Anda di halaman 1dari 7

MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng

Volume 8, Nomor. 1, Maret 2023


e-ISSN : 2685-7901
p-ISSN : 2528-6420

PERAWATAN IBU NIFAS POST SECTIO CAESARIA (SC) DI BALI

Ria Tri Harini Dwi Rusiawati1, Ni Kadek Diah Purnamayanti2


1,2
Universitas Pendidikan Ganesha
Email : npurnamayanti@undiksha.ac.id

ABSTRAK
Pendahuluan: Persalinan dengan metode SC saat ini menjadi tren di Bali. Tatalaksana SC dilakukan atas
indikasi yang melibatkan faktor ibu dan janin. Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan perlu dilakukan
analisis perawatan ibu nifas post SC yang efektif dan memuaskan. Metode: Penelitian ini merupakan studi
kasus yang dilaksanakan di rumah sakit pemerintah kabupaten di Bali. Observasi dilakukan di ruang nifas pada
September-November 2022 Hasil: Partisipan adalah 4 orang ibu nifas post SC dengan rentang rawat 2-3 hari.
Indikasi SC sebagian besar karena malpresentasi letak janin, oligohidroamnion. Indikasi lainnya adalah faktor
ibu yang mengalami infeksi. Dalam rentang perawatan di rumah sakit perawatan standar meliputi pemantauan
tanda vital, manajemen nyeri, pemenuhan hygiene, mobilisasi dan perawatan luka. Peningkatan perawatan
yang perlu menjadi perhatian adalah terkait nutrisi dan persiapan menyusui Simpulan: Metode persalinan SC
terkini melibatkan perawatan holistic dalam bentuk pemenuhan nutrisi dan konseling untuk mempercepat
pemulihan pasien. Deteksi dini saat antenatal berperan penting dalam menyiapkan pasien dan keluarga
menghadapi persalinan SC yang terjadwal lebih baik.
Kata Kunci: ibu nifas, SC, post operasi, Bali

ABSTRACT
Introduction: Delivery using C-section method is currently a trend in Bali. C-section is an delivery method
which the indications involving maternal and fetal factors. In an effort to improve service quality, it is
necessary to carry out an analysis of effective and satisfying postpartum care post C-section. Methods: This
research is a case study conducted at a district government hospital in Bali. Observation was carried out in
the postpartum room in September-November 2022 Results: Participants were 4 postpartum mothers with a
treatment range of 2-3 days. The C-section indications are mostly due to malpresentation of fetal and
oligohidroamnion. Another indication is the factor of the mother having an infection. Within the range of care
at a hospital, standard care includes monitoring of vital signs, pain management, compliance with hygiene,
mobilization and wound care. Improved care that needs attention is related to nutrition and preparation for
breastfeeding. Conclusion: The latest SC delivery method involves holistic care in the form of nutritional
fulfillment and counseling to accelerate patient recovery. Early detection during antenatal care plays an
important role in preparing patients and families for better elective C-section preparation..
Keywords: maternity care, C-section, post surgery, Bali

PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara berkembang akan mengalami bonus demografi usia produktif pada tahun
2045 (Prameswari, 2020). Bonus demografi yang dimaksud adalah tingginya populasi usia produktif
dibandingkan usia lansia (Badan Standar Nasional, 2022). Usia produktif dengan rentang usia tidak
terlepas dari tugas perkembangan membina keluarga dan melakukan peran reproduksi (Elysara &
Rusnaini, 2018). Dalam perkembangan reproduksi pasangan usia subur, ibu hamil dan nifas
merupakan populasi rentang mengalami perubahan status kesehatan. Perubahan status kesehatan
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 8
MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng
Volume 8, Nomor. 1, Maret 2023
e-ISSN : 2685-7901
p-ISSN : 2528-6420

terjadi karena perubahan fisik, psikologis dan peran (Yolanda et al., 2022). Perubahan fisik ibu hamil
da nifas memerukan perawatan yang bersifat holistik sehingga dapat mencapai derajat kesehatan
paripurna(Oktavini, 2019) .
Tugas tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan formal memberikan layanan langsung bagi pasangan
usia subur paling banyak pada proses persalinan (Djama et al., 2011). Proses persalinan merupakan
indikatorkesehatan mutlak yang wajib didampingi oleh tenaga kesehatan professional (Adhyatma et
al., 2020). Pendampingan sangat penting untuk persalinan yang berlangsung normal per vaginam
maupun dengan prosedur operasi. Persalinan normal didefinisikan sebagai proses melahirkan bayi
melalui jalan lahir pervaginam secara spontan(Rosmita & Widodo, 2021). Sementara itu prosedur
operasi yang dikenal dengan SC dilakukan karena kondisi patologis maupun atas permintaan pasien
dan keluarga (Yaeni, 2013).
Persalinan SC di Indonesia meningkat hingga 17,6% sejak tahun dalam rentang 2013-
2018(Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2019) Tren peningkatan tersebut telah melebihi
batas standar WHO yakni 10-15%(Ayuningtyas et al., 2018). Bali merupakan peringkat kedua dengan
angka secio caesarean tertinggi di Indonesia dengan presentase melebihi 30% (Putra et al., 2021).
Jumlah secio caesarean di RSUP Sanglah tahun 2020 mencapai 554 pasien dengan karakteristik usia
reproduksi sehat 76,17% dengan indikasi ibu terbesar karena preeklampsia (30,6%) dan indikasi
janin terbesar malpresentasi (45,2%) (Juliathi et al., 2021). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan
analisis perawatan post SC di Bali dalam upaya meningkatkan kualitas layanan pada ibu nifas di
rumah sakit.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah studi kasus dengan metode deskriptif kualitatif (Purnamayanti, 2020).
Teknik sampling menggunakan purposive sampling yakni ibu nifas post SC hari pertama hingga
pulang yang dirawat di ruang nifas rumah sakit umum kabupaten di Bali.Penelitian berlangsung pada
bulan September-November 2022.Instrumen penelitian berupa lembar pengkajian dan catatan
perkembangan pasien. Analisis kasus didasarkan para proses asuhan keperawatan yang terdiri dari
pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Penulisan hasil penelitian didasarkan pada
prinsip etika penelitian yakni informed consent (meminta persetujuan pasien dan keluarga),
confidential (menjaga kerahasaian data, nama pasien ditulis dalam inisial), dan beneficial (analisis
kasus sebagai dasar panduan perawatan yang baik/ evidence based practice)(Puspitasari, 2022).
HASIL PENELITIAN
Kasus 1.
Ibu nifas post SC usia 21 tahun, Riwayat prenatal melakukan pemeriksaan ANC sebanyak 6 x. Ibu
masuk rumah sakit pukul 13.00 wita dengan rujukan dari dokter spesialis G1P0A0 UK 38-39 Minggu
rencana SC dengan indikasi letak sungsang karena hal tersebut akhirnya ibu dioperasi tanggal 6
Oktober 2022 jam 16.25 wita jenis kelamin laki- laki, BBL 3600 gram, PB 49 cm, LK 31cm. Hasil
pengkajian di ruang nifas: tanda-tanda vital dalam batas normal (tekanan Darah : 110/80 mmHg; nadi
: 80 kali/menit; respirasi : 20 kali/menit; suhu : 36,5 derajat celcius). Pemeriksaan fisik terdapat:
striae, terdapat linea, ada luka bekas operasi, kandung kemih tidak penuh, TFU 2 jari di atas pusat,
tidak ada diastasis recti, CVAT (nyeri ketuk) negatif. Anogenital Vulva Vagina Tidak ada perdarahan
aktif,terdapat lochea serosa, tidak ada edema, tidak ada varises. Perineumtidak ada bekas luka jahitan,

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 9
MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng
Volume 8, Nomor. 1, Maret 2023
e-ISSN : 2685-7901
p-ISSN : 2528-6420

dan tidak ada tanda-tanda infeksi. AnusTidak ada haemoroid. Penalaksanaan medika mentosa:
Amoxicillin 500mg 3x1, Ibu Profen 2x1,Paracetamol 3x1, Tablet SF 1x1, Vit A 1x1,
Methylergometrine 125mg 3x1.
Kasus 2.
Ibu nifas RL usia status ginekologi P1A0 post SC dengan indikasi sungsang. Riwayat antenatal:
HPHT 16 Desember 2021 dan TP 23 September 2022. Ibu mengatakan ini pernikahan yang pertama
dan sah dengan adanya aktapernikahan, ibu mengatakan sudah menikah selama ± 4 tahun, belum
pernah memiliki anak sebelumnya. Riwayat ANC 6 kali di puskesmas. Ibu datang ke RSUD Tabanan
dengan rujukan dari bidan (PMB) karenaletak sungsang, SC dilakukan pada tanggal 16 September
2022. Pemeriksaan di ruang nifas: tekanan Darah : 120/70 mmHg; nadi : 75 kali/menit; respirasi : 21
kali/menit; suhu : 36, 2 derajat celcius; tinggi badan : 163cm; berat badan : 75 kg. Pemeriksaan fisik
Vulva dan Vagina normal, terdapat pengeluaran lochea, rubra. Dari hasil pemeriksaan abdomen,
terlihat ada luka bekas operasi yang tertutup kasa, luka sudah mulai mengering, tidak kemerahan dan
tidak ada pus. Pasien mengeluh payudara nyeri dan tampak bengkak.
Kasus 3.
Ibu.IP usia 23 tahun P1A0 Post SC dengan indikasi oligohidramnion. Riwayat kehamilan usia gestasi
: 36 minggu 2 hari; HPHT : 19-03-2022; TP : 26-12-2022. Pasien dilakukan SC pada 28 November
2022. ANC sebanyak 10 kali, yakni 3 kali di Puskesmas, dan 7 kali di spesialis kandungan pada
trimester II dan III dengan hasil normal. Suplemen selama hamildidapatkan yaitu Asam Folat,
Kalsium / Kalk, Fe / SF, dan Vitamin C. Bayi lahir sehat PB 50 cm BB 3,4 kg. Pemeriksaan tanda
vital di ruang nifas: TD : 110/70 mmHg; nadi : 80 kali/menit; pernapasan : 20 kali/menit; suhu : 36,7
derajat celcius. Hasil pemeriksaan fisik : abdomen terdapat striae albican dan linea nigra; terdapat
luka bekas jahitan sc , kandung kemih tidak penuh; TFU teraba 1 jari di bawah pusat.
Kasus 4.
Ibu SF usia 34 tahun, status ginekologi P2A0 masuk rumah sakit tanggal 30 November 2022 pukul
21.45 wita dengan rujukan dari dokter spesialis G2P1A0 UK 36 untuk dilakukan SC. Indikasi SC
suhu tinggi dan mengalami takikardi (suhu 39,1 derajat celcius, nadi 103 kali/menit, tekanan darah
110/80mmHg, pernapasan 20x permenit). Riwayat pemeriksaan ANC 3 kali di bidan praktik mandiri
dan rumah sakit umum untuk dilakukan USG. Bayi terpantau normal, laki-laki, gerakan janin aktif.
Pengkajian di ruang nifas : tidak terjadi perdarahan aktif; kontraksi uterus kuat,; saat ini mengeluh
nyeri pada luka bekas operasi; tidak ada tanda bahaya nifas; TFU 2 jari di bawah pusat; colostrum
sudah keluar dan ibu dapat menyusui bayinya dengan benar.
PEMBAHASAN
Perawatan standar nifas post SC di rumah sakit meliputi pemantauan perdarahan dan tanda shock
(Muliyanti et al., 2021). Pemantauan perdarahan dapat dilihat dari tanda-tanda vital, luaran urine,dan
luka post operasi serta pemeriksaan hemoglobin (Yanti & Leniwita, 2019). Pemantauan tanda vital
berupa pemeriksaan tekanan darah, nadi, suhu tubuh, laju pernapasan biasanya dilakukan minimal
per delapan jam sesuai dengan interpretasi maternity ear;y warning sign (MEWS)(Baihaqi, 2019).
Pasien post SC biasanya masing menggunakan urine kateter sehingga dapat dilakukan pengukuran
urine akurat dengan standar 0,5-1cc/kgBB/jam (Yasifa, 2019). Indikator lain adalah biasanya
dilakukan pemeriksaan lab darah lengkap untuk memantau Hb minimal 24 jam pasca SC (Abdelazim
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 10
MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng
Volume 8, Nomor. 1, Maret 2023
e-ISSN : 2685-7901
p-ISSN : 2528-6420

et al., 2021). Adanya darah di batutan post op biasanya normal dilakukan penggantian balutan
pertama 24-48 jam post SC (Zuarez-Easton et al., 2017).
Tatalaksana manajemen nyeri post SC di rumah sakit hingga 24 jam pertama menggunakan analgesia
kuat. Menurut Federspiel et al. (2020) jenis analgesia dirawat inap post SC dapat berupa monterapi
maupun kombinasi. Jenis analgesia monoterapi yang banyak digunaka adalah tramadol, fentanyl,
ketoprofenm dan petidin. Sedangkan jenis kombinasi misalnya :fentanil dan tramadol; fentanil dan
ketoprofen; fentanil dan ketorolac; fentanil dan bupivakain; ketoprofen dan pethidine. Untuk
pereseoan pulang jenis analgesia yang banyak diberikan adalah asam mefenamat, natrium diklofenak,
atau kombinasi tramadol dan paracetamol. Dalam penelitian ini analgesia diberikan di ruang nifas
dalam bentuk fentanyl yang telah diencerkan dalam rumatan RL untuk 24 jam pertama dilanjutkan
dengan analgesia oral asam mefenamat atau paracetamol.
Indikator perawatan lainnya dalah mobilisasi. Teknik anestesi yang dilakukan adalah anestesi spinal
sehingga beberapa jam post SC pasien tidak dapat menggerakkan ektremitas bawah (Dastkhosh,
2018). Pasien didorong dan dimotivasi untuk mobilisasi minimal sejak 4-6 jam post operasi yang
ditinngkatkan perlahan (Ganer Herman et al., 2020). Pasien diminta untuk menggerakkan dan mula
merasakan ujung jari, lalu menggerakkan kaki, miring ke kiri/kanan dengan posisi berbaring, lalu
posisi kepala ditinggikan, setengah duduk, duduk, dan berjalan. Tahapan tersebut diukur minimal
setiap 8 jam. Kemampuan mobiliasi minimal duduk dan berdiri secara tidak langsung merupakan
capaian dari toleransi nyeri dan aktivitas sehingga menjadi indicator pasien boleh pulang.
Tatalaksana nutrisi merupakan hal penting namun terdapat beberapa perbedaan standar operasi
terdahulu dan saat ini. Dalam standar operasi sebelumnya post SC diberikan per nil, atau penundaan
hingga adanya bising usus atau pasien kentut(Ganer Herman et al., 2020) (Mba et al., 2019). Hal ini
merupakan upaya pencegahan komplikasi post pembiusan yang dapat menyebabkan ileus (Johnson
et al., 2017). Di ruang perawatan nifas, pasien biasanya diberikan minum sedikit-sedit. Standar
operasi dengan metode Enhanced Recovery After Caesarean Surgery (ERACS) merekomendasikan
early nutrition segera setelah operasi berupa pembatasan puasa dan carbohydrate loading (Patel &
Zakowski, 2021). Pada metode ERACS pasien tidak melakukan puasa 8 jam layaknya SC pada
umumnya. Pasien diperbolehkan makan mankanan ringan hingga 6 jam sebelum operasi dan minum
air/ jus/ liquid glucose hingga 2 jam sebelum operasi.Nutrisi post SC pun dapat dimulai tanpa
mempertimbangkan bising usus dapat dilakukan 2jam setelah operasi berupa liquid glucose.
Pemenuhan kebutuhan lainnya adalah terkait persiapan ibu pulang dengan peran baru. Peran baru
berkaitan langsung dengan pemberian ASI pada pasien post SC. Pada pasien primigravida,
kemampuan dan kepercayaan diri untuk mengasihi perlu dimotivasi. Pasien post SC sering tidak
menyusui sejak awal bayi lahir karena penundaan inisiasi menyusui dini (IMD) (Virarisca et al.,
2010). Pada rumah sakit yang berkomitmen, IMD bahkan dimulai sejak di ruang operasi (Novianti et
al., 2018). Rumah sakit tertentu mempertimbangkan kesiapan ibu memberikan susu formula hingga
ibu lebih bertoleransi. Penyiapan payudara hendaknya dimulai sejak trimester III (Wulandari, 2022).
Perawatan payudara diberikan agar putting tidak masuk dan area areola tidak kering dengan
memberikan pijatan ringan dan pelembab. Rekomendasi dalam direct breastfeeding (DBF) adalah L-
shape (bayi disangga bantal sehingga tidak menekan area operasi) dan side lying sehingga ibu bisa
menyusui dengan posisi tertidur (Arora et al., 2021). Ibu dan keluarga diedukasi posisi tepat menyusui
agar payudara tidak menutupi hidung bayi, tanda hisapan bayi adekuat, dan menyendawakan bayi.

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 11
MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng
Volume 8, Nomor. 1, Maret 2023
e-ISSN : 2685-7901
p-ISSN : 2528-6420

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Teknik melahirkan dengan SC merupakan hal yang sering terjadi di Indonesia. Indikasi SC
dapat berasal dari factor ibu maupun factor janin. Deteksi dini factor penyulit persalinan dapat
dideteksi sejak awal melalui pemeriksaan antenatal sehingga persiapan SC dapat dilakukan. Tindakan
SC yang direncanakan atau elective SC memungkin pasien mendapat persiapan berupa konseling
persiapan menyusui, optimalisasi nutrisi dan mobilisasi, serta meningkatkan pemberdayaan keluarga.
Saran
Prosedur SC merupakan bagian dari perawatan pasangan usia subur mendapatkan momen
kebahagian atas kehadiran keturunan. Momen persalinan dengan prosedur SC yang direncanakan
dengan baik dapat meningkatkan proses pemulihan, kesiapan ibu dan keluarga, serta meningkatkan
kualitas layanan. Bali sebagai destinasi wisata dapat mengembangkan travel medicine dengan
layanan persalinan yang paripurna termasuk dengan metode SC terkini.

DAFTAR PUSTAKA
Abdelazim, I., Farghali, M., & Amer, O. O. (2021). Routine haemoglobin assay after uncomplicated
caesarean sections. Przeglad Menopauzalny, 20(1), 29–33.
https://doi.org/10.5114/pm.2021.104474
Adhyatma, A. A., Agustin, N., & Sahara, R. P. (2020). PENTINGNYA PERTOLONGAN
PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI
KAMPUNG DAPUR 6 KELURAHAN SEMBULANG KECAMATAN GALANG KOTA BATAM
Aminah.
Arora, G., Jelly, P., Mundhra, R., & Sharma, R. (2021). Comparison of L-Shape and Side-Lying
Positions on Breastfeeding Outcomes among Mothers Delivered by Cesarean Section: A
Randomized Clinical Trial. Journal of Caring Sciences, 10(3), 121–128.
https://doi.org/10.34172/jcs.2021.025
Ayuningtyas, D., Oktarina, R., Misnaniarti, M., & Dwi Sutrisnawati, N. N. (2018). Etika Kesehatan
pada Persalinan Melalui Sectio Caesarea Tanpa Indikasi Medis. Media Kesehatan Masyarakat
Indonesia, 14(1), 9. https://doi.org/10.30597/mkmi.v14i1.2110
Badan Standar Nasional. (2022). Generasi Muda Standardisasi Menuju Indonesia Emas 2045.
https://www.bsn.go.id/
Baihaqi, N. Al. (2019). Management dan Skills Early Warning Score ( EWS ) dan Maternity Early
Warning Score. Semnas Dan Workshop IPeMI Jabar 2019.
Dastkhosh, A. (2018). Foot drop after spinal anesthesia for cesarean section: A case report. Local and
Regional Anesthesia, 11, 45–47. https://doi.org/10.2147/LRA.S165587
Djama, N. T., Emilia, O., & Hasanbasri, M. (2011). Pemanfaatan Pertolongan Persalinan Tenaga
Kesehatan Oleh Peserta Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin. Berita
Kedokteran Masyarakat, 27(1), 24–31.
Elysara, N., & Rusnaini, S. (2018). Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Keluarga Di Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo. Ikraith Humaira, 2(3), 96–101.
Federspiel, J. J., Suresh, S. C., Darwin, K. C., & Szymanski, L. M. (2020). Hospitalization Duration
following Uncomplicated Cesarean Delivery: Predictors, Facility Variation, and Outcomes. AJP
Reports, 10(2), E187–E197. https://doi.org/10.1055/s-0040-1709681

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 12
MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng
Volume 8, Nomor. 1, Maret 2023
e-ISSN : 2685-7901
p-ISSN : 2528-6420

Ganer Herman, H., Ben Zvi, M., Tairy, D., Kleiner, I., Gonen, N., Kuper Sason, L., Bar, J., & Kovo,
M. (2020). Enhancing patient mobility following cesarean-delivery - The efficacy of an
improved postpartum protocol assessed with pedometers. BMC Pregnancy and Childbirth,
20(1), 1–8. https://doi.org/10.1186/s12884-020-03046-z
Johnson, D. O., Moruf, B. Y., Popoola, S. O., Obafemi, W. K., Waheed, B. O., Kehinde, S. O., &
Oduwole, O. A. (2017). Awareness and Use of Surgical Checklist among Theatre Users at Ekiti
State University Teaching Hospital, Ado‑Ekiti, Nigeria. Nigerian Journal of Surgery, 23(2),
134–137. https://doi.org/10.4103/njs.NJS
Juliathi, N. L. P., Marhaeni, G. A., & Dwi Mahayati, N. M. (2021). Gambaran Persalinan dengan
Sectio Caesarea di Instalasi Gawat Darurat Kebidanan Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Tahun
2020. Jurnal Ilmiah Kebidanan (The Journal Of Midwifery), 9(1), 19–27.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Laporan Riskesdas 2018 Nasional.pdf (p. 674).
Mba, S. G., Dim, C. C., Onah, H. E., Ezegwui, H. U., & Iyoke, C. A. (2019). Effects of early oral
feeding versus delayed feeding on gastrointestinal function of post-caesarean section women in
a tertiary hospital in Enugu, Nigeria: A randomized controlled trial. Nigerian Journal of Clinical
Practice, 22(7), 943–949. https://doi.org/10.4103/njcp.njcp_353_16
Muliyanti, M., Hardianti Saputri, L., & Akbar, N. (2021). Manajemen Asuhan Kebidanan Post Sectio
Caesarea Hari Kedua pada Ny. M dengan Nyeri Luka Operasi. Window of Midwifery Journal,
02(01), 1–11. https://doi.org/10.33096/wom.vi.245
Novianti, Mujiati, & Amaliah, N. (2018). ANALISA PROSES PELAKSANAAN INISIASI
MENYUSU DINI (STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT SWASTA X DAN RUMAH SAKIT
PEMERINTAH Y DI JAKARTA) Analysis of Early Breastfeeding Initiation Process (Case
Study: at a Private and Government Hospital in Jakarta). Jurnal Kesehatan Reproduksi, 9(2),
135–148. https://doi.org/10.22435/kespro.v9i2.90.135-148
Oktavini. (2019). MODUL PRAKTIK KEBIDANAN HOLISTIK PADA MASA NIFAS DAN
MENYUSUI Hak.
Patel, K., & Zakowski, M. (2021). Enhanced Recovery After Cesarean: Current and Emerging
Trends. Current Anesthesiology Reports, 11(2), 136–144. https://doi.org/10.1007/s40140-021-
00442-9
Prameswari, T. W. (2020). Merdeka Belajar : Sebuah Konsep Pembelajaran Anak Usia Dini Menuju
Indonesia Emas 2045 PENDAHULUAN Baru-baru ini Menteri Pendidikan Indonesia Nadiem
Makariem , membuat sebuah terobosan baru sebagai sebuah solusi yang ditawarkan untuk
mengatasi belajar kua. 1, 76–86.
Purnamayanti, N. kadek D. (2020). STUDI KASUS : UPAYA PENURUNAN NYERI PADA
PASIENBp. Fh DENGAN INFARK MIOKARDAKUTDIRUANG FLAMBOYAN RSUD
NEGARA. MIDWINERSLION : Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng, 5(1), 27.
Puspitasari, F. A. (2022). Studi Kasus : Perawatan Bayi Hiperbilirubinemia dalam Mencegah
Komplikasi Kernikterus Info Artikel Abstrak Feni Amelia Puspitasari Jurnal Ilmu Keperawatan
Anak , Vol 5 No 2 , Nov 2022 PENDAHULUAN Hiperbilirubinemia yaitu gangguan yang
disebabkan oleh gabu. 5(2).
Putra, ida B. G. S., Wandia, M., & Harkitasari, S. (2021). Indikasi Tindakan Sectio Caesarea di
RSUD Sanjiwani Gianyar Tahun 2017-2019. Aesculapius Medical Journal, 1(1), 63–64.
Rosmita, M., & Widodo, T. (2021). Aplikasi Pembelajaran Untuk Asuhan Persalinan Normal Dengan
Media Berbasis Multimedia. Edukasimu, 1(1), 1–11.
http://edukasimu.org/index.php/edukasimu/article/view/11/10
Virarisca, S., Dasuki, D., & Sofoewan, S. (2010). Metode persalinan dan hubungannya dengan
inisiasi menyusu dini. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 7(2), 92–98.
Wulandari, C. (2022). Improving Breast Care Practices for Pregnant Women Through Health
Education. Medical Technology and Public Health Journal, 5(2), 192–197.
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 13
MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng
Volume 8, Nomor. 1, Maret 2023
e-ISSN : 2685-7901
p-ISSN : 2528-6420

https://doi.org/10.33086/mtphj.v5i2.2525
Yaeni, M. (2013). Analisa indikasi dilakukan persalinan sectio caesarea di RSUP Dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten. Jurnal Unimus, 1(1), 8–10.
http://eprints.ums.ac.id/25659/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
Yanti, A., & Leniwita, H. (2019). Modul Keperawatan Medikal Bedah II. Keperawatan, 1–323.
http://repository.uki.ac.id/2750/1/fmodulKMB2.pdf
Yasifa, I. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Klien Post Sectio Caesarea Dengan Ketidakefektifan
Pemberian Asi Di Ruangan Delima Rumah Sakit Umum Daerah Ciamis. Bakti Kencana
University.
Yolanda, D., Ardiani, Y., Andriani, D., & Natsir, M. (2022). Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
Ibu Hamil dan Nifas Terhadap Vaksinasi Covid 19 Di Bidan Praktek Mandiri Kota Padang
Panjang. Jurnal Endurance, 7(2), 367–377.
http://publikasi.lldikti10.id/index.php/endurance/article/view/997
Zuarez-Easton, S., Zafran, N., Garmi, G., & Salim, R. (2017). Postcesarean wound infection:
Prevalence, impact, prevention, and management challenges. International Journal of Women’s
Health, 9, 81–88. https://doi.org/10.2147/IJWH.S98876

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 14

Anda mungkin juga menyukai