Anda di halaman 1dari 29

PEDOMAN

RUANGAN PEMERIKSAAN UMUM


PUSKESMAS BLANG KUTA

UPAYA KESEHATAN PERORANGAN


PUSKESMAS BLANGKUTA
KABUPATEN PIDIE JAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah ‫ ﷻ‬karena atas perkenanNya maka “Pedoman


ruangan pemeriksaan umum Puskesmas Blang Kuta” dapat tersusun untuk
membantu pasien, keluarga dan tenaga kesehatan yang ingin mendapatkan
pelayanan dan memberikan pelayanan di Puskesmas Blang Kuta Kabupaten Pidie
Jaya.

Pedoman ini kami susun sebagai salah satu sarana untuk memberi petunjuk
Pelayanan bagi tenaga kesehatan kepada pasien di Puskesmas Blang Kuta
Kabupaten Pidie Jaya agar memahami prosedur yang berlaku, sehingga pasien
mendapat pelayanan yang baik dan lancar sesuai dengan harapan pasien dan juga
harapan seluruh petugas Kesehatan di Puskesmas Blang Kuta Kabupaten Pidie
Jaya

Sejalan dengan motto Puskesmas Blang Kuta Kabupaten Pidie Jaya yaitu
“I.D.O.L.A” kami ingin menjadikan tenaga kesehatan sebagai seorang sahabat untuk
memberikan pelayanan dan komitmen kami untuk terus membenahi pelayanan kami
semakin baik

Semoga pedoman dapat memberi manfaat bagi bapak dan ibu khususnya pasien di
Puskesmas Blang Kuta Kabupaten Pidie Jaya, dan terima kasih sehingga dengan
adanya pedoman ini tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan yang
memuaskan.

PENYUSUN

PANGESTU CHAESAR S.
HAK DAN KEWAJIBAN
DOKTER UMUM

A. Dokter dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai hak :


1. memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.
2. memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur
operasional.
3. memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya
dan
4. menerima imbalan jasa. (Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran. Bab VII, Bagian 3, Paragraf 6,
Pasal 50)

B. Dokter dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai kewajiban :


1. memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien.
2. merujuk pasien ke dokter lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan
yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
pengobatan.
3. merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga
setelah pasien itu meninggal dunia.
4. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia
yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya. dan
5. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran.
(Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang
Praktik Kedokteran. Bab VII, Bagian 3, Paragraf 6, Pasal 51)
HAK DAN KEWAJIBAN
TENAGA KEPERAWATAN

A. Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan berhak :


1. memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai
dengan standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional,
dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
2. memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari Klien dan/atau
keluarganya.
3. menerima imbalan jasa atas Pelayanan Keperawatan yang telah diberikan.
4. menolak keinginan Klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode etik,
standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional, atau
ketentuan Peraturan Perundang-undangan dan.
5. memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar. (Undang – Undang
Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan. Bab IV
Pasal 36)

B. Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan berkewajiban:


1. melengkapi sarana dan prasarana Pelayanan Keperawatan sesuai dengan
standar Pelayanan Keperawatan dan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan.
2. memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar
Pelayanan Keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
3. merujuk Klien yang tidak dapat ditangani kepada Perawat atau tenaga
kesehatan lain yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat
kompetensinya.
4. mendokumentasikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan standar.
5. memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas, dan mudah
dimengerti mengenai tindakan Keperawatan kepada Klien dan/atau
keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya.
6. melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan lain
yang sesuai dengan kompetensi Perawat. dan
7. melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah. (Undang
– Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan.
Bab IV Pasal 37)
HAK DAN KEWAJIBAN
PASIEN

A. HAK PASIEN
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
Puskesmas.
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.
4. Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar profesi
dan standar prosedur operasional.
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi;
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
7. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya
8. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan
oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
9. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan.
10. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
11. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
12. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan
di Puskesmas
13. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Puskesmas terhadap
dirinya. (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun
2014 Tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien, Pasal 24,
Ayat 2)
B. KEWAJIBAN PASIEN
1. Memberi informasi yg lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya.
2. Mematuhi nasehat dan petunjuk tenaga kesehatan di Puskesmas
Puskesmas Blang Kuta
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di saryankes.
4. Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima. (Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2014 Tentang Kewajiban
Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien, Bab III Kewajiban Pasien Pasal 28)
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehtan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Wilayah kerja
puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor
kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografi dan keadaan infrastruktur
lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja
puskesmas.

Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat


memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode
etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.

Ruangan pemeriksaan umum merupakan tempat pelayanan yang bertugas


melakukan penanganan dan perawatan medis terhadap pasien. Kegiatan yang
dilakukan oleh Ruangan pemeriksaan umum adalah melakukan pemeriksaan secara
umum dengan melihat indiksi atau gejala-gejala yang diderita oleh pasien

Dalam rangka memberikan Pelayanan kesehatan yang bermutu, maka


Ruangan pemeriksaan umum perlu dibuat standar pelayanan yang merupakan
pedoman bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan
ke pasien pada umumnya dan khususnya pasien Ruangan pemeriksaan umum
puskesmas Blang Kuta, Terkaitan dengan hal tersebut diatas maka, dalam
melakukan pelayanan Ruangan pemeriksaan umum harus berdasarkan standar
pelayanan Ruangan pemeriksaan umum puskesmas Blang Kuta.

Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter


berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan.
Dalam proses pengobatan terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh
pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan intervensi pengobatan yang
memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkin bagi pasien. Hal tersebut
dapat dicapai dengan melakukan pengobatan yang rasional. Pengobatan rasional
menurut WHO 1987 yaitu pengobatan yang sesuai indikasi, diagnosis, tepat dosis
obat, cara dan waktu pemberian, tersedia setiap saat dan harga terjangkau.

Tujuan pengobatan adalah mengupayakan kesembuhan dan pemulihan


pasien secara optimal melalui prosedur dan tindakan yang dapat
dipertanggungjawabkan.

B. Tujuan
Sebagai bahan pedoman untuk melaksanakan kegiatan pelayanan di
Ruangan pemeriksaan umum, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan
yang cepat dan tepat dan memberikan kepuasan pada masyarakat.

C. Sasaran Pedoman
Dengan adanya buku pedoman ini diharapkan semua petugas di unit
pelayanan kesehatan Ruangan pemeriksaan umum baik perawat maupun dokter
mampu memberikan pelayanan sesuai standar yang telah ditetapkan.

D. Ruang Lingkup
Pelayanan pengobatan dibagi dalam dua macam kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas.
Meliputi : Pengobatan di Ruangan pemeriksaan umum.
2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas.
Meliputi : Pengobatan di Posyandu/Pusling, UKK.

E. Batasan Operasional
1. Rawat jalan adalah pelayanan medis yang diberikan kepada pasien untuk tujuan
pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan pelayanan kesehatan lainnya
tanpa mengharuskan rawat inap.
2. Pasien rawat jalan adalah pasien puskesmas yang setelah mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai dengan kondisinya dapat pulang ke rumah.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia pelayanan klinis


Sumber daya manusia yang ada di unit pelayanan kesehatan Ruangan
pemeriksaan umum Puskesmas Blang Kuta Terdiri dari tenaga dokter, perawat dan
bidan. Berikut ini tenaga kesehatan yang bertugas pada Ruangan pemeriksaan
umum yang ada di Puskesmas Blang Kuta:
Penanggung Jawab : dr. Makmur
Anggota Pelaksana : dr. Novia Dwana.
Pangestu Chaesar Saifurochman, A.Md.Kep.
Cut Misbahul Jannah, A.Md.Kep.
Ramayani, A.Md.Keb.

B. Distribusi Ketenagaan
Adapun distribusi ketenagaan di uni pelayanan kesehatan Ruangan
pemeriksaan umum di Puskesmas Blang Kuta sebagai berikut:
NO JENIS PETUGAS JUMLAH LULUSAN
1. Dokter Umum 2 SI Kedokteran
2. Perawat 2 D3 Keperawatan
3. Bidan 1 D3 Kebidanan
Jumlah Petugas 4

1. Dokter setiap hari bertugas di unit pelayanan Ruangan pemeriksaan umum.


Jumlah dokter ada 2 (tiga) yang masing - masing mempunyai tugasnya sesuai
jadwal. Bila ada pertemuan yang menyangkut upaya klinis yang menjadi tugas
keseharian dokter atau yang berkaitan dengan tugas integrasinya, maka akan
didisposisi untuk melakukan pertemuan, sehingga pelayanan dilayani oleh 1
(satu) dokter, sedangkan perawat dan bidan yang diberi pelimpahan wewenang.
2. Perawat setiap hari melakukan ketugasan sesuai jadwal yang dibuat oleh
Koordinator UKP, Setiap perawat mempunyai tugas integrasi atau tugas lain yang
diberikan Kepala Puskesmas, misalnya penanggung jawab ISPA, Petugas PTM,
petugas KIA dll. Sehingga jika ada undangan yang menyangkut ketugasannya
perawat yang bersangkutan akan didisposisi mengikuti kegiatan tersebut.

3. Untuk kegiatan puskesmas keliling, jadwal perawat sesuai dengan angggota tim.

C. Struktur Organisasi Ruangan Pemeriskaan Umum

Struktur organisasi ruangan pemeriksaan umum terdiri dari :

STRUKTUR ORGANISASI RUANGAN PEMERIKSAAN UMUM


PUSKESMAS BLANG KUTA

NO NAMA JABATAN STRUKTUR RUANGAN PROFESI KETERANGAN

KESEHATAN
1. ABDUL MAJID USMAN, SKM KEPALA PUSKESMAS BLANG KUTA
LINGKUNGAN

PENANGGUNG JAWAB UKP,


2. dr. MAKMUR DOKTER
KEFARMASIAN DAN LABORATORIUM

PENANGGUNG JAWAB RUANGAN


3. dr. MAKMUR DOKTER
PEMERIKSAAN UMUM
dr. MAKMUR PEMERIKSAAN DIAGNOSA DAN
4. DOKTER
dr. NOVIA DWANA TERAPI

4. PANGESTU CHAESAR S. A.Md.Kep PELAKSANA TANDA VITAL PERAWAT


5. CUT MISBAHUL JANNAH, A.Md.Kep PENCATATAN DAN PELAPORAN PERAWAT
6. RAMAYANI, A.Md.Keb. PELAKSANAN PENGKAJIAN AWAL BIDAN
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah ruangan pemeriksaan umum

B. Standar Fasilitas.
1. Fasilitas Sarana
pemeriksaan umum merupakan ruangan dengan ruang pemeriksaan
dokter, termasuk didalamnya terdapat bed/tempat tidur pasien. Di sebelah
pintu Ruangan pemeriksaan umum bed/tempat tidur untuk melakukan
pemeriksaan dokter, sedangkan 2 (dua) meja di dalam pemeriksaan
umum digunakan untuk berkonsultasi yang dilakukan oleh dokter atau
perawat. Ruangan ini memiliki wastafel sebagai sarana cuci tangan bagi
petugas.
2. Fasilitas Sarana

No Urut Nama Barang/Jenis Barang Jumlah Barang/Register

1 2 3
1 Stetoskop 2
2 Bed Pasien 1
3 Tensi Meter Digital 1
4 Senter 1
5 Pengukur Tinggi Badan 1
6 Timbangan Badan 1
7 Otoscop 1
8 Meja 2
9 Kipas Angin 1
10 Kursi 9
11 Westafel 1
12 Bantal 1
13 Jam Dinding 1
14 Lemari Instrument 1
15 Air Coditioner 1

16 Komputer 1 Unit

17 Keranjang Sampah 3
18. Pewangi Ruangan Otomatis 1
19. Kotak Tissue 1
20. Lap Tangan Kain 1
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Prosedur dan langkah – langkah Pelayanan.


1. Kegiatan dalam gedung.
a. Persiapan Ruangan
1. Persiapan alat – alat pemeriksaan
2. Kebersihan di dalam ruangan
3. Ketersedian air bersih dan Gel Higyen.
b. Penatalaksanaan Pelayanan pasien.
1. Pasien datang dengan membawa kartu berobat menuju 2.
bagian receptionits untuk menanyakan pelayanan 2.
puskesmas. 2.
2. Pasien melakukan pendaftaran di loket pendaftaran. 2.
3. Petugas memanggil pasien dengan memberikan Rekam 2.
medis. 2.
4. Pasien menuju ke ruangan pemeriksaan umum. 2.
5. Petugas melakukan anamnese dan pemeriksaan. 2.
6. Dokter menentukan diagnosa dan terapi untuk pasien. 2.
7. Jika perlu pemeriksaan penunjang laboratorium, petugas 2.
memberikan ke laboratorium. 2.
8. Dokter memberikan tindakan (jika diperlukan) dan 2.
edukasi kepada pasien. 2.
9. Dokter memberikan resep kepada pasien. 2.
10. Pasien menuju keruangan farmasi (apotek) untuk 2.
mengambil obat. 2.
11. Pasien pulang setelah selesai mendapatkan pelayanan 2.
2.
Kegiatan di luar gedung.
a. Penyuluhan kesehatan
b. Penjaringan Penyakit
c. Screening penyakit tertentu
d. Pengobatan pada waktu Posyandu / Puskesmas keliling
B. Dokumentasi
1. Kegiatan dalam gedung.
Setelah selesai pelayanan, data – data pasien :
a. Ditulis di dalam buku register pasien/kunjungan.
b. Di input ke dalam aplikasi PCARE melalui komputer.
c. Hasil pemeriksaan fisik dan tanda – tanda vital di catat ke dalam RM.
d. Arsip blangko rujukan pasien.

2. Kegiatan di luar gedung.


a. Buku agenda tugas luar.
b. Penyuluhan kader dan masyarakat berupa : Undangan, Absensi,
Notulen penyuluhan, fotodokumentasi, laporan akhir.
c. Hasil pemeriksaan fisik dan tanda – tanda vital di catat ke dalam form.

C. Alur Pelayanan Ruangan pemeriksaan umum.


BAB V
URAIAN TUGAS

A. Penanggung jawab / Kepala Puskesmas.


Bertugas :
1. Menetapkan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas dan Sistem Audit
Kinerja Pelayanan Puskesmas
2. Mengesahkan kebijakan yang berkaitan dengan pelayanan pemeriksaan
umum.
3. Mengesahkan Pedoman Pelayanan pemeriksaan umum Puskesmas
Blang Kuta.
4. Mengesahkan Standar Operasional Prosedur (SOP).
5. Menyediakan sumber daya manusia (SDM) dan sarana dan prasarana
yang dibutuhkan dalam Pelayanan pemeriksaan umum.
6. Memastikan adanya pengembangan dan perbaikan berkesinambungan di
dalam Pelayanan pemeriksaan umum.

B. Kepala Ruangan pemeriksaan umum.


Bertugas :
1. Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Pelayanan pemeriksaan
umum.
2. Menerapkan dan memelihara SOP Pengendalian Dokumen, SOP
Penyakit Klinis dan SOP Pelayanan pemeriksaan umum.
3. Melakukan koordinasi terhadap Unit UKP lain dan hingga menajemen
pelayanan keperawatan.
4. Melaksanakan pelayanan umum untuk kepuasan pasien.
5. Menentukan mutasi dan rotasi seluruh petugas yang ada di Ruangan
pemeriksaan umum..
6. Mengadakan penilaian prestasi kerja seluruh staf yang ada di Ruangan
pemeriksaan umum..
7. Membuat laporan secara berkala kepada kepala puskesmas.
8. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga, jumlah dan jenis peralatan,
jenis kegiatan / asuhan keperawatan.
9. Menyusun dan mengatur jadwal dinas dan melaksanakan orientasi
tenaga baru
10. Menyusun permintaan rutin (alat, dan bahan lainnya), mengatur
pemeliharaan alat, dan mempertanggung jawabkan pemeliharaan
alat/inventaris peralatan.
11. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik dan memotivasi
tenaga perawatan dan non perawatan dalam menjaga kebersihan.
12. Menyelenggarakan, mengawasi serta mengendalikan kegiatan pelayanan
keperawatan di Ruangan pemeriksaan umum.yang berada di wilayah
tanggung jawabnya.

C. Dokter Umum
Bertugas :
1. Melakukan pelayanan kesehatan umum berdasarkan SOP yang telah
ditetapkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang
kesehatan.
2. Melakukan tindakan medis gawat darurat kepada pasien dengan status
emergensi sesuai dengan SOP yang cepat dan tepat agar pasien dapat
diselamatkan jiwanya.
3. Memberikan pelayanan kesehatan jiwa kepada pasien dengan keluhan
kejiwaan berdasarkan SOP yang telah ditetapkan untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan jiwa.
4. Memberikan pelayanan kesehatan remaja kepada remaja berdasarkan
SOP yang telah ditetapkan untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat di bidang kesehatan remaja.
5. Memberikan pelayanan kesehatan anak kepada anak berdasarkan SOP
yang telah ditetapkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
di bidang kesehatan anak.
6. Memberikan konsultasi kesehatan terhadap pasien sesuai dengan
keluhan pasien untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang
permasalahan kesehatan.
7. Melakukan rujukan pasien ke rumah sakit sesuai dengan kondisi pasien
agar terjamin keselamatan jiwa pasien.
8. Melakukan pengujian kesehatan, pemeriksaan umum dan pemeriksaan
berintegrasi sesuai dengan SOP agar didapatkan akurasi kondisi
kesehatan pasien.
9. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat berdasarkan pengetahuan
yang dimiliki untuk meningkatkan pengetahuan pasien di bidang
kesehatan.
10. Membuat laporan kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan
berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan agar dapat dievaluasi secara
berkelanjutan.

D. Perawat
Bertugas :
1. Melakukan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan agar terjaga
kualitas pelayanan keperawatan.
2. Melakukan kunjungan pembinaan kepada keluarga dan masyarakat
sesuai dengan juklak dan juknis yang ada agar tercipta taraf kesehatan
keluarga dan masyarakat yang baik.
3. Melaksanakan pelayanan keperawatan berdasarkan SOP yang telah
ditetapkan untuk memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien.
4. Melakukan kolaborasi dengan petugas medis dalam melaksanakan
pelayanan terhadap pasien sesuai dengan SOP untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
5. Memberikan konsultasi keperawatan terhadap pasien dan masyarakat
sesuai dengan keluhan pasien untuk meningkatkan pengetahuan pasien
tentang permasalahan kesehatan.
6. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat berdasarkan pengetahuan
yang dimiliki untuk meningkatkan pengetahuan pasien di bidang
kesehatan.
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas sesuai
dengan situasi yang terjadi agar tercipta situasi yang kondusif di bidang
kesehatan.

3.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN DAN TENAGA KESEHATAN

Ada enam sasaran keselamatan pasien, yaitu:


1. Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien
2. Komunikasi efektif
3. Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat
4. Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan
5. Pengurangan terjadinya resiko infeksi di Puskesmas
6. Tidak terjadinya pasien jatuh

Upaya Puskesmas untuk mencapai enam sasaran keselamatan pasien tersebut adalah :
1. IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR
Indikator melakukan identifikasi pasien secara benar adalah:
a. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, seperti nama
pasien dan tanggal lahir pasien, tidak termasuk nomor dan lokasi kamar.
b. Pasien diidentifikasi sebelum melakukan pemberian obat, tranfusi darah
atau produk lainnya.
c. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah, dan specimen lain untuk
keperluan pemeriksaan.
d. Pasien diidentifikasi sebelum memberikan perawatan atau prosedur
lainnya.

2. PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN


Indikator Usaha Menurunkan Infeksi Nosokomial:
a. Menggunakan panduan hand hygiene terbaru yang diakui umum.
b. Mengimplementasikan program kebersihan tangan yang efektif.
c. Semua petugas di rumah sakit termasuk dokter melakukan kebersihan
tangan pada 5 MOMEN yang telah ditentukan, yakni:
i. Sebelum kontak dengan pasien
ii. Sesudah kontak dengan pasien
iii. Sebelum tindakan asepsis
iv. Sesudah terkena cairan tubuh pasien
v. Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
3. PROTEKSI
Ada 2 cara cuci tangan yaitu :
a. HANDWASH – dengan air mengalir, waktunya : 40 – 60 detik.
b. HANDRUB – dengan gel berbasis alkohol, waktunya : 20 – 30 detik.
Alat Pelindung Diri.
Alat yang digunakan untuk melindungi petugas dari pajanan darah, cairan
tubuh, ekskreta, dan selaput lendir pasien seperti sarung tangan, masker,
tutup kepala, kacamata pelindung, apron/ jas, dan sepatu pelindung.
1. Cuci tangan pakai sabun.
12. Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih.
13. Tuangkan 3 – 5 cc sabun cair untuk menyabuni seluruh permukaan
tangan.
14. Ratakan dengan kedua telapak tangan.
15. Gosok punggung dan sela – sela jari tangan kiri dengan tangan
kanan dan sebaliknya.
16. Gosok kedua telapak dan sela – sela jari.
17. Jari – jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
18. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya.
19. Gosok dengan memutar unjung jari – jari di telapak tangan kiri dan
sebaliknya.
20. Bilas kedua tangan dengan air mengalir.
21. Keringkan dengan handuk sekali pakai atau tissue sampai benar –
benar kering.

Gunakan lap tangan atau tissue untuk menutup kran.


2. Cuci tangan pakai Septik gel.

22. Tuangkan 3 – 5 cc Antiseptik gel ke seluruh permukaan tangan.


23. Ratakan dengan kedua telapak tangan.
24. Gosok punggung dan sela – sela jari tangan kiri dengan tangan kanan
dan sebaliknya.
25. Gosok kedua telapak dan sela – sela jari.
26. Jari – jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
27. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
28. Gosok dengan memutar unjung jari – jari di telapak tangan kiri dan
sebaliknya.
29. Keringkan tangan.

4. PENGURANGAN RISIKO CEDERA AKIBAT PASIEN JATUH


Indikator usaha menurunkan risiko cedera karena jatuh :
a. Semua pasien baru dinilai rIsiko jatuhnya dan penilaian diulang jika
diindikasikan oleh perubahan kondisi pasien atau pengobatan, dan
lainnya.
b. Hasil pengukuran dimonitor dan ditindak lanjuti sesuai derajat rIsiko jatuh
pasien guna mencegah pasien jatuh serta akibat tak terduga lainnya.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh


pasien dan keluarga pasien maka tuntutan pengelolaan program Keselamatan Kerja
di rawat inap semakin tinggi, karena Sumber Daya Manusia (SDM) puskesmas,
pengunjung/pengantar pasien, pasien sekitar puskesmas ingin mendapatkan
perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik sebagai dampak
proses kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi sarana dan
prasarana yang ada di puskesmas yang tidak memenuhi standar.

Puskesmas sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan


karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Dalam Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya
pasal 165 : ”Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya
kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan
bagi tenaga kerja”. Berdasarkan pasal di atas maka pengelola tempat kerja di
puskesmas mempunyai kewajiban untuk menyehatkan para tenaga kerjanya. Salah
satunya adalah melalui upaya kesehatan kerja disamping keselamatan kerja.
Puskesmas harus menjamin kesehatan dan keselamatan baik terhadap pasien,
penyedia layanan atau pekerja maupun masyarakat sekitar dari berbagai potensi
bahaya di puskesmas.

Program keselamatan kerja di Ruangan pemeriksaan umum.merupakan


salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas, khususnya
dalam hal kesehatan dan keselamatan bagi SDM puskesmas, pasien,
keluargapasien, masyarakat sekitar.

Tujuan umum terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif
untuk SDM puskesmas, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/pengantar pasien,
masyarakat dan lingkungan sekitar sehingga proses pelayanan puskesmas berjalan
baik dan lancar.
Tujuan Khusus :
a. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya PAK (Penyakit Akibat Kerja)
dan KAK (Kecelakaan Akibat Kerja).
b. Peningkatan mutu, citra dan rawat inap puskesmas.

Alat Keselamatan Kerja :


a. Pemadam kebakaran (Tabung APAR)
b. APD (alat Pelindung Diri).
c. Peralatan pembersih.
d. Obat – obatan.
e. Kapas.
f. Plaster pembalut.
g. Pembersih tangan di depan tiap - tiap ruangan pasien.

Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk
memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
b. Pakailah APD saat bekerja.
c. Orientasi pada petugas baru.
d. Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran.
e. Harus mengetahui cara mencuci tangan dengan benar.
f. Buanglah sampah pada tempatnya.
g. Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik,
h. Dilarang merokok.

BAB IX
PENUTUP

Penanggung jawab penyelenggaraan pelayanan klinis di pelayanan Ruangan


pemeriksaan umum. Puskesmas Blang Kuta adalah Kepala Puskesmas Blang Kuta.
Sedangkan penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya
pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan Bandar Dua adalah Dinas
Kesehatan dan keluarga berencana Kabupaten Pidie Jaya. Puskesmas
bertanggungjawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang
dibebankan oleh inas Kesehatan dan keluarga berencana Kabupaten Pidie Jaya
sesuai dengan kemampuannya. Tujuan pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional. Yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja
Puskesmas, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
DAFTAR PUSTAKA

Pemerintah Indonesia. 2004. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29


Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran. Jakarta: Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia. 2009. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36


Tahun 2009 Tentang Keperawatan. Lembaran Negara No. 5063 Tahun 2014.
Jakarta: Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 69 Tahun 2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien.
Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Pemerintah Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Kementerian
Kesehatan.

Pemerintah Indonesia. 2014. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun


2004 Tentang Keperawatan. Lembaran Negara No. 307 Tahun 2014. Jakarta:
Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia. 2018. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 4 Tahun 2018 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien.
Jakarta: Kementerian Kesehatan.

Puskesmas Banyuanyar. 2017. Pedoman Poli Umum Puskesmas Banyuanyar.


Surakarta: Admin.

RSUD Aji Muhammad Parikesit. 2016. Buku pedoman berobat di RSUD Aji
Muhammad Parikesit. Tenggarong: Admin.

Anda mungkin juga menyukai