PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan professional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik serta apa yang salah dan yang tidak
baik bagi suatu profesi. Kode Etik Kedokteran Indonesia ini juga menyatakan hal-hal
apa saja yang mesti dilakukan oleh seorang dokter maupun hal-hal yang tidak harus
dilakukan oleh seorang dokter.
Kode etik seiring perkembangan zaman akan selalu direvisi sesuai dengan
kebutuhannya apabila kode etik tersebut telah dianggap kurang baik ataupun tidak
lagi sesuai dengan norma dimasyarakat. Maka dari itu kode etik tidak bersifat kaku,
melainkan fleksibel. Kode Etik Kedokteran Indonesia terakhir kali direvisi pada tahun
2012 dan hanya baru satu kali mengalami revisi.
2
2.2 Pasal Kode Etik Kedokteran Indonesia
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1
Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dan
atau janji dokter.
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri .
Pasal 5
Tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan daya tahan psikis
wajib memperoleh persetujuan pasien/ keluarganya dan hanya diberikan untuk
kepentingan dan kebaikan pasien tersebut.
3
Pasal 6
Pasal 7
Seorang dokter waajib hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah
diperiksa sendiri kebenarannya.
Pasal 8
Pasal 9
Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan
sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya pada saat menangani
pasien dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang
melakukan penipuan atau penggelapan.
Pasal 10
Seorang dokter wajib menghormati hak-hak- pasien, teman sejawatnya, dan tenaga
kesehatan lainnya, serta wajib menjaga kepercayaan pasien.
Pasal 11
Pasal 12
4
Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter wajib memperhatikan keseluruhan
aspek pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif ), baik _sik
maupun psiko-sosial-kultural pasiennya serta berusaha menjadi pendidik dan
pengabdi sejati masyarakat
Pasal 13
Setiap dokter dalam bekerjasama dengan para pejabat lintas sektoral di bidang
kesehatan, bidang lainnya dan masyarakat, wajib saling menghormati.
Pasal 14
Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh keilmuan
dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu
melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, atas persetujuan pasien/ keluarganya,
ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian untuk itu.
Pasal 15
Pasal 16
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
Pasal 17
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu wujud tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu
memberikannya.
5
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWAT
Pasal 18
Pasal 19
Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali dengan
persetujuan keduanya atau berdasarkan prosedur yang etis.
Pasal 20
Setiap dokter wajib selalu memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan
baik.
Pasal 21
Pasal 1
Lafal Sumpah dokter ini dikemukakan setelah seseorang lulus pertama kali menjalani
proses keprofesian dokternya di Fakultas Kedokteran di Indonesia (bukan luar negeri)
Pasal 2
Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusan profesional
secara independen, keputusan yang professional ketika seorang dokter melakukan
pemeriksaan dan penilaian yang teliti terhadap pasien sesuai pedoman.
Pasal 3
6
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak diperkenankan
melibatkan dirinya dengan usaha apotik atau farmasi, laboratorium klinik, rumah
sakit dll yang dengan perjanjian dokter akan menerima komisi jika mengirimkan
pasien kesana.
Pasal 4
Seorang dokter harus sadar profesi yang ditekuninya merupakan suatu nikmat dan
karunia dari Allah SWT maka dari itu dokter tidak boleh menyombongkan dirinya
sendiri. Dengan demikian imbalan jasa yang diperoleh tidaklah berlebihan.
Mengiklankan kemampuan yang dimilikinya pun tidak boleh, karena itu melanggar
etika seorang dokter.
Pasal 5
Seorang dokter harus selalu memberikan informasi memadai dengan jujur dan cara
yang santun kepada pasien/keluarganya ketika akan memberikan tindakan ataupun
obat kepada pasien.
Pasal 6
Pasal 7
Seorang dokter hanya boleh memberikan surat keterangan dokter wajib mendasarkan
isinya pada fakta medis yang diyakininya.
Pasal 8
Seorang dokter yang akan melakukan praktik wajib memiliki kompetensi yang
berlaku sebagai prasyarat profesionalisme.
7
Pasal 9
Setiap dokter untuk mencegah hal buruk wajib ikhlas dalam meluangkan waktunya
untuk menasehati/memberitahukan kepada teman sejawatnya apabila teman
sejawatnya dikategorikan dokter bermasalah.
Pasal 10
Pasal 11
Seorang dokter dilarang terlibat atau melibatkan diri dalam praktek aborsi, euthanasia
ataupun hukuman mati yang tidak dapat dipertanggungjawabkan moralitasnya.
Pasal 12
Seorang dokter harus memperhatikan pasien yang dihadapinya agar sesuai dengan
lingkungan dan latar belakang si pasien dalam mengatasi penyakitnya.
Pasal 13
Seorang dokter harus membina hubungan yang baik dan harmonis terhadap profesi
kesehatan yang lainnya dimanapun ia bekerja.
Pasal 14
Dalam hal penyakit jika seorang dokter tidak mampu atau diluar kemampuannya
untuk menyembuhkan penyakit, seorang dokter wajib mengkonsultasikan
penyakitnya.
Pasal 15
8
Pasal 16
Seorang dokter wajib merahasiakan apa yang dia ketahui tentang pasien dari
hubungan dokter pasien sesuai ketentuan undang-undang.
Pasal 17
Seorang dokter wajib menilai diperlukannya Bantuan Hidup Dasar atau tidak bagi
setiap pasien saat panggilan pertolongan daruratyang diterimanya di lingkungan
sekitarnya.
Pasal 18
Seorang dokter harus menghindari persaingan dan saling membantu apabila terdapat
teman sejawat yang sedang dalam kesulitan.
Pasal 19
Seorang dokter tidak diperbolehkan mengambil alih pelayanan kesehatan suatu pasien
dari teman sejawat kecuali didasarkan atas rujukan dari teman sejawat kepada dokter
tersebut agar hubungan dokter-pasien tidak terlepas.
Pasal 20
Dokter harus menjaga kesehatannya jangan sampai terkena penyakit yang mana akan
menganggu pekerjaannya serta menganggu kondisi fisik pasien nantinya.
Pasal 21
Seorang dokter harus tetap up to date terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang terus berkembang tiap menitnya. Jangan sampai kita menggunakan
obat yang mana tubuh kita telah kebal terhadap obat tersebut.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, kode etik adalah suatu penjabaran dari norma-norma yang dibuat
oleh organisasi profesi dan bertujuan untuk kepentingan masyarakat. Kode etik ini
juga mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti menggunakan kemampuan
untuk diperjual belikan, atau menggunakan kemampuan melebihi dari yang
diperbolehkan.
Kode Etik Kedokteran Indonesia atau biasa disebut KODEKI yang
disahkan oleh IDI pada tahun 2002 ini memiliki 17 pasal pada awalnya, lalu
sesuai dengan perkembangan zaman maka direvisi pada tahun 2012 menjadi 21
pasal. Kodeki ini berisi tentang kewajiban umum, kewajiban terhadap pasien,
kewajiban terhadap teman sejawat dan kewajiban terhadap diri sendiri.
Dengan dibuat dan disyahkan KODEKI ini setiap tindakan yang
dilakukan oleh seorang dokter yang bersifat melanggar akan diadili oleh Majelis
Kode Etik Kedokteran Indonesia bukan diadili oleh pengadilan negara.
Disebutkan juga bahwa dokter harus menghormati kedudukan profesi tenaga
kesehatan lain, karena dokter juga butuh mereka dalam mengupayakan dan
melayani kesehatan masyarakat.
3.2 Saran
Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan yang ada pada diri
penulis sendiri oleh karena itu penulis akan berusaha memperbaiki tulisan ini dan
mengharapkan saran dari para pembaca agar makalah ini bisa bermanfaat walau
sedikit bagi diri penulis dan para pembaca sekalian.
10