Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/346699681

ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE DI KLINIK MEDIKA UTAMA


SIDOARJO

Article · December 2020


DOI: 10.47560/keb.v9i2.248

CITATIONS READS
0 2,012

2 authors, including:

Setiawandari Setiawandari
PGRI University of Adi Buana
40 PUBLICATIONS   13 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya View project

All content following this page was uploaded by Setiawandari Setiawandari on 08 December 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE DI KLINIK MEDIKA UTAMA
SIDOARJO

Felia Julianti Fitri*, Setiawandari**


*
Prodi DIII Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
**
Prodi Profesi Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
setiawandari@unipasby.ac.id

ABSTRAK
Continuity of Care merupakan program peningkatan pemberian pelayanan kebidanan
secara kontinyu yang dilaksanakan oleh Bidan dan sebagai tugas akhir mahasiswa kebidanan
dengan mengedepankan asuhan kebidanan secara holistik dan terpadu. Tujuan dari penelitian ini
adalah memberikan asuhan kebidanan secara berkesinambungan pada Ny.N 36 tahun multipara di
Klinik Medika Utama Sidoarjo. Desain penelitian adalah diskriptif dengan jenis penelitian studi
kasus. Hasil penelitian menunjukkan asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.N mulai dari
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana berjalan sesuai dengan
standar asuhan kebidanan. Simpulan setelah diberikan asuhan kebidanan Continuity of Care ibu
merasa nyaman, komplikasi yang terjadi dapat teratasi dan terdeteksi sejak awal kehamilan, ibu
dan bayi mendapatkan asuhan yang adikuat dan terintegrasi.
Kata kunci : Asuhan Kebidanan, Continuity of Care

ABSTRACT
Continuity of Care is a program to improve the provision of midwifery services
continuously carried out by Midwives and as the final project for midwifery students by promoting
holistic and integrated midwifery care. The aim of this study was to provide continuous midwifery
care for the multiparous mother, 36 year old, Mrs. N at the Medika Utama Clinic, Sidoarjo. The
research design is descriptive with the case type of study research. The results showed that the
midwifery care provided to Mrs. N, starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns,
and family planning, went according to midwifery care standards. Conclusions after being given
Continuity of Care midwifery care, the mother feels comfortable, the occurring complications can
be resolved and detected since the beginning of pregnancy, the mother and baby received
adequate and integrated care.

Keyword: Midwifery Care, Continuity of Care

PENDAHULUAN
Pemerintah dalam usahanya Indonesia telah melakukan kebijaksaan-
meningkatkan Kesehatan ibu dan anak serta kebijaksanaan kesehatan diantaranya
menurunkan angka kematian ibu dan bayi di safemotherhood, Making Pregnancy Safer

34
(MPS), Program Perencanaan Persalinan dan Continuity of Care kini telah terintegrasi
Pencegahan Komplikasi (P4K), Jamkesda, dalam pendidikan kebidanan memberikan
Jampersal, Millennium Developmens Goals banyak manfaat kepada mahasiswa
(MDGs). Tetapi beberapa kebijakan tersebut kebidanan dalam pemahamannya untuk
belum bisa menjawab semua kebutuhan merawat wanita secara menyeluruh dan
kesehatan ibu dan anak. terintegrasi. Bidan dan mahasiswa bidan
Oleh karena itu untuk melanjutkan
mendapatkan kesempatan dapat
program pemerintah berkaitan dengan usaha
mengeksplorasi asuhan yang diberikan mulai
meningkatkan kesehatan ibu dan anak, maka
Bidan diharuskan memberikan pelayanan dari kehamilan sampai dengan paska
kebidanan secara berkesinambungan melahirkan berdasarkan Evidence Based
(Continuity of Care) mulai dari Practice. Bagi pastisipan atau ibu hamil yang
antenatalcare, intranatalcare, bayi baru mendapatkan pendampingan, merasa puas
lahir dan neonatal, potsnatalcare, sampai dengan asuhan CoC yang diberikan, ibu
keluarga berencana yang berkualitas. merasa aman dan nyaman karena
Seorang bidan diharapkan melakukan praktik mendapatkan pemantauan kesehatan yang
kebidanan dengan pendekatan fisiologis, berkesinambungan dengan pendekatan yang
menerapkan dan mengembangkan model humanis (2). Selain itu bukti penelitian
praktik bidan berdasarkan Evidence Based lainnya melaporkan bahwa hampir semua
Practice. Hal ini berdasarkan rekomendasi perempuan menyambut baik kesempatan
WHO bahwa asuhan kebidanan model CoC
untuk membangun hubungan yang suportif,
meliputi kesinambungan perawatan,
memantau kesejahteraan fisik, psikologis autentik, menghargai konsistensi, tidak
spiritual dan sosial wanita dan keluarga tergesa-gesa dan berpusat pada wanita (1).
selama siklus melahirkan, memberikan BAHAN DAN METODE
wanita pendidikan, konseling dan ANC Penelitian ini menggunakan metode
individual, kehadiran selama persalinan, diskriptip dengan pendekatan studi kasus.
kelahiran dan periode pascapartum langsung Dilakukan di Klinik Medika Utama Sidoarjo
oleh bidan yang dikenal, dukungan mulai tanggal 1 April 2020 sampai dengan 28
berkelanjutan selama periode paska Mei 2020. Sampel penelitian yaitu Ny.N
melahirkan, meminimalkan intervensi Multipara Usia Kehamilan 37 minggu.
teknologi yang tidak perlu, dan
mengidentifikasi, merujuk dan HASIL PENELITIAN
mengkoordinasikan perawatan untuk wanita
yang membutuhkan perhatian kebidanan atau
a. Setelah dilakukan Contuinity of Care pada
spesialis lainnya (1). Tujuan utama
Ny.N mulai dari asuhan kehamilan, asuhan
Continuity of Care dalam asuhan kebidanan
persalinan, asuhan bayi baru dan neonatal,
adalah salah satunya mengubah paradigma
asuhan nifas, sampai dengan ibu mengikuti
bahwa hamil dan melahirkan bukan suatu
program KB, semua berjalan sesuai dengan
penyakit, melainkan sesuatu yang fisiologis
harapan, ibu dan bayi sehat dan selamat,
dan tidak memerlukan suatu intervensi.
komplikasi dapat teratasi.
Keberhasilan CoC akan meminimalisir
intervensi yang tidak dibutuhkan dan
b.Asuhan kebidanan kehamilan pada Ny.N
menurunkan kasus keterlambatan
umur 36 tahun dilakukan sebanyak 13 kali
penatalaksanaan kegawatdaruratan maternal
kunjungan. Pada penapisan faktor resiko
neonatal.
dengan KSPR, didapatkan skor 10,

35
sehingga ibu dikatagorikan kehamilan e. Asuhan kebidanan bayi baru lahir Ny.N,
dengan faktor resiko sedang. Skor 10 dilakukan kunjungan sebanyak 2 kali dan 1
diperoleh dari, usia ibu > 35 tahun, pernah kali secara virtual. Bayi lahir tanggal 16
abortus, dan skor awal kehamilan. Dengan April 2020, jam 10.15 WIB. APGAR skor
keteraturan kunjungan antenatal care yang 8-9 BBL 3300 gram PB 50 cm. Asuhan
dilakukan oleh ibu di Klinik Medika yang diberikan pada bayi baru lahir sampai
Utama, kehamilan Ny.N berjalan tanpa dengan neonatal telah sesuai dengan
komplikasi dan terintegrasi. standar pelayanan. Bayi mendapatkan
cukup nutrisi yaitu ASI saja, sehingga tidak
c. Asuhan kebidanan persalinan Ny.N, ibu mengalami penurunan berat badan
melahirkan pada tanggal 16 April 2020 jam melebihi normal. Bayi juga tidak
08.30. Proses persalinan kala I berlangsung mengalami ikterus neonatorum. Tanda-
7 jam, kala II berlangsung 1 jam 45 menit tanda vital dalam batas normal, eliminasi
dan lama kala III 40 menit. Terjadi lancar, dan bayi menyusu kuat.
komplikasi pada kala III, dimana ibu
mengalami retensio plasenta. Dengan f. Asuhan kebidanan keluarga berencana,
penatalaksanaan yang adikuat dan sesuai dilakukan 1 kali bersamaan dengan asuhan
dengan prosedur, komplikasi bisa diatasi masa nifas ke tiga secara virtual pada
sehingga proses persalinan Ny.N tanggal 14 Mei 2020 dan 1 kali pada 40 hari
berlangsung dengan lancar dan aman. Kala postpartum di Klinik Medika Utama
IV 2 jam postpartum keadaan ibu stabil, Sidoarjo. Pada kunjungan KB pertama,
tidak teridentifikasi adanya perdarahan. Bidan dan mahasiswa bidan memberikan
konseling tentang manfaat keluarga
d.Asuhan kebidanan nifas Ny.N, dilakukan berencana, jenis alat kontrasepsi, cara
kunjungan sebanyak 2 kali dan 1 kali secara kerja, dan efek samping dengan
virtual. Selama kunjungan nifas, keluhan menggunakan bahasa yang mudah
ibu tentang kurangnya produksi ASI ibu dipahami oleh ibu, sehingga pada 40 hari
diawal masa nifas telah mendapatkan postpartum Ibu dan keluarga sudah
asuhan kebidanan komplementer pijat memutuskan menjadi akseptor KB. Pada
oksitosin. Sehingga pada kunjungan yang tanggal 25 Mei 2020 Ny.N telah
kedua pada tanggal 20 April 2020, ibu menggunakan metode kontrasepsi injeksi 3
menyampaikan bahwa produksi ASI nya bulan.
telah meningkat. Selain itu ibu juga
merasakan nyeri perinium pada hari PEMBAHASAN
pertama pasca melahirkan dan dapat
teratasi dengan teknik relaksasi dan Pelaksanakan asuhan kebidanan pada
distraksi. Bidan memberikan konseling Ny.N 36 tahun multipara dimulai sejak
tentang pentingnya menjaga kebersihan tanggal 1April 2020 sampai dengan 28 Mei
perinium dan mengkonsumsi makanan 2020. Adapun asuhan yang telah dilakukan
tinggi kalori dan tinggi protein. Diet TKTP adalah asuhan kehamilan pada trimester III,
juga bermanfaat untuk memperbanyak persalinan, penatalaksanaan bayi baru lahir
produksi ASI serta mempercepat sampai dengan neonatus, nifas dan keluarga
pemulihan kesehatan ibu pasca persalinan. berencana. Asuhan kebidanan di tengah
kondisi pandemi Covid-19 dilakukan dengan
cara pendampingan dan secara daring dengan
menerapkan protokol kesehatan. Pada artikel

36
ini, penulis hanya menuliskan kesenjangan filosofi asuhan kebidanan secara
yang di temukan selama pengkajian data, menyeluruh dan terintegrasi (5).
pelaksanaan asuhan dan evaluasi. Ny. N juga
telah melakukan protokol kesehatan b. Asuhan kehamilan
tatalaksana persalinan di masa pandemi Asuhan kebidanan pada Ny.N 36 tahun
dengan melaksanakan rapid tes serologi G2P0010 di Klinik Medika Utama Sidoarjo
covid 19 dengan hasil non reaktif. telah dilakukan penulis sebanyak 3 kali
dengan 2 kali melalui pendampingan dan 1
a. Continuity of Care (CoC) kali melalui daring. Hasil pengkajian data
Hal yang menjadi dasar dalam model didapatkan, bahwa Ny.N telah melakukan
praktik kebidanan adalah memberikan kunjungan kehamilan sebanyak 13 kali,
asuhan yang menyeluruh, dengan dimulai usia kehamilan 8 minggu. Asuhan
membangun kemitraan yang terintegrasi yang diberikan kepada ibu telah sesuai
dan berkelanjutan guna saling memberikan dengan standar 10T asuhan kebidanan yang
dukungan dan membangun hubungan ditetapkan oleh Kemenkes RI (2009) yaitu:
saling percaya antara Bidan dengan ibu (2). timbang berat badan dan ukur tinggi badan,
Continuity of Care merupakan praktik pemeriksaan tekanan darah, tinggi fundus
kebidanan yang berkesinambungan dan uteri, skrining status imunisasi, pemberian
holistik mulai dari antenatal, intranatal, tablet tambah darah, menentukan status
postnatal, neonatus sampai keluarga gizi, tes laboratorium, menentukan
berencana, yang menghubungkan antara presentasi janin dan DJJ, tatalaksana kasus
kebutuhan kesehatan wanita dengan dan temu wicara.
keadaan pribadi setiap individu (3). Hasil penghitungan KSPR Ny.N pada
Sedangkan menurut Mclachlan, Continuity awal kunjungan adalah 10 skor.
of Care adalah asuhan yang Penjumlahan didapatkan dari skor awal
menitikberatkan pada suatu keadaan yang kehamilan 2, usia ibu lebih dari 35 tahun =
alamiah yaitu membantu wanita untuk 4 dan ibu mempunyai riwayat kegagalan
dapat melahirkan dengan intrusi atau pada kehamilan pertamanya = 4. Salah satu
campur tangan minimal dengan tetap standar pelayanan antenatal care adalah
mendapatkan pemantauan keadaan fisik, pengisian KSPR secara lengkap, agar
kesehatan psikologis, spiritual dan sosial deteksi resiko tinggi kehamilan dapat
ibu dan keluarga (4). diketahui sejak dini (6). Jumlah kunjungan
Hasil penelitian melaporkan, yang intens ini dilakukan Ny.N sehubungan
perempuan merasakan kepuasan yang lebih dengan ibu mempunyai riwayat abortus,
tinggi atas pendampingan yang diberikan sehingga ibu merasa harus lebih hati-hati
oleh Bidan. Rasa puas ibu dikaitkan dengan dalam menjaga kehamilan selanjutnya. Dan
pemberian saran, informasi, konseling, ibu telah memilih tempat pemeriksaan
tempat melahirkan, persiapan melahirkan, kehamilan di Klinik, dimana walaupun ibu
metode untuk mengurangi nyeri persalinan hamil dengan resiko tinggi tetapi ibu masih
dan pemantauan secara insentif oleh bidan. bisa persalinan dengan bidan dibawah
Sehingga ibu merasa bahwa bidan adalah pengawasan dokter spesialis kandungan.
“temannya”. Menurut Forster et al (2016) Pada pemeriksaan abdomen Ny.N usia
CoC adalah rancangan pembelajaran kehamilan 36-37 minggu tinggi fundus
berbasis pasien dengan klien sebagai bahan uteri 32 cm. Pada usia kehamilan 38
ajar, sehingga mampu meningkatkan minggu tinggi fundus uteri 31 cm dan usia
pengetahuan mahasiswa bidan terhadap kehamilan 39 minggu tinggi fundus uteri 30

37
cm. Adanya kesenjangan antara usia 12,8 gr %. Standar tes laboratorium dalam
kehamilan dengan tinggi fundus uteri kehamilan dilakukan minimal sebanyak
dimana menurut teori Spiegelberg, bahwa dua kali yaitu pada usia kehamilan
pada usia kehamilan 36-37 minggu tinggi trimester kesatu dan trimester ketiga, hal ini
fundus uteri 32 cm, usia kehamilan 38 bertujuan agar bisa segera ditindaklanjuti
minggu tinggi fundus uteri setinggi 33 cm, jika ibu menderita anemia. Menurut Bobak
dan usia kehamilan 39-40 minggu tinggi (2014) ibu dikatakan anemia jika kadar HB
fundus uteri 37,7 cm (Muchtar, R. 2014). pada trimester I <11 gr/dl, trimester II
Pengkajian usia kehamilan dengan tinggi <10,5 gr/dl dan trimester III <10 gr/dl.
fundus uteri digunakan sebagai indikator Anemia pada kehamilan beresiko terjadi
pemantauan pertumbuhan janin, dengan komplikasi kehamilan diantaranya
menggunakan metode Jhonson dapat hyperemesis gravidarum, kegagalan
memperkirakan taksiran berat badan janin. kehamilan, bayi lahir premature, ketuban
Mengkaji ukuran uterus secara klinis untuk pecah dini, daya tahan tubuh ibu lemah
membandingkannya dengan usia sehingga mudah mengalami infeksi, dan
kehamilan tidak selalu memberikan hasil proses pemulihan masa nifas lama (8).
yang akurat, hal ini dikarenakan ukuran dan Tatalaksana yang telah didapatkan oleh ibu
jumlah janin serta jumlah cairan amnion adalah pemberian tablet tambah darah ferro
yang bervariasi atau adanya kesalahan sulfat 60 mg/hari dengan tatacara minum
pengukuruan. yang benar. Selain itu ibu juga
Berdasarkan penghitungan Indek Masa mendapatkan konseling untuk
Tubuh (IMT), Ny.N termasuk dalam mengkonsumsi makanan rumahan dengan
katagori normal, sehingga kenaikan berat bahan dasar kandungan zat besi tinggi
badan yang diharapkan selama kehamilan didalamnya seperti daun bayam, daun
adalah 11,5-16 kg. Pada Ny.N, ketidak kelor, daun katuk, hati ayam, dan lain-lain
sesuaian antara usia kehamilan dengan dengan harga yang terjangkau. Dengan
tinggi fundus uteri ini kemungkinan penatalaksanaan yang adikuat oleh Bidan,
dikarenakan adanya hubungan kenaikan kadar HB ibu pada trimester III telah
berat badan ibu selama kehamilan yang mencapai normal.
hanya naik 7 kg. Beberapa faktor yang
mempengaruhi kenaikan berat badan ibu c. Asuhan persalinan
hamil diantaranya asupan nutrisi, aktivitas Asuhan persalinan pada Ny.N pada
ibu dan status antropometri ibu di awal tanggal 16 April 2020 di Klinik Medika
kehamilan (7). Selain hal tersebut faktor Utama Sidoarjo, diperoleh data yaitu Ny.N
alat pengukur berat badan juga harus melahirkan spontan belakang kepala pada
diperhatikan, sehingga untuk mencegah tanggal 16 April 2020 jam 10.15 WIB,
ketidaksesuaian maka alat-alat kesehatan dengan total lama kala satu 7 jam, lama kala
salah satunya timbang badan perlu dua 1 jam 45 menit, lama kala tiga 40 menit
dilakukan kalibrasi secara kontinyu. dan kala empat 2 jam.
Pemeriksaan tes laboratorium pertama Kala I Ny.N dimulai pada pukul 01.30
Ny.N dilaksanakan pada tanggal 31 dengan pembukaan serviks 2 cm sampai
Oktober 2019, didapatkan hasil HB 10,3 dengan pukul 08.30. Menurut Friedman,
gr% sehingga ibu dikatagorikan kehamilan lama persalinan kala I pada ibu primipara
dengan anemia ringan. Hasil tes adalah ± 13,3 jam, sedangkan pada
laboratorium kedua pada tanggal 23 Maret multipara ±7,5 jam (Betsy B Kennedy,
2020 HB ibu telah mencapai normal yaitu 2014). Kehamilan Ny.N adalah kehamilan

38
yang kedua, tetapi pada kehamilan pertama bayi besar, foetal distress, perinium kaku
ibu mengalami Abortus. Sehingga proses atau persalinan dengan tindakan. Hal ini
persalinan kala II ibu, didahului dengan dikarenakan akan menyebabkan
pembukaan pada ostium uteri internum ketidaknyamanan pada ibu pasca
(OUI) yaitu pendataran dan penipisan melahirkan. Sejalan dengan hasil penelitian
serviks kemudian baru pembukaan ostium Nuring Pangastuti (2016) tentang robekan
uteri eksternal. perinium, dengan subyek penelitian sebesar
Kesesuaian waktu proses persalinan 1595 ibu melahirkan, melaporkan bahwa
kala I dihasilkan dari perkembangan his robekan perinium terjadi pada 80,55% usia
Ny.N yang adikuat, ibu aktif mobilisasi muda, 69,14% usia lebih dari 35 tahun,
dan pengosongan kandung kemih yang 85,05% pada primipara. Korelasi positif
intens, ibu juga melaksanakan nasihat (0,027) menunjukkan bahwa berat bayi
bidan untuk makan dan minum sesuai lahir makin besar, resiko robekan perinium
kebutuhan serta melakukan stimulasi meningkat. Lama kala II juga berhubungan
putting susu. Penatalaksanaan yang dengan robekan perinium (p=0,018) untuk
diberikan Bidan untuk mengatasi nyeri lama kala II 30-60 menit, dan p=0,002
persalinan adalah dengan teknik relaksasi untuk lama kala II lebih dari 60 menit (7).
nafas dalam (Deep Breathing Relaxation Berdasarkan dengan penelitian tersebut,
Techniques). Tehnik relaksasi nafas dalam selain faktor perinium kaku, usia ibu yang
merupakan asuhan nyeri persalinan yang lebih dari 35 tahun kemungkinan juga bisa
paling sering digunakan dengan menjadi penyebab lamanya kala II.
menggunakan pendekatan perilaku Kala III persalinan Ny.N berlangsung
kognitif. Hasil penelitian tentang tehnik 40 menit, dimulai dari pukul 10.15 WIB
relaksasi nafas dalam pada 492 persalinan sampai dengan pukul 10.55 WIB. Pada
di PMB Wilayah Kerja Puskesmas Raja asuhan persalinan kala tiga ditemukan
Basa Indah Kota Bandar Lampung komplikasi persalinan yaitu retensi
melaporkan p= 0,000 sehingga plasenta. Menurut Saifudin (2009) jika
disimpulkan ada pengaruh tehnik nafas plasenta tertahan dalam cavum uteri sampai
dalam terhadap penurunan nyeri persalinan dengan 30 menit setelah kelahiran bayi,
kala I (9). maka ibu mengalami retensio plasenta.
Kala II Ny.N berlangsung hampir 2 Faktor penyebab retensio plasenta adalah
jam, dimulai dari pukul 08.30 sampai usia, paritas dan anemia (Oxorn, 2010).
dengan pukul 10.15 WIB. Menurut Pada ibu dengan usia kurang dari 20 tahun,
Saifuddin (2014) kala II dimulai dari organ reproduksinya belum berkembang
pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi secara sempurna sedangkan ibu hamil
lahir, pada primipara berlangsung 2 jam, dengan usia lebih dari 35 tahun organ
dan pada multipara berlangsung 1 jam. reproduksi mengalami penurunan fungsi
Ny.N melahirkan spontan belakang kepala dan penurunan desidua secara progresif
dengan jenis kelamin laki-laki, APGAR sehingga mengganggu tempat implantasi
scor 9-10 pada tanggal 16 April 2020 jam plasenta (Wiknjosastro, 2007; Oxorn,
10.15 WIB. Sebelum bayi lahir, bidan 2012). Sejalan dengan penelitian Riyanto
melakukan tindakan episiotomy dengan (2015) terhadap 843 persalinan di RSUD
indikasi perinium kaku. Tindakan Dr.H.Bob Bazar Kalianda tahun 2011-2013
episiotomi dalam persalinan tidak melaporkan bahwa faktor-faktor yang
dianjurkan dilakukan secara rutin, paling bermakna terhadap kejadian retensio
melainkan jika ada indikasi tertentu seperti

39
plasenta adalah umur ibu (p=0,040) dan dalam batas normal. Keluhan ibu adalah
anemia (0,027).9 (10). masih sedikitnya produksi ASI, Bidan
Penatalaksanaan yang telah dilakukan memberikan asuhan pijat oksitosin untuk
bidan adalah stimulasi putting susu, injeksi memperlancar produksi ASI ibu. Stimulasi
oksitosin ke dua (10 unit), dan pijat oksitosin dilakukan sepanjang tulang
pengosongan kandung kemih. Tetapi belakang sampai costa kelima-keenam
setelah 30 menit kemudian plasenta tidak akan menstimulasi hipofise posterior
segera lepas, walaupun telah ada memproduksi hormon oksitosin.
perdarahan minimal. Sebelum Bidan Hipotalamus memproduksi hormon
melakukan tindakan manual plasenta, ibu oksitosin yang kemudian lewat
terlebih dahulu dipasang infus RL 500 ml aksoplasmed dibawa ke hipofise posterior.
20 tetes/menit sebagai tindakan antisipasi Hormon oksitosin akan dilepas kedalam
perdarahan hebat pasca manual plasenta. darah jika ada stimulasi pada hipofise
Asuhan yang diberikan oleh bidan telah posterior. Konseling lainnya adalah
sesuai dengan teori penatalaksanaan memotivasi ibu untuk sering melakukan
komplikasi persalinan dengan retensio perawatan payudara sederhana secara rutin
plasenta. Pada pukul 11.03 WIB plasenta dan mengkonsumsi bahan makanan yang
lahir manual, perdarahan ± 100 cc dan dapat merangsang produksi ASI seperti
kontraksi fundus teraba keras. daun kelor atau daun katuk. Ibu juga
Kala IV persalinan Ny.N dimulai pukul disarankan untuk istirahat cukup dan tidak
11.05 WIB sampai dengan 13.05 WIB. stress.
Hasil observasi 2 jam postpartum, tanda- Luka episiotomi tingkat II membuat ibu
tanda vital dalam batas normal, tinggi merasakan nyeri perinium, tindakan
fundus uteri 1 jari dibawah umbilikal, episiotomi dilakukan bidan dengan indikasi
kontraksi uterus keras, kandung keming perinium kaku dan lama kala II yang
kosong dan jumlah perdarahan ± 150 cc. hampir dua jam. Menurut Nuring
Penatalaksanaan tindakan pada persalinan Pangastuti (2016) melaporkan adanya
dengan retensio plasenta telah dilaksanakan hubungan antara lama kala II 30-60 menit
sesuai dengan prosedur, sehingga tidak dengan robekan perinium (p=0,018),
ditemukannya hasil yang menyimpang sehingga jika lama kala II semakin
pasca tindakan manual plasenta. Rehidrasi memanjang maka kejadian robekan
Infus RL 500 ml drip oksitosin 10 unit perinium akan meningkat (7). Untuk
dilanjutkan sampai dengan 6 jam menghindari derajat robekan lebih luas dan
postpartum. mencegah komplikasi Kala II lama bidan
melakukan episiotomi. Tindakan
d. Asuhan nifas episiotomi dilakukan kepada ibu
Asuhan nifas pada Ny.N dilaksanakan melahirkan dengan tetap memperhatikan
dengan pendampingan dan daring. Pada prosedur sayang ibu. Untuk mengurangi
kunjungan nifas pertama (KF1) nyeri Bidan memberikan asuhan relaksasi
dilaksanakan pada 6 jam postpartum dan dan distraksi.
kunjungan nifas kedua (KF2) yaitu 7 hari
postpartum dilakukan di klinik, sedangkan e. Asuhan bayi baru lahir (neonatus)
kunjungan nifas ketiga (KF3) dilakukan Pada tanggal 16 April 2020 jam 16.15
secara virtual pada 29 hari postpartum. WIB dilaksanakan asuhan neonatus yang
Selama asuhan, didapatkan data obyektif pertama (KN1). Hasil pengkajian bayi lahir
tekanan darah dan tanda-tanda vital lainnya spontan belakang kepala, laki-laki,

40
APGAR score 8-9, pada penilaian awal tidak ada kontra indikasi, ibu dan suami
kelahiran bayi menangis kuat, kulit memilih metode kontrasepsi injeksi 3
kemerahan dan tonus otot aktif. BBL 3300 bulan. Metode kontrasepsi injeksi DMPA
gram PB 51 cm, lingkar kepala 34 cm dan (Depot medroksiprogesteron asetat) berisi
lingkar dada 35 cm. Terdapat lubang anus, hormone progesterone dengan dosis 150
testis sudah turun, reflek primitive normal. mg/ml merupakan kontrasepsi efektif pada
Kesenjangan yang ditemukan adalah
ibu menyusui, dikarenakan tidak
adanya perbedaan antara ukuran tinggi
mempengaruhi produksi ASI, walaupun
fundus uteri, kenaikan berat badan ibu
selama kehamilan dengan berat badan lahir. mempunyai keterbatasan sering
Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian ditemukannya gangguan haid pada
melaporkan bahwa adanya hubungan akseptor (12). Hasil penelitian Eline Charla
Indeks Masa Tubuh (IMT) pra hamil S. Bingan tentang pemakaian KB Suntik 3
dengan berat badan bayi lahir (p=0,006) bulan dengan kecukupan ASI Ekslusif pada
dan kenaikan berat badan ibu selama hamil ibu yang menyusui anak usia 7-23 bulan,
dengan berat badan bayi lahir (p=0,024).10 dengan jumlah sampel ibu menyusui
(11). Oleh karena itu perlu adanya sebanyak 39 orang, diperoleh hasil 80,6%
kolaborasi pemeriksaan ultrasonografi (p=0,039) mengalami ASI cukup.
untuk membantu menegakkan diagnosis Kesimpulan dari penelitian diatas adalah
tentang pertumbuhan janin didalam intra adanya hubungan antara pemakaian KB
uteri sebagai deteksi dini adanya
suntik 3 bulan dengan ASI eksklusif (13).
komplikasi seperti pertumbuhan janin
terhambat (intrauterine growth Alat kontrasepsi yang mengandung
retardation) dan intra uterin fetal death. estrogen atau estradino sipionat dapat
Penatalaksanaan asuhan bayi baru lahir mengurangi produksi ASI, sehingga tidak
seperti IMD, pemberian salf mata disarankan bagi ibu menyusui.
erythromycin 1%, injeksi vitamin K 0,5 ml Hormon estrogen yang terdapat pada
(i.m) dan imunisasi HB unijek 0,5 ml (i.m), alat kontrasepsi menyebabkan penekanan
sudah sesuai dengan standar operasional pada FSH, sehingga merangsang lobus
prosedur perawatan bayi baru lahir. anterior hipofise memproduksi luteinising
Kunjungan kedua (KN 2) usia 7 hari dan hormone. Hormon ini menyebabkan
kunjungan ketiga (KN3) dengan virtual hipotalamus melepaskan faktor
pada usia 29 hari, diperoleh data bayi penghambat prolaktin, yaitu dopamine.
menyusu kuat, tidak didapatkan ikterus
Dopamin menurunkan sekresi prolaktin
neonatorum, berat badan naik 6 ons, tali
sehingga sel-sel alveoli tidak memproduksi
pusat lepas pada hari ke 10, eliminasi
lancar. air susu. Ibu bersedia kontrol ulang KB
pada tanggal 18 Agustus 2020, atau jika
f. Asuhan keluarga berencana sewaktu-waktu mempunyai keluhan.
Asuhan keluarga berencana dilakukan SIMPULAN DAN SARAN
satu kali virtual bersamaan dengan Simpulan
kunjungan nifas ketiga, dan satu kali Pelaksanaan asuhan kebidanan secara
kunjungan ke klinik. Pada kunjungan kedua Continuity of Care pada Ny.N berjalan
40 hari postpartum pada tangal 25 Mei dengan lancar. Ibu dan bayi dalam keadaan
2020, setelah ibu mendapatkan konseling sehat dan normal.
metode kontrasepsi dan pemeriksaan fisik

41
a. Asuhan kebidanan kehamilan ditemukan DAFTAR PUSTAKA
KSPR ibu 10. Dengan asuhan kehamilan
adikuat dan terintregrasi, keluhan ibu 1. WHO. WHO recommendation on
selama kehamilan dan keadaan anemia midwife-led continuity of care during
ringan dapat diatasi. Ny.N mendapatkan pregnancy. WHO Reprod Heal Libr
program pelayanan atau asuhan standar [Internet]. 2016;(November):1–6.
minimal 10T Available from:
b. Asuhan kebidanan persalinan https://extranet.who.int/rhl/topics/imp
berlangsung normal, tetapi 60 langkah roving-health-system-
APN tidak dilakukan dikarenakan performance/implementation-
ditemukan komplikasi retensio plasenta strategies/who-recommendation-
pada kala III persalinan. Dengan midwife-led-continuity-care-during-
penatalaksanaan yang adikuat dan pregnancy
kolaborasi dengan dokter, ibu tidak 2. Yani LY, Yanti AD. Pelaksanaan
mengalami perdarahan. “Continuity of Care” Oleh Mahasiswa
c. Asuhan kebidanan nifas, keluhan Kebidanan Tingkat Akhir. Conf Res
produksi ASI sedikit, dapat diatasi Community Serv | ISSN 2686-1259.
dengan asuhan kebidanan komplementer 2016;955–60.
pijat oksitosin. Nyeri perinium berkurang
dengan teknik relaksasi dan distraksi. 3. Homer CSE, Besley K, Bell J, Davis
d. Asuhan kebidanan bayi baru lahir, bayi D, Adams J, Porteous A, et al. Does
mendapatkan cukup asupan gizi dari ASI continuity of care impact decision
ibu sehingga berat badan bayi naik dan making in the next birth after a
tidak mengalami ikterus neonatorum. caesarean section (VBAC)? A
e. Asuhan kebidanan keluarga berencana, randomised controlled trial. BMC
ibu menggunakan metode kontrasepsi Pregnancy Childbirth. 2013;13(page
injeksi tiga bulan dan tidak mengalami 14):2–6.
efek samping. 4. McLachlan HL, Forster DA, Davey
Saran MA, Farrell T, Gold L, Biro MA, et
Asuhan kebidanan Continuity of Care al. Effects of continuity of care by a
merupakan asuhan yang komprehensif dan primary midwife (caseload
terbukti efektif menurunkan Angka midwifery) on caesarean section rates
Kematian Ibu dan Bayi. Asuhan pada ibu in women of low obstetric risk: The
mulai dari kehamilan sampai dengan COSMOS randomised controlled
keluarga berencana harus dilaksanakan trial. BJOG An Int J Obstet Gynaecol.
secara adikuat, berkesinambungan dan 2012;119(12):1483–92.
terintegrasi, dilaksanakan mulai dari tingkat 5. Forster DA, McLachlan HL, Davey
pelayanan kesehatan dasar sampai dengan MA, Biro MA, Farrell T, Gold L, et
rumah sakit. Mahasiswa Bidan, Bidan dan al. Continuity of care by a primary
tenaga medis serta tenaga paramedis lainnya midwife (caseload midwifery)
harus mempunyai komitmen bersama dalam increases women’s satisfaction with
usaha meningkatkan kesehatan ibu dan anak. antenatal, intrapartum and postpartum
care: Results from the COSMOS
randomised controlled trial. BMC
Pregnancy Childbirth [Internet].
2016;16(1):1–13. Available from:
42
http://dx.doi.org/10.1186/s12884- Berencana. Setiawan Sk, editor.
016-0798-y Jakarta: EGC; 1998.
6. Andriani L. Hubungan Tingkat 13. Bingan ECS. Pemakaian KB Suntik 3
Pengetahuan Dengan Kinerja Bidan Bulan dengan Kecukupan ASI
Dalam Pengisian Kartu Skor Poedji Eksklusif pada Ibu yang Mempunyai
Rohyati Pada Deteksi Dini Kehamilan Anak Usia 7-23 Bulan. J Ilm Bidan
Risiko Tinggi di Puskesmas [Internet]. 2019;6(2):65–71.
Kabupaten Lima Puluh Kota. J Available from:
Menara Med [Internet]. https://ejurnal.poltekkes-
2019;2(No.1):56–60. Available from: manado.ac.id/index.php/jidan/article/
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/m view/819
enaramedika/index
7. Pangastuti N. Robekan Perinium Pada
Persalinan Vaginal di Bidan Praktek
Swasta (BPS) Daerah Istimewa
Yogyakarta Indonesia Tahun 2014-
2016. J Kesehat Reproduksi.
2016;3(3):179–87.
8. Oktaviani I, Makalew L, Solang S.
Profil Haemoglobin Pada Ibu Hamil
Dilihat Dari Beberapa Faktor
Pendukung. J Ilm Bidan.
2016;4(1):22–30.
9. Djunizar Djamaludin LN. Pengaruh
Pemberian Nafas Dalam Terhadap
Nyeri Persalinan Kala I di BPJS HJ
Riza Faulina, S.ST Wilayah Kerja
Puskesmas Raja Basa Indah Kota
Bandar Lampung. J Kesehat Holistik
(The J Holist Heal. 2016;10(3):1–4.
10. Riyanto. Faktor Risiko Kejadian
Retensio Plasenta Pada Ibu. J Kesehat
Metro Sai Wawai. 2015;VIII(1):38–
44.
11. Nurhayati E. Indeks Massa Tubuh
(IMT) Pra Hamil dan Kenaikan Berat
Badan Ibu Selama Hamil
Berhubungan dengan Berat Badan
Bayi Lahir. J Ners dan Kebidanan.
2016;4(1):1–5.
12. Manuaba IG. Ilmu Kebidanan
Penyakit Kandungan Dan Keluarga

43

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai