Anda di halaman 1dari 13

Lampiran SK Direktur RS Kartini

Nomor : 095/RSK/SK/IX/2018
Tanggal : 1 September 2018

PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA


RUMAH SAKIT KARTINI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Saat sekarang ini masyarakat sudah semakin cermat dan kritis terhadap produk jasa yang
diperolehnya termasuk pelayanan yang diberikan dalam bidang kesehatan. Hal ini tentunya
memacu instansi rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayannya mulai dari pra sampai
pasca pelayanan.
Rumah sakit membangun kepercayaan dan komunikasi terbuka dengan pasien untuk
memahami dan melindungi nilai budaya, psikosial, serta nilai spiritual setiap pasien.
Hasil pelayanan pada pasien akan meningkat bila pasien dan keluarga yang tepat atau mereka
yang berhak mengambil keputusan diikut sertakan dalam pengambilan keputusan pelayanan
dan proses yang sesuai dengan harapan, nilai, serta budaya.
Untuk mengoptimalkan hak pasien dalam pemberian pelayanan yang berfokus pada pasien
dimulai dengan menetapkan hak tersebut, kemudian melakukan edukasi kepada pasien serta
staf tentang hak dan kewajiban tersebut.
Para pasien diberi informasi tentang hak dan kewajiban mereka dan nagaimana harus bersikap.
Para staf di didik untuk mengerti dan menghormati kepercayaan, nilai-nilai pasien, dan
memberikan pelayanan dengan penuh perhatian serta hormat guna menjga martabat dan nilai
diri pasien.
B. PENGERTIAN
1. Hak
Kekuasaan/kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan hukum untuk
mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.
2. Kewajiban
Sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan oleh seseorang atau suatu badan
hukum.
3. Pasien
Adalah penerima jasa pelayanan kesehata di Rumah Sakit baik dalam keaadan sehat maupun
sakit
4. Keluarga
Adalah suami atau istri, ayah atau ibu kandung, anak-anak kandunh, saudara-saudara
kandung
5. Dokter dan Dokter Gigi
Tenaga medis yang memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Kartini.
6. Rumah Sakit membangun kepercayaan dan komunikasi terbuka dengan pasien untuk
memahami dan melindungi nilai budaya, psikososial, serta nilai spiritual setiap pasien.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Panduan ini digunakan di Rumah Sakit Kartini


a. Setiap pasien yang akan dirawat mendapatkan penjelasan mengenai hak dan kewajiban
pasien.
b. Pasien rawat inap, petugas pendaftaran menjelaskan mengenai hak dan kewajiban pasien
sejak awal masuk.
c. Pasien rawat jalan mendapatkan informasi tentang hak dan kewajiban pasien melalui papan
acrylic yang dipasang di unit pelayanan medis dan penunjang medis
2. Panduan ini mengatur mengenai hak dan kewajiban dokter dalam memberikan pelayanan.
3. Panduan ini mengatur mengenai hak dan kewajiban Rumah Sakit dalam memberikan
pelayanan.

3
BAB III
KEBIJAKAN

1. Seluruh pasien yang datang baik yang di Unit Rawat Inap (URI) dan Unit Rawat Jalan (URJ)
Rumah Sakit akan memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
Rumah Sakit.
2. Seluruh pasien yang datang di Unit Rawat Inap dan pasien pertama datang di Unit Rawat Jalan
Rumah Sakit akan memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
3. Rumah Sakit memberikan pelayanan tanpa membedakan kelas, jenis kelamin dan agama secara
manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi.
4. Rumah Sakit memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, bermutu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional.
5. Rumah Sakit memberikan pelayanan secara efektif dan efisien.
6. Rumah Sakit memfasilitasi pengaduan atas kualitas pelayanan yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan secara langsung maupun tidak langsung
7. Rumah Sakit memfasilitasi pemilihan dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya
serta menyesuaikan dengan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
8. Rumah sakit memfasilitasi pasien untuk konsultasi tentang penyakit yang dideritannya kepada
dokter lain yang mempuyai Surat Ijin Praktek ( SIP ) baik di dalam maupun diluar Rumah
Sakit.
9. Rumah Sakit melindungi privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data – data
medisnya.
10. Apabila diperlukan pasien yang dilayani di Rumah Sakit Kartini akan mendapatkan informasi
yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif
tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
11. Rumah Sakit memberikan pilihan kepada pasien dan keluarga atas persetujuan atau penolakan
tindakan dan pengobatan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya.
12. Rumah Sakit memfasilitasi keluarga untuk mendampingi pasien dalam keadaan kritis.
13. Rumah sakit memberikan kebebasan pasien menjalankan ibadah sesuai agama/ kepercayaan
yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
14. Rumah Sakit menjamin keamanan dan keselamatan pasien selama dalam perawatan di Rumah
Sakit.
4
15. Rumah Sakit menerima usul, saran, perbaikan atas perilaku Rumah Sakit terhadap pasien.
16. Rumah sakit memfasilitasi pasien/ keluarga apabila menolak diberikan pelayanan bimbingan
rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
17. Rumah sakit menyediakan pelayanan keluhan/komplain melalui media cetak, elektronik dan
secara langsung.

5
BAB IV
TATA LAKSANA

Hak pasien selalu dihubungkan dengan pemeliharaan kesehatan yang bertujuan agar pasien
mendapatkan upaya kesehatan, sarana kesehatan, dan bantuan dari tenaga kesehatan yang
memenuhi standar pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan UU No. 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit.
A. Prinsip Dalam Pelayanan Kesehatan:
a) Bahwa upaya kesehatan yang semula dititik beratkan pada upaya penyembuhan penderita,
secara berangsur-angsur berkembang ke arah keterpaduan upaya kesehatan yang
menyeluruh.
b) Bahwa dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh masyarakat
perlu adanya perlindungan hak pasien dan keluarga.
c) Bahwa keberhasilan pembangunan di berbagai bidang dan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi telah meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat dan kesadaran akan hidup
sehat.
d) Bahwa meningkatnya kebutuhan pelayanan dan pemerataan yang mencakup tenaga, sarana,
prasarana baik jumlah maupun mutu.
e) Bahwa pelayanan kesehatan amat penting apabila dihadapkan pada pasien yang sangat
membutuhkan pelayanan kesehatan dengan baik dan dapat memuaskan para pasien.
f) Perlindungan merupakan hal yang essensial dalam kehidupan karena erupakan sifat yang
melekat pada setiap hak yang dimiliki.
g) Bahwa seseorang dapat menuntut haknya apabila telah memenuhi kewajibannya, oleh
karena itu kewajiban menjadi hak yang paling utama dilakukan.
h) Bahwa perlindungan bagi tenaga kesehatan maupun pasien merupakan hal yang bersifat
timbal balik artinya pihak-pihak tersebut dapat terlindungi atas hak-haknya bila melakukan
kewajibannya.
i) Bahwa dalam kondisi tertentu pasien tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan
informasi atau penjelasan mengenai haknya sehingga akan disampaiakan melalui keluarga.
Bahwa untuk mengatur pemenuhan perlindungan hak pasien dan keluarga harus ada
pedoman sebagai acuan bagi seluruh personil rumah sakit.

6
A. PASIEN
1. Hak Pasien
Hak-hak pasien dan keluarga di Rumah Sakit Kartini sesuai dengan UU No. 44 tahun
2009 Pasal 32 tentang Rumah Sakit, yaitu:
Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien.
a. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di Rumah Sakit.
b. Pasien berhak memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
c. Pasien berhak memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi.
d. Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur profesional.
e. Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik maupun materi.
f. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
g. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginan dan
peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
h. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter
lain yang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah
Sakit.
i. Pasien berhak mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-
data medisnya.
j. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan.
k. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
l. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
m. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/ kepercayaan yang dianutnya selama
itu tidak mengganggu pasien lainnya.

7
n. Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Rumah Sakit.
o. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perilaku Rumah Sakit terhadap
dirinya.
p. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama
dan kepercayaan yang dianutnya.
q. Pasien berhak menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit
diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
maupun pidana.
r. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

2. Kewajiban Pasien
Mengacu pada Permenkes No. 69 tahun 2014 pasal 28 tentang Kewajiban Rumah
sakit dan Kewajiban Pasien, yaitu:
1. Mematuhi peraturan yang berlaku di rumah sakit
2. Menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggung jawab
3. Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak tenaga kesehatan serta petugas
lainnya yang bekerja di rumah sakit
4. Memberikan informasi yang jujur, lengkap, dan akurat sesuai kemampuan dan
pengetahuannya tentang masalah kesehatan pasien tersebut
5. Memberikan informasi mengenai kemampuan financial dan jaminan kesehatan yang
dimilikinya
6. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit
dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
7. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana terapi
yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan dan/atau tidak mematuhi petunjuk yang
diberikan oleh tenaga kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah
kesehatan pasien tersebut
8. Memberikan imbalan jasa atau pelayanan yang diterima

8
B. DOKTER
1. Hak Dokter
a. Dokter berhak mendapat perlindungan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
profesinya.
b. Dokter berhak untuk bekerja menurut standar pelayana serta berdasarkan hak otonomi.
c. Dokter berhak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, profesi dan etika.
d. Dokter berhak menghentikan jasa profesionalnya kepada pasien apabila misalnya
hubungan dengan pasien sudah berkembang begitu buruk sehingga kerja sama yang
baik tidak mungkin diteruskan lagi, kecuali untuk pasien gawat darurat dan wajib
menyerahkan pasien kepada orang alin.
e. Dokter berhak atas privacy.
(Berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh pasien dengan ucapan atau
tindakan yang melecehkan atau memalukan).
f. Dokter berhak mendapat informasi lengkap dari pasien yang dirawatnya atau dari
keluarganya.
g. Dokter berhak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi pasien
yang tidak puas terhadap pelayanan.
h. Dokter berhak untuk diperlakukan adil, jujur, baik oleh Rumah Sakit maupun oleh
pasien.
i. Dokter berhak untuk mendapat imbalan atas jasa profesi yang diberikannya
berdasarkan perjanjian dan atau ketentuan/peraturan yang berlaku di Rumah Sakit

2. Kewajiban Dokter
a. Setiap dokter atau dokter gigi yang berpraktik wajib mengikuti pendidikan dan
pelatihan kedokteran atau kedokteran gigi berkelanjutan yang diselenggarakan oleh
organisasi profesi dan lembaga lain yang diakreditasi oleh organisasi profesi dalam

9
rangka penyerapan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan
kedokteran gigi.
b. Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib
memiliki surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi.
c. Setiap dokter dan dokter gigi yang meakukan praktik di Indonesia wajib memiliki
surat ijin praktek.
d. Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran wajib mengikuti
standar pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi.
e. Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib membuat
rekam medis.
f. Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib
menyimpan rahasia kedokteran.
g. Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran atau kedokteran
gigi wajib menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya.

C. RUMAH SAKIT
1. Hak Rumah Sakit
a. Rumah Sakit berhak menentukan jumlah, jenis dan kualifikasi sumber daya manusia
sesuai dengan dengan klasifikasi Rumah Sakit.
b. Rumah Sakit berhak menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan remunerasi,
insentif dan penghargaan sesuai dengan ketentuan perundangan – undangan.
c. Rumah Sakit berhak melakukan kerja sama dengan pihak lain dalam rangka
mengembangkan pelayanan.
d. Rumah Sakit berhak menerima bantuan dari pihak lain sesuai ketentuan peraturan
perundang – undangan kyang berlaku.
e. Rumah Sakit berhak menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian.
f. Rumah Sakit berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan.
g. Rumah Sakit berhak untuk mempromosikan layanan kesehatan yang ada di Rumah
Sakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.
h. Rumah Sakit berhak untuk mendapatkan insentif pajak bagi Rumah Sakit publik dan
Rumah Sakit yang ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan.

2. Kewajiban Rumah Sakit


10
a. Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah Sakit kepada
masyarakat;
b. Memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif
dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah
Sakit;
c. Memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan
pelayanannya;
d. Berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana, sesuai dengan
kemampuan pelayanannya;
e. Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu/miskin;
f. Melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien
tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulance gratis,
pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi
kemanusiaan;
g. Membuat, melaksanakan dan menjaga standar mutu pelayanan di Rumah Sakit sebagai
acuan dalam melayani pasien;
h. Menyelenggarakan rekam medis;
i. Menyediakan sarana dan prasaran umum yang layak antara lain sarana ibadah, parkir,
ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak – anak, lanjut usia;
j. Melaksanakan sistem rujukan;
k. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta
peraturan perundang – undangan;
l. Memberikan informasi yang benar, jelas, jujur mengenai hak dan kewajiban pasien;
m. Menghormati dan melindungi hak – hak pasien;
n. Melaksanakan etika Rumah Sakit, Rumah Sakit wajib memiliki sistem pencegahan
kecelakaan dan penanggulangan bencana.
o. Memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana;
p. Melaksanakan program pemerintah dibidang kesehatan baik secara regional maupun
nasional;
q. Membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau kedokteran
gigi dan tenaga kesehatan lainnya;
r. Menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (hospital by laws);
s. Melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah Sakit dalam
melaksanakan tugas; dan
11
t. Memberlakukan seluruh lingkungan Rumah Sakit sebagai kawasan tanpa rokok.

BAB V
DOKUMENTASI

1. Formulir general consent


2. Formulir edukasi
3. 18 hak dan 8 kewajiban pasien

12
BAB VI
PENUTUP

Dengan ditetapkannya Panduan Hak dan Kewajiban Pasien maka setiap penyelenggaran
kesehatan yang terdiri dari tenaga medis dan tenaga non medis di Rumah Sakit Kartini dapat
memberikan pelayanan yang sesuai dengan hak pasien.

DIREKTUR

drg. Meutia Elda, MARS

13

Anda mungkin juga menyukai