DILEMA ETIK
KLINIS DALAM
ASUHAN PASIEN
DR. PUKOVISA PRAWIROHARJO, SP.S(K), PHD
CIPA, FISQUA,CIT,CMC
PRINSIP AWAL ETIKA KEDOKTERAN
→
Pengawasan melalui sistem manajerial yang baik dari RS temuan
masalah etis.
Pertanyaan tentang cara bersikap pada konteks kasus tertentu: dilema etis
→ jika dibutuhkan fatwa khusus, dapat berkomunikasi dengan MKEK PB IDI
dan MAKERSI yg memiliki jurisdiksi/otoritas.
Temuan etis yang memerlukan penetapan dan diberikan sanksi etis →
kerjasama dengan MKEK Wilayah/Cabang, Majelis etik profesi lainnya.
Sanksi etik MKEK: Hanya pelanggaran berat saja yang terkena pemecatan
sementara.
PERSIMPANGAN UNTUK MEMILIH (MENGUTAMAKAN)
SALAH SATU PRINSIP (BIO)ETIK DAN MENGORBANKAN
(MENOMORSEKIANKAN) PRINSIP LAINNYA DALAM
MEMBUAT SUATU KEPUTUSAN.
NON
BENEFICENCE
MALEFICENCE AUTONOMY JUSTICE HONESTY
?
DILEMA ETIK DALAM SNARS: HPK 3
Dilema Etik dalam SNARS:
ELEMEN PENILAIAN HPK 3
RS memiliki sistem pelaporan bila terjadi dilema etis dan pelaporan yang dimaksud terjadi.
Regulasi tentang manajemen etis yang mendukung pada pelayanan kepada pasien baik
klinis maupun non klinis.
DILEMA ETIK DALAM SNARS: TKRS 12.2
PASAL PASAL DALAM
KODEKI 2012
KODEKI 2012:
KEWAJIBAN UMUM, PASAL 1-2
Pasal 1: Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan sumpah dan atau janji dokter.
Pasal 9: Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan
sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya pada saat menangani pasien dia
ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan
atau penggelapan.
Pasal 10: Seorang dokter wajib menghormati hak-hak- pasien, teman sejawatnya, dan tenaga
kesehatan lainnya, serta wajib menjaga kepercayaan pasien.
Seorang dokter harus memberikan akses kepada pasien dan mengobati tanpa
prasangka SARA, kedudukan sosial, kondisi kecacatan tubuh & status kemampuan
membayarnya.
Pasien berhak memperoleh informasi dari dokternya dan mendiskusikan tentang
manfaat, risiko, dan pengobatan yang tepat untuk dirinya, serta wajib mendapatkan
tuntunan dan arahan profesional dari dokter dalam membuat keputusan.
Menghormati hak pasien untuk mendapatkan pendapat dokter lain (second opinion),
bahkan dari RS lain 🡪 profesi menolong lebih utama daripada bisnis, kecuali RS telah
menyediakan.
Tidak menyembunyikan informasi yang dibutuhkan oleh pasien, kecuali dokter
berpendapat hal tersebut untuk kepentingan pasien.
Kode Etik Kedokteran Indonesia, 2012
KODEKI 2012: KEWAJIBAN UMUM, PASAL 11-13
Pasal 20: Setiap dokter wajib selalu memelihara kesehatannya, supaya dapat
bekerja dengan baik.
Pemasangan APD.
Dokter usia > 60 tahun atau pasca sakit berat perlu dilakukan reasesmen.
Perlu pembatasan jumlah pasien.
Pasal 21: Setiap dokter wajib senantiasa mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran/ kesehatan.
website: www.mkekidi.id
KONTEKS LAYANAN GADAR (1)
Nakes saat dikomplain “on duty”, terlebih jika tugas2 lain masih
banyak yang lebih prioritas dibandingkan mengelola komplain, akan
cenderung naif dan pragmatis, tidak memberi informasi sebenarnya,
agar masalah ini segera berlalu. Dari pengalaman, cara paling cepat
keluar dari masalah ini ialah minta maaf dan menanggapi komplain
sebisa mungkin 🡪 pasien komplain yg cerdik akan tahu ini bukan
pengelolaan komplain yang sejati, namun karena ia juga sedang
marah karena panik dsb 🡪 tuntutan.