Anda di halaman 1dari 10

ETIKA PROFESI

KEDOKTERAN

Kelompok 1 :
Ilyas Priambodo 17.01.53.2002
Satria Nur Rasyid 17.01.53.2013
Muhammad Hanif Zuhri 17.01.53.2014
Ardiyan Roosenda17.01.53.2026
APA ITU ETIKA PROFESI KEDOKTERAN ?

Etika profesi kedokteran merupakan seperangkat perilaku anggota profesi


kedokteran dalam hubungannya dengan klien / pasien, teman sejawat dan
masyarakat umumnya serta merupakan bagian dari keseluruhan proses
pengambilan keputusan sehingga mutu dan kualitas profesi kedokteran tetap
terjaga dengan cara yang terhormat
SIKAP ETIS DAN PROFESSIONAL DOKTER

• Autonomy (menghormati hak pasien)


• Beneficence (melakukan tindakan untuk kebaikan pasien)
• Non maleficence (tidak melakukan perbuatan yang memperburuk pasien)
• Justice (bersikap adil dan jujur)
• Altruisme (pengabdian profesi)
MENGAPA ETIKA PROFESI KEDOKTERAN
DIPERLUKAN ?

Etika profesi dokter dibutuhkan untuk mengantisipasi atau mencegah


terjadinya perkembangan yang buruk terhadap profesi dokter dan
mencegah agar dokter dalam menjalani profesinya dapat bersikap
professional maka perlu kiranya membentuk kode etik profesi
kedokteran .
SIAPA, KAPAN, DIMANA ETIKA PROFESI
KEDOKTERAN HARUS DILAKUKAN

Etika profesi kedokteran dilakukan terrhadap :


• Dokter dengan pasien
• Dokter dengan Sejawatnya
• Dokter dengan diri sendiri
Etika profesi kedokteran harus dilakukan ketika seseorang sudah dilantik menjadi seorang dokter
dan mengucapkan sumpah dokter, dimana etika tersebut berlaku kapanpun dan dimanapun baik
dirumah sakit ataupun sebuah poli klinik
FUNGSI DARI KODE ETIK PROFESI
KEDOKTERAN
Memberikan arahan untuk membuat keputusan dan tindakan dalam menilai baik-
buruknya atau benar-salahnya suatu keputusan atau tindakan medis dilihat dari
segi moral.
Memberi pedoman bagi para tenaga medis dalam membuat keputusan klinis yang
etis (clinical ethics) dan pedoman dalam melakukan penelitian di bidang medis,
dan
Mengatur perilaku dokter dalam hubungannya dengan pasien, keluarga,
masyarakat, teman sejawat dan mitra.
ETIKA DOKTER TERHADAP HAK PASIEN

• Informasi harus diberikan lengkap dan jujur


• Informasi tidak boleh memakai istilah kedokteran
• Informasi harus diberikan sesuai dengan tingkat pendidikan, kondisi, dan situasi pasien.
• Untuk tindakan bedah (operasi) atau tindakan invasif yang lain, informasi diberikan oleh dokter
ybs
• Kewajiban dokter terkait dengan informasi adalah memberikan informasi yang adekuat dan
bersikap jujur kepada pasien tentang perlunya tindakan medis yang bersangkutan serta risiko
yang dapat ditimbulkannya (KODEKI, pasal 7b)
CONTOH KASUS PELANGGARAN KODE ETIK
KEDOKTERAN

Contoh kasus malpraktik yang pernah terjadi ialah kasus Sita Dewati Darmoko. Dia istri bekas
Direktur Utama PT aneka tambang, Darmoko. Sita menderita tumor ovarium dan dioperasi di satu
rumah sakit di Jakarta. Setelah beberapa bulan sita malah tambah parah. Dia akhirnya meninggal.
rumah sakit menjanjikan ganti rugi Rp. 1 miliar, tapi ingkar. Akhirnya keluarga almarhum
menggugat perdata rumah sakit tersebut. Majelis mengabulkan. Rumah sakit harus membayar Rp.
2 miliar kepada keluarga malang itu. Hakim menyebut dokter itu tidak teliti.
SANKSI DARI PELANGGARAN KODE ETIK
KEDOKTERAN

Dalam Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 16/KKI/PER/VIII/2006 tentang Tata Cara Penanganan
Kasus Dugaan Pelanggaran Disiplin MKDKI dan MKDKIP, menyebutkan beberapa sanksi disiplin
antara lain:
a. Dokter maupun dokter gigi yang melanggar kodek etik akan diberikan peringatan tertulis.
b. Surat tanda registrasi atau surat izin praktik dokter akan dicabut dalam waktu sesuai ketentuan.
c. Dokter dan dokter gigi diwajibkan mengikuti pendidikan atau pelatihan untuk meningkatkan
kompetensi masing-masing keahliannya.
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai