Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta No.290 Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email: rsudcikalongwetan@gmail.com Website:rsud-cikalongwetan.bandungbaratkab.go.id tlp 022 868666243

LAPORAN PERTEMUAN

Nama Kegiatan : Orientasi Pendampinagn Ibu Hamil, Bersalin.


Nifas, dan Bayi
Tempat : Hotel Novena
Hari/Tanggal : Rabu, 14 Desember 2022
Pembicara : dr. Dikki Drajat Kusmayadi, SpB., SpBA (K)
dr. Cytta Nirmala, Sp.OG
dr. Henne, Sp.A
Uraian Pembahasan :

Materi 1 - dr. Dikki Drajat Kusmayadi, Sp.B., SpBA(K)


Peran Bidan Dalam Menurunkan AKB melalui Deteksi Dini Kelainan
Bedah Anak (Materi Terlampir dalam bentuk PPT)
 Latar belakang dilakukannya deteksi dini disebabkan AKI/AKB yang
masih tinggi, percepatan penurunan AKI/AKB, menghindari rujukan
terlambat.
 AKB saat ini 34/1000 kelahiran hidup sedangkan target WHO adalah
kurang dari 20/1000 kelahiran hidup.
 Deteksi dini kelainan bedah anak -> berbagai kelainan bawaan “life
threatening” diantaranya VACTERL syndrome (vertebral defect, anal
atresia, cardiac defect, tracheoesophageal fistula, esofagus atresia,
renal anomaly, dan limb defects), obstruksi usus bawaan, obstruksi
intestinal, peritonitis, usus berada di luar dinding perut (grastocchis &
omfalokel).
 Kewenangan bidan dalam melakukan deteksi dini diatur dalam
Permenkes Nomor 28 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Praktik
Bidan.
 Peran bidan dalam menurunkan mortalitas dan morbiditas AKB adalah
dengan melakukan deteksi dini, manajemen penangana awal, serta
penyuluhan (untuk dilakukan rujukan ke spesialis bedah).

Materi 2 – dr.Henne, Sp.A


Kegawatdaruratan Neonatal
 Kegawatdaruratan neonatal diantaranya asfiksia, BBLR, kelainan
kongenital (deteksi 15 jenis kelainan bawaan), respiratory distress,
infeksi, serta kerjang.
 75% kematian neonatal terjadi pada minggu pertama kehidupan,
sedangkan 25%-45% nya terjadi pada 24 jam pertama kehidupan.
 Bidan berperan dalam melakukan penanganan awal kegawatdaruratan
neonatal untuk stabilisasi keadaan pasien lalu rujuk jika kondisi
semakin memburuk.

Materi 3 – dr. Cytta Nirmala, Sp.OG


Kegawatdaruratan Obstetri Preeklamsia (Materi terlampir dalam bentuk
PPT)
 Definisi PE terbaru adalah hipertensi dalam kehamilan disertai satu
dari tanda disfungsi organ maternal (AKI, liver inv (yang menyebabkan
proteinuria meningkat), komplikasi neurologis, komplikasi hetamologis)
atau disfungsi uteroplasental. Tidak lagi menggunakan definisi
hipertensi dengan proteinuria setelah usia kehamilan 20 minggu. Saat
ini diperluas menjadi preeklamsia dengan gambaran berat.
 Patofisiologi preeklamsia adalah akibat kelainan penempatan plasenta
pada kehamilan dini (< 8 minggu) pada saat terjadi implantasi
(insufisiensi plasenta) sehingga terjadi gangguan sirkulasi
uteroplasenta.
 Klasifikasi PE : Onset awal (gejala muncul saat uk > 20 minggu) lebih
berbahaya; Onset akhir (gejala muncul > 34 minggu).
 Skrining PE dapat dilakukan pada masa kehamilan melalui buku KIA
halaman 19.
 Jika menemukan gejala PE pada kehamilan usia > 20 minggu segera
rujuk ke Sp.OG untuk dilakukan USG dan pemeriksaan lab lengkap
(fungsi organ).
 Deteksi dini dan pencegahan PE yang dilakukan oleh Bidan akan
mengurangi prevalensi penyakit dan biaya pelayanan kesehatan.
Tantangan terbesar dalam PE adalah memprediksi perkembangan
dan tingkat keparahanya.

Rencana Tindak Lanjut Hasil Pertemuan

1. Sosialisasi materi deteksi dini dan serta penanganan awal


kegawatdaruratan maternal neonatal kepada para professional pemberi
asuhan (Dokter, Bidan, Perawat) di RSUD Cikalongwetan.
2. Evaluasi SPO deteksi dan penatalaksanaan Preeklamsia pada kehamilan
di Poli Kebidanan.

Penyusun Laporan

Rani Sukma Dahliani, S.Tr.Keb


NIP. 19950604 202203 2 021

Anda mungkin juga menyukai