Anda di halaman 1dari 25

KOMUNIKASI EFEKTIF

Dr. Hj. Zulfitriani.,


SpKJ
Tujuan
Pembelajaran
Umum
“ Anda memahami konsep dasar komunikasi

secara umum yang penting digunakan dalam
memberikan pelayananan yangberkualitas di
rumah sakit
Lebih kompleks komunikasi didefinisikan
sebagai berikut :

1Komunikasi adalah pertukaran


keseluruhan perilaku dari komunikator
kepada komunikan, baik yang disadari
maupun tidak disadari
Fungsi dari komunikasi adalah :
1.control
2. informasi
3. motivasi
4. ekspresi emosi
BEBERAPA ALASAN KENAPA PERLU
MEMPELAJARI KOMUNIKASI.

1. KOMUNIKASI YANG BAIK DGN ORANG LAIN AKAN


MEMBANTU SESEORANG UTK MENDAPATKAN PEKERJAAN ,
REJEKI , SAHABAT , PELANGGAN.
2. SEMAKIN BANYAK ORANG YANG TIDAK MENGENAL ETIKA
DALAM BERKOMUNIKASI.
3. DENGAN MENGETAHUI KONSEP , TEORI DAN PRAKTEK
BERKOMUNIKASI YANG BAIK AKAN MENUNJANG KARIR
DAN MENJADI PROFESIONAL.
4. PERKEMBANGAN TEHNIK KOMUNIKASI YANG BEGITU
CEPAT, MEMBUTUHKAN DAN MEMAKSA ORANG UNTUK
MENGETAHUI DAN MEMPELAJARINYA .
Berdasarkan beberapa pengertian / definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa secara umum tujuan komunikasi adalah
sebagai berikut :

1 Menyampaikan ide / informasi / berita


“Satu kesamaan ide antara apa yang ada dalam fikiran komunikator
dan komunikan”
Mempengaruhi orang lain
2
“Komunikasi yang kita lakukan kepada orang lain secara kita

sadari maupun tidak kita sadari akan mempengaruhi perilaku
orang lain.
3 Merubah perilaku orang lain

“ bicara dengan seseorang yang berperilaku berbeda dengan


Komunikasi bertujuan merubah perilaku, maksudnya jika kita

norma yang ada dan kita menginginkan.
4 Memberikan pendidikan
“ “
Komunikasi ini dilakukan dengan tujuan agar lawan bicara (komunikan)
memperoleh / mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi dan
menunjukkan hal yang lebih baik dari sebelumnya.
5 Memahami (ide) orang lain
“ “
Komunikasi antara dua orang atau lebih akan efektif jika antara
komunikator dan komunikan saling memahami ide masing-masing
dan mereka saling berusaha untuk memberi makna pada
komunikasi yang disampaikan atau diterima.
“ Secara umum ada 2 bentuk komunikasi, yaitu : komunikasi verbal dan

komunikasi non verbal. Chitty (1997)
KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan
perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlibat dalam
komunikasi.
Komunikasi Efektif memungkinkan seseorang dapat saling bertukar
informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau
kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan.
TUJUAN KOMUNIKASI EFEKTIF

Memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara


pemberi dan penerima pesan. Sehingga tercipta feed back yang baik
antara pemberi dan penerima pesan.
MODEL SBAR
SEBAGAI STRATEGI UNTUK
MENINGKATKAN KOMUNIKASI
EFEKTIF SAAT SERAH TERIMA
INFORMASI PASIEN

MENINGKATKAN PATIENT SAFETY


KOMUNIKASI TENTANG PASIEN
KEPADA DPJP DENGAN METODE SBAR
SITUATION

BACKGROUND

ASSESSMENT

RECOMMEDATION
SBAR
I INTRODUCTION INDIVIDU YANG TERLIBAT DALAM HANDOFF
MEMPERKENALKAN DIRI, PERAN DAN TUGAS
, PROFESI
S SITUATION KOMPLAIN, DIAGNOSIS, RENCANA PERAWATAN
DAN KEINGINAN DAN KEBUTUHAN PASIEN

B BACKGROUND TANDA-TANDA VITAL, STATUS MENTAL , DAFTAR


OBAT-OBATAN DAN HASIL LAB
A ASSESSMENT PENILAIAN SITUASI SAAT INI OLEH PROVIDER
R REKOMENDATION MENGIDENTIFIKASI HASIL LAB YG TERTUNDA
DAN APA YANG PERLU DILAKUKAN SELAMA
BEBERAPA JAM BERIKUTNYA DAN
REKOMENDASI LAIN UNTUK PERAWATAN
Q/A QUESTION N KESEMPATAN BAGI TANYA-JAWAB DALAM
ANSWER PROSES HANDOFF
No Jenis kegiatan
Situation
 Mengidentifikasi diri, unit/ ruangan ,
1.  Menyebutkan nama pasien dan umur, nomor kamar.
 Secara singkat menyatakan masalahnya, apa itu, ketika hal itu terjadi atau dimulai, dan
seberapa parah.
Background/ Latar Belakang (1)
 Diagnosis masuk/ diagnosis sekarang, masalah-masalah lain
2.
 tanggal masuk
 riwayat medis (anamnesa) yang penting termasuk alergi
Background/ Latar Belakang (2)
 Keadaan umum, kesadaran dan tanda-tanda vital terbaru
 Pemeriksaan fisik yang penting dan menunjang
3.
 Hasil pemeriksaan penunjang yang penting: dan memberikan tanggal dan waktu tes
dilakukan dan hasil tes sebelumnya untuk perbandingan
 Tindakan dan obat yang diberikan termasuk infuse.
Assessment/ Penilaian
4.  Sebutkan masalah apa yang anda pikirkan

Rekomendasi
 Usul tindakan yang mungkin diperlukan atau pindah ke ICU, kepada dokter konsultan
5. (DPJP/ Dokter Penanggung Jawab Pasien)
 Usul perlu tidaknya pemeriksaan tambahan?
 Jika DPJP memberikan instruksi : terima informasi dengan metode TBAK
SKENARIO OSCE SBAR
Tn Ari Gunadi, 45 tahun, Kamar 206, 2 hari yang lalu masuk rumah sakit dengan diagnosis
Pneumothorax spontan dextra . Riwayat pasien adalah penderita COPD (PPOK) yang sering MRS
karena sesak, juga terdapat riwayat hipertensi. Tidak ada riwayat alergi.
Pasien sudah dipasang chest tube untuk water sealed drainage. Telah diberikan antibiotic
levofloxacin infuse 750 mg/ 24 jam. Dua jam terakhir Tn Ari Gunadi, mengalami gangguan
pernafasan kembali .
Keadaan umum gelisah, tampak sesak, kesadaran kompos mentis, kooperatif. Tensi 140/ 80 mmHg,
nadi 102x/menit, RR: 26 x/menit, suhu 38,50C. Pada Auskultasi, suara pernafasan menurun di
sebelah kanan, tracheal shift. Dengan oksigen nasal kanul 4 liter/min saturasi O2 turun dari 95%
menjadi 85%. Pasien sudah dipasang chest tube untuk water sealed drainage (WSD) 2 hari yang
lalu. Terpasang infuse RL 20 tetes per menit. Telah diberikan antibiotik levofloxacin infuse 750
mg/ 24 jam.
Kemungkinan sesak dikarenakan: pneumothorax nya memberat akibat ada masalah dengan WSD
nya? Atau mungkin terjadi infeksi sekunder pada parunya. Pasien ini sepertinya memerlukan foro
thoraks ulang, analisa gas darah, dan pengecekan ulang WSD nya.
SBAR
 
S Saya dr. Badu, dokter jaga di ruang Anggrek RSSA, melaporkan Tn Ari Gunadi,
di Kamar 206, dalam 2 jam terakhir ini mengeluh sesak yang semakin memberat .

B (1) Pasien MRS 2 hari yang lalu dengan diagnosis Pneumothorax spontan
Dextra. . Riwayat pasien adalah penderita COPD (PPOK) yang sering MRS karena
sesak, juga terdapat riwayat hipertensi. Tidak ada riwayat alergi. Dua jam terakhir
Tn Ari Gunadi, mengalami gangguan pernafasan kembali .

B (2) Keadaan umum gelisah, tampak sesak, kesadaran kompos mentis, kooperatif.
Tensi 140/ 80 mmHg, nadi 102x/menit, RR: 26 x/menit, suhu 38,50C. Pada
Auskultasi, suara pernafasan menurun di sebelah kanan, perkusi dada kanan:
timpani, trachea bergeser ke kiri. Dengan oksigen nasal kanul 4 liter/min saturasi O2
turun dari 95% menjadi 85%. Pasien sudah dipasang chest tube untuk water
sealed drainage 2 hari yang lalu. Telah diberikan antibiotik levofloxacin infuse 750
mg/ 24 jam.

A Kemungkinan sesak dikarenakan: pneumothorax nya memberat akibat ada


masalah dengan WSD nya? Atau mungkin terjadi infeksi sekunder pada parunya?
KETRAMPILAN MENERIMA INFORMASI DENGAN METODA TBAK

Tulis

Baca

Konfirmasi kembali
No Jenis kegiatan

Penerima informasi: mengangkat telpon, mengucapkan salam, menyebutkan nama dan


1.
tempat bekerja/ menerima telpon, dan mengucapkan: ada yang bisa saya bantu?
Bila penelpon tidak memberitahukan identitasnya, penerima informasi harus
2.
menanyakannya.
Mendengarkan informasi atau instruksi dengan seksama, lalu mencatat kelengkapan
3.
instruksi atau hasil pemeriksaan ke dalam catatan rekam medis pasien
Penerima informasi juga harus mencatat:
- Tanggal dan jam menerima telpon
4.
- Siapa yang menerima (nama lengkap)
- Siapa yang menelpon (nama lengkap)
Membacakan kembali secara lengkap informasi atau instruksi yang diterima, dan
3. konfirmasi kembali apakah yang dimaksud oleh pemberi informasi/ instruksi sudah
sesuai.
Eja ulang suku kata, untuk obat-obat dan tindakan yang namanya terdengar mirip atau
4.
tidak jelas.
Beri tanda tangan dan nama jelas petugas yang menerima instruksi atau informasi serta
5.
perawat saksi, catat jam prosedur terjadi.

Lakukan verifikasi kepada dokter yang memberi instruksi atau informasi pada saat
6. datang berkunjung dengan memberi tanda tangan dan nama jelas, tanggal dan jam
verifikasi pada catatan sebelumnya. dalam waktu 1x24 jam setelah instruksi diberikan.
CONTOH SKENARIO TBAK
Dokter Y: Saya dokter Y, Pasien saya yang bernama Nona X, 20 tahun, dengan
diagnosa DHF, di kamar no 1, mohon untuk dilakukan pemeriksaan DL setiap hari,
serta diberikan Parasetamol 500mg bila panas. Bila leukositnya naik > 12.000,
tolong diberikan injeksi Ceftriakson 2 x 1 gram iv.
INFORMASI/ INSTRUKSI PADA
SKENARIO TBAK DI ATAS YANG PERLU
DIKONFIRMASI
Nona X di kamar / bed berapa?
DHF maksudnya?
DL maksudnya?
Pemberian parasetamol secara?
Iv atau im? (terdengar kurang jelas). Jika iv, maksudnya intravena?
Ceftriakson perlu dilakukan skin test dulu?
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai