TENTANG
1
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 tahun 2010
tentang Rekam Medis;
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 15 Maret 2019
DIREKTUR RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH PADEMANGAN
2
Lampiran 1
Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Pademangan
Nomor : 470 Tahun 2019
Tanggal : 15 Maret 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat serta hidayah-Nya sehingga
panduan skrining pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Pademangan ini dapat tersusun dengan
baik.
Buku panduan ini dibuat berdasarkan surat Keputusan Direktur Nomor 470 Tahun 2019
Tentang Panduan Skrining Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Pademangan.
Panduan ini dibuat sebagai acuan pelaksanaan skrining di Rumah Sakit Umum Daerah
Pademangan untuk mendukung pelayanan yang profesional terhadap pasien di Rumah Sakit
Umum Daerah Pademangan.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu sehingga
Panduan skrining Pasien ini dapat diselesaikan dan dapat diterbitkan. Kritik dan saran yang
membangun serta bermanfaat selalu diterima guna pengembangan panduan ini agar menjadi
lebih baik.
DAFTAR ISI
5
BAB I
DEFINISI
Skrining adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi apakah kebutuhan
dan kondisi pasien dapat dipenuhi oleh sumber daya atau fasilitas yang ada di rumah sakit yang
dilakukan pada kontak pertama dengan pasien.
Pencocokan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya rumah sakit tergantung dari
informasi yang diperoleh saat melakukan skrining tentang kebutuhan pasien pada kontak
pertama.
Informasi yang dikumpulkan saat proses skrining pasien membantu dalam pengambilan
keputusan yang sesuai, yaitu mana yang dapat dilayani dan mana yang tidak mampu dilayani
serta dapat ditentukan kebutuhan pasien yaitu preventif, kuratif, paliatif, dan rehabilitatif
1
BAB II
RUANG LINGKUP
b. Dalam rumah sakit: skrining dilakukan oleh petugas/staf rumah sakit yang pertama
kontak dengan pasien.
2
BAB III
TATA LAKSANA
3
Berdasarkan keadaan, dua jenis keadaan triase dapat terjadi:
1. Triase rutin / sehari-hari
Di RSUD Pademangan, triase rutin dilakukan dengan menggunakan metode Australian
Triage Scale yang dinilai berdasarkan airway, breathing, circulation, deformity.
Prioritas pasien disesuaikan dengan kegawatdarutannya dan harus mendapat penanganan
dalam waktu tunggu maksimum. Sebagai berikut
Kategori Prioritas Waktu tunggu maksimum
ATS 1 Resusitasi Segera
ATS 2 Emergensi 10 menit
ATS 3 Gawat 30 menit
ATS 4 Sedikit gawat 60 menit
ATS 5 Tidak gawat 120 menit
4
TRIASE
RENCANA □ ZONA MERAH □ ZONA □ ZONA HIJAU
KUNING
Setelah dilakukan triase dan ditentukan prioritas penanganan pasien, pasien dengan
kategori resusitasi segera dan emergensi ditempatkan di ona merah. Pasien dengan kategori
gawat ditempatkan di zona kuning, dan pasien dengan kategori sedikit gawat dan tidak gawat
ditempatkan di zona hijau atau diarahkan untuk mendaftar ke poliklinik bila masih buka atau
diminta menunggu apabila terdapat pasien yang lebih gawat.
5
d. EKG (pada usia > 40 tahun)
e. Pemeriksaan lainnya sesuai panduan praktik klinis
2 Anak a. Darah lengkap
b. Pemeriksaan lainnya sesuai panduan praktik klinis
3 Kebidanan a. Darah lengkap
b. Urine lengkap
c. HbsAg (bila belum pernah dilakukan selama kehamilan)
d. Rapid test HIV (bila belum pernah dilakukan selama
kehamilan)
e. Pemeriksaan lainnya sesuai panduan praktik klinis
4 Rawat HCU a. Darah lengkap
b. Gula Darah Sewaktu
c. Foto thoraks (skrining penyakit menular melalui airborne
atau droplet)
d. EKG (pada usia > 40 tahun)
e. Fungsi ginjal: ureum dan creatinin
f. Fungsi liver: SGOT dan SGPT
g. Pemeriksaan lainnya sesuai panduan praktik klinis
5 Rencana rujuk a. Darah lengkap
b. GDS
c. Foto thoraks (pada usia > 40 tahun)
d. EKG (pada usia > 40 tahun)
Pasien tidak dipulangkan, dirawat, atau dirujuk sebelum diperoleh hasil tes yang
dibutuhkan tersedia.
Setelah informasi yang dibutuhkan tersedia (anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang), Informasi dianalisa menghasilkan diagnosa dan kondisi pasien untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelayanan pasien (preventif, kuratif, paliatif, dan rehabilitatif) yang
dicatat dalam rekam medis dan rencana pelayanan sesuai kebutuhan pasien.
6
b. Paliatif:
Merupakan perawatan medis yang dapat membantu meminimalisir penderitaan serta
meningkatkan kualitas hidup pasien yang mengalami penyakit kritis yang mengancam
keberlangsungan hidupnya. Perawatan paliatif memiliki fokus pada peredaman rasa sakit, gejala,
serta stres akibat penyakit kritis seperti kanker stadium lanjut.
c. Kuratif:
Merupakan pengobatan yang dilakukan dengan tepat dan segera untuk menangani berbagai
masalah yang terjadi. Pengobatan segera dilakukan sebagai penghalang agar gejala tidak
menimbulkan komplikasi yang lebih parah.
d. Rehabilitatif:
Mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi
sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat, semaksimal mungkin
sesuai dengan kemampuannya.
7
BAB IV
DOKUMENTASI