Anda di halaman 1dari 12

CONTINUITY OF CARE PADA NY.

N
DI PUSKESMAS BATUJAJAR
PERIODE

Oleh :
Endah Ratri Feranisa
2350351025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS DENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2024
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. N
DI PUSKESMAS BATUJAJAR

Oleh :
Endah Ratri Feranisa
2350351025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS DENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2024
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi
Upaya kesehatan adalah segala bentuk kegiatan yang dilakukan secara
terpadu dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif, dan/atau paliatif. Pelayanan kesehatan ibu dan anak menjadi
salah satu perhatian pemerintah Indonesia dalam upaya menurunkan
kesakitan, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Berdasarkan Data Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat AKI di
Kabupaten Bandung Barat mencapai 50 kasus kematian ibu dari 26.000
kelahiran hidup, sehingga AKI di Kabupaten Bandung Barat sebanyak 192
per 100.000 kelahiran hidup, artinya dalam 100.000 kelahiran hidup ada
sebanyak 192 kematian ibu. Penyebab kematian ibu yaitu perdarahan,
hipertensi dalam kehamilan, infeksi, gangguan metabolik, dan lain-lain.
(Dinkes Jabar, 2021). AKB di Kabupaten Bandung Barat sebanyak 105
kasus kematian. Jika dihitung dari jumlah kematian bayi sebanyak 105
kasus dibandingkan dengan jumlah kelahiran hidup sebanyak 26.000
kelahiran hidup, maka AKB Kabupaten Bandung Barat yaitu 4,03 per 1.000
kelahiran hidup artinya ada 4—5 bayi yang meninggal dalam 1.000
kelahiran bayi yang hidup. Penyebab terbanyak kematian bayi (0-11 bulan)
yakni BBLR, asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis, kelainan bawaan, dan
pneumonia (Dinkes Jabar, 2021).
Upaya percepatan penurunan AKI dilakukan dengan menjamin agar
setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas, seperti
pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca
persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi
komplikasi, dan pelayanan keluarga berencana (KB) termasuk KB pasca
persalinan (Kemenkes, 2022)
Dalam mencapai program asuhan yang berkualitas dibutuhkan
aksesibilitas layanan kesehatan ibu dan bayi oleh bidan melalui metode
asuhan kebidanan continuity of care (CoC). Continuity of care merupakan
pelayanan kebidanan berkesinambungan yang di berikan pada ibu hamil,
bersalin, nifas, dan KB. Karena masa prenatal dan post natal merupakan hal
yang berisiko pada perempuan. Menurut Syaifudin tahun 2019, terdapat
dampak yang akan timbul apabila tidak dilakukan pelayanan kebidanan
berkesinambungan yaitu meningkatnya risiko terjadi komplikasi pada ibu
yang tidak di tangani, sehingga menyebabkan terlambatnya penanganan
komplikasi dan dapat meningkatkan angka mortalitas dan morbiditas
(Azhara et al., 2024).
Continuity of Care (COC) pada pelayanan kebidanan merujuk pada
pendekatan pelayanan kesehatan yang berfokus pada kelangsungan
perawatan dan hubungan yang berkelanjutan antara bidan dan pasien selama
periode waktu yang signifikan, terutama selama masa kehamilan,
persalinan, dan pascapersalinan. Pelaksanaan COC dimulai dengan
pembentukan hubungan yang baik antara bidan dan pasien. Hubungan ini
didasarkan pada kepercayaan, penghargaan, dan saling pengertian. Bidan
berperan sebagai pendamping yang mendukung dan memberikan informasi
yang dibutuhkan pasien sepanjang perjalanan kehamilan hingga masa
pascapersalinan (Azhara et al., 2024).
Peran bidan dalam melakukan asuhan kebidanan berkelanjutan sesuai
dengan filosofi RMC (Respectful Midwifery Care) dimana pelayanan
kebidanan harus berpihak pada perempuan diantaranya menghormati
martabat perempuan, empati, privasi, kerahasiaan perasaan, pilihan,
termasuk persahabatan selama perawatan, serta memberikan asuhan secara
holistik agar mendukung asuhan berkelanjutan (COC) yang maksimal
sehingga deteksi dini kegawatdaruratan bisa dilakukan dengan baik agar
meminimalisir faktor risiko yang bisa terjadi.
Asuhan kebidanan dilakukan diwilayah kerja Puskesmas Batujajar,
didapatkan data bahwa Puskesmas batujajar memiliki poli KIA dan PONED
yang melayani pemeriksaan kehamilan, persalinan, nifas, neonatal dan KB
sesuai dengan prinsip COC yang mengharapkan semua pelayanan saling
berhubungan dan berkelanjutan.
Berdasarkan latar belakang diatas, asuhan COC ini akan diberikan
kepada Ny. N.

1.2 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dalam penulisan ini adalah ibu hamil trimester III dengan
usia kehamilan 32 minggu yang akan diberikan asuhan kebidanan
berkelanjutan pada masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan
keluarga berencana di Puskesmas Batujajar.

1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Menerapkan manajemen asuhan berkualitas kebidanan pada Ny.
N dengan pendekatan model Continuity of Care (COC) secara holistik
dalam bentuk asuhan berkelanjutan serta memperhatikan asuhan
kebidanan terkini sesuai standar asuhan profesi bidan di Puskesmas
Batujajar.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mampu memberikan asuhan kehamilan holistik berkelanjutan
pada Ny. N di Puskesmas Batujajar.
2. Mampu memberikan asuhan persalinan holistik berkelanjutan
pada Ny. N di Puskesmas Batujajar.
3. Mampu memberikan asuhan nifas holistik berkelanjutan pada Ny.
N di Puskesmas Batujajar.
4. Mampu memberikan asuhan bayi baru lahir holistik berkelanjutan
pada Ny. N di Puskesmas Batujajar.
5. Mampu memberikan asuhan keluarga berencana holistik
berkelanjutan pada Ny. N di Puskesmas Batujajar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai