Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF

PADA NY. W 36 TAHUN G2P1A0 DI WILAYAH


PUSKESMAS JATIBARANG INDRAMAYU TAHUN 2022
 

Disusun oleh :
Enci Susilawati
NIM : R.21.06.005

YAYASAN INDRA HUSADA INDRAMAYU


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
TAHUN 2022
LATA R B E LA K A N G BAB I PENDAHULUAN
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, jumlah kematian ibu di Indonesia
sebanyak 4.627 jiwa pada 2020. Jumlah tersebut meningkat 8,92% dari tahun
sebelumnya yang sebanyak 4.197 jiwa. Berdasarkan data provinsi jawa barat pada tahun
2021 angka AKI sebanyak 745 orang dengan proporsi mencapai 16,1% dari total kematian
ibu di Indonesia (Kemenkes RI, 2021).

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat memaparkan Jumlah kematian ibu per
kabupaten/ kota provinsi jawa barat periode bulan januari – juli tahun 2020
sebanyak 1.649 kasus, meningkat dibandingkan tahun 2019 pada periode yang
sama yaitu sebesar 1.575 kasus

Laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu pada tahun 2020 jumlah


kematian ibu sebanyak 38 kasus (perdarahan 3 kasus,hipertensi dalam
kehamilan 20 kasus, infeksi 1 kasus, gangguan system pembuluh darah 6 kasus
dan 8 kasus dengan penyebab lain). Jumlah kematian bayi sebanyak 208 kasus
(BBLR 93 kasus, asfiksias 45 kasus, sepsis 3 kasus, kelainan bawaan 15,
Pneumonia 4, Diare 4, Kelainan Saluran ceran 1 lain lain 43 kasus)

Berdasarkan data dari Puskesmas Jatibarang Kabupaten Indramayu tahun


2020, tercatat jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilan sebanyak 944
(sasaran 936/100,21%). Jumlah kematian ibu tidak ada, Sedangkan jumlah
kematian bayi 5 (BBLR 2, asfiksia 2 kasus. Cacad bawaan 1
Rumusan Masalah :
Bagaimana Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan secara continuity of care
kepada Ny.T G2P1A0 29 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang
Kabupaten Indramayu tahun 2022

Tujuan Khusus
Tujuan Umum
• Melakukan asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, nifas,
dan bayi baru lahir secara holistic, komprehensif dan
Setelah melaksanakan praktik berkesinambungan yang didukung oleh kemampuan berpikir kritis,
rasionalisasi dan reflektif
mata kuliah COC, mahasisa
• Melaksanakan deteksi dini, konsultasi, kolaborasi, rujukan, didukung
mampu memberikan asuhan kemampuan berpikir kritis dan rasionalisasi klinis sesuai lingkup
kebidanan pada kehamilan, asuhan kebidanan
persalinan, nifas, dan bayi baru • Melakukan pendokumentasian asuhan dan pelaporan
lahir secara holistic, pelayanankebidanan sesuai etik profesi
• Melakukan KE, promosi kesehatan dan konseling tentang
komprehensif dan
pandangan persalinan sebagai proses fisiologis
berkesinambungan yang • Melakukan upaya pemberdayaan perempuan sebagai mitra untuk
didukung oleh kemampuan meningkatkan kesehatan perempuan, ibu, anak, perencanaan
berpikir kritis, rasionalisasi dan keluarga sehat dan antisipasi masalah, pencegahan komplikasi dan
reflektif kegawatdaruratan
• Mampu membuat keputusan secara tepat dalam pelayanan
kebidanan berdasarkan pemikiran logis, kitis dan sesuain kode etik
Manfaat Teoritis
a. Institusi Kesehatan
b. Mahasiswa Kebidanan

Manfaat Praktis
a. Instansi Kesehatan
b. Bidan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Kehamilan

Persalinna

Nifas

Bayi Baru Lahir


BAB III
TINJAUAN KASUS

Kunjungan I
Kehamilan Kunjungan II

Persalinan Kala I, Kala II, Kala III, Kala IV

Nifas 2 jam, 6 jam, 2 hari, 6 hari, 2


minggu

Bayi Baru Lahir 2 jam, 6 jam, 2 hari, 6 hari, 2


minggu
BAB IV PEMBAHASAN
• Kunjungan pemeriksaan Ny.T dilakukan sebanyak 8 kali selama kehamilan. Pada
Trimester I melakukan pemeriksaan sebanyak 2 kali, trimester II sebanyak 3 kali dan
pada trimester III melakukan pemeriksaan sebanyak 3 kali di Puskesmas Jatibarang.
Menurut Kemenkes RI (2019), pelayanan kesehatan ibu hamil harus memenuhi
ferkuensi minimal di tiap trimester, yaitu pada trimester pertama (usia kehamilan 0-
12 minggu) minimal satu kali, trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu)
minimal satu kali, dan pada trimester ketiga (usia kehamilan 24 minggu sampai
menjelang persalinan) minimal dua kali. Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara
teori dengan praktik.
• Berdasarkan hasil pengkajian riwayat kehamilan dan persalinan pada Ny.T diketahui
jarak kehamilan pertama dengan kehamilan kedua yaitu berjarak 4 tahun. Menurut
Astuti (2017), jarak ideal antara kelahiran dan kehamilan berikutnya adalah sekitar 2
– 4 tahun. Hal ini dikarenakan jarak kelahiran yang terlalu dekat sangat berisiko bagi
kesehatan ibu dan janin dalam kandungan. Dalam hal ini tidak ada kesenjangan
antara teori dengan praktik.
• Pada kunjungan pertama, Ny.T mengatakan nyeri pinggang saat melakukan aktifitas
berat. Menurut Astuti (2017), saat hamil, pusat gravitasi pada tubuh dapat bergeser
sehingga membutuhkan penyesuain postur baru. Ketika penyesuaian tersebut
dilakukan, ibu dapat merasakan sakit pada punggung dan pinggang hingga rasa
tegang di beberapa bagian tubuh. Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori
dengan praktik
Persalinan
• Lama Kala I fase aktif sampai pembukaan lengkap pada Ny.T berlangsung
selama sejak pukul 04.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB sehingga
berlangsung selama 7 jam
• pada Ny.T, pertolongan persalinan sesuai langkah APN dan pukul 11.20 wib
Bayi lahir spontan, segera menangis, jenis kelamin laki-laki, BB : 3200
gram, PB 49cm, anus (+), cacat (-), Apgar score 8/9. Lama kala II yang
dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi yaitu 20 menitLama
kala III pada Ny. T yaitu 5 menit dan sesuai dengan teori menurut
Ratnawati, (2020), bahwa plasenta dan selaput ketuban lahir tidak lebih
dari 30 menit.
• Hasil observasi kala IV pada Ny.T didapatkan hasil normal tanpa adanya
komplikasi perdarahan.Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 82x/menit, TFU
2 jari dibawah pusat, kontraksi baik. Menurut Manuaba (2018) Kala IV
dimaksudkan untuk melakukan observasi arena perdarahan post partum
paling sering terjadi pada 2 jam pertama
Nifas
Selama masa nifas, Ny.T mendapatkan asuhan kebidanan selama masa nifas
sebanyak 5 kali yaitu 2 jam post partum, 6 jam post partum, kunjungan dirumah
2 hari postpartum, kunjungan rumah 6 hari postpartum dan kunjungan rumah 14
hari postpartum,. Menurut Kemenkes RI (2021), bahwa kebijakan program
nasional masa nifas paling sedikit 4 kali kunjungan postpartum yaitu pada
kunjungan pertama dimulai dari 6-8 jam setelah persalinan, kunjungan kedua
pada hari ke 6 post partum, kunjungan ketiga pada hari ke 14 post partum.
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik

Bayi Baru Lahir


Bayi Ny.T lahir spontan dengan usia kehamilan 39 mingu, berat 3200gram, PB
49cm, anus (+), cacat (-), Apgar score 8/9.Hal ini sesuai dengan teori Manuaba
(2018) yang menyatakan bahwa bayi baru lahir yaitu bayi yang lahir dengan usia
kehamilan yang aterm (37-42 minggu), dan diikuti dengan berat badan yang
normal 2500 gram sampai 4000 gram. Pada By.Ny.T dilakukan kunjungan
sebanyak 4 kali. Pada saat kunjungan pertama sampai kunjungan keempat
didapatkan hasil pemeriksaan fisik normal, tidak ada tanda-tanda infeksi dan
bayi menyusu dengan kuat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
• Pada masa kehamilan Ny.T melakukan kunjungan ANC secara rutin ± 1-2 kali
kunjungan setiap bulannya, dan selama kehamilan trimester III tidak
ditemukan komplikasi, hanya ada keluhan fisiologis seperti sering sakit
pinggang masalah tersebut dapat teratasi dengan baik. Ada pula kesenjangan
antara toeri dimna TFU ibu tidak sesuai dengan usia kehamilan.
• Pada proses persalinan pada Ny.T, tidak terdapat masalah pada kala I samapi
kala III, dan persalinan dilakukan secara pervaginam pada pukul 11.20 wib Bayi
lahir spontan, segera menangis, jenis kelamin laki-laki, BB : 3200 gram, PB
49cm, anus (+), cacat (-), Apgar score 8/9.
• Pada masa nifas tidak terjadi perdarahan dan infeksi, pada payudara tidak ada
kelainan dan tidak ada tanda bahaya infeksi ataupun bendungan ASI,
pengeluaran ASI lancar, involusi dan penurunan fundus uteri pada Ny.T
berlangsung dengan baik. Kunjungan 6 jam post partum, kunjungan rumah 2
hari postpartum, kunjungan rumah 6 hari postpartum dan kunjungan rumah
14 hari postpartum berjalan dengan normal.
• Pada By.Ny.T tidak ditemukan terjadinya komplikasi atau masalah yang serius
yang dialami bayi, kunjungan dilakukan 4 kali dan tidak terjadi masalah. Tidak
ditemukan tanda-tanda infeksi dan tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir.
B. SARAN
1. Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa dengan
penyediaan fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan kompetensi
mahasiswa sehingga dapat menghasilkan bidan yang berkualitas
2. Mahasiswa Kebidanan
Diharapkan mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam mempelajari kasuskasus
pada saat praktik dalam bentuk SOAP serta menerapkan asuhan sesuai standar
pelayanan kebidanan yang telah ditetapkan.
3. Instansi Kesehatan
Asuhan yang sudah diberikan pada klien sudah cukup baik dan diharapkan lebih
meningkatkan mutu pelayanan agar dapat memberikan asuhan yang lebih baik sesuai
dengan standar asuhan kebidanan serta dapat mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan agar dapat menerapkan setiap asuhan kebidanan sesuai
dengan teori dari mulai kehamilan, persalinan, BB dan, nifas
4. Ibu hamil
Diharapkan agar ibu hamil memiliki kesadaran untuk selalu memeriksakan
keadaan kehamilannya secara teratur sehingga akan merasa lebih yakin dan nyaman
karena mendapatkan gambaran tentang pentingnya pengawasan pada saat hamil,
bersalin, nifas dan BBL dengan melakukan pemeriksaan rutin di pelayanan kesehatan.
Terima kasih…

Anda mungkin juga menyukai