Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY.

P
DI PUSKESMAS SIMPANG TIGA
KOTA PEKANBARU

LAPORAN KASUS PRAKTEK KEBIDANAN (PK 3)

OLEH :

MELLI ANNA BR. SIAGIAN


NIM : P031815401020

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN RIAU
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI DIII KEBIDANAN
PEKANBARU
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penilaian terhadap pelaksanaan kesehatan ibu hamil di Indonesia dapat

dilakukan dengan melihat cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu

hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga

kesehatan, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada

kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang

telah memperoleh pelayanan antenatal care sesuai dengan standart yang paling

sedikit empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan tiap trimester. Indikator tersebut

memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat

kepatuhan dalam memeriksa kehamilannya ke tenaga kesehatan (Kemenkes RI

2019). Situasi pandemi Covid-19 pada pelaksanaan ANC dilakukan sesuai dengan

rekomendasi protap protokol Covid-19 yaitu 2 kali kunjungan kehamilan yang

dimana K1 dilakukan pada Trimester 1 dan K2 dilakukan pada trimester ke III

(Kemenkes RI 2020).

Kematian maternal dan perinatal merupakan masalah besar, khususnya di

negara yang sedang berkembang. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan

indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. Secara umum telah

terjadi penurunan kematian ibu selama periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305

per 100.000 kelahiran hidup. Walaupun terjadi kecendrungan penurunan AKI,

namun tidak berhasil mencapai target Suintainable Development Goals (SDGs)

yaitu dengan target pada tahun 2030 mengurangi tingkat AKI hingga dibawah 70

per 100.000 kelahiran hidup. AKB di Indonesia sudah mulai mencapai target
SDGs yaitu 25 per 1000 kelahiran hidup dimana AKB saat ini di Indonesia adalah

24 per 1000 kelahiran hidup (Kemenkes, 2019).

Anemia dalam kehamilan merupakan masalah kesehatan yang utama di

negara berkembang dengan tingkat morbiditas tinggi pada ibu hamil. Kejadian

anemia di dunia menduduki urutan ke tiga dengan prevalensi anemia pada ibu

hamil 74%. Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi

dan pendarahan akut, bahkan jarak keduanya saling berinteraksi (Adawiyani,

2013). Pravalensi anemia ibu hamil di Indonesia adalah 70% atau 7 dari 10 wanita

hamil menderita anemia. Tingginya pravalensi ini merupakan masalah yang

tengah dihadapi pemerintah Indonesia saat ini (Admin, 2012).

Provinsi riau cakupan ibu hamil mendapat tablet Fe tahun 2018 sebesar

82,8%, data tersebut masih dibawah target yang ditentukan yaitu 95%. Sedangkan

untuk Kabupaten/Kota dengan cakupan tertinggi adalah Kabupaten Indragiri Hulu

sebesar 100% diikuti oleh Kabupaten Kuantan Singingi (96,85%), dan Kota

Pekanbaru (94,07%). Cakupan terendah adalah Kabupaten Rokan Hilir sebesar

66,24%, diikuti oleh Kabupaten Indragiri Hilir sebesar &1,7%, dan Kabupaten

siak 66,34% (Dinas Kesehatan Provinsi Riau, 2019).

Anemia umumnya disebabkan oleh kurang gizi, kurang zat besi dalam diet,

malabsorpsi, kehilangan darah yang banyak pada persalinan yang lalu, haid, dll,

penyakit kronik; TBC, paru, cacing usus, malaria, dll (Nugraheny, 2010). Bahaya

anemia bagi ibu hamil yaitu dapat menyebabkan perdarahan waktu persalinan

sehingga membahayakan jiwa ibu, mengganggu pertumbuhan bayi dalam

kandungan, berat badan bayi dibawah dibawah berat normal (Pudiastuti, 2012).

Pencegahan dan pengobatan untuk ibu hamil terhadap anemia yaitu dapat
dilakukan dengan meningkatkan konsumsi makanan yang bergizi termasuk

makan-makanan yang mengandung zat besi, menamah pemasukan zat besi

kedalam tubuh dengan minum Tablet Tambah Darah (TTD), mengobati penyakit

yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti kecacingan, malaria, dan

penyakit TBC (Fadlun & Feryanto, 2012).

Berdasarkan hasil penelitian Cut Mutia Sabrina, Joserizal Serudji, Almurdi

tahun 2017 tentang “Gambaran Anemia Pada Kehamilan di Bagian Obsstertri dan

Ginekologi RSUP Dr. Djamil Padang Periode 1 Januari 2012 sampai 31

Desember”. Hasil penelitian memperlihatkan angka kejadian anemia pada

kehamilan sebanyak 75 kasus (2,2%) dari 3396 kehamilan. Derajat anemia pada

kehamilan yang paling banyak ditemukan adalah derajatsedang, yaitu sebanyak 45

kasus (60%) diikuti oleh derajat ringan sebanyak 20 kasus (27%), dan derajat

berat sebanyak 10 kasus (13%). Berdasarkan hasil penelitian Wilda Al Khusmah

Rahayu Ningsih, Fitri Melina, & Ina Kuswanti pada tahun 2018 tentang

“Efektifitas Sayur Bayam Dan Tablet Fe Terhadap Kenaikan Kadar Hemaglobin

Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Tegalrejo”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat peningkatan hemaglobin ibu hamil antara sebelum dan sesudah diberikan

sayur bayam dan Tablet Fe. Dengan nilai asymp. Sig (2-tailed) adalah sebesar

0,005, lebih rendah dari tingkat signifikan sebesar 5% atau 0,05.

Untuk mengurangi AKI dan AKB dalam masa kehamilan, diperlukan

pemeriksaan atau pelaksanaan asuhan kebidanan yang meliputi kunjungan rutin

pada masa kehamilan dengan Kebijakan Program Pemerintah kunjungan ANC

sebaiknya di lakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu 1 kali pada

trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III. (Mochtar, 2010).
Berdasarkan latar belakang diatas mengingat pentingnya memberikan

asuhan kebidanan kehamilan pada ibu hamil, maka penulis akan melakukan

asuhan kebidanan pada ibu hamil normal trimester III di Puskesmas Simpang Tiga

2021.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Melakukan asuhan kebidanan kehamilan pada ibu hamil trimester III di

Puskesmas Simpang Tigas Pekanbaru Tahun 2021 dengan pendokumentasian

metode SOAP.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian data Subjektif pada ibu hamil Ny.P di

Puskesmas Simpang Tiga tahun 2021.

b. Melakukan pengkajian data Objektif pada ibu hamil Ny.P di

Puskesmas Simpang Tiga tahun 2021.

c. Menegakan Assesment data Pada Ibu Hamil Ny.P di Puskesmas

Simpang Tiga tahun 2021.

d. Melakukan Plan tindakan asuhan kebidanan kehamilan Pada Ibu Hamil

Ny.P di Puskesmas Simpang Tiga tahun 2021.

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat Keilmuan

Memberikan manfaat dan masukan bagi pengembangan ilmu kebidanan

khususnya dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia

pada trismester III.


1.3.2 Manfaat Aplikatif

Mampu memberikan asuhan kebidanan pada masa kehamilan terhadap ibu

hamil Anemia pada trimester III dengan menggunakan pendokumentasian metode

SOAP.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada laporan kasus ini meliputi asuhan kebidanan

kehamilan dengan anemia pada trimester III yang diberikan kepada ibu hamil

Ny.P usia 26 tahun G1 P0 A0 H0, di Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru pada

tanggal 17 Februari 2021 dan diberikan asuhan kebidanan.

Asuhan yang diberikan bertujuan untuk memastikan ibu dan janin sehat

dan selama masa kehamilan dan mengurangi angka kematian ibu dan bayi pada

masa kehamilan. Asuhan yang diberikan ke ibu yaitu asuhan kebidanan kepada

ibu hamil trimester II dengan pendokumentasian metode SOAP.


BAB III

LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN KASUS

3.1 Tempat Dan Waktu

3.1.1 Tempat

Tempat pengambilan kasus Praktik Kebidanan ini dilakukan di Puskesmas

Simpang Tiga Kota Pekanbaru.

3.1.2 Waktu

Waktu pengambilan kasus ini dilakukan pada tanggal 17 Februari 2021,

Pukul 10.00 WIB.

3.1 Cara pengambilan Kasus

Pengambilan kasus dilakukan dengan cara :

Meminta izin kepada puskesmas dan mendapatkan persetujuan pasien

kemudian dilakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan bimbingan oleh

CI Lapangan dan Dosen Pembimbing.

3.1 Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam laporan kasus ini dengan menggunakan

lembar observasi berupa format pengkajian asuhan kebidanan pada ibu hamil.

Kemudian pada saat pasien periksa kehamilan, instrumen yang dapat

digunakan dibutuhkan yaitu semua alat-alat dan media untuk melakukan

asuhan ANC.
BAB IV

KAJIAN KASUS DAN PEMBAHASAN

4.1 Tinjauan Kasus

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN


PADA KEHAMILAN
Tempat Yankes : Puskesmas Simpang Tiga Waktu : 10.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 17 Januari 2021 Tempat : Jl. Simpang Tiga
Mahasiswa : Melli Anna Br.Siagian
A. DATA SUBJEKTIF
1. BIODATA
Nama ibu : Ny. P Nama Suami : Tn. M
Umur : 26 Tahun Umur : 28 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. KHN. Nasution Alamat : Jl. KHN. Nasution
No. Hp : 0823 8944 xxxx No. Hp : 0823 8944 xxxx
Alasan Kunjungan / Riwayat / Keluhan Utama : ibu mengatakan ingin
memeriksa kehamilan nya dan ibu mengeluh pusing dan lelah.
2. RIWAYAT MENSTRUASI
HPHT : 24 Juni 2020 Perkiraan Partus : 01 April 2021
Siklus : 30 Hari Masalah : Tidak Ada
3. RIWAYAT PERKAWINAN
Perkawinan Ke : 1 Pertama Usia Saat Kawin : 25 Tahun
Lamanya Perkawinan : 1 Tahun
4. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS YANG LALU
N Tahun Usia Tempat Jenis Penol Nifas Anak Keadaan anak
o Partus Kehamilan Partus persalinan ong JK/BB sekarang
1 H A M I L I N I
5. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI
Pertama kali memeriksakan kehamilan pada UK: 13-14 Minggu Di : PMB
Pemeriksaan ini yang ke : 5 kali
Masalah yang pernah dialami
Trimester I : Mual, Pusing - Imunisasi : -
Trimester II/III : Pusing
Pengobatan/anjuran yang pernah diperoleh: SF, kalk, asam Folat, etabion
6. RIWAYAT PENYAKIT/OPERASI YANG LALU
Ibu mengatakan tidak pernah menjalani operasi dan tidak pernah memiliki
riwayat penyakit yang lalu yang mengharuskan ibu dirawat di fasilitas pelayanan
kesehatan.
7. RIWAYAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN MASALAH KESEHATAN
REPRODUKSI
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit yang berhubungan dengan masalah
kesehatan reproduksi , seperti PMS, Myoma, Kanker Kandungan , Kanker
Payudara, Polip serviks , Operasi Kandungan dll.
8. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA YANG PERNAH MENDERITA SAKIT
Ibu mengatakan tiada ada riwayat penyakit keluarga yang menderita sakit seperti
: Hipertensi, DM, Asma dll. Dan ibu mengatakan dikeluarga tidak ada memiliki
riwayat penyakit menular seperti : HIV/AIDS, Hepatitis, TBC, dan kudis dll
9. RIWAYAT KELUARGA BERENCANA
ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi KB apapun
seperti : Suntik Kb, Pil Kb, AKDR, Implant dan lain-lain
10. POLA MAKAN/ MINUM / ELIMINASI / ISTIRAHAT / PSIKOSOSIAL
A. Makan : 3 x/hari
Minum : 7-8 x/hari
Jenis makanan/ minuman yang sering di konsumsi : nasi, ikan , ayam , telur,
tahu,
Tempe, buah, sayuran hijau, kacang hijau, ikan asin dll, minuman : air putih.
Masalah : Tidak ada
B. Eliminasi : BAK : 6-7 x/hari,
BAB : 1 x/hari
Masalah : Tidak ada
C. Istirahat : Tidur Siang : 1 jam/hari
Tidur Malam : + 5-6 jam/hari
Keluhan/Masalah : Tidak Ada
D. Psikososial : Penerimaan klien terhadap kehamilan ini : Ibu bahagia dan
menerima kehamilan ini.
E. Sosial Support dari : Suami, orangtua dan keluarga mendukung kehamilan
ibu
B. DATA OBJEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Conpomentis
c. Sikap tubuh : Lordosis
d. BB Sebelum Hamil : 53 kg BB Sekarang : 61 kg
e. Kenaikan BB sampai pengkajian : 8 kg
f. TB : 158 cm
g. LILA: 24 cm
h. IMT : 53/1582 = 53/2.49 = 21,28 Normal
i. KSPR : Skor 2
j. TTV : - TD : 90/70 mmHg , - N : 80 x/I , -Suhu : 36,5 oC , -P : 20
x/menit
k. Rambut/kepala: hitam ,bersih , tidak ada ketombe dan tidak ada rambut
rontok
l. Mata
- Sklera : Putih , tidak ikterik
- Konjungtiva : Tidak pucat
- Penglihatan : Jelas
m. Muka : Tidak ada odema dan tidak ada cloasma gravidarum
n. Hidung : bersih. Hidung dapat bernafas
o. Mulut :
- Gigi : Tidak ada stomatitis , gigi bisa menguyah
- Gusi : Merah dan tidak ada pembengkakkan pada gusi
p. Telinga : Bersih , tidak ada gangguan pendengaran
q. Leher : Tidak ada pembengkakakn kelenjar tiroid dan vena jugularis
r. Payudara:
- Putting susu : Menonjol
- Areola mammae : Bersih, Hiperpegmentasi
- Pengeluaran ASI : Colostrum
s. Abdomen
- Bekasoperasi : Tidak ada
- Striae : Albicans
- Linea : Nigra
t. TFU : Pertengahan Pst dan Pst 30 cm
u. Palpasi :
Bagian Atas : Pertengahan Pst dan PX, (30 cm)
teraba bulat, lunak dan tidak melenting kemungkinan adalah
bokong janin.
Bagian Samping : Pada bagian kiri perut ibu teraba tonjolan-tonjolan kecil
kemungkinan adalah ektremitas janin, pada bagian kanan perut
ibu teraba ada tahanan keras dan memanjang kemungkinan
adalah punggung janin.
Bagian Bawah : Teraba bulat, keras dan melenting kemungkinan adalah kepala
janin, Kepala belum masuk PAP.
v. TBJ : (30-13) x 155 = 17 x 155 = 2.635 gram
w. DJJ : 142 x/menit
x. Ekstremitas : tidak ada odema dan tidak ada varise
y. Refleks Patella : kanan (+)/ kiri (+)
z. Akral : Normal
2. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb : 8,0 gr/dl
Hiv/Aids : (-) Negatif
HbSAg : (-) Negatif
Sifilis : (-) Negatif
C. ASSESMENT
Dx Ibu : G1P0A0H0, Usia Kehamilan 33-34 minggu , keadaan umum ibu baik
Dx Janin : Hidup, Tunggal, Intra uterin, Presentasi kepala, Keadaan umum janin baik
Masalah : ibu mengeluh pusing
D. PLAN
1. Menginformasikan kepada ibu dari hasil pemeriksaan TTV keadaan ibu dalam
batas normal. DJJ normal dan letak presentasi kepala , keadaan umum janin baik.
Ibu mengetahui kondisinya saat ini dan janin.
2. Memberitahu ibu bahwa hasil pemeriksaan penujang Hb ibu rendah yaitu 8,0
gr/dL, menyebabkan ibu bisa pusing, cepat lelah, lemas dan berkunang-kunang, hal
ini bisa diatasi dengan rajin mengkonsumsi tablet fe dan makan makan yang
mengandung zat besi untuk meningkatkan kadar Hb ibu seperti sayur-sayuran hijau
tua (bayam, buncis, brokoli), telur, daging merah, kacang-kacangan, hati, buah-
buahan (buah naga, buah bit, jeruk, tomat, terong belanda), ibu mengerti.
3. Menjelaskan kepada ibu ketidaknyamanan yang ibu alami
a) Menjelaskan kepada ibu mengenai ketidaknyamanan yang dialami ibu yaitu
pusing dan mudah lelah, hal ini karena ibu mengalami anemia, ibu dapat
mengatasi dengan tidur yang cukup disiang hari 1-2 jam/hari dan dimalam hari
6-7 jam/ hari, hindari berdiri secara tiba-tiba dari keadaan duduk, hindari
berdiri dalam waktu yang lama, jangan lewatkan waktu makan, ibu mengerti.
→ Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melaksanakanya
4. Memberitahu ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi dengan minum air
putih lebih banyak, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang makan makanan
yang tinggi protein (ikan, tahu, tempe, daging, ayam) dan yang tinggi karbohidrat
(porsi nasi dapat ditambah), makan secara teratur, mengonsumsi makanan selingan
seperti es krim,umbi-umbian, dan buah-buahan. untuk pemenuhan kebutuhan zat
gizi ibu dan janin, membentuk jaringan untuk tumbuh kembang janin dan
kesehatan ibu serta persiapan laktasi.
5. Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda bahaya dalam kehamilan TM III pada
buku KIA halaman 8 yaitu :
Demam tinggi, sakit kepala hebat disertai kejang, Pendarahan pervagina, Keluar
cairan/air ketuban dari jalan lahir sebelum waktunya, Gerakan janin tidak
terasa/berkurang dari sebelumnya, Bengkak pada kaki, tangan dan wajah
jika ibu menemukan salah satu tanda bahaya pada kehamilan segera bawa ke klinik
atau tenaga kesehatan terdekat.
→ Evaluasi : Ibu mengerti dan dapat menyebutkan 4 dari tanda-tanda bahaya
kehamilan
6. Menginformasikan kepada ibu mengenai mobilisasi selama kehamilan yaitu ibu
hamil sebaiknya hindari duduk, berdiri terlalu lama atau kaki bergantung karena
akan dapat menyebabkan kaki bengkak. Sebaiknya menggunakan sepatu yang tidak
ber-hak tinggi dan memakai sepatu yang longgar, karena saat hamil ibu
membutuhkan usaha yang lebih dalam mempertahankan keseimbangan tubuh.
Apabila menggunakan hak tinggi dapat menyebabkan nyeri pinggang serta
menjaga postur tubuh yang benar dan mempraktikkan mekanika tubuh yang baik
penting untuk menghindari ketidaknyamanan yang umum dirasakan selama
kehamilan
7. Menginformasikan kepada ibu untuk memantau gerakan janin yaitu dalam 12 jam
ada 10 kali pergerakan dan jika pergerakan janin kurang dari 10 atau tidak seperti
biasanya segera datang ke klinik untuk dilakukan pemeriksaan.
8. Memberitahu kepada ibu apa saja persiapan persalinan, yaitu penolong persalinan,
pendamping persalinan/keluarga, surat dan biaya, obat, alat transportasi , donor
darah untuk mencegah kematian pada ibu maupun janin, serta periapan pakaian ibu
dan bayi.
→ Ibu mengerti dan sudah mempersiapkannya
9. Menganjurkan ibu untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu tentang
manfaat tablet penambah darah (Albion) untuk ibu hamil yaitu :
a) Menambah asupan nutrisi janin
b) Mencegah anemia defesiensi zat besi
c) Mencegah perdarahan saat persalinan, untuk menurunkan resiko kematian .
Memberitahu kepada ibu cara mengonsumsi obat Albion yaitu 1x1 perhari pada
malam hari untuk mengurangi rasa mual dan tidak bersamaan dengan teh atau
kopi, karena dapat menghambat penyerapan zat besih.
→ Evaluasi : Ibu mengerti dan akan mengonsumsinya.
10. Menganjurkan ibu untuk membaca dan mempelajari buku KIA yang diberikan
supaya pengetahuan ibu tentang kehamilan bertambah. Serta menganjurkan ibu
untuk melakukan kunjungan ulan 2 minggu lagi yaitu pada tanggal 08 Maret 2021.
Dan apabila terdapat keluhan pada ibu segera datang ke klinik ataupun tenaga
kesehatan terdekat.
4.1 Pembahasan
Asuhan kebidanan kehamilan bertujuan untuk memfasilitasi hasil yang sehat

dan positif bagi ibu maupun bayinya serta mendeteksi komplikasi-komplikasi

yang dapat mengancam jiwa. Pada kasus Ny. P saat kontak pertama penulis

terlebih dahulu melakukan pengkajian skrining deteksi dini menggunakan Kartu

Skor Sri Poedji Rochjati dari hasil jumlah skor adalah 6, ibu termasuk kedalam

kehamilan resiko tinggi yang memungkinkan memberikan dampak kurang baik

untuk ibu maupun janin tetapi masih bisa ditangani oleh bidan dengan syarat

bidan harus tetap memantau kehamilan ibu. Hal ini sesuai dengan teori

berdasarkan jumlah Kartu Skor Sri Poedji Rochjati (KSPR) dengan jumlah skor 6-

10 merupakan kehamilan dengan satu atau lebih faktor resiko, baik dari pihak ibu

maupun janinnya yang member dampak kurang menguntungkan baik bagi ibu

maupun janinya, memiliki resiko kegawatan tetapi tidak darurat (Prawirohardjo,

2016). Untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar

minimal 4 kali kunjungan selama kehamilan (Pusdinakes, 2015), dari data yang

diperoleh bahwa Ny. P melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 5 kali yaitu

pada trimester I sebanyak 2 kali, trimester II sebanyak 2 kali, dan pada trimester

III sebanyak 1 kali yaitu sehingga frekuensi pemeriksaan kehamilan Ny. P sudah

sesuai dengan teori. Menurut (Kemenkes, 2010)


Pada data subjektif ditemukan Ny. P usia 26 tahun usia kehamilan 33-34

minggu dengan anemia. Berdasarkan hasil penelitian (Sariestya 2017)

menunjukkan bahwa nilai p value sebesar 0,001 lebih kecil daripada nilai 

(0,05), maka ada pengaruh konsumsi Fe terhadap kejadian anemia. Keluhan Ny,

P anemia dikarenakan kekurangan zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah

Anemia Gizi Besi. Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang

paling sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi

besi sehingga hanya memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk

metabolisme besi yang normal. Selanjutnya mereka akan menjadi anemia pada

saat kadar hemoglobin ibu turun sampai di bawah 11 gr/dl selama trimester III

(Waryana, 2010). Dalam menangani keluhan ini yaitu dengan diatasi dengan rajin

mengonsumsi seperti sayur-sayuran hijau tua (bayam, buncis, brokoli), telur,

daging merah, kacang-kacangan, hati, buah-buahan (buah naga, buah bit, jeruk),

dan dengan mengkonsumsi tablet Fe rutin setiap harinya minimal 90 tablet selama

kehamilan, karena pada wanita hamil cenderung mengalami defisiensi baik zat

besi maupun folat. Kebutuhan ibu hamil akan Fe meningkat untuk pembentukan

plasenta dan sel darah merah sebesar 200- 300%. Zat besi yang diperlukan selama

hamil ialah 1040 mg. dan diminum pada malam hari, meminumnya dapat

dibarengi dengan vitamin C, jus buah, atau air jeruk, hindari mengkonsumsi

dengan susu, teh, kopi atau kalsium. Karena dapat menghambat penyerapan zat

besi.

Pada pemeriksaan head to toe didapatkan hasil tinggi badan ibu 158 cm.

Tinggi badan ibu diatas 145 cm tidak mempunyai faktor resiko pangggul sempit,

sehingga kemungkinan persalinan normal dapat terjadi. Dari hasil anamnesa berat
badan ibu sebelum hamil 53 kg. Dari perhitungan Indeks Masa Tubuh (IMT),

IMT ibu sebelum hamil didapatkan hasil 21,2. Untuk IMT 21.2 termasuk dalam

kategori berat badan ideal sehingga penambahan berat badan ibu hamil selama

kehamilannya yang dianjurkan yaitu 11,5-16 kg (Prawirohardjo,2016). Pada Ny.P

penambahan berat badan ibu dari sebelum hamil sampai pemeriksaan kehamilan

terakhir yaitu 8 kg, sehingga dapat disimpulkan penambahan berat badan Ny.P

selama kehamilannya sudah sesuai dengan yang dianjurkan.

Pada saat pemeriksaan palpasi abdomen didapatkan tinggi fundus uteri ibu

adalah 30 cm atau pertengahan Pst dan Px dan tafsiran berat janin adalah 2.635

gram. Pada pemerIksaan TFU pada Ny.P sesuai dengan teori Mc. Donald dan

Mochtar dimana dalam TFU Ny.P di dapatkan hasil 30 cm dengan usia kehamilan

33-34minggu. Tujuan pemeriksaan TFU menurut Mc. Donald adalah menentukan

umur kehamilan berdasarkan minggu, dan hasilnya bisa dibandingkan dengan

HPHT, TFU dalam cm, yang normal harus sama dengan usia kehamilan dalam

minggu yang ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir. Jika hasil

pengukuran berbeda 1-2 cm, masih bisa ditoleransi, tetapi jika deviasi lebih kecil

dari 2 cm umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin,

sedangkan bila deviasi lebi besar dari 2 cm kemungkinan terjadinya bayi kembar,

polihidramion atau janin besar (Mandriwati, 2007). Dari data tersebut penulis

menyimpulkan penambahan TFU ibu selama masa kehamilan normal. Dari

pemeriksaan auskultasi DJJ selama diberi asuhan, DJJ Ny.P keadaan batas

normal.

Pada Ny.P telah di tegakan diagnose G1P0A0H0, usia kehamilan 33-34 minggu

pada kunjungan pertama dengan keadaan umum ibu baik, sedangkan diagnosa
janin yaitu janin hidup, tunggal, intrauterine, presentasi kepala, keadaan umum

baik. Pada Ny.P juga ditegakan masalah yaitu anemia. Masalah ini ditegakan

karena adanya keluhan saat pengkajian, Hal ini sesuai dengan teori

ketidaknyamanan yang sering dialami ibu trimester III.

Pada kunjungan ini, diberikan penkes untuk Ny. P seperti untuk tetap

mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang dan mengonsumsi tablet

Fe untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah sebesar 200- 300%, Ibu

hamil yang kurang minum tablet besi atau dalam seminggu hanya mengkonsumsi

satu tablet memiliki resiko mengalami anemia dua belas kali lipat dibanding

dengan ibu hamil yang mengkonsumsi tablet rutin setiap hari (Khatijah, 2010).

karena pada trimester ke III pertumbuhan janin akan semakin baik sehingga janin

membutuhkan nutrisi yang baik juga dari ibu. Menurut Sacket (dalam Kamidah,

2015) bahwa kepatuhan pasien merupakan sejauh mana perilaku ibu hamil sesuai

dengan ketentuan yang diberikan oleh petugas kesehatan. Tingkat kepatuhan

mengonsumsi tablet besi (Fe) oleh ibu hamil mempunyai pengaruh terhadap

kejadian anemia (Lindung dan Yuliana, 2013). Pola konsumsi ibu hamil

berhubungan dengan rendahnya kadar hemoglobin ibu hamil, status gizi, dan

konsumsi tablet besi (Fe). Upaya peningkatan konsumsi ibu hamil harus

dilakukan dengan menggunakan sumber bahan pangan lokal, perhatian kepada

status gizi ibu hamil dan konsumsi tablet besi (Fe) sesuai dengan program

pemerintah (St. Fatimah, dkk., 2011). Kemudian memberikan penkes mengenai

tanda bahaya dalam kehamilan karna pada kehamilan sering terjadi beberapa

kasus seperti perdarahan hebat, bengkak pada kaki, muka dan wajah, sakit kepala

hebat, nyeri abdomen yang hebat, dan ketuban pecah sebelum waktunya itu bisa
terjadi kapan saja oleh karena itu menyarankan ibu untuk tidak melakukan kerja

berat dan mengangkat benda-benda berat.

Pada akhir pertemuan, ibu di jadwalkan kembali untuk melakukan kunjungan

ulang 2 minggu lagi atau jika ada keluhan. Hal ini sesuai dengan teori yang

terdapat pada kunjungan ideal selama kehamilan yaitu, 2 minggu setiap bulan

pada usia kehamilan trimester III (Yulifah, 2012).

Anda mungkin juga menyukai