di RS
Pukovisa Prawiroharjo
NON
BENEFICENCE AUTONOMY JUSTICE HONESTY
MALEFICENCE
?
DILEMA ETIK
DALAM SNARS:
HPK 3
SNARS 1.1
DILEMA ETIK
DALAM SNARS:
TKRS 12.2
DILEMA ETIK DALAM SNARS: TKRS 12.2
PASAL-PASAL DALAM KODEKI 2012
KODEKI 2012: KEWAJIBAN UMUM,
PASAL 1-2
• Pasal 1: Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan sumpah dan atau janji dokter.
• Pasal 2: Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan
keputusan profesional secara independen, dan
mempertahankan perilaku profesional dalam ukuran yang
tertinggi.
• Keputusan: kombinasi selaras, serasi dan seimbang antara keputusan
medis teknis dengan keputusan etis (KDB: Beneficence, non Maleficence,
Otonomi, Justice) yang berasal dari totalitas pelayanan.
• Jika terjadi dilema etis, dokter membuat keputusan dg mengutamakan
nilai profesionalisme (prima facie KDB).
Kode Etik Kedokteran Indonesia, 2012
KODEKI 2012: KEWAJIBAN UMUM,
PASAL 3
• Pasal 3: Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak
boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya
kebebasan dan kemandirian profesi.
• Keputusan tak boleh dipengaruhi tekanan politik, bisnis RS, kedekatan farmasi,
tekanan senior yang di luar kewajaran profesionalisme, motivasi bisnis MLM, dan
sebagainya.
• Dilarang mempraktikkan obat/tindakan yang tidak ada bukti ilmiahnya.
• Dokter-Farmasi P2KB: boleh diundang, boleh difasilitasi sewajarnya (registrasi,
tiket pp, akomodasi, makan sewajarnya, honorarium lain dilarang kecuali
bertindak sebagai narasumber dan moderator, serta MoU panitia.
KODEKI
Konteks layanan RS: Emergensi (3)
• Kendala mewujudkan nilai keutamaan layanan emergensi di
lapangan:
• Penjaminan biaya.
• Sikap/keputusan keluarga yang tidak mendukung (lamban, menolak
prosedur tertentu, kepercayaan2 tertentu, dsb).
• Birokrasi layanan, baik untuk asuransi maupun internal fasyankes.
• Ketersediaan layanan (obat, peralatan, tenaga ahli, dsb).
• Keputusan etis kontekstual layanan emergensi: dinamika niat
besar mewujudkan nilai2 keutamaan layanan emergensi sesuai
Kodeki vs kendala lapangan.