Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

Tugas Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Modul 1.1


Kode Etik Kedokteran Indonesia

Dosen Pengampu Mata Kuliah : dr.Tuntas Dhanardono,M.Si.Med,MH,SpFM

Disusun Oleh :
Vinsensius Marchellino Rotoro (22010121120040)

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONERGORO 2021
TUGAS
1. Apa yang dimaksud dengan standar pelayanan kedokteran yang baik? Jelaskan!
 Menurut Undang Undang No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
menyatakan dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik
kedokteran wajib mengikuti Stndar Pelayanan Kedokteran (SPK) atau
standar kedokteran gigi. Standar pelayanan untuk dokter atau dokter gigi
sebagaimanan dimaksud diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No
1438 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran.  Standar Pelayanan
Kedokteran (SPK) meliputi Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
(PNPK) (national medical guiledeline)  dan Standar Prosedur Operasional
(SPO).
 Tujuan Standar Pelayanan Kedokteran ( PERMENKES 1438/2010 ) :
 Memberikan jaminan kepada pasien agar mendapatkan pelayanan
kedokteran yang berdasarkan pada nilai ilmiah dan sesuai dengan
kebutuhan medis pasien.
 Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kedokteran yang
diberikan oleh dokter/dokter gigi.
 Menurut saya begitu pentingnya standar pelayanan medis/kedokteran yang
baik bagi profesi medis/kedokteran dalam melaksanakan pelayanan medis,
oleh sebab itu sangatlah perlu dibentuk sebuah standar pelayanan medis
nasional yang baik agar standar pelayanan medis ini dapat menghindarkan
dokter dari perbuatan yang menyimpang yang mengakibatkan kerugian bagi
pasien dan perlu kita perhatikan secara seksama bahwa standar pelayanan
medis ini merupakan hukum yang mengikat para pihak yang berprofesi di
bidang kesehatan, untuk mengatur pelayanan kesehatan dan mencegah
terjadinya kelalaian staf medis dalam melakukan tindakan medis yang harus
sesuai dengan kode etik profesi, standar profesi,dan standar pelayanan
medis/kedokteran maupun aturan-aturan hukum yang berlaku.

2. Apa yang dimaksud dengan profesionalisme? Jelaskan!


 Profesionalisme (profésionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran,
cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat
pada atau dilakukan oleh seorang profesional.
 Profesionalisme Kedokteran adalah integrasi kemampuan dan penguasaan
dalam keilmuan, keterampilan serta sikap. Sikap menjadi dasar terbentuknya
perilaku profesional. Profesionalisme dapat dipelajari dan diajarkan melalui
metode yang bersifat implisit, eksplisit dan pembelajaran berkelanjutan.
 Profesionalisme Kedokteran merupakan sebuah kemampuan wajib yang
seorang dokter harus miliki untuk melakukan pertimbangan spesifik dalam
melakukan sebuah tindakan medis agar memiliki sikap perilaku yang
bertanggung jawab dan bertindak berdasarkan kemampuan clinical reasoning.
Profesionalisme Kedokteran dibentuk dari berbagai komponen perilaku antara
lain altruisme, kompeten, kejujuran, integritas, performa, manajemen, serta
menghormati orang lain, dan humanis.

3. Apa saya yang menjadi Hak Pasien dan mengapa wajib dihormati?
 Hak-hak pasien diatur dalam pasal 52 UU No. 29/2004 adalah:

1) Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis


sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 ayat (3);

2) Meminta pendapat dokter atau dokter lain;


3) Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis;
4) Menolak tindakan medis;
5) Mendapatkan isi rekam medis.
 Adapun Hak Pasien saat menjalani perawatan di rumah sakit dijamin
undang-undang (UU), yakni melalui Pasal 32 UU No 44/2009 tentang
rumah sakit. Pasal ini menyebutkan ada 18 hal yang menjadi hak pasien,
yaitu:

• Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di


Rumah Sakit;

• Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien;

• Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi;

• Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi


dan standar prosedur operasional;

• Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi;

• Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan;

• Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan


peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;

• Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain


yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar
Rumah Sakit;

• Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-


data medisnya;

• Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan;

• Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan


oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;

• Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;

• Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama


hal itu tidak mengganggu pasien lainnya;

• Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di


Rumah Sakit;

• Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap


dirinya;

• Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya;

• Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga


memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
ataupun pidana; dan

• Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar


pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
 Menghormati Hak Pasien merupakan hal wajib yang harus dilaksanakan
sebagai seorang Tenaga Kesehatan dan atau sebuah Instansi Kesehatan
dikarenakan apabila kita menghormati hak-hak yang dimiliki oleh pasien
tersebut maka diharapkan akan ada sebuah relasi yang terjalin dan sebuah
reaksi timbal balik antara pasien dan dokter atau tenaga medis. Dengan
menghormati hak hak pasien maka seorang dokter dapat dikatakan telah
berhasil melaksanakan kewajibannya dan menghormati hak pasien membuat
proses pelaksanaan tindakan medis dapat dilaksanakan dengan lancar sesuai
standar pelayanan kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai