggi pada ibu
paska nifas adalah :
Metritis
Bendungan payudara
Infeksi payudara
Tromboflebitis
9. Keluarga Berencana
Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-
kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali
Metode-metode yang saat ini digunakan
adalah:
Kontrasepsi steroid oral
Kontrasepsi steroid suntik atau implan
Alat kontrasepsi dalam rahim
Teknik fisik, kimia atau sawar
Koitus Interuptus
Pantang berkala
Laktasi
Sterilisasi permanen
Sebelum menggunakan metode KB, hal-hal
berikut sebaiknya dijelaskan dahulu kepada
ibu :
Bagaimana metode ini dapat mencegah
kehamilan dan efektivitasnya.
Kelebihan/keuntungannya.
Kekurangannya
Efek samping
Bagaimana menggunakan metode itu
Kapan metode itu dapat mulai digunakan untuk
wanita pascapersalinan yang menyusui.

Anda mungkin juga menyukai