__________________________________________________________________________
ABSTRAK
Latar belakang Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi
(AKB) adalah dengan melakukan asuhan komprehensif. Asuhan kebidanan komprehensif merupakan suatu
pemeriksaan yang diberikan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan konseling asuhan
kebidanan yang mencakup pemeriksaan secara berkala diantaranya asuhan kebidanan kehamilan, persalinan,
nifas, dan bayi baru lahir. Tujuan dari studi kasus ini adalah menerapkan pengetahuan dan keterampilan
klinis secara langsung pada klien dengan pendekatan standar asuhan kebidanan menurut Kepmenkes
No.938/Menkes/SK/VIII/2007 yang dimulai dari pengkajian data, perumusan diagnosa dan/atau masalah
kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan pencatatan asuhan kebidanan dengan menggunakan
metode SOAP. Metode Penelitian ini adalah studi kasus observasional dengan menggunakan data kualitatif,
yang dilakukan di Bidan Praktik Mandiri “TW” Kecamatan Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong, pada
bulan April sampai Mei 2023, pada kasus Ny.“S” berumur 30 tahun. Hasil Pada asuhan kebidanan kehamilan
dilakukan asuhan senam kegel untuk mengurangi keluhan sering BAK. Pada asuhan persalinan diberikan
asuhan pijat endorphin, teknik relaksasi, dan kompres hangat pada perineum untuk mengatasi perineum kaku.
Pada asuhan neonatus diberikan asuhan perawatan tali pusat menggunakan topical ASI dan teknik
menyendawakan bayi untuk mengatasi bayi gumoh. Pada asuhan nifas diberikan asuhan pemberian minum
air jahe ±250 ml untuk mengurangi nyeri, pijat oksitoksin untuk memperbanyak produksi ASI dan Breast
Care untuk mengatasi bendungan ASI. Kesimpulan Asuhan kebidanan pada Ny.”S” dilakukan pada tanggal
17 April sampai 16 Mei 2023. Penatalaksanaan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny.”S” Umur
30 tahun mulai dari Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Neonatus, dan Nifas. Pada ibu hamil, bersalin,
bayi baru lahir, neonatus, dan nifas tidak ditemukan adanya masalah atau komplikasi yang dapat
membahayakan kesehatan ibu dan janin, pelaksanaan pengkajian dapat berjalan dengan baik karena ibu dan
keluarga kooperatif. Saran Ibu hamil disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan kehamilan untuk
mencegah terjadinya resiko komplikasi yang mungkin dapat terjadi. Selain itu bidan juga dapat memberikan
pelayanan asuhan continuity of care atau asuhan kebidanan komprehensif secara berkesinambungan sehingga
kompilkasi selama kehamilan sampai masa nifas dapat terdeteksi sedini mungkin.
Kata Kunci: Asuhan Kebidanan Komprehensif, Kehamilan, Persalinan, Neonatus dan Nifas
ABSTRACT
Background One effort to reduce maternal mortality (MMR) and infant mortality (IMR) is to provide
comprehensive care. Comprehensive midwifery care is an examination that is provided in full with simple
examinations and midwifery care counseling which includes regular examinations including midwifery care
for pregnancy, childbirth, postpartum and newborns. The Purpose of this case study is to apply clinical
knowledge and skills directly to clients using a standard approach to midwifery care according to Minister
of Health Decree No.938/Menkes/SK/VIII/2007 starting from data review, formulation of diagnoses and/or
midwifery problems, planning, implementation, evaluation and recording of midwifery care using the SOAP
method. This research method is an observational case study using qualitative data, which was conducted at
the Independent Practicing Midwife "TW" East Curup District, Rejang Lebong Regency, from April to May
2023, in the case of Mrs. "S" aged 30 years. The Results In midwifery care, Kegel exercises were carried out
to reduce complaints of frequent urination. During delivery care, endorphin massage, relaxation techniques,
and warm compresses on the perineum are given to treat a stiff perineum. In neonatal care, care is given to
Jurnal Asuhan Kebidanan, Vol. No. Agustus 2023 ISSN: 2460-7134
the umbilical cord and techniques for burping babies to deal with spitting up babies. In postpartum care, care
is provided by giving ginger water ± 250 ml to reduce pain, oxytocin massage to increase breast milk
production and Breast Care to overcome breast milk dams. Conclusion Midwifery care for Mrs. In pregnant
women, giving birth, newborns, neonates and postpartum, no problems or complications were found that
could endanger the health of the mother and fetus, the assessment could run well because the mother and
family were cooperative. Suggestion Pregnant women are advised to routinely carry out pregnancy checks
to prevent the risk of complications that might occur. Apart from that, midwives can also provide continuity
of care services or comprehensive midwifery care on an ongoing basis so that complications during
pregnancy until the postpartum period can be detected as early as possible.
dengan topical ASI terhadap lama pelepasan oksitoksin produksi ASI ibu lancar.
tali pusat pada bayi baru lahir dimana Air Pada hari pertama, kedua, dan ketiga
Susu Ibu (ASI) terdapat sel leukosit, enzim kesadaran composmentis, TTV dalam batas
proteolitik, dan zat immunologi yang nornal, TFU 2 jari dibawah pusat hari pertama
membantu mempercepat pelepasan tali pusat sampai ketiga, kontraksi uterus baik, diastasis
(Dewi, DKK, 2018) recti 2 cm, dan kandung kemih kosong, ibu
mengeluh nyeri luka perineum dan produksi
Pada Kunjungan ketiga yakni pada hari ASI sedikit.
kedelapan senin 25 April 2023 saat dilakukan
pemeriksaan bayi menyusu dan menghisap Pada hari keempat didapatkan hasil
kuat KU baik TTV dalam batas normal, BAB keadaan umum baik, kesadaran
2-3 kali perhari, ibu diberi konseling tentang composmentis, TFU 3 jari dibawah pusat,
imunisasi bayi pada saat bayi berusia satu kontraksi uterus baik, luka perineum kering
bulan dan memantau pertumbuhan dan dan ibu tidak mengeluh nyeri pada luka
perkembangan bayi. perineum.
Berdasarkan hasil asuhan yang dilakukan
e. Asuhan Kebidanan Nifas selama 3 hari menggunakan air jahe untuk
Asuhan pada masa nifas diberikan mengurangi nyeri luka perineum pada Ny “S”
selama 4 hari dimulai dari tangal 17 sampai 21 mengalami pengurangan nyeri luka perineum
april 2023 dengan melakukan 4 kali lebih cepat. Hal ini sejalan dengan penelitian
kunjungan. Pada kasus Ny “S” umur 30 tahun yang dilakukan oleh Qiftiyah dan Qonitun
P2A0 nifas 6 jam dengan luka perineum tahun 2021 ada pengaruh pemberian air jahe
derajat II, data subjektif ibu mengeluh terhadap penurunan intensitas nyeri luka
perutnya terasa mulas dan nyeri pada luka perineum karena kandungan kimia gingerol
jahitan, setelah melahirkan rahim akan dalam jahe merah mampu memblokir
berkontraksi untuk merapatkan dinding rahim prostaglandin sehingga dapat menurunkan
sehingga tidak terjadi perdarahan, kontraksi nyeri termasuk nyeri luka perineum.
inilah yang menimbulkan rasa mules pada Dari pembahasan diatas yang telah
ibu. Pada kasus ny.S ibu mengalami dilakukan dengan menggunakan pengkajian
ketidaknyamanan berupa nyeri luka jahitan sesuai standar asuhan kebidanan terdapat
perineum. Pengkajian data objektif yang yang kesenjangan antara teori dengan praktik yakni
dilakukan, didapatkan keadaan umum ibu dimana seharusnya pemberian air jahe
baik, kesadaran composmentis, tekanan darah menurut jurnal yaitu dilakukan selama 5 hari
normal, pernafasan normal, denyut nadi sedangkan asuhan yang diberikan pada ny.S
normal, suhu normal, uterus 1 jari dibawah dilakukan selama 3 hari dikarenakan pada hari
pusat. Asuhan yang diberikan yakni keempat ibu sudah tidak merasakan nyeri luka
pemberian minum air jahe untuk mengurangi perineum.
nyeri luka perineum sebanyak 1 gelas ± 250 ml Pada KF 3 dihari ke-8 ibu mengalami
sebanyak 2 kali sehari untuk mengurangi nyeri bendungan ASI dimana payudaranya terasa
luka perineum. Jahe sama efektifnya dengan penuh dan sedikit nyeri sehingga diberikan
asam mefenamat (mefenamic acid) dan asuhan Breast Care dengan melakukan
ibuprofen untuk mengurangi segala nyeri pada
massage pada daerah payudara yang
wanita termasuk nyeri pada luka perineum. mengalami bendungan supaya ASI perlahan
Kandungan kimia gingerol dalam jahe merah keluar dan usahakan ibu tetap tenang dan
mampu memblokir prostaglandin sehingga
dilakukan 2 kali sehari. pada asuhan breast
dapat menurunkan nyeri termasuk nyeri luka
care tidak terdapat kesenjangan antara teori
perineum.
dan praktek karena pada tindakan breast care
Ibu juga mengeluh produksi ASI nya bendungan ASI ibu teratasi.
sedikit sehingga diberikan asuhan pijat KF 4 dilakukan kunjungan dan tidak
oksitoksin yaitu dengan pijat pada bagian ditemukan komplikasi dan penyulit yang
tulang belakang (vertebra) mulai dari dialami Ny.”S” involusi uterus berjalan
servikalis ketujuh hingga ke kosta 5-6 sehari 2 dengan normal tanpa ada komplikasi yang
kali, pijat oksitoksin akan mempercepat kerja menyertai selama masa nifas, kontraksi baik,
saraf parasimpatis untuk mengirimkan tidak ada perdarahan abnormal, ASI keluar
perintah kebagian belakan otak untuk lancar, pengeluaran lochea normal.
menghasilkan oksitoksin. pada asuhan pijat
oksitoksi tidak terdapat kesenjangan antara
teori dan praktek karena pada tindakan pijat
Jurnal Asuhan Kebidanan, Vol. No. Agustus 2023 ISSN: 2460-7134