SKRINING PASIEN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIKALONGWETAN
KEPUTUSAN DIREKTUR
RSUD CIKALONGWETAN
NOMOR : 445/H.1/RSUD-CW/0001/I/2022
TENTANG
PEMBERLAKUKAN PANDUAN SKRINING PASIEN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG BARAT
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di : Cikalongwetan
Pada tanggal : 02 Januari 2022
DIREKTUR RSUD CIKALONGWETAN
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
DEFINISI
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2.2. Jenis skrining
2.2.1. Non medis
Skrining yang dilakukan secara visual atau pengamatan
pada saat pasien tiba dirumah sakit atau saat pasien mendaftar
di poliklinik rawat jalan, radiologi, laboratorium dan fisioterapi
untuk menentukan pelayanan mana yang sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi pasien, serta pelayanan yang dapat
dipenuhi oleh rumah sakit.
2.2.2. Medis
Skrining medis dilakukan dengan kriteria Triase (di IGD),
pemeriksaan fisik, dan hasil pemeriksaan penunjang
(laboratorium dan radiologi)
Dua jenis keadaan Triase dapat terjadi:
a. Triase rutin / sehari-hari
Jumlah pasien dan beratnya luka tidak melebihi
kemampuan petugas. Semua pasien yang akan dilakukan
Triase oleh dokter jaga IGD atau perawat yang kompeten
2
untuk menetapkan prioritas pelayanan yang sesuai dengan
kegawatdaruratannya.
b. Triase bencana
Pasien datang dari keadaan bencana baik dari dalam
maupun luar rumah sakit dan jumlah pasien dan beratnya
luka melebihi kemampuan petugas. Dalam keadaan ini
yang akan dilayani terlebih dahulu adalah pasien yang
memiliki kemungkinan survival yang terbesar dan
membutuhkan waktu, perlengkapan, dan tenaga yang
terbatas.
c. Triase Psikiatri
Tindakan segera untuk menyelamatkan nyawa, seperti
pada kasusu percobaan bunuh diri, melukai diri,
mengganggu lingkungan dan masyakarat sekitarnya, atau
hanya mengalami kegellisahan pribadi.
3
BAB III
TATA LAKSANA
3.1. Luar rumah sakit
Skrining di luar rumah sakit dilakukan saat pasien belum
mencapai rumah sakit melalui interaksi per telepon bisa datang dari
pasien atau keluarga pasien yang mencari informasi atau dari fasilitas
kesehatan luar rumah sakit yang berencana merujuk pasien ke RSUD
Cikalongwetan.
Di RSUD Ciaklongwetan, skrining per telepon atau media
elektronik lainnya hanya dapat dilakukan pada pasien yang dirujuk
oleh fasilitas kesehatan. Telepon akan diterima oleh operator yakni
petugas admisi lalu disambungkan ke tenaga medis dan paramedis di
Instalasi Gawat Darurat. Keputusan pasien diterima di Instalasi Gawat
Darurat setelah tenaga medis dan paramedis mengumpulkan
informasi berupa identitas pasien, nama pelayanan, kesehatan yang
akan merujuk, kondisi pasien berupa anamnesa singkat, hasil
pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan penunjang, dan kebutuhan
pasien. Apabila RSUD Cikalongwetan dapat memberikan pelayanan
yang sesuai dengan kebutuhan pasien, maka pasien dapat diterima.
3.2. Dalam Rumah Sakit
3.2.1. Skrining Non Medis
Skrining non medis dilakukan oleh petugas non medis
seperti petugas keamanan, petugas kebersihan, pendaftaran,
dan petugas poliklinik dan petugas lainnya dengan tata cara
sebagai berikut:
a. Melaksanakan skrining secara visual dengan cara melihat
kesadaran kesadaran pasien, tampak sesak, tampak nyeri
perut hebat, lemas, pucat, muntah-muntah dan lain-lain.
4
Maka petugas membantu pasien dan mengarahkan ke IGD
untuk dilakukan Triase di IGD.
b. Bila ada pasien yang membutuhkan bantuan, pasien dibantu
dan diarahkan ke IGD
c. Bila petugas melihat kegawatan yang berhubungan dengan
kehamilan seperti; ketuban pecah, pendarahan, dan lain-lain,
maka petugas membantu pasien agar dapat dibawa ke
ruang tindakan persalinan.
d. Bila terdapat pasien kecelakaan, maka petugas diharapkan
membantu pasien hingga sampai ke IGD atau petugas
menghubungi perawat IGD agar perawat IGD dapat
mengevakuasi pasien dengan benar.
a. Triase rutin / sehari- hari
Di RSUD Cikalongwetan, Triase rutin dilakukan dengan
menggunakan metode Australia Triase Scale yang dinilai
berdasarkan Airway, breathing, circulation, deformity.
Prioritas disesuaikan dengan kegawatdarutannya dan harus
mendapat penanganan dalam waktu tunggu maksimum
sebagai berikut:
5
Ketegori Prioritas Waktu tunggu
maksimum
ATS 1 Resusitasi Segera
ATS 2 Emergensi 10 menit
ATS 3 Gawat 30 menit
ATS 4 Sedikit Gawat 60 menit
ATS 5 Tidak Gawat 120 menit
6
Tabel Australian Triase Scale pasien dewasa dan anak
Tgl / Kebutuhan Khusus Fisik Bahasa Sosial Mental Informasi/Edukasi Tdk ada
Sianosis, Pucat dan dingin Pink dan hangat Pink dan hangat Pink dan
Warna Kulit, mottled, dingin hangat
akral dan lembab
Waktu Isi > 4 detik 2 – 4 detik 2-4 detik < 2 detik < 2 detik
Kapiler
Tekanan Tekanan sistol < Hipertensi Hipertensi ……………….. ………………..
Darah 80 mmHg Emergensi Urgensi
Perdarahan Perdarahan Perdarahan ……………….. ………………..
Perdarahan hebat sedang ringan
Nyeri hebat 7-10 Nyeri sedang 4- Nyeri ringan 1-3 Tidak nyeri
Nyeri dada 6
curiga jantung Nyeri dada
Penilaian Nyeri perut bukan jantung
Nyeri spesifik curiga Nyeri perut tidak
akut abdomen spesifik
……………….. ………………..
7
jahitan, sprain memerlukan
jahitan
Melukai orang Mengancam diri Kebingungan, Kooperatif Dapat
lain/ diri sendiri sendiri/ orang terlihat curiga mengikuti
Psikiatri lain terhadap orang instrusi
lain
a. Data Subyektif : Auto Anamnesa Allo Anamnesa ………………. (nama pemberi ket)
Alasan Masuk ke RS
Keluhan Penyakit :………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
2) FLACCS ( Face, Legs, Activity, Cry, Consolability ) Skor < 5 Skor > 5(Neonatus & Pediatric)
3) Critical Care Pain Observation Tool (CCPOT)
0 Tidak Nyeri 4-6 Nyeri Sedang (pasien tidak sadar)
1-3 Nyeri Ringan > 6 Nyeri Berat
d. Assesmen Risiko Jatuh Humpty dumpty Morse Fall Scale Geriatri, skor ……..
Edmunson
Risiko Rendah Sedang Tinggi (jika risiko tinggi pasangkan gelang kuning)
9
p. Reassessmen Nyeri : UPA FLACCS CCPOT Skor : …………………………
Dirawat di ruang : …………………………………………………
Tindakan Lanjutan di : Kamar Operasi Kamar Bersalin HD Cath-Lab OPD Spesialis
o. Kondisi Pasien Saat Pindah/Pulang dari IGD :
Dirujuk ke Rumah Sakit : ………………………………………….
Pukul : ……………..
Dipulangkan pukul : ……………………………………… Meninggal pukul ; …………………………………………….
Tanda-Tanda Vital GCS : E :……….M : ………..V : …………. TD : …………/……….mmHg
i. Transportasi
Pemeriksaan Fisik
pulang : Kendaraan pribadi Ambulan Kendaraan Jenazah
Nadi : ……………x/menit regular/ireguler Suhu : ……… oC
n. Tindak Lanjut : Rawat Jalan Kamar Operasi Pelayanan Intensif HCU
Tanda Vital
Pendidikan Kesehatan Pasien: TDPulang
: ……./…….mmHg Makan/Minum Suhu : ……. oC
obat teratur Nadi : …….x/mnt
Perawatan Luka RR : …….x/mnt
RR : ……………x/menit SpO2 : ……….%
Rawat Inap Pulang Pulang Paksa Rujuk Meninggal
TB : ……………. CmDiet BB : …………….
Lain-lain
Catt
Kg
: ……………………………….
: status lokalis wajib mencantumkan
l.m. Diagnosa
Rencana Asuhan
GCS:
Medis :
: E :………….. M : ………….. V : ………… ukuran P x L x T dan diameter
k. Ket : Pemeriksaan
j.Data Penunjang (EKG,Neurologis
Laboratorium, Radiologi, DLL)
Kepala : ………………………………………………………………………………………………………………
Rangsangan Meningen : ……………. Kaku kuduk: ………………. Vegetatif BAB/BAK:……
Muka : ……………………………….. Telinga : …………………………
Saraf Kranial (N.I – N.X) : …………………………………………………………………………………………………...
Mata : ………………………………. Hidung : ……………….………
Refleks Fisiologis : ……………………………………………………………. Sensorik : ………………………..
Mulut : ………………………………. Gigi : …………………………
: BTR : ………./………...APR : ………./…………. Refleks Patologi : ……………….
Lidah : ……………………………… Tenggorokan: …………………………
KPR : ………/…………
Leher : ……………………………………………………………………………………………………………
Motorik :
Dada : ……………………………………………………………………………………………………………
Jantung : ……………………………….. Paru : …………………………
Mammae : ……………………………….
Abdomen : ……………………………………………………………………………………………………………
Punggung : ……………………………………………………………………………………………………………
Genital : ……………………………………………….. Anal : …………………………
Ekstremitas : Atas : …………………………………………………………………………………………………...
Bawah : ……………………………………………………………………………………………………
10
Setelah dilakukan Triase dan ditemukan prioritas
penanganan pasien, pasien dengan kategori resusitasi segera
di zona merah dan kategori emergensi ditempatkan di zona
kuning. Pasien dengan kategori gawat ditempatkan di zona
hijau. Pasien dengan kategori sedikit gawat di zona biru dan
pasien tidak gawat ditempatkan di zona putih yang diarahkan
untuk mendaftar ke poliklinik bila buka atau diminta menunggu
apabila terdapat pasien yang lebih gawat.
b. Triase bencana
Di RSUD Cikalongwetan, triase dalam keadaan bencana
menggunakan metode START atau Simple Triase and Rapid
Treatment untuk menentukan skala prioritas pengobatan
kepada pasien pada keadaan bencana.
Warna Prioritas Keterangan
Merah 1 Prioritas utama Memerlukan pengobatan
pengobatan dengan segera karena dalam
kondisi sangat kritis yaitu
tersumbatnya jalan napas,
sesak, perdarahan, syok,
atau hilang kesadaran.
Kuning 2 Bisa menunggu Pengobatan dapat ditunda
pengobatan untuk beberapa jam dan tidak
akan berpengaruh terhadap
11
nyawanya serta tanda-tanda
vital stabil.
Hijau 3 Ringan Dapat berjalan sendiri
Hitam 0 Meninggal atau tidak Sudah meninggal dunia
dapat diselamatakan ataupun tanda-tanda
kehidupannya terus
menghilang
c. Triase psikiatrik
RSUD Cikalongwetan merupakan suatu proses
menempatkan pasien dalam tempat yang sesuai pada saat
yang tepat untuk menerima level pelayanan
kegawatdaduratan psikiatrik yang sesuai.
JAM : UMUR :
Rujukan : ya dari RS .............................. Puskesmas..... NO RM
dokter lainnya......
Dx Rujukan ..........
diantar keluarga/masyarakat/Institusi
12
Jam TD HR(x/min) Resp(x/min) SaO2 (%) Suhu Status mental :
/ ………..° sadar penuh tidak sadar
C respon thd verbal
respon thd nyeri
ANAMNESE STATUS MENTAL
APPEARANCE(Penampilan)
2. Kerapian : Rambut kusut Berhias tidak sesuai personal heigiene kurang Rapi
3. Cara berpakaian : Penggunaan asesoris yang tidak sesuai pakaian kotor Tidak sesuai sesuai
5. Tanda pengunaan obat /alkohol : kemerahan pada wajah Pupil dilatasi/midriasis tanda / bekas penggunaan
napza tidak ada tanda/bekas pengguna narkoba
BEHAVIOR (PERILAKU)
KOGNITIF
2. Interaksi selama wawancara bermusuhan agresif secara lisan tidak kooperatif/tidak komunikatif
curiga tidak ada konta mata detensif udah tersinggung koperatif/komunikatif
13
SPEECH (pembicaraan)
1. Kecepatan : Cepat Tidak bisa disela Lambat Sedang
2. Nada : Marah Keras Diam Berbisik Sedang
3. Kualitas : Membentak Menggerutu Membisu Pasif Komunikatif
AFFECT
Cemas Murung Labil Tidak sesuai Datar Tumpul Ambivalensi Sesuai
PERSEPTIONS (Persepsi)
Halusinasi............... Mengikuti halusinasi Menolak halusinasi Ilusi Depersonalisasi
Derealisasi Gangguan somatosensoris pada reaksi konvensi Perilaku Halusinasi
DIAGNOSA MEDIS
TERAPI :
(……………………………..)
14
rumah sakit lain setelah kondisi pasien stabil dan keluarga
bersedia. Jenis pemeriksaan dapat dilihat pada tabel berikut:
15
Pasien tidak dipulangkan, dirawat, atau dirujuk sebelum
diperoleh hasil tes yang dibutuhkan tersedia.
Setelah informasi yang dibutuhkan tersedia (anamnesa,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang), informasi
dianalisa menghasilkan diagnosa dan kondisi pasien untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelayanan pasien (preventif,
kuratif, paliatif, dan rehabilitatif) yang dicatat dalam rekam
medis dan rencana pelayanan sesuai kebutuhan pasien.
- Paliatif
Merupakan perawatan medis yang dapat dibantu
meminimalisir penderita serta meningkatkan kualitas
hidup pasien yang mengalami penyakit kritis yang
mengancam keberlangsungan hidupnya. Perawatan
paliatif meiliki fokus pada peredaman rasa sakit, gejala,
serta stress penyakit kritis seperti kanker stadium lanjut.
16
- Kuratif
Merupakan pengobatan yang dilakukan dengan
tepat dan segera untuk menangani berbagai masalah
yang terjadi. Pengobatan segera dilakukan sebagai
penghalang agar gejala tidak menimbulkan komplikasi
yang lebih parah.
- Rehabilitatif
Mengembalikan bekas penderita ke dalam
masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai
anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan
masyarakat, semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuannya.
17
BAB IV
DOKUMENTASI
Ditetapkan di : Cikalongwetan
Pada tanggal : 02 Januari 2022
DIREKTUR RSUD CIKALONGWETAN
18