Anda di halaman 1dari 2

SKRINING PASIEN DI KLINIK RAWAT JALAN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:

24/SPO.KEP/RSIM/III/2017 0 1/2

Ditetapkan oleh :
Tanggal Berlaku: Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 02 Maret 2017

Indentifikasi awal pelayanan yang dibutuhkan pasien saat datang ke Instalasi rawat
Pengertian jalan RS .

Sebagai acuan pelaksanaan skrining pasien non gawat darurat dan membutuhkan
Tujuan
pelayanan rawat jalan.
1. Keputusan Direktur Nomor 198 / SK-DIR/ I /2017 Tentang Kebijakan Akses
Kebijakan
Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan RS .

1. Proses skrining untuk pasien yang datang ke Instalasi Rawat Jalan (klinik)
dilaksanakan melalui evaluasi visual atau pengamatan oleh petugas rekam
medis.
2. Setelah dilakukan evaluasi visual atau pengamatan, dapat ditentukan sebagai
berikut
KondisiPasien Keputusan
Kesadaran :
1) Sadar Penuh Sesuai antrian
2) Tampak Mengantuk gelisah bicara IGD
Tidak jelas
Prosedur Kerja
3) Tidak sadar IGD

Pemafasan :
1) Nafas normal Sesuai antrian
2) Tampak sesak Disegerakan
3) Tidak bemafas IGD

Risikojatuh
1) Risiko rendah Sesuai antrian
2) Risiko sedang Disegerakan
SKRINING PASIEN DI KLINIK RAWAT JALAN

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:


19/423.600.03/SPO.Keperawatan/2017 0 2/2

3) Resiko Tinggi

Nyeri dada :
1) Tidak ada Sesuai antrian
2) Ada (tingkat sedang)Sesuai antrian
3) Nyeri dada kiri tembus punggung Disegerakan

Skala Nyeri:
Skala nyeri yang digunakan adalah Skala Numerical

0 —1 = tidak merasa nyeri Sesuai antrian


2 — 3 = sedikit nyeri Sesuai antrian
4 — 5 = cukup nyeri Disegerakan
6 — 7 = lumayan nyeri IGD
8 — 9 = sangat nyeri IGD
10 = amat sangat nyeri
(Taktertahankan )
Prosedur Kerja Batuk :
1. Tidak ada Sesuai Antrian
2. Batuk> 2 minggu Disegerakan

3. Jika sumber daya Rumah Sakit tidak sesuai dengan kebutuhan pasien, maka
Pasien akan di arahkan kerumah sakit lain yang sesuai dengan sarana pelayanan
yang dibutuhkan pasien.
4. Jika pasien hanya membutuhkan pelayanan penunjang, maka pasien dapat
Mengetahui informasi apakah pelayanan tersebut dapat dilakukan di RS atau
tidak dan setiap pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan harus selalu ada
rujukan ke Laboratorium atau keRadiologi dari dokter.
5. Dalam pelaksanaannya petugas pendaftaran rawat jalan dapat berkoordinasi
dengan petugas Poliklinik, petugas pemeriksaan penunjang atau pun petugas
IGD.

1. Pendaftaran
2. Klinik Rawat Jalan
Unit Terkait 3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Radiologi
5. Instalasi Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai