Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Laporan World Health Organization (WHO) tahun (2020) menyebutkan


bahwa (287.000) Angka Kematian Ibu Aki mencapai (95%) dari angka kematian ibu
yang terjadi di Negara berpenghasilan rendah dan menengah. Afrika dan Asia Selatan
sekitar (87%) sama dengan (253.000) dari perkiraan angka kematian ibu secara
global. Angka Kematian Bayi (AKB) secara global berjumlah (2.350.000) bayi yang
meninggal di bulan pertama kehidupan dihitung sejak usia 0-28 hari, sedangkan
kematian bayi baru lahir setiap hari berjumlah sekitar (6.700) bayi. Secara
keseluruhan, rasio kematian bayi baru lahir meningkat sebesar (7%) dari (40%)
menjadi (47%) pada tahun 1990. (WHO, 2021).

Berdasarkan data Bank Dunia Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia


tercatat sebesar (177%) jiwa kematian per 100 ribu kelahiran hidup. Data angka
kematian ibu di Asia Tenggara melaporkan bahwa negara dengan angka kematian ibu
tertinggi berada di negara Myanmar sebesar (250%) jiwa, Laos (185%) jiwa,
Indonesia (177%) jiwa, Kamboja (160%) jiwa, Timor Leste (142%) jiwa, Filipina
(121%) jiwa, Vietnam (43%) jiwa, Thailand (37%) jiwa, Brunei Darussalam (31%)
jiwa, Malaysia (29%) jiwa, Singapura (28%) jiwa. Angka kematian bayi (usia 0-28
hari) Indonesia sebesar (11,7%) dari 1.000 bayi lahir hidup pada 2021 artinya,
terdapat antara 11- 12 bayi yang meninggal setiap 1.000 bayi yang terlahir hidup, di
Asia Tenggara melaporkan bahwa Negara Myanmar (22,3%) bayi, Laos (21,7%)
bayi, Kamboja (13,2%) bayi, Filipina (12,6%) bayi, Indonesia (11,7%) bayi, Vietnam
(10%) bayi, Brunei Darussalam (6,1%) bayi, Thailand (4,9%) bayi, Malaysia (4,6%)
bayi, Singapura (0,8%) bayi. (World Bank, 2021).
2

Sustainable Development Goals (SDGs) pembangunan berkelanjutan


memiliki beberapa tujuan salah satunya yaitu, menjamin kehidupan yang sehat dan
mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Terdapat 38 target SDGs
di sektor kesehatan yang perlu diwujudkan. Adapun permasalahan yang belum tuntas
ditangani, diantaranya upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB). SDGs, menargetkan (AKI) adalah (70) per (100.000)
kelahiran hidup pada tahun (2030), untuk mencapai target tersebut diperlukan kerja
keras. Jika dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN, AKI di Indonesia relatif
masih sangat tinggi. AKI di negara-negara ASEAN rata-rata sebesar (40-60) per
(100.000) kelahiran hidup. (Dirjen Kesehatan Masyarakat, 2020).

Jumlah (AKI) berdasarkan program Kesehatan Keluarga di Kementerian


Kesehatan (Kemenkes) pada tahun (2020) menunjukkan (4.627) kematian di
Indonesia. Jumlah ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun (2019) sebesar
(4.221) kematian. Indonesia melaporkan bahwa penyebab tertinggi kematian ibu
melahirkan adalah kelompok hipertensi (11,1%), perdarahan (13,3%), dan covid 19
(0,5%). Sedangkan angka kematian bayi baru lahir pada tahun (2020), dari (28.158)
kematian balita, 72,0% (20.266 kematian) diantaranya terjadi pada masa neonates
menunjukkan penurunan dibandigkan tahun (2021) sebesar 11,7% yaitu (11-12) bayi.
Dari seluruh kematian neonatus yang dilaporkan, (72,0%) (20.266 kematian) terjadi
pada usia (0-28 hari). Sementara, (19,1%) (5.386) kematian terjadi pada usia (29 hari
– 11) bulan dan (9,9%n) (2.506 kematian) terjadi pada usia (12 – 59) bulan. (SDKI,
2021).

Penyebab kematian ibu di Indonesia pada tahun 2020 disebabkan oleh


perdarahan (1.330 kasus), hipertensi dalam kehamilan (1.110 kasus ), dan gangguan
sistem peredaran darah sebanyak (230 kasus). Sedangkan penyebab dari kematian
neonatal yaitu kondisi berat badan lahir rendah (BBLR), dan penyebab kematian
lainnya seperti asfiksia, infeksi, kelainan kongenital, tetanus neonatorium, dan
sebagainya. Dampak dari tingginya AKI dan AKB di Indonesia akan menimbulkan
3

penurunan kualitas hidup pada ibu dan bayi dan berpengaruh pada kualitas pelayanan
kesehatan yang diterapkan selama ini, serta pemberian bantuan dari kebijakan desa
siaga terlihat dalam jangka waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan AKI dan AKB.
Sementara waktu yang dibutuhkan relatif panjang sehingga untuk mempercepat
perwujudan hasil kebijakan membutuhkan dukungan dari lintas sektoral dan
pemberdayaan fungsi penggerak masyarakat untuk penanganan yang lebih
komprehensif. (Kemenkes RI, 2021).

Dinas Kesehatan melaporkan (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup di


kalimantan Timur Kota Samarinda melaporkan jumlah Angka Kematian Ibu (AKI)
pada tahun 2021 sejumlah (168) jiwa dari mulai kehamilan hingga nifas. Sedangkan
jumlah (AKB) pada tahun (2021) terdapat (702) bayi, (557) neonatal, (755) balita
dan (62621) bayi lahir hidup untuk jenis kelamin baik perempuan ataupun laki-laki.
(Dinas kesehatan provinsi kaltim, 2022)

Data Klinik Kusuma sementara dari bulan Januari sampai Maret kunjungan
ibu hamil pemeriksaan Antenatal Care (ANC) berjumlah (98) orang dari bulan
Januari (2023) sampai Maret (2023). Jumlah ibu bersalin (49) orang dari bulan
Januari (2023) sampai Maret (2023). Dan kunjungan Keluarga Berencana (KB)
berjumlah (123) orang dari bulan Januari (2023) sampai Maret (2023).
4

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka di rumusan masalah
dalam laporan ini adalah “Bagaimanakah Asuhan Kebidanan Secara
Komprehensif Pada Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi Baru Lahir (BBL),
Imunisasi, dan Keluarga Berencana Dengan Menggunakan Pendekatan
Manejemen Kebidanan Continuity Of Care di Klinik Kusuma pada Tahun
2023”.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diketahuinya Asuhan Kebidanan Komperhensif dengan Continuity Of
Care (COC) secara berkesinambungan sejak dari Hamil sampai masa Nifas
termasuk Neonatal dan Keluarga Berencana secara Komperhensif
Menggunakan kerangka pikir manajemen Asuhan Kebidanan pada Ny. R
G1P0000A000 Usia Kehamilan 37 minggu Janin Tunggal Hidup Intra Uteri
Presentasi kepala.

2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian Asuhan Kebidanan Secara Komprehensif pada
Ny. R G1P0000A000 usia kehamilan 37 minggu di Klinik Kusuma tahun
2023.
b. Melakukan pengkajian Asuhan Kebidanan Secara Komprehensif pada
Ny.R tentang Asuhan Persalinan Normal di Klinik Kusuma tahun 2023.
c. Melakukan pengkajian Asuhan Kebidanan Secara Komprehensif pada
Ny.R tentang Asuhan pada Masa Nifas di Klinik Kusuma tahun 2023.
d. Melakukan pengkajian Asuhan Kebidanan Secara Komprehensif pada
Ny.R tentang Asuhan Bayi Baru Lahir di Klinik Kusuma tahun 2023.
e. Melakukan pengkajian Asuhan Kebidanan Secara Komprehensif pada
Ny.R tentang perawatan Bayi Baru Lahir di Klinik Kusuma tahun 2023
5

f. Melakukan pengkajian Asuhan Kebidanan Secara Komprehensif pada


Ny.R tentang Asuhan Pelayanan Keluarga Berencana di Klinik Kusuma
tahun 2023
g. Melakukan evaluasi Asuhan Kebidanan pada Ny.R di Klinik Kusuma
h. Melakukan dokumentasi Asuhan Kebidanan pada Ny.R di Klinik
Kusuma

D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan serta bahan
penerapan dalam kebidanan terutama dalam Continuity Of Care (COC)
Terhadap Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi Baru Lahir, Imunisasi, dan
Keluarga Berencana dan juga dapat sebagai bahan pembelajaran sebagai
laporan studi kasus kebidanan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Merupakan sebagai bahan pembelajaran dalam melakukan
praktik kebidanan khususnya asuhan kebidanan komprehensif pada
Ny.R dan sebagai acuan bagi pembaca untuk melakukan asuhan
kebidanan komprehensif dengan benar dan sesuai prosedur yang
ditetapkan.
b. Bagi Klinik
Dapat dijadikan sebagai bahan meningkatan pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) untuk memberikan informasi
tentang cara penanganan yang tepat seperti memberikan Asuhan
Kebidan Komprehensif pada Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi Baru
Lahir, Imunisasi, dan Keluarga Berencana.
6

c. Bagi Ibu Hamil


Mendapatkan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ibu
Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi Baru Lahir, Imunisasi dan Keluarga
Berencana. serta mengetahuai secara dini resiko tinggi yang dapat
terjadi pada ibu hamil dan memberikan penanganan yang tepat
dengan melakukan pemeriksaan antenatal secara teratur.

E. Metodologi
Dalam menyusun laporan Continue Of Care (COC) ini menggunakan
pendekatan wawancara untuk mengumpulkan data subjektif dan objektif
dikumpulkan dengan cara anamnesa kepada pasien dan keluarga pasien.
Sedangkan data objektif dikumpulkan dengan cara pemeriksaan fisik.

F. Ruang Lingkup
1. Sasaran
Asuhan Kebidanan Komprehensif ini diajukan pada Ny.R G1P0000A000
Usia Kehamilan 37 minggu Janin Tunggal Hidup Intra Uteri Presentasi
Kepala Dengan Letak Normal dimulai Dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas,
Bayi Baru Lahir Dan Keluarga Berencana secara Continue Of Care.
2. Asuhan Kebidanan ini dilakukan di Klinik Kusuma.
3. Waktu
Waktu yang diperlukan dalam membuat asuhan kebidanan dan
penyusunan laporan tugas akhir dimulai pada 19 Januari – 28 Febuari
2023
7

Anda mungkin juga menyukai